Bab I ISPA
Bab I ISPA
Bab I ISPA
A. Latar Belakang Salah satu penyakit yang banyak terjadi di masyarakat adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut
yang di derita oleh anak anak terutama balita, jika tidak ditangani sampai dengan baik maka dapat
berakibat
fatal
berakhir
pada
kematian
(Silalahi,2004). Penyakit salah anak napas tubuh satu saluran pernapasan dan merupakan pada
kematian saluran
karena sempit
bayi bayi
dan
daya
tahan 2005).
(Ngastiyah, akut
disebabkan satu
dari atas)
napas,
mulai
alveoli
(saluran seperti
telinga awal
yang
timbul
pilek, dan
yang kemudian diikuti dengan napas napas. kesukaran Pada tingkat yang tidak lebih dapat
sesak
terjadi
bernapas,
menurun,dan
meninggal
(Syair, 2009).
Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk terserang berbagai penyakit khususnya penyakit infeksi. Menurut temuan organisasi
kesehatan dunia (WHO) yang di kutip dari data DepKes tahun 2007 diperkirakan 10 juta anak meninggal tiap tahun yang disebabkan karena diare, HIV / AIDS,
malaria dan ISPA (Irawan, 2009). Di Indonesia kasus Infeksi saluran Pernafasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama penyebab 18,2% kematian pada balita pada tahun 2010 dan 38,8% tahun 2011. Selain itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit.
Berdasarkan data dari P2 program ISPA tahun 2009 cakupan penderita ISPA melampaui target 13,4%, hasil yang di peroleh 18.749 kasus sementara target yang ditetapkan hanya 16.534 kasus. Survey moralitas yang dilakukan di subdit ISPA tahun 2010 menempatkan bayi
ISPA/Pneumonia
sebagai
penyebab
kematian
terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita (Depkes RI,2012). Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Rosihan
Adhani mengatakan, jika tahun 2011 angka penderita ISPA rata-rata 22.000. 14.000 Asap per bulan maka mata, situ. tahun ini
menjadi
mengiritasi di
pernapasan.
Terjadi
gangguan
bakteri mudah masuk, sehingga timbul keluhan seperti bronkitis, batuk, pilek,
Puskesmas Gambah ISPA merupakan salah satu penyakit penyakit terbanyak yang ada di Puskesmas Gambah.
Tercatat ada 1373 kasus ISPA. Dari 1373 orang yang datang berobat ke puskesmas yang di diagnosa ISPA oleh tenaga kesehatan 441 orang (32,1%) diantaranya adalah balita. Berdasarkan dilakukan oleh hasil studi dari 10 pendahuluan orang tua yang yang
peneliti
membawa balitanya berobat ke Puskesmas Gambah hanya 2 orang yang mengerti dan mengetahui apa itu ISPA sedangkan orang tua lainnya mengatakan tidak tahu tentang ISPA.
keluarga pengenalan
dan
masyarakat penyakit
sangat yang
dini
diderita oleh anaknya, misalnya dalam upaya membawa anak ke sarana/petugas kesehatan, serta menjaga
kesehatan anak. Kematian pada seseorang yang menderita ISPA dapat terjadi jika penyakit telah mencapai derajat ISPA berat, karena infeksi telah mencapai paru-paru. Sebagian besar keadaan ini terjadi karena penyakit ringan (ISPA ringan) yang diabaikan. Seringkali
penyakit dimulai dengan batuk pilek biasa, tetapi karena daya tahan tubuh anak lemah terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak bersih, maka penyakit dengan cepat menjalar ke paru-paru. Jika penyakitnya telah menjalar ke paru-paru dan anak tidak mendapat
pengobatan serta perawatan yang tepat, anak tersebut dapat meninggal.(Yamin,dkk,2007). Balita merupakan sasaran utama upaya program P2 ISPA, karena itu peran ibu sangat penting dalam keberhasilan P2 ISPA baik dalam upaya penurunan
kematian maupun penurunan kesakitan. Menurut Depkes (2010) Keberhasilan program P2 ISPA dalam
oleh
faktor ibu.
pengetahuan Pengetahuan
dan ibu
sikap sangat
masyarakat diperlukan
terutama
dalam pengenalan dini penyakit yang diderita oleh anaknya, rumah misalnya dalam tatalaksana upaya penderita anak di ke
tangga,
dalam
membawa
sarana/petugas kesehatan dan dalam memberikan gizi yang baik serta menjaga kesehatan anak, termasuk
dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat. Berdasarkan diperoleh diteliti keluarga tersebut, tentang tentang latar belakang perlu dan data yang untuk
sehingga hubungan
kiranya
tingkat kejadian
ISPA
dengan
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian Bagaimana ISPA pada tingkat balita pengetahuan di wilyah ini yakni : tentang
keluarga kerja
Puskesmas
Gambah?.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang ISPA di Puskesmas Gambah tahun 2013. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah
sabagai berikut : a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang pengertian ISPA. b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang penyebab ISPA. c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang tanda gejala ISPA. d. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan ISPA. e. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang penatalaksanan ISPA.
D. Ruang Lingkup Penelitian 1. Lingkup keilmuan Lingkup penelitian ini termasuk dalam
bidang ilmu Keperawatan anak yaitu tentang ISPA pada balita. 2. Ruang Lingkup Masalah
Lingkup
masalah
dalam
penelitian
ini
untuk mengetahui
tentang ISPA pada balita di Puskesmas Gambah tahun 2013. 3. Lingkup sasaran Sasaran seluruh yang akan yang di teliti adalah di
keluarga
memilih
balita
puskesmas Gambah tahun 2013. 4. Lingkup waktu Penelitian diajukan sampai ini dimulai dari judul KTI ini dari
dengan
penyerahan
bulan Desember 2012 sampai dengan Juli 2013. 5. Lingkup metode Jenis dimana penelitian ingin ini adalah Deskriptif bagai mana
peneliti
mengetahui
tingkat pengetahuan keluarga tentang ISPA pada balita 2013. di Puskesmas Puskesmas Gambah tahun
E. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis Sebagai bahan masukan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu keperawatan, khususnya mengenai
penyakit ISPA dan diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk karya tulis
berikutnya. 2. Secara Praktis a. Bagi Profesi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan masukan bagi perawat untuk meningkatkan profesionalisme dalam asuhan
keperawatan khususnya dalam menjalankan peran perawat dalam penatalaksanaan penyakit ISPA. b. Bagi Puskesmas Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas
dalam rangka meninngkatkan program promotif dan program P2 ISPA yautu ISPA pencegahan di dan
penyakit kelompok
resiko
Puskesmas Gambah.
pengetahuan
keluarga
yang
mempunyai anak balita tentang penyakit ISPA dalam merawat dan mencegah terjadinya ISPA.