Morfologi Tanaman Jagung
Morfologi Tanaman Jagung
Morfologi Tanaman Jagung
1. Akar.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa
muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu
menyangga tegaknya tanaman.
2. Batang jagung .
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun
tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh
pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus
pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak
banyak mengandung lignin.
3. Daun.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan
helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan
daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk
halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel
epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman
menanggapi defisit air pada selsel daun.
4. Bunga.
Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang
glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa
karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
Bunga betina tersusun dalam tongkol.
5. Tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya,
satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki
sejumlah bunga betina.
Pengertian Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif
dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m.
Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga
jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada
umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa
muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga
tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat
sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah
daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak
mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang
khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae
(tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan
bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina
tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat
menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik.
Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada
bunga betinanya (protandri).
- See more at: http://fokusagrobisnis.blogspot.com/2012/02/pengertian-
jagung.html#sthash.tFyOMCiI.dpuf