PT Garuda

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

A. perusahaan-perusahaan yang ada di bawah komando 7 anak perusahaan GarudaFood 1. PT.

Tudung Putrajaya (TPJ), memproduksi kacang garing dan berdiri sejak tahun 1979. 2. PT. BPR Tayu Duta Persada (BPR), yang berdiri pada tahun 1988. 3. PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS), yang berperan sebagai perusahaan distribusi yang didirikan pada tahun 1994. 4. PT. Garuda Putraputrijaya (GPPJ), memproduksi kacang lapis (coated peanuts), berdiri sejak tahun 1995. 5. PT. Bumi Mekar Tani (BMT), yaitu perusahaan yang bergerak di perkebunan kacang. Perusahaan ini menjamin pasokan kacang yang berkualitas bagi grup GarudaFood. Didirikan pada tahun 1996. 6. PT. GarudaFood Jaya (GFJ), memproduksi biskuit dan berdiri pada tahun 1997. 7. PT. Triteguh Manunggal Sejati (TMS), sebagai produsen jelly dan didirikan pada tahun 1998. 8. PT. Garuda Solusi Inti, berperan untuk mendidik para sales yang didirikan pada tahun 2004. 9. PT. Dharana Inti Boga, memproduksi mountea didirikan pada tahun 2004.

Pohon bisnis keluarga Djojonegoro (Grup Orang Tua dan ABC) Grup Orang Tua 1. investasi PT Anugerahtama Swadaya mandiri 2. PT Artaduta Adipura 3. PT Djojonegoro Aditunggal 4. PT Pacific Tunggal Sejati 5. PT Sinarmutira Halim 6. PT TrimuktiNusantara Prima 7. PT Trijaya Fajarcemerlang 8. PT Wisesa Halimmandiri ABC 1. PT ABC President Enterprise Indonesia 2. PT Asia Health Energy Beverages 3. PT Asia Sejahtera Perdana Pharmaceutical 4. PT Asiatic Union Perdana 5. PT Darmex Oil and fats 6. PT Embase Prima Food 7. PT Heinz ABC Indonesia

8. PT Indo Evergreen Agro Business Corp. 9. PT Panganmas Inti Persada 10. PT Perindustrian Bapak Djenggot 11. PT Sidoarjo Ciptanusa Food Industry 12. PT Ultra Prima Pangan Makmur 13. PT Uni Djaja PT Djojonegoro C-1000

B. Struktur Organisasi PT GPPJ Coated Peanuts Division Pati Plant Manage o Mengontrol kinerja manage o Bertanggung jawab atas keseluruhan pabrik o Mengontrol business plant - Manager o Bertugas mengatur masing-masing departemen - Supervisor o Bertugas sebagai trainer keterampilan karyawan o Sub. Seksi area Kepala Shift o Mengawasi kinerja karyawan yang ada di bawahnya yaitu pengawas, staf, dan harian o Mengatur job description. o Melakukan koordinasi terhadap produksi o Menambah keterampilan bawahan untuk menjadi karyawan yang efektif - Pengawas o Mengontrol kondisi mesin o Mengawasi kinerja karyawan yang ada di di bawahnya dalam melaksanakan tugas lapangan. o Memberikan breaffing pada awal shift. - Kepala Regu (staf) o Bertugas untuk memastikan kinerja regunya atau kelompok kerjanya o Membantu pekerja harian dalam bekerja sesuai dengan kelompoknya. -

C. Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan faktor yang sangat menentukan dan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan. Di samping disiplin kerja yang berdampak langsung pada kinerja karyawan, PT

GarudaFood Putra Putri Jaya menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) dan 5R untuk mencapai produktifitas yang diinginkan. Beberapa contoh disiplin kerja yang diterapkan di PT GarudaFood Putra Putri Jaya adalah : Karyawan yang datang terlambat akan mendapatkan atau peringatan dari Kepala Bagiannya masing-masing dan keterlambatan yang sering dilakukan karyawan akan mendapatkan sanksi dari perusahaan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. Karyawan dilarang merokok di luar smoking area. Karyawan dilarang mengenakan aksesoris yang berlebihan. Karyawan diwajibkan menggunakan topi, masker, dan sepatu saat memasuki area kerja. Karyawan wajib mencuci tangan saat akan memasuki area produksi.

D. Waktu Kerja Pembagian waktu kerja dapat dilihat seperti di bawah ini : - Untuk 8 jam kerja (Senin-Jumat) o Shift 1 : 07.00 s.d. 15.00 o Shift 2 : 15.00 s.d. 23.00 o Shift 3 : 23.00 s.d. 07.00 - Untuk 5 jam kerja (hari Sabtu) o Shift 1 : 07.00 s.d. 13.00 o Shift 2 : 13.00 s.d. 19.00 o Shift 3 : 19.00 s.d. 01.00 o Shift 4 : 01.00 s.d. 07.00 (khusus utility)

E. Keselamatan dan Budaya Kerja Keselamatan tenaga kerja atau karyawan merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian, dengan adanya jaminan keselamatan bagi karyawan diharapkan akan memotivasi karyawan untuk bekerja sebaik-baiknya. Selain adanya jaminan keselamatan kerja, PT GarudaFood Putra Putri Jaya juga telah melakukan langkah preventif untuk melindungi karyawannya dalam bekerja, diantaranya dengan memberikan perlengkapan keselamatan kerja pribadi seperti topi, masker, dan pakaian kerja khusus. Selain itu, telah disiapkan perlengkapan keselamatan kerja area seperti alat pemadam kebakaran yang disesuaikan dengan tempat dan area yang rawan kebakaran. Sebagai Food and Beverage Company, PT GarudaFood Putra Putri Jaya sangat memperhatikan higienitas dari produknya, oleh karena itu diterapkan budaya kerja yang mengacu pada Good Manufacture Practice (GMP) dan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

F. Kesejahteraan Tenaga Kerja Dalam usaha meningkatkan kesejahteraan karyawan, PT GarudaFood Putra Putri Jaya menyediakan tunjangan-tunjangan : - Tunjangan makan Perusahaan memberikan fasilitas makan kepada seluruh karyawan yang bekerja pada jam dan hari kerja maupun yang bekerja lembur. Karyawan mendapatkan satu kali jatah makan pada setiap pembagian shift. - Tunjangan Kesehatan Perusahaan menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada tiap-tiap area kerja. Di samping itu terdapat poliklinik yang melayani karyawan setiap hari kerja, selain itu perusahaan juga memberikan tanggung jawab perawatan kecelakaan kepada karyawan beserta suami/istri dan anaknya. Perusahaan juga menyediakan dokter perusahaan, dokter luar perusahaan, dan jaminan sosial tenaga kerja. - Tunjangan Hari Raya Perusahaan memberikan bonus atau insentif kepada karyawannya pada setiap hari raya. Selain itu ada pemberian bonus akhir tahun yang disesuaikan dengan keuntungan pendapatan akhir tahun.

G. Sistem Upah Ditinjau dari upah yang dibayarkan kepada karyawan (tenaga kerja) dapat dibedakan atas : - Tenaga Kerja Harian Upah untuk tenaga kerja harian diberikan berdasarkan akumulasi kerja hariannya dalam kurun waktu satu (1) bulan, dan dibayarkan pada tanggal 25 setiap bulannya. Tenaga Kerja Tetap Tenaga kerja ini digaji secara tiap perioda, karena ikatan mereka dengan perusahaan cukup kuat. Selain gaji yang didapat, ada beberapa tunjangan karyawan lainnya, antara lain : o Transportasi o Makan o Kesehatan o Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) o Tunjangan melahirkan o Tunjangan pernikahan

H. Kualitas Sumber Daya Manusia - Tenaga Kerja Harian Untuk tenaga kerja harian di bidang teknik diambil dari lulusan STM dan untuk tenaga harian di bagian produksi diambil dari luluan SMU. - Tenaga Staf Untuk tenaga staf di bidang teknik maupun bidang non teknik diambil dari karyawan yang sudah bekerja lama dan mempuyai nilai tambah dari perusahan lalu diangkat sebagai staf yang diambil dari tenaga kerja harian. - Tenaga Pengawas Untuk pengawas di bidang teknik maupun non teknik diambil dari lulusan D3 (ahli madya) dan S1 (sarjana). Untuk pengawas teknik diambil dari lulusan ahli madya (D3) atau dari karyawan lama yang mempunyai nilai tambah dari perusahaan dan untuk bagian non teknik yaitu pengawas produksi diambil dari lulusan sarjana (S1) atau dari karyawan lama yang mendapat nilai lebih dari perusahaan. - Kepala Shift Kepala shift di bidang teknik maupun non teknik diambil dari lulusan sarjana (S1) atau dari tenaga pengawas yang mempunyai nilai tambah dari perusahaan. - Tenaga Improvement Tenaga improvement di bidang teknik maupun non teknik diambil dari lulusan ahli madya (D3) dan sarjana (S1). - Manager Untuk manager diambil dari lulusan S1 baik di bidang teknik maupun non teknik yang sudah bekerja lama dan mempunyai nilai lebih dari perusahaan yang diambil dari tenaga supervisor. Untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi di GarudaFood, diadakan Quality Convension dari karyawan-karyawan, mulai dari operator, pengawas, dan teknisi yang tergabung dalam puluhan SGA (Small Group Activity). Dari konvensi ini didapatkan kreatifitas-kreatifitas karyawan yang dapat menjadi jalan keluar dari beberapa masalah yang ada seperti perbaikan mesin/ metoda kerja dan penghematan biaya operasi produksi. I. Sumber Daya Lainnya o Sumber Daya Hardware mesin komputer, monitor video, disk drive, dll. media floppy disk, disk optical, cd, telephone, dll. Mesin (Proses Penyimpanan) Mesin Combi , Mesin Suton , Mesin Distoner , Mesin Sortex. Mesin (Proses Produksi) Mesin Mesin coil mild, Mesin mixing, Mesin coating/molen , Mesin frying, Mesin Seasoning, Mesin Packing

o Sumber Daya Software program program sistem informasi, program spreadsheet, dll. prosedur- prosedur entri data, prosedur pendistribusian, dll. o Sumber Daya Data deskripsi produk, catatan pelanggan, data kepegawaian, database persediaan. o Sumber Daya Jaringan media komunikasi, pemroses komunikasi, software untuk akses, pengendalian jaringan dan LAN. J. Jenjang Karir/ Prestasi Karyawan Jenjang karir yang dimaksud adalah kenaikan pangkat. Di PT GarudaFood Putra Putri Jaya untuk jenjang karir yaitu dilakukan dengan memberikan training kepada karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill karyawan (khususnya teknik). Dari sini diharapkan akan muncul suatu ide kreatif dari karyawan misalnya ide untuk mengoptimalisasi kinerja mesin atau mengurangi waste. Jadi kenaikan pangkat di PT GarudaFood Putra Putri Jaya dilakukan dengan melihat loyalitas atau prestasi karyawan untuk perusahaan. Di PT GarudaFood Putra Putri Jaya untuk sistem penerimaan tenaga kerja memiliki standar minimal yaitu diambil dari lulusan minimal ahli madya (D3) untuk semua bagian, baik itu bagian produksi maupun bagian teknik, jadi tidak perlu adanya pembinaan khusus lagi misalnya studi lanjut atau pelatihan karena lulusan ahli madya dianggap telah mampu untuk menganalisa keadaan/alat yang dihadapinya.

K. Pembagian Area Kerja Area kerja di PT GPPJ Coated Peanuts Division Pati dibagi menjadi 2, yaitu : o Factory A o Factory B Masing-masing factory melaksanakan proses produksi, mulai dari persiapan bahan baku, coating, frying, hingga packing. Masing-masing factory dibagi lagi ke dalam 2 unit, yaitu : o Factory A Unit 3 (memproduksi kacang atom) Unit 4 (memproduksi kacang oven) o Factory B Unit 1 (memproduksi pilus) Unit 2 (memproduksi kripko, potato, krupuk)

L. Kemitraan Untuk penyediaan stok bahan baku kacang tanah, Indonesia masih mengimpor dari luar negeri. Guna menyiasati kurangnya produksi kacang tanah di Indonesia, pada 12 Maret 2002 lalu PT Garudafood menjalin kemitraan dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), Bank Bukopin dan Pondok Pesantren Al Barokah di Sukabumi, menanam kacang tanah di Jawa Barat seluas 1000 Ha. PT Garudafood akan terus memperluas kemitraan dengan petani kacang di berbagai daerah mengingat kebutuhan bahan baku perusahaan itu terus meningkat menyusul beroperasinya dua pabrik baru di Sukabumi (Jabar) dan Lampung. Kebutuhan bahan baku kacang yang dipasok petani mitra baru sekitar 20% dari total kebutuhan bahan baku kacang tanah dan selebihnya masih dipenuhi dari pasokan pedagang maupun importir. M. Strategi dan Saluran Distribusi Strategi dan Saluran Distribusi PT. garudaFood Strategi yang di tawarkan pada produk PT. GarudaFood pada umumnya adalah dengan mengeluarkan produk yang berkualitas yang tidak kalah dengan pesaingnya dengan bahan-bahan baku yang terpilih dan kualitas tinggi. Saluran distribusi yang dilakukan yaitu dengan menyalurkan barang mulai dari penyediaan barang di Supermarket, Hypermart, Minimarket sampai ke took eceran kecil, dan harga yang ditetapkan oleh produsen yang bervariasi. Namun strategi strategi tersebut masih dirasa kurang efektif dalam meningkatkan ekuitas mereknya. Produk-produk Garudafood didistribusikan oleh PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) yang merupakan Divisi Distribusi dari holding company. Selain itu PT. GarudaFood melakukan berbagai strategi promosi baik melalui promosi Above the line (ATL) yaitu pasang iklan di televise, radio serta media massa atau jyga melakukan promosi below the line (BTL) yaitu brosur, pamphlet, baligho dan lainnya. Strategi dan Saluran Distribusi GOT dan ABC Untuk bisa membangun merek dengan baik, GOT dan ABC melakukan berbagai cara pengkomunikasian terhadap merek mereka. Kegiatan pengkomunikasian merek yang mereka lakukan yaitu: Advertising yang dilakukan oleh GOT dan ABC yaitu di televisi, radio dan print ad dari produk-produknya. Advertising yang dilakukan oleh grup ini terbilang sangat gencar. Sering kita jumpai iklan dari grup ini di televisi misalnya

produk wafer tango, kiranti, kratingdaeng, mi kare, sikat gigi dan pasta gigi formula dan masih banyak produk lainnya. Sales promotion yang dilakukan misalnya terhadap para retailer dengan adanya undian berhadiah bagi para retailer. Grup ini juga melaksanakan events dan experiences terhadap produk mereka. Events and experiences - company-sponsored activities and programs designed to create daily or special brand related interactions. Misalnya dalam memperkenalkan mi kare kepada konsumen, produk ini memperkenalkan program mencoba mi kare di terminal busway Jakarta, dengan menjadi sponsor utama program Indonesian Idol di acara televisi, dan program lainnya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan suatu perusahaan. Grup Orang Tua dan ABC ini juga mengembangkan strategistrategi untuk terus mengembangkan perusahaan. Strategi-strategi ekspansi yang dilakukan oleh grup ini meliputi tiga cara yaitu akuisisi, usaha patungan (joint venture), dan mendirikan perusahaan baru.

N. Produk PT.GarudaFood : Teh Dalam Kemasan (Mountea) Teh kemasan cup dipelopori oleh PT. Garuda Food yang meluncurkan Mountea pada tahun 2005. Kehadiran Mountea di pasar minuman teh kemasan membuat persaingan semakin ketat. Sebelumnya telah banyak perusahaan yang mencoba memanfaatkan ceruk pasar teh kemasan. Perusahaan Sosro CCI The Biasa The Botol Sosro S-Tea Frestea The Hijau The Rasa The Buah Bersoda Fruitea Tebs

ABC President Ultra Jaya Garuda Food Oranf Tua Others

Sosro Green Tes Joy Tea Frestea Green Frestea Frestea Green My Frutcy Body Nu Green Tea

The Kotak Ultra Mountea The Gelas The Rio Futami 17 C2 Green Tea Zestea

Sejak diluncurkan oleh PT. Garuda Food pada bulan oktober tahun 2005, Mountea telah menjadi salah satu minuman favorit penikmat teh. Harga yang

terjangkau serta kemasan cup yang menarik dan didukung oleh banyak varian rasa membuat Mountea mendapat tempat tersendiri dibenak konsumen. Sekarang ini terdapat enam varian dari Mountea yaitu rasa apel (apple flavour), rasa anggur (blackcurrant flavour), rasa jambu (guava flavour), rasa strawberry (strawberry flavour), rasa aroma melati (jasmine flavor) dan rasa yang paling baru adalah Mountea rasa persik (peach flavour). Keberhasilan Mountea dibuktikan dengan penghargaan Indonesian Best Brand Award (IBBA) dari lembaga penelitian MARS dan Majalah SWA tiga tahun berturut-turut. Perbandingan Kapasitas Produksi dan Jumlah Permintaan Tahun 2009

(Sumber : Akhmad Fauzi Pane, 2010 : 3) Pada gambar di atas, terlihat jelas bahwa jumlah permintaan akan produk Mountea sangat besar, jauh melebihi kapasitas produksi meskipun kapasitas produksi mencapai angka 4 juta karton perbulan. Untuk menutupi kelebihan permintaan tersebut, PT. Garuda Food telah membangun sebuah pabrik baru yang berlokasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selelatan. Hadirnya pabrik tersebut diharapkan dapat menutupi permintaan yang berasal dari kawasan timur Indonesia yang berjumlah 60 % dari total penjualan nasional (www.tempointeraktif.com). Selain itu, hasil survey yang dilakukan oleh lembaga penelitian konsumen Frontier yang bekerja sama dengan majalah Marketing menempatkan Mountea pada posisi 3 besar top brand index pada kategori teh dalam kemasan siap minum dengan persentase 5.8 % seperti yang diperlihatkan dalam tabel di bawah ini. Top Brand Indeks Teh Dalam Kemasan Siap Minum Tahun 2011 The Dalam Kemasan Siap Minum Merek TBI The Botol Sosro 59,5% Frestea 10.7% Montea 7.7%

Ket TOP TOP

Fruit Tea ABC The Kotak Ultra The Kotak Tekita

5.8% 4.6% 4.0% 3.8%

Pada tahun 2010 Mountea tidak masuk dalam daftar top brand. Tabel diatas memperlihatkan bahwa minuman teh kemasan masih dikuasai oleh teh kemasan botol baik kaca maupun plastik serta kemasan kotak. Peningkatan ini menjadi bukti nyata bahwa mountea telah menjadi pilihan utama konsumen. Top brand index diformulasikan berdasarkan atas tiga variable yaitu mind share, market share, dan commitmen share. Variabel pertama, mind share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen kategori produk yang bersangkutan. Variable kedua, market share menunjukkkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual. Variable ketiga, commitmen share mengindikasikan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek di masa mendatang.(Marketing, 2009 :64) Pada tahun 2009 Mountea mendapatkan penghargaan The Word of Mouth Marketing Award (WOMMA) yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan berkolaborasi dengan perusahaan konsultan Octovate Grup. The Word of Mouth (WOM) diberikan kepada merek-merek yang paling direkomendasikan oleh konsumen melalui konsep penilaian yang disebut TAPS (Talking, Promoting, Selling dan Social Network). Survei dilakukan kepada 1.850 partisipan yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Surabaya, Medan dan Makasar . Penghargaan yang diterima Mountea selama tahun 2009

Dari beberapa uraian di atas terlihat jelas bahwa pembelian Mountea mengalami progres yang signifikan. Sementara itu berbagai penghargaan yang diperoleh dari berbagai lembaga survey konsumen juga membuktikan bahwa merek Mountea memiliki nilai atau ekuitas yang tinggi.

10

O. Produk PT.GarudaFood : Makanan Ringan (Gery) Perusahaan perusahaan makanan RIngan di indonesia Perusahaan PT. Kaldu Sari Nabati Group Orang Tua PT. Garuda food PT. Nabisco Indonesia PT. Mayora Indah PT. Danone Merek Richeese Tanggo Gery Oops Roma Biskuat

Salah satu perusahaan yang mendominasi pasar makanan ringan ini adalah PT.Garuda Food yaitu perusahaan yang meluncur produk makanan ringan dengan merk Gery. Merek Gery merupakan salah satu merek pendatang baru yang bergerak pada makanan ringan yang ada di pasar Indonesia yang memasuki peringkat lima besar pangsa pasar pada kategori makanan ringan. Pangsa Pasar (Market Share) merek gery pada tahun 2008-2009 Merek Tango Richeese Gery Roma Oops Biskuat 2008 48,7% 24,1% 14.5% 4.6% 0,68% 2009 45.1% 19,5% 16,6% 12,0% 7,0% 2,5%

Tingginya pertumbuhan industry makanan dan minuman seharusnya dapat meningkatkan pangsa pasar makanan ringan merek Gery, akan tetapi tingkat pangsa pasar merek Gery mengalami penurunan. Table diatas menunjukan bahwa pangsa pasar Gery mengalami penurunan. Perusahaan Garudafood. Berdasarkan data di atas , dapat di simpulkan bahwa merk Gery memiliki ekualitas merek yang rendah. Mengatasi permasalahan yang terjadi, merek Gery tentunya harus berupaya meningkatkan ekuitas merek dalam menhadapi ancaman pesaing.

11

Anda mungkin juga menyukai