proposal kegiatan phipro
proposal kegiatan phipro
proposal kegiatan phipro
LATAR BELAKANG
Mahasiswa merupakan salah satu kelompok masyarakat usia dewasa yang sering kali
mengalami tekanan psikologis. Masa transisi dari remaja menuju manusia dewasa, tuntutan
akademik yang sangat tinggi serta tekanan sosial sering sekali membuat mereka lebih rentan
terhadap masalah kesehatan mental seperti stress, kecemasan dan depresi. Terutama pada
generasi muda gen-z yang sering dikait-kaitkan dengan kepribadian lemah. Masalah
kesehatan mental di kalangan mahasiswa terus meningkatkan dalam dekade terakhir, dimana
banyak dari mereka tidak mendapatkan bantuan meskipun memerlukannya. (Eisenberg D.
2013)
Selain itu, banyaknya mahasiswa yang mengalami tekanan emosional selama masa
studi mereka tidak mendapatkan layanan psikologis karena keterbatasan dari layanan
konseling di kampus atau rasa taur akan stigma yang sering muncul ketika seseorang
menjumpai psikolog sering menjadi hambatan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan
bantuan (Gallagher, 2014).
2.4. Kami ingin memecahkan stigma akan mahalnya layanan psikologis dengan berbagi
ruang bicara bersama teman-teman mahasiswa yang memerlukan dukungan
psikologis.
2.5. Dengan berjalannya keempat tujuan sebelumnya, final dari target yang kami tuju ialah
meningkatnya kesadaran serta kepedulian kita terhadap sesama, khususnya akan
pentingnya kesehatan mental.
III. MANFAAT
3.1. Bagi Mahasiswa:
3.2. Universitas:
1. Meningkatkan kualitas hidup mahasiswa.
Dengan tersedianya layanan ini, universitas turut menunjukkan kepeduliannya terhadap
kesejahteraan mahasiswa. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas hidup mahasiswa,
tercermin dari peningkatan prestasi akademik, penurunan tingkat stres, dan peningkatan
kepuasan hidup secara keseluruhan.
Kegiatan kali ini diberi nama "GABUT" yang diambil dari singkatan Gravity
Membuka Hati. Nama Kegiatan ini sesuai dengan tujuan kelompok 7 untuk memberikan jasa
konseling bagi para mahasiswa terutama.
V. TEMA KEGIATAN
Program yang kami rencanakan adalah bertema Jasa Konseling yang diartikan sebagai
upaya untuk membantu orang lain dalam mengatasi permasalahan emosional atau psikologis. Ini
mencakup penyediaan layanan yang bertujuan untuk mendukung individu dalam memahami dan
menerima perasaan mereka, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri dan
orang lain.
Kegiatan sosial yang berupa ruang konseling yang tersedia untuk membantu para
remaja/dewasa, masyarakat umum, individu yang mengalami trauma, bahkan pasangan yang
menghadapi konflik terkait hubungannya dalam menyelesaikan masalah maupun menuangkan
pikiran tentang kesulitan yang mereka hadapi.
Sasaran kegiatan dalam program ini dikhususkan bagi mahasiswa aktif di Universitas
Brawijaya, masyarakat umum, individu yang mengalami trauma, dan pasangan yang menghadapi
masalah terkait hidupnya
VIII. PELAKSANAAN
Kegiatan GABUT atau Gravity Membuka Hati dilakukan secara daring. Sehingga,
kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang fleksibel dan disesuaikan antara penerima dan
pemberi jasa
A. Panitia Pelaksana:
Ketua : Muhamad Rafi Gastiadirijjal
Wakil Ketua : Muhammad Yoga Arya Faeyza
Sekretaris : Alya Dien Azizah
Bendahara: Zahra Nur Shabrina
B. Divisi Pelaksana:
A. Divisi Administrasi dan Pelayanan
Ketua Divisi : Ika Maulana Setyowati
Anggota :
1. Praditya Ranggasura Mahendra
2. Hilda Sri Wilujeng Lestari
3. Lutfiana Chandra Purnama Putri
C. Divisi Perlengkapan :
Ketua Divisi: Anugrah Aditya Waskita
Anggota divisi:
1. Jagad Satria ArRasyid
2. Val Ahmad Komeni
3. Nadia Nur Mahfuzah
E. Divisi Kemitraan
Ketua Divisi :
Muhammad Ardian Abiyyu Prasetyo
Anggota Divisi :
-Leynera Pramadita Ramadhani
-Muhammad Rivald
X. SUSUNAN ACARA
Biaya operasional
Perlengkapan kantor Rp. 200,000
(alat tulis, kertas, dll)
Sumber daya
manusia
Honor mahasiswa Rp. 0
relawan
Promosi dan
sosialisasi
Desain dan cetak Rp. 50,000
poster/flyer
Iklan media sosial Rp. 0
melalui akun member
Acara launching Rp. 200,000
program
XII. PENUTUP
Secara keseluruhan, layanan ini memberikan manfaat yang signifikan baik bagi mahasiswa
maupun universitas. Bagi mahasiswa, layanan ini tidak hanya memberikan dukungan
emosional yang konsisten, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan
penting dan meningkatkan rasa percaya diri. Sementara itu, bagi universitas, layanan ini
berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan meningkatkan kualitas
hidup mahasiswa, yang pada akhirnya akan memperkuat reputasi universitas sebagai lembaga
yang peduli terhadap kesejahteraan mahasiswa.
Kami harap, proposal ini dapat diterima dan disetujui. Terima kasih