SMP7 Kompetensi Berbahasa Indonesia Nia Kurniati Sapari

Unduh sebagai pdf
Unduh sebagai pdf
Anda di halaman 1dari 223

Kompetensi

BERBAHASA
INDONESIA

Nia Kurniati Sapari

SMP dan MTs


Kelas VII

PUSAT PERBUKUAN
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undaang-undang

Kompetensi
BERBAHASA INDONESIA
Untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah

Tim Penyusun
Penulis : Nia Kurniati Sapari
Ukuran Buku : 17.6 x 25 cm

410
SAP SAPARI, Nia Kurniati
k Kompetensi berbahasa Indonesia (KTSP 2006)” SMP dan
MTs kelas VII/Nia Kurniati Sapari – Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Xxx, 215 hlm: ilus.; 25 cm
Bibliografi: hlm. 173-174
Indeks. Hlm. 179-181
ISBN 979-462-861-1

1. Bahasa Indonesia – Studi dan pengajaran I. Judul

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008

Diperbanyak oleh …

ii
Kata Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan
Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran
ini dari penulis untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui website
Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12
Tahun 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


para penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada


Departemen Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (down load),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun
sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan
sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.


Selanjutnya, kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar
dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa
buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan
kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2008


Kepala Pusat Perbukuan

iii
Daftar Isi
Kata Sambutan.................................................................................. iii
Prakata .............................................................................................. iv
Daftar Isi ............................................................................................ v

Kompetensi 1: Potret Peristiwa ......................................................... 1


A. Mendengarkan Berita ............................................................. 1
B. Membaca Cepat ..................................................................... 8

Kompetensi 2: Berbagi Pengalaman................................................. 18


A. Menceritakan Pengalaman..................................................... 18
B. Menulis Buku Harian .............................................................. 25

Kompetensi 3: Cerita Tradisional ...................................................... 30


A. Memahami Dongeng .............................................................. 30
B. Menulis Dongeng.................................................................... 45

Kompetensi 4: Informasi Penting ...................................................... 56


A. Menulis Pengumuman............................................................ 56
B. Menyampaikan Pengumuman................................................ 61

Kompetensi 5: Cerita Menarik ........................................................... 68


A. Membaca Cerita ..................................................................... 68
B. Menyampaikan Cerita ............................................................ 77

Kompetensi 6: Membaca Aktif........................................................... 85


A. Membaca Kamus.................................................................... 85
B. Membaca Teks Upacara ........................................................ 94
C. Komentarku Atas Buku Cerita................................................ 100

Kompetensi 7: Menulis Kreatif........................................................... 109


A. Menulis Surat Pribadi ............................................................. 109
B. Menulis Pantun....................................................................... 114

Kompetensi 8: Tokoh Idola................................................................ 119


A. Menyampaikan Tokoh Idola ................................................... 119
B. Membaca Biografi................................................................... 128

Kompetensi 9: Menyimak Hasil Wawancara..................................... 133


A. Simpulan Isi Wawancara........................................................ 133
B. Hal-hal Penting Dalam Wawancara ....................................... 141

Kompetensi 10: Ekspresi Hati ........................................................... 148


A. Puisi........................................................................................ 148
B. Membaca Indah Puisi............................................................. 152

Kompetensi 11: Menyampaikan Pesan............................................. 158


A. Bertelepon .............................................................................. 158
B. Menulis Pesan Singkat........................................................... 162

iv
Kompetensi 12: Realitas Kehidupan Dalam Cerpen......................... 171
A. Menanggapi Pembacaan Cerpen........................................... 171
B. Membaca Cerita Anak Terjemahan........................................ 181

Kompetensi 13: Gagasan Utama Dalam Teks.................................. 187


A. Mengubah Teks Wawancara.................................................. 187
B. Membaca Hasil Wawancara................................................... 191
C. Membaca Tabel dan Diagram................................................ 195

Kompetensi 14: Menanggapi Puisi.................................................... 203


A. Menanggapi Cara Membaca Puisi ......................................... 203
B. Merefleksi Puisi ...................................................................... 208

Daftar Pustaka................................................................................... 213

v
vi
KOMPETENSI 1
POTRET PERISTIWA

A. MENDENGARKAN BERITA
Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan
berita.

Kompetensi Dasar
1. Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam
beberapa kalimat.
2. Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam
beberapa kalimat.

Indikator
1. Mampu menemukan pokok-pokok berita yang
didengarkan.
2. Mampu menyimpulkan isi berita dalam satu alinea.
3. Mampu menuliskan isi berita yang didengar ke dalam
beberapa kalimat.

1. Mengenali Isi Berita

Apakah kamu sering mendengarkan berita? Dari


manakah berita itu kamu dengarkan? Apakah, dari televisi?
Yang jelas, pasti banyak sekali acara berita di televisi yang
bisa kamu simak. Contoh acara-acara berita di televisi
antara lain Planet Remaja (AnTV), Liputan 6 (SCTV), Cek &
Ricek (RCTI), Home & Lifestyle (Metro TV), Tajuk Pagi
(TV7), dan Selamat Pagi Indonesia (TPI). Betulkah acara-
acara tersebut merupakan acara berita? Sebagai acuan
jawaban kamu, pahamilah definisi tentang berita yang
terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai
Pustaka, 2002) berikut.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 1


Berita adalah cerita atau keterangan mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat.

Selain itu, unsur-unsur yang terdapat dalam berita adalah


sebagai berikut.
1. What (apa yang terjadi)?
2. When (kapan terjadinya)?
3. Where (di mana terjadinya)?
4. Why (mengapa terjadi)?
5. Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu)?
6. How (Bagaimana terjadinya peristiwa itu?

Unsur-unsur tersebut dikenal dengan rumus 5W dan


1H.
Berdasarkan acuan tersebut, kamu bisa menentukan
acara-acara televisi di atas termasuk acara berita atau
bukan.
Berikut ini kamu bisa membaca sebuah contoh teks
berita.

Hentikan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas


di Kawasan Padat Huni
[Siaran Pers, Walhi, 1 Agustus 2006, 08:01, dengan pengubahan
seperlunya.]

Ledakan sumur migas Sukowati 5, desa Campurejo,


Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro merupakan
pertanda bahwa eksplorasi dan eksploitasi migas di
kawasan padat huni sudah harus dihentikan. Ledakan
ini menambah daftar panjang kecelakaan migas di
daerah padat mukim. Kecelakaan migas terjadi hampir
setiap tahun dalam 5 tahun terakhir di Jawa Timur.
Pada tahun ini saja sudah terjadi untuk kedua kalinya.
Ironisnya, pemerintah lebih mampu memungut hasil
produksi migas ketimbang menangani risiko bencana
akibat kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkannya.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 2


Pihak PetroChina, diwakili oleh Security Supervisor
Djoko Agus mengungkapkan, bahwa apa yang terjadi di
sumur eksplorasi JOB Pertamina-PetroChina adalah hal
yang biasa terjadi di dunia industri migas. Bedanya,
kejadian kali ini terjadi di sekitar rumah penduduk dan
menimbulkan kepanikan. "Hal seperti ini biasa, namanya
gas kick ( t endangan gas) ketika pengebor an
mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu petugas
m encoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal,
tidak mampu menghambat laju gas dan akhirnya
menyembur," kata Djoko.

Menurut catatan Walhi, tidak ada satu pun penanganan


kejadian kecelakaan industri migas di Indonesia, yang
mampu memulihkan kondisi keselamatan dan
produktivitas warga serta lingkungan setempat. Sejak
zaman Soeharto hingga sekarang, pemerintah gagal
melindungi warga dari dampak industri migas yang
penuh risiko tersebut. Pemerintah harus mengakui,
bahwa negeri ini tidak memiliki, bahkan tidak
memikirkan mekanisme perlindungan warga di wilayah
industri migas padat penghuni seperti pulau Jawa. Tidak
ada satu pun mekanisme yang dapat memastikan
aset - aset sosia l r akyat da n lingkungannya aman
atau dipastikan bisa segera dipulihkan, jika terjadi
bencana akibat kecelakaan migas. Oleh karena itu,
Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi
seluruh kebijakan, dan tindakannya atas izin
eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat
penghuni di pulau Jawa. Perlindungan atas
keselamatan warga, harus menjadi prioritas dalam
pertimbangan pemberian izin eksplorasi atau eksploitasi
migas di Indonesia.

Jika kamu perhatikan, teks berita di atas memuat


informasi penting. Informasi tersebut dapat kamu
ketahui dengan mengajukan pertanyaan 5 W + 1 H.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 3


1. What (apa yang terjadi)?
Ledakan sumur migas Sukowati karena eksplorasi dan
eksploitasi migas di kawasan padat huni.
2. When (kapan terjadinya)?
Setiap tahun dalam 5 tahun terakhir (2001-2006).
3. Where (di mana terjadinya)?
Di Jawa Timur.
4. Why (mengapa terjadi)?
Adanya gas kick (tendangan gas) ketika pengeboran
mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu petugas
mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal, tidak
mampu menghambat laju gas dan akhir nya
menyembur.
5. Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu)?
Security Supervisor Djoko Agus, Walhi.
6. How (Bagaimana tindak lanjutnya)?
Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi
seluruh kebijakan dan tindakannya atas ijin eksplorasi
dan eksploitasi migas di kawasan padat huni di pulau
Jawa.

Informasi penting di atas merupakan pokok-pokok berita.


Selanjutnya, pokok-pokok berita ini dapat kamu uraikan
sebagai suatu simpulan dalam satu alinea. Seperti contoh
berikut.
Ledakan sumur migas Sukowati terjadi karena eksplorasi
dan eksploitasi migas di kawasan padat huni. Ledakan ini
terjadi setiap tahun dalam 5 tahun terakhir (2001-2006) di
Jawa Timur. Gas kick (tendangan gas) ketika
pengeboran mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu
petugas mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal,
tidak mampu menghambat laju gas inilah yang akhirnya
menjadi penyebab ledakan. Security Supervisor
PetroChina, Djoko Agus mengungkapkan hal ini.
Akhirnya, Walhi mendesak pemerintah segera
mengevaluasi seluruh kebijakan dan tindakannya atas
izin eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat
penghuni di pulau Jawa.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 4


2. Uji Kemampuan

Bergabunglah bersama tiga orang temanmu dan


bentuklah sebuah kelompok! Pilihlah salah seorang
temanmu untuk membacakan teks berita berikut!
Simaklah pembacaan teks berita tersebut dengan baik!
Ratusan Ribu Hewan Ternak Terancam Kelaparan
(Republika, 19 Juni 2007, dengan pengubahan seperlunya)

Bandung- Memasuki musim kemarau tahun ini, Juni


2007, peternak sapi, kambing, dan kuda mulai resah
untuk memperoleh rumput. Kekurangan ladang rumput
tersebut menjadi penyebab minimnya jumlah populasi
sapi potong di Jawa Barat. Menurut data dari Dinas
Peternakan Jawa Barat, saat ini, populasi sapi potong di
Jawa Barat mengalami defisit hingga 2,7 juta ekor dari
jumlah pembibitan ideal sebanyak tiga juta ekor. Populasi
sapi potong yang ada baru 234 ribu ekor.
Bila musim hujan, stok rumput di Jabar bisa menutupi
kebutuhan pakan 234 ribu ekor sapi tersebut. Kepala
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Ir. Rahmat
Setiadi, menyatakan kekhawatirannya bila musim
kemarau tahun ini akan mengakibatkan pakan sapi,
kambing, dan kuda berkurang. “Hampir setiap tahun,
saat musim kemarau banyak peternak kesulitan
mendapatkan pakan, khususnya rumput,” kata Rahmat
kepada wartawan, Ahad (17/6). Rahmat menjelaskan,
kondisi ini akan terus terjadi lama, karena rumput belum
dinilai sebagai komoditas strategis. Padahal, demi
kelangsungan sektor peternakan di Jawa Barat,
seharusnya rumput dijadikan komoditas budidaya.
Dia menyebutkan, hanya peternak di Kecamatan
Pangalengan dan Lembang, Kabupaten Bandung yang
telah menggalakkan budidaya rumput yang memang
mudah dilakukan. “Dulu di Jawa Barat ada yang

Kompetensi Berbahasa Indonesia 5


namanya lahan pangangonan (lahan gembala). Tapi
sekarang, lahan itu beralih fungsi,” tambah Rahmat.
Setelah teks berita itu selesai diperdengarkan,
diskusikanlah pokok-pokok beritanya! Ingat, pokok-pokok
berita dapat diperoleh dengan menjawab pertanyaan
5W+1H. Isilah kolom penjelasan di bawah ini!

POKOK PENJELASAN
BERITA

Apa yang Peternak sapi, kambing, dan kuda mulai


diberitakan? resah dalam memperoleh rumput
.……………………………………………
Siapa yang …………………………………
diberitakan?
……………………………………………
Di mana …………………………………
tempat
kejadian? ……………………………………………
…………………………………
Kapan berita
diturunkan? ……………………………………………
…………………………………
Mengapa hal
itu terjadi? ……………………………………………
…………………………………
Bagaimana
kelanjutannya?

Masih bersama kelompokmu, diskusikanlah simpulan isi


berita yang telah kamu simak tersebut dalam satu alinea!
Selanjutnya, tuliskanlah simpulan isi berita itu ke dalam
beberapa kalimat!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 6


3. Tugas

Dengarkanlah sebuah berita televisi di rumah! Sebelum


mendengarkan, tulislah format seperti format di bawah ini
di buku tulismu. Setelah itu, simaklah berita tersebut dengan
saksama!
a. Nama Acara : …………………………………
b. Stasiun TV : …………………………………
c. Waktu penayangan
Hari, Tanggal : …………………………………
Pukul : ………………………………..
Pokok-pokok berita : ………………………………..
d. Simpulan isi berita :
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…….………………………………………….

Pendengar,

…………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 7


B. MEMBACA CEPAT

Standar Kompetensi
Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara
membaca.

Kompetensi Dasar
Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata
per menit.

Indikator
4. Mampu memahami uraian tentang kecepatan efektif
membaca.
5. Mampu membaca cepat 200 kata per menit.
6. Mampu menyimpulkan isi bacaan.

1. Teknik Membaca

Pernahkah kamu melakukan kegiatan membaca? Apa


sajakah yang pernah kamu baca?
Adakah pengalaman mengasyikkan dari kegiatan itu?
Kegiatan membaca merupakan suatu keterampilan. Dengan
membaca, kita bisa mendapatkan banyak informasi dari
berbagai media. Kemampuan membaca setiap orang
berbeda. Hal yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan
kemampuan membaca, khususnya membaca secara cepat
dan efektif. Artinya, kita membaca secara cepat dan dapat
memahami apa yang kita baca. Kemampuan seperti ini
dapat dikuasai dengan melatih Kecepatan Efektif Membaca
(KEM).
Berikut ini adalah teknik membaca untuk mengembangkan
Kecepatan Efektif Membaca (KEM).

Kompetensi Berbahasa Indonesia 8


a. Skimming
Adalah membaca teks secara cepat, menyeluruh untuk
memperoleh gambaran umum, bagian penting, dan
menyegarkan ingatan akan apa yang pernah kita baca.
b. Scanning
Adalah membaca cepat, tetapi teliti. Teknik ini bertujuan
memperoleh fakta atau informasi tertentu, misalnya kata-
kata tertentu dalam kamus atau nomor telepon.
c. Selecting
Adalah memilih teks dan bagian teks yang dibaca
b e r da sa rkan ke b u tu h a n. Teknik ini dilakukan
sebelum kegiatan membaca, misalnya saat membaca
judul-judul berita di surat kabar.
d. Skipping
Adalah kegiatan membaca yang mengabaikan atau
melompati bagian yang tidak diperlukan atau bagian
yang sudah dimengerti.
Setelah mengetahui beberapa teknik membaca, kamu
dapat menghitung sendiri KEM dengan rumus sebagai
berikut.
Jumlah kata dalam teks
X … % pemahaman = … kpm (kata per menit)
Waktu baca per menit

Contoh:

Jumlah kata dalam teks: 300, waktu baca: 2 menit,


persentase pemahaman 70% (angka 70% ini merupakan
angka untuk pemahaman minimal).
Maka, KEM = 300 : 2 X 70% = 105 kpm

Kompetensi Berbahasa Indonesia 9


Berikut ini adalah sebuah wacana tentang belum adanya
larangan terbang pesawat Republik Indonesia ke Arab
Saudi. Bacalah wacana tersebut dan hitunglah kecepatan
efektif membaca (KEM) kamu! Mampukah kamu membaca
cepat 200 kata per menit?

Menhub: Belum Ada Larangan Terbang Pesawat RI ke


Arab Saudi

(Selasa, 17 Jul 07 15:47 WIB)

Pemerintah Indonesia dalam waktu dekat akan melakukan


pertemuan dengan pihak Arab Saudi, untuk membahas
larangan terbang dari Uni Eropa terhadap penerbangan
Indonesia ke Eropa. Sementara untuk ke Arab Saudi,
sampai saat ini belum ada larangan penerbangan dari pihak
otoritas penerbangan Arab Saudi terhadap maskapai-
maskapai penerbangan Indonesia. Demikian dikatakan
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal kepada pers, di
Jakarta, Selasa (17/7).

"Tidak ada larangan penerbangan dari pihak Arab Saudi,


yang ada adalah pihak Arab Saudi mengirimkan surat
kepada Dirjen Perhubungan Udara. Isi surat itu berkaitan
dengan larangan terbang dari Uni Eropa. Untuk itu, otoritas
penerbangan sipil Arab Saudi menginginkan pertemuan
segera dengan otoritas penerbangan sipil Indonesia, "
jelasnya.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 10


Menurutnya, pihak Indonesia merespon positif rencana
pertemuan itu, bahkan pertemuan itu diupayakan dapat
dilakukan secepatnya. Oleh karena itu, Departemen
Perhubungan sudah mengirimkan surat kepada otoritas
kerajaan Arab Saudi. Lebih lanjut Jusman mengatakan,
pihaknya akan memberikan penjelasan secara terbuka
tentang kondisi dan perkembangan penerbangan Indonesia
yang terus mengalami perbaikan. Otoritas Arab Saudi juga
akan dimintai penjelasannya mengenai langkah-langkah
yang telah dan sedang ditempuh pemerintahan untuk
meningkatkan keselamatan serta keamanan penerbangan
ke Indonesia. "Jika dipandang perlu, kita juga tidak
keberatan apabila Arab Saudi akan melakukan penelitian
terhadap penerbangan kita, " imbuhnya.

Menhub menambahkan, keinginan untuk melakukan


penelitian terhadap penerbangan Indonesia itu tidak hanya
datang dari Arab Saudi. Ada beberapa negara yang telah
melakukan pembahasan dan penelitian serupa, yakni
Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Korea. "Amerika
Serikat dalam rekomendasinya mengatakan bahwa
penerbangan kita mengalami peningkatan dalam hal tingkat
keselamatan dan keamanannya. Mereka menyambut baik,
meskipun ada gap atau perbedaan. Akan tetapi, gap
tersebut dapat diatasi dengan correction action, "jelasnya.

Jumlah kata: 269

Waktu baca: … detik (… menit)

Persentase pemahaman: 70%

KEM = Jumlah kata/waktu X 70% = ….. kpm

Setelah membaca cepat wacana di atas, kita bisa


menyimpulkan isinya. Simpulan wacana di atas adalah
berikut ini.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 11


Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal akan
melakukan pertemuan dengan pihak Arab Saudi. Pihaknya
akan memberikan penjelasan secara terbuka tentang
kondisi dan perkembangan penerbangan Indonesia yang
terus mengalami perbaikan. Arab Saudi juga akan dimintai
penjelasannya mengenai langkah-langkah yang ditempuh
pemerintah untuk meningkatkan keselamatan serta
keamanan penerbangan ke Indonesia.

2. Uji Kemampuan
Bacalah wacana berikut ini dengan saksama!

Dipicu Penalti Kontroversial dan Kepemimpinan Wasit


SIDOARJO,(PR).-
Diwarnai aksi bentrokan pemain Persib dengan aparat
keamanan, serta keputusan wasit yang kontroversial, Persib
harus menerima kekalahan menyakitkan 0-1 (0-0) dari tuan
rumah Deltras Sidoarjo. Hal ini terjadi pada pertandingan
Kompetisi Divisi Utama Liga Djarum Indonesia XI di Stadion
Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (29/6).

Dalam aksi bentrokan yang terjadi seusai pertandingan


tersebut, striker Persib, Boy Jati Asmara mengalami luka
Kompetensi Berbahasa Indonesia 12
robek di pelipis kirinya hingga mengucurkan darah setelah
dipukul aparat keamanan dari kepolisian. Selain itu, Cecep
Supriatna harus menerima bogem mentah di bagian
perutnya. Erik Setiawan mendapat perlakuan didorong
dengan keras oleh para aparat. "Polisi seharusnya
melindungi pemain, bukan malah memukul pemain, lihat
wajah saya sampai berdarah dipukul oleh aparat," ujar Boy
dengan nada emosional kepada para aparat yang
mengerubunginya.

Wartawan Pikiran Rakyat, Ferry Indra Permana dan M.


Gelora Sapta melaporkan dari Sidoarjo, bentrokan itu dipicu
oleh sikap wasit M. Taofiq dari Denpasar yang memberikan
keputusan kontroversial, yaitu hadiah tendangan penalti bagi
Deltras saat pertandingan. Keputusan itu dikeluarkan
setelah sundulan yang dilakukan Suwita Pata di kotak
penalti dianggap hands ball. Spontan para pemain yang
kecewa dengan keputusan itu melakukan protes sehingga
pertandingan terhenti sampai lima menit. Akhirnya, eksekusi
tetap dilakukan oleh striker Deltras, Hilton Moreira yang
mampu membobol gawang Persib pada menit ke-80.

Beberapa detik menjelang pertandingan selesai, wasit


sudah berlari ke pinggir lapangan. Wasit meniupkan peluit
panjang tanda pertandingan usai. Rasa kecewa dari para
pemain Persib atas kepemimpinan wasit ternyata masih
terpendam. Seketika para pemain dan ofisial Persib
mengejar wasit yang sudah ada di pinggir lapangan. Belum
sampai mendekati wasit, pihak kepolisian menghalau para
pemain Persib yang begitu emosional. Namun, cara pihak
keamanan untuk melindungi wasit dari kejaran para pemain
Persib terlalu over action. Mereka melakukan pemukulan
kepada para pemain Persib. Pada saat itu nyaris terjadi
baku hantam antara aparat dengan para pemain, bahkan
beberapa ofisial Persib juga terlihat bersitegang dengan
aparat.

Pelatih Persib, Indra Thohir sangat kecewa dengan


keputusan wasit yang sangat kontroversial dengan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 13


memberikan hadiah tendangan penalti. "Semua tahu pada
pertandingan ini tidak ada yang hebat, kedua tim bermain
imbang. Namun, akhirnya wasit membantu kemenangan
tuan rumah dengan cara kasar memberikan hadiah
tendangan penalti. Kepemimpin wasit yang buruk merusak
pertandingan hingga terjadinya keributan seperti ini. Kami
akan menerima kekalahan dengan lapang dada, jika
kekalahan kami dengan cara fair play. Kekalahan tidak
wajar ini membuat semua kubu Persib menjadi marah pada
wasit," ujarnya.

Hitunglah jumlah kecepatan efektif membaca (KEM) kamu!


Tercapaikah kecepatan membaca 200 kata per menit?
Selanjutnya, tulislah kesimpulan atas isi bacaan seperti
contoh sebelumnya.

Jumlah kata: 382

Waktu baca: … detik (… menit)

Persentase pemahaman: 70%

KEM= Jumlah kata/waktu X 70% = ….. kpm

3. Tugas

Lakukan kegiatan membaca di rumah. Pilihlah bacaan-


bacaan yang kamu minati. Hitunglah KEM kamu setelah
membaca! Tulislah simpulan isi bacaannya! Kegiatan
membacamu akan meningkatkan kemampuanmu dalam
kecepatan membaca. Dengan demikian, kemampuan
membaca cepat 200 kata per menit dapat tercapai. Selain
itu, kamu akan terbiasa membuat kesimpulan dari isi
bacaannya.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 14


Bacalah wacana berikut ini dengan saksama!
Jejak Indonesia Menyusul Apollo
(Agus Dwi Darmawan, Jurnal Nasional,Senin, 31 Desember 2007)

Sejarah Bangsa Indonesia mengungkap bahwa para ahli


roket nasional sebenarnya telah berkeinginan untuk
membuat roket tanpa tergantung pada pihak luar negeri.
Terbukti sejak negara ini merdeka hingga abad 21, telah
banyak inovasi yang dilakukan. Minggu (9/12) lalu adalah
puncak unjuk gigi roket Indonesia. Bertempat di Pantai
Pandansimo, Serandakan, roket Mahasiswa Yogyakarta
yang diberi nama GAMA 1 meluncur ke angkasa hingga
jarak 2,4 kilometer. Meski kalah dengan roket buatan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),
roket GAMA 1 ini adalah cikal bakal bagaimana Indonesia
bisa membangun roket.

Profesor riset bidang perpindahan panas, Kamidjo


Herusulistyo mengisahkan bagaimana pertama kali
Indonesia memulai perjalanan membuat roket. Dengan
mandat Keputusan Presiden tahun 1963, perjalanan roket di
tanah air mulai diangkat tahun 1963-1965. tim yang terlibat
adalah TNI AU, PINDAD, ITB dan UGM. “Roket Indonesia
dimulai dari GAMA ini,” katanya. Setelahnya pada
pengerjaan proyek Prima 1 juga berhasil dibuat Roket
Kartika 1 yang berbahan bakar padat. Bahan bakar ini, ujar
Kamidjo, menjadi masalah karena ketergantungan Indonesia
terhadap luar masih tinggi. Inovasi telah dilakukan dengan
mencari komposisi penting agar para peneliti bisa meramu
sejumlah bahan bakar sendiri dengan konten senyawa lokal.
LAPAN ditargetkan, sudah akan bisa membuat propelan
atau bahan bakar sendiri pada 2010.

LAPAN juga pada tahun 60-an tersebut telah bekerjasama


dengan pihak Jepang dalam pembuatan roket. Pertama kali
peluncuran dan penggunaan roket di Indonesia adalah pada
bidang Atmosfer dengan Kappa 8. ”Sayang karena masalah

Kompetensi Berbahasa Indonesia 15


politik, pengembangan roket kita terhenti hingga tahun 75,”
tambahnya. Baru pada tahun 80-an, proyek terbang roket
kembali dilakukan. Hingga tahun 1988, peneliti LAPAN,
berhasil membuat roket tunggal hingga bertingkat dua seri
RX 150 dan 250.

Tahun 2005-2006, LAPAN melakukan pengembangan


propulsi motor roket balistik untuk beberapa ukuran.
Pengembangan ini dilakukan untuk optimalisasi struktur
hingga bagaimana penurunan tekanan aerodinamik untuk
mengukur peningkatan kerja roket. Kini kita tinggal
menunggu, apakah selanjutnya penelitian roket melalui
LAPAN, sanggup untuk membuat roket modern yang bisa
menghantarkan peneliti Indonesia ke wahana antariksa.

Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman


dalam kunjungannya ke Boscha, pekan lalu menuturkan
bahwa pada 2009, anggaran penelitian dan pengembangan
wahana antariksa Indonesia akan mulai disusulkan. Sebagai
pijakan bahwa, kemampuan mengelola tidak hanya
lingkungan darat tetapi juga angkasa dikatakan ikut menjadi
tolok ukur kemajuan bangsa. Dalam Rapat Kerja dengan
Komisi VII DPR-RI Kamis (8/9) di Jakarta, Kusmayanto juga
menuturkan bahwa Tim Nasional Roket Indonesia telah
membuat masterplan pengembangan wahana tersebut.
”Mungkin sementara jarak tempuhnya baru akan 60
kilometer,” katanya.

LAPAN dalam melaksanakan tugasnya untuk


pengembangan roket telah dimulai dengan rancangan
propulsi roket sonda yang melekat di seri RX. Roket RX ini
berbahan bakar padat yang disebut dengan propelan padat.
Cirinya adalah konstruksi sederhana, pembakaran tidak
dapat diatur, waktu pembakaran singkat, impuls rendah,
percepatan tinggi, derajat kehandalan tinggi dan
pengoperasiannya tanpa pendingin. ”Untuk
menerbangkannya hingga ke antariksa, peneliti butuh gaya
dorong yang besar dan bisa diatur,” kata Kamidjo. Tapi tidak
hanya itu, ada banyak syarat lain yang juga harus dipenuhi

Kompetensi Berbahasa Indonesia 16


oleh roket tersebut. Sementara ini, pengembangan roket di
Indonesia hanya sebatas penelitian roket sederhana karena
alasan keterbatasan dana yang tidak memadai.

Heri Budi Wibowo, Kepala Bidang Material Dirgantara


LAPAN mengatakan pengembangan roket Indonesia
terhambat karena ketergantungan impor bahan bakar.
Kebanyakan yang digunakan berasal dari India dan China.
Dikatakan bahwa selain dana yang terbatas, terkadang
penyediaan bahan bakar juga ikut dibatasi sehingga
mengganggu penelitian.

Hitunglah jumlah kecepatan efektif membaca (KEM) kamu!


Tercapaikah kecepatan membaca 200 kata per menit?
Selanjutnya, tulislah kesimpulan isi bacaan di atas!

Jumlah kata: 555

Waktu baca: … detik (… menit)

Persentase pemahaman: 70%

KEM = Jumlah kata/waktu X 70% = ….. kpm

Kompetensi Berbahasa Indonesia 17


KOMPETENSI 2
BERBAGI PENGALAMAN

A. MENCERITAKAN PENGALAMAN

Standar Kompetensi
Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan
bercerita dan menyampaikan pengumuman.

Kompetensi Dasar
Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan
menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif.

Indikator
1. Mampu menentukan pengalaman yang paling
mengesankan.
2. Mampu menyusun pokok-pokok cerita menjadi rangkaian
cerita pengalaman.
3. Mampu menceritakan pengalaman yang paling
mengesankan.

1. Mengungkapkan Pengalaman

Apakah kamu merasa senang di sekolah baru? Banyakkah


teman barumu? Sudahkah kamu mengenal guru-guru
barumu? Pada minggu pertama di sekolah, kamu pasti
mengikuti kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS). Dalam
kegiatan itu, kamu mungkin mengalami hal-hal yang
mengesankan.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 18


Pengalaman adalah hal-hal yang pernah dialami, dijalani,
dirasakan, ditanggung, dan sebagainya. Pengalaman yang
mengesankan adalah pengalaman yang meninggalkan
bekas di hati. Pengalaman tersebut sulit dihapus dari
ingatan. Setiap orang pasti mempunyai pengalaman
mengesankan yang berbeda, ada yang menyenangkan atau
ada yang menyedihkan.

Kamu pasti mempunyai segudang pengalaman. Berikut ini


merupakan contoh pengalaman-pengalaman yang mungkin
saja kamu alami.
a. Hari pertama masuk sekolah baru.
b. Berlibur di rumah kakek-nenek.
c. Adik kecil baru lahir.
d. Sahabatku meninggal dunia.
e. Kehilangan dompet di bioskop.

Dari kelima contoh pengalaman di atas, bisa saja


pengalaman ketiga, yaitu adik kecil baru lahir merupakan
pengalaman yang paling mengesankan bagimu.
Pengalaman itu mengesankan karena kehadiran seorang
adik membuat rumahmu menjadi kian semarak.
Bacalah cerita pengalaman yang mengesankan dari Adinda
Paramaputri (Depok) berikut dengan saksama!

Ke Yogya adalah tujuan pertamaku saat naik pesawat.


Senang sekali rasanya! Aku bisa melihat awan-awan yang
bentuknya lucu-lucu. Aku jadi ingin memegangnya. Aku tahu

Kompetensi Berbahasa Indonesia 19


dari ibu, awan itu kan hanya kumpulan uap air. Lautan yang
luas pun dapat kulihat dari atas sana. Indah sekali!
Kebetulan waktu itu aku duduk dekat jendela.

Tujuan keduaku naik pesawat adalah ke Bali. Pemandangan


dari atas itu selalu terlihat indah bagiku. Kalau pesawat
sudah terbang di udara dengan tenang, aku paling senang
jalan-jalan di lorong pesawat dan “ngemil”.

Telingaku pernah sakit saat pesawat akan naik ke udara.


Lalu,eyang menyuruh aku untuk menarik nafas dalam-
dalam. Benar lho, sakitnya hilang. Aku paling tidak suka
kalau pesawat yang kutumpangi masuk ke awan. Pesawat
jadi bergoyang-goyang. Aku kan jadi mabuk udara. Pernah
juga sampai muntah.Cuma satu kali, kok!

Saat pramugari memeragakan cara penyelamatan diri, aku


senang memperhatikannya. Itu penting dan berguna di saat
darurat. Aku juga selalu membaca selebaran yang isinya
tentang cara-cara penyelamatan diri yang ditaruh di kantong
belakang kursi setiap penumpang.

(Orbit, No. 03 Tahun IX)

Bagaimana menurut kamu pengalaman mengesankan dari


Adinda tersebut? Apakah kamu juga mempunyai
pengalaman yang seru dan mengesankan seperti Adinda?
Cerita pengalaman Adinda tersebut, merupakan contoh
yang mungkin dapat membuka ingatan pada masa-masa
mengesankan yang pernah kamu alami!

Ketika diminta bercerita, Adinda dapat menyampaikan


pengalaman mengesankan yang telah ditulisnya melalui

Kompetensi Berbahasa Indonesia 20


pokok-pokok ceritanya. Pokok-pokok cerita dari pengalaman
mengesankan Adinda adalah seperti tersebut di bawah ini.
1. Pengalaman pertama naik pesawat.
2. Pengalaman kedua naik pesawat.
3. Pengalaman di dalam pesawat.
4. Memperhatikan penjelasan pramugari.
Dengan 4 (empat) pokok cerita di atas, Adinda dapat
menyampaikan cerita pengalaman mengesankan tanpa
harus membaca tulisannya sendiri. Intinya, pokok-pokok
cerita pengalaman dapat memudahkan kamu untuk
menyampaikan cerita pengalaman secara lengkap.

2. Uji Kemampuan

Bacalah sebuah pengalaman mengesankan berikut!


Aku menaruh lagi gagang telepon. Perasaan gugupku
belum hilang. Ini luar biasa. Tak terbayangkan sebelumnya
kalau aku bisa membuat keputusan seperti ini: Menelpon
polisi. Aku meraih kembali buku telepon yang tadi
digunakan untuk mencari nomor kantor polisi.
Tadi sepulang sekolah aku menumpang mobil Oom Tino.
Oom Tino adalah tetangga depan rumahku. Orangnya
masih muda. Belum menikah. Baik hatinya. Semua warga
gang pasti bilang begitu. Dia orang muda yang sukses.
Rumahnya paling bagus di gang itu. Aku sering main ke
sana. Mobilnya bagus-bagus. Garasinya yang cukup besar
dapat menampung tiga mobil. Kadang dalam sebulan ada
saja satu dari mobil-mobi itu yang ditukar dengan yang lain.
Kata Oom Tino, kerjanya bisnis mobil. Jika ada yang terjual,
dibeli lagi satu.

Ketika aku berada di mobil Om Tino, ingatanku terketuk. Jok


belakang mobil itu persis jok belakang mobil Fadel,
Kompetensi Berbahasa Indonesia 21
sepupuku. Aku menebar pandangku ke seluruh kabin. Ya!
Interiornya berwarna coklat muda. Pada dashboard di
depannya, tatapanku terhenti. Di situ ada pula bekas
tempelan striker. Iya! Pada liburan lalu, aku dan Fadel
menempelkan striker monster game di dashboard. Stiker
yang kami dapat dari dalam kemasan makanan ringan. “Ini
mobil Pakde yang dicuri empat minggu lalu!" aku berteriak
dalam hati. Tanganku mengepal.
Berdasarkan laporanku melalui telepon ke kantor polisi,
dua mobil kijang berhenti di depan rumah Om Tino.
Meskipun mereka tak berpakaian polisi, dari rambut dan
penampilan mereka aku bisa menebak bahwa mereka
adalah polisi. Sepuluh hari sejak itu, rumah Om Tino bagai
tak berpenghuni.
(Widyawati, Bobo No. 46/XXIX, dengan pengubahan
seperlunya)

Setelah selesai membaca pengalaman mengesankan di


atas, ajaklah satu orang temanmu untuk berdiskusi.
Tentukanlah pokok-pokok cerita pengalaman di atas!

NO. POKOK-POKOK PENGALAMAN

Selanjutnya, ceritakanlah kembali pengalaman di atas


berdasarkan pokok-pokok pengalaman yang telah kamu
tulis! Lakukanlah secara bergantian! Berikanlah tanggapan
cara penyampaian cerita pengalaman tersebut! Tanggapan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 22


kamu terhadap penyampaian cerita pengalaman harus
meliputi hal-hal berikut.

1. Kesesuaian isi dengan pokok-pokok pengalaman.


2. Pelafalan kata.
3. Intonasi, yaitu pengaturan tinggi rendah suara dan cepat
lambatnya cerita.

3. Tugas

a. Ingat-ingatlah kembali pengalaman-pengalaman kamu!

b. Tuliskanlah paling sedikit 3 (tiga) pengalamanmu! Kamu


boleh menuliskan pengalaman yang menyenangkan atau
menyedihkan.

a. ………………………………………………………….
b. ………………………………………………………….
c. ………………………………………………………….
d. ………………………………………………………….

3. Tentukanlah satu pengalaman yang kamu anggap


mengesankan dari daftar yang telah kamu buat untuk
diceritakan!
4. Susunlah pokok-pokok cerita pengalaman yang paling
mengesankan itu dengan runtut!
a. …………………………………………………….
b. …………………………………………………….
c. …………………………………………………….
d. …………………………………………………….
Kompetensi Berbahasa Indonesia 23
5. Tampillah di depan kelas secara bergiliran untuk
menceritakan pengalaman mengesankan sesuai dengan
pokok-pokok pengalaman yang telah kamu susun! Saat
salah seorang temanmu tampil di depan kelas, simaklah
dengan saksama!
6. Komentarilah penampilan temanmu! Gunakan format
penilaian cerita berikut!

Format Penilaian Bercerita


Nama Siswa : …………………………………
Tanggal : …………………………………
Judul cerita : …………………………………

PENILAIAN
ASPEK
NO. 1 2 3
1. Kesesuaian Isi
2. Pelafalan Kata
3. Intonasi

Petunjuk:
Berilah tanda centang pada kolom nilai 1, 2, atau 3 dengan
ketentuan: 1 = kurang; 2 = cukup; 3 = baik/bagus.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 24


B. MENULIS BUKU HARIAN

Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian
dan surat pribadi.

Kompetensi Dasar
Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan
memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang
ekspresif.

Indikator
4. Mampu memahami buku harian.
5. Mampu menulis buku harian dengan bahasa yang
ekspresif.

1. Memahami Buku Harian

Buku harian merupakan suatu bentuk tulisan pribadi. Dalam


buku harian, kamu dapat mengungkapkan pikiran dan
perasaanmu secara jujur. Buku harian berguna untuk
mencurahkan isi hatimu. Pemikiranmu tentang berbagai hal
dapat kamu ungkapkan dalam buku harian. Berbagai
perasaan; rasa senang, rasa sayang, rasa hormat, atau rasa
kesal juga dapat kamu tuliskan dalam buku harian.

Buku harian yang ditulis pada usia remaja disebut buku


harian masa remaja. Sebagian remaja menyebut buku
harian dengan diary. Biasanya, buku harian masa remaja
lebih banyak mengungkapkan petualangan menemukan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 25


sesuatu yang menggugah perasaan atau juga indahnya
cinta remaja.

Apakah kamu pernah menulis buku harian? Jika


jawabannya belum pernah, mulailah menulis dalam buku
harian. Banyak sekali manfaat dari menulis buku harian
seperti melatih keterampilan menulis, mengagendakan
peristiwa yang pernah dialami, atau dapat membantu
mengatasi masalah.

Ada beberapa unsur yang harus ada dalam tulisan di buku


harianmu. Unsur-unsur itu adalah waktu, tempat, peristiwa,
dan suasana.

Perhatikan contoh kutipan dalam buku harian berikut.


Malam minggu bertaburan bintang, 4 Januari …
Duh, kamu … membuatku sulit tidur malam ini
Matamu itu, saat memandangku …
Bak malam minggu bertaburan bintang.
Suerrr, kerlap-kerlipnya menembus jantungku.
Aku jadi rindu selalu padamu.
Rinduku terobati ketika tadi sore kau ajak aku jalan-jalan ke
Blok M
Kita beli es krim vanilla satu cup untuk bedua,
Kita nikmati bersama.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 26


Buku harian merupakan tempat kamu mengungkapkan
pikiran, perasaan, atau pengalaman. Semua itu dapat
diungkapkan secara efektif dengan menggunakan kalimat
ekspresif. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang mampu
mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan
perasaan. Hal ini berarti bahwa kalimat yang diungkapkan
secara ekspresif tidak sekadar menceritakan, tetapi juga
melukiskan.
Perhatikan contoh berikut.

Menceritakan
Ia benar-benar marah. “Keluar!” teriaknya. Saya tahu apa
yang harus saya lakukan, yaitu meninggalkannya.

Melukiskan

Sepasang alisnya yang tebal menyatu. Keningnya


berkerut-kusut. Matanya merah menyala memandang ke
arah saya. Suaranya lirih serak menekan. “Keluar!”
giginya menggegat. Saya pun segera lari keluar seperti
seekor tikus yang menghindari terkaman kucing.

4. Uji Kemampuan

Bacalah kutipan dari buku harian berikut ini.

Hari ini, Rabu, 19 juli 2007, ga tau kenapa....pulang dari


sekolah rasanya cape sekali...Maunya diam terus...Sakit
hati jika ingat kejadian di pelajaran terakhir. Guru
matematikaku memang cerewet. Sudah tahu nilai ulanganku
kecil, dibahas pula di depan kelas. Aku malu sekali,
terutama ke Nuning. Aku pernah berjanji pada Nuning kalau
aku akan lebih giat belajar matematika.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 27


Tulislah uraian tentang unsur-unsur yang terdapat pada
kutipan buku harian di atas!

NO. UNSUR-UNSUR URAIAN

1. Waktu

2. Tempat

3. Peristiwa

4. Suasana

5. Tugas

1. Tulislah catatan harian berdasarkan pengalaman yang


mengesankan!

HARI,
TEMPAT PERISTIWA
TANGGAL

…………….. ………… ……………………………………


……………………………………

……………… ………… ……………………………………


……………………………………

……………… ………… ……………………………………


……………………………………

……………… ………… ……………………………………


……………………………………

……………… ………… ……………………………………


…….. ……… ……………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 28


2.Pilihlah satu peristiwa yang paling mengesankan
kemudian kembangkan menjadi sebuah catatan harian
yang lengkap!

……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 29


KOMPETENSI 3
CERITA TRADISIONAL

A. MEMAHAMI DONGENG

Standar Kompetensi
Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan.

Kompetensi Dasar
1. Menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang
diperdengarkan.
2. Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi
sekarang.

Indikator
1. Mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng.
2. Mampu menemukan isi di dalam dongeng.
3. Mampu merelevansikan isi dongeng dengan situasi
sekarang.

1. Definisi Dongeng

Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar


terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di zaman dahulu.
Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral
(mendidik) dan juga menghibur. Melalui dongeng, nilai,
kepercayaan, dan adat masyarakat juga dapat tecermin.

Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional


adalah cerita yang disampaikan secara turun-temurun.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 30


Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas ke
berbagai tempat. Selanjutnya, cerita itu disesuaikan dengan
kondisi daerah setempat. Oleh karena itu, kadang-kadang,
dongeng di suatu wilayah mirip atau sama dengan dongeng
wilayah lain. Hal itu disebabkan cerita tradisional mudah
diterima karena bersifat umum. Cerita tersebut ada hampir
di seluruh penjuru dunia. Biasanya, Kejadian-kejadian dalam
dongeng menjadi impian semua orang.

Ada beberapa jenis dongeng, seperti dongeng binatang atau


fabel, dongeng biasa, dan dongeng lelucon.

a. Dongeng Binatang atau Fabel

Fabel adalah dongeng yang mengandung pendidikan


tentang perbuatan baik dan buruk. Tokoh fabel adalah
binatang. Semua binatang tersebut berperilaku sebagai
manusia dan menggambarkan watak serta budi pekerti
manusia. Dongeng Kancil dan Buaya, Rubah dan Kelinci
merupakan contoh dongeng binatang. Biasanya mereka
digambarkan sebagai hewan yang cerdik, licik, dan
jenaka.

b. Dongeng Biasa

Dongeng biasa adalah dongeng tentang tokoh yang


mengalami suka dan duka. Cerita dongeng biasa dapat
kita temui dalam cerita Bawang Putih Bawang Merah.
Dongeng itu bercerita tentang penderitaan Bawang Putih

Kompetensi Berbahasa Indonesia 31


karena tindakan jahat ibu tiri dan saudara tirinya. Namun,
karena kejujurannya, akhirnya ia hidup bahagia.

Contoh lain adalah dongeng Lutung Kasarung. Dongeng ini


mengisahkan seorang adik yang diasingkan oleh kakaknya
ke hutan. Karena ketabahan sang adik, kakaknya mengakui
kesalahannya sehingga sang adik bisa kembali ke istana.

c. Dongeng Lelucon

Dongeng lelucon adalah dongeng lucu tentang tokoh


tertentu, misalnya Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai
Malang dari Melayu, Pan Balangtamak dari Bali, dan
Singa Rewa dari Kalimantan Tengah.

Tutuplah bukumu! Dengarkan dongeng fabel berjudul “Sang


Kancil dengan Buaya” yang akan disampaikan gurumu.

Sang Kancil dengan Buaya

Pada zaman dahulu, Sang Kancil adalah binatang yang


paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang di dalam
hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila
mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat
tumpuan binatang-binatang di dalam hutan, ia tidak
menunjukkan sikap yang sombong, malah bersedia
membantu kapan saja.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 32


Suatu hari, Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk
mencari makanan. Karena makanan di sekitar kawasan
kediaman telah berkurang, Sang Kancil mencari makanan di
luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari itu sangat
panas, Sang Kancil merasa kehausan karena terlalu lama
berjalan, lalu ia berusaha mencari sungai yang berdekatan.
Akhirnya, kancil menemukan sebuah sungai yang sangat
jernih airnya. Tanpa berpikir panjang, Sang Kancil minum
sepuasnya. Segarnya air sungai tersebut telah
menghilangkan rasa haus Sang Kancil.

Kancil terus berjalan menyusuri tebing sungai. Apabila


merasa cape, ia beristirahat sebentar di bawah pohon
beringin yang sangat rindang di sekitar kawasan tersebut.
Kancil berkata di dalam hatinya "Aku harus bersabar jika
ingin mendapat makanan yang lezat-lezat". Setelah rasa
capenya hilang, Sang Kancil menyusuri tebing sungai sambil
memakan dedaunan yang ada di sekitarnya. Ketika tiba di
satu kawasan yang agak luas, Sang Kancil memandang
kebun buah-buahan yang sedang masak dan ranum di
seberang sungai."Alangkah enaknya jika aku dapat
menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan
tersebut" pikir Sang Kancil.

Sang Kancil terus berpikir mencari akal bagaimana cara


menyeberangi sungai yang sangat dalam dan deras
arusnya. Tiba-tiba Sang Kancil melihat Sang Buaya yang
sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi

Kompetensi Berbahasa Indonesia 33


kebiasaan buaya apabila hari panas suka berjemur untuk
mendapatkan cahaya matahari.Tanpa membuang waktu lagi
kancil terus menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu
berkata " Hai sabahatku Buaya, apa kabar hari ini?" Buaya
yang sedang asyik menikmati cahaya matahari membuka
mata dan melihat sang kancil yang menegurnya tadi "Kabar
baik sahabatku Kancil," sambung buaya lagi. "Apa yang
menyebabkan kamu datang ke mari?" Sang Kancil
menjawab, "Aku membawa kabar gembira untukmu."
Mendengar kata-kata Sang Kancil, Sang Buaya tidak sabar
ingin mendengar kabar yang dibawa oleh Sang Kancil lalu
berkata, "Ceritakan kepadaku kabar gembira itu!"

Kancil berkata "Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman


supaya menghitung jumlah buaya yang ada di sungai ini
karena Raja Sulaiman ingin memberi hadiah kepada kamu
semua." Mendengar nama Raja Sulaiman disebutkan,
buaya mempercayai berita dari sang Kancil karena Nabi
Sulaiman telah diberi kebesaran oleh Allah, yaitu memahami
bahasa binatang. "Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan
turun ke dasar sungai untuk memanggil semua kawanku,"
kata Sang Buaya. Sementara itu, Sang Kancil sudah
berangan-angan menikmati buah-buahan. Tidak lama
kemudian semua buaya yang berada di dasar sungai
berkumpul di tebing sungai. Sang Kancil berkata ,"Hai buaya
sekalian, aku telah diperintahkan oleh Nabi Saulaiman
supaya menghitung jumlah kamu semua karena Nabi

Kompetensi Berbahasa Indonesia 34


Sulaiman akan memberi hadiah yang istimewa pada hari
ini." Kata kancil lagi, "Berbarislah kalian dari tebing sebelah
sini hingga tebing sebelah sana."

Karena perintah tersebut datangnya dari Nabi Sulaiman,


semua buaya segera berbaris tanpa membantah. Buaya tadi
berkata,"Sekarang hitunglah, kami sudah siap". Sang Kancil
mengambil sepotong kayu yang berada di situ lalu melompat
ke atas buaya yang pertama di tepi sungai dan ia mula
menghitung dengan menyebut "Satu dua tiga …" sambil
mengetuk kepala buaya. Akhirnya, sampailah kancil di
seberang sungai. Ketika sampai ditebing sungai, kancil terus
melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak gembira
dan berkata," Hai buaya-buaya sekalian, tahukah kamu
bahwa aku telah menipu kalian semua. Sebenarnya tidak
ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman."

Mendengar kata-kata Sang Kancil, semua buaya marah


dan merasa malu karena mereka telah ditipu oleh kancil.
Mereka bersumpah tidak akan melepaskan Kancil apabila
bertemu di kemudian hari. Dendam buaya tersebut terus
membara sampai hari ini. Sementara itu, Sang Kancil terus
melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-
buaya sampai menghilang di kebun buah dan menikmati
buah-buahan yang sudah masak dan ranum itu.

Setelah selesai menyimak, bagaimana pendapatmu tentang


dongeng kancil itu? Kamu pasti sepakat bahwa kancil

Kompetensi Berbahasa Indonesia 35


sangat cerdik dalam menghadapi suatu masalah. Dia pandai
mengakali buaya, yaitu binatang yang ukuran tubuhnya lebih
besar. Nah, inilah hal menarik yang kita peroleh dari
dongeng kancil dan buaya di atas.

Jika kita renungkan kembali dongeng kancil yang telah


disimak, kancil merupakan tokoh utamanya. Keberadaan
kancil selalu ada dalam setiap peristiwa. Setiap peristiwa
atau alur cerita terjalin harmonis dari awal sampai akhir.
Latar cerita seperti hutan, sungai, tebing sungai, dilukiskan
dengan jelas sehingga jalinan peristiwa menjadi padu.
Selain itu, latar waktu seperti hari yang panas menguatkan
kepaduan cerita. Dengan demikian, tema cerita dari
dongeng di atas adalah kancil yang sangat cerdik.

Walaupun cerita di atas merupakan dongeng, ada manfaat


yang dapat kita petik. Watak kancil yang cerdik dapat kita
contoh. Kancil tidak berputus asa ketika makanan di wilayah
kediamannya habis. Dia berusaha mencarinya ke wilayah
lain. Selanjutnya, dia mencari akal ketika harus
menyeberangi sungai karena dia tidak bisa berenang.
Berkat kecerdikannya, dia berhasil mengelabui buaya-
buaya. Inilah pesan moral yang ada dalam dongeng kancil.

Menurut kamu, sesuaikah pesan moral itu untuk kehidupan


masa kini? Kemukakanlah alasanmu!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 36


2. Uji Kemampuan

a. Untuk memperkaya kemampuan mengapresiasi dongeng,


bersiaplah mendengarkan dongeng yang akan dibacakan
gurumu!

b. Dengarkanlah dengan saksama dongeng yang berjudul

“Lutung Kasarung” berikut!

Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya


sebagai pengganti. "Aku sudah terlalu tua, saatnya aku
turun tahta," kata Prabu Tapa. Purbasari memiliki kakak
yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat
menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung, seharusnya
ayahanda memilih aku sebagai penggantinya," gerutu
Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya.
Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya
mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui
seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek
sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-
tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang

Kompetensi Berbahasa Indonesia 37


jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. "Orang
yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu
!" ujar Purbararang. Kemudian ia menyuruh seorang Patih
untuk mengasingkan Purbasari ke hutan.

Sesampai di hutan, patih tersebut masih berbaik hati dengan


membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun
menasehati Purbasari, "Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini
pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu
bersama Putri." "Terima kasih paman," ujar Purbasari.
Selama di hutan, ia mempunyai banyak teman, yaitu hewan-
hewan yang selalu baik kepadanya. Di antara hewan
tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Kera
yang disebut Lutung Kasarung paling perhatian kepada
Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan
Purbasari dengan mengambilkan bunga–bunga yang indah
serta buah-buahan bersama teman-temannya. Pada saat
malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia
berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang
memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa
Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama
kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah
sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung
obat yang sangat harum. Keesokan harinya Lutung
Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi
di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?", pikir
Purbasari. Akan tetapi, ia mau menurutinya. Lalu, ia

Kompetensi Berbahasa Indonesia 38


menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya
menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik
kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia
bercermin di telaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya
di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal.
Ketika sampai di hutan, ia bertemu dengan adiknya dan
saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat
adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau
kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang
rambut. "Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang
menang !" kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau,
tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata
rambut Purbasari lebih panjang. "Baiklah aku kalah, tapi
sekarang ayo kita adu tampan tunangan, ini tunanganku,"
kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya.

Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya, ia


melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung
Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan
Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, "Jadi
monyet itu tunanganmu ?" Pada saat itu juga Lutung
Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu
keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang
pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari
Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya
bersorak gembira.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 39


Akhirnya, Purbararang mengakui kekalahan dan
kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya
dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati
memaafkan mereka.

Setelah kejadian itu, mereka semua kembali ke Istana.


Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang
pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini
selalu mendampinginya di hutan dalam wujud seekor lutung.

3. Pahamilah isi cerita di atas dengan melengkapi kolom-


kolom di bawah ini!

NO. UNSUR-UNSUR CERITA JAWABAN


1. Siapakah tokoh-tokoh
dalam dongeng tersebut?
2. Di manakah terjadinya
peristiwa tersebut?
3. Mengapa peristiwa
tersebut terjadi?
4. Apakah tema yang
terkandung dalam
dongeng itu?

4. Bentuklah kelompok beranggotakan tiga orang!


Diskusikanlah hal-hal yang menarik dari dongeng
tersebut! Tuliskanlah format berikut di buku tulismu!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 40


HAL-HAL YANG
NO. ALASAN
MENARIK
1.
2.
3.

3. Tugas

1. Bergabunglah dengan temanmu membentuk kelompok


yang terdiri atas tiga orang!

2. Simaklah dongeng yang akan dibacakan oleh salah


seorang temanmu berikut ini!

Asal Usul Danau Toba

(Sumber : e-smartschool)

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani.


Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan
pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya
dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya
usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih
hidup sendirian.

Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di


sungai. "Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang
besar," gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat
setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-

Kompetensi Berbahasa Indonesia 41


goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak
kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.

Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu
berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya
bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang
menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan
bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku."
Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu.
Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke
tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud
menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah
aku?," gumam petani.

"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku


sangat berhutang budi padamu karena telah
menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis itu.
"Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,"
kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk.
Jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji
yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh
menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika
janji itu dilanggar, akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa


melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. "Dia
mungkin bidadari yang turun dari langit," gumam mereka.
Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami

Kompetensi Berbahasa Indonesia 42


yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan
mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet.
Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa
kekurangan. Banyak orang iri dan mereka menyebarkan
sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan
usaha petani. "Aku tahu petani itu pasti memelihara makhluk
halus! " kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke
telinga Petani dan Puteri. Mereka tidak merasa tersinggung,
bahkan semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan petani dan istri bertambah


karena istri petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi
nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka
lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat
dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia
mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua
orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang
seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.

Lama kelamaan, putera selalu membuat jengkel ayahnya.


Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu
menolak. Istri petani selalu mengingatkan petani agar
bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan bersabar,
walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata petani kepada
istrinya. "Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda
memang seorang suami dan ayah yang baik," puji puteri
kepada suaminya.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 43


Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini
dialami oleh petani itu. Pada suatu hari, putera mendapat
tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di
mana ayahnya sedang bekerja. Putera tidak memenuhi
tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya sambil
menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di
lihatnya putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah
sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tahu diuntung
! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !," umpat si petani tanpa
sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga


anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari
bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang
sangat deras dan semakin deras. Desa petani dan desa
sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan
luas sehingga membentuk sebuah telaga. Akhirnya,
membentuk sebuah danau. Danau itu dikenal dengan nama
Danau Toba, sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal
dengan nama Pulau Samosir.

3. Setelah menyimak dongeng “Asal Usul Danau Toba”,


diskusikanlah tema dongeng tersebut!

4. Kamu harus bisa menjadi seorang yang sabar. Kalimat


tersebut merupakan salah satu pesan moral dongeng
“Asal Usul Danau Toba”. Temukanlah pesan moral yang
lainnya!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 44


5. Apakah pesan moral yang disampaikan melalui dongeng
“Asal Usul Danau Toba” tersebut relevan dengan situasi
saat ini? Kemukakanlah alasannya!

B. MENULIS DONGENG


Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui
pantun dan dongeng.

Kompetensi Dasar
Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah
dibaca atau didengar.

Indikator
1. Mampu menentukan pokok-pokok dongeng.
2. Mampu menulis dongeng berdasarkan urutan pokok-
pokok dongeng.

1. Menyimak Dongeng

Masih ingatkah dongeng-dongeng yang pernah kamu


simak? Dalam kegiatan yang lalu, kamu telah menyimak
dongeng Kancil dengan Buaya, Lutung Kasarung, dan Asal
Usul Danau Toba. Biasanya dongeng sangat disukai oleh
semua kalangan terutama anak-anak. Selain isinya menarik,
alur ceritanya bervariasi.

Dongeng memang bersifat khayalan, tetapi isi ceritanya


mengandung nilai-nilai moral dan keteladanan yang dapat
kamu ambil hikmahnya untuk kehidupan masa kini.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 45


Bacalah dongeng “Timun Mas” berikut ini!

Timun Mas
(Sumber : e-smartschool.com)

Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan


seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari
ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak
dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus
diserahkan kepada raksasa itu untuk disantap.

Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun


agar ditanam dan dirawat. Setelah dua minggu, di antara
buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar
dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok Sirni membelah
buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi
cantik yang diberi nama Timun Emas.

Semakin hari Timun Emas tumbuh menjadi gadis jelita.


Suatu hari, datanglah raksasa untuk menagih janji. Mbok
sirni amat takut kehilangan Timun Emas. Dia mengulur janji
agar raksasa datang 2 tahun lagi. Mbok Sirni beralasan
bahwa semakin dewasa timun mas, semakin enak untuk
disantap. Raksasa pun setuju.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 46


Mbok Sirni semakin sayang pada Timun Emas. Setiap kali ia
teringat akan janjinya, hatinyapun menjadi cemas dan sedih.

Suatu malam mbok sirni bermimpi. Agar anaknya selamat,


ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia
langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang
petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji
mentimun, jarum, garam, dan terasi sebagai penangkal.
Sesampainya di rumah, diberikannya 4 bungkusan tadi
kepada Timun Emas dan disuruhnya Timun Emas berdoa.

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun


emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang rumah Mbok
Sirni. Raksasa mengejarnya. Timun Emas teringat akan
bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh
ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya.
Raksasapun memakannya dan buah timun itu malah
menambah tenaga raksasa.

Lalu Timun Emas menaburkan jarum. Dalam sekejap,


tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan
tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah, raksasa terus
mengejar. Timun Emaspun membuka bingkisan garam dan
ditaburkannya. Seketika hutanpun menjadi lautan luas.
Dengan kesakitannya, raksasa tetap dapat melewati lautan
itu.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 47


Yang terakhir, Timun Emas akhirnya menaburkan terasi.
Seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih.
Akhirnya, raksasapun mati.

"Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu


ini," Timun Emas mengucap syukur. Timun Emas dan Mbok
Sirni pun hidup bahagia dan damai.

Setelah selesai membaca dongeng “Timun Mas”, kita dapat


menyusun pokok-pokok dongengnya. Pokok-pokok dongeng
dapat disusun antara lain dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan atas isi dongeng tersebut.
Perhatikanlah pertanyaan dan jawaban berikut ini!

a. Siapakah tokoh dalam dongeng tersebut?

(Mbok Sirni, raksasa, dan Timun Mas)

b. Apakah yang terjadi dalam dongeng tersebut?

(Mbok Sirni mendapatkan seorang anak, dengan syarat,


dari raksasa)

c. Mengapa terjadi masalah antara Mbok Sirni dan raksasa?

(Mbok Sirni tidak mau memenuhi syarat dari raksasa)

d. Kapankah raksasa datang menagih janji kembali?

(Ketika Timun Mas sudah beranjak menjadi seorang


gadis jelita)

e. Di manakah terjadi peristiwa pengejaran Timun Mas oleh


raksasa?

(Di hutan)

Kompetensi Berbahasa Indonesia 48


f. Bagaimanakah cara Timun Mas menyelamatkan dirinya?

(Timun Mas menebarkan biji mentimun, jarum, garam,


dan terasi)

Perhatikanlah jawaban-jawaban dari pertanyaan nomor 1-6.


Jawaban-jawaban itulah yang dapat dijadikan sebagai
pokok-pokok dongeng “Timun Mas”. Selanjutnya, kamu
dapat dengan mudah menuliskan kembali dongeng “Timun
Mas” melalui pokok-pokok dongeng tersebut.

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah kelompok beranggotakan tiga orang!

2. Cermatilah teks dongeng “Malin Kundang” berikut


bersama kelompokmu!

Malin Kundang
(Sumber : www.e-smartschool.com)

Pada suatu waktu, hiduplah satu keluarga nelayan di pesisir


pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah,
ibu, dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin
Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga
memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari
nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang
luas.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 49


Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka.
Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1
tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke
kampung halamannya. Ibunya harus menggantikan posisi
ayah Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang
cerdas, tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan
memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang
mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya
luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas di
lengannya dan tidak bisa hilang.

Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan


dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk
membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di
negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke
kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya
raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal
dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi
seorang yang kaya raya.

Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya.


Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin
Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin
Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati.
Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan
secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan
diantar oleh ibunya. "Anakku, jika engkau sudah berhasil
dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa

Kompetensi Berbahasa Indonesia 50


dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak", ujar Ibu
Malin Kundang sambil berlinang air mata.

Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh


dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama
berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu
pelayaran pada anak buah kapal yang sudah
berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang
dinaiki Malin Kundang diserang oleh bajak laut. Semua
barang dagangan para pedagang yang berada di kapal
dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak
kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh para
bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak
dibunuh para bajak laut karena ketika peristiwa itu terjadi,
Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang
tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut hingga


akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah
pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang
berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai.
Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh
masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya
menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat
Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan
keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama
kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia
memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang

Kompetensi Berbahasa Indonesia 51


jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya,
Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi
istrinya.

Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan


telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu
Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira
anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang
setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang
mungkin pulang ke kampung halamannya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya


melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah
disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak.
Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya,
melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia
melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak
kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah
anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh


ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka
dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya
bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin
Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa
mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin
Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang
segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya
hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja

Kompetensi Berbahasa Indonesia 52


mengaku sebagai ibuku," kata Malin Kundang pada ibunya.
Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya karena
malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju
compang-camping. "Wanita itu ibumu?" tanya istri Malin
Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-
pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan hartaku,"
sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan
diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin
Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi
anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu
Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh
Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi
sebuah batu." Tidak berapa lama kemudian angin
bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang
menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu, tubuh
Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan
akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.

3. Diskusikanlah pokok-pokok dongeng berikut!

a. Siapakah tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut?

b. Apakah yang terjadi dalam dongeng tersebut?

c. Kapankah Malin Kundang bertemu dengan ibunya?

d. Mengapa Malin Kundang tidak mau mengakui ibunya?

e. Dimanakah pertemuan Malin Kundang dan ibunya


terjadi?

f. Bagaimanakah akhir nasib Malin Kundang?

Kompetensi Berbahasa Indonesia 53


4. Tuliskanlah kembali dongeng “Malin Kundang” tersebut
berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng dengan
menggunakan bahasamu sendiri!

3. Tugas

1. Pilihlah salah satu dongeng yang pernah kamu baca atau


kamu dengar!

2. Tuliskanlah pokok-pokok dongengnya dengan melengkapi


kolom di bawah ini!

POKOK-POKOK
NO. JAWABAN
DONGENG
1. Siapakah tokoh-tokoh
dalam dongeng tersebut?
2. Apakah yang menjadi
masalah?
3. Kapankah terjadinya
peristiwa tersebut?
4. Mengapa peristiwa
tersebut terjadi?
5. Di manakah terjadinya
peristiwa tersebut?
6. Pesan apakah yang
disampaikan dalam
dongeng tersebut?

Kompetensi Berbahasa Indonesia 54


3. Tuliskanlah kembali dongeng tersebut berdasarkan urutan
pokok-pokok dongeng di atas dengan menggunakan
bahasamu sendiri!

……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 55


KOMPETENSI 4
INFORMASI PENTING

A. MENULIS PENGUMUMAN

Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian
dan surat pribadi.

Kompetensi Dasar
Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik,
dan benar.

Indikator
1. Mampu menentukan pokok-pokok pengumuman.
2. Mampu menulis teks pengumuman dengan bahasa yang
efektif.

1. Teks Pengumuman

Pengumuman adalah pesan atau informasi yang


disampaikan kepada umum/publik. Tujuan pengumuman
adalah menyampaikan sesuatu agar diketahui masyarakat
(publik). Pengumuman berbeda dengan iklan. Pengumuman
hanya menyampaikan pesan atau informasi agar diketahui
masyarakat. Selain itu, pengumuman berguna untuk
kepentingan umum. Iklan tidak hanya bertujuan memberi
tahu sesuatu kepada masyarakat. Akan tetapi, iklan juga

Kompetensi Berbahasa Indonesia 56


berupaya agar orang tertarik, kemudian membeli apa yang
disampaikan dalam iklan.

Pengumuman terdiri atas dua macam, yaitu pengumuman


resmi dan pengumuman tidak resmi. Untuk dapat
membedakan keduanya, perhatikanlah contoh-contoh
pengumuman berikut.

Contoh Pengumuman 1

OSIS SMP SALMAN AL FARISI


Jl. Tubagus Ismail VII Bandung Telepon (022) 2515962

PENGUMUMAN
Nomor: 028/B/SMP-SAF/I/2008
Semester I sebentar lagi berakhir. OSIS akan
menyelenggarakan kegiatan PANKREAS (Pentas Seni dan
Kreasi Akhir Semester). Kegiatan itu akan dilaksanakan pada
hari Rabu-Kamis, 16-17 November 2007 bertempat di Aula Besar.
Seluruh siswa harap menyiapkan penampilan tiap-tiap kelasnya.
Demikian pengumuman ini disampaikan.
Bandung, 17 Oktober 2007
Ketua,

Rafil Fikriyan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 57


Contoh Pengumuman 2

PAMERAN AKHIR TAHUN


Tim ekskul Art n Design SMP Bunga Bangsa,
Bandung akan kembali menggelar seluruh karya
anggotanya dalam Pameran Akhir Tahun. Tidak hanya
karya satu dimensi, tetapi karya-karya dua dan tiga dimensi
pun akan digelar. Seluruh anggota diharapkan
mempersiapkan diri.
Pameran akan digelar pada tanggal 30-31 Desember
2007 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung. Pameran kali
ini akan mengusung tema “Kembali ke Nusantara”.
Kehadiran para alumni ekskul Art n Design dan karya-
karyanya akan turut memeriahkan acara.
(Tim Instrukstur Art n Design)

Setelah membaca kedua contoh pengumuman di atas,


kamu dapat merumuskan ciri-ciri pengumuman resmi dan
tidak resmi. Isi kedua pengumuman tersebut mudah
dipahami. Sebagai pembaca, kamu dapat menangkap isi
kedua pengumuman tersebut. Hal ini berarti bahwa kedua
pengumuman itu sudah menggunakan bahasa yang efektif.
Bahasa yang efektif adalah bahasa yang dapat mewakili isi
pikiran penulis sehingga pembaca dapat menangkap isi
pengumuman dengan mudah.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 58


Dengan dipahaminya isi pengumuman, kamu dapat
menentukan pokok-pokok pengumuman. Pokok-pokok
pengumuman yang pertama meliputi hal-hal berikut.
a. Penyelenggaraan kegiatan Pankreas.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
c. Instruksi agar seluruh siswa mempersiapkannya.
Pokok-pokok pengumuman yang kedua adalah sebagai
berikut.
a. Informasi pameran akhir tahun.
b. Waktu dan tempat kegiatan.
c. Tema kegiatan.

2. Uji Kemampuan

1. Ajaklah 2 (dua) orang temanmu untuk berkelompok!


2. Baca dan perhatikanlah dengan saksama pengumuman
di bawah ini!

Kepada:

Kru Star FM dan Masyarakat Umum

Untuk mengembangkan kemampuan di bidang penyiaran,


Manajemen Star FM akan mengadakan pelatihan singkat
kepenyiaran kepada para kru Star FM dan kepada masyarakat
yang berminat.

Pelatihan akan dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Mei dan Kamis


13 Mei 2004, pukul 14.00 – 15.00 WIB.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 59


Kru dan masyarakat yang berminat mengikuti pelatihan ini,
dimohon segera mengisi formulir pendaftaran dan mengemba-
likan formulir tersebut paling lambat tanggal 10 Mei 2004.

Manager Operasional Star FM

1. Diskusikanlah bahasa pengumuman tersebut!


Perhatikanlah hal-hal berikut; apakah bahasa yang
digunakan sudah efektif? Apakah isi pengumuman dapat
mudah dicerna?
5. Tentukanlah pokok-pokok pengumumannya!
Pokok-Pokok Pengumuman
a. …………………………………………………………
b. …………………………………………………………
c. …………………………………………………………

3. Tugas
Kerjakanlah tugas berikut bersama kelompokmu!
1. Pilihlah salah satu ilustrasi berikut untuk kamu jadikan
bahan pengumuman!
a. OSIS sekolahmu akan mengadakan Rally Foto, yaitu
lomba memotret lokasi-lokasi yang telah ditentukan.
Lokasi-lokasi itu adalah Museum, Kantor Pos, dan
Taman Kota. Tentukanlah sendiri hal-hal yang terkait
dengan pelaksanaan lomba tersebut!
b. Untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, wakil
kepala sekolah kesiswaan akan menyelenggarakan
kegiatan Bakti Sosial. Seluruh warga sekolah akan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 60


dilibatkan. Waktu, tempat, dan perlengkapan yang
harus dibawa ditentukan kamu sendiri!
c. Dalam rangka bulan bahasa, Pusat Bahasa akan
mengadakan kegiatan Lomba Menulis Cerpen bagi
siswa-siswa SMP tingkat Nasional. Tentukanlah hal-
hal yang terkait dengan kegiatan lomba itu!
2. Tentukanlah pokok-pokok pengumumannya!
3. Kembangkanlah pokok-pokok pengumuman itu menjadi
sebuah pengumuman! Gunakan bahasa yang efektif.

B. MENYAMPAIKAN PENGUMUMAN

Standar Kompetensi
Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan
bercerita dan menyampaikan pengumuman.

Kompetensi Dasar
Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat
serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan
sederhana.

Indikator
1. Mampu menentukan pokok-pokok pengumuman.
2. Mampu menyampaikan pengumuman dengan intonasi
yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang
lugas dan sederhana.

1. Menyampaikan Pengumuman secara Lisan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 61


Banyak hal yang dapat kamu umumkan kepada teman-
teman sekelas. Misalnya, pelaksanaan ulangan suatu mata
pelajaran, pertemuan kelas, kegiatan sekolah, atau lomba
antarkelas. Isi pengumuman harus lengkap, tidak
menimbulkan pertanyaan dan kebingungan siswa lainnya.

Dalam setiap isi pengumuman, terjawab apa, siapa, kapan,


di mana, dan jika perlu, bagaimana dan mengapa. Selain
lengkap, isi pengumuman harus mengandung kejelasan.
Pendengar tidak terlalu susah menangkap maksudnya.

Oleh karena itu, orang yang akan menyampaikan


pengumuman harus pandai-pandai memilih kata-kata.

Jika kamu perhatikan dengan saksama, teks pengumuman


memang sangat singkat dan padat. Namun, sebagai
pembaca pengumuman, kamu harus dapat membacakan
teks yang singkat dan padat itu dengan lafal dan intonasi
yang jelas.

Seorang pembaca pengumuman yang berbicara di depan


publik dituntut mempunyai lafal, intonasi, dan jeda yang jelas
dan tepat. Pernahkah kamu memerhatikan kejelasan
suaramu saat membaca? Jika kamu ingin menilainya,
jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan
penilaianmu sendiri! Jawablah seobjektif mungkin!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 62


NO. PERTANYAAN SUDAH/BELUM
1. Apakah intonasimu sudah
terdengar alami?
2. Apakah volume suaramu sudah
menjangkau seluruh ruangan
kelasmu dengan jelas?
3. Apakah kamu sudah
menggerakkan alat artikulasi
(mulut, bibir, dan lidah) secara
optimal saat bersuara?
4. Apakah kecepatanmu (tempo)
sudah tepat?
5. Apakah jeda yang kamu lakukan
sudah memperkuat informasi
yang disampaikan?
6. Apakah intonasimu sudah
bervariasi (tidak monoton)?
7. Apakah pemenggalan saat
kamu membaca sudah tepat?
8. Apakah tekanan kata/frasa
(aksentuasi) sudah kamu
lakukan terhadap hal yang
dipentingkan?
9. Apakah jeda dan aksentuasimu
(tekanan kata) dapat menarik
khalayak?

Kompetensi Berbahasa Indonesia 63


10. Apakah kamu sudah mantap
dengan penampilanmu?

Perhatikan hal berikut!


a. Jika kamu menjawab sudah 9 -10 nomor berarti
pembacaanmu sudah baik.
b. Jika kamu menjawab sudah 7 - 8 nomor berarti
pembacaanmu cukup baik.
c. Jika kamu menjawab sudah  6, seringlah berlatih
membaca dengan suara yang lantang, memerhatikan
jeda atau pemenggalan, serta membaca dengan mantap
(jangan malu-malu).

Apabila membaca teks pengumuman pemenang lomba,


kamu perlu memerhatikan kaidah pembacaan yang baik dan
indah. Hal itu diperlukan karena pengumuman itu didengar
oleh khalayak (orang banyak) dan sangat dinanti-nantikan
dengan rasa penasaran.

Berikut ini tanda-tanda pembacaan sebagai rambu-rambu


pola intonasi, tempo, atau jeda, dan aksentuasi (tekanan).

/ = jeda pendek
// = jeda sedang
/// = jeda panjang

Kompetensi Berbahasa Indonesia 64


-- = pengucapan kata dengan pemberian aksentuasi
(tekanan tertentu)
== = jangan dipenggal karena akan menimbulkan makna
ganda
= langsung pada baris berikutnya

= intonasi naik

= intonasi turun

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas tiga orang.


2. Bubuhkan tanda-tanda pembacaan pada teks
pengumuman di bawah ini.

Lomba Menulis Cerpen Tingkat Kota


Dalam Rangka HUT RI Ke-62, Dinas Pendidikan Kota
Bandung akan menyelenggarakan Lomba Menulis Cerpen
untuk siswa SMP. Tema lomba ini adalah (1) Bangga Jadi
Anak Indonesia, (2) Belajar Giat, dan (3) Hijau Negeriku.
Kriteria penilaiannya adalah naskah asli, isi cerita sesuai
tema, maksimal 10 halaman, spasi ganda, dan ukuran
kertas A4. Hadiahnya adalah sebagai berikut.
a. Pemenang I : Tabungan senilai Rp.5 juta,- dan
Piagam

Kompetensi Berbahasa Indonesia 65


b. Pemenang II : Tabungan senilai Rp.3 juta,- dan
Piagam
c. Pemenang III : Tabungan senilai Rp.1 juta,- dan
Piagam
Ingat, seluruh cerpen diterima paling lambat tanggal 31
Agustus 2007. Cerpen dikirimkan kepada Panitia Lomba
Menulis Cerpen Tingkat Kota Jl. Dr. Rajiman 6 Bandung.
“Jangan ketinggalan! Mulailah menulis Cerpen!”

3. Bergantianlah dengan teman dalam kelompokmu


membacakan pengumuman yang telah dibubuhi tanda baca
tersebut !

3. Tugas

1. Carilah dua teman lain yang berbeda dari anggota


kelompok sebelumnya!
2. Ajaklah mereka membuka pengumuman yang sudah
disusun pada kegiatan menulis pengumuman yang lalu!
Saat itu, kamu sudah menentukan sebuah ilustrasi untuk
dibuatkan isi pengumumannya.
3. Berilah tanda-tanda pembacaan pada pengumuman-
pengumuman itu!
4. Diskusikanlah ketepatan penulisan tanda-tanda
pembacaannya!
5. Selanjutnya, sampaikanlah pengumuman itu di dalam
kelompokmu secara bergantian!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 66


6. Pilihlah satu orang yang terbaik untuk menyampaikan
pengumuman dari kelompokmu!
7. Wakil dari setiap kelompok membacakan pengumuman
tersebut di depan kelas dengan intonasi, lafal, dan jeda
sesuai dengan tanda-tanda yang telah dibubuhkan!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 67


KOMPETENSI 5
CERITA MENARIK

A. MEMBACA CERITA

Standar Kompetensi
Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

Kompetensi Dasar
Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca.

Indikator
1. Mampu menentukan pokok-pokok cerita anak.
2. Mampu menceritakan kembali cerita dengan bahasa
sendiri secara lisan dan tulis.

1. Membaca Cerita Anak

Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya


memahami arti tulisan. Membaca adalah salah satu proses
yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan
pengetahuan. Tanpa bisa “membaca”, manusia dapat
dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Hidup
manusia sangat tergantung pada ilmu pengetahuan yang
dimilikinya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut,
salah satunya dengan membaca.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 68


Dilihat dari tujuan proses membaca, ada tiga cara umum
membaca di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
a. Membaca sebagai hiburan.
b. Membaca untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
c. Membaca kritis.

Membaca cerita anak termasuk kegiatan membaca sebagai


hiburan. Kegiatan membaca ini tidak perlu memeras otak
terlalu keras. Bacaan yang mengandung unsur hiburan di
sini contohnya cerpen, komik, majalah ringan, dan lain-lain.

Perhatikan contoh sebuah cerita berikut ini.

Keledai Pembawa Garam


(Sumber: e-smartschool.com)

Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai


berjalan di pegunungan. Keledai itu membawa beberapa
karung berisi garam di punggungnya. Karung itu sangat
berat, sementara matahari bersinar dengan teriknya. "Aduh
panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat berjalan lagi,"
kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah,
ada sungai! Lebih baik aku berhenti sebentar," kata keledai
dengan gembira. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalam
sungai dan….

Byuur… Keledai itu terpeleset dan tercebur. Ia berusaha


untuk berdiri kembali, tetapi tidak berhasil. Lama sekali
keledai berusaha untuk berdiri. Anehnya, semakin lama
Kompetensi Berbahasa Indonesia 69
berada di dalam air, ia merasakan beban dipunggungnya
semakin ringan. Akhirnya, keledai itu bisa berdiri lagi. "Ya
ampun, garamnya habis!" kata tuannya dengan marah. "Oh,
maaf… garamnya larut di dalam air ya?" kata keledai.

Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk


membawa garam. Seperti biasa, ia harus berjalan melewati
pegunungan bersama tuannya. "Tak lama lagi akan ada
sungai di depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika
berjalan menyeberangi sungai, keledai menjatuhkan dirinya
dengan sengaja. Byuuur…. tentu saja garam yang ada di
punggungnya menjadi larut di dalam air. Bebannya menjadi
ringan. "Asyik! Jadi ringan!" kata keledai ringan. Namun,
mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja,
tuannya menjadi marah. "Dasar keledai malas!" kata
tuannya dengan geram.

Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa


kapas. Sekali lagi, ia berjalan bersama tuannya melewati
pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi keledai
menjatuhkan diri dengan sengaja. Byuuur…. Namun apa
yang terjadi? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya
kapas itu menyerap air dan menjadi seberat batu. Mau tidak

Kompetensi Berbahasa Indonesia 70


mau, keledai harus terus berjalan dengan beban yang ada di
punggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terik
matahari sambil membawa beban berat dipunggungnya.

Setelah selesai membaca cerita “Keledai Pembawa Garam”,


kita dapat menyusun pokok-pokok ceritanya. Pada pelajaran
menulis dongeng, kamu sudah belajar tentang cara
menyusun pokok-pokok dongeng. Cara menyusun pokok-
pokok cerita pun sama dengan cara menyusun pokok-pokok
dongeng. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan atas isi cerita
tersebut! Perhatikanlah pertanyaan dan jawaban berikut ini!

1. Siapakah tokoh dalam cerita tersebut?

(Keledai dan tuannya.)

2. Apakah yang diceritakan dalam cerita tersebut?

(Keledai pembawa garam yang kepanasan.)

3. Mengapa tuan Sang Keledai marah?

(Garam yang diangkut larut dalam air sungai.)

4. Kapankah kemarahan tuan Sang Keledai bertambah?

(Ketika keledai menjatuhkan diri dengan sengaja.)

5. Di manakah terjadi peristiwa itu?

(Di sungai.)

6. Bagaimanakah cara tuan Sang Keledai memberikan


pelajaran kepada keledainya?

(Keledai ditugaskan membawa kapas.)

Kompetensi Berbahasa Indonesia 71


Perhatikanlah jawaban-jawaban dari pertanyaan nomor 1-6.
Jawaban-jawaban itulah yang dapat dijadikan sebagai
pokok-pokok cerita “Keledai Pembawa Garam”. Selanjutnya,
kamu dapat dengan mudah menceritakan kembali cerita
“Keledai Pembawa Garam” melalui pokok-pokok cerita
tersebut.

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah sebuah kelompok yang terdiri atas tiga orang!

2. Bacalah dengan saksama teks cerita “Putri Melati Wangi”


berikut bersama kelompokmu!

“Putri Melati Wangi“

(Sumber: e-smartschool.com)

Di sebuah kerajaan, ada seorang putri yang bernama Melati


Wangi. Ia seorang putri yang cantik dan pandai. Di
rumahnya ia selalu menyanyi. Sayangnya, ia seorang yang
sombong dan suka menganggap rendah orang lain. Di
rumahnya ia tidak pernah mau jika disuruh menyapu oleh
ibunya. Selain itu, ia juga tidak mau jika disuruh belajar
memasak. "Tidak, aku tidak mau menyapu dan memasak
nanti tanganku kasar dan aku jadi kotor", kata Putri Melati
Wangi setiap kali disuruh menyapu dan belajar memasak.

Sejak kecil Putri Melati Wangi sudah dijodohkan dengan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 72


seorang pangeran yang bernama Pangeran Tanduk Rusa.
Pangeran Tanduk Rusa adalah seorang pangeran yang
tampan dan gagah. Ia selalu berburu rusa dan binatang
lainnya di hutan. Oleh karena itu, ia dipanggil tanduk rusa.

Suatu hari, Putri Melati Wangi berjalan-jalan di taman. Ia


melihat seekor kupu-kupu yang cantik sekali warnanya. Ia
ingin menangkap kupu-kupu itu tapi kupu-kupu itu segera
terbang. Putri Melati Wangi terus mengejarnya sampai ia
tidak sadar sudah masuk ke hutan. Sesampainya di hutan,
Melati Wangi tersesat. Ia tidak tahu jalan pulang dan haripun
sudah mulai gelap.

Setelah terus berjalan, ia menemukan sebuah gubuk yang


biasa digunakan para pemburu untuk beristirahat. Melati
Wangi tinggal di gubuk tersebut. Karena tidak ada makanan,
Putri Melati Wangi terpaksa memakan buah-buahan yang
ada di hutan itu. Bajunya yang semula bagus, kini menjadi
robek dan compang-camping akibat tersangkut duri dan
ranting pohon. Kulitnya yang dulu putih dan mulus kini
menjadi hitam dan tergores-gores karena terkena sinar
matahari dan duri.

Setelah sebulan berada di hutan, ia melihat Pangeran

Kompetensi Berbahasa Indonesia 73


Tanduk Rusa datang sambil memanggul seekor rusa
buruannya. "Hai Tanduk Rusa, aku Melati Wangi, tolong
antarkan aku pulang," kata Melati Wangi. "Siapa? Melati
Wangi? Melati Wangi seorang Putri yang cantik dan bersih,
sedangkan engkau mirip seorang pengemis", kata Pangeran
Tanduk Rusa. Ia tidak mengenali lagi Melati Wangi. Karena
Melati Wangi terus memohon, Pangeran Tanduk Rusa
berkata," Baiklah, aku akan membawamu ke kerajaanku".

Setelah sampai di Kerajaan Pangeran Tanduk Rusa, Melati


Wangi disuruh mencuci, menyapu, dan memasak. Ia juga
diberikan kamar yang kecil dan agak gelap. "Mengapa
nasibku menjadi begini ?" keluh Melati Wangi. Setelah satu
tahun berlalu, Putri Melati Wangi bertekad untuk pulang. Ia
merasa uang tabungan yang ia kumpulkan dari hasil
kerjanya sudah mencukupi. Sesampainya di rumahnya, Putri
Melati Wangi disambut gembira oleh keluarganya yang
mengira Putri Melati Wangi sudah meninggal dunia.

Sejak itu, Putri Melati Wangi menjadi seorang putri yang


rajin. Ia merasa mendapatkan pelajaran yang sangat
berharga selama berada di hutan dan di Kerajaan Pangeran

Kompetensi Berbahasa Indonesia 74


Tanduk Rusa. Setahun kemudian, Putri Melati Wangi
dinikahkan dengan Pangeran Tanduk Rusa. Setelah
menikah, Putri Melati Wangi dan Pangeran Tanduk Rusa
hidup berbahagia sampai hari tuanya.

3. Diskusikanlah pokok-pokok cerita berikut!

a. Siapakah tokoh-tokoh dalam cerita tersebut?

b. Apakah yang terjadi dalam cerita tersebut?

c. Kapankah Putri Melati Wangi tersesat di hutan?

d. Mengapa Pangeran Tanduk Rusa tidak mengenal


Melati Wangi di hutan?

e. Dimanakah Melati Wangi tinggal setelah bertemu


dengan Pangeran Tanduk rusa?

f. Bagaimanakah akhir nasib Putri Melati Wangi?

4. Ceritakanlah kembali cerita “Putri Melati Wangi” tersebut


berdasarkan urutan pokok-pokok cerita dengan
menggunakan bahasamu sendiri!

3. Tugas

1. Pilihlah salah satu cerita yang pernah kamu baca atau


kamu dengar!

2. Tuliskanlah pokok-pokok ceritanya dengan melengkapi


kolom di bawah ini!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 75


NO. POKOK-POKOK CERITA JAWABAN
1. Siapakah tokoh-tokoh
dalam cerita tersebut?
2. Apakah yang menjadi
masalah?
3. Kapankah terjadinya
peristiwa tersebut?
4. Mengapa peristiwa tersebut
terjadi?
5. Di manakah terjadinya
peristiwa tersebut?
6. Bagaimanakah akhir dari
cerita tersebut?

3. Tuliskanlah kembali cerita tersebut berdasarkan urutan


pokok-pokok cerita di atas dengan menggunakan
bahasamu sendiri!

……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Kompetensi Berbahasa Indonesia 76
B. MENYAMPAIKAN CERITA

Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan
bercerita.

Kompetensi Dasar
1. Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi,
gesture, dan mimik yang tepat.
2. Bercerita dengan alat peraga.

Indikator
1. Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal,
intonasi, gesture, dan mimik yang tepat.
2. Mampu bercerita dengan alat peraga berdasarkan pokok-
pokok cerita.

1. Berbagi Cerita

Pernahkah kamu mendengarkan orang sedang bercerita?


Apakah gaya berceritanya menarik sehingga kamu terus
menyimak? Ataukah sebaliknya, gaya berceritanya tidak
menarik sehingga kamu merasa bosan dan jemu
mendengarkannya?

Agar kamu dapat bercerita dengan baik, ada beberapa hal


yang perlu kamu lakukan.
a. Menentukan cerita yang kamu sukai.
b. Membaca berulang kali cerita itu sehingga isi cerita dapat
dipahami dengan baik.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 77


c. Melakukan latihan bercerita dengan memperhatikan nada,
tempo, jeda, perubahan wajah, mimik, dan lafal secara
tepat. Latihan dapat dilakukan di depan cermin, di depan
teman-teman, dan lain-lain.
d. Memperhatikan urutan cerita yang logis dalam bercerita
serta menggunakan bahasa yang menarik dan
menyenangkan.
e. Menggunakan alat peraga, misalnya boneka, media
gambar, dan lain-lain.

2. Uji Kemampuan

Masih ingatkah kamu akan cerita Malin Kundang? Dalam


kaitannya dengan kompetensi menulis dongeng, kamu
sudah membaca cerita yang berjudul Malin Kundang.
Bacalah kembali cerita tersebut! Pahamilah jalan ceritanya.
Kamu akan menceritakan cerita Malin Kundang dengan
penuh penjiwaan dan nada suara yang bervariasi. Jika
perlu, sertailah ceritamu dengan gerakan tubuh serta
ekspresi wajahmu sehingga cerita yang kamu bawakan
menjadi hidup dan menarik.

Untuk memudahkan penyampaian ceritamu, perhatikanl


dengan saksama gambar-gambar ilustrasi cerita Malin
Kundang di bawah ini.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 78


Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Kerjakanlah uji kemampuan berikut!


1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan empat orang!
2. Susunlah keempat gambar di atas menjadi sebuah
gambar yang bercerita secara berurutan!
3. Lakukanlah kegiatan menyampaikan cerita Malin
Kundang secara bergantian!
4. Gunakanlah keempat gambar yang telah tersusun
sebagai media kamu dalam menyampaikan cerita!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 79


Keempat gambar tersebut berfungsi sebagai pokok-
pokok cerita.
5. Tentukanlah satu pencerita terbaik yang berhasil
memenuhi kriteria dapat menyampaikan cerita dengan
urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gesture, dan
mimik yang tepat!

3. Tugas

1. Bacalah cerita berikut dengan saksama!

Mia dan Si Kitty

(Sumber : www.e-smartschool.com)

Mia adalah seorang anak yang baik hati. Ia tinggal bersama


orangtuanya di suatu desa. Karena ramah dan baik hati, ia
mempunyai banyak teman di lingkungan rumah maupun
sekolahnya. Mia adalah anak terkecil di antara 4
bersaudara. Setiap harinya, Mia dan kakak-kakaknya selalu
diajari kedisiplinan dan budi pekerti oleh orangtuanya. Mia
sangat senang dengan binatang. Binatang yang ada
dirumahnya, dipeliharanya dengan rajin. Sudah lama Mia
ingin memelihara kucing, tetapi Ibunya melarang binatang
peliharaan yang dipelihara di dalam rumah karena membuat
dalam rumah kotor.

Suatu hari, Mia pergi menuju sekolahnya. Ia pergi ke

Kompetensi Berbahasa Indonesia 80


sekolah dengan berjalan kaki. Jarak antara rumah dan
sekolahnya tidak terlalu jauh hanya 300 meter. Di tengah
jalan, ia melihat seekor anak kucing yang masih kecil
terjatuh ke dalam selokan. Mia merasa kasihan dengan
anak kucing itu. Lalu ia mengangkat anak kucing itu dari
selokan dan menaruhnya di tempat yang aman kemudian
Mia melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Bel tanda masuk
berbunyi. Mia dan teman-temannya segera masuk ke kelas.

Di sekolahnya, Mia termasuk anak yang cerdas. Ia selalu


masuk dalam rangking 3 besar. Ia sering mengadakan
kelompok belajar bersama teman-temannya di waktu
istirahat maupun setelah pulang dari sekolah. Dalam
kelompok belajar itu, mereka membahas pelajaran yang
telah mereka dapatkan dan juga membahas pekerjaan
rumah yang diberikan oleh guru. Kriiingg... Bel tanda waktu
pulang berbunyi! Mia dan teman-temannya segera bergegas
membereskan buku-bukunya dan segera keluar ruangan.

Dalam perjalanan pulang, ketika sedang mengobrol dengan


teman-temannya, Mia melihat anak kucing yang tadi pagi
diangkatnya dari selokan. Anak kucing itu mengeong-
ngeong sambil terus mengikuti Mia. Mia tidak sadar ia diikuti
oleh anak kucing itu. Sesampainya di rumah, ketika akan
menutup pintu, Mia terkejut karena ada anak kucing
mengeong sekeras-kerasnya. Mia baru menyadari kalau

Kompetensi Berbahasa Indonesia 81


anak kucing yang ditolongnya, mengikutinya sampai rumah.

Mia mohon pada Ibunya, agar ia di izinkan memelihara


kucing kecil itu. "Tidak boleh, nanti hewan itu membuat kotor
rumah", ujar Ibu Mia. "Tapi bu, kasihan kucing ini, ia tidak
punya tempat tinggal dan tidak punya orangtua", kata Mia.
Setelah beberapa saat, Ibu membolehkan Mia memelihara
kucing dengan syarat binatang itu tidak boleh ditelantarkan
dan jangan sampai mengotori rumah.

Sejak saat itu, Mia memelihara anak kucing tersebut. Setiap


hari ia memberi anak kucing itu minum dan makan. Lama-
lama Mia menjadi sangat sayang dengan anak kucing itu.
Mia memberi nama anak kucing itu Kitty. Semenjak
dipelihara Mia, Kitty menjadi bersih dan gemuk, bulunya
yang berbelang tiga membuatnya tambah lucu.

Beberapa bulan kemudian, Si Kitty menjadi besar. Suatu


hari, Mia melihat seekor burung kutilang yang tergeletak di
halaman rumahnya. Mia mendekati burung kutilang itu dan
mengangkatnya. Ternyata burung kutilang itu terluka
sayapnya dan tidak bisa terbang. Mia merawat burung itu
dengan penuh kasih sayang. Si Kitty merasa cemburu
karena merasa Mia menjadi lebih sayang pada burung
kutilang daripadanya. Padahal Mia tetap menyayangi si
Kitty. Karena merasa tidak diperhatikan lagi, setiap Mia tidak
ada, si Kitty selalu menakut-nakuti burung kutilang tersebut.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 82


Setelah dirawat Mia selama seminggu, burung kutilang itu
sembuh. Beberapa hari kemudian, ketika Mia baru pulang
dari sekolah, ia melihat pintu kandang burung kutilangnya
terbuka dan ada bercak darah di bawah kandang burung
kutilangnya. Mia berpikir jangan-jangan si Kitty memakan
burung Kutilangnya. Ketika melihat si Kitty, Mia jadi lebih
curiga karena pada mulut si Kitty terdapat bercak darah.
Karena saking kesalnya, Mia mengambil sapu dan mengejar
si Kitty untuk dipukul. Si Kitty segera berlari masuk ke
kolong tempat tidur.

Ketika melihat ke kolong Mia sangat terkejut karena ada


seekor ular yang sudah mati dibawah kolong tempat
tidurnya. Akhirnya Mia sadar, si Kitty telah
menyelamatkannya dengan menggigit ular tersebut. Mia
baru ingat kalau ia lupa menutup pintu sangkar burungnya.
Mia menyesal ketika ingat akan memukul si Kitty. Padahal
kalau tidak ada si Kitty mungkin ular tersebut masih hidup
dan bisa mencelakainya. Akhirnya Mia sadar akan
kesalahannya dan memeluk si Kitty dengan erat. Sejak
kejadian itu, Mia jadi lebih sayang dengan Si Kitty.

2. Susunlah ketiga gambar di bawah ini!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 83


Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3
3. Berlatihlah menyampaikan cerita Mia dan Si Kitty
dengan bantuan ketiga gambar yang telah kamu susun!
Jangan lupa, berlatih menyampaikan cerita dengan
urutan cerita yang baik, suara, lafal, intonasi, dan mimik
yang tepat.
4. Setelah berlatih, bersiaplah untuk bercerita di depan
kelas!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 84


KOMPETENSI 6
MEMBACA AKTIF

A. MEMBACA KAMUS

Standar Kompetensi
Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara
membaca.

Kompetensi Dasar
Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat
dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui
kegiatan membaca memindai.

Indikator
1. Mampu menemukan lema secara cepat dan tepat.
2. Mampu menemukan makna kata secara cepat dan tepat
sesuai dengan konteks yang diinginkan.

1. Kamus

Membaca kamus dapat dilakukan dengan salah satu teknik


membaca, yaitu scanning. Scanning adalah memindai atau
baca-tatap, yaitu membaca cepat, tetapi teliti. Teknik ini
bertujuan memperoleh fakta atau informasi secara cepat
dan tepat.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan


kemampuan membaca memindai untuk mencari fakta atau

Kompetensi Berbahasa Indonesia 85


informasi tertentu. Fakta atau informasi yang dapat kita cari
dengan teknik memindai adalah;

a. kata dalam kamus,


b. informasi dalam ensiklopedia,
c. informasi melalui indeks,
d. nomor telepon,
e. nomor-nomor tertentu (rekening bank, nomor peserta
ujian),
f. jadwal-jadwal (kereta api, pesawat terbang, acara televisi
dan radio).
g. angka-angka statistik.
Kamus adalah buku yang memuat kata yang disusun
menurut abjad berikut artinya, pemakaiannya, atau
terjemahannya. Selain itu, kamus juga merupakan sebuah
buku yang memuat kumpulan istilah atau nama-nama
tertentu. Sebuah kamus biasanya berisi cara pelafalan, pola
suku kata, dan contoh penggunaan.

Ada 3 (tiga) jenis kamus yang dapat kamu ketahui.

1. Berdasarkan Penggunaan Bahasa


Ada kamus yang ditulis dalam satu atau lebih dari satu
bahasa. Jenis-jenis kamus tersebut adalah sebagai
berikut.

1.1 Kamus Ekabahasa

Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-


kata (entri) yang dijelaskan dan penjelasannya terdiri
dari bahasa yang sama.Kamus ini mempunyai
Kompetensi Berbahasa Indonesia 86
perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa
karena penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian
data korpus. Contoh kamus ekabahasa ialah Kamus
Besar Bahasa Indonesia.

1.2 Kamus Dwibahasa


Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata
masukan dari bahasa yang dikamuskan diberi
padanan bahasa yang lain. Contohnya: Kamus
Dwibahasa ialah kamus Bahasa Inggris Oxford
(Inggris-Indonesia; Indonesia-Inggris).
1.3 Kamus Aneka Bahasa
Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga
bahasa atau lebih, misalnya, Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris dan Bahasa Cina secara serentak.
Contoh kamus aneka bahasa ini ialah Kamus
Melayu-Cina-Inggeris Pelangi susunan Yuen Boon
Chan pada tahun 2004.

2. Berdasarkan Ukuran
Ada kamus yang diterbitkan dalam pelbagai ukuran. Ini
terjadi karena kamus bertujuan memenuhi keperluan
kelompok tertentu. Contohnya, kelompok pelajar sekolah
memerlukan kamus berukuran kecil untuk memudahkan
mereka membawa kamus ke sekolah.
Secara umumnya, berdasarkan ukuran ini kamus dibagi
dalam tiga jenis, yaitu;

Kompetensi Berbahasa Indonesia 87


2.1 Kamus Mini
Pada zaman sekarang, kamus ini susah dijumpai. Ia
dikenal sebagai kamus mini karena dapat disimpan
dalam saku. Tebalnya lebih kurang 2 cm.
2.2 Kamus Kecil
Kamus berukuran kecil ini biasa dijumpai. Kamus
ini merupakan kamus yang mudah dibawa.

2.3 Kamus Besar


Kamus ini memuat segala leksikal yang terdapat
dalam satu bahasa. Setiap kata dijelaskan
maksudnya secara lengkap. Ukuran kamus ini
besar dan tidak sesuai untuk dibawa ke sana-sini.

3. Kamus Istimewa
Kamus istimewa merujuk kepada kamus yang
mempunyai fungsi yang khusus. Contohnya adalah
berikut ini.

3.1 Kamus Istilah


Entri dalam kamus ini terdiri atas istilah khusus bagi
bidang tertentu. Fungsinya adalah untuk keperluan
ilmiah. Contohnya ialah Kamus Istilah Biologi.
3.2 Kamus Etimologi
Kamus yang menerangkan asal usul suatu kata dan

maksud asalnya.

3.3 Kamus Peribahasa/Simpulan Bahasa


Kamus yang menerangkan maksud suatu
peribahasa/ungkapan bahasa.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 88


3.4 Kamus Terjemahan
Kamus yang menyediakan kata seperti bahasa asing
untuk satu bahasa yang dituju. Kegunaannya adalah

untuk membantu para penerjemah.

Sebelum kamu menggunakan kamus, sebaiknya baca


terlebih dahulu bagian penjelasan atau keterangan
penggunaan kamus. Bagian ini diperlukan dalam
menggunakan kamus. Jelasnya, bagian ini memuat
keterangan tentang abjad dan ejaan, kosakata, pengertian
kata dan keterangannya, susunan dan urutan kata yang
diterangkan, tanda-tanda dan singkatan yang digunakan
dalam kamus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kamu mencari


kata dalam kamus.
1. Ejaan kata (cara penulisan kata).
2. Pelafalan kata (cara mengucapkan kata).
3. Asal-usul kata (etimologi).
4. Setiap kata memiliki banyak pengertian. Untuk
mendapatkan pengertian yang tepat, sesuaikanlah
makna kata dengan konteks pemakaian kata dalam
kalimat atau teks keseluruhan. Perhatikan pula
pemakaian kata dalam kalimat yang dicontohkan dalam
kamus.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 89


Perhatikan contoh di bawah ini.
Arti kata bangga yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia.

1
bang.ga a besar hati; merasa gagah (karena mempunyai
keunggulan): regu Indonesia boleh – dapat merebut
piala Thomas;
ber.bang.ga a berbesar hati; bangga;
mem.bang.ga v merasa bangga; berbesar hati;
mem.bang.ga.kan v 1 menimbulkan perasaan bangga;
menjadikan besar hati; 2
mengagungkan; memuji-muji dengan bangga;
ke.bang.ga.an n kebesaran hati; perasaan bangga;
kepuasan diri;
˜ nasional sikap kejiwaan yang terwujud, tampak pada sikap
menghargai warisan
budaya, hasil karya, dan hal-hal lain yang menjadi
milik bangsa sendiri
2
bang.ga Jw 1 tidak mau menurut; mendaga;
membangkang; 2 ki tidak mudah
dikerjakan

Keterangan:

1. bang.ga disebut lema atau entri. Kata dasar atau


bentuk dasar segala bentukan kata diperlakukan sebagai
lema, sedangkan bentuk-bentuk derivasinya

Kompetensi Berbahasa Indonesia 90


diperlakukan sebagai sublema. Lihat kata ber.bang.ga
sebagai sublema. Lema dan sublema dicetak tebal.
2. Tanda titik (.) pada lema menunjukkan pemenggalan
kata.
3. Penomoran setelah lema, menunjukkan satu lema
memiliki banyak makna.
4. Cetak miring adalah contoh penggunaan kata dalam
kalimat.
5. Singkatan n v menunjukkan label kelas kata; n: nomina
(kata benda), v: verba (kata kerja)
6. Superskrip (1 …, 2
…) dipakai untuk menandai bentuk
homonim yang homofon dan homograf.

(Keterangan lengkap dapat dibaca dalam “Petunjuk


Pemakaian Kamus” dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia.)

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah kelompok beranggotakan tiga orang!


2. Bacalah dengan teliti teks di bawah ini!

Dampak PT Freeport terhadap lingkungan tidak dapat


dihindarkan. Jika ingin dampak itu dihilangkan, PT Freeport
harus ditutup. “Kalau ingin jalan terus, harus ada solusi
yang masuk akal”, kata Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Lebih lanjut dikatakan bahwa ada beberapa alternatif

Kompetensi Berbahasa Indonesia 91


penyelesaian yang masuk akal untuk menyelesaikan
masalah ini. Dia memberi contoh, Sungai Aijkwa di Papua
yang rusak akibat pembuangan limbah tetap dibiarkan
sebagai saluran pembuangan. Mestinya, PT Freeport
membuat saluran baru untuk mengalirkan air jernih melewati
daerah-daerah yang membutuhkan.

3. Carilah makna kata yang dicetak tebal dalam Kamus


Besar Bahasa Indonesia!

NO. KATA MAKNA KATA

1. dampak

2. solusi

3. alternatif

4. Limbah

5. aluran

Kompetensi Berbahasa Indonesia 92


3. Tugas

1. Bacalah dengan teliti teks di bawah ini!

Penguasaan teknologi sebagai faktor pendorong


pertumbuhan ekonomi, juga berperan dalam rangka
menghadapi arus persaingan global yang makin dahsyat,
sekaligus juga bertujuan agar tidak tersisihkan dalam
dinamika ekonomi dunia yang saling memiliki
ketergantungan. Bagi negara sedang berkembang
seperti Indonesia, yang boleh bangga sebagai negeri
kaya dalam beberapa hal, seperti kaya dengan
sumberdaya alam, kaya dengan nilai budaya dan
lainnya, namun dalam kenyataannya Indonesia tertinggal
dalam penguasaan teknologi.

2. Tuliskanlah 10 (sepuluh) kata yang tidak kamu ketahui


artinya!

3. Carilah arti kata-kata tersebut dalam kamus!

NO. KATA MAKNA KATA

1.

2.

3.

4.

5.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 93


6.

7.

8.

9.

10.

B. MEMBACA TEKS UPACARA

Standar Kompetensi
Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara
membaca.

Kompetensi Dasar
Membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan
intonasi yang tepat.

Indikator
1. Mampu mengidentifikasi berbagai teks perangkat
upacara.
2. Mampu membacakan berbagai teks untuk upacara
bendera dengan intonasi yang tepat.

1. Membaca Nyaring

Membaca nyaring berarti membaca keras dan jelas


sehingga orang lain dapat mendengarkan bacaan yang
dibaca. Membaca nyaring berarti juga membaca untuk

Kompetensi Berbahasa Indonesia 94


diperdengarkan. Membaca nyaring biasanya dilakukan
untuk membacakan teks berita, teks pengumuman, dan teks
perangkat upacara. Ketika tiga teks ini dibacakan, gaya
pembacaannya memiliki gaya tersendiri. Teks perangkat
upacara, misalnya, sesuai dengan sifatnya yang resmi maka
teks dibacakan dengan gaya yang berkesan resmi, tegas,
jelas, dan khidmat. Dengan kata lain, naik-turun dan cepat-
lambat suara saat membaca dapat memberi kesan gagah,
mantap, dan berwibawa.

Kamu tentu sering melaksanakan kegiatan upacara. Dalam


kegiatan upacara tersebut, ada beberapa perangkat upacara
yang harus dibacakan, antara lain: Teks Pembukaan UUD
1945, Teks Pancasila, dan Doa.

Tanda-tanda yang dapat digunakan untuk membantu kita


saat memahami dan membacakan teks adalah sebagai
berikut.
/ tanda berhenti sebentar, seperti tanda koma (satu
ketukan)
// tanda dua ketukan, seperti tanda titik
Cetak tebal tanda pemberian tekanan pada suku
kata atau kata

Kompetensi Berbahasa Indonesia 95


Inilah contoh penggunaan tanda-tanda di atas untuk
membantu membaca teks Pembukaan UUD 1945.

UNDANG-UNDANG DASAR/
NEGARA REPUBLIK INDONESIA/ TAHUN 1945//
PEMBUKAAN//

Bahwa sesungguhnya/ kemerdekaan itu ialah hak


segala bangsa/ dan oleh sebab itu/ maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan/ karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan/ dan perikeadilan//
Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia/ telah
sampailah kepada saat yang berbahagia/ dengan selamat
sentosa/ mengantarkan rakyat Indonesia/ ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Indonesia/ yang merdeka/ bersatu/
berdaulat adil dan makmur//
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa/ dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur/ supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas/ maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya//
Kemudian dari pada itu/ untuk membentuk suatu
pemerintah Negara Indonesia/ yang melindungi segenap
bangsa Indonesia/ dan seluruh tumpah darah Indonesia/
dan untuk memajukan kesejahteraan umum/
mencerdaskan kehidupan bangsa/ dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan/
perdamaian abadi/ dan keadilan sosial/ maka/ disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu/ dalam suatu

Kompetensi Berbahasa Indonesia 96


Undang-Undang Dasar negara Indonesia/ yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia/ yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada/
Ketuhanan Yang Maha Esa/ kemanusiaan yang adil dan
beradab/ persatuan Indonesia/ dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan/ serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial/ bagi seluruh rakyat Indonesia//

2. Uji Kemampuan

1. Berilah tanda-tanda jeda pada teks Pancasila berikut!

PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia


Kompetensi Berbahasa Indonesia 97


3. Bacakanlah teks Pancasila yang telah kamu beri tanda
jeda itu dengan intonasi yang tepat!

4. Sudah tepatkah pembacaan teks Pancasila berdasarkan


tanda-tanda jeda yang telah dibubuhkan?

5. Mintalah penilaian kepada temanmu!

3. Tugas

1. Bergabunglah dengan temanmu membentuk kelompok


empat orang!
2. Berilah tanda-tanda jeda pada teks Sumpah Pemuda dan
teks Doa berikut!
Teks Sumpah Pemuda

SUMPAH PEMUDA

Kami putra dan putri Indonesia,

mengaku berbangsa yang satu, bangsa


Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia,

mengaku bertanah air yang satu, tanah air


Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung


bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 98


Teks Doa

Ya Tuhan Yang Maha Pengasih


Maha Suci Tuhan penguasa sekalian alam, ampunilah
dosa-dosa kami, dosa orang tua kami, dosa guru, dan
para pemimpin kami.
Sayangilah kedua orang tua, guru, dan para pemimpin
kami sebagaimana mereka melimpahkan kasih sayang
kepada kami dan juga kepada negeri ini.
Ya Tuhan kami, luaskanlah ilmu dan rezeki kami, serta
berikanlah kami pemahaman yang benar. Berilah kami
petunjuk untuk tetap berada dalam jalan-Mu.
Ya Tuhan kami, panjangkanlah umur kami dalam
keadaan sehat, berilmu tinggi, dan berbudi pekerti luhur.
Ya Tuhan kami, lindungilah kami dari segala hal yang
merusak jiwa, raga, dan iman kami.
Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di
akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka.
Ya Tuhan kami, hanya kepada-Mulah kami mengabdi
dan memohon pertolongan.
Kabulkanlah doa kami. Amin.

3. Bacalah teks Sumpah Pemuda dan teks Doa yang telah


kamu beri tanda jeda tersebut dengan intonasi yang tepat
oleh salah seorang anggota dalam kelompokmu secara
bergantian!
4. Cermatilah pembacaan teks tersebut kemudian diskusi-
kanlah hal-hal berikut!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 99


4.1 Sudah tepatkah pemberian tanda-tanda jeda pada
kedua teks di atas?
4.2 Bagaimanakah ketepatan pemberian tanda-tanda
ketika teks-teks itu dibacakan?
4.3 Sebutkanlah kelebihan dan kekurangan temanmu
dalam membacakan teks-teks tersebut!
5. Sampaikanlah di depan kelas hasil diskusi kelompokmu!
6. Mintakanlah pada kelompok lain untuk menanggapi hasil
diskusimu!
7. Serahkanlah hasil diskusimu kepada guru untuk dinilai!

C. KOMENTARKU ATAS BUKU CERITA

Standar Kompetensi
Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

Kompetensi Dasar
Mengomentari buku cerita yang dibaca.

Indikator
1. Mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis
dan bahasa yang santun.
2. Mampu menentukan unsur/bagian buku cerita yang akan
dikomentari.

1. Mengomentari Cerita Anak

Sekarang ini banyak buku cerita anak yang beredar. Buku-


buku tersebut dapat kamu baca sebagai hiburan. Pelajaran

Kompetensi Berbahasa Indonesia 100


berharga pun dapat kamu petik. Berikut ini merupakan
contoh buku-buku cerita anak.

Dalam memilih buku cerita, kamu harus selektif karena


sekarang banyak buku cerita yang beredar di pasaran.
Bagaimana caranya memilih buku cerita? Kamu harus
belajar memahami buku tersebut, baik dari bagian isi,
maupun bagian luarnya termasuk gambar atau ilustrasinya.
Lihat dan perhatikan kekurangan dan kelebihan buku cerita
tersebut.

Unsur-unsur dalam buku cerita yang dapat dikomentari


adalah sebagai berikut.
1. Halaman muka/cover buku.
2. Ceritanya itu sendiri, ditinjau dari kelengkapan unsur
cerita, seperti tokoh/penokohan, latar (waktu, tempat),
alur (urutan cerita), tema, dan amanat.
3. Kesesuaian ilustrasi/gambar dengan isi cerita.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 101


Mengomentari sebuah cerita berarti memberikan tanggapan
pada cerita tersebut. Dalam memberikan tanggapan,
haruslah jelas alasannya dan dapat diterima. Secara umum,
kita tidak boleh mengatakan sesuatu itu baik atau buruk
tanpa kita mengetahui mengapa itu disebut baik atau buruk.

Dalam pembelajaran “Cerita Menarik”, ada sebuah cerita


yang berjudul Keledai Pembawa Garam. Masih ingatkah?
Perhatikan contoh komentar atas cerita Keledai Pembawa
Garam berikut ini.

Cerita Keledai Pembawa Garam cukup menarik.


Penetapan judul sudah mewakili isi ceritanya. Alur
cerita mudah diikuti. Penjelasan latar pun cukup jelas.
Kita bisa membayangkan suasana kejadian yang
digambarkan. Penggambaran tokoh keledai dan
tokoh tuannya jelas. Walaupun cara mengawali
ceritanya tidak khas, kalimat-kalimat cerita mudah
dipahami. Selain itu, kita memperoleh hiburan dan
pelajaran berharga dari cerita tersebut, yaitu
Berpikirlah dahulu sebelum bertindak. Tindakan
yang salah akan menyebabkan kerugian bagi kita.
(Sumber : Elexmedia)

Kompetensi Berbahasa Indonesia 102


2. UJI KEMAMPUAN
1. Bacalah cerita berikut!
Sahabatku Ayu

[Oleh: Mudjibah Utami (Bobo No. 05/XXXI)]

Minggu agak mendung. Dengan enggan Ruri melangkah ke


warung. Ibu menyuruh membeli tomat. Ketika berbelok ke
jalan Merak, Ruri tertegun. Rumah nomor 2 dari ujung kanan
tampak sibuk. Agaknya ada penghuni baru yang akan
menempati rumah berpagar kuning itu.
Sambil lalu Ruri memperhatikan orang-orang yang sibuk
mengangkut barang. Seorang gadis berkepang dua muncul
dari pintu samping. Ia membawa kardus coklat. Ruri
terpana. Rasa-rasanya ia mengenali gadis itu. Bukankah itu
Ayu?
“Ayu!” pekik Ruri girang.
Mendengar seseorang menyebut namanya gadis itu terkejut.
“Ruri! Baru saja aku mau cari rumahmu. Ini ada titipan dari
kakekmu,” ujar Ayu seraya mengangsurkan kardus.
“Kau akan tinggal di rumah ini?”
“Ya.”
“Kenapa tidak cerita padaku waktu aku mengunjungi Kakek
minggu lalu?” tanya Ruri kecewa. Ayu, sahabatnya itu
tinggal di sebelah rumah Kakek.
“Maaf. Aku sengaja merahasiakan ini karena ingin membuat
kejutan untukmu. Nah, sekarang aku menjadi tetanggamu.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 103


Besok aku menjadi teman sekelasmu.”
“Kau? Idih jahat!” teriak Ruri seraya mencubit Ayu gemas.
Sejak itu persahabatan Ruri dan Ayu semakin erat. Setiap
sore Ayu belajar di rumah Ruri. Banyak materi pelajaran
yang belum diberikan di sekolah Ayu sebelumnya. Jadi ia
harus belajar lebih keras agar tidak tertinggal dari teman-
temannya. Ruri dengan senang hati mengajari Ayu.
Ruri pun tidak segan-segan menemani Ayu ke mana-mana.
Ayu belum mengenal sudut-sudut kota ini. Jadi Ruri siap
memberikan pertolongan bila Ayu membutuhkan.
Pagi itu Ruri sedang menyisir rambut ketika Ayu mengetuk
pintu.
“Ri, tolong dong. Aku belum mengerjakan PR IPA. Semalam
aku capai sekali. Pinjam pekerjaanmu, ya.”
Ruri tersentak mendengar permintaan Ayu. Rasanya ia ingin
marah. Ruri paling tidak suka pada teman yang mencontek
PR-nya.
“Tolong aku, Ri! Sekali ini saja. Janji deh!” Ayu memohon.
Dengan menahan kecewa Ruri menyerahkan buku PR-nya.
“Ah, Ayu kan berjanji hanya untuk kali ini,” hibur Ruri
terhadap dirinya sendiri. Ia berusaha menghibur
kekecewaaannya dalam-dalam.
Sebulan telah berlalu. Ruri sudah melupakan peristiwa itu.
Namun kembali Ayu mengecewakan Ruri. Ia tidak
membawa kertas lipat ketika pelajaran ketrampilan. Padahal
semingu sebelumnya Bu Ani sudah meminta para siswa
mencatat peralatan yang harus dibawa saat pelajaran

Kompetensi Berbahasa Indonesia 104


ketrampilan.
“Kenapa kau tidak membawa sendiri?” tanya Ruri sengit.
“Aku lupa belum beli. Aku pikir minta kamu dulu kan tidak
apa-apa. Nanti aku ganti,” jawab Ayu enteng.
Ruri kesal sekali. Ternyata kesediaannya membantu Ayu
selama ini telah menyebabkan Ayu bergantung kepadanya.
Ruri memang senang membantu. Namun bila kemudian
menjadi tempat bergantung, tentu saja ia tidak suka. Aku
harus berterus terang pada Ayu, tekad Ruri. Tapi kalau Ayu
marah bagaimana?
“Huh!” dengus Ruri kesal.
“Kenapa, Ri?” tanya Ayu.
Tanpa sengaja Ruri mendengus terlalu keras agaknya.
“Ah, tidak apa-apa,” jawab Ruri menutupi.
“Kamu kesal aku minta kertasmu, ya? Nanti aku ganti, Ri.
Berapa harganya sih?”
Ruri menatap Ayu. Dengan ragu ia pun berkata pelan.
“Harga kertas itu tidak seberapa, Yu. Tapi….”
“Lalu apa?”
“Aku tidak suka kau selalu bergantung padaku. Sampai-
sampai PR pun kau mencontek pekerjaanku. Itu akan
merugikan dirimu sendiri.”
Ayu terbelalak. Ucapan Ruri betul-betul menghujam hatinya.
Tapi, itu semua karena Ruri memperhatikannya. Ayu malu
sekali.
“Maafkan aku, Ri! Mulai saat ini aku akan berusaha untuk
tidak selalu mengharapkan pertolonganmu,” ujar Ayu lirih.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 105


Ruri tersenyum. Ia menepuk pundak Ayu. Betapa leganya
Ruri. Ternyata berterus terang pada saat yang tepat itu lebih
baik daripada menyimpan masalah.

2. Tuliskanlah komentarmu atas isi cerita tersebut dalam


format berikut!

UNSUR-UNSUR
NO. URAIAN KOMENTAR
YANG DIKOMENTARI
1. Penggunaan Bahasa

2. Kelengkapan Unsur-
Unsur Cerita
3. Pesan Moral/Amanat

3. Tuliskanlah komentarmu secara umum atas isi cerita


“Sahabatku Ayu”!

……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 106


……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3. Tugas

1. Perhatikanlah salah satu sampul buku cerita berikut!

2. Tuliskanlah komentar kamu atas halaman muka/cover


buku cerita tersebut pada format berikut!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 107


UNSUR-UNSUR
NO. URAIAN KOMENTAR
YANG DIKOMENTARI
1. Ilustrasi/Gambar
a. Menarik/Tidak
b. Warna yang
Digunakan
2. Ukuran Tulisan

3.

4.

5.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 108


KOMPETENSI 7
MENULIS KREATIF

A. MENULIS SURAT PRIBADI

Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian
dan surat pribadi.

Kompetensi Dasar
Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi,
dan bahasa.

Indikator
Mampu menulis surat pribadi dengan bahasa yang
komunikatif.

1. Surat Pribadi

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering melakukan


komunikasi secara lisan. Sesungguhnya, kamu pun dapat
berkomunikasi secara tidak lisan, yaitu melalui surat, baik
kepada orang tua, kakek-nenek, teman, maupun para
kerabat. Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai pribadi,
bukan sebagai wakil atau utusan yang berkaitan dengan
kelembagaan/kedinasan/resmi.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 109


Yang perlu kamu perhatikan adalah tata etika atau sopan
santun dalam bersurat, khususnya, jika kamu menulis
kepada orang yang lebih tua atau orang yang baru dikenal.
Selain itu, tujuan surat pun harus mendapat perhatian.
Apakah surat pribadi itu bertujuan mengundang, memohon
maaf, menanyakan kabar, mengucapkan selamat,
menyampaikan rasa simpati, dan lain-lain.

Secara umum, bentuk surat pribadi memiliki struktur seperti


berikut.
1. Alamat surat, tanggal, tahun
2. Tujuan
3. Salam pembuka
4. Isi surat
5. Penutup
6. Salam penutup
7. nama
8. tanda tangan

Bahasa yang digunakan dalam surat pribadi tentulah harus


baik. Berbahasa yang baik adalah berbahasa dengan
mempertimbangkan situasi komunikasi. Selain itu, bahasa
yang digunakan dalam surat pribadi harus komunikatif, yaitu
harus mudah dipahami.
Sebuah surat pribadi dapat berisi macam-macam berita,
seperti ajakan atau ungkapan perasaan.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 110


Perhatikan contoh berikut ini.

Sangatta, 27 April 2006


Buat Lia di rumah,
Hai…
Apa kabar Bandung? Apa kabar dirimu?
Mudah-mudahan kamu dalam keadaan sehat wal
afiat seperti aku dan keluargaku di sini.
Baru dua bulan pindah ke sini, aku sudah
kangen Bandung. Kangen sekali. Aku ingin makan
gado-gado, peuyeum, atau molen Kartikasari.
Gimana situasi Dago? Tambah rame ga? FO-nya
pasti bertambah! Ada tempat makan steak yang
murah lagi ga selain di Waroeng Steak?
Lia, kota Sangatta sangat sepi. Wow, jauh
sekali jika dibandingkan Bandung. Pusat-pusat
pertokoan di sini masih bisa dihitung dengan jari
tangan, hanya 1-2. Yang jualan makanan pun ga
seramai di Bandung. Pokoknya sepi ! Kalau tugas
ayahku tidak dipindahkan ke sini, aku ga akan mau
tinggal di sini.
Itu dulu kabar dari aku. Aku sangat menunggu
balasanmu! Salam buat temen-temen ya …!
Salam kangen,

Juliet

Kompetensi Berbahasa Indonesia 111


Surat di atas adalah surat pribadi dari Juliet di kota
Sangatta, Kalimantan kepada Lia di kota Bandung. Bahasa
yang digunakan sudah komunikatif. Isinya dengan mudah
dapat dicerna dan dipahami.

2. Uji Kemampuan

1. Bacalah kembali contoh surat pribadi di atas!


2. Selanjutnya, uraikanlah struktur suratnya dengan
melengkapi kolom-kolom di bawah ini!

UNSUR-
NO. KETERANGAN
UNSUR SURAT
1. Alamat Surat, Sangatta, 27 April 2006
Tanggal
2. Tujuan Surat

3. Salam Pembuka

4. Isi Surat

5. Penutup

6. Salam Penutup

7. Nama

8. Tanda Tangan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 112


3. Tugas

1. Perhatikanlah ilustrasi berikut!

Kamu merasa sangat sedih. Salah seorang keponakanmu


tertimpa masalah, dirawat di Rumah Sakit karena tabrakan.
Keponakanmu harus menjalani tiga kali operasi. Tentulah
operasi itu memakan biaya yang sangat besar. Masalah ini
sering membuatmu tertekan.

2. Tulislah surat kepada sahabatmu dengan harapan surat


jawabannya akan membantu meringankan perasaan
sedihmu!

3. Suntinglah komposisi surat tersebut!

UNSUR-UNSUR
NO. KETERANGAN
SURAT
1. Alamat Surat,
Tanggal
2. Tujuan Surat

3. Salam Pembuka

4. Isi Surat

5. Penutup

6. Salam Penutup

Kompetensi Berbahasa Indonesia 113


7. Nama

8. Tanda Tangan

4. Mintalah temanmu untuk menilai bahasa surat yang kamu


tulis! Apakah bahasa surat itu sudah komunikatif?

B. MENULIS PANTUN

Standar Kompetensi
Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman, melalui
pantun dan dongeng.

Kompetensi Dasar
Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun.

Indikator
1. Mampu menentukan syarat-syarat pantun.
2. Mampu menulis pantun.
3. Mampu menyunting pantun sendiri sesuai dengan syarat-
syarat pantun.

3. Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Lazimnya


pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila
dituliskan), bersajak ab-ab. Dua hal tersebut merupakan ciri-
ciri pantun. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan.
Namun, sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 114


Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan
isi. Ini pun merupakan salah satu ciri pantun dari dua ciri
yang telah disebutkan di atas. Sampiran adalah dua baris
pertama, kerap kali tentang alam (flora dan fauna), dan
biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang
menyampaikan maksud. Dua baris terakhir merupakan isi,
sebagai tujuan dari pantun tersebut.

Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama


menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah
pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena
pantun merupakan sastra lisan.

Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan


dengan isi terkadang bentuk sampiran membayangkan isi.
Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:

Air dalam bertambah dalam


Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh

Menulis pantun tidak sesulit yang kamu kira. Kamu tinggal


memotong perkataanmu menjadi dua bagian. Setelah itu,
carilah perkataan yang panjangnya kurang lebih sama,
seperti contoh, kamu sedang menunggu ibu pulang dari

Kompetensi Berbahasa Indonesia 115


pasar. Begitu melihat ibu datang, hatimu menjadi senang.
Kamu ungkapkan perasaan hati itu dalam perkataan,”Tidak
terkata besar hati melihat ibu sudah datang. Nah, potonglah
perkataan tersebut menjadi dua bagian.
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Selanjutnya, carilah perkataan yang akan dijadikan
sampiran. Ingat, panjang sampiran kurang lebih sama
dengan baris isi yang persajakannya akan dibuat sama.

2. Uji Kemampuan

1. Lengkapilah pantun-pantun berikut!


a. Berburu ke padang datar,
Mendapat rusa belang kaki,
………………………………………….
………………………………………….

b. …………………………………………
…………………………………………
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

c. Anak ayam turun sepuluh


Mati seekor tinggal sembilan
…………………………………………..
…………………………………………..

Kompetensi Berbahasa Indonesia 116


2. Perhatikan kembali pantun-pantun yang sudah kamu
lengkapi di atas.
Suntinglah perkataan yang tidak sesuai atau tidak
memenuhi ciri-ciri pantun.

3. Tugas

1. Perhatikanlah pantun berikut!

Anak ayam turun sepuluh


Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

2. Suntinglah pantun di atas sesuai dengan syarat-syarat


pantun!

SYARAT-SYARAT
NO. HASIL SUNTINGAN
PANTUN
1. Jumlah suku kata 9-11 suku kata
setiap baris
2. Sajak/rima akhirnya
3. Sampiran
4. Isi

Kompetensi Berbahasa Indonesia 117


3. Lengkapilah pantun-pantun berikut berdasarkan syarat-
syarat pantun!

a. …………………………………………………
…………………………………………………
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang

b. Kemuning ditengah balai


………………………………………………………….
Berunding dengan orang tak pandai
………………………………………………………..

Kompetensi Berbahasa Indonesia 118


KOMPETENSI 8
TOKOH IDOLA

A. MENYAMPAIKAN TOKOH IDOLA

Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan
pengalaman melalui kegiatan menanggapi cerita dan
bertelepon.

Kompetensi Dasar
Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas
dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan
pilihan kata yang sesuai.

Indikator
1. Mampu mengemukakan identitas tokoh.
2. Mampu menentukan keunggulan tokoh.
3. Mampu menceritakan tokoh dengan pedoman
kelengkapan identitas tokoh.

1. Tokoh Idola

Tokoh berarti orang yang terkemuka, sedangkan idola


adalah orang yang menjadi pujaan. Untuk itu, tokoh idola
adalah orang yang sangat dikagumi, yang sangat dipuja.
Tokoh tersebut bisa siapa saja dan dari kalangan apa saja,
misalnya sastrawan, ilmuwan, politikus, olahragawan,
pemimpin agama, ataupun artis.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 119


Perhatikan sebuah teks tentang tokoh idola remaja berikut
ini.

Andriani Marshanda yang akrab dipanggil "Caca" maupun


"Chacha" ini (lahir Jakarta, 10 Agustus 1989) adalah
seorang artis muda bintang sinetron, bintang iklan, penyanyi
dan juga pembawa acara. Anak sulung dari tiga bersaudara
pasangan Irwan Yusuf dan Riyanti Sofyan (sekaligus
menjadi manajer Marshanda sekarang) ini lahir di Jakarta,
10 Agustus 1989 dengan zodiak Leo. Dua saudaranya
adalah Aldrian (Didi) dan Allysa (Lisya). Ketika berumur 3-4
tahun dia pernah tinggal di Kota Lumpia, Semarang, di Jalan
Pleburan V dekat kampus Undip. Waktu itu ayahnya bekerja
sekitar dua tahun di Semarang.

Marshanda memulai karirnya di dunia iklan sejak kelas 1 SD


secara tidak sengaja. Saat itu Marshanda menemani
tantenya yang model terkenal, Chintya Rustam, mantan
model iklan sabun Lux ke ke biro iklan Citra Lintas.
Sesampai di sana, Marshanda diminta untuk diikutkan
casting. Pada tahun 1997 Marshanda terpilih membintangi
iklan Bank Danamon. Selanjutnya, Marshanda membintangi
sejumlah iklan televisi maupun media cetak, di antaranya
Filma, Cadbury Eclairs, Supermi Ayam Bawang, Es Mony,
Tango Wafer, Chicken Nuggets, Carvil Millenium, dan Susu
Bendera.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 120


Marshanda yang mengidolakan Christina Aguilera, Britney
Spears, dan M2M sudah sejak kecil gemar menyanyi. Dia
ikut latihan olah vokal di Paranadjaja dan kursus balet.
Namun, dia masih belum percaya diri dengan
kemampuannya menyanyi sehingga dia terkadang masih
malu untuk bernyanyi di depan orang banyak.

Cita-cita Marshanda adalah menjadi seorang insinyur


pertanian, penyanyi, dan psikolog. Keinginan Marshanda
untuk menjadi penyanyi mendapat kesempatan saat
bertemu dengan seorang pencipta lagu anak-anak
terkenal,yaitu Papa T Bob. Awal pertemuan Mashanda
dengan Papa T Bob juga terjadi secara tidak sengaja. Waktu
itu Marshanda sering merekam suaranya ketika sedang
bernyanyi. Ibunya yang mendengar merasa suara
Marshanda bagus dan mencoba mengirimnya ke agensi
Marshanda. Entah bagaimana, Papa T Bob mengetahui dan
tertarik. Selanjutnya, Papa T Bob langsung membuatkan
dua buah lagu untuknya. Papa T Bob menyiapkan lagu
khusus yang pas dengan karakter suara Marshanda.
Akhirnya, Marshanda masuk dapur rekaman dengan
menjagokan lagu "Gantungkan Cita Cita" ciptaan Papa T
Bob.

Teks tokoh Marshanda sudah cukup lengkap identitasnya.


Identitas yang dimaksud adalah nama lengkap, nama
panggilan, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, cita-
citanya, serta awal kariernya.
Kompetensi Berbahasa Indonesia 121
Jika kamu mengidolakan Marshanda, kamu tidak rugi
karena ada hal yang dapat kamu contoh darinya.
Marshanda tetap berprestasi di sekolah. Buktinya,
Marshanda mendapat sebuah penghargaan, yaitu The Most
Briliant Person pada Asian Award 2004. Penghargaan ini
diberikan kepada Marshanda karena selain aktif di dunia
seni peran, ia juga dianggap berprestasi di sekolah. Ini
terbukti dengan keberhasilannya lulus SLTP dengan nilai
yang cukup memuaskan. Nilai UAN (Ujian Akhir Nasional)
Marshanda adalah 23. Berarti rata-ratanya delapan kurang
sedikit. Penganugerahan penghargaan ini bertepatan
dengan hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2004.

2. Uji Kemampuan

1. Bacalah teks berikut!

Berita keberhasilan siswa-siswa Indonesia meraih emas


di Olimpiade Fisika Internasional dan kompetisi The First
Step to Nobel Prize in Physics telah mengangkat harkat
bangsa kita. Adalah Yohanes Surya, seorang fisikawan
pendidik dan peneliti, yang telah membuka jalan dan
merintis jejak bagi murid cemerlang sekolah menengah
Indonesia untuk tampil dalam kompetisi bergengsi
tersebut.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 122


Fisikawan lulusan Universitas Indonesia tahun 1986 dan
peraih summa cum laude di College of William and Mary,
Virginia, AS tahun 1994 ini memimpin Tim Olimpiade
Fisika Indonesia sejak tahun 1993, untuk bertanding
fisika di Amerika, Asia, Australia dan Eropa. Hasilnya
sungguh mengagumkan. Sejak pertama kali ikut dan
langsung mendapat perunggu, Indonesia tak pernah
berhenti membawa pulang penghargaan. Medali emas
pertama Indonesia diraih tahun 1999.

Usahanya terus berlanjut hingga memberi jalan kepada


pelajar cemerlang Indonesia untuk menimba ilmu di
perguruan tinggi berbobot di AS. Bahkan dua di
antaranya sudah mendapat bimbingan langsung dari
fisikawan penerima Nobel. Yohanes memang tak segan
untuk menghubungi langsung perguruan tinggi papan
atas di AS, melamar tempat belajar sekaligus beasiswa
untuk mereka.

Yohanes juga dengan senang hati menularkan ilmunya


pada guru-guru fisika SMP dan SMA di berbagai daerah

Kompetensi Berbahasa Indonesia 123


di Indonesia. Berkat pengalamannya menatar dan
melatih, ia jadi lebih memiliki akses untuk merekrut
siswa-siswa jenius di daerah untuk dilatih intensif dan
disertakan dalam lomba fisika tingkat dunia. Tahun ini,
Septinus George Sea, pelajar SMU 3 Waena, Jayapura,
Papua berhasil meraih juara di The First Step to Nobel
Prize.

Usahanya membumikan fisika untuk kalangan umum


cukup beragam. Ia tampil di televisi, menulis di koran-
koran sampai memberikan penjelasan tentang peristiwa
fisika melalui format kartun yang kemudian diterbitkan
sebagai buku. Menurutnya, keberhasilan lebih banyak
ditopang oleh kerja keras, selain bakat tentunya. Orang
yang tidak terlalu cerdas sekalipun apabila mau bekerja
keras untuk maju pasti akan berhasil. Selain itu, peran
dan dukungan orang tua serta keluarga sangat
membantu. Mereka yang menyadari bakat luar biasa
pada anaknya cenderung akan memberi perhatian lebih
supaya kemampuan anaknya dapat berkembang.

Yohanes Surya, yang lahir di Jakarta, 6 November 1963,


memang memiliki cita-cita hebat: mempersiapkan peneliti
Indonesia untuk meraih Nobel tahun 2020. Memang
masih panjang, namun apabila tidak dipersiapkan sejak
hari ini sampai kapan pun cita-cita tersebut hanya ada di
awang-awang saja. Padahal, bangsa ini memiliki potensi

Kompetensi Berbahasa Indonesia 124


luar biasa yang selama ini terpendam dan tidak diasah
dengan lebih baik.

( Dirangkum dari berbagai sumber.)

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

a. Apakah profesi Yohanes Surya?

……………………………………………………………
…………………………

b. Sejak kapan Yohanes Surya memimpin Tim


Olimpiade Fisika?

……………………………………………………………
……………………………..

c. Bagaimanakah cara Yohanes Surya membumikan


fisika untuk kalangan umum?

……………………………………………………………
……………………………………

d. Apakah cita-cita Yohanes Surya?

……………………………………………………………
……………………………………

3. Ceritakanlah olehmu tokoh Yohanes Surya di atas!


Jadikan jawaban pada nomor 2 sebagai langkah-langkah
penceritaanmu.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 125


3. Tugas

1. Tuliskan tokoh-tokoh yang kamu ingat.


(Tokoh tersebut dapat berasal dari kalangan ilmuwan,
sastrawan, politikus, pemuka agama, pahlawan, ataupun
artis.)
…………………………………………………………………
…………………………………………………
2. Tentukanlah satu tokoh yang dapat menjadi tokoh/profil
idola!
…………………………………………………………………
…………………………………………………
3. Cari informasi mengenai tokoh itu selengkap mungkin.
(Informasi itu meliputi identitas tokoh dan keunggulan
tokoh)
4. Jika kalian mengidolakan tokoh tersebut, sebutkanlah
alasan-alasannya!

…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………

5. Bersiaplah untuk menyampaikan informasi tentang


tokoh idola di depan kelas!

6. Berceritalah tentang tokoh idolamu tersebut dengan


informasi yang telah kamu kumpulkan!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 126


7. Berilah penilaian terhadap penampilan temanmu
berdasarkan format berikut!

ASPEK YANG SKOR TOTAL


NO. NILAI
DINILAI 1 2 3 SKOR

1. Pelafalan/

Kejelasan Suara

2. Keruntutan Isi

3. Kelengkapan
Identitas Tokoh

4. Keunggulan
Tokoh

5. Penggunaan
Bahasa

Kompetensi Berbahasa Indonesia 127


B. MEMBACA BIOGRAFI

Standar Kompetensi
Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif
dan memindai.

Kompetensi Dasar
Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku
biografi yang dibaca secara intensif.

Indikator
1. Mampu menyarikan riwayat hidup tokoh.
2. Mampu menyimpulkan keistimewaan tokoh.
3. Mampu mencatat hal-hal yang dapat diteladani.

1. Pengertian Biografi

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan


seseorang. Kisah ini lebih kompleks daripada sekadar daftar
tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang.
Biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam
mengalami kejadian-kejadian tersebut. Biografi berarti cerita
tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Selain
biografi, ada cerita tentang hidup seseorang yang ditulis
sendiri. Cerita ini disebut autobiografi.

Sudah banyak buku-buku biografi yang diterbitkan, misalnya


buku biografi “Jejak Langkah Pak Harto, 16 Maret 1983-11
Maret 1988. Buku ini disusun oleh Tim Dokumentasi
Presiden RI yang diterbitkan pada tahun 1992.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 128


Berikut ini adalah sebuah biografi B. J. Habibie.

Habibie dilahirkan di Sulawesi pada tahun 1936. Habibie


mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan untuk belajar Teknik Pembuatan Pesawat
Terbang di Aachen, Jerman. Setelah meraih gelar
doktor pada tahun 1965, Habibie bergabung dengan
industri pesawat terbang Hamburger Flugzeugbau (HF)
dan kemudian pabrik pesawat terbang tersebut
mengangkat beliau menjadi wakil presiden direktur.

Pada tahun 1974, Soeharto meminta Habibie untuk


kembali ke Indonesia, dan menempatkannya sebagai
pimpinan perusahaan perminyakan stategis. Pada tahun
1978, Habibie ditunjuk sebagai Menteri Riset dan
Teknologi (Menristek). Jabatan ini dipegangnya sampai
akhirnya pada Maret 1998 dia diangkat sebagai Wakil
Presiden Republik Indonesia.

Sewaktu menjabat sebagai Menristek, Habibie terkenal


sebagai penyokong proyek ekonomi keuangan negara
yang mahal yang ditujukan untuk membuat Indonesia
berkecukupan secara teknologi.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 129


Karena hubungan baik beliau dengan perusahaan
Jerman, beliau memulai merakit helikopter
Messerschmitt di sebuah hanggar di Bandung. Operasi
ini diperluas dengan mempekerjakan 20,000 pekerja
untuk membuat pesawat terbang turboprop berukuran
kecil dan sedang. Rencana yang ambisius telah
dirancang untuk pesawat terbang komersial buatan
Indonesia dalam menyaingi perusahaan angkasa luar
Eropa dan Amerika.

Proyek Habibie yang lainnya termasuk pembelian


seluruh angkatan laut bekas Jerman Timur yang mahal
pada tahun 1990-an, dan rencana untuk sebuah
rangkaian reaktor-reaktor nuklir sepanjang pulau Jawa.

Dengan persetujuan Soeharto, Habibie mendirikan


Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada tahun
1990. ICMI adalah pusat untuk pengusaha non-China
atau pribumi. ICMI mempunyai bank sendiri dan koran
harian yang diberi nama Republika.

2. Uji Kemampuan

1. Pilihlah salah satu orang di kelasmu untuk membacakan


teks biografi B. J. Habibie!
2. Isilah riwayat hidup tokoh B. J. Habibie sesuai dengan isi
teks!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 130


2.1 Nama :
……………………………………………………………
2.2 Tempat, tanggal lahir :
……………………………………………………………
2.3 Pendidikan :
……………………………………………………………
2.4 Pekerjaan :
……………………………………………………………
3. Tuliskanlah keistimewaan dari tokoh tersebut!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………
4. Keteladanan apakah yang dapat kita ambil dari B. J.
Habibie?
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………
5. Buatlah simpulan dari isi biografi berdasarkan jawaban-
jawaban di atas!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 131


3. Tugas

1. Mintalah satu orang temanmu untuk bergabung sehingga


terbentuk kelompok yang terdiri atas dua orang!
2. Cari dan tentukan sebuah buku biografi yang paling
disukai.
3. Baca buku biografi tersebut secara bergantian.
4. Diskusikan isi buku biografi yang telah selesai dibaca.
5. Tuliskan tokoh dalam biografi tersebut.
6. Tuliskan keistimewaan tokoh dengan alasan yang logis.
7. Simpulkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku
biografi yang dibaca.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 132


KOMPETENSI 9
MENYIMAK HASIL WAWANCARA

A. SIMPULAN ISI WAWANCARA

Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara.

Kompetensi Dasar
Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang
tokoh/narasumber yang disampaikan dalam wawancara.

Indikator
1. Mampu mendata pikiran, pendapat, dan gagasan yang
dikemukakan narasumber.
2. Mampu menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan
narasumber.
3. Mampu menuliskan informasi yang diperoleh dari
wawancara yang didengarkan
ke dalam beberapa kalimat singkat.

1. Definisi Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan seseorang


yang bertujuan mendapatkan informasi. Orang yang
diwawancara disebut narasumber.
Ada beberapa jenis wawancara, antara lain;

a. Wawancara berstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan


dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 133



sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah disusun
sebelumnya.

b. Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara dengan


mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih luas dan
leluasa tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah
dipersiapkan sebelumnya, biasanya pertanyaan muncul
secara spontan sesuai dengan perkembangan situasi
dan kondisi ketika melakukan wawancara.

Perhatikan petikan singkat sebuah kegiatan wawancara


berikut.

Usai memberikan hak pilihnya pada Pilkades di Desa


Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, hari
Minggu (11/3/2007) pagi, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono beserta Ibu Ani, dihadang empat orang
wartawan cilik. Yang dihadang awalnya terkejut, kemudian
tersenyum lebar. Maklum, yang menghadang anak-anak.
Apalagi para wartawan cilik dari TV Spacetoon yang
siarannya mencakup Jabodetabek itu sigap dan tegas
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, layaknya wartawan
senior.

“Pak, kok sering banjir dan longsor sih,” tanya salah


seorang dari mereka.

Mendapat pertanyaan ini, SBY dan Ibu Ani tidak langsung


menjawab. SBY mengajak anak-anak itu bernyanyi “Lihat

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 134



Kebunku”. Para wartawan cilik itu, bersama warga yang ada
di sekitarnya, bersama SBY dan Ibu Ani, langsung
menyanyi. Lihat kebunku, penuh dengan bunga. Ada
yang putih, dan ada yang merah. Setiap hari, kusiram
semua. Mawar, melati, semuanya indah. Inti lagu ini,
jagalah lingkungan biar tidak ada lagi banjir dan tanah
longsor.

Kata Ibu Ani, kita harus memelihara tanaman. Hutan harus


dilestarikan. Tambah SBY, "Pelihara kebersihan ,
keindahan. Kita harus sayang sama tanaman, pepohonan,
sehingga alamnya jadi baik. "Kalau kita memelihara alam,
tidak akan banyak banjir. Tidak akan banyak bencana. Betul
kan?” Tanya SBY. "Betuuuul," jawab mereka.

Bagaimana caranya jadi presiden?

Tanya wartawan cilik lagi. Semua yang mendengar tergelak.


Termasuk SBY dan Ibu Ani. SBY kemudian menjawab.
”Pertama, kita harus sering berdoa, sering beribadah sesuai
agamanya masing-masing. Kedua, belajar dengan sungguh-
sungguh.Ketiga, pelihara jasmaninya supaya sehat, biar
kuat. Keempat, sayang dan patuh kepada kedua orangtua

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 135



dan guru. Insya Allah kalau anak –anak mengikuti saran itu,
akan menjadi putra-putri terbaik bangsa, termasuk menjadi
Presiden,” kata SBY.

Diakhir wawancara, wartawan cilik itu memperlihatkan yel-


yel khas Bahana Anak Indonesia, dan mengajak SBY, Ibu
Ani, dan semuanya untuk mengikuti. SBY dan Ibu Ani
menuruti ajakan anak-anak itu. "Bandooo…ya ampuuun."
Semua kemudian pertepuk tangan.

(Catatan: Berita ini diambil dari situs resmi Presiden Susilo


Bambang Yudhoyono) (www.presidensby.info)

Berdasarkan kegiatan di atas, termasuk jenis wawancara


apakah kegiatan wawancara di atas? Wawancara
berstruktur atau tidak berstruktur?

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah kelompok beranggotakan empat orang!


2. Pahamilah kembali wawancara singkat di atas!
3. Diskusikanlah dengan kelompokmu hal-hal berikut!
a. Sebutkanlah informasi yang termasuk fakta!
……………………………………………………………
…………………………………………………………
b. Sebutkanlah informasi yang termasuk opini/pendapat!
……………………………………………………………
…………………………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 136



c. Bagaimanakah sikap narasumber ketika mendapat
pertanyaan dari wartawan cilik?
……………………………………………………………
……………………………………………………

4. Buatlah sebuah kesimpulan dari hasil mendengarkan


wawancara tersebut!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………………….

5. Tulislah informasi yang diperoleh dari wawancara yang


didengar ke dalam beberapa kalimat singkat!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………

3. Tugas

1. Berikut adalah contoh sebuah kegiatan wawancara.

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 137



2. Dua orang temanmu memeragakan wawancara tersebut
sebagai pewawancara, yaitu Ulfa Nabeela; kelas VI di
Taerung Elementary School, Seoul, Korea Selatan dan
sebagai narasumber, yaitu Kak Asma Nadia!
3. Berikut ini petikan wawancaranya.

(Pengarang cerita remaja, Kak Asma Nadia, baru-baru


ini berkunjung ke Seoul, Korea Selatan untuk mengikuti
program kebudayaan yang diadakan oleh pemerintah
Korea. Warcil, Ulfa Nabeela yang sedang sekolah di
sana beruntung berhasil mewawancarainya. )

Apa kabar Kak Asma? Pastinya baik-baik saja kan?

Allhamdulillah, baik Nabeela!

Ngomong-ngomong sudah ke mana saja selama ini?

Kakak sudah ke Andok di Folk Village, terus ke Akademi


Konghucu. Terus Kakak ikut ke pusat shooting drama
"Winter Sonata". Kakak juga ke DMZ. DMZ itu daerah
perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Mereka
masih saling musuhan jadi batas negaranya dibuat
khusus oleh PBB.

Di Korea, makanan kesukaan Kakak apa?

Buldalk. Ayam yang pedes-pedes itu loh.

Sejak kapan Kak Asma belajar menulis?

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 138



Kak Asma belajar menulis itu sebenarnya mulai kelas II
atau kelas III SMP gitu. Kakak bikin tulisan tapi ditolak,
enggak di muat di majalah. Terus nulis cerita. Tulisan
Kakak akhirnya dimuat di majalah dinding dan di koran
sekolah. Kakak sudah mulai dapat honor ketika Kakak
kuliah tingkat satu.

Ngomong-ngomong bagaimana caranya untuk


menjadi penulis?

Kata ayah Kakak, bapak Wijaya almarhum, ada tiga cara


untuk menulis. Yang pertama: menulis. Yang kedua,
Nabeela harus inget baik-baik: menulis. Yang ketiga,
inget baik-baik lagi: menulis. Iya lho bener, menulis
semua. Kalau pengen menulis itu ya harus dengan
menulis!

Siapa yang paling berjasa mendorong Kak Asma


menjadi penulis?

Yang pertama itu ibu, karena ibu Asma dari kecil, biarpun
dulu itu hidupnya sengsaraaaaaaa sekali, tinggalnya di
samping rel kereta api yang rumah gubug-gubug itu, Ibu
selalu ngebeliin Kakak buku. Jadi Kakak punya banyak
buku. Malah Kakak bisa bikin penyewaan buku! Terus
yang kedua, Kakak Asma. Namanya Helvy Tiana Rosa.
Yang ketiga, yang berjasa itu Bang Isa (suami Kak
Asma).

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 139



Ada berapa buku yang sudah di tulis Kak Asma?

Buku yang pertama itu terbit tahun 99 akhir. Sampai


sekarang sudah terbit 30 buku.

4. Cermatilah informasi berupa fakta dan opini yang


disampaikan narasumber! Tuliskanlah pada format
berikut!

FAKTA OPINI

5. Tuliskanlah kesimpulan yang diperoleh dari hasil


wawancara di atas!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….





Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 140



B. HAL-HAL PENTING DALAM WAWANCARA

Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara.

Kompetensi Dasar
Menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan
narasumber dalam wawancara.

Indikator
1. Mampu mendata hal-hal penting dari narasumber yang
diwawancarai.
2. Mampu menuliskan hal-hal penting dari suatu wawancara
dengan bahasa yang komunikatif.

1. Hal-Hal Penting

Masih ingatkah wawancara singkat antara Presiden Susilo


Bambang Yudhoyono dan wartawan cilik?
Kamu pasti bisa menuliskan hal-hal penting dari kegiatan
wawancara itu. Informasi penting yang dapat dituangkan ke
dalam satu atau dua kalimat adalah sebagai berikut.
1. Cara mengatasi banjir dan longsor dapat dilakukan
dengan menjaga lingkungan, memelihara tanaman,
memelihara kebersihan, dan keindahan. Selain itu,
menyayangi pepohonan dan melestarikan hutan
sehingga alam menjadi baik kepada manusia.
2. Cukup mudah bila ingin menjadi seorang presiden.
Pertama, harus sering berdoa, sering beribadah sesuai
agamanya masing-masing. Kedua, belajar dengan
sungguh-sungguh.Ketiga, memelihara jasmani supaya

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 141



sehat, biar kuat. Keempat, sayang dan patuh kepada
kedua orangtua dan guru.

2. Uji Kemampuan

1. Bacalah dengan saksama teks wawancara berikut!


2. Tentukanlah dua orang yang akan memeragakan
wawancara sesuai dengan teks berikut!
3. Berkonsentrasilah untuk menyimak dan siapkan bukumu
untuk mendata dan mencatat hal-hal penting!

Mungkin tak seorang pun wartawan yang belum mengenal


namanya. Pak Jakob Oetama memang wartawan senior di
Indonesia. Ia telah melewati lebih setengah usianya. Pak
Jakob lahir di Borobudur Magelang, 27 September1931
sebagai wartawan.
Selama hampir 38 tahun menjadi wartawan, Pak Jakob tidak
hanya memimpin koran Kompas. Ia pun menjadi anggota
Dewan Kehormatan PWI, penasehat Konfederasi Wartawan
ASEAN, dan mengajar di FISIP UI Indonesia. Selain itu, ia
pernah jadi anggota DPR-RI. Sebelum jadi wartawan, Pak
Jakob menjadi guru di sebuah SMP di Jakarta.

Berikut petikan wawancara antara wartawan korcil


Republika (WKR) dengan Jakob Oetama!
WKR : Menjadi wartawan itu bagaimana Pak?
JO : Wartawan itu selain mempunyai otak yang cerdas,

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 142



juga mempunyai hati yang peduli sama orang,
cenderung membela orang yang susah dan
terlantar, tidak enak dengan kekuasaan. Itu ciri khas
wartawan.
WKR : Apa saja yang harus dimiliki wartawan?
JO : Sifat yang cocok dimiliki wartawan adalah lincah
otaknya dan gelisah hatinya. Dia tidak bisa terima
begitu saja apa yang diperolehnya. Dia akan cari
terus, kenapa kok begini, kok begitu. Wartawan harus
terbuka, tidak punya prasangka buruk, mau bekerja
keras. Pengetahuan umum juga perlu dimiliki seorang
wartawan.
WKR : Koran atau majalah yang baik itu yang bagaimana?
JO : Yang enak dan mudah dibaca itu Republika.
Pendekatannya sangat menonjolkan sisi
kemanusiaan, menghibur, tidak hanya memberi
informasi, tetapi enak dibaca, tidak berat. Barangkali
kalau Kompas berat (Pak Jakob tertawa).
WKR : Perbedaan wartawan dulu dengan sekarang itu
apa?
JO : Kalau dulu itu segala sesuatu serba sederhana.
Selain hidup sederhana, masalah yang diliput juga
sederhana. Menulis berita masih pakai mesin ketik,
belum ada komputer. Kalau wartawannya bisa naik
kendaraan roda dua sudah beruntung, dulu umumnya
naik kendaraan umum. Wartawan sekarang
pekerjaannya lebih berat, karena masyarakat maupun

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 143



kejadian-kejadian yang harus diliput lebih rumit, tidak
hanya meliput di Indonesia tetapi juga di negara lain.
WKR : Kalau perbedaan wartawan tulis dengan wartawan
televisi apa Pak?
JO : Wartawan televisi itu mengandalkan pada gambar,
misalnya pertandingan sedang berjalan langsung
diliput dan disiarkan, kita sudah menonton saat itu
juga. Sedangkan wartawan tulis, pertandingan
sedang berjalan mereka juga menonton tetapi
menulisnya setelah pertandingan selesai.
Kita baru membaca koran sore hari atau pagi harinya
saat koran terbit. Karena itu wartawan tulis harus
lebih cerdas, cermat, lebih canggih.
WKR : Enaknya menjadi wartawan apa Pak?
JO : Seperti saya sama Presiden kenal, sama menteri
kenal, sama pengusaha-pengusaha gede kenal,
sama orang susah kenal, sama orang biasa kenal
dan juga dikenal. Makanya wartawan itu disebut kuli
tinta, tapi juga ratu dunia.
WKR : Kenapa menurut Bapak menjadi wartawan itu
menarik?
JO : Karena pekerjaannya tidak selesai-selesai. Meski
hari ini selesai, tapi besok ada lagi. Jadi tantangan itu
ada terus. Sedikit banyak pekerjaan wartawan itu ada
risiko.
WKR : Waktu kecil dulu Bapak ingin menjadi apa sih?

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 144



JO : Saya ingin jadi guru atau wartawan. Akhirnya saya
pernah menjadi guru di SMP dan Universitas di
Jakarta.
WKR : Hobi Bapak waktu kecil apa?
JO : Saya ini orang desa. Bapak saya guru SD. Hobi
saya mandi di sungai (Pak Jakob tersenyum),
membantu Mbah saya yang punya warung di
samping sekolah.
WKR : Bapak lulusan dari mana?
JO : Saya belajar mulai dari bawah. Waktu lulus SMA
saya ke Jakarta menjadi guru sambil kursus Ilmu
Sejarah sampai selesai. Setelah itu saya mengikuti
Perguruan Tinggi Jurnalistik yang sekarang ada di
Lenteng Agung Jakarta sampai sarjana muda, baru
saya pindah ke Yogyakarta kuliah di UGM hanya satu
tahun.
WKR : Apa yang kadang Bapak ingat tentang masa kecil
Bapak?
JO : Saya dulu hidup sederhana saja. Bapak hanya
mempunyai sepeda. Tetapi kayaknya dulu itu senang,
main bola dari jeruk atau kertas, membuat kereta-
keretaan dari kulit jeruk. Kalau malam, main nini
towok dan petak umpet.
(Sumber: Republika Online; Minggu, 4 Februari 1996)

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 145



4. Diskusikanlah hal-hal berikut!
a. Sudah berapa tahunkah Pak Jakob menjadi
wartawan?
……………………………………………………………
…………………………………………………
b. Menurut Pak Jakob, apa sajakah yang harus dimiliki
oleh seorang wartawan?
……………………………………………………………
……………………………………………………
c. Apakah perbedaan wartawan tulis dan wartawan
televisi?
……………………………………………………………
……………………………………………………
d. Apakah cita-cita Pak Jakob ketika kecil?
……………………………………………………………
……………………………………………………
e. Apakah perjalanan hidup Pak Jakob dapat dicontoh?
(Tuliskanlah alasannya!)
……………………………………………………………
…………………………………………………..

3. Tugas

1. Kerjakanlah secara perorangan!


2. Bacalah kembali jawaban-jawaban pada nomor 4 di atas!
3. Catatlah hal-hal penting yang diungkapkan narasumber,
yaitu Jakob Oetama, dalam wawancara tersebut!

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 146



4. Isilah format berikut!

Format Hasil Mendengarkan Wawancara

Tema

Pewawancara

Narasumber

Hal-Hal Penting

Kompetensi Berbahasa Indonesiaȱ 147



KOMPETENSI 10
EKSPRESI HATI

A. PUISI

Standar Kompetensi
Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui
kegiatan menulis kreatif puisi.

Kompetensi Dasar
1. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.
2. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang
pernah dialami.

Indikator
Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan
rima yang menarik.

1. Menulis Puisi

Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan


perasaan. Menulis puisi biasanya merupakan ekspresi dari
hati. Keindahan alam dan peristiwa yang pernah dialami
dapat dituangkan dalam puisi.

Perhatikanlah dengan saksama puisi “Tanah Kelahiran”


karya Ramadhan KH berikut.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 148


TANAH KELAHIRAN
(Karya: Ramadhan KH)
Seruling di pasir ipis, merdu
Antara gundukan di pohon pina,
Tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanprahu
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun.
Membeli tangga di tanah merah
Dikenal gadis-gadis dari bukit,
Nyanyikan kentang sudah digali,
Kenakan kebaya merah ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun.

Puisi di atas melukiskan suasana lingkungan, manusia, dan


suasana tanah kelahiran. Suasana yang digambarkan, ada
suara merdu seruling di suatu tempat (Pasir Ipis) di antara
gundukan pohon-pohon pina, disertai lagu yang menggema
di antara dua kaki gunung, yaitu gunung Burangrang dan
Tangkuban Perahu. Ada pula butir-butir jamrut di pucuk-
pucuk pepohonan dan di air yang tipis yang menyelusur
turun. Ada juga tangga-tangga tanah yang melingkar dan
membelit di tanah merah yang tidak asing lagi bagi gadis-
gadis dari bukit itu. Gadis-gadis itu bernyanyi di saat
kentang sudah digali. Mereka mengenakan kebaya merah.
Mereka berhati jamrut.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 149


Banyaknya penguasaan kosa kata mempengaruhi
keterampilan menulis puisi. Untuk para pemula, menulis
puisi adalah suatu hal yang sangat sulit. Namun, ada tips
untuk kamu agar kamu bisa lancar menulis puisi.

1. Puisi yang kamu tulis pertama kali mungkin kurang


"asyik" menurut kamu. Biarkan saja dan simpanlah puisi
yang pertama kali kamu tulis.
2. Puisi sangatlah tergantung seberapa banyak kata yang
kamu ingat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh seberapa
banyak kamu membaca.
3. Dalam menulis puisi jangan takut kalau-kalau puisi kamu
jelek karena itu adalah merupakan suatu proses.
4. Ada 3 kunci untuk menulis puisi yang bagus, yaitu;

a. Latihan

b. Latihan

c. Latihan

Jadi, intinya sering-seringlah menulis puisi.

Untuk sebagian orang, menulis puisi itu hanya berdasarkan


perasaan saja. Jika seseorang sedih, akan timbul pemikiran
yang membuat orang itu mencurahkan kesedihannya
melalui tulisan-tulisan berbentuk puisi. Biasanya, puisi yang
ditulis sangat menyentuh. Sebaliknya, pada saat perasaan
senang dan bahagia akan lahir puisi-puisi yang dapat
membuat pembacanya terbawa senang dan bahagia.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 150


Dari uraian di atas, teknik yang baik dalam menulis puisi
adalah menuangkan segala hal yang ada dalam pikiran kita
dengan hati yang tulus.

2. Uji Kemampuan

1. Amatilah gambar di bawah ini!


2. Ungkapkanlah perasaanmu dalam bentuk puisi dengan
tema keindahan alam!

3. Setelah selesai, tukarkanlah puisi kamu dengan teman!


4. Bacalah dengan saksama, apakah pilihan kata yang
digunakan sudah tepat?
5. Bagaimanakah dengan rima yang digunakannya?
Apakah sudah menarik dan sesuai dengan tema?

Kompetensi Berbahasa Indonesia 151


3. Tugas

1. Identifikasikanlah beberapa pengalaman atau peristiwa


yang pernah kamu alami!
2. Pilihlah satu peristiwa yang kamu anggap paling menarik
untuk dijadikan ide/gagasan dalam menulis puisi!
3. Tuliskanlah dahulu 10 kata kunci untuk memudahkan
kamu menulis puisi!
4. Jangan lupa, gunakanlah pilihan kata yang tepat dan
rima yang menarik!
5. Tuliskanlah puisi berdasarkan ide peristiwa yang telah
kamu pilih!

B. MEMBACA INDAH PUISI

Standar Kompetensi
Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi
dan buku cerita anak.

Kompetensi Dasar
Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume
suara, mimik, kinestik yang sesuai dengan isi puisi.

Indikator
Mampu membaca indah puisi.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 152


4. Membaca Puisi

Membaca puisi dapat memperkaya hati kita. Kadangkala,


suasana hati yang sedang gembira dapat terwakili ketika
membaca sebuah puisi. Bacakanlah puisi berikut!

MENTARI
(Karya: S. Nadrotul Ain )

Hai mentari pagi


Hari ini kau datang tampak cerah sekali
Engkau datang tiap hari
Untuk sumber energi pribumi
Semua orang berlari pagi
Untuk menyehatkan diri
Tanpa kau, hai mentari
Di seluruh bumi ini
Akan mati tiada lagi.

Puisi di atas adalah puisi karya S. Nadrotul Ain, siswa kelas


2 di MTsN Serang. Biasanya, tema puisi dapat diduga dari
judulnya. Puisi ini bercerita tentang mentari. Mentari sering
dilambangkan dengan semangat yang mewarnai hati dalam
menyambut hari.

Puisi yang berjudul “Mentari” menggunakan pilihan kata


yang sederhana. Penyair mengemukakan mentari sebagai
sumber energi pribumi, yaitu makhluk yang menempati
bumi. Jika mentari tidak muncul, isi bumi ini bisa mati.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 153


Sebuah puisi dapat dibacakan dengan indah. Ada beberapa
hal yang dapat diperhatikan dalam membaca indah sebuah
puisi.

1. Suara (Vokal)

Pembaca puisi hendaknya menyampaikan keindahan


puisi dengan suara (vokal) yang baik. Hal-hal yang
berkaitan dengan suara (vokal) adalah sebagai berikut.

a. Artikulasi

Pembaca puisi hendaknya mampu mengucapkan


setiap kata dari puisi tersebut dengan jelas, baik
bunyi vocal maupun konsonan.

b. Intonasi

Puisi akan terkesan menarik jika dibacakan dengan


memperhatikan variasi lagu kalimat yang dibawakan
secara wajar.

2. Ekspresi

Ekspresi pembacaan sebuah puisi meliputi mimik (raut


muka) dan gesture (gerakan tubuh). Mimik merupakan
petunjuk apakah puisi yang dibacakan telah dijiwai oleh
pembacanya atau belum. Mimik harus muncul dengan
sendirinya sesuai dengan jiwa puisi. Gerakan tubuh

Kompetensi Berbahasa Indonesia 154


dapat menghidupkan sebuah puisi yang dibacakan
asalkan tidak berlebihan.

2. Uji Kemampuan

6. Bergabunglah dengan 4 (empat) orang temanmu!

7. Berlatihlah membaca puisi bersama kelompokmu!

8. Bacalah puisi-puisi di bawah ini dengan penuh


penghayatan secara bergantian!

AKU
(Karya: Chairil Anwar)

Kalau sampai waktuku


'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang


Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku


Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari


Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

(Maret 1943)

Kompetensi Berbahasa Indonesia 155


9. Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut!

a. Bolehkah membaca puisi dengan irama, suara,


serta mimik yang datar?

Mengapa?

b. Haruskah ada penekanan pada kata tertentu dalam


membaca puisi?

c. Bagaimanakah cara membaca puisi yang


menyenangkan dan terdengar indah itu?

3. Tugas

1. Berlatihlah membacakan puisi “Hujan Bulan Juni” karya


Sapardi Djoko Damono berikut!

Hujan Bulan Juni


(Karya: Sapardi Djoko Damono)

tak ada yang lebih tabah


dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak


dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya

Kompetensi Berbahasa Indonesia 156


yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif


dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

2. Gurumu akan memintamu secara bergantian untuk


membacakan puisi di atas!

3. Sebagai panduanmu dalam membaca indah puisi di


depan kelas, perhatikanlah format penilaian berikut!

SKOR
NO. ASPEK KETERANGAN
1 2 3

1. Irama

2. Suara

3. Mimik

4. Kinestik

Keterangan:

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

Kompetensi Berbahasa Indonesia 157


KOMPETENSI 11
MENYAMPAIKAN PESAN

A. BERTELEPON

Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan
pengalaman melalui kegiatan menanggapi cerita dan
bertelepon.

Kompetensi Dasar
Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang
santun.

Indikator
Mampu bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa
yang santun.

1. Telepon

Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan


pembicaraan melalui sinyal listrik. Orang mengetahui bahwa
penemu telepon adalah Alexander Graham Bell. Telepon
pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun 1876.
Akan tetapi, penemu dari Italia Antonio Meucci telah
menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September
2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta
telepon oleh kongres Amerika dan bukan Alexander Graham
Bell.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 158


Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering menggunakan
pesawat telepon untuk berkomunikasi dan menyampaikan
pesan kepada teman, saudara, atau keluarga untuk
berbagai keperluan. Berkomunikasi melalui telepon
termasuk jenis komunikasi tidak langsung. Pembicara dan
lawan bicara tidak berhadapan langsung. Walaupun
demikian, kalimat yang diucapkan melalui pesawat telepon
harus mencerminkan etiket kesantunan dan keefektifan.

Perhatikanlah hal-hal berikut!

1. Mengawali Pembicaraan

Saat menelepon, awalilah dengan ucapan salam yang


santun.

Halo, selamat pagi. Bisa bicara dengan Pak Tanu?

Halo, selamat malam. Ini Muti. Bisa bicara dengan


Etna, Pak?

Assalaamu’alaikum. Bisa bicara dengan Alif, bu? Saya


Kiko teman sekelasnya.

Selamat siang, PT Pupuk Kaltim? Saya Tono dari LBH


Bandung, bisa bicara dengan Pak Kosim, bagian
pemasaran?

2. Menerima Telepon

Kompetensi Berbahasa Indonesia 159


Jika menerima telepon, kamu tidak boleh langsung
menutup telepon setelah mengetahui orang yang
dimaksud penelepon tidak ada. Sampaikanlah kata-
kata seperti berikut.

Mau ke Kak Lia? Sebentar ya , saya lihat dulu!

Maaf, ayah belum pulang. Ada pesan?

Selamat siang, Pak Kosim sedang memimpin rapat.


Ada pesan?

3. Menyampaikan Identitas

Sikap santun dalam bertelepon adalah menyampaikan


identitas. Ungkapkan jati dirimu dengan jelas, misalnya
Saya Tia, bu, temannya di bimbel. Daninya ada, bu?

Menebak identitas si penerima telepon bukanlah sikap


yang santun, misalnya Ini Dani, ya! Kalau yang
menerima telepon adalah benar yang bernama Dani
tidak masalah, tetapi jika yang menerima telepon
ternyata ayahnya, tentu hal ini menjadi lain masalah.

4. Menutup Pembicaraan

Jika pembicaraan dalam telepon selesai, sampaikanlah


kata penutup, seperti Selamat pagi/siang/sore/malam
atau salam bagi orang muslim
Assalaamu’alaikum/Wa’alaikum salam.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 160


2. Uji Kemampuan

1. Perhatikanlah dialog berikut ini!

Firman : Halo, selamat siang.

Pak Joni : Selamat siang.

Firman : Bisa bicara dengan Andi, Pak?

Pak Joni : Wah, dia sedang mengantar ibunya ke


Apotek. Ini siapa, ya? Ada pesan?

Firman : Ini Firman, temannya Andi. Sampaikan

aja bahwa nanti sore latihan bandnya

jadi.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

2.1 Kalimat apakah yang pertama kali diucapkan


dalam bertelepon?

…………………………………………………………
………………………………………………………..

2.2 Masalah apakah yang dibicarakan?

…………………………………………………………
………………………………………………………….

2.3 Bagaimanakah bahasa yang digunakan?

…………………………………………………………
…………………………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 161


2.4 Siapakah yang pertama kali menelepon?

…………………………………………………………
…………………………………………………………

2.5 Sudah santunkah bahasa yang digunakan?

…………………………………………………………
…………………………………………………………

3. Tugas

1. Bergabunglah dengan satu orang temanmu!

2. Pilihlah ilustrasi a, b, atau c yang akan menjadi bahan


percakapan dalam bertelepon!

a. Penelepon : Yusi

Penerima : Dadi

Tujuan : Minta ditemani olahraga pagi di hari

Minggu.

b. Penelepon : Anjas

Penerima : Naia

Tujuan : Ajakan mendaki gunung Rinjani di

Lombok.

c. Penelepon : Ketua OSIS SMP Yahya

Penerima : Ketua OSIS SMP Bunga Bangsa

Kompetensi Berbahasa Indonesia 162


Tujuan : Pelaksanaan pertandingan

persahabatan.

3. Susunlah sebuah dialog bertelepon berdasarkan salah


satu ilustrasi di atas!

4. Demonstrasikanlah ilustrasi yang telah kamu pilih


tersebut dengan pasanganmu di depan kelas!
Gunakanlah telepon mainan, telepon bekas, atau alat
lainnya!

5. Berilah penilaian dan komentar kepada setiap


pasangan yang tampil! Perhatikanlah unsur-unsur
seperti kalimat pembuka-penutup, kesantunan bahasa,
dan ketepatan penyampaian pesan!

B. MENULIS PESAN SINGKAT

Standar Kompetensi
Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan
pesan singkat.

Kompetensi Dasar
Menulis pesan singkat sesuai isi dengan menggunakan
kalimat efektif dan bahasa yang santun.

Indikator
Mampu menulis pesan singkat dengan menggunakan kalimat
efektif.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 163


3. Pesan Singkat

Pesan adalah amanat yang disampaikan melalui orang lain


atau media lain. Pesan singkat merupakan sebuah amanat
yang disampaikan secara singkat. Isi pesan singkat dapat
bermacam-macam, seperti rencana kegiatan, penjelasan
tentang sesuatu yang akan terjadi, permintaan maaf, dan
lain-lain. Pesan singkat dapat ditulis di secarik kertas.
Tulisan pesan singkat cukup diletakkan di tempat yang akan
dibaca oleh orang yang dituju. Selain itu, tulisan pesan
singkat dapat diberikan secara langsung.

Di lingkungan dinas atau perkantoran, pesan singkat ini


biasa disebut memo (memorandum). Memo berguna untuk
mengingatkan atau memberikan penugasan tentang suatu
urusan, biasanya dari atasan kepada bawahannya. Isinya
singkat. Selain itu, biasanya ditulis tangan. Bahasa memo
harus singkat, komunikatif, dan santun.

Pesan-pesan yang disampaikan dalam memo biasanya


tidak ada kalimat pembuka atau kalimat penutup, penulis
langsung kepada pesan yang dimaksudkannya.

Perhatikanlah format memo berikut!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 164


MEMO
Dari : ………. 2
Untuk :.…. 3
………………. 4
……………….. 5
………………... 6
……………….. 7
……………… 8

Struktur Memo :
1. Kepala memo
2. Penulis memo
3. Pihak yang dituju
4. Isi pesan-pesan
5. Tanggal penulisan
6. Identitas jabatan
7. Tanda tangan
8. Nama penulis

Contoh :

Kompetensi Berbahasa Indonesia 165


PT. BUKIT BARISAN
Jalan Hasanudin No.14 Bandung

MEMO
Kepada : Kepala bagian Personalia
Dari : Direktur Utama
Kami minta laporan kepegawaian
secepatnya. Terima kasih.

3 April 2006
Direktur Utama,
Danu Wijaya

Layanan pesan singkat juga merupakan layanan yang


dilaksanakan melalui telepon genggam untuk mengirim atau
menerima pesan-pesan pendek. Layanan pesan singkat ini
terkenal dengan istilah SMS (Short Message Service).

Untuk menghemat tempat dan mengetiknya mudah,


biasanya pesan SMS disingkat-singkat. Akan tetapi, kendala
kesulitan sekarang sudah teratasi karena banyak telepon
genggam yang memiliki kamus.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 166


2. Uji Kemampuan

1. Susunlah sebuah memo dengan ilustrasi berikut ini.

Kamu adalah ketua OSIS di sekolahmu. Hari ini pembina


OSIS memberikan instruksi kepadamu agar seluruh
pengurus OSIS melaksanakan kegiatan “Bebas
Sampah”. Tulislah memo kepada pengurus OSIS agar
mendampingi siswa-siswa yang lainnya.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 167


2. Orang tuamu pergi ke luar kota. Kamu dan adikmu diberi
tanggung jawab untuk menjaga dan membersihkan
rumah. Hari ini, kamu pulang agak sore. Tulislah pesan
yang berisi instruksi untuk adikmu agar ia mengerjakan
tugasnya, yaitu menyapu rumah dan membeli roti untuk
sarapan besok.

3. Tugas

1. Bergabunglah bersama satu orang temanmu!


2. Bacalah dengan saksama ilustrasi berikut!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 168


Kepala SMP Tebar Kasih yang beralamat di jalan Kapten
Tendean 28 Bandung akan mengadakan kegiatan Open
House. Wakil Kepala Sekolah urusan kesiswaan diminta
segera melaksanakan rapat teknis persiapan kegiatan
bersama para pengurus OSIS.

3. Susunlah sebuah memo dari kepala sekolah kepada


wakilnya!

4. Periksalah kembali memo yang telah dibuat!

5. Kelompok lain akan menilai memo yang telah dibuat


berdasarkan format berikut!

SKOR
NO. ASPEK KETERANGAN
1 2 3

1. Kelengkapan
Struktur
1.1 Kepala
Memo
1.2 Penulis
Memo
1.3 Pihak yang
dituju
1.4 Isi memo
1.5 Tanggal
penulisan
1.6 Identitas
Jabatan
1.7 Tanda

Kompetensi Berbahasa Indonesia 169


Tangan
1.8 Nama
penulis
2. Keefektifan
kalimat

Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik

Kompetensi Berbahasa Indonesia 170


KOMPETENSI 12
REALITAS KEHIDUPAN DALAM CERPEN

A. MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

Standar Kompetensi
Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen.

Kompetensi Dasar
1. Menanggapi cara pembacaan cerpen.
2. Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen (cerita pendek)
dengan realitas sosial.

Indikator
Mampu menanggapi cara pembacaan cerpen sesuai dengan
penokohan dan latar cerita.

1. Cerpen

Cerpen singkatan dari cerita pendek. Cerpen berisi kisah


kehidupan manusia secara singkat. Menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), cerpen adalah kisahan pendek
kurang dari 10.000 kata. Walaupun pendek, cerpen memuat
unsur-unsur yang membentuknya. Unsur-unsur yang
dimaksud adalah penokohan, alur, latar, tema, dan amanat.

Membaca cerpen memiliki banyak manfaat, misalnya


mengetahui watak manusia yang dapat dilihat dari unsur
penokohannya. Membaca cerpen dapat dilakukan secara
serius atau santai. Pembaca serius akan memperhatikan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 171


unsur-unsur yang membentuk cerpen, sedangkan pembaca
santai membaca cerpen hanya sekadar mencari hiburan
atau mengisi waktu luang.

Pembacaan cerpen dapat dinikmati sebagai hiburan.


Pembacaan atau cara membaca cerpen ini tentu tidak bisa
mengabaikan hal-hal seperti lafal, intonasi, dan ekspresi dari
pembaca cerpen. Hal-hal tersebut akan menjadi penentu
menarik tidaknya suatu pembacaan cerpen.
Tokoh dan penokohan dalam cerpen menentukan
bagaimana cara cerpen dibacakan. Watak dan suasana hati
tokoh harus tergambar saat pembacaan. Selain itu, unsur
latar cerpen pun harus tergambar. Suasana udara yang
panas akan berbeda dengan udara yang dingin pada saat
cerpen dibacakan. Agar pembacaan cerpen berlangsung
menarik, pahamilah isi dari cerpen tersebut.

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah kelompok beranggotakan tiga orang!


2. Bacalah cerpen “Kenangan tentang Bunda” berikut!

KENANGAN TENTANG BUNDA


(Oleh: Mudjibah Utami)

Brek! Via menghempaskan tubuhnya di tempat tidur. Air


matanya meleleh membasahi bantal. Hati Via betul-betul
terluka mendengar omongan Bi Jum.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 172


"Lho, kenapa menangis?" tanya Eyang Putri cemas.
Beliau meletakkan obat dan segelas air putih di meja.

Via diam tidak menjawab. Isaknya semakin jelas


terdengar.

"Eyang, benarkah Bunda tidak mau mengurus Via?"


tanyanya terpatah-patah.

"Siapa bilang?'

"Tadi di Puskesmas Bi Jum bercerita pada orang-orang.


Katanya Bunda tidak mau mengurus Via. Bunda sibuk
berkarir. Itulah sebabnya Via diasuh Eyang."

Eyang mengangguk-angguk mulai memahami persoalan


Via. Namun beliau belum menanggapi pertanyaan
cucunya.

"Minum obat dulu, ya. Nanti kita bicarakan hal ini," bujuk
Eyang seraya membantu Via minum obat. Sesekali
terdengar helaan nafas panjangnya.

Pagi tadi Eyang menyuruh Bi Jum, pembantunya


mengantar Via berobat ke Puskesmas. Sudah dua hari
Via pilek. Biasanya Eyang sendiri yang mengantar Via
berobat. Namun, tetangga sebelah meninggal. Eyang
melayat ke sebelah.

"Benarkah Bunda tidak mau mengasuh Via, Eyang?"


desak Via penasaran.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 173


Eyang menatap lembut cucunya yang sedang sedih dan
gelisah. Dengan penuh kasih sayang tangannya yang
keriput membelai Via.

"Apakah Via merasa begitu?"

Via tercenung. Ya, sepertinya ucapan Bi Jum ada


benarnya juga. Bude Laras dan Bulik Prita, saudara
Bunda mengasuh sendiri anak-anaknya. Meskipun
mereka berdua juga bekerja di kantor. Sementara Via
diasuh Eyang.

"Bingung, ya? Via, umumnya seorang anak memang


tinggal bersama orang tuanya. Namun karena alasan
tertentu, ada juga anak yang tinggal dengan orang lain."

"Dan alasan itu karena mereka tidak mau repot


mengasuh anaknya, kan?" potong Via sengit.

"Mmm, sebaiknya Via cari tahu sendiri ya, jawabannya.


Nanti Eyang beritahu caranya."

Via menatap Eyang tak berkedip. Dengan senyum tetap


tersungging di bibir, Eyang beranjak mengambil kertas
dan bolpoin.

"Dulu, kalau Eyang kecewa terhadap seseorang, Eyang


menulis semua hal tentang orang tersebut. Semua
kenangan yang manis atau pun yang tidak
menyenangkan. Biasanya begitu selesai menulis, hati
Eyang lega. Pikiran pun menjadi jernih. Sehingga Eyang

Kompetensi Berbahasa Indonesia 174


bisa menilai orang itu dengan tepat. Via mau mencoba
cara ini? Tulislah kenangan tentang Bunda. Mudah-
mudahan Via akan menemukan jawaban. Eyang ke
dapur dulu, ya."

Begitu Eyang berlalu, Via meremas kertas. Untuk apa


menulis kenangan tentang Bunda? Bikin tambah kesal
saja. Plung! Via melempar kertas ke tempat sampah.

Langit begitu biru. Via menatap gumpalan awan putih


yang berarak. Dulu Bunda bercerita awan itu berlari
karena takut digelitik angin. Kenangan Via kembali ke
masa kecil. Bunda selalu mendongeng menjelang tidur.
Bunda selalu memandikan dan menyuapinya. Tugas itu
tidak pernah digantikan pembantu, meskipun Bunda juga
bekerja di kantor.

Tiba-tiba jam kerja Bunda bertambah, karena hari Sabtu


libur. Bunda tiba di rumah paling awal pukul 17.20. Kini
Via lebih banyak bersama pembantu. Suatu ketika
Bunda pulang lebih awal karena tidak enak badan. Saat
itu waktu bagi Via tidur siang. Namun pembantu
mengajaknya main ke rumah tetangga. Bunda marah
dan pembantu ketakutan. Ia keluar.

Sambil menunggu pembantu baru, Via ikut Bunda ke


kantor sepulang sekolah. Mula-mula semua berjalan
lancar. Lalu Via mulai sakit-sakitan. Akhirnya, ia harus
opname. Dokter menduga Via kurang istirahat dan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 175


makan tidak teratur. Bunda menangis mendengarnya. Ia
merasa bersalah.

Eyang datang menawarkan diri mengasuh Via di


Salatiga. Via senang sekali. Ia tidak akan kesepian
karena banyak sepupunya yang tinggal tidak jauh dari
rumah Eyang. Sebetulnya Bunda keberatan. Namun
demi kebaikan Via, Bunda pun rela.

Setiap awal bulan Ayah dan Bunda bergantian ke


Salatiga. Biasanya mereka tiba Minggu pagi. Sore
harinya mereka sudah kembali ke Bandung karena esok
paginya harus ke kantor. Bunda pun selalu
menyempatkan diri mengambil rapor Via. Atau
menemani Via ikut piknik sekolah. Saat ulang tahun Via,
Ayah dan Bunda cuti untuk merayakannya bersama.

Ah, tiba-tiba ada aliran haru di dada Via. Keraguannya


terhadap kasih sayang Bunda, hilang sudah.

"Via, umumnya seorang anak memang tinggal bersama


orang tuanya. Namun karena alasan tertentu, ada juga
anak yang tinggal dengan orang lain," kembali terngiang
kata-kata Eyang.

Hop! Via bangkit meraih kertas dan pena. Ia mulai


menuliskan kenangannya tentang Bunda. Sewaktu-
waktu bila hatinya ragu ia akan membaca tulisannya
kembali. Biarlah Bi Jum berpendapat Bunda tidak mau
mengasuh dirinya. Namun, Via yakin Bunda amat

Kompetensi Berbahasa Indonesia 176


menyayanginya. Keyakinan itu akan ia jaga baik-baik.
Via menghela nafas lega. Kini ia tidak boleh begitu saja
terpengaruh ucapan orang lain.

(Dari: Majalah Bobo No. 33/XXX)

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


a. Apakah isi cerpen “Kenangan tentang Bunda”?
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
b. Bagaimanakah watak Via?
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
c. Bagaimanakah watak Eyang?
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………

d. Di manakah cerita berlangsung?


……………………………………………………………
……………………………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 177


e. Bagaimanakah latar/suasana cerita?
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………

3. Tugas

1. Simaklah pembacaan cerpen “Kenangan tentang Bunda”


oleh salah seorang teman dalam kelompokmu!
2. Diskusikanlah bersama kelompokmu pembacaan cerpen
tersebut! Tanggapilah pembacaan cerpen dengan
menggunakan format berikut.
NO. ASPEK YANG DITANGGAPI KOMENTAR
1. Lafal pembaca

2. Intonasi pembacaan

3. Ekspresi pembacaan

3. Ungkapkanlah komentarmu di depan kelas!

4. Siswa-siswa yang lain bersama kelompoknya masing-masing


akan memberikan penilaian terhadap komentar yang
disampaikan berdasarkan unsur-unsur tersebut di bawah ini!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 178


UNSUR YANG SKOR
NO. KETERANGAN
DINILAI 1 2 3

1. Kesesuaian
komentar
dengan isi
cerpen.
2. Penggunaan
bahasa dalam
menyampaikan
komentar.
3. Santun dalam
menanggapi
pembacaan
cerpen.

Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik

5. Ungkapkanlah keterkaitan latar cerita dengan realita sosial


masa kini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

a. Apakah suasana hati tokoh Via terhadap ibunya sering


menimpa para remaja sekarang?

……………………………………………………………………
…………………………………………………………………..

b. Tuliskanlah pengalaman yang pernah kamu alami yang


berkaitan dengan ibumu!

……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 179


……………………………………………………………………
………………………………………………………………

c. Apakah kamu pernah sakit karena kelelahan seperti


halnya tokoh Via?

……………………………………………………………………
………………………………………………………………….

d. Kenangan-kenangan apa sajakah yang pernah kamu


alami bersama ibumu?

……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
………………………………………………………………

e. Apakah nasihat eyang sehingga Via menyadari kasih


sayang ibunya itu berlaku untuk kehidupan kamu juga?
Jelaskanlah!

……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Kompetensi Berbahasa Indonesia 180


B. MEMBACA CERITA ANAK TERJEMAHAN

Standar Kompetensi
Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi
dan buku cerita anak.

Kompetensi Dasar
Menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam
buku cerita anak baik asli maupun terjemahan.

Indikator
1. Mampu menemukan unsur-unsur cerita.
2. Mampu mengaitkan cerita dengan kehidupan siswa.

3. Buku Cerita Anak Terjemahan

Banyak sekali buku-buku cerita anak terjemahan beredar.


Ada cerita petualangan Harry Potter karya J. K. Rowling dan
Pippi karya Astrid Lindgren.

Berikut ini merupakan sepenggal kisah tentang Pippi si Kaus


Panjang

Pippi si Kaus Panjang adalah anak perempuan yang unik


dan kuat. Wajahnya penuh bintik dan rambut merahnya
dikepang mencuat ke kiri dan ke kanan. Ia tidak punya ibu,
sedangkan ayahnya yang kapten kapal terdampar di sebuah
pulau dan menjadi raja orang hitam. Itu sebabnya Pippi
hidup sendirian di rumahnya yang bernama Pondok
Serbaneka. Ia tinggal bersama kuda dan monyetnya.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 181


Sebuah cerita selalu mengandung unsur-unsur cerita.
Unsur-unsur cerita harus diperhatikan ketika membaca.
Unsur-unsur ini merupakan unsur pembangun dari dalam
(unsur intrinsik). Unsur-unsur yang dimaksud adalah
penokohan, latar, alur, tema, dan nilai yang terkandung
dalam cerita.

Berikut ini adalah penjelasan dari setiap unsur cerita.


1. Penokohan
Tokoh adalah pelaku yang bermain dalam cerita,
sedangkan penokohan adalah gambaran tentang
tokoh, yaitu bagaimana keadaan fisik tokoh, bagaimana
sifat/watak tokoh, dan bagaimana keadaan sosialnya,
yang meliputi antara lain kelas sosial (kaya/miskin),
jabatan, pekerjaan.

2. Latar
Di sebut juga setting. Latar terdiri atas latar waktu dan
tempat. Latar waktu menunjukkan kapan peristiwa

Kompetensi Berbahasa Indonesia 182


dalam cerita terjadi, apakah pada waktu pagi, siang,
sore, atau malam. Latar tempat menggambarkan tempat
kejadian suatu cerita.
Perhatikan contoh berikut.
Hari Sabtu itu cerah sekali dan kebun binatang penuh
dikunjungi keluarga-keluarga. (2001: hlm. 37)

3. Alur
Alur adalah jalinan cerita. Cerita disampaikan dari
rangkaian awal sampai rangkaian akhir.

4. Tema
Tema adalah pokok cerita atau pokok persoalan. Dalam
suatu cerita, pasti terdapat pokok pikiran yang hendak
diutarakan si pengarang.

5. Nilai
Nilai cerita merupakan pesan moral atau nasihat yang
ingin disampaikan pengarang melalui cerita yang
disuguhkan. Nilai inilah yang bisa dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 183


4. Uji Kemampuan

1. Bacalah petikan cerita Batu Bertuah Harry Potter


berikut ini!
… (2001: 59)
Hujan mulai turun. Tetesnya yang besar-besar
mengetuk-ngetuk atap mobil. Dudley tersedu-sedu.
“Ini hari Senin,” katanya kepada ibunya. “Ada acara si
Hebat Humberto di televisi malam ini. Aku mau
nonton.”
Senin. Harry jadi ingat sesuatu. Kalau hari ini Senin,
dan Dudley bisa diandalkan dalam hal ini, sehubungan
dengan kegemarannya besok, Selasa, adalah hari
ulang tahun Harry yang kesebelas. Tentu saja hari-hari
ulang tahunnya yang telah lewat bukanlah hari yang
menyenangkan. Tahun lalu, misalnya, keluarga Dursley
menghadiahinya satu gantungan mantel dan sepasang
kaus kaki bekas Paman Vernon. Tapi, kita kan tidak
berumur sebelas tiap hari.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 184


Paman Vernon kembali sambil tersenyum. Dia juga
membawa bungkusan kecil panjang dan tidak
menjawab ketika ditanya Bibi Petunia apa yang
dibawanya itu.
“Sudah kutemukan tempat yang sempurna!” katanya.
“Ayo, semua keluar!”
Di luar mobil udara dingin sekali. Paman Vernon
menunjuk sesuatu yang kelihatan seperti batu karang
besar yang menjorok ke laut. Bertengger di atas karang
itu ada gubuk kecil yang sangat kumuh dan bobrok.
Kelihatan menyedihkan sekali. Satu hal sudah jelas,
tak ada televisi di gubuk itu.
….

2. Cermatilah kembali petikan cerita di atas!


Diskusikanlah unsur-unsur ceritanya bersama
kelompokmu!

NO. UNSUR BUKTI


1. Tokoh Dudley
Harry
Paman Vernon
Bibi Petunia
2. Watak tokoh a.
b.
c.
d.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 185


3. Latar Latar tempat
Latar waktu
Suasana
4. Pokok
masalah

5. Pesan moral

3. Diskusikanlah juga beberapa hal dalam kutipan novel


Harry Potter di atas yang kamu jumpai kesamaannya
dengan kehidupan di lingkunganmu!

3. Tugas

1. Bacalah sebuah buku cerita yang lain!


2. Tentukanlah unsur-unsur ceritanya, seperti nama-nama
tokoh, perwatakannya, latar cerita, pokok masalah
cerita, dan pesan moral!
3. Tentukanlah olehmu beberapa perilaku dalam cerita
yang berkaitan dengan kehidupanmu sehari-hari!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 186


KOMPETENSI 13
GAGASAN UTAMA DALAM TEKS

A. MENGUBAH TEKS WAWANCARA

Standar Kompetensi
Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan
pesan singkat.

Kompetensi Dasar
Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan
memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan
taklangsung.

Indikator
Mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi.

1. Teks Wawancara

Masih ingatkah teks wawancara antara Pak Jakob Oetama,


wartawan senior dan pemimpin koran Kompas, dengan
wartawan cilik Korcil Republika. Berikut ini salah satu
cuplikannya.

WKR : Menjadi wartawan itu bagaimana Pak?


JO : Wartawan itu selain mempunyai otak yang cerdas,
juga mempunyai hati yang peduli sama orang,
cenderung membela orang yang susah dan
telantar, tidak enak dengan kekuasaan. Itu ciri khas
wartawan.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 187



WKR : Apa saja yang harus dimiliki wartawan?
JO : Sifat yang cocok dimiliki wartawan adalah lincah
otaknya dan gelisah hatinya. Dia tidak bisa terima
begitu saja apa yang diperolehnya. Dia akan cari
terus, kenapa kok begini, kok begitu. Wartawan
harus terbuka, tidak punya prasangka buruk, mau
bekerja keras. Pengetahuan umum juga perlu dimiliki
seorang wartawan.
WKR : Koran atau majalah yang baik itu yang bagaimana?
JO : Yang enak dan mudah dibaca, itu Republika.
Pendekatannya sangat menonjolkan sisi
kemanusiaan, menghibur, tidak hanya memberi
informasi, tetapi enak dibaca, tidak berat. Barangkali
kalau Kompas berat (Pak Jakob tertawa).
WKR : Enaknya menjadi wartawan apa Pak?
JO : Seperti saya, sama Presiden kenal, sama menteri
kenal, sama pengusaha-pengusaha gede kenal,
sama orang susah kenal, sama orang biasa kenal
dan juga dikenal. Makanya wartawan itu disebut kuli
tinta, tapi juga ratu dunia.

Teks wawancara di atas merupakan hasil wawancara


wartawan korcil Republika (WKR) dengan Pak Jakob
Oetama (JO). Tanya jawab berlangsung seputar masalah
wartawan. Tentunya pertanyaan-pertanyaan seputar
masalah wartawan tersebut telah dipersiapkan sebelumnya
oleh wartawan cilik.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 188



Setelah menyalin hasil wawancara, kamu harus mengubah
teks wawancara itu menjadi sebuah narasi atau tulisan yang
baik. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat
mengubah salinan hasil wawancara.
1. Ubahlah gaya dan ungkapan-ungkapan khas lisan
menjadi gaya dan ungkapan khas tulisan.
2. Ubahlah pola kalimat langsung menjadi kalimat tidak
langsung.
Contoh:
Pak Jakob :
Wartawan itu selain mempunyai otak yang cerdas, juga
mempunyai hati yang peduli sama orang, cenderung
membela orang yang susah dan telantar, tidak enak dengan
kekuasaan. Itu ciri khas wartawan.

Kalimat itu diubah menjadi Pak Jakob mengatakan bahwa


ciri khas wartawan itu adalah mempunyai hati yang peduli
pada orang lain, mempunyai otak yang cerdas, cenderung
membela orang yang susah dan telantar, dan tidak enak
dengan kekuasaan.

3. Ubahlah kata penunjuk waktu.


Contoh: Hari ini koran Kompas terbit secara khusus
diubah menjadi Pak Jakob, kemarin siang mengatakan
bahwa Koran Kompas terbit secara khusus.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 189



2. Uji Kemampuan

1. Cermatilah dialog berikut!

Teks 1

Tanya : "Apa pesan dan harapan Bapak Presiden


untuk generasi yang akan datang ?"
SBY : "Anak-anak harus belajar dengan giat serta
rajin beribadah."
Teks 2
Marsya : “Selamat siang, Bu.”
Pembina OSIS : “Selamat siang.”
Marsya : “Apa yang akan OSIS selenggarakan
sebagai bentuk peduli lingkungan,
Bu?”
Pembina OSIS : “Pengurus OSIS akan menggalang
dana dan baju-baju layak pakai yang
akan disampaikan pada korban
bencana alam di Bengkulu.”
Marsya : “Kapan, bu, program itu akan
dilaksanakan?”
Pembina OSIS : “Minggu depan. Sosialisasi akan
dimulai besok.”
Marsya : “Baik, bu. Terima kasih.”

2. Ubahlah teks wawancara ini menjadi sebuah narasi!


3. Tuliskanlah hasil pengubahanmu pada bukumu!
Kompetensi Berbahasa Indonesia 190

4. Tukarkanlah pekerjaanmu dengan temanmu yang lain
untuk saling diperiksa!
5. Perbaikilah kalimat-kalimat yang masih salah!

3. Tugas

1. Bentuklah kelompok beranggotakan tiga orang!


2. Bacalah kembali teks wawancara antara wartawan korcil
Republika dengan Pak Jakob Oetama!
3. Cermatilah teks tersebut dengan baik!
4. Ubahlah teks wawancara tersebut menjadi sebuah
narasi!
Jangan lupa, perhatikanlah penggunaan tanda baca
yang tepat untuk menulis kalimat langsung dan kalimat
tidak langsung!

B. MEMBACA HASIL WAWANCARA

Standar Kompetensi
Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif
dan memindai.

Kompetensi Dasar
Menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca.

Indikator
Mampu menunjukkan letak kalimat utama dalam suatu
paragraf pada teks bacaan.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 191



4. Gagasan Utama

Gagasan utama memuat informasi yang ada dalam sebuah


teks bacaan. Gagasan utama atau ide pokok merupakan
pernyataan yang menjadi inti pembahasan. Ide pokok
terdapat pada kalimat pokok dalam setiap paragraf.
Letaknya biasanya pada awal atau akhir paragraf. Hal yang
menjadi ciri kalimat pokok, antara lain, memiliki makna yang
paling umum di antara kalimat-kalimat yang terdapat pada
paragraf tersebut.

Perhatikan contoh berikut.

Pak Jakob mengatakan bahwa ciri khas wartawan itu adalah


mempunyai hati yang peduli pada orang lain, mempunyai
otak yang cerdas, cenderung membela orang yang susah
dan telantar, dan tidak enak dengan kekuasaan. Selain itu,
sifat yang cocok dimiliki wartawan adalah lincah otaknya dan
gelisah hatinya. Dia tidak bisa menerima begitu saja apa
yang diperolehnya. Dia akan mencari terus, mengapa kok
begini, kok begitu. Wartawan harus terbuka, tidak
mempunyai prasangka buruk, mau bekerja keras.
Pengetahuan umum juga perlu dimiliki seorang wartawan.

Setelah membaca paragraf di atas, kita bisa menyimpulkan


bahwa gagasan utamanya adalah ciri khas wartawan.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 192



5. Uji Kemampuan

1. Bentuklah kelompok beranggotakan dua orang!


2. Cermatilah kembali petikan hasil wawancara wartawan
cilik dari TV Spacetoon dengan Bapak Presiden dan
istrinya, Bu Ani berikut ini!

Bu Ani mengatakan bahwa kita harus memelihara


tanaman. Hutan harus dilestarikan. Hal ini dipertegas
oleh Bapak Presiden yang mengajak kita agar bisa
memelihara kebersihan dan keindahan. Kita harus
sayang kepada tanaman serta pepohonan sehingga
alamnya akan menjadi baik. Dengan demikian, jika kita
memelihara alam, tidak akan banyak terjadi banjir. Selain
itu, tidak akan banyak terjadi bencana.

3. Tuliskanlah gagasan utama paragraf di atas!

…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………………………………………………

4. Bacalah kembali teks-teks wawancara yang sudah kamu


baca!
5. Ubahlah teks tersebut menjadi sebuah narasi!
6. Diskusikanlah gagasan-gagasan utamanya!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 193



6. Tugas

1. Bacalah teks berikut dengan saksama!

Harga minyak goreng di Kota Bandarlampung naik


sekitar Rp2.000 sampai Rp3.000,- per kilogram
dibandingkan bulan lalu. Pantauan di Pasar Way Halim,
Bandar Lampung, Rabu, minyak goreng kemasan dijual
Rp13.000,-/Kg, padahal bulan lalu masih Rp11.000,-.
Harga minyak goreng curah yang bulan lalu di bawah
Rp10.000,- saat ini mencapai Rp11.000,- sampai
Rp12.000,- per kilogram. Menurut sejumlah pedagang,
kenaikan harga akibat dari sedikitnya pasokan dari
distributor.

Seorang pembeli Ny. Harti mengatakan, kenaikan harga


tersebut cukup mengagetkan karena pekan lalu minyak
goreng kemasan masih Rp11.000,-..
"Kenaikan ini sangat memukul warga. Pemerintah agar
cepat menstabilkan harga. Apalagi sejumlah bahan
mengalami kenaikan seperti ikan, daging, telur serta
tempe-tahu," katanya.

(Sumber: Jurnal Nasional; Rabu, 16 Januari 2008)

2. Tentukanlah gagasan utama wacana di atas!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 194



PARAGRAF GAGASAN UTAMA

II

3. Samakah gagasan utama yang kamu tulis dengan


gagasan utama yang ditulis temanmu?

C. MEMBACA TABEL DAN DIAGRAM

Standar Kompetensi
Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif
dan memindai.

Kompetensi Dasar
Menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram yang
dibaca.

Indikator
1. Mampu memahami tabel dan diagram lingkaran.
2. Mampu mengubah tabel atau diagram dalam bentuk
narasi.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 195



7. Tabel dan Diagram

Tabel adalah salah satu bentuk informasi yang disajikan


dalam bentuk kolom dan baris. Informasi tertentu kita
dapatkan dari titik pertemuan antara kolom dan baris. Data
yang disajikan dalam bentuk tabel akan lebih mudah
dipahami pembaca daripada data yang disajikan dalam
bentuk tulisan.

Seperti yang pernah diuraikan dalam kompetensi Potret


Peristiwa, ada teknik membaca yang disebut skimming.
Teknik skimming adalah membaca teks secara cepat,
menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum, bagian
penting, dan menyegarkan ingatan akan apa yang pernah
kita baca.

Membaca tabel secara skimming sangat membantu


seseorang yang mencari informasi cepat. Kamu tidak perlu
membaca tabel secara berurutan kolom demi kolom. Kamu
dapat langsung mencari informasi yang kamu perlukan.

Perhatikan Tabel Adegan Merokok di Sinetron berikut!

ADEGAN JUMLAH PERSENTASE


MEROKOK

Ada 9 64,28

Tidak ada 5 35,72

Total 14 100

(Sumber: www.mediaindo.co.id)

Kompetensi Berbahasa Indonesia 196



Melalui tabel di atas, kita dapat melihat ada sembilan
sinetron (64,28%) yang menampilkan adegan merokok.
Tabel tersebut berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 2 Juni 2003
(5 hari). Pengamatan dilakukan pada 14 episode sinetron
yang disiarkan oleh 6 stasiun TV swasta, yaitu RCTI, SCTV,
Indosiar, AnTV, Trans TV, dan TVone.

Berbeda halnya dengan tabel, informasi dalam diagram


lingkaran disajikan dalam bentuk pembagian persentase.
Perhatikan diagram lingkaran pelajaran yang digemari
berikut ini.

Diagram lingkaran ini menunjukkan mata pelajaran yang


digemari siswa kelas VI SD Margamulya. Dari jumlah siswa
kelas VI, yaitu 120 siswa, pelajaran Matematika merupakan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 197



pelajaran yang paling banyak digemari (30%). Pelajaran
yang paling kurang digemari adalah pelajaran PPKn (10%).

Perlu diperhatikan saat memahami informasi yang


berbentuk tabel atau diagram adalah sebagai berikut.

a. Bacalah judul tabel atau diagram!

Judul yang terdapat di bagian atas tabel atau diagram


merupakan ringkasan atau inti informasi tabel atau
diagram.

b. Bacalah informasi atau keterangan yang ada dalam

kolom-kolom atas, bawah, kiri, kanan tabel atau diagram.

c. Buatlah pertanyaan tentang tabel atau diagram itu!

Dengan membuat pertanyaan atas tabel atau diagram,


kamu sudah menentukan informasi yang dibutuhkan dari
tabel atau diagram yang kamu baca. Sebagai
contoh,”Apa pelajaran yang paling digemari oleh siswa
kelas VI SD Margamulya berdasarkan diagram lingkaran
di atas?”

Perlu kamu ketahui, informasi dalam tabel atau diagram


dapat diubah dalam bentuk narasi. Pengubahan ini dapat
dilakukan jika kamu memahami betul informasi yang
disajikan dalam tabel atau diagram.

Perhatikan dengan saksama tabel di bawah ini!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 198



URUTAN PENYEBAB
KEMATIAN
NAMA
NO.
PENYAKIT MENURUT TAHUN

1970 1986 1992 1995

1. Infeksi Saluran 1 3 2
Pernapasan Atas
(ISPA)

2. Diare 2 1 4

3. Gangguan 3
Kardiovaskuler
dan Saraf

4. Tuberkulosis 4 2 2 3

5. Pneumonia 5 4

6. Difteri, Campak, 3
dan Batuk

7. Malaria 5

8. Penyakit Sistem 1 1
Sirkulasi

9. Infeksi dan 4
parasit lain

10. Penyakit infeksi 5 5


lain

(Sumber: Survei Kesehatan Rumah Tangga Tahun


1970, 1986, 1992, 1995)

Berikut ini adalah contoh informasi tabel yang telah dijadikan


narasi atau uraian.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 199



Informasi tersebut dapat diuraikan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Berdasarkan judul “Urutan
Penyebab Kematian Menurut Tahun” dapat diajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Penyakit apa yang menjadi penyebab kematian tertinggi


pada tahun 1985?

2. Penyakit apa yang menjadi penyebab kematian tertinggi


pada tahun 1986?

3. Apa penyakit yang selalu menyebabkan kematian setiap


tahun?

Cermatilah uraian berikut!

“Urutan Penyebab Kematian Menurut Tahun”

Pada tahun 1995, penyakit sistem sirkulasi merupakan


penyakit penyebab kematian tertinggi. Berbeda halnya
dengan tahun 1986, penyakit diarelah yang menjadi
penyakit penyebab kematian tertinggi. Yang mengagetkan,
penyakit tuberculosis adalah penyakit yang banyak
menyebabkan kematian setiap tahunnya.

8. Uji Kemampuan

1. Bacalah tabel data perolehan nilai ujian akhir SMP


Pancasila Sakti berikut!

2.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 200



3. Buatlah lima buah kalimat dari tabel tersebut!

a. ……………………………………………………………
……………………………………………………………

b. ……………………………………………………………
……………………………………………………………

c. ……………………………………………………………
…………………………………………………………..

d. ……………………………………………………………
…………………………………………………………..

e. ……………………………………………………………
…………………………………………………….

4. Ubahlah tabel tersebut ke dalam bentuk narasi dalam


satu paragraf paling sedikit lima kalimat!

Tabel Data Perolehan Nilai Ujian Akhir SMP Pancasila


Sakti Bandung

NILAI RATA-RATA/MATA PELAJARAN


RATA-
TAHUN
RATA
MAT B. IND B. ING IPA IPS PPKN

2002/2003 6.93 7.67 7.78 7.66 7.27 7.74 7.51

2003/2004 6.72 6.84 6.82 7.85 7.8 8.77 7.47

2004/2005 8.63 7.73 8.64 - - - 8.33

2005/2006 8.58 8.79 8.39 - - - 8.58

2006/2007 9.20 8.85 8.37 - - - 8.81

Kompetensi Berbahasa Indonesia 201



3. Tugas

1. Bacalah dengan saksama uraian berikut!

Data terakhir penjualan Honda di Bandung dari bulan


Januari sampai bulan Mei 2007 mengalami pasang surut.
Penjualan pada bulan Januari 2007 mengalami
peningkatan sebanyak 50 unit. Akan tetapi, pada bulan
Maret mengalami penurunan penjualan sebanyak 20
unit. Penjualan tertinggi terjadi pada bulan Mei 2007.

2. Ubahlah narasi di atas menjadi sebuah tabel!

3. Tukarkanlah hasil pekerjaanmu dengan temanmu!

4. Periksalah bersama-sama hasil pekerjaanmu!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 202



KOMPETENSI 14
MENANGGAPI PUISI

A. MENANGGAPI CARA MEMBACA PUISI

Standar Kompetensi
Memahami pembacaan puisi.

Kompetensi Dasar
Menanggapi cara pembacaan puisi.

Indikator
1. Mampu mengemukakan cara pelafalan, intonasi, dan
ekspresi pembaca puisi.
2. Mampu memberi tanggapan dengan alasan yang logis
pembacaan puisi yang
didengar.

1. Isi Puisi

Bacalah puisi-puisi berikut!

KARANGAN BUNGA
(Karya: Taufiq Ismail)
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi.”

Kompetensi Berbahasa Indonesia 203


AKU
(Karya: Chairil Anwar)

Kalau sampai waktuku


‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

“Karangan Bunga” dan “Aku” di atas kamu namakan puisi,


bukan? Jawaban ini tidak salah. Namun, sebaiknya kamu
juga dapat menjelaskan mengapa kedua karangan itu
dinamakan puisi dan apa yang membedakannya dengan
karangan bukan puisi.

Untuk menjawab pertanyaan apakah puisi itu, dan apakah


yang membedakannya dengan karangan bukan puisi,
memang agak sukar karena kamu harus memberikan
batasan dan definisi. Banyak sekali ahli yang memberikan
batasan/definisi puisi, antara lain Herman J. Waluyo. Puisi
didefinisikan sebagai bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara
imajinatif.

Kompetensi Berbahasa Indonesia 204


Dari segi fisik, sebuah puisi ditulis dengan cara penulisan
yang lazim untuk sebuah puisi, yaitu dengan menggunakan
larik, bait, rima, dan ritme. Karya sastra bukan puisi, ditulis
dengan menggunakan kalimat, paragraf, serta tidak memiliki
rima dan ritme.

Jika dibaca dan dipahami secara cermat, sebuah puisi


mengandung tema dan amanat. Secara umum, tema berarti
permasalahan yang dijadikan bahan tulisan, sedangkan
amanat berarti pemecahan terhadap permasalahan itu.

Pada kompetensi yang lalu, kamu telah belajar cara


membaca puisi dengan tekanan dan jeda yang bervariasi.
Selain itu, irama yang selaras dengan isi, ucapan yang jelas,
penuh penghayatan, dan gerakan tubuh yang mengikuti
pembacaan puisi. Dari pembelajaran itu, kamu sudah
mengetahui cara membaca puisi yang menyenangkan dan
indah didengar.

Selanjutnya, kamu akan menyimak pembacaan puisi oleh


orang lain. Kamu pun akan menanggapi puisi yang
dibacakan tersebut.

2. Uji Kemampuan

1. Bentuklah kelompok beranggotakan empat orang!


2. Dengarkanlah secara saksama pembacaan puisi di
bawah ini oleh seorang temanmu!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 205


DARI SEORANG GURU KEPADA MURID-MURIDNYA
(Karya: Hartojo Andangdjaja)

Apakah yang kupunya, anak-anakku


Selain buku-buku dan sedikit ilmu
Sumber pengabdian kepadamu

Kalau di hari Minggu engkau datang ke rumahku


Aku takut, anak-anakku
Kursi-kursi tua yang di sana
Dan meja tulis sederhana
Dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
Semua padamu akan bercerita
Depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
Horizon yang selalu biru bagiku
Karena kutahu anak-anakku
Engkau terlalu muda
Engkau terlalu bersih dari dosa
Untuk mengenal ini semua

3. Diskusikanlah hasil pengamatanmu terhadap


pembacaan puisi tersebut dengan menggunakan format
berikut!

NO. UNSUR YANG DINILAI KOMENTAR

1. Keselarasan isi puisi dengan irama

2. Kesesuaian irama tekanan dan jeda


dengan isi puisi

3. Kejelasan ucapan

4. Penghayatan

Kompetensi Berbahasa Indonesia 206


3. Tugas

1. Seorang temanmu akan membacakan puisi “Aku Ingin”


karya Sapardi Djoko Damono !

AKU INGIN

(Karya: Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan


kata yang tak sempat:

diucapkan kayu kepada api yg menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan


isyarat yang tak sempat:

disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

2. Berikanlah tanggapan dengan alasan yang logis


terhadap pembacaan puisi tersebut dengan
memperhatikan hal-hal berikut!
a. Pelafalan
b. Intonasi
c. Ekspresi

Gunakanlah format berikut!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 207


NO. UNSUR YANG TANGGAPAN
DITANGGAPI

1. Pelafalan

2. Intonasi

3. Ekspresi

B. MEREFLEKSI PUISI

Standar Kompetensi
Memahami pembacaan puisi.

Kompetensi Dasar
Merefleksi isi puisi yang dibacakan.

Indikator
Mampu mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan
nyata siswa.

3. Merefleksi Isi Puisi

Simaklah baik-baik pembacaan pusi berikut yang


diperdengarkan oleh temanmu!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 208


Nyanyian Seorang Petani
(Karya: Abdul Hadi W. M.)

Berilah kiranya yang terbaik bagiku


Tanah berlumpur dan kerbau pilihan
Biji padi yang manis
Berilah kiranya yang terbaik
Air mengalir
Hujan menyerbu tanah air
Bila masanya buahnya kupetik
Ranumnya kupetik
Rahmat-Mu kuraih
Apakah kamu dapat memahami maksudnya? Apakah kamu
dapat menceritakan isinya? Ada langkah yang mudah dalam
memahami sebuah puisi. Langkah tersebut adalah dengan
membubuhkan tanda baca, kata, frasa, dan klausa di antara
kata dengan kata, larik dengan larik, dan bait dengan bait.

Ya Tuhan, berilah kiranya semua yang terbaik bagiku


Berilah tanah yang berlumpur dan kerbau pilihan serta
Biji padi yang manis
Ya Tuhan, berilah kiranya semua yang terbaik
Air mengalir dan
Hujan menyerbu tanah air
Ya Tuhan, bila masanya nanti buahnya kupetik

Kompetensi Berbahasa Indonesia 209


Ranumnya kupetik
Rahmat-Mu segera kuraih

Jika larik-larik puisi itu ditulis kembali dalam bentuk prosa,


kita akan memperoleh rangkaian kalimat sebagai berikut.

Penyair berdoa kepada Tuhannya. Ya Tuhan, berilah


kiranya semua yang terbaik bagiku. Berilah tanah yang
berlumpur dan kerbau pilihan serta biji padi yang manis. Ya
Tuhan, berilah kiranya semua yang terbaik, air mengalir dan
hujan menyerbu tanah air. Ya Tuhan, bila masanya nanti
buahnya kupetik, ranumnya kupetik, rahmat-Mu segera
kuraih.

4. Uji Kemampuan

1. Dengarkanlah kembali pembacaan puisi Nyanyian


Seorang Petani di atas!

2. Diskusikanlah dengan temanmu isi puisi tersebut yang


sudah disusun dalam rangkaian kalimat-kalimat!

3. Apakah yang bisa disimpulkan dari isi puisi tersebut?

4. Dalam kehidupan sehari-hari, perlukah kita memanjatkan


doa kepada Tuhan?

5. Apakah sikap petani dalam puisi tersebut patut kita


contoh?

Mengapa?

Kompetensi Berbahasa Indonesia 210


5. Tugas

1. Mintalah salah seorang temanmu membacakan puisi


Teratai berikut!

TERATAI
(Karya: Sanusi Pane)
Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tiada terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun berseri, Laksmi mengarang;
Biarpun dia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulis.
Teruslah, O Teratai Bahagia,
Berseri di kebun Indonesia,
Biarlah sedikit penjaga taman.
Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun engkau tidak diminati
Engkau turut menjaga zaman.

2. Diskusikanlah hal-hal berikut!

Kompetensi Berbahasa Indonesia 211


a. Apakah isi puisi tersebut?

b. Bagaimanakah perasaan penyair dalam puisi


tersebut?

c. Apakah yang bisa dikaitkan dengan kehidupanmu


dari isi puisi tersebut?

Kompetensi Berbahasa Indonesia 212


DAFTAR PUSTAKA

Bird, Carmel. 1996. Menulis Dengan Emosi. Bandung: Kaifa.


Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan
Menulis. Yogyakarta: Andi.
Nauman, Indra Jaya. 1999. Penuntun, Mengenali,
Memahami, dan Menghargai Puisi. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa.
Orbit, No. 07 Tahun VIII.
____, No. 03 Tahun IX.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1995. Beberapa Teori Sastra,
Metode Kritik, dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pranoto, Naning. 2006. From Diary To Be Story. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Rani, Supratman Abdul. 1996. Ikhtisar Sastra Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.
Rowling, J. K. 2001. Harry Potter dan Batu Bertuah. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Thahar, Harris Effendi. 1999. Kiat Menulis Cerita Pendek.
Bandung: Angkasa.
Tim. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. 1997. Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
www.google.co.id
www.republika.co.id
www.rumahdunia.net
www.sekolahindonesia.com
www.wikipedia.org

www.e-smartschool.com
http://jurnalnasional.com
www.mediaindo.co.id

Ahmadun Yosi Herfanda

“Wacana: Pengajaran Sastra Berpusat pada Karya Sastra”

Republika, Minggu, 29 April 2007

H. Kris Budiyono.

Tesis. Surakarta: Program Sarjana Universitas Sebelas


Maret, Januari 2006.

“Pembelajaran Puisi Berdasarkan Kurikulum 2004 Standar


Kompetensi”

http://pasca.uns.ac.id

Rabu, 15 Februari 2006

Agustinus Suyoto

“Pengantar Kesusastraan:Lembar Komunikasi Bahasa dan


Sastra Indonesia”

SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Jl. Dr. Sutomo 16 Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai