Proses Penyampaian Materi Tambahan TB-HIV Dan TB-MDR
Proses Penyampaian Materi Tambahan TB-HIV Dan TB-MDR
Proses Penyampaian Materi Tambahan TB-HIV Dan TB-MDR
ISI ALAT
PERAGA/BAHAN/TEKNI
K PENYAMPAIAN
Trainer menyampaikan: •Modul TB-HIV
• Tugas dari kader komunitas: •Lembar Balik
o Mengajak penderita TB untuk memeriksakan diri ke Klinik Konseling (bagian tambahan)
dan Testing HIV (KTS/VCT) •Diskusi kasus
o Melapor kepada Tim SSR jika berhasil merujuk pasien ke klinik VCT
o Melakukan pengecekan di Klinik apkah hasil testing sudah selesai
o Memastikan penderita TB yg sudah di test menerima hasil test tersebut
o Melapor ke Tim SSR jika hasil test sudah diterima penderita TB
o Mendampingi penderita TB dengan hasil test HIV + untuk menjalani
pengobatan TB hingga sembuh
o Melakukan rujukan pendampingan pasien HIV+ kepada kelompok
dukungan sebaya HIV/AIDS jika diminta oleh pasien TB dengan HIV +
o Memberikan penyuluhan kepada masyarakat kaitan TB dengan HIV
ISI
o Untuk dapat mengajak penderita TB memeriksakan diri ke Klinik Konseling dan Testing
HIV (KTS/VCT)
Caranya: amati, ketahui dan berikan motivasi
Kader dapat menghubungi (sebelum mengantar pasien dan jika menemui kesulitan
dalam memotivasi pasien untuk datang ke klinik VCT): petugas klinik VCT (SSR
mempunyai daftar klinik VCT terdekat beserta nama&no tlp petugas yang
bertanggung jawab)
ISI
o Kader melapor kepada Tim SSR jika berhasil merujuk pasien ke klinik VCT
Kader menghubungi ME SSR dengan menyebutkan identitas pasien yang berhasil
dirujuk (Nama lengkap, Usia, Alamat) dan juga Nama dan Alamat Klinik VCT.
o Kader melapor ke Tim SSR jika hasil test sudah diterima penderita TB
Kader menghubungi ME SSR apabila mengetahui hasil skrining sudah diterima
oleh pasien.
Atau ME SSR dapat menanyakan kepada petugas VCT apakah berdasarkan hasil
skrining pasien dirujuk untuk mendapatkan terapi ARV.
6. Amati: apakah pada tubuh pasien terdapat tattoo, banyak tindikan, ataupun bekas
tanda penggunaan jarum suntik (perhatikan pada lipatan siku lengan dalam)
• Untuk mereview apa2 saja yang sudah disampaikan oleh trainer, peserta diajak untuk
melakukan uji kasus sebagai berikut:
Kader merujuk suspek TB, Ny. A (28 thn). Setelah melakukan pemeriksaan di
fasyankes, Ny. A dinyatakan TB. Apa yang kemudian kader harus lakukan?
• Atas kasus tersebut, trainer menanyakan kepada peserta: tugas dari seorang kader,
apa yang harus dilakukan untuk menjalankan tugas itu, apa saja yang harus
ditanyakan dan diamati untuk mengetahui kemungkinan adanya HIV.
TB-MDR
ISI
Jadwal Pengobatan:
Tahap awal: 0 s/d 6 bulan
Obat oral ditelan setiap hari (7 hari dalam seminggu), dan
Suntikan 5 (lima) hari dalam seminggu (senin-jumat)
Jadwal Pemeriksaan/Pemantauan:
Tahap awal: 1x/bulan
Tahap Lanjutan: 1x/2 bulan
ISI
3. Kader melaporkan kepada petugas kesehatan jika ada efek samping ataupun
pasien tidak mau melanjutkan pengobatan
• Jika pasien mengeluhkan adanya efek samping, ajak pasien untuk
memeriksakan diri ke puskesmas.
• Jika pasien tidak mau melanjutkan pengobatan, lapor kepada petugas
kesehatan puskesmas dan SSR (SSR dapat segera menindaklanjuti laporan
kepada wasor)
4. Kader memberikan motivasi kepada pasien TB-MDR jika tidak mau melakukan
pengobatan/tidak mau melanjutkan pengobatan
• kader menggali informasi alasan pasien tidak mau melakukan
pengobatan/tidak mau melanjutkan pengobatan
• berikan dorongan/ semangat untuk meneruskan pengobatan
• lakukan pendekatan kepada orang terdekat pasien/orang yang berpengaruh
kepada pasien untuk ikut memberikan motivasi dan semangat