Calon Makalah Lapisan Periodontium

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DENTAL ANATOMI

BENTUK FISIOLOGI GIGI DAN LAPISAN PERIODONTIUM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

MAULIDENIL GEBI WINANDA SARTIKA AMELIA SOMYA NOVERIGA RIZAL DEBBY ANGRAYNI WURI OKTA WULANDARI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 2012/2013

Kata pengantar Puji syukur kita ucapkan kepada Allah S.W.T,yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dengan judul, bentuk fisiologi dari gigi Makalah ini berisikan tentang informasi bagaimana manusia itu terhadap lingkungannya dan apa manfaat yang diberikan manusia itu terhadap lingkungan serta bagaimana manusia itu menjaga kelestarian lama yang telah Tuhan berikan kepada manusia. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan selalu kami terima. Akhir kata kami ucapkan terima kasih,kepada semua pihak yang telah membantu kami ucapkan terima kasih,semoga allah selalu senantiasa meridhoi usaha kami. Aamiin

Padang, 21 Desember 2012

Penulis

BAB II PEMBAHASAN KURVA-KURVA DASAR Gigi geligi mempunyai kurva dasar yang memberi perlindungan terhadap jaringan periodontium dalam derajat tertentu yang dikenal sebagai kontur perlindung,suatu penambahan/pengurangan dalam dimensi pada batas-batas tertentu yang sangat mempengaruhhi gig yang akan datang, hal ini adalah fisiologis. Garis luar dasar tertentu dari individu: Memepunyai arti fungsionil yang penting untuk dirinya sendiri Dan secara kolektif memajukan atau mengurangi efisiensinya

Istilah efisiensi berarti bahwa Setiap gigi harus membantu menjamin posisinya Dengan demikian menstabilisir seluruh lengkung gigi Melindunggi jaringan penanam terhadap pengunyahan SEBAB-SEBAB TANGGALNYA GIGI LEBIH DINI 1. Garis luar fungsional tertentu dari gigi gagal dalam perkembangannya 2. Malalignment dari gigi-gigi baik yang bentuknya didalam lengkung gigi, yang membuat kontur pelindung yang penting tidak berfungsi 3. Oklusi yang tidak baik 4. karies gigi yang besar sekali, infeksi dan lain-lain sehingga bentuk fisiologi gigi berubah 5. Tanpa ada jaringan-jaringan sehat yang mendukung suatu gigi tidak akan tahan lama 6. Gigi-gig dengan kurva dasar yang abnormal, karena keadaaan kurang hygienis dan adanya sulkus ginggiva pada jaringan periodontium. Jadi waku pengobatan gigi, yang penting dipertimbangkan adalah mengenai: bentuk fisiologi gigi alignment oklusi

Sebelum membahas factor-faktor pelindung fungsional dari bentuk mokota ggi sebaiknya kita ketahui dahulu jaringan-jaringan pelindung/penyanggah gigi.

JARINGAN PERIODONTIUM Pengertian Jaringan Periodontal Adalah jaringan pendukung gigi yang sebenarnya terdiri dari beberapa jaringan, tetapi telah menjadi salah satu yakni disebut jaringan pendukung gigi atau penyangga gigi yang terdiri dari ligament periodontal, procesus alveolaris, cementum dan gingiva

(Mahfoed dan Zein, 2005). Adapun ilmu yang mempelajari jaringan periodonsium (gingiva, procesus alveolaris, ligament periodontal dan cementum). Dalam keadaan normal maupun menyimpang dan tindakan pencegahan, perawatan serta pemeliharaannya untuk menjaga dan mengembalikan fungsi optimal (Akhbar, 2007).

. Bagian-bagian Jaringan Periodontal A. Gingiva Gingiva adalah bagian dari jaringan periodontal yang meliputi procesus alveolaris dan mengililingi gigi. Fungsi gingiva adalah melindungi akar gigi, selaput periodontium dan tulang alveolar terhadap rangsangan dari luar, khususnya dari bakteri-bakteri dalam mulut (Itjiningsih, 1995). Ciri-ciri gingiva sehat yaitu (1) gusi berwarna merah muda; (2) interdental papil mengisi ruang interproksimal sampai titik

kontak gigi dan sudutnya runcing; (3) bagian tepi gingiva tipis dan tidak bengkak; (4) permukaan gingiva tidak rata tapi stippled; (5) gingiva lekat sekali pada gigi dan procesus alveolaris; (6) sulkus gingiva tidak dalam < = 2 mm, jika lebih dari 2 mm disebut poket; (7) tidak ada eksudat dan tidak mudah berdarah; (8) konsistensi kenyal.

B . Periodontal Membran Periodontal membran adalah jaringan yang menghubungkan gigi dengan tulang alveolar.Fungsi periodontal membran yaitu : (1) meneruskan daya kunyah ke tulang alveolar; (2) melekatkan gigi pada tulang alveolar; (3) mempertahankan jaringan gingiva pada tempatnya; (4) mengurangi tekanan dari luar; (5) meresorbsi dan memperbaiki cementum dan tulang alveolar; (6) sebagai fungsi sensoris, artinya meneruskan rangsangan dari saraf; (7) memberi makanan pada jaringan penyangga gigi lain melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe.

C. Cementum Cementum adalah jaringan yang meliputi seluruh permukaan akar gigi, dengan fungsinya sebagai berikut : 1) Mehubungkan gigi dengan periodontal fiber (ligament), dengan kata lain merupakan pegangan dari gigi ke tulang alveolar. 2) Memperbaiki cementum dan dentin dari beberapa kasus fraktur dari akar gigi. d. Tulang Alveolar

Tulang alveolar adalah bagian dari rahang atas dan rahanh bawah yang memegang gigi pada tempatnya dengan perantara periodontal membran dan membentuk suatu kantong gigi yang disebut socket (Itjiningsih, 1995).

Mukosa Mulut mukosa mulut (menurut Glickman) meliputi : 1. Mukosa masticator/pengunyahan : a. gingiva yaitu bagian dari mukosa mulut yang meliputi processus alveolaris dan mengelilingi leher gigi. b. mukosa yng meliputi palatum. 2. Mukosa yang meliputi dorsum dan lidah. 3. mukosa selain yang disebut ad 1 dan ad 2. Klinisnya dan mikroskopisnya gingiva dapat dibagi menjadi :

1. Marginal gingival/unattached

gingival yaitu sebagian dari free gingival

(bagian dari gusi yang mengeililingi gigi dan tidak melekat pada gigi) yang terletak di labial /bukal dan lingual /palatal gigi; lebarnya merupakan salah satu dinding dari sulcus gingival. 2. attached gingival/gingival attachment yaitu bagian dari gusi yang melekat erat dengan jaringan semen dan tulang alveolar. gingival attachment terletak mulai dari lekukan yang oleh orban disebut free gingival groove (batas antara marginal gingival dan gingival attachment sampai pada mukosa alveolar. Lebarnya berkisar : antara 1-9 mm dan tergantung letak gigi individu. Gingival attachment yang melekat pada jaringan semen disebut gingival segmental. sedang gingival yang melekat pada processus alveolaris disebut Gingiva alveolar. gigi yang bentuknya baik dalam alignment yang normal dengan gingival attachment yang normal memberi self cleansing dan dental Hygiene yang betul karena : 1. gerakan dari lidah, bibir dan pipi yang aktif 2. aksi dari pengaliran dari saliva 3. pengambilan dari zat-zat cair 4. geseran dari bahan-bahan makanan waktu penguyahan. 3. Interdental Papilla yaitu bagian dari gusiyang mengisi ruang interdental sampai dibawah titik kontak dari gigi, terdiri dari unattachment dan attached gingival. Bila ada diatema interdental papilla melekat erat dengan processus alveolaris, jadi tidak ada unattached gingival. aksi fungsional dari ; dan

Gingiva/Gusi Gusi yang sehat , normal berwarna merah muda, warna ini sangat bervariasi tergantung pada : 1. 2. 3. 4. Ras Pigmentasi Tebal dan karatisasi Peredaran darah dan lain-lain.

Jaringan gingiva merupakan suatu kumpulan serat gingiva, terdiri dari serat-serat kolagem, yang dapat membentuk kekenyalan dari gingival margin , yang berguna untuk menahan tekanan kunyah. Serat Gingiva Serat gingival terdiri dari : 1. Gingival dental group : serabut-serabut ini terdapat antara jaringan sementum (tepat dibawah epithelial attachment) dan gingival epithelium. a. serat crest alveolar (A.C) b. serat dento-alveolar horizontal (H.F) c. serat oblique (O.F) d. apical fiber horizontal group (A.H) e. apical fibers vertical group (A.V) 2. Circular Group circular band fibers (C.F) 3. Transeptal Group Serat Transeptal (T.F) serabut ini terdapat dibagian interproksimal dan menghubungkan jaringan semen dari kedua gigi tentangga diatas crest alveolar . Transeptal Group ini digolongkan pada selaput periodontal. SulcusGingiva Sulcus gingival terdapat didaerah gingival bebas dan berperan penting dalam penyakit periodontal berbebtuk huruf V dan dalam keadaan sehat dalamnya berkisar antara 0-2mm batas-batasnya : 1. Bagian lateral oleh epithelim lining dari gingival margin 2. Bagian medial oleh jaringan gigi 3. Bagian dasarnya terdapat epithelial attachment Epithelial Attachment Epithelial Attachment adalah bagian epitel dari gingival margin yang mengadakan perlekatan dengan jaringan gigi. Terdiri dari beberapa lapis epitel, pada orang muda lapisan ini sebanyak 3-4 lapis dan pada orang tua lapisan ini makin bertambah. Panjangnya 0,25-0,6mm. Tempat perlekatan epithelial attachment pada gigi, sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan gigi.

Gottlieb berpendapat bahwa pertumbuhan gigi yang berhubungan dengan epithelial attachment berjalan terus menerus selama hidup. Pertumbuhan ini dibagi atas : 1. Pertumbuhan yang aktif, pertumbuhan gigi kejurusan oklusal 2. Pertumbuhan gigi yang pasif, pergerakan dari aputhelial attachment kejurusan apeks gigi. Kedua pertumbuhan ini berjalan bersama-sama dan sampai mencapai antagonist, pertumbuhan berkurang. Dalam pertumbuhan ini bagian-bagian gigi dibedakan menjadi : 1. 2. 3. 4. Mahkota Klinis Akar Klinis Mahkota Anatomis Akkar Anatomis

Pada perutumbuhan gigi tempat dari epithelial attachment dapat dibagi dalam 4 stadium : 1. Sampai gigi mencapai antagonist, epithelial attachment masih melekat pada enamel 2. Dengan adanya atrisi dari gigi peertumbuhan berjalan terus ;epithelial attachment sebagian melekat pada jaringan semen sedangkan crest gingival margin masih melekat di enamel. 3. Ujung gingival mencapai cement-enammel junction sedangkan dasar ephitelial attachment pada jaringan semen. mahkota klinis = mahkota anatomis. 4. Ephitelial attchlument pada jaringan semen. Mahkota klinis > Mahkota anatomis. Pelindung Fungsional Dari Bentuk Mahkota Gigi A. 1. 2. 3. 4. 5. B. 1. 2. 3. 4. Yang Langsung titik/daerah kontak proksimal ruang interdental ruang embrasure kontur labial ddan bucal pada bagian 1/3 servikal dan kontur lingual dan palatal pada bagian 1/3 tengah dari mahkota gigi. penghubung semento-enamel pada permukaan mesial dan distal. Yang tidak langsung, memberi stabilisasi ada gigi-gigi dan menambah efesiensi waktu fungsi, pengunyahan: bentuk cups proposi dari berbagai mahkota dan akar gigi bentk akar gigi letak serta sudut akar dari gigi dimana ia dipasang dalam rahang

Titik/daerah Kontak Proksimal segera seteah terdapar aligment dari gigi-gigi, dalam posisi yang baik dalam rahang, baru terlihat hubungan konta mesial dan distal yang tepat dari satu gigi terhadap lainnya dalam satu lengkung rahanh, kecuali gigi molar ketiga, hanya konttak mesial. Hubungan yang betul antara gigi-gigi tetangga dalam setiap lenngkung gigi adalah penting untuk membantu: 1. memegang makanan antara gigi-gigi 2. menstabilisir lengkung gigi disebabkan letak dari gigi. gigi dalam legkung gigi ddalam hubungan kontak dengan gigi lainnya. 3. mencegah pergeseran gigi Akibat Kehilangan Daerah/titik Kontak 1. Patologis Makanan dapat masuk antara gigi geligi melalui daerah yang kehilangan titik kontak. Jaringan gusi yang mengisi ruang interdental dapat meradng, sebabkan gingivitis, bila dibiaran akan menimbulan proses degenerasi, akhirnya dapat menyebabkan kerusakan jaringan, diikuti oleh kerusakan tulang alveolar dan mukin kehilangan satu atu bebrapa gigi. 2. Perubahan aligment gig Daya kunya dapat berubah arah dan bila gigi tidak dapat menahannya daya kunyah tersebut pada gigi tetangganya karena kekurangan support, akan menimbulkan traumatic occlusion Daerah kontak harus dipandang di dua arah, untuk mendapatkan letak dari daerah yang benar: 1. Pandangan labial/bukal : memperlihatkan hubungan posisi daerah kontak serviko-insisal/oklusal (dihubungkan dengan panjang korona). 2. Pandangan insisal/oklusal : memperlihatan hubungan posisi daerah kontak labio/buko-palatal/lingual (dihubungkan dengan diameter labio/bukopalatal/lingual dan mahkota). Ruang Innterdental/Inter Proksimal Ruang interdental adalah ruangan berbentuk segitiga, berisi interdental papilla Batas-batasnya: 1. dasarnya ialah dasar gusi/prosesus alveolaris 2. sisinya ialah permukaan proksimal dari dua berdekatan/berkontak pada lengkungan gigi yang sama.

gigi

yang

3. puncaknya ialah daerah/titik kontak. Bentuk dari ruangan interproksimal tergantung pada: 1. bentuk dari gigi yang berkontak. 2. hubungan posisi dari daerah kontak.. Jarngan gusi meliputi seluruh prosesus alveolaris dan memberi tujuan tertentu dalam kesehatan mulut. Faktor-faktor yang mencegah statis dari makanan antara gigi ialah: 1. 2. 3. 4. 5. kekenyalan dan kehalusan dari jaringan gingival. gerakan lidah, bibir, dan pipih yang aktif. aksi pengaliran dari saliva. pengambilan dari zat-zat cair. geseran dari bahan-bahan makanan waktu pengunyahan..

aksi fungsional dari

Ukuran mesio-distal pada garis servikal gigi lebih sempit dari pada ukuran mesio distal pada permukaan oklusl/insisal; dan garis luar akar dari servikal ke apeks akar mengecil sehingga terciptalah ruangan antara sat gigi dengan gigi tetangganya, hal ini akan: 1. memberi jaringan tulang yang cukup antara satu gigi dngan gigi yang lain. 2. menjangkarkan gigi dengan dalam tulang rahang. 3. memudahkan peredarn darah dan saraf sekitar prosesus alveolaris dan jaringan-jaringan penanam dari gigi-gigi. Ruang Embrasure/spillway Macam-mcamnya ialah: 1. Labiual/bukal dan lingual/palatal interproksimal embrasure ialah ruang yang melebar dari daerah kontak kea rah labial/bukal dan lingual/palatal. 2. insisal/oklusal embrasure ialah ruang diatas daerah kontak ke insisal dan oklusal yang dibatasi oleh ridge marginal yang berhubungan dengan cups dan edge insisal. Bentuk embrasure memberi dua maksud ialah: 1. membual spilwey (saluran dimna makanan dapat lewat) untuk makanan melepaskan diri waktu pengunyahan. suatu bentuk fisiologisyang mengurangi daya yang bekerja pada gigi-gigi waktu makanan yang memberi resisten dikunyah. 2. membuat gigi-gigi lebih self cleansing, Karen apermukaan enamel yang halus dari mahkota gigi yang memberi aksi pembersih.

Bentuk daerah kontak dan embrasure yang baik 1. akan memberi perlindungan dan stimulasi yang diburtuhkan. 2. bila tidak baik cenderung memberikan perubahan patologis pada jaringan penunjang. Rencana daripada daerah kontak, ruang interproksimal dan ruang embrasure tergantung pada bentuk dan aligment dari gigi geligi dalam setiap rahang dan mulut.

Kotur Labial dan Bukal pda Sepertiga Servikal dan Kontur Lingual dan Palatalpada Bagian Sepertiga Tengah dari Mahkota Gigi. Mahkota gigi bila dilihat dari pandangan mesial/distal mempunyai bentuk kurva yang sama pada bagian sepertiga servikal dan pada bagian sepertiga tengah ke arah labial/bukal dal lingual/palatal, tergantung dari gigi geligi mana. Kurva/kontur ini harus dikenal karena: 1. berperan dalam pertimbangan fisiologis 2. kurva ini memegang gusi dibawah tensi pada batas-batas tertentu dan 3. pda derajat tertentu akan menyimpangkan makanan keluar dari tepi gusi waktu pengunyahan dan dengan demikian mencegah iritasi geseran. 4. kurva yang baik akn memberikan simulasi pada jaringa lunak. 5. kurva yang sedikit atau tidak ada, akan mendorong jaringan gusi ke apikal, dan mengakibatkan resensi atau penarikan jaringan gusi serta kemungkina terjadi perubahan patologis. 6. kurva yang terlalu besar, akan menimbulkan komplikasi lain yaitu gusi akan terlindung sekali sehingga hamper tidak di stimuli dan jaringan akan kehilangan tonus/daya. 7. pada anak-anak kurva letaknya dibawa krest gingiva. 8. pada orang yang lebih dewasa, garis servikal mungkin terlihat dekat di bawah crest gingival dengan kurva yang menonjol. Resensi Resesnsi adalah penarikan gusi perlahan-lahan sepanjang kehidupan, mukin suatu proses normal anpa tanda perubahan patologis. Proses ini bervariasi tergantung orangnya, bila resesi terdapat llebih dini tanpa tanda patologis yang nyata, mukin individu tersebut mempunyai mahkota gigi berpermukaan datar, dengan sedikit/tidak ada kurva pada bagian labial/bukal atau palatal/lingual yang berlaku sebagai pelindung dari gusi. Semua kurva pelindung berfungsi bila gigi geligi dalam aligment yang tepat, dan bila gigi-gigi letaknya tidak baik kurvanya akan pindah tempat dan tidak efektif lagi.

1. semua mahkota gigi memiliki bebrapa kurva diatas garis/servikal yang disebut cervical ridge. 2. perluasan kurva pada gigi tetap biasanya kurang dari 1 mm dari garis servikal. 3. kaninus memiliki kurva sedikit lebih besar daripada insisivus pertama dan kedua. 4. kurva pada permukaan labial, bukal, palatal, dan gigi-gigi atas dan permukaan bukal dari gigi posterior bawah kira-kira sama, rata-rata kurvanya ialah 0,5 mm. 5. gigi bawah mempunyai kurva lingual 1 mm dengan crest kurva pada bagian sepertiga tengah mahkota fifi. 6. gigi anterior bawah memiliki kurva pada mahkota gigi kurang dari 0,5 mm di atas garis servikal, kadang-kadang karena kecil, susah dilihat. Penghubung Semento-enamel pada Permukaan Mesial dn Distal Lengkung ini menunjukkan kurva dan tinggi dari pelekatan jaringan interproksimal. Jika gigi dalam aligment dan kontak yang normal mengikuti garis lengkung servikal. Ephitelial attachment dan garis servikal cenderung untuk mengikuti lengkung yang sama dan selalu terletak pada batas yang bersamaan. Perbandingan dari lengkung penghubung semento-enamel pada bagian mesial dan distal dari gigi adalah teratur. Kelainan prosedur perawatan gigi, menyebabkan kerusakan yang mendadak dari ephitelial attachment dengan iritasi kronis dan akhirnya jaringan akan rusak.. sedangkan perluasan dari kurvva seolah-olah tergantung pada tinggi dari daerah kontak diatas garis servikal dan diameter labio/buko-lingual dari mahkota gigi. Mahkota gigi-gigi depan lebih sempit dan lebih panjang, menunjukkan tengkung terbesar pada pandangan mesial dan distal. Disini kami menggunakan katadiatas dan tinggi yang berrti: di atas garis servikal ialah titik yang mendekati edge insisal atau permukaan oklusi. tinggi bertambah bila mendekati perbatasan oklusal.

DAFTAR PUSTAKA Harshanur, Itjiningsih Wangidjaja. 1991. Anatomi Gigi:Jakarta. Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai