Perkembangan Muka Bumi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN MUKA BUMI ( PANGEA DAN GONDWANA )

Teori tentang gerakan benua menurut beberapa ahli sebagai berikut:


A. Afred Lothar Wegener ( 1880- 1930)
Teori ini disebut Apungan dan Pergeseran benua- benua mengungkapkan teori tersebut pada
tahun 1912 dihadapan perhimpnan ahli geologi di Fankruf, Jerman. Teori tersebut diungkapkan
pertama kalinya didalam sebuah buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der
Kontinente und Ozeane ( asal ususl benua dan lautan).

Adapun titik tolak teori Wegener adalah:
1. Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan
Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika yang dulunya adalah daratan yang
berhimpitan
2. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauh daratan Eropa dengan kecepatan 36
meter/tahu, sedangkan kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9
meter/ tahun.
Menurut Wegener, benua- benua sekarang ini dulunya merupakan satu benua yang disebut
Pangea. Benua tunggal itu mulai memecahkan karena gerakan benua besar diselatan,baik kearah
barat maupun kearah utara menuju khathulistiwa.

B. Descates
Teori ini mengemukakan eori kontraksi yang kemudian diteruskan oleh Suees. Menurut Rene
Descartes ( 1596- 1650), bumi makin susut dan mengkerut karena pendinginan sehingga terjadi
gunung- gunung dan lembah- lembah.

C. Edward Suess
Edward Suess ( 1831- 1914) merupakan teori lanjutan dari Descates tetapi Suess menyatakan
bahwa persamaan geologi yang terdapatdi Amerika Selatan,India,Australia, dan Antartika
disebabkan oleh bersatunya daratan-daratan itu pada awal mulanya yang merupakan satu benua
dan disebut Benua Gondwana.

D. Tim peniliti Amerikat
Pada tahun 1969, ditemukan fosil tulang rahang binatang amfibi air tawar purba , yang disebut
labyrintodont.



TEORI LEMPENG TEKTONIK BESERTA PERSEBARAN GUNUNG API SERTA GEMPA
BUMI

Kerak bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan, lempengan benua yang besar dan ada yang
kecil terdapat retakan-retakan besar dikerak bumi. Lempengan- lempengan bergerak perlahan-
lahan kearah permukaan bumi. Lempengan-lempengan tersebut bergerak saling menjauh dan
dibeberapa tempat lain lempengan-lempengan itu bergerak saling mendekat dan betabrakan.

Didaerah yang lempengnya saling menjauh, timbul bahan lelehan dari dalam bumi melalui
retakan-retakan, kemudian menjadi dingin dan membentuk batuan yang disebut basal. Basal
yang timbul kemudian membentuk deretan pematang bawah samudera. Semakin banyak lelehan
dan membentuk basal, mendorong Lempengan- lempengan bumi untuk semakin jauh berpisah
hal ini menyebabkan melebarrnya dasar samudera. Pelebaran dasar samudera ini mendorong
lempengan India- Australia kearah utara sehingga bertabrakan dengan Lempengan Eurasia.

Lempengan india-australia didorong kebawah lempengan Eurasia yang disebut penunjaman.
Tabrakan kedua lempengan tersebut membentuk pegunungan Himalaya, yang terdapat busur
gunung api di Indonesia, Parit Sunda dan Jawa, serta tanah tinggi Nugini.
Ketika pinggiran lempeng India-Austrlia bertabrakan dengan lempengan Eurasia, lempengan
tersebut longsor jauh kedalam bumi, dibawah Indonesia. Suhu yang sagat tinggi teah melelehkan
pinggiran lempengan sehinga sehingga menghasilkan magma kemudian muncul melalui retakan
dipermukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api.

Ada tiga sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia:
1. Sistem Sunda
2. Sistem Busur Tepi Asia
3. Sistem Sirkum Australia

Indonesia adalah daerah pertemuan rangkaian Sirkum Mediterania dan rangakaian Sirkum
Pasifik, dengan proses pembentukn pegunungan yang masih berlansung sehingga terjadi gempa
bumi, dimana pusat gempa bumi disebut hiposentrum.

Pada peta gempa ada beberapa macam garis yang dikenal, sebagai berikut:
1. Homoseista
2. Isoseista
3. Pleistoseita

Proses perambatan gempa bumi melalui 3 macam getaran:
1. Getaran Longitudinal
2. Getaran Transeversal
3. Getaran gelombang panjang

Dilihat dari intensitasnya, ada2 macam gempa, yaitu:
1. Makroseisme
2. Mikroseisme

Menurut sebab terjadinya, ada 3 macam gempa, yaitu:
1. Gempa runtuhan
2. Gempa Vulkanis
3. Gempa Tektonik

Seberapa sering kita membaca atau mendengar istilah seperti Rodinia, Pangaea, Laurasia dan
Gondwana? Hanya sesekali? Kemungkinan besar memang demikian, karena sejarah geologi
Indonesia, terutama di bagian
barat, lebih didominasi istilah-istilah seperti Kenozoik; Tersier dan Kuarter; Paleosen, Eosen,
Oligosen, Miosen, Pliosen, Pleistosen dan Holosen. Kebetulan, umur geologi batuan-batuan yang
sering kita jumpai
pada saat masih kuliah dan ketika bekerja berkisar antara 60 juta sampai sekitar 2 juta tahun yang
lalu, kira-kira Paleosen =96 Pliosen, saat Gondwana sudah terpecah dan dipisahkan oleh
Samudera Hindia.Sebagai selingan diskusi di milis, saya buatkan tulisan berseri (mudah-
mudahan bisa 1 minggu sekali), mengenai ke empat nama beken di atas. Dalam cerita pendek
kali ini, kita akan fokus pada Rodinia, superkontinen Proterozoik (Mesoproterozoik sampai
Neoproterozoik) hasil gothak-gathuk lempeng tektonik yang dilakukan oleh para ahli geologi.
Saya yakin istilah Rodinia sudah cukup akrab dengan rekan-rekan (karena tulisan saya dong!).
Rodinia adalah superkontinen tertua yang jejak geologinya masih bisa dilacak oleh para ahli
geologi. Superkontinen ini jauh lebih tua daripada Pangaea, tetapi masih lebih muda daripada
superkontinen Columbia (1800-1500 juta tahun) dan Vaalbara (3600 juta tahun). Walaupun lebih
muda, Rodinia dipercayai bukan hanya sebuah hipotesis lagi, tetapi betul-betul pernah ada.
Nama Rodinia sendiri dipopulerkan oleh Dalziel (1991), Moores (1991) dan Hoffman (1991).
Rodinia adalah kata dalam bahasa Rusia yang berarti motherland (tanah ibu/leluhur). Konon,
Rodinia mulai terbentuk sekitar 1400 juta tahun yang lalu (Ma), pada saat 3 sampai 4 kontinen
mulai menyatu. Konon lagi, pada sekitar 1000 Ma si Rodinia ini sudah jelas terkonsolidasi
banget, yang ditunjukkan oleh pembentukan sebuah rangkaian pegunungan. Para ahli menyebut
proses pembentukan rangkaian pegunungan itu dengan nama Grenville Orogeny.
Istilah Grenville Orogeny diambil dari sebuah komplek batuan metamorf terdeformasi yang
ditemukan di kota Grenville, Quebec, Canada. Grenville Province, demikian nama geologi
komplek batuan metamorf itu,
tersebar memanjang sampai ke wilayah Texas sekarang. Batuan Grenville Province didominasi
oleh Gneiss dan dipercaya juga berada di Brazil bagian barat, menjadi bagian dari kraton
Amazonia (Tohver et al.,
2002), tapi diberi nama lain oleh para ahli geologi, Formasi Nova Floresta.
Rekonstruksi para ahli geologi yang penuh dengan imajinasi, seperti
Torsvik (2003) menunjukkan bahwa kraton Amerika Utara bernama
Laurentia berada di posisi tengah menyusun superkontinen Proterozoik
Rodinia. Laurentia dipercaya sebagai pusat superkontinen Rodinia,
sedangkan disebelah barat laut Laurentia ada kelompok benua Australia,
Antartika dan India. Di sebelah barat daya Laurentia ada blok Kongo
dan Kalahari, sedangkan di sebelah tenggaranya ada blok Amazonia dan
Afrika Barat. Di sebelah timur ada blok Baltika dan terakhir di
sebelah timur laut ada blok Siberia dan Cina Utara. Posisi dan bentuk
superkontinen Rodinia yang barusan dideskripsikan ditengarai ada pada
sekitar 750 Ma.
Konon untuk kesekian kalinya, sekitar 700 Ma Rodinia mulai terpecah
menjadi beberapa blok superkontinen yang lebih kecil (Rogers, 1996).
Perlahan-lahan Australia-Antartika Timur memisahkan diri dari bagian
barat Laurentia, lalu blok-blok lain menyusul, sampai sekitar 600-550
Ma, blok Baltika dan Amazonia ikutan cabut. Proses pemisahan Rodinia
ini berlangsung selama ratusan juta tahun dan menghasilkan 3 blok
utama, yaitu Gondwana Barat, Gondwana Timur dan Laurasia. Gondwana
Barat meliputi bagian timur Amerika Utara, Atlantik dan Afrika Barat,
sedangkan Gondwana Timur mencakup bagian tenggara Afrika, Madagaskar,
India, Sri Lanka, Australia dan Antartika. Kedua Gondwana dipisahkan
oleh laut yang sekarang sudah tertutup dan menjadi lokasi East African
Orogen, yang memanjang dari Arab sampai ke Mozambique.
Gondwana Barat dan Gondwana Timur kemudian menyatu kembali pada
sekitar 540 Ma, ketika proses pembentukan rangkaian pegunungan East
African (Pan-African Orogeny) terjadi. Rangkaian pegunungan Afrika
Timur ini memanjang dari Arab Saudi ke Yaman sampai Mozambique.
Penggabungan Gondwana Barat dan Timur ditengarai berlangsung selama
Era Paleozoik, selama sekitar 250 juta tahun, sampai saat pembentukan
superkontinen Pangaea sekitar 300 Ma, dimana Gondwana Barat, Gondwana
Timur dan Laurasia menyatu kembali.
Jadi, jika tanah kering pada Era Mesoproterozoik dan Neoproterozoik
diberi nama Rodinia, apakah nama yang diberikan untuk laut pada saat
itu? McMenamin (1998) menuliskan bahwa ia dan rekannya telah
menggunakan nama Mirovia untuk menyebut samudera yang mengelilingi
Rodinia. Mirovia berasal dari kata Mirovoi, bahasa Rusia, yang berarti
global. Sebuah lautan maha luas yang mengelilingi sebuah
superkontinen.
SUMBER: http://geoblogi.wordpress.com/2008/03/11/rodinia-pangaea-laurasia-dan-gondwana-
bagian-1/

TEORI PERGERAKAN LEMPENG

Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi bahan
pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi pada
masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa yang akan datang. Adapun berbagai teori
terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut.

1. Teori kontraksi (Contraction theory)
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650). Ia menyatakan bahwa bumi
semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses
pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan
dataran. Teori kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852).
Mereka berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan di
bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk
pegunungan dan lembah-lembah.
2. Teori dua benua (Laurasia-Gondwana theory)
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu
Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua
tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah
menjadi benua benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa dan Amerika
Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Teori
Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.

3. Teori pengapungan benua (Continental drift theory)
Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa
pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut Pangea. Menurutnya benua
tersebut kemudian terpecahpecah dan terus bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi
yang sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator.
Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan
Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah
tersebut.
4. Teori konveksi (Convection theory)
Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan
dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih
dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di
atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan
bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan membeku
membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih
tua. Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera (Mid Oceanic
Ridge), seperti Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan pada
penelitian umur dasar laut yang membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah
samudera, umur batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal dari Mid Oceanic
Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah
kulit bumi.

5. Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic theory)
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa planet bumi terdiri atas sejumlah lapisan. Lapisan bagian
atas bumi merupakan bagian yang tegar dan kaku berada pada suatu lapisan yang plastik atau
cair. Hal ini mengakibatkan lapisan permukaaan bumi bagian atas menjadi tidak stabil dan selalu
bergerak sesuai dengan gerakan yang berada di bawahnya. Keadaan inilah yang
melatarbelakangi lahirnya teori Lempeng Tektonik. Lahirnya teori lempeng tektonik (tectonic
Plate theory) pada tahun 1968 merupakan kenyataan mutakhir dalam geologi yang menunjukkan
terjadinya evolusi bentuk permukaan bumi. Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo
Wilso. Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang
berada di atas lapisan astenosfer, Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu
bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di
bawah lempeng tektonik kulit bumi. Litosfer sebagai lapisan paling luar dari badan bumi,
bagaikan kulit ari pada kulit manusia dan merupakan lapisan kerak bumi yang tipis. Prinsip teori
tektonik lempeng adalah kulit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku dengan bentuk tidak
beraturan. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai ukuran yang besar di kedua
dimensi horizontal (panjang dan lebar), tetapi berukuran kecil pada arah vertikal (ketebalan).
Bandingkan dengan daun meja, daun pintu, atau lantai di kelas kalian! Lempeng ini terdiri atas
lempeng benua (tebal sekitar 40 km) dan lempeng samudera (tebal sekitar 10 km). Kedua
lempeng tersebut berada di atas lapisan astenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau
100 km/10 juta tahun. Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan sangat panas.
Panasnya cairan astenosfer senantiasa memberikan kekuatan besar dari dalam bumi untuk
menggerakkan lempeng-lempeng secara tidak beraturan. Kekuatan ini dinamakan tenaga
endogen yang telah menghasilkan berbagai bentuk di permukaan bumi. Di bumi ini litosfer
terpecah-pecah menjadi sekitar 12 lempeng. Teori lempeng tektonik banyak didukung oleh fakta
ilmiah, terutama dari data penelitian geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, kegempaan,
pendugaan paleontologi, dan pemboran laut dalam. Lahirnya teori lempeng tektonik sebenarnya
merupakan jalinan dari berbagai konsep dan teori lama seperti Teori Apungan Benua, Teori Arus
Konveksi, Teori Pemekaran Lantai samudera, dan Teori Sesar Mendatar, sebagaimana telah
dijelaskan pada teori-teori di atas. Berdasarkan kajian para ahli, lempeng tektonik yang tersebar
di permukaan bumi.Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu sama lain.
Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng samudera, sedangkan lempeng tektonik pada
bagian atas terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. Kedua lempeng ini memiliki sifat
yang berbeda. Apabila dua lempeng yang berbeda sifat tersebut saling mendekat, umumnya
lempeng samudera akan ditekuk ke bawah lempeng benua hingga jauh ke dalam lapisan
astenosfer. Bertemunya antara dua lempeng seperti ini dinamakan gerakan bertumbukan
(subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempenglempeng disebut
subduction zone.
Selain saling mendekat kemudian bertumbukan, gerakan lempeng juga ada yang saling menjauh
dengan lempeng lainnya, dinamakan gerak divergent atau disebut juga sebagai proses
pemekaran. Hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting, sedangkan
pemekaran yang berada di samudera disebut spreading. Contoh proses ini adalah pecahnya
Benua Pangea pada Zaman Trias dengan membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik yang
memisahkan Afrika dan Amerika Latin. Coba kamu perhatikan kedua benua tersebut! Pasti
nampak seperti sebuah sobekan kertas yang keduanya menunjukkan ciri-ciri bekas sobekan yang
berpasangan. Selain itu, ada juga gerakan lempeng yang hanya bersinggungan atau berpapasan,
disebut juga transcurrent fault. Setiap gerakan lempeng yang berbeda tersebut, akan
mempengaruhi gejala dan fenomena alam di atas permukaan bumi. Secara lengkap, prinsip
pergerakan lempeng-lempeng tektonik adalah sebagai berikut:

a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng
tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau antara lempeng benua
dengan lempeng dasar samudera. Zone atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik
benua dengan benua disebut Zone Konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India
dengan lempeng Benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda
Himalaya yang merupakan pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, yaitu
Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng Italia dengan Benua Eropa yang
menghasilkan terbentuknya Pegunungan Alpen. Zone berupa jalur tumbukan antarlempeng
benua dengan lempeng dasar samudera, disebut Zone Subduksi atau zone tunjam, contohnya
tumbukan antara lempeng benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang
menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes. Fenomana yang
dihasilkannya:
1) lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2) terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3) pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4) terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5) daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6) penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7) timbunan sedimen campuran atau melange.
Contoh:
Pegunungan di pantai barat Amerika, deretan Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara,
merupakan akibat pembengkakan lempeng benua. Bermunculan puncak gunungapi dan terjadi
gempa di sepanjang pulau dan pegunungan tersebut. Ingatlah bahaya gempa yang menimbulkan
Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara pada akhir Desember 2004, gempa tersebut timbul akibat
adanya tumbukanantara lempeng samudera Australia terhadap lempeng benua Asia.

b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat
berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut
Zone Divergen (zone sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1) Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2) Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat perenggangan
lempeng-lempeng tersebut.
3) Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal)
dan hamparan leleran lava encer, dan 4) Aktivitas gempa.
Contoh:
Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai
mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh dengan
benua Eropa dan Afrika. c. Sesar mendatar Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling
bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng
Samudera
Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San
Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai
Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng
tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara
lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa bumi.
Contoh: Sesar Sam Andreas di California.

c. Sesar mendatar
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng
tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng daratan
Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang
sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan
Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone
Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar
mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa bumi. Contoh: Sesar Sam
Andreas di California. Tenaga endogen yang telah mengakibatkan adanya variasi bentuk muka
bumi, tidak hanya terjadi di daratan melainkan juga di dasar laut.
Diposkan oleh iwangeodrs hadikusna di 4/23/2011
BUMI DAN SEJARAH PEMBENTUKANNYA
Proses terjadinya bumi sama dengan terjadinya matahari. Namun proses pembentukan bumi
lebih cepat karena bumi lebih kecil daripada matahari. Pada proses ini, terjadi pemisahan bahan
menurut beratnya, yaitu barisfer (inti bumi) dan litosfer.
Pada waktu pendinginan yang mencapai 100c, terjadi kondensasi, terjadi hujan kemudian
membentuk hidrosfer. Selain litosfer dan hidrosfer, bumi juga di selimuti oleh lapisan
udara (atmosfer) dan lapisan kehidupan (Biosfer). Pada masa karbon, benua-benua menyatu
menjadi benua besar (pangae).

B. TEORI TENTANG PEMBENTUKAN MUKA BUMI
1. TEORI APUNGAN DAN PERGESERAN (teori apungan benua atau perkembangan
benua) oleh alfred wegener.
Titik tolak teorinya:
a. Persamaan struktur geologi di beberapa wilayah.
Persamaan antara garis kontur pantai timur benua amerika utara dan selatan , menandai bahwa
daerah-daerah tersebut dahulu saling berimpitan.
b. Menurut wegener, pangea terus bergerak dan pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
Karena peristiwa tersebur maka terjadi hal-hal berikut:
1. Bentangan-bentangan samudera dan benua mengapung sendiri-sendiri.
2. Samudera atlantik menjadi lebih luas karena benua benua amerika terus bergerak ke arah barat.
3. Batas samudera hindia makin mendesak ke utara.
4. Terbentuk lipatan pegunungan himalaya.
5. Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang patahan St. Andreas di dekat pantai.

Proses pengapungan benua ini berjalan dalam waktu yang cukup panjang, dari zaman perm
sampai menjelang akhir zaman psychozoik.
urutan Perkembangan pecahan benua tersebut adalah:
a. Pada awalnya hanya ada satu benua yang disebut pangea dan samudra yang disebut Panthalasea.
Panthalasea kemudian terbagi menjadi samudra pasifik dan laut Tethys. Laut tethys menjadi laut
mediteran dan membentuk teluk besar yang memisahkan afrika dan eurasia.
b. Pada zaman trias akhir, Laurasia memisahkan diri dari gondowa. Gondowa membentuk,
1. India ke arah timur laut.
2. Afrika dan amerika selatan ke arah barat.
c. Pada periode Yura, mulai terbentuk,
1. Samudera atlantik utara dan india.
2. Samudera atlantik selatan berupa celah.
3. Pembentuka platon dekan.
d. Pada periode kapur akhir
1. Samudra atlantik selatan meluas.
2. Terdapat celah yang memisahkan madagaskar dan afrika.
3. Australia masih bergandengan dengan atlantik.
e. Pada periode kenozoik
1. India telah menempel di asia.
2. Australia telah berpisah dari antartika oleh celah atlantik utara yang akhirnya masuk ke dalam
samudera arktik.
3. Laurasia terpecah menjadi amerika utara dan eurasia.

- Teori ini di ungkapkan sejak tahun 1912 oleh A.L wegener dalam buku Die Enstehung
Der Kontinente Und Ozeane (Asal-usul benua dan Lautan)
- 4 bukti dari teori apungan benua:
1. Adanya kesamaan garis pantai amerika selatan dan afrika mengenai lapisan batuan dan
fosil-fosil pada lapisan di kedua daerah tersebut.
2. Greenland bergerak ke arah daratan eropa
3. Karena rotasi bumi maka benua-benua terdorong ke arah khatulistiwa.
4. Laut atlantik selatan menunjukkan kemiripan bentuk garis pantai antara kedua sisi
benua.

2. TEORI KONTRAKSI
Teori ini diciptakan oleh Descartes. Menurut teori ini Bumi kita susut dan mengerut karena
pendinginan, sehingga terjadilah lembah-lembah.

3. TEORI Ed Suess
Menurut suess, adanya persamaan formasi geologi yang terdapat di amerika selatan, india,
australia, dan antartika disebabkan oleh bersatunya daratan. Daratan-daratan yang menyatu itu
disebut benua gondwana yang sekarang tinggal sisa-sisa karena bagia lain sudah tertelan laut.

4. Teori James Dava (1831-1895)
James Dava merupakan ahli geologi amerika yang termasyur dengan karyanya yang berjudul
sistem mineralogo. Teori ini berpendapat bahwa pemndangan alam dibentuk oleh proses
pelapukan dan erosi.

C. Karakteristik Lapisan bumi.
Bumi tersusun atas tiga lapisan utama , yaitu inti bumi , selubung bumi dan kerak bumi. Pada
abad ke-20 berkembang teori lempeng tektonik. Teori ini menjelaskan bagaimana struktur bumi
yang sebelumnya masih kabur atau masih sedikit sekali diketahui. Data mengenai lapisan bumi
yang baru diketahui oleh para ilmuwan yaitu,
1. Jari-jari bumi kira-kira 6.370 km;
2. Lubang bumi terdalam yang pernah digali di california yaitu 5.000 meter;
3. Intibumi memiliki BJ antara 9-14 kg/m
3
;
4. Panjang jari-jari inti bumi kira-kira 3.470 km.
5. Bagian paling luar kulit bumi mempunyai ketebalan kira-kira 60 km dengan BJ=2,8 km/m
3
.

D. Prinsip dasar teori tektonik lempeng
Menurut teori ini mengemukakan bahwa permukaan bumi terdiri atas meterial yang kaku yang
disebut litosfer dan mengapung di atas atmosfer yang plastis..
1. LEMPENG TEKTONIK BUMI
a. Pangea.
Pengertian pange meurut wegener, peta pangea tentang pergeseran benua menunjukkan bahwa
pada masa karbon, benua-benua manyatu membentuk benua besar yang disebut pangea, sebutan
berbahasa yunani yang berarti keseluruhan bumi.
b. Pergerakan Daratan Gondwana
c. Perpindahan India.

2. Gerakan lempengan.
Bagian bumi yang padat yang jari-jarinya 6.370 km terdiri atas lapisan-lapisan berikut
a. Intibumi yang padat 4980-6370 km.
b. Intibumi yang cair 2900-4980 km.
c. Selimut bawah (lower mantel) 700-2900 km.
d. Lapisan peralihan 250-700 km.
e. Astenosfer lunak dan dapat mencair 100-250 km.
f. Litosfer yang keras dan kaku 0-100 km.
Bagian Litosfer yang paling atas itu bagaikan kulit ari pada kulit manusia dan merupakan
lapisan kerak bumi yang terdiri atas 2 bagian:
a. Kerak benua yang tebalnya sekitar 40 km.
b. Kerak samudera yang tebalnya sekitar 10 km..

Akibat pergeseran yang tidak sama, terjadi 3 jenis batas pertemuan antara lempeng-
lempeng itu, yaitu dua lempeng saling menjauh, salinh bertubrukan dan saling
berpapasan.
a. Fenomena yang terdapat di daerah dua lempeng yang saling menjauh.
1. Penrenggangan lereng yang disertai pertumbuhan kedua tepi lempeng tersebut.
2. Pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng-lempeng
tersebut.
3. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan dinamakan
lava bantal serta hamparan lelehan lava yang encer.
4. Aktivitas gempa.

b. Hal-hal yang terjadi dari dua buah lempeng yang saling bertubrukan:
1. Aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.
2. Merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam.
3. Lempeng dasar samudra menujam kebawah lempeng benua.

c. Di daerah 2 lempeng saling berpapasan atau pergeseran mendatar terjadi aktivitas vulkanisme
yang lemah, disertai gempa yang tidak kuat.
Gejala pergeseran tampak pada tanggul dasar samudra yang tidak berkesinambungan. Tanggul
dasar samudra atlantik ternyata terputis-putus akibat dari pergeseran mendatar itu.

E. Teori lempeng tektonik dan akibatnya terhadap persebaran gunung api dan gempa bumi.
Ada 3 sistem pokok penyebaran pegunungan yang bertemu di indonesia yaitu,
1. Sistem sunda atau rangkaian sirkum mediterania
Sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar, sampai ke Kepulauan Banda di Maluku.
Panjangnya 7000 km. Terdiri dari 5 busur pegunungan yaitu:
a. Busur Arakan Yoma, berpusat di Shan (myanmar)
b. Busur Andaman Nicobar, berpusat di Mergui
c. Busur sumatera jawa, berpusat di Anambas.
d. Busur kepulauan Nusa Tenggara, Berpusat di Flores.
e. Busur Banda, berpusat di banda.
2. Sistem busur tepi asia atau rangkaian sirkum pasifik
Sistem ini dimulai dari kamasyatku malaui jepang, Filipina, kalimantan dan sulawesi.
Difilipina, busur bercabang yaitu:
a. Cabang pertama dari pulau Luzon melalui pulau palawan ke kalimantan utara.
b. Cabang kedua dari pulau Luzon melalui pulau samar ke mindanau dan kepilauan sulu ke
kalimantan utara.
c. Cabang ketiga dari pulau samar ke mindanau, sangihe ke sulawesi.
3. Sistem Sirkum australia
Sistem ini dimulai dari selandia baru melalui keledonia baru ke papua, bagian utara dari sistem
pegunungan ini bercabang dua yakni,
a. Dari ekor pulau papua melalui bagian tengah sampai ke pegunungan Charleslois di sebelah
barat.
b. Dari kepulauan bismarck melalui pegunungan tepi utara papua sampai ke kepala burung menuju
halmahera.

Berdasarkan sebab terjadinya, gempa terbagi 3 macam;
a. Gempa tektonik, ialah gempa yang terjadi karena bekerjanya tenaga tektonik pada lempeng
bumi. Gempa ini bisa menyebabkan terbentuknya patahan dan lipatan di permukaan bumi serta
retakan pada kulit bumi. Contohnya adalah gempa yang terjadi di kota yogyakarta.
b. Gempa Vulkanik, ialah gempa yang terjadi karena aktivitas magma, contohnya adalah gempa
yang terjadi saat gunung api di indonesiammeletus (merapi, semeru, kelud, soputan, dsb)
c. Gempa runtuhan, atau terban, ialah gempa yang terjadi karena tanah atau batuan tidak
mampu menekan beban di atasnya. Contohnya adalah gempa yang tejadi di beberapa daerah
bekas pertambangan tang memiliki lorong atau gua bawah tanah.
Hal-hal penting:
- Innercore yaitu bagian paling dalam dari lapisan bumi.
- Pada abad ke 20, berkembang teori baru tentang bumi yang dikenal dengan nama teori
tektonik lempeng. Teori ini menerangkan berbgai fenomena yang sebelumnya masih
kabur.
- Teor tentang permukaan bumi menurut Harry H. Hess mengemukakan bahwa
terjadialiran konveksi ke arah vertikal di dalam lapisan astenosfer yang agak kental.
Aliran tersebut merambat ke dala ke arah bumi yang menyebabkan batuan kerak bumi
menjadi lunak dan gerakan ini mengakibatkan permukaan bumi tidak rata.
- 6 lempeng utama yang ada di dunia:
a. Lempeng Amerika d. Lempeng pasifik
b. Lempeng India e. Lempeng australia
c. Lempeng afrika f. Lempeng Eurasia.
- 2 jenis lempeng litosfer:
a. Lempeng benua
b. Lempeng samudera.

Anda mungkin juga menyukai