6070 12504 1 SM
6070 12504 1 SM
6070 12504 1 SM
ABSTRAK
This study aims to determine the effect of business risk, dividend policy and firm
size partially to financial performance. Furthermore, this study also examines the
role of capital structure as the mediation of the relationship between business
risk, dividend policy and firm size with financial performance. Population in this
research is a manufacturing company listed on Indonesia Stock Exchange (IDX)
between the years 2013 to 2015 has been used.. The sampling method used in this
study is purposive sampling, so that obtained 71 samples. This study uses
secondary data obtained from the website of Indonesia Stock Exchange and Bank
Indonesia. The statistical method used to test the research hypothesis is the
Structural Equation Model (SEM) based on Partial Least Square (PLS) with the
help of the WarpPLS 6.0 program.
The result of this research proves that business risk, dividend policy has a
negative and significant effect on capital structure, while firm size has a positive
and significant effect on capital structure. Then the capital structure has a
negative and significant effect on financial performance.Business risk has positive
and significant effect to financial performance whille dividend policy and firm
size has no effect to financial performance. Furthermore, business risk, dividend
policy, and firm size partially affect the financial performance through the capital
structure.
Kata Kunci : Business Risk, Dividend Policy, Firm Size, Capital Structure,
Financial Performance And Partial Least Square.
65
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
PENDAHULUAN
Bagi pemilik modal (investor), keberadaan pasar modal diperlukan sebagai wadah
untuk berinvestasi, yaitu dengan mendapatkan deviden bagi mereka yang
memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemegang
obligasi. Selain itu, investor dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa
instrumen yang bisa mengurangi risiko (Astuti, 2010:5). Perusahaan-perusahaan
publik yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dituntut untuk selalu
memperhatikan kinerja sebagai alat ukur keberhasilan perusahaan. Perusahaan
perlu melakukan analisis laporan terhadap laporan keuangan. Para investor
menggunakan laporan keuangan untuk menganilsis kinerja suatu perusahaan,
yang nantinya akan digunakan untuk membuat keputusan berinvestasi dalam
bentuk saham apabila perusahaan dipandang memiliki prospek bagus (Fahmi,
2012). Harga saham merupakan cerminan dari kinerja keuangan perusahaan dan
cerminan kepercayaan investor. Harga saham akan bergerak searah dengan
kondisi keuangan perusahaan. Jika kinerja keuangan perusahaan baik maka harga
saham perusahaan pun akan meningkat dan sebaliknya jika kinerja keuangan
perusahaan tidak baik atau menurun maka harga saham perusahaan juga akan
turun.
66
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
1300
1200
1150,62 1151,68
1100
1000
2013 2014 2015
Tahun
Hal ini menjadi fenomena yang perlu diteliti yang dimungkinkan karena faktor
kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat. Jika dalam kondisi keuangan yang
tidak sehat atau dalam kesulitan keuangan, perusahaan perlu mengevaluasi
kinerjanya serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat
bersaing. Sebuah strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja
keuangan sebuah perusahaan salah satunya adalah dengan mengevaluasi struktur
modal.
67
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
Ukuran perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai suatu skala yang
mengklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara
antara lain dinyatakan dalam total aset, total penjualan, nilai pasar saham, dan
lain-lain (Riyanto, 2008). Semakin besar ukuran suatu perusahaan sudah tidak
diragukan lagi perusahaan tersebut unggul dalam segi kekayaan dan performance
bagus, sehingga akan memberikan daya tarik kepada investor untuk percaya dan
mau menanamkan modalnya dengan membeli saham. Hal ini menyebabkan harga
saham bergerak naik. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan Logaritma
Natural (Ln) dari total aset dan total penjualan (Niresh, 2014).
68
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
69
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
70
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
Kesimpulan tersebut sesuai dengan hasil penelitian Anwar (2009); dan Kaptiana
dan Asandimitra (2013) menyimpulkan bahwa risiko bisnis berpengaruh secara
tidak langsung terhadap kinerja perusahaan (harga saham melalui struktur modal.
Sehubungan dengan uraian diatas maka hipotesis kedelapan yang diuji dalam
penelitian ini adalah :
H8 : Risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan melalui
struktur modal pada perusahaan manufaktur.
71
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan jenis
metode purposive sampling, sampel yang dapat digunakan adalah sebanyak 71
sampel. Penelitian ini menggunakan data dokumenter (documentary data). Data-
data sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari BEI dalam bentuk
internal secondary data (informasi yang sudah tersedia dalam perusahaan itu),
ICMD 2014-2016, fact book 2014-2016, serta melalui situs www.idx.co.id dan
yahoo.finance.co.id. Semua indikator dari variabel-variabel manifest pada
penelitian ini memiliki sifat formatif. Yang masing-masing variabel manifest
diukur dengan 2 indikator yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Stock Price Performance (SPP)
Stock Price Performance (SPP) atau perubahan harga saham adalah kenaikan atau
penurunan dari harga saham sebagai akibat dari adanya informasi baru yang
mempengaruhi harga saham, harga saham tersebut kemudian dibandingkan
dengan harga saham tahun sebelumnya (Jogiyanto, 2008:383). Berikut cara
pengukurannya :
Keterangan:
∆Y : Perubahan harga saham pada akhir tahun ke t
: Clossing price pada tahun ke t
: Clossing price pada akhir tahun sebelumnya (t-1)
72
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
Dividend yield ratio, yaitu rasio imbal hasil dividen yang menunjukkan tingkat
penghasilan yang diperoleh dari investasi perusahaan. Berikut cara
pengukurannya (Sitanggang, 2012 : 6) :
73
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
Dividend payout ratio adalah rasio yang diukur sebagai dividen yang dibayarkan
dibagi dengan laba yang tersediauntuk pemegang saham umum (Jogiyanto, 2008).
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus yang digunakan (Sitanggang, 2012 :
6)), berikut cara pengukurunnya :
Struktur modal adalah paduan atau kombinasi sumber dana jangka panjang yang
digunakan oleh perusahaan. Variabel manifest kebijakan dividen pada penelitian
ini diukur dengan 2 indikator yakni sebagai berikut :
a. Long Term Debt to Equity Ratio (LDER)
Rasio ini menggambarkan seberapa besar perbandingan antara hutang jangka
panjang perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri (Horne dan John,
2012:169). Adapun persamaannya sebagai berikut :
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah
Structural Equation Model (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS) dengan
bantuan program WarpPLS 6.0.
74
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
75
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
2. Uji Reliabilitas
Dalam mengevaluasi model pengukuran – tahap uji reliabilitas dengan konstruk
berbentuk formatif (formative), peneliti menggunakan kriteria indikator reliability
(Ghozali dan Latan, 2016:91). Hasil uji reliabilitas seluruh indikator variabel
manifest memiliki nilai significant weight < 0,001 di bawah 0,05. Hal ini
menjelaskan bahwa seluruh indikator variabel memenuhi persyaratan reliabilitas.
Koefisien Determinasi
Pada tabel di atas, nilai R-squared struktur modal (SM) menunjukkan nilai
sebesar 0,566. Artinya variabel risiko bisnis (RB), kebijakan dividen (KD) dan
ukuran perusahaan (FZ) dapat mempengaruhi struktur modal (SM) sebesar 56,6%
dan sisanya 43,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini atau
nilai tersebut menunjukkan model yang kuat. Kemudian, nilai R-squared kinerja
keuangan (KK) 0,386.
76
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
Artinya variabel risiko bisnis (RB), kebijakan dividen (KD), ukuran perusahaan
(FZ) dan struktur modal (SM) dapat mempengaruhi struktur modal (SM) sebesar
38,6% dan sisanya 61,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian
ini atau nilai tersebut menunjukkan model yang cukup baik/moderate.
77
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
78
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
Saran :
1. Penelitian ini hanya menggunakan 25 perusahaan manufaktur yang listing di
BEI selama periode 2013-2015 sebagai sampel penelitian yang telah memenuhi
kriteria-kriteria yang telah ditentukan (purposive sampling). Disarankan bagi
peneliti berikutnya untuk menambah rentang periode penelitian, agar dapat
memaksimalkan jumlah sampel.
79
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to
Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Anwar, Muhadjir. 2009. Pengaruh antara Risiko Bisnis, Strategi Pertumbuhan,
Struktur Modal terhadap Kinerja Perusahaan Makanan dan Minuman di
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 7 – Nomor 2.
UPN Veteran. Jawa Timur.
Ariyanto, T. 2002. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Struktur Modal
Perusahaan. Jurnal Manajemen Indonesia. Vol.1, No.1. Universitas Gajah
Mada.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan, Edisi 10. Jakarta Salemba: Empat.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung:
Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif Dengan
Partial Least Square (PLS). Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gitman, Lawrence J. 2012. Principles of Managerial Finance. Thirteenth edition.
Prentice Hall.
Halim, Abdul dan Hanafi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPPSTIM YKPN.
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Sruktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Siasat Bisnis. Vol. 16 No. 2, Hal: 232 – 242.
Horne Van, James C. Van dan John M. Wachowicz Jr. 2012. Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan. Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad. dan E. Pudjiastuti. 2013. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Indriyo Agus, Gitusudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
BPFE.
Jogiyanto, 2014, Pedoman Survei Kuesioner: Mengembangkan Kuesioner,
Mengatasi Bias dan Meningkatkan Respon, Edisi ke 2, BPFE, Yogyakarta.
80
JURNAL EKONOMI Volume 26, Nomor 2 Juni 2018
81