Bleaching

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI

EFEK SAMPING OFFICE BLEACHING DAN HOME BLEACHING TERHADAP GIGI

Wandania Farahanny, drg NIP : 132 306 493

DEPARTEMEN ILMU KONSERVASI GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

DAFTAR ISI BAB 1 Pendahuluan .................................................................................... BAB 2 Bleaching......................................................................................... 2.1 2.2 2.3 Mekanisme Bleaching................................................................ Macam-macam Bleaching ........................................................ Bahan-bahan Bleaching ............................................................ 1 3 3 3 4 6 10 11 12

BAB 3 Efek Samping dari Bleaching Ektra dan Intra Koronal .................. BAB 4 Terapi dari Efek samping Bleaching .............................................. BAB 5 Kesimpulan ..................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
Selama beberapa tahun terakhir, ketertarikan pasien menjadi meningkat terhadap perawatan gigi estetik. Prosedur restorasi gigi yang memodifikasi bentuk gigi, merapikan gigi atau warna gigi sangat digunakan untuk mencapai tujuan estetik. Prosedur non restorasi seperti mikroabrasi enamel dan bleaching merupakan alternatif perawatan restoratif yang popular yang tujuannya untuk mencapai warna enamel yang lebih terang. Gigi dengan diagnosa nekrose pulpa pasca perawatan endodonti yang dapat mengubah gigi yang gelap menjadi lebih terang dapat dilakukan Internal bleaching. Teknik home bleaching merupakan prosedur pemutihan gigi yang popular dan semakin meningkat digunakan masyarakat dirumah. Bahan yang sering digunakan pada teknik ini adalah Carbamide peroxide 10-15% (setara dengan 3% Hydrogen peroxide).2,3 Pasien dapat mengaplikasikan bahan pada custom tray/sendok cetak individual yang telah dibuat oleh dokter gigi, kemudian meletakkan tray pada mulut sepanjang malam selama beberapa minggu. Prosedur ini jika dilakukan di bawah pengawasan dokter gigi, secara umum lebih aman dan efektif karena tray yang dijual komersial tidak fitting dengan gigi pasien.3 Keuntungan dari teknik ini adalah: penggunaannya lebih mudah dan cepat, lebih mudah bagi dokter gigi untuk memantau diluar praktek, lebih murah, prosedurnya tidak menimbulkan sakit, pasien dapat melihat hasilnya dengan cepat. Tetapi teknik ini juga mempunyai kerugian antara lain : pasien harus kooperatif dalam melakukan perawatan, perubahan warna tergantung pada waktu pemakaian, teknik ini dapat disalahgunakan waktu pemakaiannya, sangat sulit bagi pasien untuk mengeluarkan tray dengan mudah dari mulut. Beberapa dokter gigi dan pasien lebih suka melakukan pemutihan gigi di praktek dokter gigi (office bleaching). Bahan-bahan yang digunakan yaitu 35% Hydrogen peroxide dan 35% Carbamide peroxide. Konsentrasi yang tinggi dari

Hydrogen peroxide diaplikasikan pada gigi dengan mengaktifkan atau meningkatkan kadar (panas, cahaya atau laser) dapat mempercepat efek pemutih. Keuntungan dari teknik ini adalah: waktu yang digunakan lebih singkat dan hasilnya lebih cepat, dapat menghilangkan warna kuning-kecoklatan pada gigi tanpa merusak enamel, pasien menjadi termotivasi untuk melakukannya di rumah setelah melihat hasilnya. Kerugian dari teknik ini adalah: lebih mahal, tidak dapat diprediksi berapa gigi yang dapat menerima respon dari bleaching, diperlukan beberapa kali kunjungan karena satu kali aplikasi terkadang tidak cukup untuk melihat perubahan warna.4 Dalam makalah ini akan dibahas tentang efek samping office bleaching dan home bleaching terhadap gigi dan terapi yang dapat diberikan dalam menangani efek samping yang terjadi dari prosedur bleaching tersebut.

BAB 2 BLEACHING
Bleaching dalam kedokteran gigi biasanya ditujukan pada bahan-bahan yang mengandung Hydrogen peroxide untuk pemutihan gigi. Peroxide merupakan bahan bleaching yang paling sering digunakan dan membutuhkan waktu singkat. Kemampuan pemutihan gigi seringkali ditunjukkan dari jumlah persentase peroxide didalamnya.7 2.1 Mekanisme bleaching Bleaching pada gigi, Hydrogen peroxide bercampur dengan seluruh matriks organik dari enamel dan dentin. Karena bahan-bahan radikal mempunyai elektron yang tidak berpasangan, bahan-bahan ini sangat elektrofilik dan tidak stabil dan akan menyerang molekul organik lainnya untuk mencapai kestabilan, menghasilkan radikal yang lainnya. Radikal ini dapat bereaksi dengan ikatan yang tak jenuh, berakhir dengan perpecahan konjugasi elektron dan perubahan absorbsi energi molekul organik pada enamel gigi. Molekul-molekul sederhana memantulkan sedikit cahaya yang terbentuk, sehingga menghasilkan aksi pemutihan yang sukses. Proses ini terjadi ketika bahan oksidasi (Hydrogen peroxide) bereaksi dengan material organik pada ruangan diantara senyawa inorganik pada enamel gigi.7 2.2 Macam-macam bleaching Ada 2 macam teknik bleaching yaitu :8 1. Teknik eksternal Teknik eksternal ini ada 2 macam yaitu office bleaching dan home bleaching.

Office bleaching

dilakukan di praktek dokter gigi. Digunakan untuk

menghilangkan stain pada gigi (contoh; stain tetrasiklin atau karena penuaan), atau untuk pemutihan satu gigi (seperti: gigi setelah perawatan endodonti),

Home bleaching merupakan teknik yang sangat simpel, setelah konsultasi awal dengan dokter gigi, tray yang dibuat untuk pasien untuk memutihkan gigi dirumah. Pasien mengaplikasikan bahan bleaching pada tray. Tray dipakai selama beberapa jam dalam 1 hari. Teknik ini dapat diprediksi dan mempunyai rata-rata kesuksesan 98% pada stain non tetrasiklin dan 86% untuk stain tetrasiklin pada gigi.3 1. Teknik internal

Teknik Termokatalitik melibatkan peletakan bahan oksidator di dalam kamar pulpa dan penggunaan panas. Panas ini diperoleh dari lampu, alat yang dipanaskan, atau alat pemanas listrik yang dibuat khusus untuk memutihkan gigi.

Teknik Walking bleach sebaiknya dipakai dalam semua keadaan yang memerlukan teknik pemutihan secara internal. Spasser menggambarkan metode melindungi dengan mencampurkan sodium perborat dengan air pada kamar pulpa dan dibiarkan selama 1 minggu. Teknik walking bleach bisa dilakukan pada kunjungan yang sama pada obturasi. Keadaan ini dapat memotivasi pasien untuk menerima pemutihan giginya. Gigi yang berubah warna akan segera membaik setelah perawatan.8,9 2.3 Bahan-bahan bleaching

1.

Carbamide peroxide (CH6N2O3) Dalam 10% larutan encer Carbamide peroxide paling banyak digunakan pada

home bleaching. Bahan ini dipecah lagi menjadi 3.35% larutan Hydrogen peroxide (H2O2) dan 6,65% larutan urea (CH4N2O). 15% dan 20% larutan carbamide peroxide

juga digunakan dokter gigi untuk prosedur home bleaching. Dari 35% larutan menghasilkan 10% larutan Hydrogen peroxide. Larutan ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan lunak sehingga harus menggunakan rubber dam atau perlindungan jaringan lunak. Carbamide peroxide telah menyebabkan berbagai derajat kerusakan gigi dan jaringan lunak di sekitarnya (biasanya ringan).Kesimpulan y ang pasti mengenai keamanan metode bleaching carbamide peroxide yang secara klinis berhubungan dengan penelitian yang mendalam mengenai bleaching tidaklah cukup. Namun dokter gigi harus berhati-hati terhadap penggunaan produk yang tidak sesuai oleh pasien yang secara potensial dapat menyebabkan efek merugikan yang serius jika tidak diantisipasi dari penggunaan produk bleaching carbamide peroxide 10% dalam jangka pendek. 2. Hydrogen peroxide Kebanyakan bahan bleaching yang beredar sekarang ini mengandung Hydrogen peroxide. Hydrogen peroxide merupakan oksidator kuat yang tersedia dalam berbagai konsentrasi, dimana konsentrasi 30-35% merupakan bahan yang paling umum. Cairan yang mempunyai konsentrasi tinggi ini harus ditangani dengan hati-hati karena tidak stabil. Hydrogen peroxide dipecah menjadi air dan oksigen. Molekul oksigen masuk ke dalam gigi dan membebaskan molekul pigmen yang menyebabkan gigi menjadi putih.8,10

BAB 3 EFEK SAMPING DARI BLEACHING EKSTRA DAN INTRA KORONAL


Ada 2 efek samping yang paling sering terjadi yaitu gigi sensitif dan iritasi pada gingiva. Selain itu, sakit tenggorokan, rasa perih pada jaringan rongga mulut dan sakit kepala merupakan efek samping tetapi jarang dilaporkan. Ketika efek samping pada seseorang terjadi secara kebetulan selama proses bleaching, proses ini harus dihentikan. Bagi kebanyakan orang efek samping yang mereka rasakan tidak pernah terlalu signifikan dibandingkan dengan proses bleachingnya. Umumnya efek samping ringan pada seseorang yang dapat ditoleransi selama proses bleaching akan menurun dalam beberapa hari setelah mereka menyelesaikan perawatannya.5 1. Gigi sensitif Kemungkinan efek samping paling banyak yang orang sadari pada saat proses bleaching adalah gigi sensitif. Beberapa pasien mempunyai riwayat gigi sensitif setelah sekali pengaplikasian dari bahan bleaching. Gigi menjadi sensitif terhadap udara, air panas dan dingin dan sensitif terhadap makanan dan minuman yang manis.5,6 Bahan bleaching ini merusak prisma rod enamel, kerusakan prisma rod enamel ini dapat menyebabkan tersingkapnya dentin secara mikroskopis. Hydrogen peroxide dalam bentuk gel atau pasta, secara kimia memiliki sifat hypertonic dibandingkan cairan pada struktur gigi dan jaringan sekitarnya. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya proses penyerapan air dari tekanan yang lebih rendah. Dalam hal ini dari email, tubulus dentin dan lapisan epitel mukosa atau gusi. Proses dehidrasi tersebut menyebabkan rasa ngilu dan sensitif.11 Pada Gambar 1 menunjukkan variasi foto dari enamel selama prosedur bleaching yang menggunakan bahan carbamide peroxide. Terlihat perubahan poreus yang meningkat (kerusakan prisma enamel) terjadi pada saat waktu bleaching ditingkatkan. Kerusakan yang menyeluruh pada prisma rod enamel menjadikan gigi sensitif setelah bleaching.

Gambar 1

Gambar 2 2. Iritasi gingiva

Selama proses bleaching jaringan gingiva dapat menjadi iritasi. Iritasi gingiva dapat meluas dihubungkan dengan konsentrasi peroxide yang ditemukan pada bahan bleaching. Bisa juga dikarenakan tray mendorong melawan gingiva selama proses bleaching yang menyebabkan trauma mekanis. Larutan bleaching dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan trauma khemis. Hal-hal ini dapat menyebabkan resesi gingiva secara permanen.

Gambar 3

Gambar 4 3. Resorpsi eksternal

Gambar 5

Pada laporan klinis dan pemeriksaan secara histologis menunjukkan bahwa pemutihan secara internal biasanya merangsang resorpsi akar daerah serviks. Bahan oksidator, terutama Hydrogen peroxide 30% mungkin penyebabnya. Akan tetapi, mekanisme yang tepat mengenai dirusaknya periodontium atau sementum belum dapat dijelaskan secara lengkap. Bisa jadi bahan iritasi kimia masuk melalui tubulus dentin. Bahan kimia yang dikombinasikan dengan panas tampaknya menyebabkan nekrosis sementum, inflamasi ligamen periodontium dan resorpsi akar. Proses ini kemungkinan besar meningkat dengan adanya bakteri.8

4. Perubahan morfologi enamel Carbamide peroxide menyebabkan sedikit perubahan morfologi dari permukaan enamel pada level pH yang beragam. Menurut penelitian Rosalina Tjandrawinata merendam sampel email dalam Carbamide peroxide dan Hydrogen peroxide menunjukkan hasil yang sama yaitu adanya perubahan gambaran email menjadi lebih kasar, berpori-pori dan adanya bercak berwarna putih akibat penggunaan bahan tersebut dilihat secara mikroskopis.13 Terdapat satu laporan kasus mengenai perusakan non reversible yang signifikan pada struktur gigi yang sebelumnya sehat setelah penggunaan asam yang berlebihan pada sistem home bleaching selama 2 bulan.2

5. Mengurangi perlekatan Carbamide peroxide juga dapat mempengaruhi gigi secara signifikan dengan mengurangi kekuatan perlekatan sistem RK untuk perawatan enamel dan dentin. Telah diketahui bahwa sisa peroxide pada permukaan dentin dan enamel menghambat polimerisasi sistem resin bonding. Dari hasil scanning electron microscope memperlihatkan adanya perubahan topografi permukaan email terutama dengan Carbamide peroxide yang pHnya rendah yaitu berupa pitting atau erosi..12

6. . Masalah dengan material restorasi gigi Pemeriksaan laboratorium membuktikan efek bahan bleaching pada material gigi menunjukkan perubahan yang secara klinis tidak signifikan terhadap kebanyakan material restorasi gigi setelah bleaching. Gel Carbamide peroxide meningkatkan pelepasan merkuri dari amalgam gigi dan menyebabkan perubahan warna menjadi lebih buram.2

7. Sakit pada tenggorokan Bahan bleaching dapat tertelan. Hal ini tidak dapat dihindari selama proses bleaching. Ketika bahan tersebut tertelan, dapat menyebabkan iritasi pada jaringan mukosa pada tenggorokan.5

BAB 4 TERAPI DARI EFEK SAMPING BLEACHING


Sebagaimana perawatan gigi yang lain, pemutihan gigi pun harus dilakukan terapi pemeliharaan yang aplikasinya merupakan kerjasama antara dokter gigi dan pasien. Untuk mengatasi rasa sensitif pada gigi setelah bleaching dengan pemberian bahan desensitizing berupa Pottasium nitrate, fluor atau penggunaan bahan pemutih yang mengandung komposisi air dan fluoride. Meningkatnya konsentrasi ion Potassium ekstraseluler pada kavitas dentin yang paling dalam dapat memblok tubulus dentin yang terbuka, sehingga dapat mengurangi rasa sensitif pada gigi.14 Pasien diinstruksikan untuk menggunakan bahan desensitizing 10-30 menit sebelum menggunakan bahan pemutih tau dapat juga menggunakan pasta gigi yang mengandung Potassium nitrate selama 2-3 minggu untuk mengurangi sensitivitas.11 Jika terjadi iritasi gingiva setelah bleaching, pada saat tray dimasukkan kedalam mulut pasien maka bahan bleaching yang keluar dari tray langsung dibersihkan dengan jari atau sikat gigi.5 Atau dengan pemberian obat untuk menghilangkan ulser yang disebabkan oleh proses bleaching tersebut. Bleaching juga sering menyebabkan resorpsi akar daerah serviks. Untuk menghindari hal ini, bahan oksidator jangan dibiarkan terpapar terhadap kamar pulpa dan dentin lebih dari yang diperlukan agar hasil klinisnya memuaskan.4 Perubahan morfologi enamel yang lebih kasar dapat dirasakan oleh lidah, hal ini terjadi karena hilangnya air dari permukaan gigi. Untuk mengurangi efek yang timbul, beberapa produk menambahkan kandungan air atau fluor kedalam bahan pemutih.11 Apabila akan melakukan prosedur restorasi sebaiknya ditunda setidaknya satu minggu setelah bleaching untuk menghindari adanya pengurangan perlekatan dari bahan tambalan yang menghambat polimerisasi dari bahan bonding.12 Jika ada tambalan amalgam pada gigi yang akan dibleaching, sebaiknya diganti dengan bahan komposit untuk menghindari terjadinya pelepasan merkuri pada bahan tambalan amalgam.2

BAB 5 KESIMPULAN
Teknik klinis dari sistem bleaching gigi dapat diklasifikasikan dalam 2 cara yaitu pemutihan gigi yang dilakukan dirumah (home bleaching) dan pemutihan yang dilakukan dipraktek (office bleaching). Beberapa pasien dan dokter gigi lebih suka penggunaan office bleaching. Beberapa pasien dan dokter gigi lebih suka penggunaan office bleaching. Teknik home bleaching merupakan prosedur pemutihan gigi yang popular. Bahan yang sering digunakan pada prosedur ini adalah Carbamide peroxide 10-15%. Pasien mengaplikasikan bahan pada tray tersebut yang telah diberikan oleh dokter gigi, kemudian meletakkan tray pada mulut sepanjang malam selama beberapa minggu. Beberapa dokter gigi dan pasien lebih suka melakukan pemutihan gigi di praktek dokter gigi. Bahan-bahan yang digunakan yaitu 35% Hydrogen peroxide dan 35% Carbamide peroxide. Sistem bleaching ini dapat menimbulkan beberapa efek samping yaitu gigi sensitif, iritasi gingiva, gagalnya proses bleaching, sakit pada tenggorokan, perubahan morfologi enamel, mengurangi kekuatan perlekatan, masalah pada material restorasi gigi, resorpsi eksternal. Walaupun bleaching gigi sebagai perawatan gigi sekarang lebih dapat diprediksi (diperkirakan) dari sebelumnya, tidak ada garansi bahwa gigi yang akan di bleaching akan menghasilkan warna yang lebih terang. Satu-satunya jalan untuk mengetahui apakah gigi akan merespon adalah mengusahakan perawatan. Dibutuhkan perawatan lanjutan untuk mendapatkan senyum yang sempurna. Seperti tambalan komposit atau full crown. Tingkat kesuksesan bleaching telah dipublikasikan oleh banyak peneliti. Bagaimanapun tingkat kesuksesannya berbeda-beda dan terdapat banyak alasan atas perbedaan tersebut. Tidak semua gigi mempunyai respon terhadap perawatan dan tidak semua gigi mempunyai tingkat respon yang sama. Beberapa gigi pasien dapat diputihkan menjadi warna yang paling terang sesuai dengan panduan warna. Sedangkan gigi yang lain memberikan sedikit perubahan warna.

DAFTAR PUSTAKA
1. Michael G, Jorgensen, William B, Carrol. Incidence of tooth sensitivity after home whitening treatment. J Am Dent. Vol 133. 2002: 1076-82. 2. Tam laura. The safety of home bleaching techniques. J Can Dent Assoc 1999; 65:453-5. 3. Martin Dunitz. Bleaching techniques in restoratif dentistry. Alih bahasa Linda Greenwall. Cetakan I, London, 2001: 88-93. 4. Martin Dunitz. Bleaching techniques in restoratif dentistry. Alih bahasa Linda Greenwall. Cetakan I, London, 2001: 132-9. 5. Anonymous. Common side effects associated with tray-based at-home teeth whitening products and whiteners. <http://www.animated-

teeth.com/teeth_whitening/t5a-whitening-side-effects.htm> 6. Anonymous. Dental procedures-teeth whitening and teeth bleaching. <http://www.faceliftdentistry.com/procedures/teeth-whitening.html> 7. Goldstein R.E, Garber D A. Complete Dental Bleaching. Quintenssence Publishing Co.Inc, 1995: 25-33. 8. Walton R.E, Torabinejad M. Prinsip dan Praktikum Ilmu Endodonsi. Alih Bahasa Narlan S, Winiarti S, Bambang N. Edisi Kedua. Jakarta.1997:502-26. 9. Martin Dunitz. Bleaching techniques in restoratif dentistry. Alih bahasa Linda Greenwall. Cetakan I, London, 2001: 24-46. 10. Martin Dunitz. Bleaching techniques in restoratif dentistry. Alih bahasa Linda Greenwall. Cetakan I, London, 2001: 30-44. 11. Yudha.RD, Irene D, Robert H. Dental Whitening. Dental Lintas Meditama, Jakarta. 2005: 10-52. 12. Dewi AMR, Kamizar, EH Sundoro. Pengaruh Pemakaian Bahan Pemutih Gigi Yang Mengandung H2O26 % Terhadap Email. Konservasi Fak. Ked. Gigi Universitas Sumatera Utara. 2000; 7(1):1-6.

13. Tjandrawinata R. Pengaruh Karbamid Peroksida dan Stanous Flourida Terhadap Permukaan Email Gigi. FKG Universitas Trisakti, Tahun 14 No.37. April 1999. 14. Wara-aswapati N, Krongnawakul D, Jiraviboon D, et al. The effect of a new toothpaste containing Potassium Nitrate and triclosan on gingival health, Plaque formation and dentin hypersensitivity. J Clin Periodontol 2005; 32: 53- 58.

Anda mungkin juga menyukai