Amandemen Uud 1945
Amandemen Uud 1945
Amandemen Uud 1945
Amandemen merupakan wujud dari perubahan konstitusi. Konstitusi harus mampu mengikuti perkembangan, harus memberi ruang terjadi perubahan konstitusi, dan ada syarat untuk melakukan amandemen.
Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Calon Hakim Agung diusulkan KY kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden Anggota KY diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR MK mempunyai 9 orang anggota hakim konstitusi, yg ditetapkan oleh Presiden yg diajukan masing-masing 3 orang oleh MA, 3 orang oleh DPR, 3 orang oleh Presiden Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden
Sebelum Perubahan
Pembukaan Batang Tubuh - 16 bab - 37 pasal - 49 ayat - 4 pasal Aturan Peralihan - 2 ayat Aturan Tambahan Penjelasan
Tujuan Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar, mengenai: Tatanan negara Kedaulatan Rakyat HAM Pembagian kekuasaan Kesejahteraan Sosial Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa
Kekuasaan tertinggi di
tangan MPR Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden Pasal-pasal yang terlalu luwes sehingga dapat menimbulkan multitafsir Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi
Hasil Perubahan
Pembukaan Pasal-pasal: - 21 bab - 73 pasal - 170 ayat - 3 pasal Aturan Peralihan - 2 pasal Aturan Tambahan
Sidang MPR
Kesepakatan Dasar
Dasar Yuridis
Tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945 Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia Mempertegas sistem presidensiil Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal Perubahan dilakukan dengan cara adendum
Pasal 3 ayat 1 UUD 1945 Pasal 37 UUD 1945 TAP MPR No.IX/MPR/1999 TAP MPR No.IX/MPR/2000 TAP MPR No.XI/MPR/2001
Sebelum diamandemen Jumlah anggota MPR = 2 X anggota DPR = 2 X 460 = 920 Jumlah anggota DPR = 460, dengan perincian 360 orang anggota golongan politik dan golongan karya yang dipilih 100 orang anggota golongan karya yang diangkat : 75 orang untuk golongan karya yang mewakili angkatan bersenjata dan 25 orang untuk golongan karya yang mewakili bukan angkatan bersenjata Calon golongan karya yang mewakili angkatan bersenjata diusulkan oleh menteri pertahanan dan keamanan kepada menteri dalam negeri Calon golongan karya yang mewakili bukan angkatan bersenjata diusulkan oleh gabungan organisasi golongan karya kepada menteri dalam negeri
Sesudah diamandemen Jumlah anggota MPR = anggota DPR + anggota DPD = 560 + 132 (33 X 4) = 692 Semua dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum
Sebelum Perubahan
Pembukaan Batang Tubuh - .... bab - .... pasal - .... ayat - .... pasal Aturan Peralihan - .... ayat Aturan Tambahan Penjelasan
Tujuan Perubahan
Menyempurnakan aturan dasar, mengenai: Tatanan negara Kedaulatan Rakyat HAM Pembagian kekuasaan Kesejahteraan Sosial Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa
ADA DI PASAL? TULIS ISINYA!, UUD 1945 SUDAH DIAMANDEMEN
Kekuasaan tertinggi di
tangan MPR Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang Pasal-pasal yang terlalu luwes sehingga dapat menimbulkan multitafsir (UUD 1945 SEBELUM DIAMANDEMEN, TULISKAN PASAL DAN ISINYA!)
Hasil Perubahan
Pembukaan Pasal-pasal: - .... bab - .... pasal - .... ayat - .... pasal Aturan Peralihan - .... pasal Aturan Tambahan
Kesepakatan Dasar
Dasar Yuridis
Pasal 1 ayat 2 Sebelum : Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sesudah : Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar Pasal 6 2. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara yang terbanyak Pasal 6A 1. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat Pasal 7 Sebelum : Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali Sesudah: Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan
Pasal 3 (Sebelum) MPR menetapkan UUD dan GBHN Pasal 3 ayat 1 (Sesudah) MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD
Amandemen UUD 1945 Perubahan terhadap UUD 1945 Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI Penghapusan doktrin di lingkungan militer Indonesia yang menyebutkan bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara menjadi TNI memiliki tugas utama, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban negara Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKN Penegakkan hukum : ada sanksi yang tegas dan nyata bagi para pelanggar hukum, semua orang kedudukannya sama di depan hukum, semua orang tanpa terkecuali terikat pada hukum Penegakkan HAM : Negara melindungi HAM warga negara, setiap orang saling menghargai HAM, pelaksanaan HAM tunduk pada hukum yang berlaku Pemberantasan praktek korupsi, kolusi, nepotisme Otonomi Daerah Otonomi daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan hukum yang berlaku Kebebasan Pers media cetak dan media elektronika bebas menyiarkan berita sesuai fakta, tanpa tekanan dan pengaruh dari pihak manapun Mewujudkan kehidupan demokrasi mewujudkan kkehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi :
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
1) Kedaulatan rakyat 2) Menjamin tegaknya Keadilan 3) Persamaan/tidak ada diskriminasi (di hadapan Tuhan dan hukum serta pemerintahan, kedudukan manusia sama) 4) Pengakuan; penghormatan; dan penegakkan HAM 5) Supremasi hukum=negara hukum 6) Lembaga peradilan yang bebas dan adil 7) Penyelesaian perselisihan secara damai dan melembaga 8) Adanya pemilu yang luber-jurdil, pergantian pimpinan secara teratur 9) Terdapat partisipasi aktif rakyat dalam pemerintahan 10) Mengakui dan menganggap wajar keanekaragaman, toleransi 11) Pemerintah bertanggungjawab kepada Tuhan dan rakyat, pemerintah bertanggung jawab membawa bangsa sampai pada cita-cita dan tujuan dengan dukungan seluruh rakyat 12) Pembatasan pemerintah secara konstitusional 13) Musyawarah mufakat 14) Kerjasama (rakyat dan pemerintah untuk merealisasikan cita-cita dan
Contoh HAM (Hak Asasi Manusia) Hidup, mempertahankan hidup, tumbuh, dan berkembang Hidup sejahtera lahir dan batin Bebas dari rasa takut (aman) Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah Perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi Bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak Perlindungan hukum dan perlakuan sama di hadapan hukum Memeluk agama dan beribadat menurut agamanya Memilih pendidikan, pekerjaan, kewarganegaraan, tempat tinggal Berpendapat Berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan diri Mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang oleh siapa pun Perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda
penyelewengan/penyalahgunaan kekuasaan/kewenangan untuk keuntungan pribadi dapat disogok/memakai kekuasaannya untuk kepentingan pribadi suka memakai barang/uang yang dipercayakan kepadanya
Perilaku yg memperlihatkan kesukaan yg berlebihan kepada kerabat dekat kecenderungan untuk mengutamakan/menguntungkan sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat
Latar Belakang Perubahan (sumber UUD 1945 yang belum diamandemen) Kekuasaan tertinggi di tangan MPR Pasal 1 ayat 2 : Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden dan Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undangundang Pasal 5, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17 Pasal-pasal yang terlalu luwes sehingga dapat menimbulkan multitafsir Pasal 7 : Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali
Tujuan Perubahan (sumber UUD 1945 yang sudah diamandemen) Menyempurnakan aturan dasar, mengenai: Tatanan negara Pasal 1 ayat 1 Kedaulatan Rakyat/Eksistensi negara demokrasi Pasal 1 ayat 2, Pasal 22E ayat 1 - 6 HAM Pasal 28, 28A 28J Pembagian kekuasaan Tugas Presiden : Pasal 5 ayat 1 -2, Pasal 10, Pasal 11 ayat 1- 3, Pasal 12, Pasal 13 Ayat 1 3, Pasal 14 ayat 1 2, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17 Tugas MPR : Pasal 3 ayat 1 - 3 Tugas DPR : Pasal 20 ayat 1 5, Pasal 20A ayat 1 4, Pasal 21, Pasal 22 Tugas MA, KY, MK : Pasal 24 ayat 1 - 3, 24A 1 - 5, 24B ayat 1 - 4, 24C ayat 1 6 Tugas BPK : Pasal 23E ayat 1 - 3 Kesejahteraan Sosial Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 33 ayat 1 - 5 Eksistensi negara hukum Pasal 1 ayat 3, Pasal 24 ayat 1 - 3, 24A 1 - 5, 24B ayat 1 - 4, 24C ayat 1 - 6, Pasal 27 ayat 1 Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa
Dasar yuridis Amandemen UUD 1945 Pasal 3 ayat 1 UUD 1945 MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD Pasal 37 UUD 1945 (syarat bisa dilaksanakan amandemen): Ayat (1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Ayat (2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. Ayat (3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Ayat (4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari