GBG 5. Asosiasi Dan Genesa Mineral
GBG 5. Asosiasi Dan Genesa Mineral
GBG 5. Asosiasi Dan Genesa Mineral
FAHRUL INDRAJAYA, ST. NIP : 19791215 200812 1 001 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIV. PALANGKA RAYA
Pokok bahasan
Pokok bahasan
Kristalisasi magma - Alasan magma mengalami pemadatan: hilangnya panas dan/atau hilangnya fase cair. - Kristalisasi sebagian kristalisasi terjadi bertahap (sequence of crystallization), misalnya pembentukan tekstur porfiri diawali oleh pertumbuhan fenokris, dan terakhir massa dasar. - Urutan kristalisasi mineral pada batuan beku dapat dilihat pada gambar berikut:
Mineral magmatik
Mineral-mineral magmatik mempunyai variasi suhu pembentukannya. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap ketergantungan suhu: (1) level suhu, dan (2) laju pendinginan mineral.
Awal pengkristalan sistem granitik kering memiliki suhu relatif lebih tinggi, membentuk sanidin atau anortoklas, sedangkan pada granitik basah, suhu lebih rendah, membentuk ortoklas.
Klasifikasi kimia
Klasifikasi sederhana
Klasifikasi Streckeisen
Klasifikasi Streckeisen
Pokok bahasan
Aspek ekonomis
-
Beberapa pegmatit mengandung kumpulan mineral unsur jarang, seperti alanit (Ce), ambligonit (Li), autunit (U), beril (Be), kolumbit (Nb), lepidolit (Li), petalit (Li), spodumen (Li), topaz (F), turmalin (Li, B), bavenit (Be), berilonit (Be), euklas (Be), litiofilit (Li), mikrolit (Ta, Nb), penakit (Be), polucit (Ce), tobernit (U), trifilit (Li), dan uraninit (U). Juga mengandung kumpulan fosfat, seperti fluorapatit.
Distribusi mineral
-
Berhubungan dengan cara pemadatan lelehan magma: (1) distribusi mineral berzona, dan (2) orientasi kristal-kristal panjang. Penzonaan pada pegmatit (konsentris) terdiri atas: (a) zona batas, biasanya terisi oleh aplit dengan plagioklas-Na dan kuarsa; (b) zona dinding, mengadung kristal mika besar, juga pertit, kuarsa dan plagioklas-Na, (c) zona intermediat, mengandung krisal besar pertit, dan (d) zona inti, terdiri dari kuarsa, dan REE.
Pokok bahasan
Mineral hidrotermal
Proses hidrotermal
-
Dihasilkan oleh presipitasi larutan air panas (hidrothermal). Larutan hidrotermal bisa berupa air magmatik, air meteorik atau air magmatik bercampur dengan air meteorik.
Misalnya: kalsit terbentuk melalui 2 tahap secara berulang-ulang: (1) pelarutan Ca2+ dan CO32- ke dalam larutan, (2) presipitasi (kristalisasi) kalsit (CaCO3) dari larutan.
Mineral hidrotermal
Mineral hidrotermal
Mineral hidrotermal
Lingkungan mataair panas banyak dijumpai di dekat gunungapi aktif atau geotermal. Contoh mineralnya: sinabar, emas, silika, belerang (solfatara), dll. Lingkungan ekshalatif bawah air, terjadi di bawah laut (submarine exhalative), misalnya white smokers menghasilkan mineral kalsium sulfat dan silika koloid; sedangkan black smokers mengandung mineral sulfida yang kalau ekonomis menjadi endapan VMS.
Mineral hidrotermal
Lingkungan bawah permukaan dangkal, dikenal dalam geologi ekonomi sebagai lingkungan epitermal. Lingkungan ini menghasilkan endapan-endapan yang ekonomis, seperti emas, perak, seng, dan timbal. Lingkungan volkanik endomagmatik adalah lingkungan hidrotermal vesicles, vesicular cavities, amygdules. Lingkungan ini banyak menghasil mineral zeolit, tembaga murni, ametis.
Mineral hidrotermal
Pokok bahasan
Freshwater lacustrine, Alkaline/saline lacustrine, Open marine, Restricted marine, dan Groundwater/formational water of the basinal, phreatic, and vadose zones.
Freshwater lacustrine:
- Relatif rendah akan karbonat dan klorida, - Kalau pakan cukup (nitrogen dan fosfor), fauna yang mengandung karbonat, seperti ostrakoda dan snails dapat terbentuk,
-
Masukan silika dalam bentuk abu volkanik menyebabkan pembentukan diatomae dari opalA.
Kristal borak yang terlingkupi oleh tinkalkonit. Panjang kristal mencapai 3 cm.
Gambar sebelah: SEM dari kristal gibsit di dalam bauksit, merupakan salah satu dari bahan untuk logam aluminium
Pokok bahasan
Fasies metamorfik
Pokok bahasan
Kristal besi