Istilah Akuntansi Inflasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Istilah Akuntansi Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi = metode penentuan laba. Penekanan
penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relevan yang digambarkan oleh laporan
keuangan, sedangkan inflasi nilai semua item yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk
menyusun laporan keuangan pada masa inflasi agar lebih relevan dapat digunakan beberapa
metode.

Menurut Johnson, 1977 metode pengukuran aktiva dan kewajiban dapat dibagi sebagai
berikut :
1. The entry value system dari harga umum yang terdiri dari :
A. Historical cost
B. General price level
Dalam metode GPL misalnya metode historical cost disesuaikan dengan perubahan tingkat
harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar daripada nilai historical cost.
Keuntungan GPLA adalah :
a. Dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada perusahaan.
b. Meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antar periode.
c. Membantu pemakai laporan menilai arus kas ddimasa yang akan dating secara lebih baik.
d. Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-angka
laporan keuangan yang sudah disesuaikan.
Kelemahannya adalah :
a. Inflasi itu terrjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda, jadi tidak dapat
disamaratakan.
b. GPLA tidak bermakna bagi perusahaan.
c. Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas.
d. Rasio itu adalah indicator mentah.
C. Replacement cost
Merupakan nilai yang diukur saat ini untuk mendapatkan aktiva baru atau menggantinya
dengan kapasitas produksinya yang sama. Penyusutan dihitung berdasarkan pada nilai ganti
itu. Pada masa inflasi nilai dari replacement value ini lebih besar dari general price level.
Metode ini banyak mendapat kritikan, namun sebagian pihak menganggap bahwa metode ini
merupakan metode yang paling mudah diterapkan dalam akuntansi inflasi.
D. Reproduction cost
Merupakan istilah lain yang hampir sama dengan replacement cost. Disini harga diukur
berdasarkan harga sekarang jika aktiva itu dibuat atau dipublikasi seperti barang yang
dimiliki itu tanpa melihat perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhiaktiva yang
dibuat itu.

2. The exit value system harga pasar atau current market value yang terdiri dari :
a. Net realizable value
NRV merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjualan. Penyusutan dihitung
berdasarkan perbedaan antara harga jual aktiva itu pada awal dibandingkan dengan pada
akhir periode.
b. Selling price
harga jual tanpa dikurangi biaya penjualan sehingga laporan keuangan yang disusun menurut
selling price ini akan lebih besar daripada net realizable value dan metode lain yang disebut
sebelumnya.
c. Expected value
Metode ini sangat tergantung pada pengharapan seseorang jadi bisa lebih besar atau lebih
kecil dibanding dengan metode lain karena expected value ini merupakan gambaran dari
present value kas dimasa yang akan datang.

Sumber : Buku Teori Akuntansi Edisi Revisi, Sofyan Syafri Harahap




AKUNTANSI INFLASI
Posted on January 8, 2013 by linggoajip
0
AKUNTANSI INFLASI

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya,
tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi
jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-
mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan
uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Akuntansi Inflasi adalah prosedur pelaporan keuangan yang mencatat konsekuensi inflasi
terhadap laporan keuangan perusahaan yang mempersiapkan dan menerbitkan pada akhir
tahun keuangan. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa mata uang stabil. Tapi di negara-
negara tertentu asumsi ini tidak berlaku khusus untuk negara-negara tertentu yang mengalami
hiperinflasi dan penyesuaian dilakukan sesuai dengan perubahan dalam daya beli massa.
Sejarah Akuntansi Inflasi
Akuntansi inflasi dipraktekkan di AS oleh American Institute Akuntan Publik selama lebih
dari 50 tahun. Selama periode Depresi Besar banyak perusahaan direkonstruksi laporan
keuangan mereka merekam inflasi di dalamnya. Selama 50 tahun banyak perusahaan
didorong untuk mencatat harga-tingkat pernyataan disesuaikan di tempat biaya berbasis
laporan keuangan. The FSAB atau Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengangkat usulan
penerbitan laporan penyesuaian harga-tingkat yang ditarik oleh mereka kemudian karena
masalah-masalah tertentu.
Dasar Prinsip Akuntansi Inflasi
Salah satu prinsip yang paling penting dan mendasar dari proses akuntansi dikenal sebagai
Prinsip Satuan Mengukur. Standar pengukuran adalah mata uang yang merupakan salah
satu yang paling relevan dalam perekonomian.Perubahan dalam daya beli tidak dianggap
penting untuk dipertimbangkan.Asumsinya adalah bahwa nilai mata uang adalah
tetap. Namun, penggunaan prinsip sebenarnya menyebabkan laporan menyesatkan. Para
perubahan pada tingkat harga yang tidak selalu diperhitungkan sambil menyiapkan
laporan. Tingkat harga dianggap lebih atau kurang tetap.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai jenis distorsi. Pengaruh perubahan harga tidak jelas,
keuntungan yang salah kutip, nilai aset tidak mencerminkan nilai ekonomi bisnis, laba masa
depan dan kebutuhan modal di masa depan tidak dapat diprediksi dengan baik. Salah tafsir
dari kinerja ekonomi riil telah jauh mencapai efek seperti gangguan seluruh sistem sosio-
politik suatu negara.

Model Akuntansi Inflasi
Akuntansi inflasi juga disebut sebagai Akuntansi Tingkat Harga. Dalam beberapa model
akuntansi inflasi harga biaya tingkat yang dicapai dengan menggunakan indeks
tertentu. Model kedua adalah Akuntansi Dolar Konstan. Ini adalah satu lagi model
akuntansi. Model ini membantu untuk mengubah aset non moneter dan ekuitas ke dalam
dolar saat ini menggunakan indeks harga umum. Aset moneter tidak diperhitungkan selama
konversi. (EconomicWatch, USA: 2009)
Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi = metode penentuan laba. Penekanan
penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relevan yang digambarkan oleh laporan
keuangan, sedangkan inflasi nilai semua item yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk
menyusun laporan keuangan pada masa inflasi agar lebih relevan dapat digunakan beberapa
metode. Sebelum sampai kesana, terlebih dahulu dibahas metode pengukurannya.
Menurut Johnson, 1977 metode pengukuran aktiva dan kewajiban dapat dibagi sebagai
berikut :
1. The entry value system dari harga umum yang terdiri dari :
a. Historical cost
b. General price level
c. Replacement cost
d. Reproduction cost
2. The exit value system harga pasar atau current market value yang terdiri dari :
a. Net realizable value
b. Selling price
c. Expected value
Dari sudut akuntansi inflasi, diluar historical cost adalah metode menyusun laporan keuangan
untuk menyesuaikan dengan pengaruh inflasi.
GENERAL PRICE LEVEL
Dalam metode GPL misalnya metode historical cost disesuaikan dengan perubahan tingkat
harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar daripada nilai historical cost.
Keuntungan GPLA adalah :
a. Dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada perusahaan.
b. Meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antar periode.
c. Membantu pemakai laporan menilai arus kas ddimasa yang akan dating secara lebih baik.
d. Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-angka
laporan keuangan yang sudah disesuaikan.
Kelemahannya adalah :
a. Inflasi itu terrjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda, jadi tidak dapat
disamaratakan.
b. GPLA tidak bermakna bagi perusahaan.
c. Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas.
d. Rasio itu adalah indicator mentah.

CURRENT COST ACCOUNTING
Edgar Edwards dan phillip Bell (1961) merupakan tokoh yang paling gencar mempromosikan
konsep CCA ini. Menurut merekayang dibutuhkan manajer adalah bagaimana mereka
mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada untuk memaksimalkan laba.
Edward dan Bell memiliki perhitungan business profit yang memiliki dua komponen, yaitu :
a. Current Operating Profit
b. Realizable Cost Saving (holding Gain)
Laba current operating adalah kelebihan nilai sekarang dari barang atau jasa yang dijual
dengan harga pokoknya. Sedangkan realizable cost saving adalah kenaikan harga pokok dari
suatu aktiva yang masih dimiliki sekarang (dengan harga sekarang). Ini merupakan laba (atau
bias saja rugi) yang belum direalisasidari suatu aktiva yang harganya naik/turun karena
perubahan harga, namun barangnya belum direalisasi, maka ini disebut saving yang nantinya
akan direalisasi.
Bentuk-bentuk CURRENT COST diantaranya :
Replacement Cost
Merupakan nilai yang diukur saat ini untuk mendapatkan aktiva baru atau menggantinya
dengan kapasitas produksinya yang sama. Penyusutan dihitung berdasarkan pada nilai ganti
itu. Pada masa inflasi nilai dari replacement value ini lebih besar dari general price level.
Metode ini banyak mendapat kritikan, namun sebagian pihak menganggap bahwa metode ini
merupakan metode yang paling mudah diterapkan dalam akuntansi inflasi.
Reproduction Cost
Merupakan istilah lain yang hampir sama dengan replacement cost. Disini harga diukur
berdasarkan harga sekarang jika aktiva itu dibuat atau dipublikasi seperti barang yang
dimiliki itu tanpa melihat perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhiaktiva yang
dibuat itu.

Net Realizable Value
Harga pasar sekarang adalah harga atau kas yang diperoleh jika aktiva dijual sekarang.
Namun harga ini didasarkan pada prinsip likuidasi bukan prinsip going concern sehingga
menyalahi prinsip akuntansi.
NRV merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjualan. Penyusutan dihitung
berdasarkan perbedaan antara harga jual aktiva itu pada awal dibandingkan dengan pada
akhir periode.
Selling Price
Disini nilai yang dipakai adalah harga jual tanpa dikurangi biaya penjualan sehingga laporan
keuangan yang disusun menurut selling price ini akan lebih besar daripada net realizable
value dan metode lain yang disebut sebelumnya.
Expected Value
Metode ini sangat tergantung pada pengharapan seseorang jadi bisa lebih besar atau lebih
kecil dibanding dengan metode lain karena expected value ini merupakan gambaran dari
present value kas dimasa yang akan datang.
Sumber :
Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan. Keuangan. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE
Sofyan Syafri Harahap, buku teori akuntansi edisi revisi.
About these ads

Anda mungkin juga menyukai