Laporan Pertanggungjawaban FPTI 2003-2007 - 2
Laporan Pertanggungjawaban FPTI 2003-2007 - 2
Laporan Pertanggungjawaban FPTI 2003-2007 - 2
Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus Periode 2003 - 2007
Salam panjat tebing!
Pada akhir masa kepengurusan FPTI 2003-2007 disampaikan Laporan
Pertanggungjawaban kepada Musyawarah Nasional FPTI.
Sistematika laporan dibagi menjadi empat
bagian yaitu:
1. Kelembagaan
2. Prestasi
3. Panjat tebing alam, dan
4. Keuangan
Pada tiap bagian disoroti nasional dan
internasional.
Pada laporan ini, selain melaporkan hasil
yang telah dicapai ditampilkan juga hal-hal
yang belum dicapai, serta yang masih
diusahakan untuk dicapai. Sehingga dapat
dilanjutkan oleh kepengurusan selanjutnya.
Pada bagian akhir Laporan ini dilampirkan
beberapa dokumen penting yang dijadikan
acuan bagi Laporan ini.
Dokumen Deklarasi FPTI
I. Kelembagaan
1.1. Nasional
a. Pengantar
FPTI dibentuk oleh 23 pemuda dari berbagai kota di Jakarta pada 21 April 1988.
Dokumen deklarasi pembentukan Federasi Pendaki Gunung dan Pemanjat Tebing
Indonesia dapat dilihat pada Gambar-1. Saat ini asli dari dokumen deklarasi masih
dipegang oleh Sdr. Hendricus Mutter, yang diterima dari Pembina Harry Suliztiarto
pada awal Desember 2006.
1/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
Kepengurusan FPTI yang telah berusia hampir 19 tahun telah mengalami 5 (lima) kali
masa kepengurusan, yaitu:
Propinsi
Jambi
Sumatera Selatan
Lampung
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Nanggroe Aceh Darussalam
Sulawesi Tenggara
Maluku
Papua
Periode
kepengurusan
2001-2005
2002-2006
2002-2006
2003-2006
2002-2006
2001-2005
NA
NA
NA
Status
Belum melaksanakan Musda
Belum melaksanakan Musda
Belum melaksanakan Musda
Belum melaksanakan Musda
Belum melaksanakan Musda
Belum melaksanakan Musda
Belum melaksanakan Musda
Belum melaksanakan Musda
Belum melaksanakan Musda
2/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
FPTI telah mengirimkan surat resmi ke semua pengda tersebut, namun sampai saat
ini tidak mendapat respon yang diharapkan, sehingga menurut AD/ART FPTI Pasal
kepengurusan FPTI yang di propinsi tersebut diatas dapat dinyatakan tidak syah.
Detil data legalitas pengda dapat dilihat dilihat melalui www.seacf.org/fpti/offices.htm
d. Musyawarah dan Rapat
Selama periode 2003-2007 telah dilakukan sebanyak 36 rapat resmi FPTI dengan
rincian sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
5
Jenis
Rapat Koordinasi
Rapat Pleno
Musyawarah Nasional Luar Biasa
Rapat Paripurna Nasional
Rapat Kerja Nasional
Jumlah
3
28
1
3
1
2003
2004
2005
2006
2007
3/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
f. Data
Pada kepengurusan 2003-2007 telah dimulai pengelolaan data yang lebih sistematis
menggunakan media internet. Diharapkan kedepan, seluruh data dan informasi FPTI
bersifat terbuka dan bisa diakses oleh siapa saja dari mana saja. Pada tahap awal
data atlit, kompetisi, dan peringkat serta data kepengurusan sudah dapat dilihat di
internet dengan alamat www.seacf.org/fpti/.
Selain itu data kegiatan FPTI yang disimpan dalam media komputer saat
kepengurusan ini berakhir, FPTI akan menyerahkan data yang terstruktur hampir 5 GB
dalam bentuk hard-disk.
g. Aset
Aset yang diterima dari kepengurusan sebelumnya berupa Printer LaserJet4 dan satu
set PC tidak dapat digunakan dan telah dibesi-tuakan.
Kepengurusan kali ini akan menyerhkan beberapa aset kepada kepengurusan
berikutnya. Daftar aset yang akan diserahkan adalah:
1. Komputer tanpa monitor
2. Hardisk kapasitas 40 GB
3. Printer HP LaserJet 1300
4. Meja Kursi
5. AC split 1 unit
Semua aset pada saat diserahkan dalam keadaan baik dan masih dapat digunakan
dengan baik.
h. Sekretariat
Pada saat kepengurusan berakhir dari periode sebelumnya FPTI mempunyai
sekretariat di Markas Komando Kopassus di Cijantung, namun sekretariat tersebut
pada tahun 2004 diambil alih kembali oleh Kopassus. Pada awal 2004 FPTI mendapat
satu tempat yang dapat digunakan sebagai sekretariat di Gelora Bung Karno yang
hingga saat ini belum difungsinkan secara maksimal.
Sekretariat FPTI selama periode 2003-2007
lebih banyak dijalankan dari Jl Rindang No. 39,
rumah ketua harian.
1.2. Internasional
FPTI telah bergabung dalam:
Southeast Asia Climbing Federation
(SEACF) sejak 1996.
Asian CICE (sekarang Asian Council
Competition Climbing ACC) sejak
1993.
3/30/2014 Federasi Panjat Tebing Indonesia
4/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
Aktifitas di setiap organisasi internasional selama periode 2003-2007 jauh lebih baik
dari sebelumnya.
SEACF
Maret 2004 melakukan meeting kembali yang menghasilkan strategi kegiatan
panjat tebing ke depan.
Maret 2005 mulai menggulirkan Sirkuit Panjat Tebing Asia Tenggara yang
hingga saat ini masih berjalan dengan baik.
Oktober 2005 melakukan meeting tahunan di Singapura.
ACC
2004 hadir pada sidang tahunan ACC
2005 hadir pada sidang tahunan ACC di Kerman, Iran
2006 hadir pada sidang tahunan ACC di Kaohsiung, Taiwan
UIAA/ICC
2003 tidak dapat mengikuti GA UIAA dan PA ICC karena FPTI telah
dikeluarkan dari UIAA.
Oktober 2004 Hadir pada GA UIAA dan PA ICC di New Delhi, India
Oktober 2005 hadir pada GA UIAA dan PA ICC di Singapura
2006 memberi mandat kepada SMF pada GA UIAA dan PA ICC di Banff,
Kanada. FPTI tidak dpat hadir karena kendala pendanaan.
Pada tahun 2003 status keanggota FPTI di UIAA telah dikeluarkan. Namun berkat
usaha bersama, pada tahun 2004 keanggotaan FPTI di UIAA berhasil dipulihkan.
Sehingga pada akhir kepengurusan status keanggotaan FPTI di semua organisasi
internasional tersebut diatas dapat dikatakan sangat aktif.
Sejak tahun 1997 organisasi SEACF yang
digagas FPTI, PMM, dan SMF nyaris mati
suri. Mulai 2004 SEACF berhasil
dihidupkan kembali, yang ditandai dengan
dilakukannya pertemuan di Jakarta pada
13-15 Agustus 2004 yang dihadiri Musa
bin Hj Attan Cs (PMM, Malaysia) dan
Rasip Isnin cs (SMF, Singapura).
Pertmuan tersebut dapat dikatakan
merupakan tonggak baru panjat tebing
Asia Tenggara ke arah yang lebih maju.
II. Prestasi
Suasana Kejurnas Kel Umur 2005, Denpasar, Bali
2.1. Pengantar
Dalam bidang prestasi, periode 2003-2007 dapat dikatakan sebagai tahun yang cukup
membanggakan.
3/30/2014 Federasi Panjat Tebing Indonesia
5/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
Pada awal masa kepengurusan kita berhasil melakukan kegiatan Pra-PON untuk
pertama kali secara sukses di Sumatera Selatan. Selanjutnya pada pelaksanaan
Pekan Olahraga XVI 2004 Sumsel, panjat tebing dapat dilakukan dengan cukup baik.
Manajemen kompetisi secara terus menerus dilakukan penyempurnaan, pada tahun
2004 dilakukan penyempurnaan Pedoman Kompetisi Panjat Tebing (PDK), dan
sebelum berakhirnya tahun 2006 dilakukan kembali penyempurnaan PDK yang
tentunya ditujukan agar kompetisi panjat tebing di seluruh Indonesia dapat dilakukan
dengan baik dan lancar sehingga dapat dihasilkan prestasi yang dapat dibanggakan.
2.2. Nasional
Saat ini lebih dari 300 atlit telah terdaftar secara nasional, selain atlit kelompok umur.
Kegiatan kompetisi dapat berjalan secara rutin, antara lain:
Kejurnas FPTI, telah dilakukan sebanyak 14 kali sejak tahun 1991. Terakhir
dilakukan awal Desember ini di
Karawang, Jawa Barat. Selama
periode 2003-2007
o 2003: juga sebagai Pra-PON,
Palembang, Sumsel (peserta:
24 propinsi, 221 atlit 127
pa, 94 putri) Juara Umum:
Kalimantan Timur
o 2004: Purwokerto (peserta:
18 propinsi, 145 atlit 86
putra dan 59 putri) Juara
Umum: Jawa Barat
o 2005: Jambi (peserta: 18
propinsi, 157 atlit 94 putra
dan 63 putri) Juara Umum:
Jawa Barat
o 2006: Karawang, Jawa Barat (peserta: 21 propinsi, 205 atlit 126 putra
dan 79 putri) Juara Umum: Jawa Timur
Kejurnas FPTI Kelompok Umur telah dilakukan sebanyak 2 kali sejak 2005,
keduanya dilakukan di Denpasar, Bali.
Sirkuit Panjat Tebing Indonesia baru mulai berjalan pada tahun ini. Dari
rencana akan digelar 5 seri, hanya 2 seri yang dapat dilaksanakan yaitu:
o 2006 Seri-1 di Sekayu, Musi Banyu Asin, Sumsel
o 2006 Seri-2 di Samarinda, Kalimantan Timur (18 propinsi, 205 atlit 146 atlit dan 46 atlit militer)
Panjat tebing telah menjadi mata lomba resmi di Pekan Olahraga Nasional
(PON) sejak tahun 2000:
o Pada PON 2004 di Sumsel, panjat tebing telah memperebutkan 15
medali emas (kuota atlit 120 termasuk tuan rumah.
o Pada PON 2008 yang akan datang panjat tebing akan memperebutkan
21 medali emas (kuota atlit 180 - 140 + 40 untuk tuan rumah).
3/30/2014 Federasi Panjat Tebing Indonesia
6/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
Panjat tebing telah menjadi cabang olahraga resmi di Pekan Olahraga Propinsi.
Propinsi yang telah menjadikan panjat tebing sebagai cabang resmi Porprop
antara lain:
o Jawa Barat.
o Kalimantan Timur
o Bali
o Kalimantan Barat
o Nanggroe Aceh Darussalam
o Jawa Tengah
o Jawa Timur
Panjat tebing telah menjadi cabang olahraga resmi di Pekan Olahraga
Mahasiswa (POMNAS). Pelaksanaan cabang panjat tebing pada POMNAS
dikelola oleh FPTI setempat dimana POMNAS dilakukan.
7/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
Jika dicermati maka distribusi atlit dan prestasi secara wilayah adalah sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
5
Propinsi
Jawa/Bali
Kalimantan
Sulawesi
Sumatera
NTB/NTT
Atlit
28.7%
36.5%
9.4%
24.4%
1.0%
Prestasi
56.40%
27.71%
8.29%
7.27%
0.34%
Jumlah
Atlit
103
18,368
2 Jawa Timur
12
16
15,227
3 DKI Jakarta
14
5,849
4 Jawa Barat
12
5,017
5 Bali
20
3,931
6 DI Yogyakarta
3,802
7 Sulawesi Selatan
21
14
3,692
8 Jawa Tengah
11
2,331
9 Banten
12
2,009
10 Sumatera Selatan
26
24
1,608
11 Sulawesi Utara
23
12
1,511
12 Sumatera Barat
25
19
756
13 Riau
20
12
626
14 Jambi
10
13
624
15 Lampung
17
550
16 Sulawesi Tengah
22
407
300
18 Kalimantan Barat
16
255
19 Bangka Belitung
11
220
19
152
21 Kalimantan Tengah
14
128
22 Bengkulu
122
23 Sumatera Utara
27
112
30
75
25 Kalimantan Selatan
13
26 Sulawesi Tenggara
24
27 Gorontalo
28
28 Maluku
18
29 Papua
08
30 Sulawesi Barat
29
No.
Propinsi
1 Kalimantan Timur
Nilai
8/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
2.5. Internasional
Selama periode kepengurusan Indonesia telah menjadi tuan rumah kompetisi tingkat
internasional yaitu:
Asian Youth Cup, Denpasar, Bali 2006
Sirkuit Panjat Tebing Asia Tenggara,
o Yogyakarta (2005),
o Jakarta (2006)
Indonesia cukup aktif berpartisipasi pada kompetisi internasional:
Asian Indoor Games,
o 2005 Bangkok, Thailand. Hasilnya tim panjat tebing menyumbang 1
emas (Evi Neliwati, Jawa Timur), dan satu perunggu (Tri Adianti, Sulsel).
Sirkuit Asia Tenggara,
o 2005: Yogyakarta, Singapura,
Kuala Lumpur, dan Filipina.
Untuk tahun 2005 ini, pada akhir
putaran sirkuit Indonesia berhasil
menempatkan Dwi Haryanto
(Jateng), Suko Budianto (Jatim),
Naomi Latumerisa (Sumsel) di
peringkat satu untuk nomor
rintisan putra, jalur-pendek putra
dan kecepatan putri. Selain itu
Indah Yuliastanti (Jateng) di
peringkat 2 rintisan putri, Anitama
Purnawati (Jatim) di peringkat 2
jalur-pendek. Peringkat dan hasil
tiap kompetisi lengkap dapat
dilihat di www.seacf.org.
o 2006: Jakarta, Singapura. Untuk
tahun 2006 ini pada akhir putaran
sirkuit, Indonesia berhasil
Emi Zainah (DKI) sedang mengulik
menempatkan Ilmawaty Labanu
jalur-masalah di Asian Championship
2004, Kaohsiung, Taiwan
(Jatim) di Peringkat 2 rintisan putri,
Ronald N Mamarimbing (Jatim) di
peringkat 3 rintisan putra, serta Toni Mamiri (Jatim) di peringkat 3 jalurpendek putra.
Asian Championship
o 2003 Beijing, China (10 atlit, 2 ofisial: 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu)
o 2004 Inchon, Korea Selatan
o 2005 Kerman, Iran (12 atlit, 2 ofisial: 2 emas melalui Abudzar Yulianto
dan Evi Neliwati, 2 perak melalui Galar Pandu Asmoro dan Tri Adianti)
o 2006 Kaohsiung, Taiwan (4 atlit, 1 ofisial: 1 emas melalui Erianto
(Jabar), 1 perunggu melalui Yuyun Yuniar). Erianto pun membuat
catatan waktu tercepat yaitu 6.22 detik untuk jarak 10m pada dinding
dan tumpuan standard ICC.
World Cup
3/30/2014 Federasi Panjat Tebing Indonesia
9/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
Negara
Rusia
Venezuela
Ukraina
Polandia
Indonesia
Singapore
Cekosolwakia
China
Total Nilai
2.994
1.046
710
561
500
429
364
351
10/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
13
Malaysia
172
Perkembangan peringkat Indonesia berdasarkan data UIAA Climbing dari tahun-ketahun adalah sbb:
Kategori
2003
2004
2005
2006
Rintisan
Kecepatan
Jalur-pendek
NA
NA
NA
NA
NA
NA
30
4
0
17
5
0
11/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
Walaupun FPTI telah berdiri sejak 19 tahun, namun sampai saat ini FPTI masih belum
mempunyai data yang memadai tentang tebing-tebing alam yang ada di seluruh
Indonesia. Padahal dengan data tersebut akan banyak kegiatan dapat diciptakan.
FPTI pernah bergabung dengan Tim Kopassus tahun 1997 pada pendakian puncak
dunia Mount Everest, kegiatan tersebut terbukti telah berhasil mengangkat popularitas
kegiatan panjat tebing. Suatu saat nanti mungkin dapat dibuat program pendakian
puncak dunia yang lebih menantang misalnya Pendakian Puncak Karakouram (K2).
Kegiatan lain yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan popularitas panjat tebing
alam:
Pendataan dan dokumentasi tebing-tebing alam
Penciptaan kawasan wisata panja tebing alam
Jambore panjat tebing alam
Pendataan dan pendakian puncak-puncak gunung nusantara
IV. Keuangan
4.1. Pengelolaan keuangan
Sampai dengan akhir kepengurusan 2003-207, pengelolaan keuangan masih dikelola
secara primitif mengingat berbagai keterbatasan. Hal tersebut tidak dapat dilanjutkan
lagi di masa mendatang, mengingat kehadiran UU No.3/2006 akan membuat FPTI
mempunyai sumber keuangan yang jelas dan pasti. Hal ini akan menuntut FPTI untuk
mempunyai sistim pengelolaan keuangan yang lebih modern.
12/13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT FPTI 2003-2007
13/13