2 PB
2 PB
2 PB
Submitted 04 November 2021; Revised 12 April 2022; Accepted 01 May 2022; Published 09 June 2022
*Corresponding author: [email protected]
Abstract
Self-emulsifying drug delivery systems (SEDDS) were developed as a method to increase lipophilic
drug solubility such as ibuprofen, and to increase the absorption and rate of drug dissolution.
Therefore, the purpose of this study is to develop a new pharmaceutical dosage qualified ibuprofen
SEDDS formulation and to increase ibuprofen bioavailability. The SEDDS formula was obtained
from the ibuprofen solubility test and the optimization of the formula on various concentrations of
oils, surfactants and cosurfactants. Oleic acid, cremophor RH 40 and propylenglycol respectively use
as oil, surfactant and cosurfactant with comparison of oil phase:(surfactant + cosurfactant) 1:9 and
comparison of surfactant: cosurfactant (3:2). Evaluations of the optimum SEDDS formula included
transmittance percentage measurement, dispersibility test, robustness test, stability test, particle size
measurement and dissolution rate test. The best ibuprofen SEDDS formula have met requirement of
transmittance percent (99.7±0.872%), dispersibility test (41.48±1.3 seconds), the SEDDS formula was
stable on the robustness test, no separation of phase in stability test and globule size in the micrometer
range of 114.7±0.692 nm. The in vitro dissolution rate test results at the 10th minute showed that the
ibuprofen SEDDS preparation was higher than the pure ibuprofen powder, namely 90.04 ± 1.764% and
59.33 ± 1.638%, respectively.
Abstrak
Self emulsifying drug delivery systems (SEDDS) dikembangkan sebagai metode untuk meningkatkan
kelarutan obat lipofilik seperti ibuprofen, serta untuk meningkatkan absorpsi dan laju disolusi obat.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi sediaan baru SEDDS
ibuprofen yang memenuhi syarat secara farmasetik dan meningkatkan bioavailabilitas ibuprofen.
Formula SEDDS diperoleh dari uji kelarutan ibuprofen dan optimasi formula pada berbagai konsentrasi
minyak, surfaktan dan kosurfaktan. Asam oleat, cremophor RH 40 dan propilenglikol masing-masing
terpilih sebagai minyak, surfaktan dan kosurfaktan dengan perbandingan fase minyak : (surfaktan +
kosurfaktan) 1:9 dan pebandingan surfaktan : kosurfaktan (3:2). Formula SEDDS optimum dievaluasi
meliputi pengukuran persen transmitan, pengujian dispersibilitas, pengujian robustness, pengujian
stabilitas (sentrifugasi, heating cooling cycle, freeze thaw cycle), penentuan ukuran partikel dan uji laju
disolusi. Formula SEDDS ibuprofen terbaik memenuhi persyaratan persen transmitan (99,7% ± 0,872),
waktu dispersibilitas (41,48 detik ± 1,3), stabil pada pengujian robustness, tidak terjadi pemisahan
fasa pada pengujian stabilitas, serta memiliki ukuran globul dalam kisaran mikrometer yaitu 114,7
65
IJPST - 9(2), 2022; 65-74
± 0,692 nm. Hasil uji laju disolusi in vitro pada menit ke-10 menunjukkan bahwa sediaan SEDDS
ibuprofen lebih tinggi dibandingkan dengan serbuk ibuprofen murni, yaitu masing-masing sebesar
90,04 ± 1,764% dan 59,30 ± 1,638%.
66
IJPST - 9(2), 2022; 65-74
dibuat dengan cara mencampurkan basis setiap tanda-tanda pemisahan fase diamati
berupa minyak, surfaktan dan kosurfaktan secara visual.9
kemudian campuran dipanaskan pada suhu 4. Pengujian stabilitas
40°C kemudian diaduk menggunakan a. Sentrifugasi
vortex sampai homogen. Terhadap formula Formula SEDDS Ibuprofen
hasil optimasi dilakukan evaluasi meliputi disentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm
pengukuran nilai persen transmitan dan selama 30 menit.3
pengujian dispersibilitas untuk mendapatkan b. Heating cooling cycle
formula terbaik6. Pengujian dilakukan pada formula
SEDDS Ibuprofen sebanyak tiga siklus antara
3. Optimasi dosis ibuprofen dan suhu lemari pendingin 4oC dan 45oC dengan
pembuatan formula SEDDS ibuprofen penyimpanan pada setiap suhu tidak kurang
Dilakukan optimasi dosis ibuprofen dari 48 jam.3
untuk formula SEDDS yaitu, 200 mg, 100 mg, c. Freeze thaw cycle
50 mg, dan 20 mg dengan mencampurkan Pengujian dilakukan pada formula
pembawa minyak, surfaktan, kosurfaktan SEDDS Ibuprofen sebanyak tiga siklus pada
dan ibuprofen dipanaskan pada suhu 40oC, suhu beku yaitu -21oC dan suhu kamar yaitu
dan diaduk menggunakan vortex sampai 25oC dengan penyimpanan pada setiap suhu
homogen, lalu disonikasi selama 15 menit.6,7 tidak kurang dari 48 jam.3
67
IJPST - 9(2), 2022; 65-74
II USP (dayung). Sediaan SEDDS ibuprofen sebagai kosurfaktan. Setelah itu dilanjutkan
ditimbang setara dengan 20 mg serbuk dengan uji ketercampuran minyak, surfaktan
ibuprofen murni, kemudian dimasukkan ke dan kosurfaktan (Tabel 1). Berdasarkan
dalam medium larutan dapar fosfat pH 7,4 uji ketercampuran didapatkan komponen
sebanyak 900 mL dengan kecepatan putaran minyak yang terpilih adalah asam oleat,
50 rpm dan suhu 37ºC. Sampel obat yang surfaktan yang terpilih adalah cremophor
terlarut dalam medium diambil pada menit RH 40 dan kosurfaktan yang terpilih adalah
ke-5, 10, 15, 30, 45, dan 60, masing-masing propilenglikol.
sebanyak 5 mL. Jumlah medium yang terambil
digantikan dengan medium baru dengan 3.1.2. Optimasi basis formula SEDDS
jumlah yang sama sehingga volume medium Dibuat sebanyak 15 formula SEDDS
selalu konstan. Tiap sampel yang diambil dengan berbagai perbandingan minyak :
dari medium disolusi kemudian disaring dan (surfaktan & kosurfaktan) dan surfaktan :
diamati dengan spektrofotometer UV pada kosurfaktan untuk mendapakan perbandingan
panjang gelombang serapan maksimum 235 yang terbaik. Berdasarkan hasil pengukuran
nm.3 terpilih beberapa formula basis SEDDS
dengan nilai persen transmitan >90%, yaitu
3. Hasil F1, F2, F3, F4, F5, F6, F7, F8, dan F9. Hal
3.1. Optimasi formula SEDDS ibuprofen ini berarti campuran tersebut homogen dan
3.1.1. Uji kelarutan ibuprofen memiliki tampilan yang jernih.11 Selanjutnya
Hasil uji kelarutan ibuprofen dalam basis formula SEDDS terpilih dilakukan
berbagai pembawa, yaitu minyak, surfaktan pengujian dispersibilitas dan emulsification
dan kosurfaktan yang dipilih berdasarkan time. Hasil optimasi basis formula SEDDS
kemampuannya untuk melarutkan ibuprofen dirangkum pada Tabel 2.
secara maksimal. Berdasarkan pengujian, Pada pengujian ini ditetapkan penilaian
pembawa yang mampu melarutkan ibuprofen grade, dimana keberhasilan terbentuknya self-
dengan baik pada perbandingan 1:1, yaitu emulsifying yang berukuran nano memiliki
asam oleat sebagai fase minyak, tween 80 grade A dan B9. Basis formula SEDDS yang
dan cremophor RH 40 sebagai surfaktan serta memenuhi grade A adalah F1, F2, F3, dan
polietilengklikol 400 dan propilenglikol F4 dan grade B adalah F5 dan F6 (Tabel 2).
Ukuran Penetapan
Transmitan Indeks
Formula Organoleptik Indeks Bias Partikel Kadar
(%) (nm)
Polidispersitas (% b/b)
F3 Jernih 1,3328 ± 99,20 ± 114,7 ± 0,428 ± 0,011 98,82 ±
0,018 0,388 0,692 0,810
Hasil evaluasi performa sediaan SEDDS obat lipofilik tersedia dalam larutan berbentuk
ibuprofen 20 mg/mL dilakukan dengan uji droplet yang mengarah pada meningkatnya
laju disolusi yang dibandingkan terhadap luas permukaan sehingga dapat meningkatkan
serbuk ibuprofen murni, ditunjukkan pada absorpsi.3
Gambar 2. Keberhasilan formulasi SEDDS
tergantung pada kelarutan ibuprofen dalam
4. Pembahasan berbagai pembawa. Minyak, surfaktan
Rute pemberian obat secara oral adalah dan kosurfaktan dipilih berdasarkan
rute yang paling menguntungkan untuk kemampuannya untuk melarutkan ibuprofen
pemberian obat. Namun, hampir setengah dari secara maksimal dengan uji kelarutan
zat aktif obat saat ini menunjukkan kelarutan serta perbandingan rasio pada setiap
yang rendah dalam air, sehingga mengarah komponennya.12 Peran penting surfaktan
pada terbatasnya bioavailabilitas dan efek dalam menurunkan tegangan permukaan serta
klinis secara oral. Salah satu pendekatan bantuan kosurfaktan untuk meningkatkan
seperti penggunaan formulasi self-emulsifying fluiditas film antarmuka dengan menembus
telah dikembangkan untuk meningkatkan ke dalam lapisan tunggal surfaktan dan energi
bioavailabilitas dan tingkat disolusi obat yang bebas menjadi minimum.13
lipofilik seperti ibuprofen.10 Pengujian nilai persen transmitan
Self Emulsifying Drug Delivery Systems dilakukan untuk melihat kejernihan formula
(SEDDS) digambarkan sebagai campuran sediaan setelah dilakukan pengenceran
isotropik dari minyak, surfaktan, kosurfaktan 1:100.14 Optimasi formula dilakukan untuk
dan obat lipofilik. Sistem ini membentuk mendapatkan perbandingan komposisi antara
emulsi minyak dalam air saat dimasukan ke fase minyak, surfaktan dan kosurfaktan
dalam fase berair di bawah agitasi ringan yang yang mampu menghasilkan fasa homogen
diberikan oleh gerakan gastrointestinal yang dan jernih setelah pencampuran. Formula
mampu membentuk emulsi dengan cepat SEDDS yang baik adalah yang memiliki
dalam cairan gastrointestinal. Pada sistem ini nilai persen transmitan lebih dari 90% yang
70
IJPST - 9(2), 2022; 65-74
72
IJPST - 9(2), 2022; 65-74
73
IJPST - 9(2), 2022; 65-74
74