Sistem Musculoskeletal Reguler
Sistem Musculoskeletal Reguler
Sistem Musculoskeletal Reguler
MUSCULOSKELETAL
dr. Arthur Koswandi, PHK
HISTOLOGI
JARINGAN OTOT
Sel Otot
Membrana sel : sarkolemma atau
plasmalemma
Sitoplasma : sarkoplasma ( miofibril)
Retikulum endoplasma halus : retikulum
sarkoplasmik
Mitokondria : sarkosom
Mikrofilamen : miofibril
Pembungkus jaringan Otot
Epimisium : pemb.darah, limfe, saraf
Perimisium : jar.ikat halus
Endomisium : pemb.darah,saraf
Berdasarkan morfologik & fungsinya dibagi
atas :
Otot rangka
Otot polos
Otot jantung
OTOT RANGKA
= Otot skelet = Skeletal muscle tissue
= Voluntary muscle tissue
= Striated muscle tissue
Struktur otot rangka
Bentuk silindris,panjang 4cm, 10-100 um
Selubung otot mulaidari endomisium,
epimisium dan perimisium selain sbg
pembungkus otot, jg mrpkn tempat masuk
keluarnya pemb.darah,limfe& saraf juga sbg
transduser mekanik u/ kekuatan yg
dibangkitkan oleh kontraksi serat otot.
Mikroskopik Otot Rangka :
Pot.memanjang :
Inti sel >> dibawah
sarkolemma
Anak inti 1-2 buah
Mitokondria>> prod.ATP
RE halus >> ion kalsium
Ribosom disekitar inti
sintesa miofibril
Granula glikogen depot
energi
Mioglobin depot oksigen
Secara histokimia, serat otot rangka
dibagi 3 jenis :
Serat merah mitokondria>>, berkontraksi
relatif lambat
Serat putih mitokondria lebih sedikit,
berkontraksi cepat
Serat campuran serat merah & putih
Dgn mikr.polarisasi terlihat :
Pita gelap pita A (anisotropik)
Pita terang pita I (isotropik)
Setiap pita I terbagi 2 oleh garis gelap
transversal garis Z
Diantara 2 garis Z terdapat unit kontraktil
terkecil serat otot sarkomer
Serat otot rangka filamen tersusun
memanjang miofibril,yg jelas dilihat
pada pot.melintang satuan yang
terpulas lebih gelap dipisahkan o/
sitop.yang terpulas pucat.
Dengan E.M :
Sarkomer filamen tebal & tipis
Filamen tebal : panjang 1,5um,tebal 12-15
nm, terdpt dlm pita A
Filamen tipispanjang <1um, tebal 6-7
nm,diantara fil.tebal
Pita I daerah yg hanya terdiri dari fil.tipis
( overlapping)
Pita Afil.tebal disamping fil.tipis
overlapping, bgn tengah yang tdk
overlapping pita H
Makromolekul serat Otot
Filamen tipis : aktin(>>),
tropomiosin,troponin
Filamen tebal : miosin(>>)
Aktin, terdpt sbg :
struktur filamentosa (F-aktin) panjang
t.d 2 benang tersusun monomer sferis
Struktur globular (G-aktin), 5,6nm
terpilin dlm btk spiral ganda,sifat
asimetris,bila berpolimerisasi terbtk F-
aktin.
Tropomiosin
Molekul polar tipis, panjang 40nm
Mengandung 2 rantai polipeptida btk spiral
Membtk filamen yang berjln sepanjang sisi laur dari
alur2 benang aktin yg terpilin
Troponin
Suatu kompleks dari 3 subunit molekul troponin, yaitu
:
Tn T : troponin T melekat erat pd tropomiosin
Tn C: troponin C melekat pdion kalsium
Tn I : troponin I menghambat interaksi aktin-miosin
Miosin
Molekul bsr dgn BM 500.000,pjg 200nm, 2-
3 nm, tersusun dlm 2 spiral yg saling berpilin.
T.d kepala & ekor,pd kepala terdpt
penonjolan kecil yg berfungsi :
u/ mengikat ATP
Tempat mengikat aktin
Ultra Struktur Miofibril
T.d 2 segmen silindris tersusun bergantian :
Bgn gelap = anisotropik (pita A),pdbgn
tengan terdpt daerah terang = pita H atau
Hensen band ditengah pita H terdpt garis M
(mrpkn daerah berfilamen halus yg mengikat
filamen tebal) sbg penghubung
mengandung enzim kreatin-kinase
Bgn terang = isotropik (pita I),pd bgn tengah
terdpt garis tipis gelap = Z line atau krauses
membran
Miofibril yg terdpt diantara 2 garis Z 1
unit kontraksi serat otot atau sarkomer
memanjang miofibril panjang, paralel
dgn aksis memanjang otot
melintang tampak sbg titik-titik halus dl
suatu bundel = Field of Cohnheim
Pd keadaan istirahat,terlihat :
Sarkomer terdiri pita I pada kedua sisi
Pita A pd kedua sisi
Pita H dgn garis M ditengah
Pd keadaan kontraksi sarkomer jd pendek &
terlihat :
Pita I memendek
Pita H memendek
Pita A tetap panjangnya
Garis M tetap
Regenerasi Serat Otot Rangka
Dilakukan oleh sel satelit
Kerusakan diganti dgn jaringan ikat,fungsi otot tdk
hilang hipertrofi serat otot yg tdk rusak
Inervasi Otot Rangka
Saraf motorik & sensorik
Reseptor sensorik :
Muscle spindle otot rangka
Organ tendo tendo
Reseptor sendi simpai sendi
OTOT POLOS
Mikroskopik serat otot polos:
Btk fusiform
Inti satu, di tengah, btk
lonjong, saat kontraksi biasnya
terlipat
Pd kutub inti : mitokondria &
RE kasaryg berkembang baik,
apparatus golgi yg besar
Btr glikogen >>>
Tampak vesikel tersusun
berderet membuka ke
permukaan serat tepat dibawah
membran sel kaveola
pengganti sistem tubulus
Dgn EM miofilamen >>> :
Tersusun saling menyilang membtk kisi-kisi
Tdk mengandung sistem tubulus
Filamen tebalmengandung miosin & filamen
tipis mengandung aktin,filamen tdk tersusun
teratur spt otot rangka & jantung.
Sering ditemukan gap junction/taut salur
Kontraksi otot polos
3 jenis filamen :
Filamen tebal kaya miosin labil
Filamen tipis kaya aktin stabil
Filamen sedang :
Desmin otot polos nonvaskular
Vimentin otot polos yg vaskuler
Sinemin keduanya
Kontraksi otot polos selain diatur oleh kadar
Ca intrasel juga melibatkan sebuah protein
pengikat kalsium yg disebut kalmodulin yg
bergabung dgn prekursor menghasilkan
enzim yg memfosforilasi miosin
Regenerasi otot polos
Hipertrofi
Hiperplasia
Inervasi otot polos
Saraf simpatis & parasimpatis
OTOT JANTUNG
Mikroskopis :
Btk silindris dgn ujung satu sel
berhub.dgn sellain didekatnya
Inti sel :
1 atau 2 buah
> besar dari inti sel otot rangka
Letak di tengah sel
Sitoplasma, struktur = otot
rangka
Diskus interkalaris pertemuan
antara serat otot jantung dibtk o/
membr.sel pd ujungnya yg saling
terikat oleh kompleks tautan.
Kompleks tautan :
Zonula adherens
Makula adherens
Tautan salur = gap junction
Fungsi diskus interkalaris :
T4 perlekatan yg kuat antara sel-sel yg membtk serat
Meneruskan tarikan antara sel-sel
Memungkinkan terjadinya komunikasi listrik antara sel
berdekatan
Regenerasi otot jantung:
mempunyai kemampuan regenerasi
Rusak jaringan parut yg banyak fibroblas
Inervasi otot jantung
Cabang saraf simpatis & parasimpatis
Serat Purkinye 1 set kompleks modifikasi
otot jatung yg membtk suatu sistem
penyaluran rangsangan intrakardial.
JARINGAN
PENYAMBUNG
Disebut juga jaringan ikat
Pembagian :
J.P biasa = j.ikat sejati umum
J.ikat longgar/jarang = j.ikat areolar
J.ikat padat
J.ikat padat teratur
J.ikat padat tidak teratur
J.P dgn sifat khusus = j.ikat sejati khusus
J. adiposa = j. lemak
J. retikuler
J. hematopoietik
J. Ikat khusus = j. penyokong
Tulang
Tulang rawan
JARINGAN IKAT LONGGAR
Relatif bnyk mengandung sel-sel & matriks
ekstraseluler yang cair dgn serat ekstraseluler
yang sdkt.
J.i areolar ini menyusup ke segala bagian tubuh,
menyokong pembuluh darah & saraf
Sering mnjd t4 berlangsungnya proses
peradangan
Fungsi terpenting : mempersatukan & sarana
transportasi makanan bagi jar.tubuh lainnya,
pertahanan tubuh.
Ciri khas
Sel terpisah jauh oleh
substansia intersel
Substansia dasar amorf
mrpkn unsur pembentuk
substansia intersel utama
Komponen j.ikat areolar :
Sel-sel : fibroblast, sel mast,
makrofag, leukosit
Serat intersel = serat
ekstraseluler : serat
kolagen,elastis, retikuler
Unsur intersel = substansia
dasar amorf =substansia
ekstraseluler :
proteinglikans,glikprotein
JARINGAN IKAT GELATINOSA
Mrpkn j.ikat areolar berbtk gel
Terdpt ruang intermolekular
yang berisi cairan jaringan.
Fungsi ruang intermolekular &
cairan jaringan :
Melancarkan difusi O
2
&
makanan dari kapiler jar.ikat
ke sel
Meningkatkan difusi efektif
produksi tambahan metabolik
dari arah berlawanan
Terdpt pd funikulus umbilikalis
JARINGAN IKAT EMBRIONAL
Mrpkn jar.ikat areolar yang terdpt pd
embrio
Morfologik terutama t.d sel-sel fibroblas
muda dgn substansia amorf yang banyak.
JARINGAN IKAT PADAT
Komponen sel-selnya
relatif sedikit, seratnya
dominan
Berdasarkan letak serat
ekstraseluler dibagi :
J.ikat padat teratur
J.ikat padat tidak teratur
JARINGAN IKAT PADAT
TERATUR
Mengandung serat-serat
yang teratur
Dibagi atas :
Jar.ikat padat kolagen
Jar.Ikat padat elastis
JARINGAN IKAT
PADAT KOLAGEN
Serat kolagen berjalan
searah
Terdpt pada :
Tendo
Aponeurosis
bersama tendo
meneruskan tenaga
tarikan kontraksi otot
pd tulang & tulang
rawan tanpa meregang
Ligamentum
mengikat tulang pd
sendi
JARINGAN IKAT PADAT ELASTIS
Serat elastis yang tebal & berjalan searah
Terdpt pada:
Ligamen suspensorium penis
Ligamen kuning pada kolumna vertebra
JARINGAN IKAT RETIKULER
Jaringan khusus terdpt pd :
Limpa, limfonodus
Matriks tulang
Pembuluh darah hati
Morfologik sel retikuler :
Sel dgn tonjolan sitoplasma panjang
Inti : bulat,besar
kromatin halus
nukleoli satu /dua
JARINGAN ADIPOSA =
LEMAK
Berfx sbg t4 penimbunan lipid
Sel lemak (adiposit)
berkmbang dari sel mesenkim
perikapiler & dpt
menghasilkan serat kolagen
tipe I & III.
Jelas dgn pewarnaan
Sudan
Morfologik :
Sel kuboid
Sitoplasma : tetes lemak
melebur, bersatu menjadi
tetes besar dikelilingi
sitoplasma
organel yang ditemukan
:ribosom bebas, retikulum
endoplasma mitokondria
>>>
Inti :gepeng
Dr gambran diatas terlihat
spt cincin stempel.
Dgn HE terlihat rongga
kosong
Jaringan lemak terdiri dari:
Jar.lemak putih
Plg byk di tubuh manusia
T.u mengandung sel lemak unilokuler( 1 vakuol lemak yang
besar)
Terdpt pd :daerah subkutan abdomen,bokong & panggul
Isi vakuol :
Kilomikron berasal dr makanan yang tlh dicerna
Trigliserida dlm btk lipoprotein
Sintesa glukosa
Lemak netral
Dipengaruhi oleh hormon:
Hormon seks
Insulin
Epinefrin & norepinefrin
Jar.lemak coklat
Warnanya khas coklat tingginya sitokrom dlm
mitokondria
Terbts pd subkutan daerah interscapula,
mediastinum & sepanjang aorta
Ciri-ciri utama :
Multilokuler
Termogenik menghasilkan panas tubuh
Berkembang dari sel mesenkim yang menyerupai
epitel memberi kesan sbg kelenjar endokrin
Dipersarafi : sel saraf simpatis pasca ganglion
MATRIKS
EKSTRASELULER
Merupakan protein fibrosa yg terbenam
dlm substansia yg amorf.
Dibentuk oleh :
A. Makromolekul :
- Protein fibrosa
- substansia dasar amorf :
glikoprotein & proteoglikan
B. Sel
MATRIKS
EKSTRASELULER
A. MAKROMOLEKUL
1. Kolagen :
* Distribusi 70% tendo & dermis
* Umumnya 3 rantai polipeptida,bbrp 2 rantai
polipeptida, sbg kecil 1 polipeptida
* rantai polipeptida umunya :
- glisin - asam glutamat
- asam aspartat
- prolin/hidroksiprolin
- asam amino lain.
MATRIKS EKSTRASELULER
* Jenis Kolagen
a. Kolagen tipe I :
- 2 rantai alfa 1 & 1 rantai alfa 2
- sedikit karbohidrat ,lisin yg tdk dihidroksilasi
- ditemukan : tulang,tendo,kulit & kornea
- Disintesa : fibroblast jar. Ikat, osteoblast, sel otot
polos, bbrp epitel.
b. Kolagen tipe II :
- 3 rantai alfa 1
- lisin terhidroksilasi tinggi
- ditemukan : tulang rawan, kornea, korpus vitreus
- Disintesa : kondroblast & kondrosit, sel saraf reti-
na, notochord.
c. Kolagen tipe III :
- 3 rantai alfa 1
- sedikit lisin hidroksilasi,bbrp sistein
- ditemukan : kulit fetus, pem.drh,
- disintesa : fibroblas, mioblas.
MATRIKS EKSTRASELULER
d. Kolagen tipe IV :
- ada dua macam tipe ;
I. tiga rantai alfa 1
II. Tiga rantai alfa 2
- lisin hidroksilasi, glikosilasi byk
- disintesa : sel epitel
e. Kolagen tipe V :
- 2 rantai alfa 1 & 1 rantai alfa 2
- Ditemukan : pem. Drh, sel otot polos
- disintesa : kondrosit, sel otot polos
SINTESA KOLAGEN :
1. Stadium awal : dari tiga rantai alfa jala triple heeliks
fibril kolagen rantai pro alfa prokolagen
dibantu ikatan hidrogen. Setelah translasi dibutuhkan
prolin,lisin hidroksilasi,bbrp kofaktor, & enzim
2. Stadium akhir : prokolagen protokolagen spontan mbtk
fibril kolagen. Protokolagen tipe I, II, III akan jadi kolagen
sedangkan tipe IV dan V tdk diubah
MATRIKS
EKSTRASELUER
Pewarnaan serat kolagen :
- Mallory
- Von gieson
- Mansson trikrom
Penyakit-penyakit krn ggn struktur Kolagen :
1. Sind. Marfan
2. Sind. Ehlers-Danlos
3. Scurvy
MATRIKS ESKTRASELULER
2. ELASTIN :
a. Sifat :
matriks polipeptida ekstraselular merupakan komponen utama serat
elastis, yg terdpt pd kulit,pem. drh, hidung, telinga luar, organ
gastrointestinal, & paru-paru.
memungkinkanorgan untuk mendapat bentuk sendiri.
merupakan glikoprotein yg kaya akan glisin,
prolin, tdk mengandung hidroksiprolin & hidroksilisn.
Banyak mengandung asam amino hidrofobik, desmosim & isodesmosim,
b. Sintesa :
o Mengandung serat mikrofibriler
o Disintesa : fibroblas, sel otot polos pada elastis, sedangkan elastin disintesa
oleh retikulum endoplasma kasar.
o Elastin dr tropoelastin yg dibentuk dr gugusan lisin yg dibantu oleh enzim
oksidase.
c. Pewarnaan Khusus : Weigert
MATRIKS EKSTRASELULER
3. RETIKULER
Sifat :
sgt halus
diameter sama kolagen
pewarnaan khusus : impreknasi perak,
PAS (+).
terdiri dari protein kolagen
distribusinya : nodulus limfatikus, ductus
limfatikus, tulang, kel. Endokrin, hati, ginjal.
MATRIKS EKSTRASELULER
4. FIBRONEKTIN
Sifat :
Mrpx glikoprotein sekitar serat kolagen
BM 230-250
Pada ekstra sel terdapat sbg fibril
Terdiri atas tiga tipe (I,II,III)
Mrpx jembatan antara ME dgn sitoskleton
Fungsi :
Sebagai protein penghubung antar sel dgn komponen ME lain
Memudahkan perlekatan antara sel
Intergrin adalah reseptor yg tertanam dlm membran plasma
Sbg pengikat :sel, kolagen, aktin, heparin, fibrin
MATRIKS EKSTRASELULER
5. PROTEOGLIKAN & GLIKOSAMINOGLIKAN
Sifat :
proteoglikan disintesa oleh jar. Ikat set4.
Proteoglikan rangka utama protein dgn kovalen glikosaminoglikan melekat
pdnya.
Ada 5 variasi glikosaminoglikan
Larutan glikosaminoglikan setengah kaku.
Jenis :
Asam hialuronat (polisakarida = N-asetilklukosamin & O-asam glukoronat)
terdapat pd : jar ikat jarang,korvus vitreus, tulang rawan, kulit, whartons
jelly.
Kondroitin sulfat dgn disakarida = N-asetilgalaktosamin & asam glukoronat
) terdapat pada : tulang rawan ,tulang, kornea, kulit.
Dermatan sulfat (disakarida = N-asetilgalaktosamin-4-sulfat & 1-iduronat)
trdpt pd : kulit, pembuluh darah, tendo,jar ikat paru-paru.
Keratan sulfat (disakarida = N-asetilglukosamin-6 sulfat & galaktose).
Heparin sulfat (disakatida= N-asetilglukosamin & O-asam glukoronat ) trdpt
pd : permukaan berbagai jenis sel, membran sel, sbg ; antikoagulan.
MATRIKS EKSTRASELULER
KOMPONEN SEL :
1. SEL FIBROBLAS
Merupakan sel yg plg sering ditemukan, bertanggung jawab terhadap sintesa
seabut-serabut & zat amorf intersel
Fungsi :
-Mensintesa ME
-Mengikat ME
Morfologi danDistribusi
Btk fusiform
Bersifat pleomorfik
Pada orang muda sering mengalami pembelahan & pd orang tua sebaliknya.
Mik :
-* sel fibroblas muda :
- byk proses. Sitoplasma
- inti : bulat telur besar, wrn merah muda, kromatin halus, inti 1.
- sitoplasma : Byk RE, App. Gplgi tumbuh baik.
-* Sel fibroblas dewasa ;
- < fibroblas
- prose. Sedikit
- btk kumparan
- inti : lonjong, kecil,hitam, asidfilik
- sitoplasma : RE kurang, App. Golgi Berkembang
MATRIKS EKSTRASELULER
Fungsi Biologik :
Untuk sintesa & sek ME meliputi kolagen, fibronektin, glikoprotein
& proteoglikan.
Membantu sintesa glikonyugat eks.
Byk mikrofilamen aktin yg punya motilitas tinggi.
Punya mikrotubuli utk perhankan btk sel.
2. MAKROFAG
Kesanggupan dlam proses piknositosis & fagositosis.
Fungsi & sifat :
1. Fagositosis
2. Dpt berpindah-pindah
3. Masa hduppanjang
4. Mengalami pergantian
5. Berhubungan dgn sistem fagosit mononuklear
MATRIKS EKSTRASELULER
Morfologi makrofag :
Btk sgt variatif
Diameter 20 um
Inti : satu, byk butir eukromatin
Sitoplasma ;
- vakuol fagositik
- lisosom primer
- byk multivasikuler
- basan residu
- RE kasar/App. Golgi dekat inti
Membran plasma : berlipat-lipat punya tonjolan dan lekukan.
Fungsi biologik :
1.Fagositik non spesifik
2.Fagositik spesifik
3.Bersifat kemotaksis
MATRIKS EKSTRASELULER
3. SEL MAST
Sifat :
distribusi pd jar. Ikat jarang, tu lamina propria.
byk granula yg merupakan modifikasi lisosom
Mik :
-sel btk bulat
-sitoplasma : granula basofilik
-inti bulat ditengah
-pwrn khusus : biru toluidin.
Fungsi :
Mengikat IG E
Punya granula yg mengandung heparin, histamin, ECF-A, SRS-A.
4. SEL PLASMA
Terdapat pada daerah yg sering ditembus bakteri atau protein asing
Fungsi :
Sintesa antibodi
Menginduksi sel plasma yg membtk antibodi
Mengeluarkan informasi mengenai benda asing pd sel plasma
5. SEL LEMAK & SEL LEUKOSIT akan dibahas tersendidir.
MATRIKS EKSTRASELULER
Cairan jarin arterigan :
Merupakan cairan dari dialisat darah yg tdk
mengandung makromolekul darah. Volume
cairan jar. Terbentuk di daerah kapiler arteri dan
diserap kembali oleh kapiler vena, tapii bila
kelebihan akan diangkut oleh kapiler limfe.
Keadaan dimana produksi cairan tetap penyerapan
kurang atau sebaliknya akan terjadi SEMBAB
(EDEMA).
MATRIKE EKSTRASELULER
Sebab terjadi sembab :
1. Aliran vena terganggu
2. Tersumbatnya pembuluh limfe,ok :
Pemb. Limfe gagal mengembalikan
cairan ke dlm sistem vena
penyumbatan pembuluh limfe.
3. Meningkatnya permeabilitas kapiler
TULANG RAWAN
FUNGSI :
Menyokong jaringan lunak.
Untuk pertumbuhan tulang panjang sebelum
atau sesudah lahir.
Berdasarkan permukaan yang halus utk
memberikan suatu daerah bagi persendian
shg mempermudah pergerakan tulang.
TULANG RAWAN
(KARTILAGO)
STRUKTUR UMUM
Bahan interseluler : matrik
Rongga
2
: lakuna yg mengandung sel
tulang rawan (kondrosit)
SIFAT :
Avaskuler : mendapat zat makanan melalui
:
Difusi dari kapiler jar.penyambung
Cairan sinovial dari cavum sendi
mempunyai saraf
mempunyai pembuluh limfe
PEMBAGIAN
Ada 3 jenis :
Tulang rawan hyalin
Tulang rawan elastis
Fibrocartilago
TULANG RAWAN HYALIN
Paling banyak dijumpai pada orang
dewasa
Lokalisasi :
Ujung ventral iga
Larynx,trachea, bronchus
Permukaan sendi tulang
Pada janin & anak yg sedang tumbuh pada
lempeng epifisis
GAMBARAN MIKROSKOP CAHAYA
MATRIX :
Gel amorf yg mengandung glikosaminoglikan
yg membentuk kompleks dgn protein berupa
proteoglikan.
Glikosaminoglikan terdiri dari asam hialuronat,
kondroitin 4 sulfat, kondroitin 6 sulfat,
keratan sulfat.
Dlm gel mengandung :
Serat kolagen halus tipe II dgn ukuran sangat
halus, diameter 10 -100 nm.
Dlm preparat histologi rutin : serabut kolagen
tidak dpt dibedakan dari zat amorf karena:
Ukuran sangat halus
Indeks bias = indeks bias zat amorf
interceluler
Kolagen dlm matrix 40-70%
50% organik berupa gel yg terdiri atas
proteoglikan yg hidrofilik kental
Kolagen type II & proteoglikan dihasilkan oleh sel
kondrosit.
Protein dalam matrix berupa :
Kolagen type II
Kondronektin
Kondrokalsin
DENGAN PEWARNAAN HE :
Matrix biru pucat ( hampir tidak terpulas warna)
Daerah sekitar sel kondrosit > gelap = matrix
teritorial = kapsular, sifat :
Basofilik kuat
Metakromatik
Reaksi PAS +
Matrix interteritorial
Cairan jaringan : 65-
80%
Tidak mempunyai
pemb.darah & limfe
SEL TULANG RAWAN
= Kondrosit
Terletak dalam lakuna
primer
Bila kondrosit
membelah beberapa
kali maka sel
2
anak ( 2-
4 sel) merupakan
kelompok sel berada
dalam lakuna primer =
sel isogen = cell
nest
Kondrosit mensekresi substansi interseluler
membentuk sekat tipis diantara sesama sel
shg terletak dlm lakuna sekunder. Lacuna
sekunder cell nest terdpt dlm lacuna primer.
Ukuran/btk sel : bervariasi
Kondrosit muda : agak gepeng
Kondrosit matang : besar & bulat
Sel tulang rawan :
Inti bulat :1-2 nukleoli
Sitoplasma: glikogen & lemak dlm
kondrosit besar
PERIKONDRIUM
Terdiri dari 2 lapis :
Dalam = lap. Kondrogenik sel
2
pd
lapis ini menghasilkan kondroblas baru
Luar = lap. Fibrosa
Sel berdiferensiasi fibroblas
Menghasilkan kolagen shg tulang rawan
dibungkus jaringan ikat tidak teratur
PERTUMBUHAN TULANG RAWAN
Pertumbuhan interstitiel : mitosis
Pertumbuhan aposisional : differensiasi
TULANG RAWAN ELASTIS
DISTRIBUSI :
Pd daun telinga, Dinding
meatus akustikus
eksternus, Tuba auditori
eustachia, Epiglotis,
Sebagian larynx.
MATRIX : serat kolagen
type II, serat elastis >>>
Mempunyai perikondrium
TULANG RAWAN FIBROSA
DISTRIBUSI :
Anulus fibrosus diskus
intervertebralis, symphisis
pubis, tempat melekatnya
tendo pd tulang rawan.
MIKR :
Serat kolagen kasar,
teratur
Kurang seluler
Sel kondrosit tersebar
jarang
Matrix basofilik,
perikondrium
TULANG
TULANG
Jaringan terkeras
FUNGSI :
Kerangka tubuh - Pelindung
Penyokong - Pembentuk darah
STRUKTUR :
Matrix tulang
Sel-sel tulang
MATRIX TULANG
BAHAN ORGANIK
90% serat kolagen type I, sedikit type V
HE merah muda merah
10% unsur amorf:
Kondroitin sulfat
Asam hialuronat
Glikoprotein
Protein non kolagen, yaitu : Osteonektin &
Osteokalsin
BAHAN ANORGANIK :
Mineral :
Ca & P banyak hidrksiapatit
Bikarbonat, sitrat, Mg, K, Na
Sel-sel Tulang :
Osteoblast :
Unsur organik matrix
Nukleasi mineral tulang
Bentuk Sel
Aktif : relatif besar,bulat poligonal, inti
eksentris, sitoplasma sangat basofilik (banyak
GER)
Aktif : gepeng, sitoplasma : kurang basofilik
Osteosit
Memelihara matrix & membebaskan kalsium
Letak: lakuna pada matrix
Dihubungkan melalui kanalikuli
Bentuk : < osteoblas
Motil
Mempunyai cabang sitoplasma yg banyak
Sitoplasma : kurang basofilik
Dgn EM: mengandung GER, app.golgi
kurang, kromatin inti padat, lisosom
Osteoklast
Inti banyak, dekat permukaan tulang
Sistem fagosit mononuklear
Mengatur kadar serum kalsium ( parathormon &
kalsitonin )
Sitopl. : asidofilik, eosin (gelap), mengandung
mitokondria, badan golgi, lisosom,GER.
Meresopsi tulang LACUNA HOWSHIP
MACAM TULANG
1. A. Konselosa : ada rongga spongiosa
B. Kompakta : padat
2. A. Belum dewasa = primer
B. Dewasa = sekunder
3. A. Berkas belum
B. Anyaman dewasa
C. Berserat halussekunder
TULANG
TULANG BELUM DEWASA = TULANG
PRIMER
Osteosit >>, mineral <<
T.a : tulang anyaman & tulang berkas
Matrix : basofilik
Dpt dikelilingi o/ tulang dewasa
Bersifat sementara tulang dewasa
Dpt juga dibentuk :
Semasa penyembuhan fraktura
Pd tumor tulang
TULANG DEWASA = TULANG SEKUNDER
= tulang berlamel yg teratur, tiap lamel
ukurannya 4-12 m
Matrix asidofil
Osteosit <<, tersebar merata, terdpt dlm
lakuna yg gepeng
LAMEL LAMEL
Lakuna kecil & jala-jala yg
beranastomose (kanalikuli)
Osteosit yg hdp menempati lakuna
Juluran osteosit yg halus mengisi
kanalikuli
LAMEL PD TULANG
KOMPAKTA
1. Lamel generalis luar =
sirkumferensial luar
2. Lamel generalis
dalam=
sirkumferensial
3. Sistem Haversi (=
Osteon)
4. Sistem interstitiel
LAMEL PD TULANG
SPONGIOSA
Lamel sedikit, tidak
tersusun menjadi sistem
Haversi.
2 Jenis saluran vaskular pd tulang kompakta
:
1. Canalis Haversi
Dikeliligi lamel yang tersusun konsentris
Dpt bersisi : pemb.darah, saraf & jar.ikat
Dpt berhubungan dgn :
Rongga sumsum
Periosteum
Sal.Haversi lain melalui canalis volkman
2. Canalis Volkman
Permukaan tulang dibungkus 2
membran:
1. Periosteum luar
2. Endosteum dalam
PERIOSTEUM
- Merupakan membran jar.ikat vaskuler
- Menutupi permukaan luar tulang
- T.a :
1. Lap. Luar yg relatif tebal = fibrosa
2. Lap. Dalam = osteogenik sel osteogenik
- Serat Sharpey
ENDOSTEUM
- Struktur = periosteum hanya :
- Lebih tipis
- Tdk memperlihatkan 2 lapisan
OSTEOGENESIS = Osifikasi =
Pembentukan Tulang
1. OSIFIKASI
INTRAMEMBRANOSA
- Terjadi dlm jar.
Mesenkim yg vaskuler
- Dimulai menjelang
akhir bln ke 2
kehamilan
- Pd tulang pipih ---
cranial, mandibula,
clavikula
- Permulaan osifikasi :
pusat osifikasi primer
Jaringan tulang yg belum mengalami
kalsifikasi Osteoid = pratulang
2. OSIFIKASI ENKONDRAL
- Terjadi dlm pot.tulang rawan hyalin sbg
model.
- Bertanggung jawab pd pembentukan tlg
pendek & panjang.
- Terdiri dari 2 proses :
1. Hipertropi & destruksi kondrosit
model tulang rawan shg terjadi
lakuna
2. Tunas osteogenik, terdiri dari :
prekursor oteogenik & kapiler darah,
menembus ke dlm ruang yg
ditinggalkan o/ kondrosit yg
mengalami degenerasi
PERTUMBUHAN TULANG PANJANG
1. Jaringan tulang yg pertama kali dibtk
dgn cara osifikasi intramembranosa di
dlm perikondrium yg mengelilingi diafise.
Pusat osififikasi yg terjadi dlm diafise =
Pusat Osifikasi Primer.
Pertumbuhan secara longitudinal, meluas
ke arah epifise.
2. Terjadi Pusat Osifasi Sekunder pd tiap-tiap
epifise
Pertumbuhan secara radial
Kebanyakan terjadi sesudah lahir
Bila jar.tulang yg berasal darei pusat osifikasi
sekunder menempati epifise maka tulang
rawan tetap ada pada :
1. Kartilago artikularis
2. Lempeng epifiser = tulang rawan epifisiel
TULANG RAWAN EPIFISIEL
Mikr.dibagi 4 zona dari
epifise ke diafise :
I. Zona istirahat = Tulang
Rawan Rihat
- Paling dekat dgn
jar.tulang pd epifise
- Kondrosit tdk aktif
turut dalam
penumbuhan
tulang
II. Zona Proliferasi tulang rawan = zona
proliferasi kondrosit
- Mengandung kondrosit yg terus
membelah & menghasilkan kondrosit
baru
- Terbentuk kolom-kolom
memanjang,mirip tumpukan uang
logam
- Tampak gambaran mitosis
III. Zona Pematangan Tulang Rawan= Zona
Hipertropi Tulang Rawan
- Kondrosit tetap tersusun ( kolom
memanjang)
- Sel mengalami hipertropi &
mengandung glikogen & lipid
- Sel tampak besar & pucat
- Sel menghasilkan banyak fosfatase
IV. Zona Kalsifikasi Tulang Rawan = Zona
Kalsifikasi Sementara
- Matrix tulang rawan diendapi mineral
tulang
- Kondrosit bentuknya tetap utuh
- Matrix antara lakuna mulai ada tanda
kerusakan
- Ada kapiler-kapiler dgn sel osteogenik
HISTOFISIOLOGI
1. Penyokong & pelndung
2. Plastisitas
3. Cadangan kalsium
4. Nutrisi (Vit A, C & D)
5. Faktor hormonal
- Parathormon & Calsitonn
- Hormon Pertumbuhan
PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Diartrosis
Sinartrosis
Sinostosis
Sinkondrosis
Sindesmosis
DIARTROSIS = tulang rawan sendi
- Memp. Mobilitas yg besar
- Persendian yg menghbgkan tulang
panjnang
- Permukaan sendi :
- Dilapisi tulang rawan hialin
- Tidak mempunyai perikondrium
- Mempunyai suatu ruang berisi cairan :
CAVUM ARTIKULARIS
terdiri dari :
- lapis sel-sel sinovial
- Berisi cairan sinovial yg dibtk lap.sinovial :
kental,tdk berwarna/transparan,kaya
as.hialuronat
- Dibungkus kapsul jar.fibrosa = kapsula
diarthrosis
Terdiri atas 2 lapisan
1. Luar : fibrosa j.p.padat
2. Dalam : sinovial
- sel gepeng /kuboid
- jar.penyambung padat / longgar
- jar.adipose
- EM terdiri 2 jenis sel :
a.Makrofag = sel M
mengandung : a.golgi yg
besar,banyak
lisosom, sedikit GER
b. Fibroblas = sel F
GER berkembang baik
Sel M & F bersifat fagositik
Sel M lebih aktif
TERIMA KASIH