Deteksi Dini Kelainan Urologi Pada Bayi Baru Lahir: Dr. Bobby Hery Yudhanto, Spu
Deteksi Dini Kelainan Urologi Pada Bayi Baru Lahir: Dr. Bobby Hery Yudhanto, Spu
Deteksi Dini Kelainan Urologi Pada Bayi Baru Lahir: Dr. Bobby Hery Yudhanto, Spu
IVP
MRI
Terapi : operasi
KELAINAN URETHRA
1. HYPOSPADIA
- Muara urethra yang abnormal pada sisi ventral dari penis
macam : - glandular
- coronal
- penile
- penoscrotal
- perineal
Hampir selalu disertai adanya chordae
2. Epispadia :
- muara urethra pada sisi dorsal penis
3. Posterior - urethral - valve
4. Congenital urethral fistula
5. Urethral diverticula
6. Megalo - urethra
34
Hypospadia
(1) Muara urethra di ventral penis ( glans penis hingga
perineum)
(2) Penis membengkok ke depan (chordee)
(3) Kulit sisi dorsal yang berlebihan dan kulit di sisi
ventral yang kurang
Gambar Hypospadia
Skema Posisi Urethra pada Hypospadia
Kapan dilakukan rekonstruksi ?
Waktu terbaik dilakukan pada usia 6-12 bulan
Tehnik operasi yang dilakukan dapat 1 tahap atau 2
tahap (tergantung berat ringannya chordee penis dan
lokasi muara urethra)
Epispadia
KELAINAN GENITALIA
EXTERNA
Pada neonatus aterm diapatkan ukuran penis yang
normal 3.5 ± 0.7 cm ( stretched length) dan 1.1 ± 0.2
cm (in diameter )
Sebanyak 50% dari anak dengan malformasi anorektal
berhubungan dengan malformasi urologi dan yang
paling sering terjadi pada genetalia eksterna
Stretched Penile Length (cm) in Normal Male
Subjects
Data from Feldman KW, Smith DW:Fetal phallic growth and penile
standards for newborn male infants. J Pediatr 1975;86:895
Bayi dan anak-anak yang tidak dilakukan sirkumsisi
merupakan predisposisi timbulnya ISK ( Singh-Grewal et
al, 2005 ). Wiswell dkk (1985) : anak yang tidak
dilakukan sirkumsisi mempunyai kemungkinan 20x yang
lebih besar untuk mengalami ISK
Pada penelitian 100 neonatus dengan ISK, didapatkan
hanya 5% penderita ISK yang sudah dilakukan
sirkumsisi (Ginsburg and McCracken,1982)
Kontraindikasi sirkumsisi : pada bayi dengan
hypospadias, chordee without hypospadias, deformitas
dorsal hood, webbed penis, atau penis yang kecil
Bayi dengan hidrokel yang besar atau hernia dapat
menyebabkan phymosis dan buried penis jika dikerjakan
sirkumsisi
Phimosis
Paraphymosis
1. Agenesis testis :
scrotum di mana testis (-) juga mengalami atrophy
2. Ectopic testis :
testis tidak pada jalurnya, yaitu keluar dari jalurnya
setelah keluar dari anulus inguinalis externus
posisi :
• superficial inguinal (terbanyak)
• perineal
• femoral
• penile
36
3. Cryptorchismus/ Undescensus Testis
• secara embryologis testis berada intraperitoneal terjadi
migrasi "trans abdominal", di mana testis turun sampai
didekat anulus inguinalis internus
• kemudian terjadi "migrasi trans inguinal" di mana testis dan
epididimis turun membawa serta prosesus vaginalis
• insiden : Bayi prematur : 33 %
Bayi aterm : 3%
37
MACAM-MACAM :
Type :
1. Intra abdominal
2. Intra canalicular (inguinal)
3. High scrotal (prepubic)
Catatan :
• Semakin tinggi letak testis, semakin berat
derajat kelainan perkembangannya
• Sering disertai adanya hernia inguinalis
lateralis
• Sering mengalami degenerasi maligna
38
Kelainan Lokasi Testis
Cara Pemeriksaan Undescensus
Testis
Penyulit :
• Hernia
• Torsio testis
• Trauma testis
• Keganasan
• Infertilitas
Terapi :
1. Hormonal : HCG
2. Operasi : Orchidopeksi
39
Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di
antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis
Bayi dengan hidrokel asimptomatik jarang membutuhkan
operasi secepatnya karena sebagian besar akan
menutup pada usia 1 tahun.
Pada hidrokel yang teraba dan ukurannya besar
biasanya dikoreksi pada usia 6-12 bulan
Penyulit : dapat terjadi atrofi testis karena penekanan
pembuluh darah
Anomali kanalis inguinalis dan skrotum yang
disebabkan kelainan penutupan processus vaginalis
Infeksi Saluran Kemih
Email : [email protected]
Telp : 081806670709