Makalah Sosiologi Industri
Makalah Sosiologi Industri
Makalah Sosiologi Industri
Dosen Pengampu
DR. SULAEMAN FATTAH M. Si
Pengantar Sosiologi Industri
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ” Dinamika
Masyarakat Industri “. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Pengantar Sosiologi Industri. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
DR. SULAEMAN FATTAH M. Si selaku dosen Pengantar Sosiologi Industri. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari teman-teman serta materi
dari internet sebagai referensi tersusunnya makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi pembaca umumnya.
Penyusun
Mahasiswa ABSP 2B
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dari masa ke masa semakin
menjadikan masyarakat di seluruh dunia untuk senantia mengikuti alur perkembangan dan
kemajuan. Termasuk juga di Indonesia. Masyarakat di Indonesia tentunya tidak ingin
ketinggalan zaman akibat dari perubahan yang begitu cepat. Di negara yang besar seperti di
Indonesia, perkembangan dan kemajuan IPTEK tidak hanya dirasakan oleh masyarakat
perkotaan saja, namun juga dirasakan oleh masyarakat pedesaan. Hal itu dapat kita lihat dari
penggunaan alat-alat elektronik yang hampir tidak ada lagi orang yang tidak memilikinya. Hal
ini dibuktikan dengan data penggunna smartphone yang terus menigkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2015, hanya terdapat 28,6% populasi di Indonesia yang menggunakan gawai
tersebut. Seiring berjalannya waktu, ponsel telah digunakan oleh lebih dari setengah populasi
di Indonsia atau sekitar 56,2% di tahun 2018. Kemudian pada tahun berikutnya, sebanyak
63,3% masyarakat menggunakan smartphone. Ini menunjukkan peningkatan yang sangat
signifikan. Dari hal tersebut, tentu saja bisa mempengaruhi gaya hidup bagi suatu masyarakat.
Keterbukaan informasi yang ada pada alat-alat elektronik ini, membuat masyarakat mengikuti
trend yang sedang terjadi. Perubahan masyarakat desa yang dahulunya belum memiliki
handphone ataupun tv, cenderung melakukan suatu pekerjaan yang dengan cara yang
tradisional.
Gaya hidup suatu masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh IPTEK, namun juga di
pengaruhi oleh sentuhan industri. Sentuhan industri pada suatu masyarakat sangat
berpengaruh pada berbagai aspek. Baik dari aspek ekonomi, sosial, politik dan juga budaya.
Perubahan seperti itu, hanya dirasakan oleh masyarakat yang menerima masuknya industri.
Sentuhan industri pada masyarakat menjadi menarik untuk di bahas karena dengan adanya
perubahan perilaku suatu masyarakat, maka akan memilik pengaruh terhadap negara.
1
B. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan masyarakat industri?.
B. Seperti apa realitas dinamika masyarakat kota ?.
C. Seperti apa dinamika masyarakat pedasaan?
D. Apa itu industri, perubahan sosial dan masyarakat pinggiran?.
E. Seperti apa masalah industri bagi desa dan kota?.
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. REALITAS DINAMIKA MASYARAKAT KOTA
Masyarakat kota memiliki karakteristik yang cukup jauh berbeda dengan masyarakat di
desa. Masyarakat perkotaan memiliki jumlah penduduk yang tidak tertentu. Tekanannya terletak
pada sifat dan ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat desa. Berikut beberapa ciri
masyarakat di kota:
1. Kehidupan keagamaannya kurang, kehidupan di kota cenderung kearah keduniaan
saja.
2. Individualism, mereka lebih bekerja dan melakukan apapun sendiri tanpa bergantung
kepada orang atau kelompok
3. Bermata pencaharian di industri, jasa dan perdagangan.
4. Lebih terikat kontrak dan meninggalkan tradisi
5. Pembagian kerja diantara warga kota lebih tegas dan mempunyai batas batas
6. Memiliki tatanan nilai heterogen. Maksudnya adalah terdiri dari berbagai etnis, suku,
agama, ras.
Kota merupakan pusat berbagai kegiatan dari kegiatan ekonomi, pemerintahan,
kebudayaan, perndidikan, termasuk kegiatan industri. Jika ingin melihat tingkat perkembangan
masyarakat Kota dalam perspektif ekonomi dapat dilihat dalam beberapa aspek sebagai berikut:
1. Aspek ekonomi, dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan, tempat wisata,
gedung gedung, danalat pembayaran tidak hanya memakai uang melainkan
menggunakan dompet digital atau kartu kredit.
2. Aspek sosial, kelompok kekerabatan mulai memudar diganti kelompok berdasarkan
kepentingan yang sama, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
3. Aspek politik, masyarakat mulai tanggap dan kritis terhadap kehidupan politik,
memahami pemerintahan berjalan, sehingga masyarakat kota berpikir lebih dinamis.
4. Aspek budaya, masyarakat kota menerima budaya dari luar dan mengadaptasi budaya
tersebut sehingga mereka lebih bersikap modern dan meninggalkan budaya tradisional.
4
Masyarakat kota bisa terjadi karena adanya perkembangan masyarakat desa. Hal ini bisa
berlangsung secara lambat (evolusi) maupun secara cepat (revolusi). Perubahan secara evolusi
berlangsung sangat lama dan tidak direncanakan, yang terjadi karena dorongan pemenuhan
kebutuhan yang lebih kompleks. Sedangkan perubahan secara revolusi berlangsung cepat dan
bersifat mendasar. Terjadinya urmabisasi dari desa ke kota atau desa yang berkembang menjadi
kota menunjukkan bahwa terjadi proses perkembangan dinamika dalam masyarakat yang begitu
terus berkembang secara signifikan. Urbanisasi dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk
dari desa ke kota atau proses perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota. Ada dua
faktor yang mengakibatkan terjadinya urbainsasi, yaoitu faktor pendorong dan faktor pennarik.
Dari penjelasan diatas, dapat dilhat bahwa masyarakat kota mengalami perkembangan
yang begitu pesat dalam berbagai aspek. Perkembangan masyarakat kota yang ditunang dengan
industialisasi semakin menambah dinamika yang terjadi pada masyarakat kota.
5
Adapun faktor pendorong dinamika masyarakat kota, yakni :
Dinamika yang terjadi pada suatu masyarakat, tentunya tidak berjalan dengan lancar terus
menerus, namun juga akan mengalami kevakuman. Pada umumnya, kevakuman bisa terjadi
karena dari msayarakat itu sendiri, atau dikenal dengan istilah “cultural determimnism” yang
artinya budaya suatu masyarakat akan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
Adapun beberapa faktor penghambat dinamika masyarakat pada suatu masyarakat kota, yakni:
1. Adanya konflik antar anggota kelompok, menyebabkan keretakan dan berubahnya pola
hubungan sosial.
2. Adanya perbedaan kepentingan, kelangsungan kelompok akan terancam, karena anggota
yang tidak sepaham akan berusaha memisahkan diri.
3. Adanya perbedaan paham, perbedaan pahamakan mempengaruhi kelompok sosial secara
keseluruhan.
Proses dinamika yang teriadi pada masyarakat kota akan menimbulkan dua hal penting dalam
masyarakat kota. Yaitu dampak positif dan dampak degatif. Dampak Positif Dinamika
Masyarakat Kota, antara lain:
1. Tingkat pendidikan lebih merata.
2. Komunikasi dan informasi lebih cepat dan mudah.
3. Pembagian kerja yang berdasarkan kemampuan yang meningkatkan efektifitas.
4. Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin.
6
Adapun dampak negatif dinamika yang terjadi pada sasyarakat kota, yaitu:
1. Munculnya sikap individualistis.
2. Memudarnya nilai kebersamaan.
3. Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain.
4. Memudarnya perhatian terhadap budaya lokal dan budaya nasional, terutama para
generasi mudanya
Menurut Bintarto, desa punya tiga unsur yang disebut juga sebagai living unit atau satu kesatuan
hidup yang tidak dapat dilepaskan satu sama lain, yaitu:
1. Daerah
Dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak. Juga penggunaannya, termasuk
juga unsur lokasi, luas, dan batas yang merupakan lingkungan geografi setempat.
2. Penduduk
Meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, rasio jenis kelamin, komposisi penduduk,
persebaran, dan kualitas penduduknya.
3. Tata kehidupan
Ini berkautan erat dengan adat istiadat, norma, dan aspek budaya lainnya.
7
1. Agak rendah perkembangan pengetahuan dan teknologinya.
2. Komunitasnya kecil (sampai ratusan jiwa).
3. Belum banyak mengenal pembagian kerja dan spesialisasi.
4. Masih tidak banyak deferensiasi kemasyarakatan.
5. Tidak ada heterogenitas kebudayaan.
6. Terdapat ciri orde moral yaitu prinsip hidup yang mengikat.
Pada masyarakat desa dengan segala perkembangannya terus mengalami perubahan dengan
segala dinamikanya terutama yang berhubungan sistem yang duanut oleh masyarakat desa itu
sendiri dengan yang semakin derasnya pengaruh kota yang berimbas pada masyarakat desa,
misalnya akibat perkembangan teknomoli informasi dan komunikasi yang semakin tidak bisa
terhidarkan lagi oleh masyarakt desa, misal adanya Hand pone, televisi, rasio, media sosial dan
lain sebaginya yang semakin mempengaruhi dan mewarnai gaya hidup suatu masyarakat. Akibat
dari perkemabgan itu, setiap desa memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda antara desa yang
satu dengan yang lainnya. Sedangkan ciri masyarakat desa di Indonesia meliputi:
8
3. Letaknya di pedalaman berakibat belum banyak dicemari pengaruh media massa.
4. Kehidupan warga saling mengenal dan akrab
Kurang meratanya proses pembangunan dan informasi sehingga menimbulkan kondisi yang
kontras antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan. Dengan berkembangnya iptek
dan informasi melalui media massa mulai masuk ke masyarakat pedesaan. Hal ini berakibat
perubaha karakter/watak, bahkan menghilangkan karakter masyarakat pedesaan, meskipun
pengaruh media massa tidak selalu negatif. Di Indonesia, desa memiliki peran penting,
mengingat mayoritas penduduk tinggal di pedesaan.
Dengan masuknya industrialisasi pada wilayah pedesaan tentu akan membawa dampak
positif dan negatif. Dampak positif terhadap masyarakat adalah penciptaan peluang usaha dan
pekerjaan,yaitu terciptanya peluang usaha dan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat.
Sedangkan dampak negatifnya terhadapa masyarakat adalah pencemaran lingkungan antara lain
polusi air bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara.dampak negatif lainnya adalah
adanya potensi konflik, disebabkan oleh kecemburuan sosial yang disebabkan oleh kecemburuan
sosial sebagian orang asli desa terhadapmasyarakat pendatang dalam kemudahanmengakses
pekerjaan khususnya di sektor industri.
9
D. INDUSTRI, PERUBAHAN SOSIAL, DAN MASYARAKAT PINGGIRAN
Titik berat pembangunan nasional menekankan pada sektor industri, dengan harapan
sektor ini dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Pengembangan industri,
selain menaikkan nilai ekonomi suatu komoditi, juga dapat membuka kesempatan ekonomi bagi
masyarakat, yaitu memberikan alternatif lapangan kerja baru. Semua orang menyadari bahwa
masyarakat hidup dan bekerja dalam suatu lingkungan senantiasa mengalami perubahan.
Perubahan di suatu bidang secara langsung akan mengakibatkan perubahan di bidang lain. Nilai-
nilai yang selama ini menjadi pedoman mulai mengalami benturan yang diakibatkan masuknya
pengaruh nilai dari luar. Perubahan itu dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,
pola perilaku dan yang lainnya.
Perubahan sosial merupakan perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi
atau komuitas. Faktor-faktor pendorong perubahan adalah adanya kontak dengan kebudayaan
lain, sistem pendidikan formal yang maju, nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk
memperbaiki hidupnya, sistem terbuka masyarakat dan heterogenitas penduduk. Perubahan
sosial itu bersifat umum meliputi perubahan berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat,
sampai pada pergeseran persebaran umur, tingkat pendidikan dan hubungan antar warga.
10
Perubahan sosial masyarakat pinggiran kota yang dipicu oleh pembangunan industri di
daerah tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan, yang salah satunya adalah aspek
ketenagakerjaan. Masyarakat pinggiran kota memiliki karakter yang cepat berubah dan mudah
terpengaruh, sehingga perubahan yang terjadi dalam lingkungan cepat di adaptasi. Hadirnya
industri di pedesaan dengan cepat membangun komunitas di sekitarnya. Tumbuhnya industri di
daerah pedesaan akan memunculkan perubahan bagi masyarakat lokal setempat. Perubahan
sosial itu sendiri terjadi dalam masyarakat, maupun terjadi karena faktor-faktor yang datang dari
luar. Kalau di lihat saat ini, terjadinya suatu perubahan dalam masyarakat desa, kebanyakan
datang dari luar masyarakat. Komunitas yang ada di sekitar industri, baik yang pada awalnya
adalah komunitas pedesaan maupun komunitas diciptakan setelah adanya industri,
mengembangkan karakteristik tertentu yang sesuai dengan kebutuhan industri. Industri memiliki
pengaruh yang besar terhadap komunitas untuk menimbulkan terjadinya perubahan di dalam
masyarakat. Dampak industri terhadap masyarakat sangat banyak, misalnya dampak positifnya
yaitu terbukanya kesempatan kerja yang besar yang menyerap pengangguran dan munculnya
prasarana dan sarana ekonomi. Sedangkan dampak negatifnya dapat pula terasa seperti polusi air
bersih, pemukiman semakin sesak, perbedaan yang mencolok dalam kehidupan dalam kawasan
industri dan sebagainya. Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat, ada
masyarakat yang dapat menerima dan ada yang tidak dapat menerima. Masyarakat yang tidak
dapat menerima perubahan biasanya masih memiliki pola pikir tradisional. Masyarakat
tradisional cenderung sulit menerima budaya asing yang masuk ke lingkungannya, namun ada
juga yang mudah menerimanya. Hal ini disebabkan unsur budaya asing tersebut membawa
kemudahan bagi kehidupannya.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat hidup dan bekerja dalam suati lingkungan
senantiasa mengalami perubahan. Perubahan di suatu bidang secara langsung akan
mengakibatkan perubahan di bidang lain. Perubahan dalam peningkatan taraf hidup akan dapat
mempengaruhi dan mengubah sikap dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Nilai-nilai yang
selama ini menjadi pedoman mulai mengalami benturan yang diakibatkan masuknya pengaruh
nilai dari luar. Perubahan itu dapat mengenai nilai- nilai sosial, norma-norma sosial, pola
perilaku dan yang lainnya. Perubahan masyarakat pinggiran kota diwarnai dengan tumbuhnya
berbagai alternatif lapangan usaha, selain industri itu sendiri, yang dapat dimanfaatkan oleh
11
warga masyarakat. Diferensiasi dan segmentasi dalam masyarakat di dorong ke arah
homogenitas yang membuat diferensiasi dalam masyarakat tetap fungsional. Sedangkan,
perubahan sosial masyarakat pada daerah pedesaan akibat adanya industri misalnya dampak
positifnya terbukanya kesempatan kerja yang besar, munculnya prasarana dan sarana ekonomi.
Dampak negatifnya dapat pula terasa seperti perbedaan yang menyolok dalam kehidupan dalam
kawasan industri tersebut.
Industri merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam pembangunan
wilayah. Hampir semua negara memandang bahwa industrialisasi adalah suatu keharusan karena
menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan peningkatan pendapatan perkapita
setiap tahun. Sektor industri merupakan suatu sektor perekonomian yang dapat mendorong
percetakan perkembangan dan kemajuan suatu desa.
Yang sebelumnya masyarakat desa hanya menghasilkan hasil nelayan dan sebagian
berdagang. Kehidupan perekonomian masyarakat tergolong lemah, dan masih banyak yang
menjalani mekanisme kehidupan ekonomi tradisional, dengan dilandasi oleh suatu kemampuan
teknologi yang sederhana. Dalam segi pasar permodalan, yang umumnya masih mengenal pasar
lokal yang sederhana dan tidak terarah serta tidak adanya kepastian tentang harga dan langka
ekonomi pasar sebagaimana biasanya terjadi di pasaran daerah perkotaan. Selain itu, permodalan
di desa adalah sangat terbatas dalam arti hampir tidak ada atau sulit menciptakan modal dan
kalaupun ada volumenya sangat kecil, itupun berasal dari pinjaman dan bantuan koperasi
setempat.
Keberadaan industri tidak menutup kemungkinan merubah sistem sosial yang sudah
berjalan dengan tertib dan nyaman, begitu pula dengan masyarakat dalam setiap hal yang akan
mengalami perubahan baik perubahan yang berdampak positif maupun perubahan yang
berdampak negatif. Dalam bentuk tingkah laku individu maupun perubahan dan pergeseran
sistem sosial. Keberadaan kawasan industri menjadi pilihan terhadap pekerjaan yang beragam
dan berubah. Masyarakat kebanyakan tidak lagi berada pada sektor pertanian, tetapi lebih
12
memilih sebagai buruh pabrik atau pekerja pabrik. Perubahan-perubahan yangterjadi di
masyarakat dapat berupa perubahan norma-norma, pola-pola perilaku seseorang, organisasi,
susunan dan stratifikasi masyarakat, dan juga mengenai lembaga kemasyarakatan. Sebab-sebab
terjadinya perubahan itu sumbernya ada yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan ada
yang letaknya di luar masyarakat itu. Sebab-sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri
misalnya bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan
antara golongan, dan pemberontakan atau evolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri.
13
BAB III
PENUTUP
Pada akhirnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap dengan adanya
makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca terkait dengan masyarakat industri. Penulis
juga berharap agar makalah ini menjadi sebuah patokan bagi para pembaca untuk bisa menerima
sentuhan industri dan mau mempelajari IPTEK kemudian menerapkan perilaku masyarakat
industri. Sehingga para pembaca dapat menjadi agen perubahan dalam suatu masyarakat baik di
desa maupun di kota. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh mahasiswa/mahasiswi ABSP 2B yang telah berperan penuh dalam penulisan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari teman -teman mahasiswa ABSP 2B,
maka penulisan makalah ini tidak akan selesai dengan cepat. Kami juga berterima kasih kepada
Bapak Sulaiman Fattah karena telah memberikan kami dasar-dasar dan juga buku yang sangat
lengkap yang kemudian kami jadikan sebagai sumber utama dalam penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, terdapat kelebihan dan juga
kekurangan. Sehingga, penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun. Penulisan menyadari bahwa makalah ini akan selalu menerima masukan-masukan
yang positiv agar penulis dapat meyempurnakan penulisan makalah ini. Akhir kata,
kesempurnaan hanyalah milik Yang Maha Kuasa. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan industri merupakan hal sangat berpengaruh
terhadap gaya hidup suatu masyarakat. Bagaikan dua sisi koin, IPTEK dan indsutri merupakan
hal yang membuat perubahan ke arah yang lebih baik bagi suatu masyarakat. Tanpa adanya
IPTEK, suatu masyarakat tidak dapat mengikuti arah perkembangan zaman dikarenakan
kurangnya akses untuk menerima informasi. Begitupun dengan industri, industri sendiri telah
memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap suatu masyarakat. Walaupun demikian,
tetaplah terjadi beeberapa dampak negativ yang bisa terjadi. Namun,itu semua trgantung dari
bagaimana masyarakat menyikapi perubahan tersebut. Jika suatu masyarakat dapat meenerima
industri dan menguasai IPTK, maka tentu saja masyarakat tersebut akan mendapatkan manfaat
yang sangat besar dalam kehidupannya sehari-hari.
14
B. Saran
Setelah penulis membuat makalah ini, penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi
rujukan bagi para mahasiswa ataupun para pembaca. Makalah ini tentu saja tidak sempurna,
sehingga penulis berharap makalah ini dapat digunakan bagi para pembaca untuk melanjutkan
pembahasan yang lebih spesifik. Penulis juga berharap, makalah ini dapat diterapkan secara
langsung di masyarakat baik secara teoritis maupun praktis.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hikmat. 2009, Sosiologi Industri, Bandung: Unpas & Yayasan Hikmat Insan Cendekia
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/09/15/pengguna-smartphone-diperkirakan-
mencapai-89-populasi-pada-2025
16