Reseptor Sensorik Dan Proses Transduksi Sensorik
Reseptor Sensorik Dan Proses Transduksi Sensorik
Reseptor Sensorik Dan Proses Transduksi Sensorik
Reseptor Sensorik Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem
saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.
Sistem
saraf
tersusun
dari
berjuta-juta
sel
saraf.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu neuron sensorik, neuron motorik dan neuron asosiasi. Neuron sensorik berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor adalah penerima rangsang. Organ yang mengandung reseptor disebut indara. Indra merupakan alat tubuh manusia yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar (eksoreseptor). Alat indra tersebut yaitu indra penglihat (mata), Indra pendengaran (telinga), indra peraba (kulit), indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah ). Reseptor sensorik adalah struktur khusus yang dapat dirangsang oleh perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan dalam tubuh. Reseptor sensorik berada di seluruh tubuh. Berdasarkan lokasinya, reseptor sensorik dapat dibagi menjadi:
a.
Exteroreceptor : terletak di permukaan tubuh, termasuk yang ada di kulit, menerima rangsang dari luar tubuh seperti : sentuhan, tekanan, panas, dingin.
b.
Interoreceptor : terdapat pada organ dalam dan pembuluh darah yang menerima rangsang yang berasal dari dalam tubuh seperti : kenyang, haus dan nyeri.
c.
Propioreceptor : menerima rangsang yang berasal dari luar tubuh. Terdapat di dalam otot, tendon, dan sendi. Rangsang yang diterima berupa gerakan refleks otot, kesadaran tentang posisi dan gerak tubuh.
Reseptor sensorik dapat diklafikasikan berdasarkan struktur dan fungsional. Secara Struktural Sensori reseptor terletak pada ujung-ujung dendrit saraf sensorik. Ujung dendrit ini akan merespon rasa sakit dan suhu atau tekan. Mislanya, fotoreseptor di retina pada mata (batang dan kerucut), neuron yang khusus bersinaps (bersambung) dengan neuron lain di retina. Secara Fungsional Reseptor sensori dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis stimulus energi yang mereka terima yaitu : 1. Kemoreseptor darah. 2. Fotoreseptor sel kerucut) 3. Termoreceptor
yang merespon panas dan dingin. rangsangan cahaya oleh mata ( sel batang dan rangsangan kimia di lingkungan atau dalam
4. Mechanoreceptor rangsangan mekanik pada membran sel (sentuhan dan bagian dalam). Macam-macam Reseptor tekanan pada kulit dan sel-sel rambut dalam telinga
1 ) Eksteroseptor
: reseptor yang menerima rangsang dari luar tubuh. (sentuhan, tekanan, nyeri, suhu, penciuman,
penglihatan, pendengaran).
2) Propioseptor
: reseptor yang menerima rangsang dari dalam tubuh. (otot, tendon, persendian, keseimbangan).
3) Interoseptor/viseroseptor : reseptor yang terletak di organ visera dan pembuluh darah yang diinervasi oleh SSO. (digesti, ekskresi dan sirkulasi). 4) Mekanoreseptor : reseptor untuk rangsangan mekanik. (vibrasi, tekanan, propriosepsi, pendengaran, keseimbangan, tekanan darah). 5) Termoreseptor : reseptor untuk suhu.
6) Reseptor nyeri/nosiseptor : reseptor untuk kerusakan jaringan. 7) Fotoreseptor : reseptor untuk cahaya (sel batang dan sel kerucut). 8) Kemoreseptor : reseptor untuk zat kimia.
Reseptor sensorik berdasarkan sumbernya 1. Reseptor internal Kemoreseptor yang merespon perubahan kimia dalam
lingkungan internal disebut interoceptors, mislanya perubahan kimiawi dalam darah, hormon atau enzim. 2. Reseptor eksternal
3 KELOMPOK IV
Kemoreseptor yang merespon bahan kimia atau perubahan di lingkungan eksternal, disebut exteroceptors. Mislanya reseptor rasa (gustatory), dan reseptor bau (penciuman) sebagai respon perubahan gas molekul di udara.
Selama neuron sensorik terus terdepolarisasi pada ambang bawah, potensial aksi akan terus berlangsung sepanjang neuron sensorik. Dengan depolarisasi yang lebih kuat, ambang bawah tercapai dengan lebih cepat dan frekuensi potensial aksi menjadi lebih kuat, hingga batas tertentu. Faktor yang mengontrol magnitudo potensial resptor mencakup kekuatan stimulus, perubahan kekerapan stimulus, sumasi temporal dari potensial reseptor yang suksesif, serta adaptasi, yaitu penurunan frekuensi potensial aksi meskipun kekuatan stimulus tetap sama.
PROSES SENSORIK Sensasi Stimulus Proses sensorik : pengalaman yang sitimbulkan oleh stimuli sederhana. : rangsangan. : dikaitkan dengan organ indera dan tingkat tepi sistem saraf. Modalitas sensorik : indra individual.
Seluruh indra manusia memiliki rasa sensitif terhadap stimulus. Menilai sensitivitas modalitas sensorik adalah menentukan besar minimum stimulus yang dapat dibedakan dari tidak ada stimulus, contoh cahaya terlemah yang dapat dibedakan dari kegelapan. Besar minimum ini dinamakan ambang mutlak dan prosedur yang digunakannya disebut metode psikofisik.
Otak hanya berbicara dengan bahasa sinyal listrik yang berhubungan dengan pelepasan saraf. Dengan demikian tiap modalitas sensorik harus diubah dulu dari energi fisiknya menjadi energi listrik sehingga sinyal tersebut mencapai otak. Proses ini dinamakan transduksi, dilakukan oleh sel khusus di organ indra yang dinamakan reseptor, yaitu sel saraf atau neuron. Jika dia teraktivasi, dia mengeluarkan sinyal listrik ke neuron penghubung. Sinyal berjalan menaiki medulla spinalis hingga mencapai area reseptif di korteks yang berbeda untuk setiap modalitas sensorik. Bisa dimungkinkan di area resptif kortikal atau di
5 KELOMPOK IV
tempat lain di otak, sinyal listrik menghasilkan penglaman sensorik, misal sentuhan, terjadi di otak kita, bukan di kulit kita.
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik, berjalan dalam gelombang. Sistem visual manusia terdiri dari mata, beberapa bagian di otak, dan jalur yang menghubungkan mereka. Mata memiliki dua sistem, membentuk citra dan mentransduksi citra ke impuls listrik. Sistem pembentuk citra terdiri dari kornea, pupil, dan lensa. Selanjutnya proses melihat berlangsung melewati kornea, lensa hingga terbentuk bayangan di retina, tepatnya di fovea. Di fovea terdapat banyak reseptor, di antaranya sel batang untuk melihat dalam keadaan gelap dan sel kerucut untuk melihat dalam keadaan terang (berwarna). Kedua sel tersebut mentukan sensitivitas.
Penciuman (olfaktorius)
Penciuman memiliki jalur langsung ke otak, reseptornya berada di rongga hidung, berhubungan langsung tanpa sinaps (terhubung) ke otak. Reseptornya terpapar
langsung dengan lingkunganberada di rongga hidung tanpa tameng pelindung di depannya. Pada spesies lain, penciuman digunakan sebagai sarana utama komunikasi. Serangga contohnya, mensekresikan zat kimia pheromone, yang terbawa dan tercium oleh anggota lain spesiesnya
Indra Kulit
Sentuhan mencakup tiga indra kulit berbeda berespons terhadap tekanan, temperatur, dan nyeri. Alasan pembagian yaitu karena ketiga indra kulit: a. berespons terhadap tiga stimuli berbeda b. memiliki kemampuan untuk membedakan masing-masing dalam kelasnya c. memiliki reseptor tersendiri d. menyebabkan pengalaman berbeda secara fenomenologi jika indra itu distimulasi.
7 KELOMPOK IV