KAK Inventarisasi Bangunan Bersejarah
KAK Inventarisasi Bangunan Bersejarah
KAK Inventarisasi Bangunan Bersejarah
KONTRAKTUAL
.1 LATAR BELAKANG Sejarah Arsitektur di Indonesia memberi pengetahuan akan warisan arsitektural pada masa lalu yang diwarnai dan dipengaruhi oleh beberapa gaya, budaya, dan perkembangan masyarakat serta kondisi dan situasi pada masa lalu, tidak saja dalam kontek masa kolonial, tradisional, dan modern tetapi juga dalam kontek corak dari suatu karya, arsitektur sangat dipengaruhi oleh pusat kekuasaan, keagamaan, dunia usaha, serta karakteristik masyarakat Indonesia yang masih kuat kehidupan sosialnya,. Bangunan bersejarah sebagai warisan sejarah bangsa Indonesia kaya akan warna, gaya dan budaya namun saat ini kondisinya banyak yang belum terawat dan terinventarisasi dengan baik. Tidak sedikit kondisi bangunan bersejarah tersebut yang hancur dan punah. Padahal melalui bangunan bersejarah dapat ditelusuri jejak perjalanan sejarah suatu bangsa. Bila kondisi tersebut terus berlanjut maka dapat dimungkinkan bila pada suatu saat warisan sejarah tersebut akan hilang yang berarti hilangnya kekayaan yang sangat berharga milik bangsa Indonesia. Menurut kriteria Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992, suatu bangunan yang usianya lebih dari 50 tahun dan atau mewakili ciri arsitektur budaya pada zamannya termasuk bangunan bersejarah atau cagar budaya. Bangunan-bangunan bersejarah tersebut adalah bukti peninggalan sejarah yang merupakan sumber pengetahuan yang berharga bila terus dikaji dan dapat dikembangkan menjadi suatu objek wisata. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan pendataan untuk penyusunan database bangunan bersejarah di kabupaten/kota.
.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Kegiatan inventarisasi bangunan bersejarah ini dimaksudkan untuk melakukan pendataan berupa photo, gambar arsitektur, denah dan tampak, serta data/keterangan perihal bangunan bersejarah.. Tujuan a. b. Agar dapat diperoleh Kabupaten/Kota; buku yang berisi data bangunan bersejarah di
.3 SASARAN Teriventarisasinya bangunan-bangunan bersejarah sebagai langkah awal pelestarian bangunan bersejarah dan bahan kajian.
.4 NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Pengguna jasa adalah SNVT Provinsi ................................... Penataan bangunan dan Lingkungan
.5 SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. ............. (................................................) termasuk PPN dibiayai APBN Tahun Anggaran 2009.
.6 LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN a. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan ini, adalah : 1). Studi literatur, yang bersifat studi pemahaman tentang sejarah arsitektur dan bangunan gedung bersangkutan; 2). Pelaksanaan inventarisasi bangunan gedung bersejarah; 3). Pembuatan buku laporan inventarisasi. b. Lokasi Kegiatan Pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan di kabupaten/kota yang termasuk dalam wilayah Provinsi .......
.7 METODOLOGI a. Tahap Persiapan Studi terhadap bangunan-bangunan yang memenuhi kriteria bangunan bersejarah, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Cagar Budaya yaitu suatu bangunan yang usianya lebih dari 50 tahun dan atau mewakili ciri arsitektur budaya pada zamannya. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam KAK/Pengarahan Penugasan ini. Konsultan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun yang dicari sendiri. Kesalahan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggungjawab konsultan. b. Tahap Pelaksanaan Melakukan inventarisasi terhadap bangunan-bangunan bersejarah.
c.
.8 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan pekerjaan dilakukan selama 4 (empat) bulan kalendar terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerja.
.9 TENAGA AHLI Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah : a. Ketua Tim (Team Leader) Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 2(S2) Jurusan Arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaaan pekerjaan di bidang Bangunan Gedung subbidang perencanaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 4 (empat) bulan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. b. Tenaga Ahli Sipil Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) lulusan universitas/pergururan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang bangunan gedung subbidang perencanaan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. c. Tenaga Ahli Planologi Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) Strata 1 (S1) lulusan universitas/pergururan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang struktur subbidang sipil sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
.10 KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah : a. Data administrasi yang terdiri atas: ).1 ).2 Nama bangunan, lokasi, tahun dibangun, pemilik/pengelola; Sejarah
b. Data teknis yang terdiri atas: ).1 Luas bangunan, konsepsi yang digunakan dalam sistem arsitektur;
).2 ).3
.11 LAPORAN Seluruh pelaporan menggunakan Art Paper, ukuran A4 polos, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gambar dan photo menggunakan warna penuh (full colour), dengan cetakan digital (edisi lux). Laporan yang diminta supaya disusun secara rinci dan bertahap meliputi proses keseluruhan mulai dari pembuatan rencana kerja, Laporan Pendahuluan sampai dengan penyampaian Laporan Akhir, yang minimal mencakup : a. Laporan Pendahuluan Kegiatan penyusunan laporan pendahuluan ini berisi: 1. 2. 3. Hasil studi literature, Hasil survey lapangan dan pengamatan lapangan, serta Rancangan Gambar photo, pra rencana, dan detaildetail yang harus ditampilkan, serta keterangan gambar.
Jumlah produk laporan pendahuluan yang harus dihasilkan minimal sejumlah 10 (sepuluh) eksemplar. b. Laporan Akhir Penyusunan laporan akhir berisi: 1. Penajaman data dan informasi dari laporan sebelumnya. 2. Gambar situasi, bangunan, dan 3. Photo-photo 4. Keterangan gambar. Jumlah produk laporan akhir (sepuluh) eksemplar. yang harus dihasilkan minimal sejumlah 10
............... ( nama ibukota Provinsi ), .....(Bulan) 2009 SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan, Provinsi............,