Konsep Masyrakat Madani
Konsep Masyrakat Madani
Konsep Masyrakat Madani
Potensi masyarakat madani : konsep relasi sosial, beradab, ditransformasikan dalam kehidupan sosial, meliputi; hukum, demokrasi, pemerintahan dan kenegaraan, keterbukaan, perubahan sosial, kebudayaan, dll..
Metode strategis masyarakat madani: penyelenggaraan PKn (civic education), Tujuan utama; memaknai dinamika perubahan sosial yang berkembang, ditingkat; lokal, nasional, regional, dan global.
Mumentum PKn 1. Transisi demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesia 2. Krisis multi dimensional berkepanjangan 3. Penyeragaman pendidikan secara nasional untuk kepentingan politik kekuasaan menyebabkan pendidikan tidak antisipatif terhadap problem perubahan sosial (isu pluralisme, demokrasi dan HAM) 4. Harapan terhadap generasi yg akan datang 5. PKn diharapkan menumbuhkan budaya madani 6. Di dalam PKn terkandung nilai-nilai sosialisasi, aktualisasi konsep, sistem nilai, dan budaya demokrasi.
Eliminasi fenomena patologi sosial yang tersisa dari proses transisi menuju demokrasi di negeri ini, meliputi:
1. Hancurnya nilai demokrasi dalam masyarakat (Melemahnya kontrol negara sebagai penegak hukum dan keadilan masyarakat. Yang lemah selalu menjadi korban) 2. Memudarnya kehidupan kewargaan dan nilai komunitas (pelanggaran atas hak individual, penjarahan atas hak milik orang lain, penjarahan tanah adat secara sistematis oleh pihak pengusaha)
S.S. 2007
3. Kemerosotan nilai toleransi dalam masyarakat (keseragaman yang lama dilakukan rezim otoriter orba membawa dampak buruk pada harmonitas yang plural nilai lokal tradisional termarginalisasikan) 4. Memudarnya nilai-nilai kejujuran dan kesopanan,dan rasa tolong menolong 5. Melemahnya nilai-nilai dalam keluarga 6. Praktik korupsi, kolusi, nepotisme dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terang-terangan 7. Kerusakan Sistem dan kehidupan ekonomi. 9. Pelanggaran terhadap nilai-nilai kebangsaan (fenomena gerakan separatisme).
S.S. 2007
Istilah masyarakat Madani sebenarnya telah lama hadir, walaupun dalam wacana akademi di Indonesia belakangan mulai tersosialisasi "Masyarakat Madani", terjemahan kata Civil
Society atau al-mujtama' al-madani. Istilah Civil Societydikemukakan oleh CICERO dalam filsafat politiknya dengan istilah SOCIETIES CIVILIS
S.S. 2007
MASYARAKAT MADANI (CICERO) sebagai area tempat berbagai gerakan sosial : Himpunan ketetanggaan, 2. Kelompok wanita, 3. Kelompok keagamaan, dan 4. Kelompk intelektual serta 5. Organisasi sipil dari semua kelas (ahli hukum, wartawan, serikat buruh dan usahawan) 6. Berusaha Menyatakan Diri Mereka dalam Suatu Himpunan, sehingga dapat Mengekspresikan Diri dan Memajukkan Pelbagai Kepentingan
1.
S.S. 2007 6
Hal penting di dalam Masyarakat Madani: Terwujudnya Nilai-nilai KEADILAN, PERSAMAAN, KEBEBASAN dan KEMAJEMUKAN [pluralisme] [Masykuri Abdillah, 1999:4] Misi Masyarakat madani adalah MEMBANGUN SEBUAH PERADABAN (Kamaruddin Hidayat, 1999:267-268)
S.S. 2007
CIRI MASYARAKAT MADANI (Antonio Rosmini, 1996: 28-50) dalam The Philosophy of Right, Rights in Civil Society
supremasi, keabadian, dan pemerataan kekuatan (prevalence force) CIRI YANG KELIMA, ditandai dengan "kebaikan dari dan untuk bersama". Ciri ini bisa terwujud jika setiap anggota masyarakat memiliki akses pemerataan dalam memanfaatkan kesempatan [a tendency to equalize the share of utility]. KEENAM, masyarakat madani "ditujukan untuk meraih kebajikan -kebijakan publik
S.S. 2007
memperhatikan kebijakan perorangan dengan cara memberikan alokasi kesempatan kepada semua anggotanya meraih kebajikan itu.
KEDELAPAN, masyarakat madani, memerlukan "piranti eksternal" untuk mewujudkan tujuannya. Piranti eksternal adalah MASYARAKAT
EKSTERNAL
S.S. 2007
memberi kesempatan yang sama dan merata kepada setiap warganya, tak berarti bahwa ia harus seragam, sama dan sebangun serta homogin [Mufid, 1999:213].
masyarakat madani terdiri dari berbagai warga beraneka warna, bakat dan potensi. Karena itu, masyarakar madani di sebut sebagai masyarakat multi-kuota (a multi quota society).
10
S.S. 2007
PEND. KEWARGANEGARAAN
Upaya sosialisasi, diseminasi, dan aktualisasi konsep, sistem, nilai dan budaya masyarakat madani melalui pendidikan
BUDAYA MADANI
Menumbuhkan budaya madani (Civic Culture) di kalangan anak-anak muda yang tumbuh dan berkembang di dunia pendidikan
Masyarakat Madinah yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW merupakan prototype masyarakat ideal. Di Indonesia, kerangka besar masyarakat madani diupayakan dengan ERA REFORMASI, wacana masyarakat Indonesia yang pluralis.
S.S. 2007
13