MACD
MACD
MACD
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2012
Tugas Makalah
BAB I PENDAHULUAN
Di negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat besar seperti Indonesia, memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang mampu mencukupi segala
kebutuhan merupakan impian setiap orang. Namun dalam kenyataannya, memperoleh pekerjaan yang seperti demikian bukanlah merupakan perkara yang mudah. Jumlah penduduk yang sangat besar, memicu persaingan yang ketat tiap individu dalam masyarakat, diikuti dengan lapangan kerja yang masih tergolong sempit. Bahkan,
setelah memperoleh pekerjaan yang tetap, seringkali timbal balik dari kerja keras yang dilakukan tidak sesuai dengan penghasilan yang didapatkan. Sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan dan sumber penghasilan yang dapat menghasilkan hasil yang memuaskan menjadi penyebab utama penduduk Indonesia mencari pendapatan alternatif yang dapat menjadi sumber penghasilan mereka, dan investasi merupakan salah satu sumber penghasilan alternatif bagi sebagian masyarakat Indonesia yang dilakukan di dalam pasar uang dan pasar modal Indonesia. Salah satu lahan investasi yang cukup menjanjikan dan memberikan return yang sesuai sebanding dengan risk yang dapat diterima (acceptable) yang ada di Indonesia adalah pasar modal. Sebagai dampak positif dari era globalisasi, kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat membawa perubahan yang cukup besar dan cukup signifikan dalam sistem perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan jumlah investor di Indonesia meningkat dengan cepat, dan tidak sedikit dari investor-investor itu mengalami kerugian yang dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang investasi, seperti bagaimana cara menganalisis pergerakan saham di pasar modal secara fundamental ataupun teknikal. Namun, dikarenakan investasi di dunia pasar modal masih belum dikenal masyarakat Indonesia secara luas dan terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang dunia pasar modal, investor dalam negeri yang
berminat pada pasar modal di Indonesia dapat dikatakan sangat sedikit dan bahkan sebagian diantaranya dikarenakan tidak memahami seluk beluk pasar modal secara mendalam, dan tanpa bekal yang memadai malah mengalami kerugian (loss) sehingga nilai investasi dari modal yang mereka tanamkan justru berkurang. Untuk
memaksimalkan hasil investasi dan meminimalisir resiko, sebelum terjun dalam dunia pasar modal paling tidak calon investor harus membekali diri dengan pengetahuan dasar dunia pasar modal yang dilengkapi dengan analisa fundamental dan supaya hasilnya lebih baik, memuaskan dan meyakinkan dapat diikuti dengan kemampuan membaca pergerakan harga saham dan grafik melalui analisa teknikal. Dengan pengaplikasian MACD dalam suatu perdagangan saham maka investor dapat menemukan titik-titik indikasi dimana mengindikasikan suatu trend reversal sehingga investor dapat mengambil keputusan untuk membeli ataupun menjual saham, investor dapat juga mengambil keputusan untuk keluar dari perdagangan. Para analisis teknikal juga menyatakan bahwa MACD merupakan indikator yang mudah diaplikasikan dan sangat efektif, serta sangat mempermudah investor untuk menentukan arah suatu trend reversal. Dalam makalah ini penulis menggunakan pendekatan analisa teknikal di dalam menganalisis saham yakni menggunakan metode Moving Average Convergence Divergence (MACD).
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka atau Teori Dalam melakukan transaksi keuangan, dalam hal ini yaitu transaksi jual beli saham, diperlukan kepiawaian dalam melakukan analisis. Analisis ini penting dalam menentukan pergerakan arah harga saham, serta untuk menghindari kerugian yang besar dalam berinvestasi. Dengan analisis yang tepat, para investor dapat memperoleh keuntungan besar terhadap investasi di pasar saham. Terdapat dua macam analisis yang sering digunakan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. 1. Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal pertama kali ditemukan oleh Charles Drow, dan sumbangan Charles Drow dalam analisa teknikal yang digunakan saat ini tidak dapat diabaikan. Analisis Teknikal merupakan metode pengamatan terhadap perilaku pasar, dimana lebih banyak menggunakan grafik sebagai indikator analisis, untuk memprediksi trend harga di masa mendatang [MUR99]. Analisis teknikal hanya memperhatikan sifat dan pola gerak harga, tidak seluas analisis fundamental yang meliputi ilmu akuntansi, ekonomi mikro dan makro, bidang sosial politik, cuaca, dll. Motto dasar yang digunakan dalam analisis ini adalah buy low sell high atau buy high sell higher.
Keunikan dengan cara ini adalah analisis baru dimulai setelah harga terbentuk di bursa saham. Kekuatan-kekuatan pasar secara kolektif yang menyebabkan pembentukan harga. Kekuatan ini adalah hasil analisis fundamental yang dilakukan oleh para investor dan penggerak pasar lainnya. Analisis teknikal mempelajari hasil dari kekuatan ini serta hubungan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran. Dalam sudut pandang analisis teknikal, semua faktor fundamental telah masuk di dalamnya dan direpresentasikan oleh harga yang terbentuk, sehingga tidak lagi perlu mempertimbangkan segi fundamental suatu saham. Setelah terjadi pembentukan, maka tidak perlu lagi memperhatikan segi fundamental. Yang diperlukan adalah ilmu yang tepat serta kemampuan dalam membaca dan memperkirakan arah pergerakan harga saham di masa mendatang. 2.1 Klasifikasi Analisis Teknikal Analisis teknikal pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis [SUL07] yaitu: 1. Analisis Teknikal Klasik Pengguna analisis teknikal ini biasa disebut sebagai chartist. Penggunanya percaya bahwa tren dan sinyal transaksi suatu saham dapat diperoleh berdasarkan bentuk dan pola tertentu dari grafik harga saham. Oleh karena itu dasar pengambilan keputusan transaksi biasanya ditentukan berdasarkan keputusan dan interpretasi penggunanya terhadap suatu grafik. Mengingat sifatnya yang sangat subjektif, maka analisis ini lebih banyak mengandung seni/art daripada unsur ilmiahnya. 2. Analisis Teknikal Modern Pengguna analisis teknikal ini biasa disebut sebagai technician. Penggunanya percaya bahwa tren dan sinyal transaksi suatu saham dapat diperoleh berdasarkan pola grafik yang ditentukan karena perhitungan kuantitatif, bukan interpretasi terhadap suatu grafik. Mengingat sifatnya yang bersifat kuantitatif, maka secara ilmiah dapat diuji
kemampuannya menghasilkan keuntungan bagi investor. Pengujian tersebut bisa melalui simulasi perdagangan ataupun jenis penelitian lainnya. Faktor lain yang menguntungkan dari analisis teknikal ini adalah dapat diprogram secara otomatis melalui komputer. Indikator dalam analisa teknikal modern pada umumnya dibagi menjadi dua bagian yaitu : indikator lagging (menyususl) indikator leading (mendahului) salah satu indicator leading adalah Moving Average Convergence
B. Moving Average Convergence Divergence (MACD) 1. Defenisi MACD Murphy (1999), MACD adalah metode analisis teknis modern yang dikembangkan oleh Gerald Appel. Metode ini menggunakan perpotongan dua Exponential Moving Average (EMA). Beberapa referensi analisis teknis termasuk software analisis teknis bernama Metastock menggunakan EMA (12) dan EMA (26) sebagai grafik dasar untuk menghasilkan indikasi transaksi. Dengan pengaplikasian MACD dalam suatu perdagangan saham maka investor dapat menemukan titik-titik indikasi dimana mengindikasikan suatu trend reversal sehingga investor dapat mengambil keputusan untuk membeli ataupun menjual saham, investor dapat juga mengambil keputusan untuk keluar dari perdagangan. Para analisis teknikal juga menyatakan bahwa MACD merupakan indikator yang mudah diaplikasikan dan sangat efektif, serta sangat mempermudah investor untuk menentukan arah suatu trend reversal. MACD merupakan indikator yang membutuhkan kebiasaan atau juga kejelian dalam mengamati pergerakan grafik harga saham, mungkin bagi investor yang sudah lama berkecimpung dalam perdagangan saham dengan menggunakan indikator yang sejenis akan sangat membantu dikarenakan mereka hanya cukup membiasakan diri dengan pergerakan grafik MACD, dan bagi investor yang masih awam hal ini merupakan sebuah kendala, dan untuk mengatasi kekurangan dari MACD itu maka investor lebih baik mengkombinasikan MACD dengan indikator lainnya untuk mempermudah dalam menentukan kapan terjadinya trend reversal. Salah satu indikator yang dapat membantu investor untuk mengatasi kekurangan dari MACD yaitu dengan mengkombinasikan indikator lain. Kombinasi dari beberapa prinsip dari Oscillator Indicator dengan pendekatan Moving Average Crossover akan terlihat garis-garis di dalam grafik dan pergerakan garis EMA ( slow) dengan EMA (fast), dan yang
membedakan MACD dengan Exponentially Smoothed Moving Average dari harga penutupan (biasanya parameter dengan skala waktu yang digunakan adalah 12 hari dan 26 hari terakhir, atau kombinasi 8 dan 17 hari yang juga telah diperkenalkan oleh Gerald Appel atau dalam mingguan).
Moving Average Convergence Divergence Garis dengan pergerakan lebih cepat (fast) disebut sebagai signal line atau garis indikasi yang biasanya menggunakan parameter 9 hari dari garis MACD, dapat juga digunakan indikasi parameter 14 hari. MACD mengidentifikasikan Moving Averages yang berindikasi dimulainya trend baru, MACD dapat melihat 3 buah indikator. Pertama adalah garis EMA periode pendek (fast), kedua adalah garis EMA periode panjang (slow) dan ketiga adalah susunan histogram atau garis yang menggambarkan ukuran jarak antara kedua EMA tersebut.
2. Konsep MACD MACD Trending Seperti yang telah disebutkan bahwa MACD digunakan untuk mengidentifikasi tren di pasar dan momentum tren. Karena itu, MACD adalah indikator yang digunakan oleh trader ketika pasar bergerak dalam trend dan menghindari penggunaannya ketika pasar ranging. Selain kita dapat mengetahui apakah instrumen keuangan yang anda analis sedang dalam tren atau tidak dengan melihat pergerakan harga, kita juga bisa menggunakan MACD. Contoh mengidentifikasi Trending dan non trending market dengan MACD.
Bila garis MACD sedang atau dekat garis nol, hal ini mengindikasikan bahwa instrumen keuangan yang sedang anda analisa tidak menunjukan karakteristik trending, maka sebaiknya jangan masuk posisi. Setelah menemukan instrumen keuangan yang anda analisa menunjukan karakteristik trend, ada tiga cara anda trading menggunakan MACD Positive and Negative Divergence The MACD/Signal Line Crossover
The zero line crossover Trending dengan MACD Divergence Menurut Oleg (2006), divergence merupakan sebuah akhir dari trend saat ini yang mungkin terjadi ketika harga saham bergerak berlawanan arah dari teknikal indikator. Dan Murphy (1999), menuliskan bahwa divergence terjadi diantara grafik MACD dengan grafik harga. Bearish divergernce terjadi pada saat MACD yang telah jauh berada di atas area 0 tidak membentuk puncak terbaru (lower high), sementara harga masih membentuk puncak baru (higher high). Bullish divergernce muncul jika MACD telah berada jauh di bawah 0, dan tidak membentuk titik terendah baru (higher low), sementara harga masih memebentuk lower low. Dengan menggunakan garis trend yang sederhana dapat digambarkan dalam grafik MACD untuk mengidentifikasi perubahan trend yang terjadi akibat divergence yang dinilai penting.
Trending dengan MACD Crossover Karena kedua moving average (EMA) memiliki kecepatan yang berbeda, EMA fast akan lebih cepat bereaksi mengikuti perubahan harga dibandingkan EMA slow. Ketika trend baru terbentuk EMA fast akan menyilang (cross) EMA slow. Saat terjadi crossover tersebut menandakan bahwa trend baru mulai terjadi. Dan indikasi kedua yaitu apabila EMA pada MACD telah menembus garis tengah atau 0 (nol) MACD.
Tanda-tanda untuk menjual atau membeli saham yang ditunjukan oleh MACD ketika kedua garis dalam grafik MACD saling berpotongan. Seperti garis yang bergerak cepat milik MACD yang bergerak ke atas dan memotong garis yang lebih lambat sebagai sebuah tanda atau indikasi untuk membeli saham bagi para investor, dan sebaliknya bila garis MACD bergerak ke bawah danmemotong garis yang lebih lambat maka hal ini merupakan sebuah tanda atau indikasi jual bagi para investor.
MACD Histogram Hendarto (2005). MACD histogram dikembangkan pertama kali oleh Thomas Aspray pada tahun 1986, Aspray menemukan bahwa MACD terkadang bergerak sedikit terlambat dari pergerakan nilai saham terutama pada analisis pergerakan saham mingguan. MACD histogram berfungsi untuk mengetahui akhir dari sebuah trend atau akan terjadinya perubahan trend sehingga akan sangat membantu investor untuk menetapkan keputusan beli atau jual.Awal mula dari MACD histogram adalah Aspray mengubah indikator moving average menjadi untuk jangka pendek dan ia menyadari bahwa moving average jangka pendek mempunyai pergerakan yang lebih cepat dibanding jangka panjang. Dengan tujuan utama untuk mengantisipasi terjadinya MACD crossover dan ditemukanlah MACD histogram itu sendiri. Contoh Histogram MACD
Histogram di sepanjang garis MACD merupakan cerminan jarak antara MACD dan sinyal. Ketika histogram di atas nol, indikasi momentum positif meningkat. Sebaliknya, bila histogram di bawah nol, indikasi momentum negatif meningkat. Semakin tinggi atau rendah histogram dengan nol, semakin besar tren.
Histogram terbentuk dikarenakan perbedaan antara garis MACD dan EMA 9 hari. Histogram dikatakan positif atau bearish ketika garis MACD berada di atas garis EMA 9 hari dan dikatakan negatif atau bullish ketika garis MACD berada di bawah garis EMA 9 hari. MACD Overbought dan Oversold Pergerakan dari MACD berfluktuasi di atas ataupun di bawah garis 0 (nol) dan pada saat itulah indikator Oscillator digunakan guna menentukan apakah pergerakan nilai saham berada pada kondisi overbought atau oversold. Overbought terjadi ketika pergerakan MACD jauh berada diatas garis nol, dan sebaliknya oversold terjadi ketika pergerakan MACD jauh berada di bawah garis 0 (nol). Jenuh atau overbought situasi seperti adanya indikasi bahwa pasar telah mengalami kejenuhan dalam membeli mata uang yang bersangkutan. Jika hal ini terjadi maka diperkirakan penurunan harga beberapa waktu kemudian. Begitu juga dengan oversold yang artinya kira-kira jenuh jual. Jika terdapat oversold tetapi diperkirakan akan ada harga ke titik dari perlawanan. Karakter Moving Average Convergence Divergence Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator satu ini. MACD merupakan indikator momentum yang juga dapat menunjukan trend pergerakan nilai saham dengan menggunakan kombinasi parameter 12, 26 dan 9 atau dengan parameter waktu EMA 12 hari, EMA 26 hari, dan EMA 9 hari. MACD juga dapat diaplikasikan dalam beberapa jenis grafik dalam jangka waktu perdagangan seperti harian, mingguan, dan bulanan. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada MACD:
a. MACD adalah indikator yang terbentuk dari dua moving average. b. Pada umumnya perubahan trend dapat ditelusuri hanya dengan mengamati pergerakan garis MACD yang dibandingkan dengan garis EMA 9 hari. c. MACD juga masih dinilai cukup lambat untuk menyampaikan indikasi mengingat pergerakannya ditentukan oleh dua garis moving average tetapi hal ini dapat ditutupi dengan mengaplikasikan MACD histogram pada grafik MACD. Berikut ini saya ringkaskan kaidah-kaidah yang berlaku pada indikator MACD: No Kriteria Definisi Peralihan trend menuju Bullish Peralihan trend menuju Bearish
1 MACD line memotong triger line dari bawah 2 MACD line memotong triger line dari atas 3 4 5 6 7
MACD line dan triger line berada diatas centerline (area Long Bullish trend positif) MACD line dan triger line berada dibawah centerline Long Bearish trend (area negatif) Kondisi overbought / Histogram positif/negatif Oversold Harga akan ikut bergerak Divergence positif naik Harga akan ikut bergerak Divergence negatif turun
3. Formulasi MACD Standar penggunaan MACD terletak pada perbedaan antara parameter waktu yang digunakan yaitu 26 hari dan 12 hari EMA. Pengaplikasian MACD dengan pengaturan waktu yang sebenarnya atau tanpa diubah atau dimodifikasi MACD baik digunakan pada pergerakan saham cepat dan lambat, MACD tradisional 12/ 26 akan digunakan sebagai penjelas dalam pengaplikasiannya pada moving average jangka pendak dan moving average jangka panjang.
Dua garis moving average yang membentuk MACD merupakan indikator EMA 12 hari yang digunakan untuk indikator cepat, dan EMA 26 hari digunakan untuk menghasilkan indikator yang lebih lambat menghasilkan harga penutupan digunakan untuk membentuk grafik moving average. Biasanya EMA 9 hari sebagai pembentuk parameter garis pemicu. Rumus umum MACD adalah : MACD = EMA ( 12 ) dari harga EMA ( 26 ) dari harga sinyal = EMA ( 9 ) dari MACD histogram = MACD sinyal
Moving Average Convegenve Divergence Histogram (Program Streamster Metastock 9) Bullish ketika MACD bergerak naik ke atas melebihi garis EMA 9 hari. Pada grafik harga PTBA di atas menunjukan garis EMA 12 hari (garis hijau) dengan garis EMA 26 hari (garis biru) bergerak menutupi harga saham, pada grafik MACD seperti garis tebal dan EMA 9 (garis biru).