Smp7mat ContextualTeachingAndLearning AtikWintarti
Smp7mat ContextualTeachingAndLearning AtikWintarti
Smp7mat ContextualTeachingAndLearning AtikWintarti
Dilindungi Undang-undang
Ukuran Buku : 21 x 30 cm
510.07
CON Contextual Teaching and Learning Matematika: Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4/Atik Wintarti,…[et. al.].--Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Vi, 342 hlm.: ilus.; 30 cm.
Bibliografi: hlm. 328-329
Indeks.
ISBN
1. Matematika-Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Rahaju, Endah Budi III. Sulaiman, R. IV. Yakob, C
V. Kusrini VI. Harta, Idris VII. Wijayanti, Pradnyo
VIII. Maesuri, Sitti IX. Masriyah X. Budiarto , Mega Teguh
Salah satu upaya untuk melengkapi sumber belajar yang relevan dan
bermakna guna meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Direktorat Pembinaan SMP mengembangkan buku
pelajaran Matematika untuk siswa kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Buku
pelajaran ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, No. 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, dan berdasarkan kriteria buku pelajaran yang
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
Buku pelajaran ini merupakan penyempurnaan dari bahan ajar
kontekstual yang telah dikembangkan Direktorat Pembinaan SMP dalam
kaitannya dengan kegiatan proyek peningkatan mutu SMP. Bahan ajar
tersebut telah diujicobakan ke sejumlah SMP di provinsi Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan
Gorontalo sejak tahun 2001. Penyempurnaan bahan ajar menjadi buku
pelajaran yang bernuansa pendekatan kontekstual dilakukan oleh para
pakar dari beberapa perguruan tinggi, guru, dan instruktur yang
berpengalaman di bidangnya. Validasi oleh para pakar dan praktisi serta uji
coba empiris ke siswa SMP telah dilakukan guna meningkatkan kesesuaian
dan keterbacaan buku pelajaran ini.
Buku pelajaran Matematika ini telah dinilai oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan, dan dinyatakan memenuhi syarat untuk digunakan
sebagai buku pelajaran di SMP. Sekolah diharapkan dapat menggunakan
buku pelajaran ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat meningkatkan
efektivitas dan kebermaknaan pembelajaran. Pada akhirnya, para siswa
diharapkan dapat menguasai semua Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar secara lebih mendalam, luas serta bermakna, kemudian dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Saran perbaikan untuk penyempurnaan buku pelajaran ini sangat
diharapkan. Terimakasih setulus-tulusnya disampaikan kepada para penulis
yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku pelajaran ini, baik pada
saat awal pengembangan bahan ajar, ujicoba terbatas, maupun
penyempurnaan sehingga dapat tersusunnya buku pelajaran ini.
Terimakasih dan penghargaan juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu terwujudnya penerbitan buku pelajaran ini.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Pendahuluan................................................................................................. v
Daftar Isi........................................................................................................ vii
BAB I BILANGAN BULAT
1.1. Bilangan Bulat dan Lambangnya…………………………... 1
1.2. Operasi pada Bilangan Bulat………………………………... 6
Refleksi ..........................................………………………………... 6
Rangkuman ...................................………………………………... 21
Evaluasi Mandiri ..........................………………………………... 23
BAB II BILANGAN PECAHAN
2.1. Pecahan dan Bentuknya……………………………………… 29
2.2. Operasi pada Pecahan………………………………………… 47
2.3. Notasi Ilmiah ………………………………………… 62
Refleksi ..........................................………………………………... 62
Rangkuman ...................................………………………………... 66
Evaluasi Mandiri ..........................………………………………... 67
BAB III BENTUK ALJABAR
3.1. Bentuk Aljabar dan Operasinya……………………………. 70
3.2. Operasi Bentuk Pecahan Aljabar…………………………… 77
Refleksi ..........................................………………………………... 80
Rangkuman ...................................………………………………... 81
Evaluasi Mandiri ..........................………………………………... 81
BAB IV PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER
SATU VARIABEL
4.1. Kalimat Matematika………………………………………….. 84
4.2. Pengertian Persamaan Linier Satu Variabel….………….. 89
4.3. Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel……….. 93
4.4. Pertidaksamaan Linier Satu Variabel................................ 101
4.5. Menggunakan Bentuk Aljabar dalam Aritmetika Sosial.. 110
Refleksi .........................................…………………….….….…..... 123
Rangkuman ...................................……………………………….... 123
Evaluasi Mandiri ..........................……………………………….... 124
iv
BAB V PERBANDINGAN
5.1. Gambar Berskala……………………………………………... 128
5.2. Arti Perbandingan…………..……………………………….. 136
5.3. Perbandingan Senilai………………………………………... 141
5.4. Perbandingan Berbalik Nilai………………………………. 147
Refleksi .........................................…………………….….….…..... 151
Rangkuman ...................................……………………………….... 151
Evaluasi Mandiri ..........................……………………………….... 151
BAB VI HIMPUNAN
6.1. Pengertian Himpunan dan Anggota Himpunan………... 156
6.2. Menyatakan Himpunan…………………………………….. 163
6.3. Himpunan Berhingga dan Tak Berhingga………………. 168
6.4. Diagram Venn……………………………………………….... 171
6.5. Irisan Himpunan……………………………………………… 193
6.6. Gabungan Himpunan……………………………………….. 194
6.7. Komplemen dan Selisih Himpunan ……………………….. 209
Refleksi .........................................…………………….….….…..... 220
Rangkuman ...................................……………………………….... 217
Evaluasi Mandiri ..........................……………………………….... 219
v
BAB IX SEGITIGA
9.1. Segitiga dan Sifat Sudut Pada Segitiga……………………. 290
9.2. Melukis Segitiga dan Garis-garis Pada Segitiga………… 309
Refleksi .........................................…………………….….….…..... 318
Rangkuman ...................................……………………………….... 318
Evaluasi Mandiri ..........................……………………………….... 319
vi
Bab 1 Bilangan Bulat
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Untuk menggambar/
menunjukkan
bilangan pada sebuah
0
garis bilangan, -3 0 3
gambarlah sebuah
Gbr.1.b
titik atau bulatan
pada garis bilangan
tersebut. -3
Gbr.1.a
2 BAB 1 Bilangan Bulat
Garis bilangan himpunan bilangan bulat digambarkan
seperti berikut.
z z z z z z z z z z z z z
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
bilangan bulat negatif bilangan bulat positif
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Contoh 2
Gantilah tanda dengan <, >, atau = pada -4 -7
Penyelesaian:
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Soal 1
Soal 2
Misal pada ujian matematika ditetapkan aturan bahwa jika
siswa menjawab benar suatu butir soal diberi skor 4, jika tidak
menjawab diberi skor 0, dan jika menjawab salah diberi skor
-1.
Aminah 6 4 0
Galuh Erna 5 2 3
Zainul 8 2 0
Nabila 8 1 1
Zaty 8 0 2
Hamidah 7 1 23
Yusuf 7 3 0
A Penjumlahan
Kata Kunci:
x Operasi
x Komutatif
x Asosiatif -5 + -3 = ....
x Tertutup
x Distributif 1. Bilangan berapakah yang dapat diisikan
x Kuadrat pada titik-titik di atas?
x Akar Kuadrat
2. Gunakan keping aljabar untuk mencari
x Pangkat
jumlah yang berikut.
5 + -3 = .........
+3
-5
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Contoh 1
Untuk menjumlahkan dua bilangan positif seperti 5 + 3
dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya:
1. Tambahkan bilangan yang satu ke bilangan yang lain.
2. Jika menggunakan garis bilangan, dimulai dari nol
bergerak lima satuan ke kanan sehingga mencapai
bilangan 5. Selanjutnya tiga satuan ke kanan sehingga
mencapai posisi bilangan 8. Jadi 5 + 3 = 8.
Contoh 3
Soal 1
Hitunglah
a. 12 + 9 = . . .
b. -23 + 14 = . . .
c. 36 + (-49) = . . .
d. -89 + (-25) = . . .
e. 124 + 0 = . . .
B Pengurangan
Contoh 1
Gunakan keping aljabar untuk mencari 5 – 2.
Soal 2
Hitunglah
a. 34 - 13 = . . . d. -148 + (-101) = . . .
b. -76 – 45 = . . . e. -36 + 32 = . . .
c. 34 – (-59) = . . . f. - 18 – (-57) = . . .
(-4)
(-2) ++ (-4) + (-2)
(-2) + (-4)==-6-12 3 (-2) == -12
3(-4) -6
3u3=... 2 u 3 = . . .
2u3=... 1 u 3 = . . .
1u3=... 0 u 3 = . . .
0u3= ... 1 u 3 = . . .
1 u 3 = . . . 2 u 3 = . . .
2 u 3 = . . . 3 u 3 = . . .
3 u 3 = . . . 3 u 3 = . . .
Soal 3
Hitunglah
a. 13 × 4 = . . .
b. 24 × (-12) = . . .
c. -8 × 24 = . . .
d. -25 ×(14) = . . .
e. -15 × 0 = . . .
f. 4 : 4 = . . . f. 3 : 3 = . . .
g. 8 : 4 = . . . g. 6 : 3 = . . .
h. 12 : 4 = . . . h. 9 : 3 = . . .
Soal 4
Hitunglah
a. 144 : 3 = . . .
b. -246 : 6 = . . .
c. 248 : (-8) = . . .
d. -120 : (-10) = . . .
e. -21 : ...= -7
f. ..... : -4 = ....
Soal 5
Selesaikan
a. (82 × 4) : 2 = . . .
b. (-23 + 36) × 5 = . . .
c. 23 × ( 34 – 21) = . . .
d. -72 : -6 + 8 x -8 : 2 = ....
Diskusikan
1. Apakah yang dimaksud dengan tertutup?
2. Apakah perkalian dua buah bilangan bulat menghasilkan
bilangan bulat lagi?
3. Apakah operasi pembagian pada bilangan bulat berlaku sifat
tertutup? Mengapa? Jelaskan jawabanmu!
2 5 ...
3 8 ...
2 ... 25
3 ... 64
64 = . . . ?
Soal 8
Tentukan panjang sisi persegi jika luasnya
a. 81 cm2
b. 100 m2
c. 289 m2
Soal 9
1. a. Lengkapilah tabel di bawah ini.
Panjang
Volume
No rusuk kubus
kubus (cm 3 )
(cm)
1 2 ...
2 3 ...
3 5 ...
2 ... 27
3 ... 125
Soal 11
Tentukan panjang rusuk kubus yang volumenya
a. 64 cm3
b. 216 m 3
a. 33 = 3 × 3 × 3 dan 32 = 3× 3
33 x 32 = ( 3 × 3 × 3 ) x ( 3 x 3 ) = 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 35 = 33+2
Jadi, 33 x 32 = 33+2
b. 26 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 dan 24 = 2 x 2 x 2 x 2
6 2x2x2x2x2x2
2
2 :2 =
6 4
4 = 2x2x2x2 = 2 x 2 = 2 = 2 .
2 6-4
Jadi, 26 : 24 = 26-4
Contoh :
12 x (6 + 13) = 12 x (19) = 228
(12 x 6) + (12 x 13) = 72 +156 = 228
Jadi, 12 x (6 +13) = (12 x 6) + (12 x 13).
Contoh:
22 x (16 - 3) = 22 x 13 = 286
(22 x 16) - (22 x 3) = 352 - 66 = 286
Jadi, 22 x (16 - 3) = (22 x 16) - (22 x 3).
Contoh:
51 x 49 = (50 + 1) x 49
= (50 + 1) x (50 - 1)
= 2500 - 50 + 50 - 1
= 2499
D Apakah sifat di atas berlaku untuk pembagian? Jelaskan.
Operasi Campuran
Contoh 1
Enam orang guru memenangkan lomba karya ilmiah.
Jumlah hadiah yang mereka terima adalah Rp 45.000.000,00.
Masing-masing akan mendapat bagian yang sama setelah
dikurangi pajak sebesar 15%. Berapakah besar bagian
masing-masing guru?
Latihan 1.2
1. Hitunglah
a. 24×(56 - 23) = . . . b. (21 - 46) × 14 = ...
c. (127 - 43) : 2 = . . . d. 44 × (125:5) = . . .
7. Suhu udara turun rata-rata 3 derajat per jam. Jika pada pukul
12.00 suhu udara 35 derajat, berapakah suhu udara pada pukul
15.00 sore hari?
12.Hitunglah akar pangkat tiga dari bilangan 64, 216, 729, dan
1000.
RANGKUMAN
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Berkurang Bertambah
4. Nilai dari 3
2 16 adalah….
A. 2 B. 4 C. 6 D. 8
5. Jawaban dari 2(b - a)c jika a = -2, b = -4 dan c = 3 adalah
A. -72
B. -48
C. 48
D. -12
E. 12
B. SOAL URAIAN
1. Lengkapi hubungan berikut. Berikan dua contoh untuk
masing-masing hubungan.
a. + +=…
b. + -=…
c. - +=…
d. - -=…
e. +÷+=…
1 3 5
3. Non-Rutin . Sisipkan tanda kurung sehingga masing-
masing kesamaan bernilai benar.
a. 4 + 4 ÷ 4 – 4 = 1
b. 4 x 4 ÷ 4 + 4 = 2
c. 4 + 4 + 4 ÷ 4 = 3
d. 4 x 4 – 4 + 4 = 4
e. 4 + 4 x 4 – 4 = 28
f. 4 + 4 x 4 – 4 = 0
a. 6 + 2 × 4 - 3 × 2 = 10
b. 6 + 2 × 4 - 3 × 2 = 26
c. 6 + 2 × 4 - 3 × 2 = 16
d. 6+2×4-3×2=8
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
A Pengertian Pecahan
Bentuk Sederhana
B
Perhatikan bagian yang diarsir dari gambar-gambar
berikut dan pecahan-pecahan yang melambangkannya. Ada
berapa bagian pada masing-masing gambar? Ada berapa
bagian yang diarsir? Bilangan pecahan manakah yang
melambangkan bagian yang diarsir?
1 2 3 4
Pecahan , , , dan mewakili daerah
2 4 6 8
Tahukah Kamu yang sama besar, karena itu disebut pecahan-
pecahan senilai. Dari empat pecahan tersebut,
1
2
merupakan pecahan dengan bentuk paling
sederhana. Suatu pecahan dikatakan dalam
bentuk paling sederhana (pecahan sederhana)
jika faktor persekutuan terbesar (FPB) dari
Cahaya kilat (halilintar)
pembilang dan penyebutnya adalah 1.
berlangsung sekitar 1
Kamu dapat menulis bentuk paling
100 sederhana dari suatu pecahan dengan cara
menit. Ini lebih cepat dari
kedipan mata kita. membagi pembilang dan penyebut pecahan
itu dengan FPB dari pembilang dan
penyebutnya.
20
Jadi bentuk paling sederhana dari pecahan 28
adalah 75 .
Mengubah Bilangan campuran Menjadi Pecahan Tidak
C
Biasa
C
Tahukah Kamu?
Misal seseorang menunggang kuda
menempuh jarak 11 kilometer dalam
2
Kuda yang pertama
ukurannya tidak lebih waktu 11 jam.
4
besar dari seekor
anjing kecil. Kuda ini
dikenal dengan nama Bilangan-bilangan seperti 11 dan 11
2 4
“Euhippus”.
merupakan contoh dari bilangan
Kaki depan kuda ini
campuran.
sebanyak 4 jari
sedangkan kaki
belakangnya Bilangan campuran merupakan gabungan
sebanyak 3 jari. bilangan bulat dan pecahan.
Setelah berjuta-juta
tahun, jari-jari kuda 3 1 3
Jadi, 1 14 1 14 ; 116 ; dan 1 12 1 12
ini berangsur-angsur 16
hilang hingga tinggal
1 jari kaki. Bilangan campuran juga dapat ditulis
sebagai pecahan tidak biasa atau tidak
murni. Untuk itu kerjakanlah dahulu Lab
Mini berikut.
Bagilah model dari bilangan cacah itu menjadi empat bagian yang
sama (perempatan).
Penyelesaian
28
m Tulislah pembagian itu dalam bentuk
8
pecahan
3
8 28
24 m Bagilah 28 dengan 8
4
1 1
Marilah kita mulai dengan membandingkan 2
dan 3
.
senilai dengan
1 3
2 6
senilai dengan
1 2
3 6
Pecahan manakah yang lebih besar?
1 1 3 3
Tampak bahwa 2
> 3
dan 6
> 62 , sebab 1
2
=
6
dan 1 2
= .
3 6
Contoh 2
1 7
1
= ...
, sehingga 3 21
3 21
2 ... 6
2
=
...
= , sehingga 72
7 21 , 7 21 21
1!2
Karena 3 7
, maka jawaban permasalahan pemilihan
Ketua OSIS adalah Calon I lebih banyak pemilihnya
daripada Calon II.
Contoh 3
Mengurutkan Pecahan-pecahan
Contoh 4
7
Urutkanlah pecahan 83 , 52 , dan 20 dari kecil ke besar.
Tulislah
pecahan
3 15 2 16 7 14 senilai
= = = dengan
8 40 5 40 20 40
menggunakan
KPK sebagai
penyebutnya
G
Pecahan biasa atau bilangan campuran dapat dinyatakan
dalam bentuk pecahan desimal. Demikian pula sebaliknya,
pecahan desimal dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan
biasa atau bilangan campuran.
Ambil kalkulator dan lakukan kegiatan berikut ini.
Contoh 5
9
Dengan menggunakan kalkulator tentukan nilai dari
40
Tekan tombol: 9 / 4 0 =
9
Jadi 0,225 = 40
Ingat.
8 .
Jadi 1,32 = 1 25
3 0 ,75
4 4 3
2 ,8
-
0, 2
0,2
-
0
Kamu juga dapat menggunakan kalkulator untuk
membagi pembilang dengan penyebut.
Contoh 8
Pembulatan
Jika bilangan desimal itu dibulatkan sampai satu desimal,
maka dapat ditulis 0,4. Angka 4 tidak berubah karena angka
di kanannya yaitu 4 kurang dari 5.
Contoh 9
Tulislah setiap pecahan berikut sebagai suatu bilangan
desimal.
a. 4 b. 8
15 11
4 =
Jadi 15 0,26
Contoh 11
Tulislah 36% sebagai suatu pecahan dalam bentuk pa-
ling sederhana
Contoh 12
7 dari permukaan bumi tertutup air. Tulislah
Sekitar 10
dalam bentuk persen.
Persen ditulis sebagai suatu pecahan dengan penyebut
100
7 = 70 = 70%
10 100
0,7 = 70%
Matematika SMP Kelas VII 39
Jika kalkulator tersedia, kamu dapat menggunakan
kalkulator tersebut untuk memperoleh suatu pecahan sebagai
suatu persen seperti pada contoh berikut.
Contoh 13
Contoh 14
Contoh 15
13
Nyatakan dalam permil.
25
Penyelesaian:
13 13 u 40 520 13
= = . Jadi, sama dengan 520 permil.
25 25 u 40 1000 25
8 17 5 f. 11 , 5 , 5
e. 2 9 , 2 18 , 2
7 ,7
g. 15 , 1 h. 1 8 , 2 1 , 1 3
6 24 8 12 3 12 11 4 4
5
Ubahlah pecahan 95 yang ada dalam rumus tersebut ke
dalam bentuk bilangan campuran.
J u m l a h k a n l a h
1 dan 3 .
8 8
Gambarlah sebuah persegipanjang pada kertas grafik seperti yang ditunjuk-
kan oleh gambar di bawah ini. Tiap persegipanjang ini menunjukkan
perdelapanan.
Menjumlahkan ..................................................................................
Pecahan ..................................................................................
Sejenis ..................................................................................
Contoh 1
= 75
= 1 52
12
5
3 1 3 1 2
4 4 4 4
Contoh 4
Berapa bagian dari isi buku itu yang telah dibaca oleh Ani?
1 + 2 = 11 atau 1 2 3 8 3 8 11
+ = + = =
4 3 12 4 3 12 12 12 12
11 bagian isi buku ceritera tersebut
Jadi Ani telah membaca 12
Contoh 5
Modelkan pengurangan 12 13 .
m Kurangkan: 63 62
1 1 32 32 1
2 3 6 6 6 6
Contoh 6
Contoh 7
= 18 + 1 14 m 5 4 1 11
4 4 4 4
Jumlahkan bilangan cacahnya.
= 19 14
Selesaikanlah 6 13 - 4 12
Jadi 6 13 - 4 12 = 1 56
F
Kerja Bersama-sama
Contoh 8
1
Bagian yang diwarnai sekaligus diarsir adalah 6 dari lahan
semula. Bagian ini menunjukkan bagian dari lahan yang
ditanami temulawak. Luas dari bagian tersebut adalah
1 1
panjang x lebar, yaitu 2 u 3
. Jadi, bagian yang ditanami
1 1 1
temulawak menyatakan 2 u 3 = 6.
Contoh 9
2 1
Tentukanlah 3 dari 2
2 dari 1 o 2 u 1 m Kalikan pecahan-pecahan itu
3 2 3 2
2u1 Kalikan pembilang-pembilangnya.
= 3u2 m
Kalikan penyebut-penyebutnya.
= 62 = 13 m Sederhanakan.
3
= 10
4u 2 2222
3 3 3 3 3
8
3
22
3
Pada perkalian bilangan cacah dengan bilangan pecahan,
kamu dapat mengubah bilangan cacah ke dalam bentuk
pecahan dengan penyebut 1 kemudian melakukan perkalian
4u 2 8
pecahan. Misalnya 4 u 23 4u2
1 3 1u 3 3
22.
3
= 31 uu 21
Kalikanlah pembilang dan penyebutnya.
m
= 61 = 6 m Sederhanakan
8 1 = (8 u 3) 1 25
3 3 3
Kemudian kalikanlah pecahan-pecahan tersebut.
1 x 25 25
2 3 6
= 4 61
Jadi sebanyak 4 61 halaman dari album foto itu yang akan
diisi dengan foto-foto artis.
1 81
2 dari 3 halaman
1 1
2 dari 8 adalah 4, dan dari adalah 6
1 u 81 1 41
Sehingga, 2 3 adalah 4 + 6 atau 6 .
Kamu juga dapat menggunakan model luasan untuk
mengalikan bilangan campuran seperti berikut.
Jadi 8 u 2
1 = 20
2 Luas segiempat tersebut adalah
1 1 1 1 1 1 3
1 u2 11 3 cm 2
2 4 4 2 2 8 8
Contoh 13
2 u 13 m Kalikan.
= 3u1
= 26
3
82
3
m Sederhanakan.
Contoh 14
Penyelesaian:
1
Untuk membaca tulisan 4 halaman diperlukan waktu
2
1 1 9
4 x jam = jam.
2 4 8
Jadi, kamu membutuhkan paling sedikit 1 jam untuk
1
membaca 4 halaman.
2
Pembagian Pecahan
Jawab: 3
ditulis 6 : 2 = 3
Jawab: 12
ditulis 6 : 21 = 12
Perhatikan:
6 : 21 = 12
Penyelesaian:
Tentukan 10 2 : 3
3
Penyelesaian:
d. 11 83 2 16
1 1 83
e. 9 12 4
d. 21 18 1116
1 11 11 1
e. 15 12 2
c. 25 u 81 d. 1 dari 13 e. 35 u 34
2
1 2
14. Tentukanlah ab jika a= dan b =
3 5
Kata Kunci:
Demikian juga tentu kamu kesulitan
x Notasi Ilmiah
membaca informasi seperti massa molekul air
diperkirakan “0,00000000000000000003 gram”
5.880
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
24 tempat
= 5,88 x 1.000.000.000.000.000.000.000.000
= 5,88 x 1024
m Pangkat dari 10 adalah 24
5 tempat
= 5,6 x 0,00001
= 5,6 x 10-5
Contoh 4
Tulislah (a) 1,9 x 105 dan (b) 4,519 x 10-4 dalam bentuk umum.
Jarak rata-rata
ke matahari (km)
8
Bumi 1,496 x 10
8
Yupiter 7,783 x 10
8
Mars 7,783 x 10
7
Merkurius 7,783 x 10
9
Neptunus 4,497 x 10
9
Saturnus 1,427 x 10
9
Uranus 2,869 x 10
8
Venus 1,082 x 10
RANGKUMAN
1. Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk “ ba ”,
dengan a dan b adalah bilangan bulat, b z 0, dan b
bukan faktor dari a disebut bilangan pecahan. Bilangan
“a” disebut pembilang, “b” disebut penyebut.
2. Suatu pecahan dikatakan dalam bentuk paling sederhana
(pecahan sederhana) jika faktor persekutuan terbesar (FPB)
dari pembilang dan penyebutnya adalah 1.
3. Bilangan campuran merupakan jumlah suatu bilangan
cacah dan pecahan.
4. Salah satu cara membandingkan pecahan adalah dengan
menyatakan pecahan-pecahan itu sebagai pecahan sejenis
kemudian membandingkan pembilang-pembilangnya.
75
5. Pecahan dengan penyebut 100 seperti 100 disebut sebagai
75 persen atau 75%.
6. Pecahan sejenis dapat dijumlahkan/dikurangkan dengan
cara menjumlahkan/mengurangkan pembilangnya.
7. Menjumlahkan/mengurangkan dua bilangan campuran
dengan cara menjumlahkan/mengurangkan bagian cacah
dilanjutkan dengan pecahannya.
8. Perkalian dua pecahan dilakukan dengan mengalikan
masing-masing pembilang dan masing-masing penyebut.
9. Perkalian bilangan campuran dilakukan setelah
mengubah keduanya menjadi pecahan.
A. 4 34 B. 3 34 15
C. 3 16 D. 3 14
C. 10.6000 D. -0,0006
4 4 1
A. B. - C.-
15 15 2
19
D. -
15
a. 5 : 83 b. 15 : 34 c. 94 : 53 d. 12 : 13
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Contoh 1
Sederhanakan penulisannya .
a. 6xa
b. axaxaxaxaxaxa
Contoh 3
Sederhanakan bentuk aljabar berikut.
a. 3x4 + 2x2 + x - 2
b. 6s3 + 2 s2 – 3 s2 + s - 5
Penyelesaian:
a. Bentuk aljabar ini tidak dapat disederhanakan lagi,
karena tidak memiliki suku-suku yang sejenis.
b. 6s3 + 2 s2 – 3 s2 + s – 5 = 6s3 + (2 – 3) s2 + s – 5
= 6s3 + (– 1) s2 + s - 5
= 6s3 – s2 + s - 5
Bentuk aljabar kadangkala menggunakan “perkalian”
antara variabel dengan lambang bilangan bulat. Sehingga
untuk menyederhanakannya kita menggunakan sifat
distributif perkalian terhadap penjumlahan atau terhadap
pengurangan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
c. 25 a 35 b = a + b
5
= 5a + 7b
d. (2a)3 = 2a 2a 2a
= (2 2 2 ) (a a a )
= 2 3 a3
= 2 3 a3
Contoh 5
Sederhanakan bentuk aljabar di bawah ini.
a. 2x – 5y + 6x – 2y
b. 4a – 3b – 5a + 2b
Penyelesaian:
a. 2x – 5y + 6x – 2y = 2x + 6x – 5y – 2y
= (2 + 6) x + (- 5 – 2)y
= 8x + (-7)y
= 8x – 7y
= (4 - 5) a + (-3 + 2) b
= (-1) a + (-1) b
=-a–b
Perhatikan bahwa bentuk-bentuk aljabar selalu memuat
satu atau lebih dari satu variabel. Variabel itu dapat diganti
dengan sebarang bilangan bulat. Pada soal sering terdapat
perintah untuk mengganti atau substitusi suatu variabel
dengan bilangan tertentu. Bagaimana mendapatkan hasilnya?
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 6
Contoh 7
Latihan 3.1
Contoh 1
Tentukan hasilnya.
3 5 ..... 6 3 .....
a. . b.
b b ..... c c .....
9 4 ..... 4 6 .....
c. d.
d d ..... e e .....
3 5 6 7 ..... 3 4 7 6 .....
e. . f. .
a a a a ..... b b b b .....
Contoh 2
Berapakah hasilnya?
4 5 .... 5 7 ....
a. u b. u
7d e .... k 8l 2 ....
8 6 .... 7 9 ....
c. 2
u d. 2
u 3
3m n .... n 2k ....
2. 6 4 .9
3 .5 7 .8
12 36
15 56
Contoh 3
Berapakah hasilnya?
3 6 .... 5 7 ....
a. : b. :
5b c .... d 2 6k ....
4 7 .... 5 3 ....
c. : d. 7b 4 : 8 f 3 ....
3n 2 l 5 ....
Contoh 4
Berapakah hasilnya?
3 2
§ 5 · .... § 3 · ....
a. ¨ ¸ b. ¨ 2 ¸
© 6k ¹ .... © 2k ¹ ....
5 x
§ k · .... § 6 · ....
c. ¨ 3 ¸ d. ¨ 5 ¸
© 5b ¹ .... © 2c ¹ ....
Tentukan hasilnya!
7 8 6 7 .... § 8 ·9 7 ....
1. 7. ¨ n 2 k ¸ : k
a b a b .... © ¹ ....
4 6 8 12 .... §9 8· 4 ....
2. 8. ¨ m n ¸ : m
5a 7a 9b 3b .... © ¹ ....
8 3 .... §8 6· 4 ....
3. u 2 9. ¨ n u m ¸ : m 2
2k 2k .... © ¹ ....
4 3 .... § 8 · 7 8 ....
4. u 10. ¨ m3 : n 2 ¸ u n
2
2 m 5n .... © ¹ ....
4 §7 6 ·
5 3
.... §7· § 8 · ....
5. 2n ¨ l 2 m3 ¸ 11. ¨ ¸ ¨ ¸
© ¹ .... © m ¹ © 2n ¹ ....
§ 7 9· 8
4 5
.... § 8 · § 4 · ....
6. ¨ 2k n 2 ¸ u n 12. ¨ ¸ ¨ 2 ¸
© ¹ .... © 2n ¹ © 3k ¹ ....
REFLEKSI
Dalam bab ini telah dipelajari berbagai konsep yang
berhubungan dengan bentuk aljabar, di antaranya definisi
yang berhubungan dengan bentuk aljabar, operasi dan sifat-
sifatnya, dan penggunaannya dalam kehidupan dalam sehari-
hari.
1. Mengapa konsep ini penting dipelajari?
2. Setelah mempelajari konsep apakah kalian menyadari
manfaat belajar matematika?
3. Seandainya mempunyai kesempatan untuk menjelaskan
materi ini, apakah yang akan kalian lakukan pertama kali?
EVALUASI MANDIRI
A. PILIHAN GANDA. Pilih jawaban yang tepat
bilangan.
a. Lima kali x dibagi dengan y.
b. Sepuluh kali y dikurangkan dari 2 kali x.
c. Tujuh dikali hasil kali x dan y.
2. Pangkat tertinggi suatu variabel pada bentuk aljabar
disebut derajat. Salin dan lengkapi seperti contoh.
Banyak
Ekspresi aljabar Variabel Koefisien Konstanta Derajat
suku
2x + 7y 2 x, y 2, 7 - 1
ax + ҏ7x í 5a
7ab í 7a2b
6x + 5y í 4x + 2y
7ax + 7x í 5a í 6ax
3. Sederhanakan
a. 1a2 + 3b + 4b2 “ 2b
2 b. 6m + 2n2 “ 3m + 5n2
c. 3xy + 2y2 + 9yx d. 5x2 + 7xy “ 2yx
e. 13m + 9 + 3m “ 3 f. 11 “ 3a2 b + 4 “ 7ba2
g. 3x + 4xy “ 2x + 7xy h. 13x2 + 5x2 y “ 9x2
i. 9a2b + 2ba2 “ 3b2a j. 11m2n “ 3nm2 + 5mn2
4. Sederhanakan
2 4 6m m 10
a. + b. +
3b 5b m5 m5
k k x x 3a a
c. - d. - e. ¯
2 3 8 4 2 5
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
A Kalimat Pernyataan
Kata Kunci:
x Kalimat benar
x Kalimat salah
x Kalimat pernyataan
x Kalimat terbuka
x Kalimat bilangan
Gambar 4.1
B Kalimat Terbuka
1. Masalah Kado
Pada acara ulang tahunnya, Ani menerima
kado dari Johan. Isinya adalah beberapa buah
buku. Lisa berkata pada Dewi yang hadir
dalam acara itu “banyak buku dalam kotak
kado itu adalah enam buah”. Bagaimana
pendapatmu tentang ucapan Lisa? Benar
Gambar 4.2
ataukah salah?
Latihan 4.1
1. Tentukan manakah kalimat berikut yang benar dan mana
yang salah. Ubahlah kalimat yang salah sehingga menjadi
kalimat yang benar.
a. 3 adalah kelipatan 6.
b. Solo adalah ibukota Jawa Tengah
3 4
c. 4 < 5
d. ( 4 + 2 ) ( 4 + 8 ) = 4 ( 8 + 2 )
e. 27 bukan bilangan prima
f. Jumlah ketiga sudut pada segitiga adalah 360°.
2. Tentukan manakah kalimat berikut yang merupakan
kalimat pernyataan dan manakah yang bukan. Jika
kalimat pernyataan, tentukan benar atau salah, dan jika
bukan kalimat pernyataan beri alasan mengapa bukan
kalimat pernyataan.
a. Tidak ada bilangan prima yang genap.
b. FPB dari 16 dan 32 adalah 16
c. Berapakah 12 ditambah 9 ?
B
1. Diskusikan
Apa yang akan kamu Sebuah kelompok sirkus mempunyai enam ekor
pelajari? harimau; tiga jantan dan tiga betina.
Kata Kunci:
x Persamaan
x Persamaan linear
dengan satu variabel
Gambar 4..4
Apa yang akan kamu Pada bagian ini kamu akan mempelajari cara
pelajari? mencari penyelesaian dari persamaan linear satu
variabel. Menyelesaikan persamaan artinya
À Menyelesaikan Per-
adalah mencari nilai yang memenuhi
samaan Linear De-ngan
satu variabel persamaan tersebut. Penyelesaian persamaan
disebut juga dengan akar persamaan. Berikut ini
Kata Kunci: diberikan beberapa pertanyaan untuk
x Penyelesaian diselesaikan. Selesaikan setiap soal tersebut
x Himpunan Penye-lesaian
dengan caramu masing-masing.
1. Diskusikan
Ida dan Anis membeli buku. Ida membeli 5 bungkus
sedangkan Anis membeli 2 bungkus. Banyak buku
dalam setiap bungkus adalah sama. Selesaikan setiap
pertanyaan berikut ini (setiap pertanyaan tidak
berkaitan dengan pertanyaan yang lain).
a. Jika Ida memberi adiknya sembilan buku dan sisanya
sama dengan banyak buku Anis, berapakah banyak buku
dalam setiap bungkus?
b. Jika Anis diberi tambahan 12 buku dari kakaknya
sehingga seluruh bukunya sama dengan banyak buku
Ida, berapakah banyak buku dalam setiap bungkus?
c. Jika Ida memberi adiknya enam buku, Anis mendapat
tambahan duabelas buku dari kakaknya maka banyak
buku Ida sama dengan banyak buku Anis, berapa banyak
buku dalam setiap bungkus?
Tinki
35 x x x x x x
Dipsi
20 x x x x x x x
Persamaannya, 35 +6x = 20 + 7x
Diagram-1
Dipsi
20 x Persamaannya, ...........................
Dipsi
x
5. Diskusikan
Masih ingatkah kamu tentang
katak Tinki dan Dipsi yang
dikejar ular?
Setelah aman menghindari
kejaran ular, Tinki dan Dipsi
beristirahat sejenak..
Setelah beberapa saat, keduanya melihat nyamuk di
depannya.
Tinki
Dipsi
Gambar 4.9
Dipsi Tinki
76
x x
124
Gambar 4.10
7. Tentukan akar persamaan berikut ini :
a. 6x – 10 = 2x + 2
b. 3x – 4 = 2x – 2
Ingat kembali saat kamu mengerjakan soal tentang persamaan,
kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini.
a. Bolehkah menambah kedua ruas persamaan dengan
bilangan yang sama?
b. Bolehkah mengurangi kedua ruas persamaan dengan
bilangan yang sama?
c. Bolehkah mengalikan atau membagi kedua ruas
persamaan dengan bilangan yang sama?
Penyelesaian :
Misalkan lama Ali bersepeda adalah t jam, maka
lamanya Udin bersepeda adalah:
15 1
(t+ 60 ) jam = (t+ 4 ) jam.
Gambar 4..11
Latihan 4.3
1. Tulislah persamaan yang sesuai dengan masing-masing
pernyataan berikut.
a. Dua kali kelereng Arif ditambah dua sama dengan
kelereng Arif diambil delapan.
b. Dua kali umur Fia pada sepuluh tahun yang akan
datang sama dengan tiga kali umur Fia.
c. Tiga kali uang ayah sama dengan uang ayah
ditambah Rp100.000,00
d. Banyaknya pensil Ida menjadi 50 buah setelah
dibelikan ayah sebanyak 23 buah.
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari setiap persamaan
berikut ini tanpa menggunakan model kartu.
a. 5y = y – 40 f. x – 4 = 2x + 6
b. 2q + 4 = 4 – 2q g. t + 1 = 3t - 5
3 1 2
c. r + 1 = 4r + 1 h. 4
x= 2 + 3x
1
d. 3a + 1 = 9 – a i. 3
(x – 7) = 5x
1
e. 2r + 16 = r - 25 j. 5
k+1=6
x = 5. y = 82 = 4.
b. t = -2 d. s = - 12
9. Buat kalimat yang dapat dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut.
a. 2x + 5 = 6 c. n + (n +1) + (n +2) = 27
b. –4x – 2 = x + 4 d. k1 = 4 + k
A Pengertian
Apa yang akan kamu
pelajari?
Perhatikan banyak siswa di kelasmu. Berapakah
À Pengertian banyak siswa di kelasmu ?
pertidaksamaan
À Pengertian Banyak siswa di kelas ini kurang dari 50 orang.
pertidaksamaan linear
Kalimat “Banyak siswa di kelas ini kurang dari 50”,
dengan satu variabel
jika dipisahkan kata-katanya adalah sebagai
berikut.
Kata Kunci:
x Pertidaksamaan Kata Banyak siswa di Kurang 50
x Pertidaksamaan linear kata kelas ini dari
satu variabel
x Penyelesaian dan
Himpunan Penyele-saian Misalkan n : banyak siswa di
kelas ini
Simbol n < 50
Matematika
Maks
60 Km
(i) (ii)
17 Tahun ke atas
(iii) (iv)
Penumpang maksimum
6 orang Penumpang tidak boleh
lebih dari 15 orang
Gambar 4.14
Soal 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
memperhatikan Gambar 4.14
1. Utarakan pendapatmu, mengapa pada setiap gambar
tersebut diberi peraturan?
2. Jika : t menyatakan kecepatan mobil,
m menyatakan umur pengunjung bioskop,
s menyatakan banyak penumpang mobil dan
h menyatakan banyak penumpang perahu,
tulislah syarat untuk t, m, s dan h dalam simbol
matematika .
3. Perhatikan kembali jawabanmu pada soal nomor 2.
a. Apakah setiap syarat yang kamu tulis memuat
variabel?
b. Berapakah banyak variabel dalam setiap syarat?
c. Berapakah pangkat dari variabelnya?
d. Notasi mana sajakah yang dipakai dalam jawabanmu
nomor 2? ( “=”,”d ” , “ t ”, “<“, “>” )
e. Manakah di antara jawabanmu nomor 2 yang
merupakan kalimat terbuka?
x x x x x x x x x x x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
~
x x x x x x x x x x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
~
x x x x x x x x x x x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
x x x x x x x x x x x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
x x x x x x x x x x x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Contoh 1
Tentukan penyelesaian dari pertaksamaan:
a. y + 2 > 6
b. x – 3 d 2, x bilangan bulat antara -3 dan 8.
Penyelesaian :
a. y+2>6
y + 2 – 2 > 6 – 2 (kedua ruas dikurangi 2)
y > 4
Grafiknya :
~
x x x x x x x x x x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
b. x – 3 d 2
x – 3 + 3 d 2 + 3 (kedua ruas ditambah 3)
x d 5
Cara lain :
Karena pengganti x selatif sedikit, mencari penyelesaiannya
dapat dilakukan dengan mencoba satu persatu.
x = -2 (-2) – 3 d 2 x = 3 (3) – 3 d 2
-5 d 2 (benar) 0 d 2 (benar)
x = -1 (-1) – 3 d 2 x = 4 (4) – 3 d 2
-4 d 2 (benar) 1 d 2 (benar)
x = 0 (0) – 3 d 2 x = 5 (5) – 3 d 2
-3 d 2 (benar) 2 d 2 (benar)
x = 1 (1) – 3 d 2 x = 6 (6) – 3 d 2
-2 d 2 (benar) 3 d 2 (salah)
x = 2 (2) – 3 d 2 x = 7 (7) – 3 d 2
-1 d 2 (benar) 4 d 2 (salah)
Jadi, penyelesaiannya adalah -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5
106 BAB 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linier
Menurutmu, cara manakah yang lebih cepat dan efisien?
Soal 3
Tentukan penyelesaian dan gambar grafik penyelesaian dari
pertidaksamaan berikut ini.
a. w + 2 > -1
b. 8 < 53 + r
Soal 4
1. Isilah titik-titik dibawah ini terlebih dahulu dengan angka
yang sesuai, kemudian isilah dengan tanda “<“, “>”
atau “= “.
4>1
12 = 4.3 1. 3 = 3 (kedua ruas dikalikan 3)
... = 4.2 1. 2 = . . . (kedua ruas dikalikan 2)
... = 4.1 1. 1 = . . . (kedua ruas dikalikan 1)
... = 4.0 1. 0 = . . . (kedua ruas dikalikan 0)
. . . = 4 . -1 1. -1 = . . . (kedua ruas dikalikan -1)
-8 = 4 . -2 1. -2 = -2 (kedua ruas dikalikan -2)
. . . = 4 . -3 1. -3 = . . . (kedua ruas dikalikan -3)
8 < 12
... = 8:4 12 : 4 = . . . (kedua ruas dibagi 4)
4 = 8:2 12 : 2 = 6 (kedua ruas dibagi 2)
Pada pertidaksamaan:
1. jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan
positif yang sama (bukan nol) , maka tanda
pertidaksamaan tidak berubah.
2. jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan
negatif yang sama (bukan nol), maka tanda
pertidaksamaan berubah menjadi sebaliknya.
Mengapa?
Contoh 2
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut dan
gambar grafik penyelesaiannya pada garis bilangan.
a. 2x < -1.
b. - 23 x t 2.
c. 4x – 2 < -2x + 10, x adalah bilangan bulat antara -1 dan 8
Penyelesaian :
a. x < -1
2
b. - 23 x t 2.
a. x – 1 > 10 f. 47 7
5 dt- 2
b. w + 4 d 9 g. h - 12 t -1
c. –5 > b – 1 h. -7 34 + m + 12 d -2 14
d. 32 + k t -45 i. –3.(v – 3) t 5 – 3v
e. 2 < s – 8 j. 43 r – 3 < r + 23 - 13 r
~
x x x x x x x x x x x
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Soal 1
Seorang pedagang buah-buahan membeli buah rambutan
dengan harga Rp2.750,00 per kg. Selanjutnya pedagang itu
menjualnya dengan harga Rp3.000,00 per kg.
a. Pedagang itu memperoleh/mendapat kan untung atau
rugi?
b. Berapa besar untung atau rugi itu?
Soal 2
Amir membeli seekor ayam kampung dengan harga
Rp17.500,00 , kemudian dijual lagi dengan harga Rp16.000,00.
Amir memperoleh/mendapatkan untung/rugi? Berapa
besarnya?
Soal 3
Bu Ida menjual perhiasan seharga Rp450.000,00 dan ia mendapat
untung sebesar Rp25.000,00. Berapa rupiahkah ia membeli
perhiasan itu?
Soal 4
Seorang pedagang sepeda membeli
sebuah sepeda dengan harga
Rp210.000,00. Setelah diperbaiki
dengan menghabiskan biaya
Rp50.000,00 maka sepeda itu dijual.
Berapakah ia menjual sepeda itu
jika ternyata dia mengalami rugi
sebesar Rp12.500,00. Gambar 4.17
Latihan 4.5a
1. Suatu barang dibeli dengan harga Rp11.000,00 kemudian
dijual lagi.
Tentukan untung yang diperoleh jika dijual dengan harga:
a. Rp12.500,00 b. Rp11.775,00
2. Amin membeli radio dengan harga Rp135.000,00 kemudian
dijual lagi. Tentukan kerugian yang dialami Amin jika dijual
dengan harga:
a. Rp128.500,00 b. Rp 31.750,00
3. Pak Ali menjual sebuah mobil dengan harga
Rp45.000.000,00. Tentukan harga belinya, jika:
a. ia memperoleh untung sebesar Rp2.050.000,00
b. ia mengalami rugi sebesar Rp1.500.000,00
4. Seorang pedagang membeli 20 kg gula dengan harga
Rp5.500,00 per kg. Gula itu kemudian dijual lagi dengan
harga Rp5.750,00 per kg. Selama menjual gula tersebut
tumpah 2 kg. Untung atau rugikah pedagang itu? Berapa
besar-nya?
5. Pak Amat membeli 10 buah semangka dengan harga
Rp60.000,00. Dari pembelian tersebut pak Amat
menginginkan keuntungan sebesar Rp10.000,00.
6. Seorang pedagang membeli telur dengan harga Rp7.500,00
per kg. Telur itu kemudian dijual dengan harga Rp7.750,00
per kg. Bila pedagang itu menjual 15 kg telur, berapa untung
yang diperolehnya?
Soal 1
Ahmad membeli sebuah radio dengan harga Rp100.000,00.
Beberapa hari kemudian radio itu dijual kepada temannya
dengan harga Rp115.000,00. Berapa persenkah keuntungan
Ahmad?
Soal 2
Pak Ali membeli seekor kambing seharga Rp400.000,00 Karena
ada keperluan lain, kambing itu dijual lagi dengan harga
Rp350.000,00. Tentukan persentase kerugiannya.
Setelah kamu kerjakan Soal 1 dan Soal 2, maka dapat kamu
simpulkan bahwa:
Untung
Persentase keuntungan = h arg abeli x 100%
Rugi
Persentase kerugian = h arg abeli x 100%
Latihan 4.5b
Menghitung salah satu harga beli/jual jika persentase untung/rugi
C
diketahui
Contoh 1
1. Seorang pedagang buku membeli sebuah lemari buku
dengan harga Rp150.000,00. Supaya untung 18% berapakah
lemari itu harus dijualnya?
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka harus
dihitung dulu besarnya keuntungan dalam rupiah sebagai
berikut.
15
= x Rp2.250.000.00 = Rp33.750,00
100
Jadi harga jual komputer tersebut adalah
= Rp2.250.000,00 + Rp337.500,00
= Rp2.587.500,00
Selanjutnya perhatikan contoh permasalahan berikut.
Seorang pedagang beras berhasil menjual 20 kg beras dengan
harga Rp560.000,00. Dalam penjualan itu pedagang tersebut
mendapat untung sebesar 12%. Dengan berapa rupiah pedagang
itu membeli beras per kg?
Penyelesaian:
Diketahui untung = 12%
Misalkan pembelian = 100%,
maka penjualan = 100% + 12% = 112%. Karena yang diketahui
harga penjualannya, maka kita hitung besarnya untung (dalam
rupiah) sebagai berikut.
12%
= X Rp560.000,00
112%
= Rp60.000,00
Jadi harga pembelian 20 kg beras = Rp60.000,00
harga pembelian 1 kg beras adalah Rp3.000,00
Soal 1
Seorang pedagang buah-buahan membeli semangka dengan
harga Rp2.500,00 per kg. Karena agak busuk maka dalam
penjualannya pedagang itu menderita kerugian sebesar 6%.
Dengan berapa rupiah penjual itu menjual semangkanya tiap
kg?
Soal 2
Seorang pedagang beras berhasil menjual 50 kg beras dengan
harga Rp150.000,00. Dalam penjualan itu pedagang tersebut
mengalami rugi sebesar 5%. Dengan berapa rupiah pedagang
itu membeli beras per kg?
Selanjutnya, buatlah contoh tentang proses perdagangan yang
sudah diketahui dua di antara harga penjualan, harga pembelian,
untung/rugi (dalam rupiah/ persen). Kemudian tentukan salah
satu di antaranya yang tidak diketahui.
Latihan 4.5c
1. Tentukanlah harga penjualan, jika:
a. harga pembelian Rp17.500,00, untung 10%
b. harga pembelian Rp25.000,00, rugi 11%
c. harga pembelian Rp250.000,00, untung 9%
d. harga pembelian Rp375.000,00, rugi 6%
2. Seorang pedagang membeli barang dengan harga
Rp300.000,00 dan menjualnya dengan keuntungan 15%.
Berapa harga penjualan barang tersebut?
3. Seorang pedagang menjual sebuah barang dengan harga
Rp75.000,00. Pedagang itu mendapat keun-tungan 25% dari
harga pembelian.
Berapa harga pembelian barang tersebut?
Soal 1
1. Pada akhir tahun lalu Ida
pergi ke toko pakaian untuk
membeli 1 (satu) stel pakaian
dengan harga Rp135.000,00
Berapa rupiah Ida harus
membayar jika toko pakaian
itu memberikan diskon
sebesar 25% kepada Ida? Gambar 4.21
Contoh 1
Pada supermarket “BETA” hampir semua label harga barang
yang dijual belum termasuk PPN sebesar 10%. Jika Pak Mega
membeli sebuah TV dengan label harga sebesar
Rp1.500.000,00 berapa rupiah Pak Mega harus membayar?
Penyelesaian:
PPN 10% = 10% ´ Rp1.500.000,00 = Rp150.000,00
Jadi Pak Mega harus membayar TV sebesar
= Rp1.500.000,00 + Rp150.000,00
= Rp1.650.000,00
Selanjutnya, coba pikirkan jika Pak Amin menerima hono-
rarium sebesar Rp2.000.000,00 dan dikenakan PPh sebesar
15%. Berapa besar uang yang diterima Pak Amin?
Contoh 3
Seorang pedagang buah membeli 3 kotak buah apel dengan
harga Rp840.000,00. Pada setiap kotak tertulis:
Brutto 40 kg
Netto 35 kg
Pedagang itu kemudian menjual kembali buah apel tersebut
dengan harga Rp8.500,00 per kg. Pedagang itu merasa untung
atau rugi? Berapa persen besar keuntungan/kerugiannya?
Penyelesaian:
Harga pembelian = Rp840.000,00
Jumlah berat buah apel = 3 x 35 kg = 105 kg
Harga penjualan 1 kg apel = Rp8.500,00
Harga penjualan seluruhnya = 105 x Rp8.500,00
= Rp892.000,00
Karena harga penjualan lebih besar daripada harga pembelian,
berarti pedagang itu memperoleh untung.
Untung = Rp892.00,00 - Rp840.000,00
= Rp52.500,00
52.500
Persentase keuntungan = x 100% = 6,25%
840.000
Soal 2
Pada saat menjelang lebaran Fia pergi ke toko pakai-an untuk
membeli 1 (satu) stel pakaian dengan harga Rp200.000,00.
Berapa rupiah Fia harus membayar jika toko pakaian itu
memberi rabat (diskon) sebesar 35%?
(Catatan: diskon sebesar 35% berarti 35% dari harga normal
pembelian)
Soal 3
Seorang pedagang buah membeli 5 kotak buah jeruk dengan
harga Rp1.380.000,00. Pada setiap kotak tertulis:
Brutto 50 kg
Netto 46 kg
Latihan 4.5d
1. Ifah pergi berbelanja ke toko untuk persiapan lebaran. Ia
membeli sebuah tas seharga Rp35.000,00 , sepasang sepatu
seharga Rp50.000,00 dan satu stel pakaian seharga
Rp105.000,00. Berapa Ifah harus membayar jika pemilik
toko memberikan diskon sebesar 15%.
2. Seorang pedagang membeli 1 lusin pasang sepatu dengan
harga Rp600.000,00. Karena ia membeli dengan tunai maka
ia mendapat potongan harga (rabat) sebesar 15%.
a. Berapa ia harus membayar?
b. Jika ia menginginkan keuntungan sebesar 25%, berapa
ia harus menjual tiap pasang sepatu?
45 kg 42 kg ..........
.......... 57 kg 3 kg
100 kg .......... 4 kg
.......... 49 kg 1 kg
Soal 1
Ifah menabung uang di Bank sebesar Rp1.000.000,00 dengan
suku bunga tunggal sebesar 15% per tahun. (Bunga tunggal
adalah bunga yang besarnya tetap dari waktu ke waktu).
Tentukan besar bunga yang diperoleh Ifah pada:
a. akhir tahun pertama c. akhir bulan ketiga
b. akhir tahun kelima d. akhir bulan kesepuluh
Soal 2
Seorang petani meminjam uang di KUD sebesar Rp3.000.000,00
dengan bunga 1% setiap bulan dari uang yang dipinjam. Jika ia
berniat mengangsur 15 kali, berapakah ia harus membayar tiap
bulan?
Latihan 4.5e
1. Hitunglah bunga tunggal dari simpanan uang sebesar
Rp150.000,00 selama 1½ tahun, jika diketahui bunga yang
diterima per tahun sebesar:
a. 12% b. 13% c. 15% d. 16% e. 16,5%
2. Ida menabung uang Rp750.000,00 di Bank dengan bunga
12% per tahun. Hitunglah bunga tunggal yang diterima Ida
pada:
a. akhir bulan keempat c. akhir tahun ketiga
b. akhir bulan kesembilan d. akhir tahun kedelapan
RANGKUMAN
1. Kalimat yang bernilai salah atau benar disebut kalimat
pernyataan. Kalimat pernyataan sering hanya disebut
pernyataan.
2. Kalimat yang belum dapat ditentukan benar atau salah
disebut kalimat terbuka.
3. Kalimat terbuka yang menggunakan tanda “=” disebut
persamaan.
4. Persamaan linear yang hanya memuat satu variabel disebut
persamaan linear dengan satu variabel atau persamaan
linear satu variabel.
5. Persamaan linear dengan satu variabel dapat diselesaikan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menambah kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b. Mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
c. Membagi atau mengalikan kedua ruas dengan bilangan
yang sama dan bukan nol.
Matematika SMP Kelas VII 123
6. Kalimat terbuka yang menggunakan tanda “>”, “ t”, “<“,
atau “d” disebut pertidaksamaan.
7. Pada pertidaksamaan:
a. jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan
positif yang sama (bukan nol), maka tanda
pertidaksamaan tidak berubah.
b. jika kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan
negatif yang sama (bukan nol), maka tanda
pertidaksamaan berubah menjadi sebaliknya.
8. Untung = harga penjualan - harga pembelian
9. Rugi = harga pembelian - harga penjualan
Untung
10. Persentase keuntungan = h arg abeli x 100%
Rugi
11. Persentase kerugian = h arg abeli
x 100%
EVALUASI MANDIRI
A. B.
C. D.
E.
B. SOAL URAIAN
1. Seorang petani membeli 100 kg beras seharga
Rp250.000,00. Setelah dijemur berat beras menyusut 5 kg.
Kemudian beras itu dijual seluruhnya secara eceran dan
diperoleh untung sebesar Rp35.000,00. Berapa harga
penjualan per kg beras itu?
2. Pak Rudi membeli 20 ekor ayam seharga Rp300.000,00.
Setelah dipelihara beberapa hari, 5 ekor di antaranya mati.
Kemudian sisanya dijual dengan harga Rp15.500,00 per
ekor. Berapa harga penjualannya? Untung atau rugikah
pak Rudi? Berapa besar untung/ruginya?
3. Koperasi sekolah membeli papan kayu lapis sebanyak 8
lembar dengan harga Rp36.750,00 per lembar, dan ongkos
mengangkut Rp6.000,00. Setiap papan dipotong menjadi
16 bagian sama besar untuk bahan pelajaran ketrampilan.
Selanjutnya tiap potong dijual kepada siswa dengan harga
Rp2.400,00 per potong.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
A Peta
Kamu juga akan melakukan hal yang sama jika membuat denah
ruangan yang ada di sekolahmu. Ruangan dan denah yang kamu
buat mempunyai bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda.
Maket dan denah dibuat sesuai dengan keadaan sebenarnya
dengan perbandingan (skala) tertentu.
Gambar pada halaman berikut merupakan peta propinsi
Kalimantan Timur dibuat dengan skala 1 : 6.000.000. Artinya 1
cm pada gambar mewakili 6.000.000 cm pada keadaan
sebenarnya. Dalam hal ini skala adalah perbandingan antara jarak
pada peta dengan jarak sebenarnya, atau 6.000.000 cm pada
keadaan sebenarnya digambar dalam peta 1 cm.
Contoh 2
Jarak kota Samarinda dan Tarakan di propinsi Kaltim adalah
672 km. Tentukan jarak kedua kota tersebut pada peta berskala
1 : 6.000.000.
Jawab :
Skala 1 : 6.000.000
Jarak kedua kota = 672 km
= 67.200.000 cm
Misal jarak dalam peta adalah x cm.
Jarak pada peta
Skala
Jarak sebenarnya
1 x
6.000.000 67.200.000
6.000.000 x 67.200 .000
67.200.000
x
6.000.000
672
11 ,2
60
Jadi jarak Samarinda dan Tarakan dalam peta adalah 11,2 cm.
Contoh 4
Tinggi pintu dan tinggi jendela rumah pada suatu maket
berturut-turut 8 cm dan 4 cm. Tinggi jendela sebenarnya 1 m.
Berapakah tinggi pintu sebenarnya ?
Jawab :
Tinggi pintu model dalam maket = 8 cm
Tinggi jendela model dalam maket = 4 cm
Tinggi jendela sebenarnya = 1 m = 100 cm
Misal tinggi pintu sebenarnya = x cm
Contoh 5
Kata Kunci:
x Rasio
Kita katakan bahwa rasio antara banyak buku Ali dan banyak
buku Lia adalah 9 banding 6, atau dapat ditulis 9:6.
Tabel di atas dapat pula ditulis dengan
Rasio banyak buku Lia dan banyak buku Ali adalah 6 banding
9 atau dapat ditulis 6:9.
Coba anda perhatikan urutan penulisan rasio, bolehkah rasio
banyak buku Ali dan banyak buku Lia ditulis 6:9? Mengapa?
Kerja
Kelompok
Soal 1
Dua orang siswa dapat membawa 15 buah buku. Berapa buah
buku yang dapat dibawa 8 orang siswa?
Penyelesaian
Apakah soal di atas merupakan perbandingan senilai?
Mengapa?
Perhatikan penyelesaian beberapa siswa berikut.
Penyelesaian Aulia:
Banyak siswa Banyak buku
2 15
4 30
8 60
Siswa Buku
2 15
2 15
2 15
2 15
8 20
Soal 2
Jarak rumah Ali dengan sekolahnya 3 kilometer. Dengan
bersepeda Ali dapat menempuhnya dalam waktu 15 menit.
Berapa meter jarak yang dapat ditempuh Ali dengan bersepeda
selama 5 menit?
Apakah persoalan di atas merupakan perbandingan senilai?
Mengapa?
Dapatkah kamu menulis kalimat matematika untuk persoalan
di atas?
Kerja
Kelompok
Kerja
Kelompok
20 cm u 20 cm
30 cm u 30 cm
Standar Kompetensi
f b d
a
Q
e
c
P
Kompetensi Dasar
A Pengertian Himpunan
À Menyatakan pengertian
himpunan
À Mengenal lambang suatu
himpunan
À Menyatakan suatu obyek
merupakan anggota/
elemen suatu himpunan
atau bukan
À Mengenal lambang
“anggota” suatu
himpunan dan “bukan
anggota” suatu himpunan
Kata Kunci:
x Kumpulan obyek
x Himpunan
x Lambang himpunan Sumber:http://mysportblogs.com/09-07-elie-aiboy.jpg
1. Saya tinggi, kamu Ah, saya juga tinggi 2. Buku ini mahal
rendah, kan ? kok ! Ya tidak, lho.
segitu saja Menurutku ya
kok! tidak terlalu
mahal
Ah ya nggak,
Menurutku Pak Menurutku Mawar itu lebih harum Kalau
Kalau
Rudi yang paling sih Bu Ani harum ya.. melati menurutku yang
menurutku Bu
rapi. yang Rapi Ida dan Bu Ani harum kenanga.
?? Apa sih ??
3. 4.
Contoh
P = {pemain sepakbola PERSIB}
G = Himpunan guru-guru yang mengajar di kelasku.
R = {rumah ibadah di desaku}
I = Himpunan ikan dalam suatu akuarium.
Latihan 6.1
Latihan 6.2
Latihan 6.3
Tentukan banyak anggota himpunan-himpunan berikut.
1. A = {2, 4, 6, 8, 10, 12}
2. B = {1000}
3. C = Himpunan bilangan komposit kurang dari 10.
4. D = Himpunan bilangan cacah yang kurang dari 20.
5. E = {6, 12, 18, . . . , 36}
6. F = Himpunan bilangan prima antara 5 dan 20.
7. G = {x : x < 25, x bilangan asli}.
Berpikir kritis
A Himpunan Semesta
Latihan 6.4a
Sebutkan dua himpunan semesta yang mungkin untuk masing-
masing himpunan berikut ini.
1. A = {1, 2, 3}.
2. B = {a, i, u}.
3. C = {x : 2 < x < 10, x adalah bilangan asli}.
4. D = {x : x t 100, x adalah bilangan bulat}.
5. E = {n : n < 15, n adalah bilangan prima}.
6. F = Himpunan bilangan prima yang genap.
7. G = Himpunan bilangan asli yang habis dibagi 6.
8. H = Himpunan bilangan komposit antara 1 dan 10.
9. I = Himpunan bilangan genap yang habis dibagi 3.
10. J = Himpunan bilangan prima kurang dari 20.
Contoh 1
Jika diketahui himpunan semesta S = {a, b, c, d, e, f, g} dan
A = {b, d, f, g}, maka diagram Venn dari S sebagai berikut:
S
ax
bx dx
ex
cx fx gx
Gambar 6.5
Elemen-elemen dalam Himpunan Semesta
Gambar 6.6
Himpunan Bagian dalam Himpunan Semesta
Contoh 2
Misalkan S = Himpunan bilangan bulat
A = Himpunan bilangan asli
P = Himpunan bilangan prima
maka diagramnya:
S
A
Gambar 6.7
Diagram Venn Himpunan bagian
Latihan 6.4b
Gambarlah diagram Venn dari himpunan-himpunan berikut.
1. S = {1, 2, 3, . . . , 10}
A = {3, 5, 7}
2. S = {1, 2, 3, . . . , 10}
A = Himpunan bilangan cacah genap antara 1 dan 10
3. S = {a, b, c, d, . . . , j}
A = {a, i, e}
B = {b, c, d, i, e}
4. S = {1, 2, 3, . . . , 10}
A = Himpunan bilangan kuadrat yang kurang dari 10
B = Himpunan bilangan ganjil antara 1 dan 10
Berpikir kritis:
S
cx
bx B ix
ax gx hx
dx fx jx
lx
M ex ox
mx ux
sx
tx nx rx
px
qx
ox K
Gambar 6.8
Diagram Venn tentang Irisan tiga Himpunan
B A
bx
ax dx
ex
fx cx
Gambar 6.9
Diagram Venn Himpunan bagian dalam
Himpunan Semesta
Latihan 6.4c
1. Diketahui P = {1, 2, 3, 4, . . . , 10}
Manakah di antara himpunan-himpunan berikut yang
merupakan himpunan bagian P?
a. A = {1, 3, 7, 9}
b. B = {0, 2, 4, 6, 8, 10}
c. C = {2, 3, 5, 7}
d. D = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
e. E = {5, 7, 9, 11}
f. F = Himpunan bilangan asli kurang dari 7.
g. G = {x : x < 5, x adalah bilangan cacah}
h. H = {x : 2 < x < 8, x adalah bilangan asli}
i. I = {x : x < 12, x adalah bilangan komposit}
j. J = Himpunan bilangan kuadrat kurang dari 16.
Berpikir kritis
8. Jika diketahui A = {1, 2, 3}
B = {1, 2, 3, 4, 5}
C = {1, 2, 3, 4, . . . , 10}
Nyatakan benar atau salah!
a. A B b. B C c. A C
9. Jika P = Himpunan bilangan prima kurang dari 10.
Q = Himpunan bilangan prima antara 1 dan 20.
R = Himpunan bilangan prima tidak lebih dari 30.
Nyatakan benar atau salah!
a. P Q b. Q R c. P R
Kata Kunci:
x Irisan dua himpunan
x Dua himpunan saling
lepas dan tidak saling Gambar 6.10
lepas. Ibu yang sedang membelajarkan anaknya
Sumber:Dit. PSMP, 2006
S A
B A
B x PPKn
PPKn
IPA MAT
T
B.INDO
x IPA x MAT. x B.INDO.
IPS
x IPS
Gambar 6.11
Diagram Venn tentang Irisan Himpunan A dan B
S AB
6 4 1
A 8 B
B
10 9 16
Gambar 6.12
Diagram Venn tentang Irisan Himpunan A dan B
Contoh
Misal A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7, 8}.
Anggota-anggota A yang juga menjadi anggota B adalah 2 dan 3.
Jadi A B = {2, 3}.
Jika digambarkan dalam diagram Venn, maka diperoleh:
S AB
1 2 5
A 8 B
B
4 3 7
Gambar 6.13
Diagram Venn tentang Irisan dua Himpunan A dan B
Contoh 1
Misal P = Himpunan 6 abjad Latin yang pertama
Q = Himpunan 3 abjad Latin yang pertama
Jadi P = {a, b, c, d, e, f}
Q = {a, b, c}
P Q = Q = {a, b, c}
S
d
b
f
Q a c
e
P P
Gambar 6.14
Diagram Venn tentang Irisan dari Himpunan bagian
Contoh 2
Jika K = Himpunan bilangan asli yang tidak lebih dari 7.
L = Himpunan bilangan asli ganjil yang tidak lebih
dari 7.
maka K = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
L = {1, 3, 5, 7}
K L = {1, 3, 5, 7}
=L
S
6
2 3
L 5
1 4
7
K
Gambar 6.15
Diagram Venn tentang Irisan dari Himpunan bagian
Sifat
Jika A B maka A B = A
Irisan
2. Himpunan sama
Dua himpunan dikatakan sama bila elemen-elemennya
sama.
Contoh 1
Ditentukan M = Himpunan bilangan asli kurang dari 7
N = {x : 0 x < x < 7, x bilangan cacah}
Bagaimana M N?
Jawab: M = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
N = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
M N = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
5 6 2
MM= =NN
Gambar 6.16
Diagram Venn tentang Himpunan sama M dan N
S X=Y
2 3
5 7
Gambar 6.17
Diagram Venn tentang Himpunan sama X dan Y
Sifat
Jika A = B maka A B = A = B
Irisan
Contoh
Jika C = Himpunan 5 bilangan asli kuadrat yang pertama.
D = Himpunan 5 bilangan asli kelipatan 4 yang pertama.
Carilah C D.
Jawab:
Karena C = { 1, 4, 9, 16, 25 } dan D = { 4, 8, 12, 16, 20 }
maka C D = { 4, 16 }
S
8 .8
1 4 12
25
.1 .4
C . 25 CD . 12
D
C C D
9 16 20 D
.9
. 16
. . 20
Gambar 6.18
Diagram Venn tentang Irisan Irisan dua Himpunan yang tidak
saling lepas
Contoh
Misal M = Himpunan bilangan prima antara 1 dan 10.
N = Himpunan bilangan kuadrat antara 1 dan 10.
Carilah M N.
Jawab:
Karena M = {2, 3, 5, 7} dan N = {4, 9} berarti tidak ada
anggota M yang juga menjadi anggota N.
Hal ini berarti M N tidak mempunyai anggota atau M N =
.
M dan N adalah himpunan-himpunan saling lepas.
S BT
B T
T
13 12 8
Gambar 6.19
Diagram Venn tentang Irisan dua Himpunan B dan T
S
B Apa yang bisa kamu
jelaskan dari gambar
di samping ini?
8
22
27 18
22
M 4
6
4
96 23
Gambar 6.20
Diagram Venn tentang Irisan tiga Himpunan
1. Diketahui: A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
C = {a, c, e, g, h}
a. Dengan cara mendaftar semua anggotanya, carilah:
1) A B 2) A C 3) B C
b. Gambarkan diagram Venn dari masing-masing soal
tersebut.
2. Diketahui: P = {x : x d 4, x bilangan asli}
Q = {x : 0 < x d 7, x bilangan asli}
R = {x : 3 d x d 8, x bilangan asli}
a. Dengan cara mendaftar semua anggotanya, carilah:
1) P Q 2) P R 3) Q R
b. Gambarkan diagram Venn dari masing-masing soal
tersebut.
3. Diketahui:
K = Himpunan kuadrat bilangan asli kurang dari 50.
L = Himpunan bilangan kelipatan 4 kurang dari 50
M = Himpunan bilangan kelipatan 5 kurang dari 50.
a. Dengan cara mendaftar semua anggotanya, tentukan :
1) K L 2) K M 3) L M
b. Gambarkan diagram Venn dari masing-masing soal
tersebut.
4. Perhatikan diagram Venn di bawah ini.
Berdasarkan diagram Venn di bawah ini, dengan cara
mendaftar semua anggotanya tentukan:
a. S, yang merupakan himpunan semestanya.
b. A c. B d. A B
S
1 10
3 5
9 2 .3
4 19
.4
6 B
.6
A 7 11
8 14
13 18
20 15
12 17
Gambar 6.21
Diagram Venn tentang Irisan dua Himpunan A dan B
S B A
Bagian yang diarsir
x PPKN
menunjukkan A B
x IPA x Mat.
x B. Indon.
Gambar 6.22
Diagram Venn tentang gabungan Himpunan A dan B
Gabungan A B = { x | x A atau x B }
Contoh 1
Jika A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7, 8}, maka
A B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 8}
Jika digambarkan dalam diagram Venn, diperoleh
S A B
Bagian yang diarsir
menunjukkan A B
1 2 5
8
4 3 7
Gambar 6.23
Diagram Venn tentang gabungan HiMpunan A dan B
Gambar 6.24
Diagram Venn tentang gabungan dari B A
Contoh 3
Jika A = Himpunan bilangan asli yang tidak lebih dari 7.
B = Himpunan bilangan asli ganjil yang tidak lebih dari 7.
maka A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
B = {1, 3, 5, 7}
AB = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} = A
S
B Bagian yang
1 3 4
diarsir
6 A menunjukkan
5 7 2 AB
Gambar 6.25
Diagram Venn tentang gabungan dari B A
Contoh 4
Jika A = Himpunan bilangan asli kurang dari 7, dan
B = {x : 0 < x < 7, x bilangan cacah},
maka A = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A B = {1, 2, 3, 4, 5, 6} = A = B
S
Bagian yang
1 3 4
diarsir
5 6 2 menunjukkan
AB
A=B
Gambar 6.26
Diagram Venn tentang gabungan dua Himpunan yang
sama
Contoh 5
Misal A = Himpunan bilangan prima antara 1 dan 10
B = {2, 3, 5, 7}
Carilah A B.
Jawab:
Karena A = {2, 3, 5, 7} dan B = {2, 3, 5, 7}
maka A B = {2, 3, 5, 7} = A = B.
S A=B
Bagian yang diarsir
.3 .2
menunjukkan A B
.5 .7
Gambar 6.27
Diagram Venn tentang gabungan dua sam a
Contoh 6
Jika A = Himpunan bilangan asli ganjil kurang dari 10.
B = Himpunan bilangan cacah genap kurang dari 10.
maka A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {0, 2, 4, 6, 8}
A B = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
S A B
Gambar 6.28
Diagram Venn tentang gabungan dua himpunan yang
saling lepas
S
8
1 4 12
25 Bagian yang diarsir
A 20 B
9 16 24
menunjukkan
AB
Gambar 6.29
Diagram Venn tentang dua himpunan yang tidak
saling lepas
Contoh 1
Di antara sekelompok siswa yang terdiri atas 57 orang ternyata
40 orang suka makan bakso, dan 32 orang suka makan soto, 17
orang suka kedua-duanya.
a. Gambarlah diagram Venn untuk menggambarkan keadaan
di atas.
b. Berapa banyak siswa yang suka bakso atau soto?
c. Berapa banyak siswa yang tidak suka makan keduanya?
S
BT
23 17 15
B T
2
Gambar 6.30
Diagram Venn tentang gabungan dua himpunan
Misalkan:
B = Himpunan siswa yang suka makan bakso
T = Himpunan siswa yang suka makan soto
B T = Himpunan siswa yang suka makan bakso atau
soto.
b. Banyak siswa yang suka makan bakso atau soto adalah
(40 + 32 - 17) orang siswa = 55 orang siswa.
c. Banyak siswa yang tidak suka makan keduanya (bakso dan
soto) adalah (57 - 55) orang = 2 orang siswa.
Contoh 2
Di antara 100 orang siswa di suatu SMP didapatkan data sebagai
berikut:
32 siswa suka memelihara ayam,
30 siswa suka memelihara burung,
20 siswa suka memelihata kucing,
8 siswa suka memelihara ayam dan burung,
7 siswa suka memelihara ayam dan kucing,
9 siswa suka memelihara burung dan kucing,
22 3 18
B
A 5
2 4
K
Gambar 6.31
Diagram Venn tentang gabungan tiga himpunan
Matematika SMP Kelas VII 205
b. Banyak siswa yang:
1) suka memelihara ayam atau burung = (22 + 2 + 5 + 3
+4 + 18) orang = 54 orang.
2) suka memelihara ayam saja = 22 orang.
3) suka memelihara salah satu saja dari ketiganya = (22
+ 9 + 18) orang = 49 orang.
4) suka memelihara burung, tetapi tidak suka memelihara
ayam = (18 + 4) orang = 22 orang.
5) suka memelihara ayam, tetapi tidak suka memelihara
kucing = (3 + 22) orang = 25 orang.
6) tidak suka memelihara ketiganya = 37 orang
Latihan 6.6
1. Diketahui A = {1, 2, 3, 5, 7}
B = {4, 5, 6, 7, 9}
C = {3, 7, 8, 9, 10, 11}
Dengan cara mendaftar anggotanya, tentukan:
a. A B b. A C c. B C
d. Gambarlah masing-masing gabungan dengan
menggunakan dia gram Venn.
2. Diketahui A = {x : x d 5, x bilangan asli}
B = {x : 3 < x < 8, x bilangan asli}
C = {x : 5 d x d 10, x bilangan asli}
Dengan cara mendaftar anggotanya, tentukan:
a. A B b. A C c. B C
d. Gambarlah masing-masing gabungan dengan
menggunakan dia gram Venn.
3. Diketahui A = Himpunan kuadrat bilangan asli kurang
dari 30.
B = Himpunan kelipatan 5 yang kurang dari 30.
C = Himpunan kelipatan 6 yang kurang dari 35.
Dengan cara mendaftar anggotanya, tentukan:
a. A B b. A C c. B C
d.Gambarlah masing-masing gabungan dengan
menggunakan diagram Venn!
206 BAB 6 Himpunan
Berpikir kritis:
4. Di antara warga kampung yang terdiri atas 60 orang, ternyata
20 orang ber-langganan majalah, 35 orang berlangganan
koran, dan 5 orang berlangganan keduanya.
a. Gambarlah suatu diagram Venn untuk menunjukkan
keadaan di atas, dengan memisalkan M = Himpunan
pelanggan majalah, dan K = Himpunan pelanggan koran.
b. Berapa banyak warga kampung yang tidak berlangganan
koran atau maja-lah?
c. Berapa banyak warga kampung yang berlangganan
koran atau majalah?
d. Berapa banyak warga kampung yang berlangganan
koran saja?
e. Berapa banyak warga kampung yang berlangganan
majalah saja?
5. Di antara sekelompok siswa yang terdiri atas 50 orang
ternyata 20 orang suka main tenis, 33 orang suka main bas-
ket, dan 8 orang suka main keduanya.
a. Gambarlah diagram Venn untuk menunjukkan keadaan
di atas.
b. Berapa banyak siswa yang suka main tenis atau basket?
c. Berapa banyak siswa yang tidak suka main keduanya?
d. Berapa banyak siswa yang suka main tenis saja?
e. Berapa banyak siswa yang suka main basket saja?
6. Di antara sekelompok warga yang terdiri atas 50 orang yang
sedang berbelanja ke pasar ternyata 25 orang membeli buah
apel, 23 orang membeli buah pisang, dan 8 orang membeli
kedua macam buah tersebut.
a. Gambarlah diagram Venn untuk menunjukkan keadaan
di atas.
b. Berapa banyak warga yang membeli buah apel atau buah
pisang?
c. Berapa banyak warga yang membeli buah apel saja?
d. Berapa banyak warga yang membeli salah satu dari
kedua macam buah tersebut?
e. Berapa banyak warga yang tidak membeli kedua macam
buah tersebut.
Matematika SMP Kelas VII 207
7. Jika diketahui:
S = Himpunan siswa yang senang makan soto.
B = Himpunan siswa yang senang makan bakso.
G = Himpunan siswa yang senang makan gado-gado.
dengan diagram Venn sebagai berikut.
(Angka yang tertera pada diagram Venn menunjukkan
banyaknya siswa)
15 5 13
B
S 12
18 17
9
11
Kata Kunci:
x Himpunan Komplemen Jika himpunan M = {IPA, Matematika} dan S
x Selisih dua himpunan adalah himpunan semestanya, maka mata
pelajaran apakah yang termasuk anggota
himpunan S, tetapi tidak termasuk dalam
himpunan M?
Contoh 2
Misal S adalah himpunan semua huruf dalam abjad Latin yang
dilambangkan dengan
S = {Seluruh abjad Latin}.
Jika himpunan V= {Huruf vokal dalam abjad Latin} dan S adalah
himpunan semestanya, maka huruf apakah yang termasuk
himpunan S tetapi tidak termasuk anggota himpunan V?
Pada Contoh 1 di atas, PPKn, Bhs Indonesia, Bhs Inggris,
Ekonomi, PKK, IPS, Penjas, dan Kesenian termasuk anggota
himpunan semesta S, tetapi bukan anggota himpunan M. Pada
Contoh 2 di atas, huruf mati seperti b dan n anggota himpunan
semesta S tetapi bukan anggota himpunan V.
Contoh 3
a. S = {PPKn, Bhs Indonesia, Matematika, Ekonomi, PKK,
IPA, IPS, Bhs Inggris, Penjas, Kesenian}
M = {IPA, Matematika}
M’ = {PPKn, Bhs Indonesia, Bhs Inggris, Ekonomi, PKK,
IPS, Penjas, Kesenian}
S x Ekonomi M x Penjas
Bagian yang
x IPS IPA x IPA
diarsir
x PPKn
MAT adalah M’
x Mat.
x B. Inggris x PKK
x B. Indon.
x Kesenian
Gambar 6.32
Diagram Venn tentang komplemen dari suatu
Himpunan M
b. S = {a, b, c, d, ..., x, y, z}
V = {a, e, i, o, u}
V’ = {b, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, , y, z}
Diagram Venn-nya adalah
SS V
V
Bagian yang diarsir
konsonan
vokal adalah V’
Vokal
Konsonan
Gambar 6.33
Diagram Venn tentang komplemen dari suatu
Himpunan V
Komple-
Himpunan Semesta Himpunannya Irisan Gabungannya Cardinalitasnya
mennya
S = (Mata Pelajarandi
M= {IPA Matematika} n(M) + n(M) =
SMP)
S = (huruf abjad
V = {Huruf hidup}
latin)
S = {3,4,7,10,12,28}
Contoh 5
A B
Gambar 6.34
Diagram Venn tentang Komplemen dari
Irisan Himpunan A dan B
Contoh 6
Perhatikan himpunan A dan B berikut:
A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {2, 5, 7, 11}
Contoh 7
Diketahui P = {1, 3, 5} dan Q = {2, 4, 6}. Karena P Q = ,
maka P – Q = P = {1, 3, 5} dan Q – P = {2, 4, 6}.
S P Q
Q S P QQ
1 2 1 2
3 4 3 4
5 6 5 6
Latihan 6.7
1. Tunjukkan bahwa apabila A adalah sebuah himpunan dan
S adalah himpunan semestanya, maka:
a. ’ = S b. S’ = c. (A’)’ = A
2. Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {1, 2, 3, 5, 7}
B = {4, 5, 6, 7, 9}
Dengan cara mendaftar anggotanya, tentukan:
a. (A B)’ b. (A B)’
c. Gambarlah diagram Venn-nya.
3. Diketahui S = {x : x t 5, x bilangan asli}
B = {x : 5 < x < 8, x bilangan asli}
C = {x : 5 d x d 10, x bilangan asli}
Dengan cara mendaftar anggotanya, tentukan:
a. (B C)’ b. (B C)’ c. B - C
d. Gambarlah diagram Venn masing-masing
15 5 13
12
A
18 17 B
11 9
G
Gambar 6.35
Diagram Venn tentang Selisih dua Himpunan P dan Q
A. Pengertian himpunan
Suatu koleksi objek-objek disebut suatu himpunan dan
objek-objek itu disebut elemen atau anggota dari himpunan
itu. Himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf kapital
A, B, C, dst. Simbol “” digunakan untuk menyatakan
suatu objek dari suatu himpunan, dan simbol “”
menyatakan bukan suatu objek dari suatu himpunan.
D. Diagram Venn
Suatu cara sederhana menjelaskan relasi antara himpunan
adalah dengan diagram Venn.
1. Himpunan semesta
Jika semua himpunan di bawah pertimbangan adalah
himpunan bagian dari suatu himpunan S tertentu, maka
himpunan S disebut himpunan semesta.
2. Himpunan bagian
A B = {x : jika x A, maka x B}
E. Operasi himpunan
1. Irisan: A B = {x : x A dan x B}
1.1 Sifat irisan: jika A B, maka A B = A
1.2 Kesamaan himpunan: jika A = B, maka A B = A = B
1.3 Himpunan yang tidak saling lepas:
1. S – A = A’
2. S – B = B’
3. AB
4. (A B)’
5. AB
REFLEKSI
Dalam refleksi ini anda diharapkan dapat memonitor diri anda
sendiri tentang pemahaman anda dalam mempelajari topik
himpunan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut.
1. Jelaskan apa, bagaimana, dan mengapa mempelajari topik
Himpunan dengan baik?
2. Apakah anda dapat mengaitkan satu subtopik dengan
subtopik lainnya dalam topik Himpunan?
3. Jika anda tidak dapat mengaitkannya, apa kendalanya?
Bagaimana tidaklanjutnya?
4. Apakah anda dapat mengomunikasikan kepada teman
anda apa yang telah anda pelajari tentang topik Himpunan?
5. Jika anda tidak dapat mengomunikasikannya, apa
kendalanya? Bagaimana tindaklanjutnya?
6. Apakah anda dapat merangkum konsep-konsep kunci dari
masing-masing subtopik dalam topik Himpunan?
7. Jika anda tidak dapat merangkumnya, apa kendalanya?
bagaimana tindaklanjutnya?
8.. Makna apa yang anda peroleh setelah anda mempelajari
topik Himpunan?
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
A B C D
. . . .
a. Tiga segmen berbeda: AB , AC , BC
b. Tiga sinar berbeda: sinar AD, sinar DA, sinar BD
c. Garis: garis AD, garis BC, garis BD
B Pengertian Sudut
Gambar 7.3 (b) merupakan salah satu contoh dari sudut. Dalam
Matematika, sudut terbentuk dari dua sinar yang titik
pangkalnya berimpit, seperti tampak pada gambar di bawah
ini.
A x
Soal 1
Tentukan kaki sudut, titik sudut, dan
tulislah nama sudut dari gambar di Px xR
samping! x
Q
Soal 3
Tentukan ukuran sudut pada gambar di bawah ini.
xA
xK
x
Bx M
x Lx
C
Soal 5
Untuk memeriksa pemahamanmu dan untuk melatih
keterampilan dalam menggunakan busur derajat, ukurlah setiap
sudut berikut ini. Jelaskan caramu mengukur!
1. 2.
3. 4.
Soal 6
x
M
D Jenis-Jenis Sudut
P R
A
Gambar 7.8
Sumber:Dit. PSMP, 2006
B C
D
Gambar 7.9
Sumber:Dit. PSMP, 2006
Kerjakan berkelompok !
Soal 8
a.
A = . . . .°
A adalah sudut . . . . .
A
b.
B
B = . . . .°
B adalah sudut . . . . . .
c.
C C = . . . .°
C adalah sudut . . . . . . .
A D
Perhatikan gambar rancangan
pagar di samping dan kemudian O
lakukan kegiatan berikut ini!
B C
Kegiatan Gambar 7.10
Dua sudut yang jumlah ukurannya 180q, disebut sudut yang saling
berpelurus. Sudut yang satu disebut pelurus sudut yang lain.
Soal 9
Jika ukuran P = 42° dan Q penyiku P, tentukan ukuran Q.
Soal 10
S
T
Jika ukuran PQS = 90°, ukuran
SQT = (x+28)° dan ukuran
TQR = (6x -15)°, tentukan ukuran
SQT, TQR dan sebutkan sudut-
P Q R sudut yang saling berpenyiku.
CEK PEMAHAMAN
B
Perhatikan gambar jalan di
samping. Garis AB adalah tepi
jalan yang lurus. Carilah
pasangan dua sudut yang saling
berpelurus!
A
Gambar 7.11
Sumber:Dit. PSMP, 2006
Soal 11
K P M
CEK PEMAHAMAN
1. Pada gambar di halaman 241, disebut sudut apakah 1
dan 2?
2. 1 dan 2 juga disebut sudut yang berdekatan, mengapa?
3. Apakah dua sudut yang berdekatan itu pasti berpelurus?
Jelaskan!
4. Apakah dua sudut yang berdekatan itu pasti berpenyiku?
Jelaskan!
5. Apakah dua sudut yang berpelurus itu pasti berdekatan?
Jelaskan!
6. Apakah dua sudut yang berpenyiku itu pasti berdekatan?
Jelaskan!
7. Ukurlah semua pasangan sudut yang saling bertolak
belakang! Apa yang dapat kamu simpulkan? Jelaskan
jawabanmu!
8. Sudut-sudut apa saja yang terbentuk jika dua garis sebarang
dipotong oleh garis ketiga?
Ingat bahwa garis sejajar adalah garis yang terletak pada bidang
yang sama dan tidak berpotongan. Garis m dan n di bawah ini
adalah sejajar.
Garis m sejajar dengan garis n m
n
P
.
k
n
1
2 p
Jawab:
1= 2 (jika dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga, maka
sudut dalam berseberangan besarnya sama).
1 = 900
2 = 900
q A p (definisi garis tegak lurus).
Soal 12
Perhatikan gambar di bawah. Garis a sejajar dengan garis b
1 2 a
3 4
5 6 b
7 8
a. b. I c. d. T
Sx x xO
x Jx
Kx
M U
Hx U
L Gx
x
M
a. b. Q
xB x
A
P
R
Cx
E
Dx S
c. d. V
xF
W xR
E
Q
x Sx
D
a. b. c.
d. e. f.
R x S
x
14. Dengan busur derajat, tentukan
Q T ukuran setiap sudut berikut ini.
x x
a. PXU c. QXT
x U
P X x b. SXQ d. TXR
iv) v) vi)
K
33. Perhatikan gambar di samping.
P Sebutkan pasangan sudut yang
M L bertolak belakang!
1 2
1 2
39. xq 40.
30q
xq
(2x)q
A Melukis Sudut
À Melukis sudut.
Membagi sudut menjadi
dua sama besar
Gambar 7.12
30q
Soal 13
Gambarlah sudut yang ukurannya 65°!
x
Q
Px r1 x
B
Cobalah!
Bagilah Q pada gambar di samping
menjadi dua yang ukurannya sama!
Qx
A B
xC
iii) Buatlah busur lingkaran
dengan pusat B dan jari-jari
AB. Kedua busur tersebut
berpotongan di titik C!
A B
xC
A B
CEK PEMAHAMAN
Lukislah sudut yang ukurannya 150q, 180q, dan 270q!
xB
b. Buat garis QR sehingga ukuran
PQR = 95q. P
Q
x
3. Lukislah sebarang A yang merupakan sudut lancip dan
kemudian lukislah Y yang sama ukuran dengan $
tersebut dengan menggunakan jangka dan penggaris!
(Lukislah setiap langkahnya!)
RANGKUMAN
seharusnya AB = AB = 3.
Tes Objektif
1. Perhatikan segmen AB dan segmen PQ di bawah ini:
Pernyataan yang benar adalah:
a. AB = PQ A A B B
b. AB = PQ = 3 P 3 cm
P Q Q
c. AB PQ = 3 3 cm
d. AB = PQ = 3cm
2. Suatu jajargenjang dengan semua sisinya kongruen adalah:
a. Suatu persegipanjang
b. Suatu belahketupat
c. Suatu layang-layang
d. Suatu persegi
3. Manakah yang salah dari pernyataan berikut:
a. Suatu jajargenjang dengan semua sisi-sisinya kongruen
adalah suatu persegipanjang
b. Suatu segiempat dengan tepat satu pasang sisi sejajar
adalah suatu trapesium
c. Suatu persegipanjang adalah suatu jajargenjang dengan
empat sudut siku-siku
d. Belahketupat adalah suatu jajargenjang dengan semua
sisinya sama
4. Peryataan manakah yang benar
a. Alas dari suatu trapesium adalah sisi-sisinya yang tidak
sejajar
b. Diagonal-diagonal dari suatu belahketupat adalah
kongruen
c. Alas dari suatu trapesium adalah sisi-sisinya sejajar
d. Suatu jajargenjang dengan sisi-sisinya kongruen adalah
suatu persegi panjang
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Lab - Mini
Kerjakan bersama dengan teman sebangkumu!
Alat dan bahan: kertas, gunting, penggaris, dan busur derajat.
1. Ambillah selembar kertas yang berbentuk
persegipanjang seperti gambar di samping! D C
2. Potonglah kertas tersebut menjadi dua bagian yang O
sama ukuran dan bagilah dengan teman A B
sebangkumu!
3. Masing-masing potongan (persegipanjang) tersebut namailah sebagai ABCD!
4. Hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan tandailah titik potong kedua
ruas garis tersebut dan beri nama titik O!
5. Gunakanlah penggaris untuk mengukur segmen pada persegipanjang ABCD tersebut!
AB =.......cm AD =........cm AC =.........cm DC =.......cm BC =........cm
BD =.........cm OA =.......cm OB =........cm OC =.......cm OD =........cm
Pikirkan!
1. “ Persegipanjang adalah suatu segiempat yang keempat
sudutnya siku-siku.” Apakah pernyataan di atas cukup untuk
menggambarkan persegipanjang?
2. Apakah sisi-sisi yang berhadapan dalam persegipanjang
sejajar? Jelaskan jawabanmu!
3. “Persegipanjang adalah suatu segiempat dengan sisi-sisi
yang berhadapan sejajar.” Apakah pernyataan di atas cukup
untuk menggambarkan persegipanjang? Jelaskan
jawabanmu!
Masalah Atlet
Seorang atlet sedang berlari mengelilingi lapangan.
Lapangan tersebut berukuran panjang 160 meter dan lebar
80 meter. Bila atlet berlari mengelilingi lapangan satu kali,
berapa meterkah jarak yang ditempuh atlet tersebut?
Masalah Kain
Ani mempunyai selembar kain berbentuk persegipanjang.
Kain tersebut akan dihiasi renda pada tepinya. Bila panjang
kain p cm dan lebarnya l cm, berapakah panjang renda yang
harus dibeli Ani untuk menghias kain tersebut?
Soal 4 SOAL 4
D C
p
Coba pikirkan! Berapakah luas
l
persegipanjang ABCD di samping?
Jelaskan!
A B
Latihan 8.1
N 1. KLMN adalah suatu persegipanjang,
M
maka:
3 cm
a. KL = ... cm dan LM = ... cm
b. KM = .....
c. NM =... cm dan KN = ... cm
6 cm
K L d. Ukuran K = ukuran ..... = ukuran
..... = ukuran ..... = .....q
e. Dua pasang sisi yang sejajar adalah ...........................
2. RSTU adalah suatu persegipanjang.
a. RU = ..... = ..... cm R U
b. UT = ..... = ..... cm
5 cm
c. RT = ..... = ..... cm 3 cm
S T
4 cm
H G
3. EFGH suatu persegipanjang, maka:
a. EF ..... dan EH ..... d. ukuran FOG = .....q
O
b. OE = ..... = OF = ..... e. ukuran HOG= .....q
60q
c. EOF= ..... dan EOH= .....
E F
ON ?
K L
b. Berapakah KM dan LN ?
D C
6. ABCD suatu persegipanjang. 5 cm
a. Sebutkanlah dua pasang sisi
8 cm
yang sama panjang dan sejajar!
b. Berapakah panjang BC dan AB ? A B
7. Pertanyaan terbuka. Sebutkanlah sekurang-kurangnya
lima benda yang ada di sekitarmu berbentuk
persegipanjang!
8. Menggambar. Salinlah gambar persegipanjang-
persegipanjang berikut ini dan lukislah diagonal-
diagonalnya!
Y S
X
H G
P
E F
U V Q
O
100q
40q
A B
Lab - Mini
Apa yang akan kamu
pelajari? Kerjakanlah secara bersama dengan teman
sebangkumu!
À Pengertian persegi. Alat dan bahan : kertas, gunting, penggaris, dan busur
Rumus keliling dan luas derajat.
persegi. 1. Gambarlah persegi ABCD dengan
D C
Kata Kunci: AB = BC = CD = AD =5 cm seperti gambar di
samping!
x Persegi 2. Lukislah diagonal-diagonal persegi ABCD tersebut
O
dan tandailah perpotongan kedua diagonal tersebut A B
dan beri nama titik O!
3. Gunakanlah busur derajat untuk mengukur sudut berikut ini!
AOB =.......q BOC =.......q COD =.......q
DOA =.......q OAD =.......q OBA =.......q
OCB =.......q ODC =.......q OAB =.......q
OBC =.......q OCD =.......q ODA =.......q
4. Bagaimanakah ukuran AOB, BOC, COD, dan DOA?
5. Bagaimanakah ukuran OAD, OBA, OCB, dan ODC?
6. Bagaimanakah ukuran OAB, OBC, OCD, dan ODA?
7. Berdasarkan kegiatan di atas, kesimpulan apa yang dapat kamu
peroleh? Jelaskan!
Soal 7
SOAL 7
Bagaimanakah panjang sisi-sisi persegi ABCD di D C
samping?
O
Karena panjang semua sisi persegi itu sama, A B
maka persegipanjang itu disebut persegi.
Sifat-sifat persegi.
1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
2. Keempat sudutnya siku-siku.
3. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua
sama panjang.
4. Panjang keempat sisinya sama.
5. Setiap sudutnya dibagi dua sama ukuran oleh diagonal-
diagonalnya.
6. Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegaklurus.
Berdasarkan sifat-sifat persegi di atas, maka Persegi adalah
persegipanjang yang panjang keempat sisinya sama.
Soal 9
Apakah semua sifat dalam persegipanjang dimiliki oleh
persegi? Jelaskan! Apakah berlaku sebaliknya?
Soal 10
S R Gambar di samping adalah persegi PQRS.
Soal 11
D C
Coba pikirkan! Apa yang dimaksud dengan s
keliling dan luas persegi ABCD? Jelaskan!
s
A B
Soal 12
J
Kebun a
23 L Rumah 23
pisang
a
30 n 23
Latihan 8.2
1. Tentukanlah benar atau salah pernyataan-pernyataan
berikut ini! Berikan alasanmu!
a. Setiap sudut suatu persegi adalah siku-siku.
b. Setiap sudut suatu persegipanjang adalah siku-siku.
c. Panjang keempat sisi dalam persegipanjang adalah
sama.
d. Panjang diagonal-diagonal dalam persegi adalah sama.
e. Panjang keempat sisi dalam persegi adalah sama.
f. Diagonal-diagonal persegipanjang membagi sudut-
sudutnya menjadi dua bagian yang sama besar.
g. Diagonal-diagonal dalam persegi membagi sudut-
sudutnya menjadi dua bagian yang sama besar.
h. Diagonal-diagonal dalam persegi saling berpotongan
dan membentuk sudut siku-siku.
b. KM = ...... = ...... cm
c. Ukuran KOL= ........ = ........ =
........ = .......q O
3 cm
d. Ukuran OKL = ......... = .....q
e. Ukuran OLK = ........ = .....q K L
K N
4. Pada persegi KLMN di samping, panjang
ON adalah 5 cm.
O
a. Berapakah panjang OK , OL , dan OM ?
L M b. Berapakah panjang KM dan LN ?
P R
V
E F
Q U
a. 11 cm .......... cm ........ cm 2
b. 15 cm .......... cm ........ cm 2
c. ...... m 36 m ........ m 2
d. ...... m 84 m ........ m 2
e. ...... km ........ km 49 km 2
f. ...... km ........ km 25 km 2
4 cm 3 cm
2 cm
10 cm
3 cm 4 cm
4 cm
2 cm 6 cm
3 cm
2 cm
3 cm
6 cm
5 cm
4 cm
2 cm
2 cm
10 cm
Kata Kunci:
x Jajargenjang Gambar 8.1
Sumber: Dit PSMP, 2006
Lab - Mini
KERJAKANLAH DALAM KELOMPOK
Bahan: Kertas berpetak, pensil, dan gunting.
Pada kertas berpetak, gambarlah sebuah jajargenjang.
Gunting kertas yang berbentuk bangun jajargenjang tersebut.
Gambarlah garis yang mewakili tinggi jajargenjang dan potong sepanjang garis
tinggi tersebut sehingga terjadi dua bagian.
Gabungkanlah dua bagian tersebut sehingga membentuk sebuah persegipanjang.
Berdiskusilah dengan temanmu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
Bandingkan luas persegipanjang yang terbentuk dengan luas
jajargenjang semula! Apa yang kamu peroleh?
tinggi
Apakah tinggi jajargenjang sama dengan panjang salah satu
sisi persegipanjang? Ŀ
Apakah alas jajargenjang sama panjang dengan alas alas
persegipanjang?
Dengan kata-katamu sendiri, nyatakanlah sebuah rumus untuk menentukan luas
dan keliling jajargenjang!
Luas dan Keliling x Luas jajargenjang sama dengan hasilkali alas dan
Jajargenjang tinggi.
x Keliling jajargenjang sama dengan dua kali
jumlah panjang sisi yang saling berdekatan.
Misal jajargenjang mempunyai luas L, alas a,
tinggi = t b sisi yang berdekatan dengan a adalah b dan
tinggi t, maka :
alas = L=aut
a
K = 2 (a + b)
Contoh 1
Hitunglah luas daerah jajargenjang ABCD D 10 C
di samping ini! 8m
Penyelesaian: A B
Diketahui : AB = 10 m dan tinggi = 8 m
Ditanya : Luas daerah jajargenjang ABCD
Jawab : Misal luas daerah jajargenjang L m2, maka
L = 10 u 8
= 80
Jadi luas daerah jajargenjang ABCD adalah 80 m2.
Latihan 8.3
1. EFGH suatu jajargenjang, benar atau salahkah
pernyataan-pernyataan berikut ini? Berilah alasan!
G a. FE // GH
F
b. Luas daerah 'FHE = luas
daerah 'HFG
D c. Ukuran FEH = ukuran HGF
d. FD = DG
E H 1
e. DE = EG
2
Lab - Mini
B O D
Luas dan
x Luas daerah belahketupat sama dengan setengah
Keliling
hasil-kali panjang diagonal-diagonalnya.
Belahketupat
x Keliling belahketupat sama dengan empat kali
panjang sisinya.
Misal L adalah luas daerah belahketupat dengan
d1 1
diagonal-diagonalnya d1 dan d2, maka L = ud1 ud2
2
Misal K adalah keliling belahketupat dengan
d2 panjang sisi s, maka K = 4 u s
Contoh 1
S PQRS adalah belahketupat dengan diagonal PR = 6 satuan
panjang, QS = 8 satuan panjang dan PQ = 5 satuan panjang.
Hitunglah luas daerah dan keliling belahketupat PQRS!
P R
Penyelesaian:
Diketahui : PR = 8 satuan panjang, QS = 10 satuan panjang,
Q
dan PQ = 5 satuan panjang.
Ditanya : Luas daerah dan keliling PQRS
Jawab : Misal luas belahketupat PQRS adalah L satuan
1
luas, maka L = u PR u QS
2
1
= u 8 u 10
2
= 40
Matematika SMP Kelas VII 273
Jadi luas daerah belahketupat PQRS adalah 40 satuan l
luas.
nilai x .
4. Jika ukuran CBD = (2 x +13) q dan
ukuran EDA=(5 x 20) q , tentukan
nilai x .
5. 6.
135q (4x-10)q
yq xq (2x+70)q
(2y)q
D F
7. 8.
3,5cm E
A O
C 6cm
2cm G 5cm
B H
Hitung luas ABCD. Hitung keliling EFGH.
B O D
C
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
1. Gambarlah persegipanjang dan guntinglah menurut sis-sisinya! (Gambar (i))
2. Lukislah garis tengah pada lebar persegipanjang seperti gambar (ii) di atas!
3. Lipatlah persegipanjang tersebut menurut garis putus-putus! (Gambar (iii))
4. Lukislah dengan garis putus-putus seperti gambar (iv) di atas!
5. Guntinglah lipatan tersebut menurut garis putus-putus sehingga diperoleh seperti gambar (v)!
6. Bukalah lipatan tadi sehingga diperoleh bangun segiempat yang baru seperti gambar (vi)!
Segiempat tersebut dinamakan LAYANG-LAYANG.
7. Namailah layang-layang tersebut dengan ABCD dan perpotongan diagonalnya dengan titik
O! (Gambar (vii))
8. Berdasarkan kegiatan di atas, coba selidiki bagaimana sisi, sudut dan diagonalnya!
9. Cobalah membuat suatu kesimpulan tentang sifat-sifat apa saja yang terdapat pada layang-
layang tersebut! Jelaskan
Luas
Dengan kata-kata:
Layang-layang
Luas layang-layang sama dengan setengah
hasilkali diagonal-diagonalnya
ʼn Secara simbolik:
d2
Misal L adalah luas layang-layang dengan
d1
panjang diagonal-diagonalnya d1 dan d2, maka
1
L = x d1 x d2
2
Latihan 8.5
1. ABCD suatu layang-layang dengan BE = 15 satuan
panjang, ukuran BCA = 30° dan ukuran DAC = 50°.
Isilah titik-titik di bawah ini!
ED = ........ dan BD = ........
B A
ukuran BAD = ........° dan
E ukuran DCA = ........°
Ukuran BEA = ........° dan
D
ukuran AED = ........°
Luas daerah ' ABC = luas daerah
C ' ........ ?
Luas daerah ' ADE = luas daerah
' ........ ?
2. Berapakah x dan y? 3. Berapakah x dan y?
130q yq
40q y
q
(5x)q
70q
40q
x
q
278 BAB 8 Segiempat
4. Berapakah luas daerah layang-layang ABCD?
P
A
13 m D
3m
Q S 3m
E
8m
B
18
R
C
5. Berapakah luas layang-layang PQRS? Jika PQR siku-siku.
Benar atau salahkah pernyataan-pernyataan berikut ini?
..…… 6. Layang-layang dapat dibentuk dari gabungan
segitiga tumpul dan hasil pencerminannya
terhadap salah satu sisi segitiga tersebut.
..…… 7. Layang-layang mempunyai dua pasang sisi yang
sejajar.
..…… 8. Layang-layang mempunyai sebuah sumbu simetri.
..…… 9. Jumlah ukuran keempat sudut dalam layang-
layang adalah 360 q .
..…… 10. Jumlah ukuran dua sudut yang berhadapan
adalah 180 q .
11. Layang-layang XYZW di samping mempunyai diagonal
XZ dan YW yang berpotongan di titik V. Jika XZ = 20
cm, YW = 30 cm, dan VY = 7 cm, maka XV =....., VZ =.....,
WV = ....., dan ukuran YVZ=....q .
12. Hitunglah luasdaerah layang-layang XYZW di atas!
13. Berpikir kritis Dapatkah dua sudut yang berdekatan
dalam layang-layang saling berpelurus?
14. Sebuah layang-layang dengan panjang sisi yang
berdekatan berturut-turut adalah 9 cm dan 12 cm.
Hitunglah keliling layang-layang tersebut!
15. Dapatkah dua sudut yang berhadapan dalam layang-
layang saling berpelurus?
16. Tunjukkan bahwa luas daerah layang-layang KLMN
adalah 63 cm2, jika LN = 12 cm, dan KM = 10,5 cm!
17. Ada anggapan yang menyatakan bahwa diagonal terpanjang
dari suatu layang-layang disebut dengan sumbu simetri
layang-layang tersebut. Benarkah anggapan itu? Jelaskan!
Matematika SMP Kelas VII 279
8.6 Trapesium
Kata Kunci:
x Trapesium Gambar 8.8
Sumber:Dit. PSMP, 2006
Eɀ F
2. Trapesium EFGH di samping
disebut trapesium siku-siku, karena
ɂ salah satu kaki trapesium tegaklurus
H G
dengan alasnya.
a. Bagaimanakah ukuran E dan H?
b. Bagaimanakah hubungan antara ukuran F dengan
ukuran G? Jelaskan!
Lab - Mini
KERJAKANLAH DALAM KELOMPOK
Bahan: Kertas bergaris, pensil, dan gunting.
Ambillah selembar kertas bergaris dan lipatlah menjadi dua menurut garis yang
berada di tengah halaman.
Buatlah sebuah ruas garis yang terletak tepat pada garis di kertas dengan panjang
3 cm.
Buatlah sebuah ruas garis lagi seperti di atas dengan panjang 5 cm yang berjarak
dua garis dari ruas garis pertama. (lihat gambar di bawah ini)
Hubungkan titik ujung-titik ujung ruasgaris pertama dengan ruas garis kedua
sehingga diperoleh sebuah trapesium dengan panjang alasnya 3 cm dan 5 cm.
Guntinglah bentuk trapesium tersebut dalam keadaan kertas tetap terlipat
sehingga akhirnya kamu mempunyai dua buah trapesium yang sama.
Tandailah setiap trapesium tersebut dengan a1 p
dan a2 untuk menyatakan dua sisi yang sejajar a1 a2
dan t untuk menyatakan tinggi.
Impitkanlah dua trapesium tersebut pada t
salah satu kaki yang panjangnya sama
sehingga membentuk sebuah jajargenjang. a2 a1
Diskusikan dengan temanmu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
1. Jika “p” dan “t” menyatakan panjang alas dan tinggi jajargenjang di atas, maka
tuliskanlah rumus luas jajargenjang tersebut!
2. Tuliskanlah rumus luas jajargenjang di atas dengan menggunakan ”a1, a2, dan t”!
3. Bagaimanakah perbandingan luas setiap trapesium dengan luas jajargenjang yang
terjadi?
4. Dengan kata-katamu sendiri, nyatakanlah sebuah rumus untuk luas dan keliling
trapesium!
Contoh 4
Penyelesaian:elesaian 85 km
Diketahui : t = 51
a1 = 85
s a2 = 107
Ditanya : Luas daerah trapesium
1
Jawab : L = tu(a1+a2) Rumus luas daerah trapesium
2
1
= u 51u (85+107)
2
= 4896
Jadi luas wilayah Samarinda kira-kira 4896 km2 .
Latihan 8.6
1. ABCD adalah trapesium samakaki dengan sisi-sisi yang
sejajar adalah sisi AB dan sisi DC . Gambarlah garis m
yang merupakan sumbu simetri trapesium tersebut!
I
2. Segitiga ISO di samping adalah
segitiga samakaki dengan IO = T F
IS dan sisi TF // sisi SO .
Berbentuk apakah SOFT?
S O
Mengapa?
Matematika SMP Kelas VII 283
3. Geografi Hitunglah luas wilayah
daerah yang ditentukan oleh bentuk
120km trapesium pada gambar di samping!
80km
200km
RANGKUMAN
EVALUASI MANDIRI
Tes Objektif
1. Pernyataan yang benar adalah ....
a. Trapesium adalah suatu segiempat dengan secara tepat
satu pasang sisi sejajar
b. Trapesium samasisi di mana sisi yang tidak sejajar
adalah kongruen
c. Trapesium adalah suatu segiempat dengan secara tepat
satu pasang sisi tidak sejajar
d. Sisi-sisi sejajar dari suatu trapesium disebut alas dari
trapesium itu
REFLEKSI
Dalam refleksi ini anda diharapkan dapat memonitor diri anda
sendiri tentang pemahaman anda dalam mempelajari topik
Segiempat dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
C F
P
R
Q
A B D
(a) (b) (c)
Gambar 9.2
Jenis segitiga menurut sisi
Gambar 9.3
Ilustrasi bentuk segitiga
K
Perhatikan segitiga samakaki KLM di
samping!
K disebut sudut puncak.
L dan M disebut sudut alas.
L # M. u L = u 0
L M
A L R
K
P
C M
B (b) Q
(a) (c)
Gambar 9.3
(a) (b)
x Gambar (a), berbentuk bangun apakah layar perahu
tersebut?
x Gambar (b) , berbentuk apakah kayu pada gambar teras
rumah tersebut?
Perhatikan gambar berikut.
A B A B
º
ª º
¬ ¼ ¬ D
C D C
B L
R
A C K M P Q
(a) (b) (c)
Suatu segitiga yang ukuran salah satu sudutnya 90q dan dua
sisinya sama panjang disebut segitiga siku-siku samakaki.
Suatu segitiga yang salah satu sudutnya tumpul dan
panjang kedua sisinya sama disebut segitiga tumpul
samakaki.
Suatu segitiga yang salah satu sudutnya lancip dan panjang
kedua sisinya sama disebut segitiga lancip samakaki.
4. Pertaksamaan Segitiga C
Perhatikan segitiga di samping
Dalam segitiga ABC, sisi AC
berhadapan dengan sudut B,
sisi BC berhadapan dengan
sudut A, dan sisi AB
B
berhadapan dengan sudut C. A
Jika dua sisi dari suatu segitiga tidak sama, maka sudut
yang berhadapan dengan sisi ini tidak sama, dan sudut
terkecil berhadapan dengan sisi terkecil.
Jika dua sudut dari suatu segitiga tidak sama, maka sisi
yang berhadapan dengan sudut ini tidak sama, dan sisi
terkecil berhadapan dengan sudut terkecil.
Soal 1
Perhatikan gambar di bawah, PA A garis m dan PB tidak
tegak lurus terhadap garis m. Bandingkan PA dan PB.
m
A B
Lab - Mini
KERJAKANLAH DALAM KELOMPOK
Bahan: Kertas, pensil, busur derajat, penggaris, dan gunting.
1. Gambar tiga buah segitiga seperti gambar berikut.
2. Kemudian gunting tiap-tiap gambar segitiga tersebut
menurut sisi-sisinya.
3. Berbagilah tugas dengan anggota-anggota
kelompokmu, tiap-tiap anak mendapat segitiga yang
berbeda.
4. Gambarlah sebuah garis lurus g sesukamu. 1 3
5. Pada tiap-tiap segitiga yang kamu terima, berilah nomor pada
tiap-tiap sudutnya. 2
6. Potong atau gunting pojok-pojok segitiga-segitiga seperti
pada gambar di samping. 2
7. Pilih satu titik P pada garis g. Tempatkanlah ketiga titik 1 3 g
sudut dari potongan-potongan kertas tadi pada P.
Susunlah ketiga titik sudut tersebut seperti gambar di samping!
8. Bandingkan hasilmu dengan hasil teman dalam kelompokmu untuk segitiga-segitiga
yang berbeda.
9. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dalam kelompokmu?
10. Periksalah ulang untuk meyakinkan kesimpulan yang kamu peroleh dengan
mengukur masing-masing sudut dalam segitiga menggunakan busur derajat.
Lakukan dengan cermat.
BERPIKIR KRITIS
Mungkinkah sebuah segitiga mempunyai dua buah sudut
siku-siku? Jelaskan.
Diskusikan!
Musik. Pernahkah kamu melihat
alat musik piano seperti pada
gambar di samping. Piano tersebut
dalam keadaan terbuka. Tutup
piano disangga oleh sebuah tongkat
57q penyangga.
Tongkat penyangga membentuk
sudut 57q dengan dasar piano,
sedangkan tutup piano membentuk
sudut 90q dengan penyangga.
Berapakah besarnya sudut antara
Sumber:Dit. PSMP, 2006 tutup piano dengan dasar piano?
Gambar 9.4 Piano
Soal 1
Diketahui 'PQR seperti pada gambar di samping.
a. Segitiga apakah PQR itu? R
Jelaskan.
b. Berapakah ukuran P? 80q
c. Berapakah ukuran Q? 2 cm 2 cm
d. Bagaimana caramu menentukan
ukuran P dan Q? P ? ?
Q
e. Apakah ukuran P = ukuran Q?
Mengapa?
Soal 2
Hitung ukuran masing- C B
(8x 1)q
masing sudut dalam 'ABC! º
Berapakah jumlah ukuran
A dan ukuran C?
Jelaskan!
(4x + 7)q
A
Soal 4
Perhatikan gambar 'FGH di samping. G
a. Hitung ukuran masing-masing 39q
21q
sudut yang dinyatakan dengan x,
y, z.
b. Dengan melihat ukuran sudut- 65q xq yq zq
F J H
sudutnya, segitiga apakah FGH
itu?
Soal 5
Perhatikan gambar di samping! D F
a. Sebutkan sudut luar 'DEF! 75q
G
b. Berapakah ukuran sudut luar 'DEF?
c. Hitunglah ukuran DFE! 35q
d. Hitunglah ukuran EDF! E
Soal 6
Perhatikan gambar berikut.
C
a. Bagaimanakah caramu menghitung
keliling 'ABC pada gambar di
samping? Sebutkan!
b. Berapakah keliling 'ABC?
A B c. Kesimpulan apa yang dapat kamu
peroleh?
d. Dapatkah kamu rumuskan keliling
'ABC?
PQR di samping!
2. Jelaskan bagaimana caramu
menghitung keliling 'PQR!
P
Lab - Mini
KERJAKANLAH DALAM KELOMPOK
Bahan: Kertas berpetak, penggaris, dan gunting.
1. Gambarlah persegi panjang ABCD pada kertas berpetak dengan
ukuran panjang 12 kotak dan lebar 9 kotak.
2. Potong atau gunting persegi panjang ABCD tersebut menurut sisi-sisinya.
3. Berapakah luas daerah persegi panjang ABCD?
4. Gambar salah satu diagonal persegi panjang ABCD.
5. Potong/gunting persegi panjang ABCD menurut diagonalnya (langkah 4)
sehingga menjadi dua bagian.
6. Bangun apakah yang kamu peroleh? Apakah dua bagian yang kamu peroleh
merupakan bangun yang berukuran sama?
7. Apakah kedua bangun yang kamu peroleh mempunyai luas yang sama?
8. Berapakah luas daerah untuk masing-masing bangun yang kamu peroleh
(langkah 7)?
9. Bagaimanakah rumus luas daerah untuk masing-masing bangun yang kamu
peroleh?
Berpikir Kritis K
Diketahui luas daerah 'PQR adalah 16 cm2 dengan tinggi 4 cm.
Bagaimanakah caramu menentukan panjang alas 'PQR?
Hitunglah alas 'PQR tersebut!
B F H
A E G I
C S U
D
M Q
L O
V W
P R T
50q ? ?
? 45q G H K
B C 40q
F
a. Hitung ukuran sudut yang belum diketahui untuk
tiap-tiap segitiga di atas!
b. Dengan melihat ukuran sudut-sudutnya, termasuk
jenis apakah masing-masing segitiga di atas?
C D F
47q ? R 12. Tentukan ukuran sudut-sudut
52q 2 2 ? 5
3 3 5 Q yang belum diketahui dari
? ?
masing-masing segitiga
E 63q samakaki di samping!
? ?
A B P
2aq 2bq cq
35q
H
45q
28q
N (3)
U
(1) 75q 30q
S
T (4)
(2)
M 135q 60q Q
P 110q
F G
18. Urutkan ukuran sudut dalam segitiga jika diberikan
panjang sisi-sisinya seperti berikut:
a. AB = 8, BC = 5, dan AC = 7.
b. DE = 15, EF = 18, dan DF = 5.
c. XY = 2, YZ = 4, dan XZ = 3.
19. Urutkan panjang sisi-sisi segitiga-segitiga berikut jika
diberikan ukuran sudut-sudutnya.
a. S = 90q, R = 40q, T = 50q
b. A = 20q, B = 120q, C = 40q
c. X = 70q, Y = 30q, Z =80q
d. D = 80q, E = 50q, F = 50q
Matematika SMP Kelas VII 307
20. Penyelidikan. Mungkinkah dapat dibentuk
S R sebuah
segitiga, jika disediakan lidi dengan panjang seperti
berikut? Sebutkan alasannya!
a. 11 cm, 12 cm dan 15 cm. c. 6 cm, 10 cm, 13
P Q
cm.
b. 2 cm, 3 cm dan 6 cm. d. 5 cm, 10 cm dan 15
cm.
Soal 8
CEK PEMAHAMAN
Coba gambarlah PQR siku-siku di Q dengan PQ = 6 cm dan
QR = 8 cm!
Soal 9
Coba lukis segitiga samakaki KLM dengan sudut puncaknya
di L sebesar 40° dan KL = LM = 5 cm.
a. Buat sketsa dari unsur-unsur yang diketahui dan berilah
tanda pada sketsa tersebut.
b. Langkah apa yang kamu lakukan terlebih dahulu untuk
melukis 'KLM? Pilihlah, apakah melukis sisi KL atau
melukis sisi LM atau melukis L?
c. Langkah apa selanjutnya yang kamu lakukan?
d. Bagaimanakah caramu melukis sisi yang sama panjang
dengan sisi ?
e. Sebutkan langkah-langkah yang kamu lakukan sehingga
terlukis 'KLM. Kemudian alat apa yang kamu gunakan
untuk melukis 'KLM tersebut?
f. Jenis segitiga apakah 'KLM, jika dilihat dari ukuran
sudut dan panjang sisinya?
g. Adakah cara lain yang dapat kamu lakukan untuk
melukis 'KLM? Jelaskan!
Cek Pemahaman
Coba gambarlah 'PQR samakaki dengan sudut puncak,
ukuran Q = 100° dan panjang PQ = QR = 6 cm!
Dengan melihat ukuran sudut dan panjang sisinya, berbentuk
segitiga apakah DPQR?
Soal 12
Lukis 'PQR samakaki dengan puncak di Q dan ukuran
PQR = 60° dan PQ = QR = 5 cm.
a. Alat apa yang kamu perlukan untuk melukis 'PQR?
b. Sebutkan langkah-langkah yang kamu lalui untuk
melukis 'PQR!
c. Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh?
d. Bandingkan jawabanmu untuk SOAL 5 dan SOAL 6!
Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh?
Cek Pemahaman
Lukislah 'KLM samakaki dengan
sisi KL seperti pada gambar di K
samping sebagai salah satu
kakinya!
i Garis tinggi pada suatu sisi dari suatu segitiga adalah garis yang ditarik
dari sebuah titik sudut segitiga dan tegaklurus sisi di
depannya.
i Garis bagi suatu sudut dalam dari suatu segitiga adalah garis yang
ditarik dari titik sudut segitiga dan membagi sudut tersebut
menjadi dua sama besar.
i Garis berat pada suatu sisi dari suatu segitiga adalah garis yang
menghubungkan titik sudut dihadapan sisi itu dengan titik
tengah sisi itu.
i Garis sumbu pada suatu sisi dari suatu segitiga adalah garis yang tegak
lurus dan melalui titik tengah sisi tersebut.
r1 r2
r2>r
r1
Garis tinggi dari A. Garis bagi dalam sudut B.
(iii) (iv)
Latihan 9.2
1. Gunakan penggaris, jangka dan busur derajat untuk menggambar
segitiga-segitiga berikut!
a. Segitiga KLM siku-siku di L dengan KL = 4 cm dan LM = 5 cm.
b. Segitiga ABC samakaki dengan puncak B sebesar 110 ° dan
AB = 4 cm.
c. Segitiga DEF samasisi dengan panjang sisi 3 cm.
d. Lukis 'PQR dengan PQ = QR = 3 cm dan PQR = 60°!
2. Lukislah ketiga garis tinggi pada segitiga lancip!
3. Lukislah ketiga garis tinggi pada segitiga tumpul!
4. Berpikir kritis. Apakah yang dapat kamu simpulkan tentang
ketiga garis tinggi pada suatu segitiga?
5. Lukislah ketiga garis bagi pada segitiga siku-siku!
6. Lukislah ketiga garis bagi pada segitiga tumpul!
7. Berpikir kritis Apakah yang dapat kamu simpulkan tentang
ketiga garis bagi pada suatu segitiga?
8. a. Lukislah ketiga garis sumbu sisi-sisi
segitiga ABC!
b. Apakah ketiga sumbu segitiga ABC
saling berpotongan di satu titik?
c. Lukislah lingkaran dengan pusat
pada titik potong ketiga sumbu dan
melalui ketiga titik sudut segitiga!
9. Analisis. Lukisla h sebuah bel ahketupa t ya ng p anja ng
diagonalnya 6 cm dan 8 cm! Berapakah panjang sisi belahketupat
dan berapakah luasnya?
A. Segitiga
1. Pengertian
Segitiga adalah gabungan dari tiga segmen yang
menghubungkan tiga titik yang tidak terletak pada
garis yang sama.
2. Jenis dilihat dari ukuran sudut:
a. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang ukuran
salah satu sudutnya adalah 900.
b. Segitiga tumpul adalah segitiga yang ukuran salah
satu sudutnya tumpul.
c. Segitiga lancip adalah segitiga yang ukuran ketiga
sudutnya lancip.
3. Jenis dilihat dari sifat-sifatnya:
a. Segitiga siku-siku samakaki adalah suatu segitiga
yang ukuran salah satu sudutnya adalah 900.
b. Segitiga tumpul samakaki adalah suatu segitiga
yang salah satu sudutnya tumpul dan panjang
kedua sisinya sama.
c. Segitiga lancip samakaki adalah suatu segitiga yang
salah satu sudutnya lancip dan panjang kedua
sisinya sama.
4. Jumlah ukuran sudut-sudut dalam suatu segitiga
adalah 180 0 .
5. Jika K adalah keliling suatu segitiga yang panjang sisi-
sisinya a, b, c, maka K = a + b + c.
6. Luas daerah segitiga
Jika L adalah luas daerah suatu segitiga yang
1
panjang sisinya a dan tinggi t, maka L = (a x t).
2
Tes Objektif
Pilih suatu jawaban yang paling tepat!
1. Sudut-sudut lancip dari suatu segitiga siku-siku adalah:
a. Berpelurus
b. berpenyiku
c. Suatu sudut lurus
d. Suatu sudut tumpul
2. Ukuran dari suatu sudutluar dari suatu segitiga
samasisi adalah:
a. 60 0
b. 90 0
c. 120 0
d. 180 0
3. Ukuran dari suatu sudutluar dari salah satu sudut lancip
dari suatu segitiga siku-siku selalu:
a. 90 0
b. Lebih dari 900
c. Kurang dari 900
d. Lebih dari 1800
4. Jika segitiga ABC dan DEF adalah segitiga samakaki,
maka:
a. Sisi-sisinya yang bersesuaian adalah kongruen
b. Sudut-sudut yang bersesuaian adalah kongruen
c. Segitiga ABC dan segitiga DEF adalah kongruen
d. Jumlah ukuran sudut-sudutnya kurang dari 1800
5. Jika segitiga ABC dan DEF samasisi, maka:
a. Sisi-sisinya yang bersesuaian adalah kongruen
b. A = D
c. BC = EF
d. AC = DF
Tes Essay
1. Tuliskan jenis-jenis segitiga menurut ukuran sudutnya!
2. Tuliskan jenis-jenis garis dari suatu segitiga!
3. ABCD adalah suatu jajargenjang dengan u A = 470.
REFLEKSI
Dalam refleksi ini anda diharapkan dapat memonitor diri
anda sendiri tentang pemahaman anda dalam mempelajari
topik Segitiga dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut.
1. Jelaskan apa, bagaimana, dan mengapa mempelajaritopik
Segitiga dengan baik?
2. Apakah anda dapat mengaitkan satu subtopik dengan
subtopik lainnya dalam topik Segitiga?
3. Jika anda tidak dapat mengaitkannya, apa kendalanya?
Bagaimana tidaklanjutnya?
4. Apakah anda dapat mengomunikasikan kepada teman
anda apa yang telah anda pelajari tentang topik Segitiga?
5. Jika anda tidak dapat mengomunikasikannya, apa
kendalanya? Bagaimana tindaklanjutnya?
6. Apakah anda dapat merangkum konsep-konsep kunci dari
masing-masing subtopik dalam topik Segitiga?
7. Jika anda tidak dapat merangkumnya, apa kendalanya?
bagaimana tindaklanjutnya?
8. Makna apa yang anda peroleh setelah anda mempelajari
topik Segitiga?
⇔ Ekivalen, setara
akar kuadrat dari n
- tanda pengurangan
% persen
() kurung biasa
[] kurung siku
{} kurung kurawal
+ tanda plus
< kurang dari
= sama dengan
n > lebih dari
± tanda kurang-lebih
×, • tanda perkalian
÷, “, tanda pembagian
H” mendekati, hampir sama dengan
‰ permil
-x lawan dari x
S Himpunan semesta
∅ Himpunan kosong
N Himpunan bilangan asli
A1 atau Ac Komplemen A
AB Garis AB
AB Segmen AB
AB Sinar AB
BAB 1
B. Uraian
BAB 2
B. Uraian
BAB 4
B. Uraian
BAB 5
KUNCI JAWABAN
Tes Objektif
1. c.
2. d.
3. a.
4. a.
5. b.
Tes Essay
1. S – A = A’ = { e, u, s, i, h, m }
2. S – B = B’ = { i, h, u, o }
3. A ∪ B = { s, e, r, m, a, o }
4. S – (A ∪ B) = (A ∪ B)’ = { u, i, h }
5. A ∩ B = { r, a }
BAB 7
A. PILHAN GANDA
1. c.
2. b.
3. d.
4. c.
5. a.
1. Jajargenjang
2. Jajargenjang
4. Persegi, persegipanjang
5. Belahketupat, persegi
BAB 8
A. PILIHAN GANDA
1. c.
2. b.
3. d.
4. c.
5. a.
B. Uraian
1. Jajargenjang
2. Jajargenjang
3. Persegipanjang, Belahketupat, jajargenjang
4. Persegi, persegipanjang
5. Belahketupat, persegi
A. PILIHAN GANDA
1. b.
2. c.
3. b.
4. b.
5. a.
B. Uraian
2. Garis tinggi pada suatu segitiga adlah garis yang ditarik dari suatu
titik sudut segitiga itu dan tegak lurus sisi depannya
3. u ∠ A + u ∠ D + u ∠ B + u ∠ C = 3600
A B
AB 47 + 47 + x + X = 360
0 0 0
94 + 2x = 3600
2x = 2660
C D
x = 1330
Jadi, u ∠ B = u ∠ C = 1330
4. AC ≅ BC. ∴∠ A ≅ ∠ B
≅ BC ∴ ∠ A ≅ ∠ C
∴∠A≅∠B≅∠C
5. ∠ A ≅ ∠ B ∴ AC ≅ BC
Glenda Lappan dkk, (2001) , Accentuate the Negative, Englewood Cliffs, New
Jersey: Prentice Hall.
Glenda Lappan dkk, (2001) , Bits and Pieces I, Englewood Cliffs, New Jersey:
Prentice Hall.
Glenda Lappan dkk, (2001) , Say It with Symbols , Englewood Cliffs, New
Jersey: Prentice Hall.
Glenda Lappan dkk, (2001) , Shapes and Designs, Englewood Cliffs, New
Jersey: Prentice Hall.
Suzanne H. Chapin dkk, (1999), Middle Grades Math Tools For Success
Course 1, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.
Suzanne H. Chapin dkk, (1999), Middle Grades Math Tools For Success
Course 2, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.
A
Akar kuadrat Akar kuadrat adalah salah satu dari dua
faktor yang sama dari suatu bilangan.
Contoh: 9 = 3 karena 32 = 9
Anggota Himpunan Suatu objek dalam suatu himpunan
B
Belahketupat Suatu jajargenjang dengan empat sisi
kongruen (sama panjang)
Bentuk aljabar Ekspresi yang terdiri atas satu atau lebih
bilangan dan variabel serta satu atau lebih
operasi hitung.
Contoh: -x + 2y dan b2
Bilangan bulat Bilangan bulat ad Lah himpunan bilangan
cacah dan lawan-lawannya.
Contoh: -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 adalah bilangan
bulat.
Bilangan cacah Bilangan cacah adalah 0, 1, 2, 3, 4, …
Contoh: 4, 125, dan 3947 semuanya bilangan
cacah.
Jumlah bilangan suatu cacah dan pecahan.
1 3 5
Contoh: 1 , 2 , 4
3 4 8
Bilangan Pokok Apabila suatu bilangan ditulis dalam bentuk
perpangkatan, bilangan yang digunakan
sebagai faktor disebut bilangan pokok.
Contoh: 54 = 5 x 5 x 5 x 5. 5 adalah bilangan
pokok.
Bilangan prima Suatu bilangan yang memiliki tepat dua
faktor, 1 dan bilangan itu sendiri disebut
bilangan prima.
Contoh: 13 adalah bilangan prima faktornya
adalah 1 dan 13.
Busur derajat Alat yang dipakai untuk mengukur sudut.
D
Diagram Venn Suatu representasi grafis dari suatu himpunan
atau himpunan-himpunan
330 Glosarium
Desimal Bilangan yang menggunakan nilai tempat
dan koma desimal untuk menunjukkan
persepuluhan, perseratusan, perseribuan dll
Contoh: 3.47
Desimal berulang Desimal berulang adalah desimal yang satu
atau serangkaian angkanya terus berulang.
Contoh: 0,888888 … = 0, 8
Desimal setara Bilangan-bilangan desimal yang memiliki
nilai yang sama disebut desimal setara.
Contoh: 0,6 = 0,60
Desimal tidak berulang Bilangan desimal yang terputus.
Contoh: 0,6 dan 0,7265
F
Faktor Satu bilangan merupakan faktor bilangan lain
bila bilangan tersebut membagi habis
bilangan kedua. Contoh: 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18,
dan 36 adalah faktor dari 36.
Faktor isasi prima Penulisan bilangan komposit sebagai hasilkali
faktor-faktor primanya disebut faktorisasi
prima.
Contoh: Faktorisasi prima dari 30 adalah 2 x 3
x 5.
Faktor sekutu
FPB Faktor persekutuan terbesar dua bilangan
atau lebih adalah faktor terbesar dri semua
dari dua bilangan tersebut.
Contoh: FPB dari 12 dan 30 adlah 6.
G
Gabungan dari A dan B Himpunan yang memuat elemen-elemen ini
yang paling sedikit satu dari Adan B
Gambar skala Gambar skala adalah gambar benda yang
diperbesar atau diperkecil sebanding dengan
gambar semula.
Contoh: Peta adalah gambar skala.
Garis Lintasan lurus tanpa akhir dalam dua arah
berlawanan.
H
Himpunan Suatu koleksi objek-objek berbeda
Himpunan semesta Himpunan yang memuat semua objek
dibawah pertimbangan
Himpunan berhingga Suatu himpunan dengan n elemen di mana n
adalah suatu bilangan bulat non negatif
Himpunan tak berhingga Suatu himpunan yang anggotanya tak
berhingga
I
Identitas penjumlahan Jumlah setiap bilangan dan 0 adalah bilangan
itu sendiri.
Contoh: a + 0 = a.
Identitas perkalian Hasilkali 1 dan setiap bilangan adalah
bilangan itu sendiri.
Contoh: a(1) = a
Irisan dari A dan B Himpunan yang memuat elemen-elemen ini
yang di A dan B
J
Jajargenjang Suatu segiempat dengan kedua pasang sisi
yang berhadapan sejajar.
K
Kalimat terbuka Kalimat yang belum mempunyai nilai
kebenaran.
332 Glosarium
Kardinalitas S Banyaknya elemen di S
Kelipatan Kelipatan suatu bilangan adalah hasilkali dari
bil;angan tersebut dengan bilangan cacah
tidak nol.
Contoh: Kelipatan dari 13 adalah 13, 26, 39, 52,
dan seterusnya.
Koefisien Faktor suatu suku yang berbentuk bilangan.
Contoh: Pada y = 2x – 3, 2 adalah koefisien.
Komplemen A Himpunan elemen-elemen di himpunan
semesta yang tidak di A
Konstanta Suku yang tidak memuat variabel.
Contoh: Pada y = 2x – 3, -3 adalah konstanta.
KPK Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dua
bilangan atau lebih adalah kelipatan terkecil
dari keduanya.
Contoh: KPK dari 3 dan 5 adalah 15.
L
Laju Laju adalah rasio yang membandingkan dua
kuantitas yang berbeda satuan.
Contoh: Harga premium adalah Rp4500 per 1
liter.
Lawan bilangan Bilangan-bilangan yang berjarak sama dari
nol pada garis bilangan tetapi berbeda arah
adlah bilangan-bilangan berlawanan.
Contoh: -17 dan 17 adalah berlawanan satu
sama lain.
Layang-layang Segiempat yang memiliki dua pasang sisi
kongruen, tetapi sisi-sisinya yang berhadapan
tidak perlu kongruen.
N
Nilai mutlak Jarak bilangan dari nol pada garis bilangan
disebut nilai mutlaknya.
Contoh: Nilai mutlak dari -3 adalah 3 karena -3
berjarak 3 satuan dari nol pada garis bilangan.
Notasi ilmiah Bilangan yang ditulis dalam bentuk hasilkali
bilangan yang lebih besar dari atau sama
dengan 1 dan kurang dan perpangkatan 10.
Contoh: 37.000.000 dalam notasi ilmiah ditulis
sebagai 3,7 x 107.
Contoh: , dan .
Pecahan senilai Pecahan-pecahan yang sama nilainya disebut pecahan
senilai.
Contoh: =
Pecahan tersederhana Suatu pecahan disebut paling sederhana
apabila pembilang dan penyebut hanya
memiliki satu faktor persekutuan, yaitu 1.
Contoh: adalah bentuk paling sederhana dari .
Pecahan tidak murni Pecahan yang pembilangnya lebih dari
penyebut.
Contoh: dan
Pembilang Bilangan pada bagian atas pada pecahan.
R
Rasio Rasio adalah perbandingan dua kuantitas
dengan satuan yang sama.
T
Titik Menyatakan posisi, tidak memiliki ukuran.
Trapesium Suatu segi empat yang satu pasang sisinya
sejajar. Sisi-sisi sejajar itu disebut alas dari
trapesium.
V
Variabel Huruf atau simbol lain yang digunakan untuk
mewakili bilangan atau nilai yang tidak
ditentukan.
Contoh: Dalam persamaan y = 2x -3, x dan y
adalah variabel.
A
Alas
Angka
B
Belah ketupat, 264-265
keliling, 266
luas daerah, 266
Bentuk
aljabar
pecahan aljabar
Bilangan
asli, 148
bulat
bulat negatif, 1
bulat positif , 1
cacah
cacah ganjil, 149
cacah genap, 149
cacah, 148
campuran
kardinal
komposit, 149
lawan
pokok
D
Desimal
berulang
tidak berulang
Diagram
pohon
Venn, 158, 176-177, 189, 196-197
F
Faktor
prima
sekutu
persekutuan terbesar (FPB)
338 Indeks
G
Garis, 200-202
bagi, 233-236
berat, 314
berpotongan, 213
bersilangan, 213
bilangan
bilangan horizontal
bilangan vertical
segmen, 212
sejajar, 222
sumbu, 313, 314
tegak lurus, 235
tinggi, 314
titik terletak antara, 213
J
Jajargenjang, 260-262
alas, 262
garis tinggi dari,262
keliling, 262
luas daerah, 262
H
Harga
beli
jual
Himpunan, 140-143, 147-149
anggota, 145, 171
bagian, 163-164
banyaknya anggota, 153
berhingga, 152
bilangan asli, 148
bilangan cacah ganjil, 149
bilangan cacah genap, 149
bilangan cacah, 148
bilangan komposit, 149
elemen, 144
gabungan, 181
irisan, 168-171
komplemen, 192
Matematika SMP Kelas VII 339
kosong, 163-164
metode daftar, 147
notasi pembentuk, 148
saling lepas, 188
sama, 173
selisih, 196, 199
semesta, 155-156
tak berhingga, 152
tak saling lepas, 188
I
Identitas
penjumlahan
perkalian
K
Kalimat terbuka
Keliling, 255
belah ketupat, 266
layang-layang,
persegi, 265
persegi panjang, 249
segitiga, 301
trapesium, 274-275
Koefisien
Konstanta
KPK
L
Luas daerah, 255
belah ketupat, 266
jajargenjang, 270
layang-layang, 269-270
persegi, 265
persegi panjang, 249
trapesium, 276
M
Melukis, 231
garis bagi sudut, 233-236
garis berat, 314
garis tinggi, 314
garis sumbu, 313, 314
340 Indeks
segitiga, 310
segitiga samakaki, 311
segitiga samasisi, 312
sudut, 231-232, 235-236
Model aljabar
N
Nilai mutlak
Notasi
ilmiah
pembentuk himpunan, 148
O
Operasi
bagi
campuran
kali
kurang
pangkat
pengurangan
tambah
P
Pecahan
murni, biasa
pembilang
penyebut
permil
persen
sederhana
sejenis
senilai
tidak murni
Pembagian
cara panjang
Perbandingan
Proporsi
rasio
senilai
tidak senilai
Persamaan
linear
linear setara
Matematika SMP Kelas VII 341
senilai
Pembulatan
Penyelesaian
Perkiraan, taksiran
Pernyataan
Pertidaksamaan
S
Segitiga, 290
lancip, 294
sama kaki, 291
sama sisi, 291
siku-siku, 294
tumpul, 294
Sifat
asosiatif penjumlahan,
asosiatif perkalian,
distributif perkalian terhadap pengurangan
distributif perkalian terhadap penjumlahan
komutatif penjumlahan,
komutatif perkalian,
Skala
Sudut, 201
berpelukis, 207
berpelurus, 220
berpenyiku, 207
berpenyiku, 220
kongruen, 206
lancip
lancip, 206
lurus, 206
siku-siku, 206
tumpul, 206
Suku
banyak
dua
sejenis
tidak sejenis
tunggal
V
Variabel
342 Indeks