Implementasi Pendidikan Kepramukaan Dalam Kurikulum 2013

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Implementasi Pendidikan Kepramukaan dalam Kurikulum 2013

Latar Belakang

pencanangan Program Revitalisasi Pramuka oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. Gerakan Pramuka. Aturan ini memperkuat legalitas Pramuka di Indonesia.

terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang


masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib..

ALASAN KEPRAMUKAAN MENJADI EKSTRAKURIKULER WAJIB:


1 Pramuka merupakan salah satu wahana pembentukan
karakter siswa karena dalam Pramuka siswa dilatih akan kepemimpinan, kerja sama, solidaritas, mandiri, dan keberanian.

ALASAN KEPRAMUKAAN MENJADI EKSTRAKURIKULER WAJIB:


2 sebagai penyeimbang kegiatan pembelajaran dalam
kurikulum formal yang lebih berorientasi pada ranah kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (ketrampilan).

3 Kegiatan Pramuka ini akan mampu membangun


kecerdasan siswa pada ranah afeksi (sikap dan perilaku)

ALASAN KEPRAMUKAAN MENJADI EKSTRAKURIKULER WAJIB:


4. Dengan dimasukkannya Pramuka dalam kurikulum
2013 ini, diharapkan secara perlahan karakter, nasionalisme dan sikap-sikap dasar bangsa Indonesia, seperti gotong royong, saling menolong serta ramah tamah kembali tumbuh dan mampu membentuk karakter generasi muda yang lebih baik

Pramuka dikenal sebagai kegiatan yang


menyenangkan dan siswa seolah mendapatkan ruang baru.

Pramuka adalah salah satu media pendidikan yang


berbasis pada pengoptimalan otak kanan siswa

POLA IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER WAJIB


1. Ekstra kurikuler wajib dalam hal ini bermakna wajib
dilaksanakan di sekolah, semua siswa diwajibkan menjadi anggota pramuka atau mengikuti kegiatan pendidikan kepramukaan.

POLA IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER WAJIB


2. Penyelenggaraan ekstra kurikuler ini, dilaksanakan
secara kelembagaan Gerakan Pramuka yaitu dengan membentuk Gugusdepan yang berpangkalan di Sekolah, dengan standar Gugus Depan tidak lengkap (sesuai dengan potensi peserta didik) di sekolah yang bersangkutan.

3. Langkah awal adalah penyiapan sumberdaya manusia


Pembina Pramuka dengan pola alternatif sebagai berikut :

POLA IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER WAJIB

Melaksanakan Kursus Mahir Dasar bagi Guru, Menugaskan


salah seorang Pembina Pramuka dari luar yang telah memiliki kualifikasi minimal PEMBINA MAHIR sesuai jenjang dan satuan.

Pembantu Pembina Gugusdepan diambil dari Penegak /


Pandega yang telah mengikuti Kursus mahir Dasar atau minimal telah mencapai TKU Penegak Laksana.

POLA IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER WAJIB


4. Melaksanakan workshop-workshop Pembina Pramuka di tingkat Gugus Sekolah dalam rangka pengembangan dan re-orientasi materi SKU dan SKK yang memiliki relevansi dengan mata pelajaran, dan standar metode latihan.

POLA IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER WAJIB


5. Melaksanakan sistem pembinaan secara rutin berkala
terhadap keseluruhan aktivitas Gugusdepan yang berpangkalan di sekolah, untuk mengapresiasi aspek-aspek :

a. Sumberdaya manusia Guru b. Peningkatan dan kemajuan latihan peserta didik dengan apresiasi standar nilai ekstrakulikuler berdasarkan capaian SKU dan SKK. c. Evaluasi terhadap administrasi Gugusdepan d. Prestasi Gugusdepan dengan melaksanakan kegiatan lomba-lomba antar Gugusdepan e. Melakukan akreditasi terhadap gugusdepan

POLA IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER WAJIB

6. Meningkatkan kemampuan Pembina Pramuka yang


berpangkalan di Sekolah dengan menyelenggarakan atau mengikuti Kursus Pembina Mahir atau Karang Pamitran

Anda mungkin juga menyukai