Yusuf Oktofani - Sistem Pengendalian Suhu Dan Kelembaban Berbasis Wireless Embedded System-Libre PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Sistem Pengendalian Suhu Dan Kelembaban Berbasis Wireless Embedded

System
Yusuf Oktofani1), Arief Andy Soebroto, S.T, M.kom.2), Aswin Suharsono, ST., MT.2)
1)
Mahasiswa, 2)Dosen
Jurusan Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas
Brawijaya,
Jln. Veteran No.8 Malang, Indonesia
Email: [email protected]

ABSTRAK
Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang besar sekali dalam bidang pertanian.
Salah satu produk tanaman pertanian indonesia adalah tomat. Dalam perkembangannya tanaman
tomat perlu perawatan khusus karena tanaman tomat rentan terhadap perubahan suhu dan
kelembaban. Untuk mendapatkan hasil panen yang memiliki kualitas dan produktifitas perlu adanya
pengkondisian lingkungan tanaman agar tercipta atmosfer yang menunjang pertumbuhan tanaman.
Embedded system atau sistem tertanam merupakan sistem komputer yang dirancang khusus untuk
melakukan tujuan atau fungsi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem yang mampu
mengendalikan suhu dan kelembaban serta dapat memantau perubahan kondisi lingkungan tanaman
secara nirkabel. Sistem ini menggunakan perangkat embedded system yang praktis dan hemat daya.
Perangkat embedded yang digunakan adalah arduino uno sebagai pusat pemrosesan data. Dari hasil
pengujian sistem mampu memberi tindakan terhadap perubahan suhu dan kelembaban yang melebihi
atau kurang dari batas yang ditentukan. Sistem mampu mengirimkan nilai-nilai sensor ke dalam
database yang berada pada server secara realtime.
Kata Kunci : arduino, embedded system, pengendali suhu dan kelembaban, dan wireless sensor node.
tanaman didalamnya berkembang optimal.
Manipulasi kondisi lingkungan ini dilakukan
untuk menghindari kondisi lingkungan yang
tidak dikehendaki seperti cuaca ekstrim dan
menciptakan
kondisi
lingkungan
yang
dikehendaki [CLA-07]. Melaui penggunaan
green house sebagai tempat budidaya tanaman,
maka lingkungan tanaman dapat dikondisikan
sesuai dengan kebutuhan dimana tanaman dapat
tumbuh dengan baik. Pada saat pengkondisian
lingkungan tanaman maka perlu adanya
pemantauan dan kendali terhadap parameterparameter lingkungan yang berinteraksi langsung
pada tanaman.
Permasalahan
yang
dihadapi
dalam
pengkondisian keadaan lingkungan tersebut
adalah perlunya monitoring dan kendali yang
dilakukan secara berkelanjutan selama masa
budidaya tanaman. Hal ini tentu sulit dilakukan
oleh petugas ataupun orang yang berkepentingan
dengan green house untuk terus menerus
memantau dan mengontrol keadaan lingkungan
selama 24 jam. Meninjau permasalah tersebut
maka perlu adanya sistem monitoring dan
kendali parameter lingkungan yang menunjang
dan memudahkan pengkondisian keadaan
lingkungan.
Berdasarkan
uraian
diatas,

1. Pendahuluan
Indonesia sebagai negara agraris memiliki
potensi yang besar sekali dalam bidang
pertanian. Sumber alam yang berlimpah serta
kondisi alam indonesia yang menunjang
menjadikan negara indonesia memiliki peluang
yang besar bagi kemajuan agroindustri. Salah
satu produk pertanian indonesia adalah tomat.
Dari sekian banyak varietas tomat yang ada jenis
tomat yang banyak ditanam petani adalah tomat
varietas ratna, berlian, precious 206, kingkong
dan intan. Sedangkan dari hasil survei yang telah
dilakukan di lapangan varietas yang digunakan
adalah varietas Artaloka [MIK-11].
Untuk mendapatkan hasil panen yang
memiliki kualitas dan produktifitas tinggi serta
hasil yang seragam perlu adanya pengkondisian
lingkungan sistem produksi agar tercipta
atmosfer yang menunjang pertumbuhan tanaman
tomat. Salah satu metode pencapaiannya yaitu
dengan cara bercocok tanam secara hidroponik
dan menggunakan green house sebagai tempat
budidaya tanaman produksi.
Green house atau rumah kaca adalah struktur
berbentuk rumah kecil yang terbuat dari kaca,
plastik atau bahan tembus kaca yang berfungsi
untuk memanipulasi kondisi lingkungan agar

embedded system sangat cocok digunakan untuk


diimplementasikan pada sebuah perangkat lunak
dan perangkat keras untuk melakukan sebuah
tugas atau pekerjaan secara khusus guna
meminimalkan penggunaan sumber daya.
Sistem monitoring dan kendali parameter
keadaan lingkungan lahan pertanian ini
memanfaatkan teknologi sensor sebagai inputan
data dan digunakan untuk mengetahui keadaan
lingkungan monitoring. Pada penelitian sistem
pengendalian suhu dan kelembaban berbasis
wireless embedded system, penulis akan
membangun suatu alat kendali otomatis untuk
menciptakan kondisi lingkungan tumbuh
tanaman yang ideal untuk tanaman tomat.
Pengendalian tersebut dengan mengatur suhu dan
kelembaban tanah dari lingkungan tumbuh
tanaman
tomat
dengan
menggunakan
mikrokontroler. Data pemantauan suhu ruangan
dan kelembaban tanah lahan pertanian tomat
menerapakan teknologi WSN untuk sistem
pemantauannya. Data akan ditransmisikan
kedalam jaringan server untuk disimpan didalam
database dan dapat diakses melalui website
sesuai dengan IP address dari sensor tersebut.

sehingga pemula pun bisa mempelajarinya


dengan cukup mudah.
Papan
Arduino
UNO
menggunakan
mikrokontroler
ATmega328P. Papan ini
mempunyai 14 pin input/output digital (enam
diantaranya dapat digunakan untuk output
PWM), enam buah input analog, 16 MHz crystal
oscillator, sambungan USB, ICSP header, dan
tombol reset. Hampir semua yang dibutuhkan
untuk mendukung mikrokontroler sudah tersedia,
penggunaannya cukup dengan menghubungkan
ke komputer dengan menggunakan kabel USB
atau dengan memberikan daya menggunakan
adapter AC ke DC atau dengan baterai.

2. Landasan Teori
Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan
rangkaian elektronik open source yang di
dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah
chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari
perusahaan Atmel.
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Arduino
antara lain:
1. Tidak perlu perangkat chip programmer
karena di dalamnya sudah ada bootloader
yang akan menangani upload program
dari komputer.
2. Sudah memiliki sarana komunikasi USB,
sehingga pengguna laptop yang tidak
memiliki
port
serial/RS323
bisa
menggunakannya.
3. Bahasa pemrograman relative mudah
karena software Arduino dilengkapi
dengan kumpulan library yang cukup
lengkap.
4. Memiliki modul siap pakai (shield) yang
bias ditancapkan pada board Arduino.
Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card,
dan lain-lain.
Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa
C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah
menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana

Arduino UNO ini memiliki perbedaan


dengan papan-papan Arduino yang lain, dimana
pada versi-versi Arduino sebelumnya digunakan
chip FTDI USB-to-serial, namun pada Arduino
UNO digunakan ATmega8U2 yang deprogram
sebagai converter USB-to-serial. Kata UNO
merupakan bahasa Italia yang artinya adalah
satu, dan diberi nama demikian sebagai penanda
peluncuran
Arduino
1.0.
ArduinoUNO
merupakan versi yang paling baru hingga saat ini
dari kelompok papan Arduino USB.Arduino
UNO bersama dengan Arduino 1.0 selanjutnya
menjadi acuan untuk pengembangan Arduino
versi selanjutnya.

Gambar 2.1. Tampilan papan Arduino UNO dari atas

Gambar 2.2. Pemetaan pin Arduino UNO terhadap


mikrokontroler ATmega328P

WiFi shield dapat terhubung ke jaringan


nirkabel dengan ketentuan harus sesuai dengan
spesifikasi operasi pada protokol 802.11b dan
802.11g. Pada shiled tersebut terdapat slot kartu
micro-SD yang dapat digunakan sebagai tempat
penyimpanan (storage). Shield ini cocok untuk
board arduino UNO dan Mega, untuk
mengoperasikan slot micro-SD digunakan library
SD Card.

Arduino UNO mempunyai beberapa


fasilitas untuk dapat berkomunikasi dengan
komputer,
Arduino
lain,
atau
dengan
mikrokontroler
lain.
Mikrokontroler
ATmega328P pada Arduino UNO menyediakan
komunikasi serial UART TTL (5V), yang
tersedia pada pin 0 (RX) dan 1 (TX).
ATmega8U2 pada papan Arduino UNO
menyalurkan komunikasi serial ini melalui USB
dan dilihat hadir sebagai com port virtual pada
software di komputer.Firmware dari Atmega8U2
menggunakan driver USB COM standar, dan
tidak dibutuhkan driver eksternal. Software
Arduino memiliki serial monitor yang
memungkinkan data teks sederhana dikirim ke
dan dari Arduino. LED RX dan TX akan
berkedip ketika data sedang ditransmisikan
melalui chip USB-to-serial. ATmega328P juga
mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI.
Software Arduino mempunyai library Wire dan
SPI untuk menyederhanakan penggunaan bus
I2C dan komunikasi SPI.
Arduino IDE
Arduino IDE adalah sebuah editor yang
digunakan
untuk
menulis
program,
mengcompile, dan mengunggah ke papan
Arduino. Arduino development environment
terdiri dari editor teks untuk menulis kode, area
pesan, console teks, toolbar dengan tomboltombol untuk fungsi umum, dan sederetan menu.
Software yang ditulis menggunakan
Arduino dinamakan sketches. Sketches ini ditulis
di editor teks dan disimpan dengan file yang
berekstensi .ino. Editor teks ini mempunyai
fasilitas untuk cut/paste dan search/replace. Area
pesan berisi umpan balik ketika menyimpan dan
mengunggah file, dan juga menunjukkan jika
terjadi error.

Gambar 2.3 Pin pada Wifi Shield

Arduino berkomunikasi dengan prosesor


WiFi shield dan SD Card menggunakan bus SPI
(termasuk header ICSP). Pin digital yang
digunakan adalah pin 11,12, dan 13 untuk board
arduino UNO dan pin 50, 51, dan 52 untuk board
arduino Mega. Pada kedua board tersebut pin 10
digunakan untuk HDG104 dan pin 4 untuk SD
card. Pin 7 digunakan dalam proses handshake
pin antara WiFi shield dan Arduino. Gambar
2.28 di bawah ini menjelaskan tentang pin pada
wifi shield.
Relay
Relay adalah sebuah
saklar yang
dikendalikan menggunakan arus listrik. Relay
memiliki sebuah kumparan dengan tegangan
rendah yang dililitkan pada sebuah ini. Terdapat
sebuah armature yang akan terdarik menuju inti
kumparan apabila dialiri listrik tegangan rendah.
Armature ini dikaitkan pada tuas berpegas, ketika
elektromagnet diberikan sumber tegangan maka
medan magnet akan menarik armature sehingga
kontak jalur bersama berubah posisinya dari
kontak normal-tertutup ke kontak normal-terbuka
[RLY-13].

Mengenal Arduino Wifi Shield


Menurut situs www.arduino.cc, modul
WiFi memungkinkan sebuah papan arduino
dapat terhubung ke internet menggunakan
protokol standar 802.11 (WiFi). Sebuah Atmega
32UC3 menyediakan jaringan (IP stack) yang
mampu menyediakan komunikasi TCP dan UDP.
Untuk menggunakan WiFi shield pada penulisan
sketch atau kode pada arduino IDE dibutuhkan
library Wifi agar Wifi shield dapat dikenali oleh
board arduino. WiFi shield terhubung dengan
board Arduino menggunakan header dengan kaki
yang panjang yang menembus shield. Hal Ini
untuk menjaga layout pin dan memungkinkan
shield lain untuk ditumpukkan di atasnya.

Prinsip Kerja Relay


Bagian utama relay elektromaknetik
adalah sebagai berikut :
1.Kumparan elektromagnet
2.Saklar atau kontaktor
3.Swing armatur
4.Spring (pegas)
Relay elektromagnetik memiliki 3
kondisi saklar, ketiga posisi saklar atau kontaktor
relay tersebut akan berubah ketika relay
mendapatkan
tegangan
sumber
pada
elektromagnetnya. Ketiga posis saklar tersebut
adalah:
1.Posisi Normally Open (NO)
Posisi saklar relay terhubung ke terminal
NO, kondisi ini akan terjadi pada saat relay
mendapatkan
sumber
tagangan
pada
elektromagnetnya. Gambar 2.4. menjelaskan
tentang kondisi saklar relay pada posisi NO.

Embedded System
Embedded system adalah suatu sistem
komputer yang dibangun untuk melakukan
tujuan atau fungsi tertentu. sistem tertanam ini
memiliki central processing unit (CPU) yang
umumnya dalam bentuk mikrokontroller ataupun
microprocessor. Sistem tertanam dapat pula
didefinisikan sebagai sistem dengan ukuran yang
relatif kecil dan berbasis komputer yang dikemas
dalam bentu chip.
Sensor Soil Moisture
Sensor soil moisure adalah sensor
kelembaban tanah yang bekerja dengan prinsip
membaca jumlah kadar air dalam tanah di
sekitarnya. Sensor ini merupakan sensor dengan
teknologi rendah namun ideal untuk memantau
kadar air tanah untuk tanaman. Sensor ini
menggunakan dua konduktor untuk melewatkan
arus melalui tanah, kemudian membaca nilai
resistensi
untuk
mendapatkan
tingkat
kelembaban. Lebih banyak air dalam tanah akan
membuat tanah lebih mudah menghantarkan
listrik (nilai resistensi lebih besar), sedangkan
tanah kering akan mempersulit untuk
menghantarkan listrik (nilai resistensi kurang).
Sensor soil moisure dalam penerapannya
membutuhkan daya sebesar 3,3v atau 5 v dengan
keluaran tegangan sebesar 0-4,2v. Sensor ini
mampu membaca kadar air yang memiliki 3
kondisi yaitu [SSM-13]:
1.
0 ~300 : tanah kering/ udara bebas
2.
300 ~700
: tanah lembab
3.
700 ~950
: di dalam air

Gambar 2.4. Konsisi saklar relay pada posisi NO

2. Posisi Normally Close (NC)


Pada posisi ini saklar relay terhubung ke
terminal NC. Kondisi ini terjadi ketika relay
tidak mendapatkan sumber tegangan pada
elektromagnetnya. Gambar 2.5. menjelaskan
tentang kondisi salar relay pada posisi NC.

Sensor ini memiliki 3 pin yang terdiri


dari pin ground, 5v dan data. Pada gambar 2.6.
dijelaskan mengenai pin sensor soil moisure serta
gambar 7 mengenai sensor soil moisure.

Gambar 2.5. Konsisi saklar relay pada posisi NC

3. Posisi Change Over (CO)


Kondisi perubahan armatur saklar relay
yang berubah dari posisi NC ke NO atau
sebaliknya dari NO ke NC. Kondisi ini terjadi
ketika
sumber
tegangan
diberikan
ke
elektromagnet atau ketika sumber tegangan
diputus dari elektromagnetnya.

Gambar 2.6. Konfigurasi pin soil moisture

dari
batas
maka
mikrokontroler
akan
mengirimkan sinyal ke relay untuk mengaktifkan
aktuator berupa pompa air. Data-data sensor akan
dikirim ke server melalui jaringan nirkabel.
Data-data sensor disajikan dalam bentuk
website yang berisi informasi terbaru tentang
nilai sensor.
[Sensor]
Sensor suhu
Arduino

Wifi shield

Sensor
kelembaban
Access Point
Relay

Gambar 2.7. Sensor soil moisture

Kipas
[Aktuator]

Sensor DHT11
Sensor DHT11 merupakan sensor suhu
dan kelembaban udara yang memiliki jangkauan
pengukuran suhu antara 0-50C dan jangkauan
pengukuran kelembaban udara 20-95% RH.
Dengan ukuran yang kecil dan memekan daya
listrik yang kecil modul sensor ini mudah untuk
diimplementasikan
menggunakan
mikrokontroler. DHT11 cukup ekonomis namun
memadai untuk aplikasi monitoring suhu dan
kelembaban udara [DSD-13].

Server

Pompa air
Node
Sensor

Gambar 3.1. Diagram blok sistem secara umum

Gambar 3.2. Perancangan perangkat keras sensor


node

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa


rangkaian terdiri dari beberapa bagian, yaitu
sensor suhu dan kelembaban, arduino, modul
wifi dan relay. Sensor kelembaban tanah
memiliki 3 pin yang terdiri dari pin ground, vcc,
dan data, untuk pin data terhubung dengan pin
A1 pada arduino. Sensor suhu memiliki 4 pin
namun yang digunakan hanya 3 pin yaitu pin
ground, vcc, dan data, untuk pin data terhubung
dengan pin A0 pada arduino. Arduino sebagai
pusat pemrosesan data dan kendali terhubung
dengan semua bagian. Untuk proses pengiriman
data sensor ke server melalui jaringan nirkabel
menggunakan modul wifi. Modul wifi terhubung
dengan arduino menggunakan beberapa pin yaitu
pin 0, 1, 7, 10, 11, 12, dan 13. Relay sebagai
saklar elektronik akan aktif apabila dipicu
dengan arus kecil, relay yang digunakan untuk
mengaktifkan sprayer akan terhubung dengan pin
4 pada arduino. Sedangkan relay yang digunakan
untuk mengaktifkan kipas terhubung dengan pin
5 pada arduino.

Gambar 2.8. Sensor DHT11

3. Perancangan
Sistem monitoring serta kendali suhu dan
kelembaban tanah merupakan sebuah jaringan
sensor yang terhubung secara wireless untuk
proses monitoring perubahan suhu udara dan
kelembaban tanah serta pendeteksian perubahan
suhu udara dan kelembaban tanah yang akan
memicu aktuator untuk melakukan tindakan.
Sensor suhu udara dan kelembaban tanah sebagai
inputan akan mengambil data dan diproses oleh
mikrokontroler. Apabila nilai yang dibaca oleh
sensor suhu melebihi batas maka mikrokontroler
akan mengirimkan sinyal ke relay untuk
mengaktifkan aktuator berupa kipas angin. Jika
nilai yang dibaca oleh kelembaban tanah kurang

adalah mempersiapkan perlengkapan alat yang


digunakan yang meliputi:
1 Arduino Uno R3
2 Wifi shield
3 Sensor suhu ruangan (DHT11) dan Sensor
kelembaban tanah (soil moisture)
4 Bread board
5 3 buah kabel female-female
6 2 buah led
7 2 buah relay
Pemrograman arduino dimulai dari
proses pembacaan sensor suhu dan kelembaban
tanah, selanjutnya data diperiksa apakah data
sensor melebihi batas yang telah ditentukan
sebelumnya untuk mengaktifkan aktuator. Data
sensor akan dikirim melalui jaringan nirkabel
menggunakan wifi shield menuju datasink.
Sebelum terhubung dengan datasink, sensor node
harus terhubung dengan access point yang satu
jaringan dengan datasink.

Perancangan Datasink
Perancangan
datasink
merupakan
perancangan sistem pada sisi server yang
berfungsi sebagai penerima data yang dikirim
oleh sensor node. Data yang diterima akan
disimpan
ke
dalam
database
dengan
menggunakan php sebagai penghubung ke
database. Pada pemrograman php perlu
dicatumkan nama database, tabel dan query sql
agar data yang diterima oleh php dapat
dimasukkan ke dalam database. pengguna dapat
melihat nilai-nilai sensor dengan cara mengakses
halaman web server.

client

Database

Node Sensor
sebagai client akan
mengirimkan data
sensor secara
realtime dan
kontinyu.

Client dapat
mengakses halaman
website sistem
pantau dengan
mengakses halaman
website yang
tersimpan pada
server

connect(Ip server,Port)

Server
Sensor Node

DHT11
Kipas
Input.php

Pompa Air

Dalam perancangan database ini


dibutuhkan satu tabel untuk menyimpan nilai
sensor yang telah dikirim. Pada tabel tersebut
terdiri dari beberapa kolom dengan tipe data
tertentu.
Untuk penjelasan mengenai struktur tabel
pada database sistem ditunjukan pada tabel di
bawah ini.

SEN0114
Relay

Gambar 4.1. Implementasi perangkat keras

Implementasi
datasink
meliputi
pemrograman php dan database. Database yang
digunakan adalah Mysql. Pada implementasi data
sink data yang diterima oleh server akan
dimasukkan ke dalam database dan ditampilkan
dalam bentuk website.

Tabel 3.1. Struktur tabel database

NO
1
2
3
4

Nama Kolom
index
id
suhu
kelembaban

Arduino+wifi shield

Tipe Data
Integer (11)
Integer (11)
Integer (11)
Integer (11)

Informasi Waktu
Informasi Suhu Ruangan

4. Implementasi
Pada implementasi sensor node dijelaskan
mengenai langkah-langkah yang dilakukan
dalam instalasi dan pemrograman perangkat
sensor node. modul yang digunakan meliputi
arduino uno, sensor suhu DHT11, sensor soil
moisture, wifi shield, dan relay. Untuk proses
kompilasi dan pemasukkan kode program ke
dalam arduino menggunakan perangkat lunak
arduino ide dengan menggunakan bahasa C.
Langkah awal yang dilakukan dalam
membangun sistem penegendalian suhu dan
kelembaban berbasis wireless emebeddeb system

Status Kipas
Informasi Kelembaban Tanah

Status sprayer

Gambar 4.2. Implementasi website

5. Pengujian
Pengujian dilakukan dalam 2 macam
yaitu pengujian unit dan pengujian sistem secara
keseluruhan. Pengujian unit terdiri dari pengujian
sensor suhu, pengujian sensor kelembabaan

0~300
300~700
700~950

tanah, pengujian wifi shield, dan pengujian


aktuator. Pengujian dan analisis sistem perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang
telah dirancang dan diimplementasikan telah
bekerja sesuai dengan tujuan.
5.1 Pengujian Unit
Pengujian unit adalah pengujian sistem
berdasarkan unit tertentu. Pengujian ini bertujuan
untuk menganalisa apakah bagian unit dari
sistem ini bekerja dengan baik atau tidak.
Pengujian unit ini terdiri dari pengujian sensor
suhu, pengujian sensor kelembabaan tanah,
pengujian aktuator, dan pengujian wifi shield.

: tanah kering / udara bebas


: tanah lembab
: didalam air

Gambar 5.1. Grafik kurva kalibrasi kelembaban tanah

Grafik tersebut digunakan sebagai kurva


kalibrasi
untuk
menentukan
persentase
kelembaban dari nilai sensor yang didapat.
Karena data yang di plot hanya 2, baik pada
sumbu x maupun y, maka kurva yang didapat
linear. Persamaan linear yang didapat digunakan
untuk menentukan persentase kelembaban.
Persentase kelembaban merupakan variabel x
yang didapat dari persamaan linear pada grafik
diatas.
Tabel 5. 2 Nilai kelembaban dalam rentang 0100%

5.1.1 Pengujian Sensor Suhu


Pengujian sensor suhu dilakukan dengan
membandingkan hasil pengukuran sensor
DHT11 dengan termometer ruangan digital.
Pengujian dilakukan dengan mengukur suhu
ruangan di beberapa ruangan. Pengambilan suhu
dilakukan sebanyak 10 kali dengan interval 1
detik untuk setiap percobaannya kemudian data
pengujian suhu dicari rata-ratanya untuk
dibandingkan
dengan
hasil
pengukuran
termometer ruangan digital.
Berikut ini adalah hasil pengujian sensor
suhu ditunjukkan pada Tabel 5.1
Tabel 5. 1 Pengujian Sensor Suhu

Dari hasil pengujian sensor DHT11 yang


dibandingkan dengan termometer ruangan digital
pada Tabel 5.1 hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa suhu yang terukur dari sensor DHT11
mendekati suhu terukur dari termometer ruangan
digital, dengan rata-rata kesalahan 0,25 C.

5.1.3 Pengujian relay


Jenis relay yang digunakan dalam
penelitian ini adalah relay jenis SPDT dengan
catu daya 5v untuk mengaktifkan arpature relay.
Rangkaian relay ini digunakan sebagai saklar
elektrik, apabila pada inputan terdapat tegangan
5v maka relay berfungsi sebagai saklar tertutup.
Dan apabila input 0v maka relay berfungsi
sebagai saklar tertutup. Tujuan dari pengujian
relay adalah untuk mengetahui kinerja relay.
Berikut ini adalah hasil pengujian relay
ketika aktif ditunjukkan pada Gambar 5.3 dan
relay ketika mati ditunjukkan pada Gambar 5.4.

5.1.2 Pengujian Sensor Kelembaban Tanah


Tujuan pengujian sensor kelembaban
tanah menggunakan sensor dfrobot SEN0114
adalah menguji kelembaban tanah yang diukur
menggunakan sensor tersebut. Nilai sensor ini
menjelaskan tentang kadar kelembaban, semakin
besar nilai sensor berarti kelembaban semakin
tinggi sedangkan semakin kecil nilai sensor maka
kelembaban semkin berkurang. Berikut ini
jangkauan nilai yang diharapkan yaitu :

5.2 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan


Pengujian sistem secara keseluruhan
merupakan gabungan dari pengujian unit yang
saling berhubungan. Pengujian ini dilakukkan
untuk mengetahui integritas antar unit dalam
satu sistem dengan tujuan sistem yang dibangun
sesuai dengan perancangan sistem. Pengujian ini
meliputi pengujian waktu yang dibutuhkan oleh
wifi shield untuk terkoneksi dengan jaringan
nirkabel, pengujian aktuator terhadap nilai
sensor, pengujian ketepatan data transfer dan
kebenaran data terkirim.

Gambar 5. 3 Relay aktif

Tabel 5. 4 Hasil Pengujian Aktuator

Gambar 5. 4 Relay mati

Dari hasil pengujian ini disimpulkan


bahwa rangkaian relay akan aktif ketika relay
diberi tegangan high sebesar 5v yang
mengakibatkan saklar tertutup dan led indikator
menyala. Relay akan mati atau saklar menjadi
terbuka jika rangkaian relay tidak diberi
tegangan atau kondisi input low.

Dengan memberikan perlakuan terhadap


sensor seperti yang dilakukan dalam prosedur
pengujian, sensor mampu merespon dengan baik
terhadap perubahan kondisi lingkungan. Pada
pengujian ini sebelumnya telah ditentukan
beberapa batasan untuk suhu dan kelembaban.
Diasumsikan untuk batas tertinggi suhu diset
dengan angka 28 dan batas terendah untuk
kelembaban diset dengan angka 75.

5.1.4 Pengujian Wifi Shield


Tujuan dari Pengujian unit Wifi Shield
adalah pengujian untuk menganalisis apakah
Wifi Shield dapat bekerja dengan baik. Selain
pengujian tersebut adalah menguji tingkat
kecepatan Wifi Shield untuk melakukan koneksi
dengan Access Point dan berkomunikasi dengan
datasink. Pada pengujian ini dilakukan sebanyak
10 kali percobaan

Tabel 5. 5 Hasil pengujian integrasi

Tabel 5. 3 Hasil pengujian wifi shield

pada
yang
oleh
hasil

Dari hasil pengujian yang ditunjukkan


Tabel 5. 5 Hasil pengujian integrasi, data
dikirim oleh node sensor dapat diterima
server dan disimpan pada database. dari
pengujian tersebut data terkirim dengan

interval 10 detik dengan tingat akurasi 1 detik.


Dari sisi fungsionalitas sistem ini dapat berjalan
dengan baik, sedangakan dari sisi validas data
yang dikirim sensor node dan yang diterima
server sama.

[KHU-11]

[SCR-12]
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan, implementasi
dan pengujian yang dilakukan, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengujian unit sensor suhu DHT 11 bekerja
dengan baik untuk mengukur suhu ruangan
dengan nilai kesalahan kurang dari 2 C
sesuai dengan datasheet DHT11.
2. Pengujian unit sensor kelembaban tanah
SEN0114 bekerja dengan baik.
3. Pengujian unit wifi shield dapat digunakan
untuk terhubung dengan jaringan dengan
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
koneksi rata-rata 5 detik.
4. Aktuator dapat berjalan dengan baik dengan
memberikan respon tergantung pada batas
nilai sensor yang telah ditentukan.
5. Dalam proses pengiriman data-data sensor
dari node sensor ke server dapat berjalan
dengan baik dengan tingkat akurasi
pengiriman data tiap pengiriman 1 detik.
6. Data-data hasil pengukuran sensor dapat
disimpan pada database.

[KTA-12]

[WKT-12]

[PRG-11]

[PRA-09]

[FAM-12]

Daftar Pustaka
[MOD-12] Modul
Praktikum
Jaringan
Komputer, PTIIK - Universitas
Brawijaya, 2012
[PJK-07] Panduan
Jaringan
Komputer,
Politeknik
Elektronika
Negeri
Surabaya - Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (PENS-ITS),
Surabaya , 2007
[DDU-07] Donny K. Sutantyo, Darmawan
Utomo. Implementasi Embedded
Web
Server
Via
Modem
Berbasiskan
Mikrokontroler.
Fakultas Teknik jurusan Teknik
Elektro, Universitas Kristen Satya
Wacana, Salatiga, 2007
[TAN-96] Tanenbaum, Andrew S. Jaringan
Komputer, Edisi III. Prenhalindo,
Jakarta, 1996
[WAG-05] Wagito, Jaringan Komputer, Teori
dan Implementasi Berbasis Linux
Penerbit Gaya Media, 2005
[ZEN-10] Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.
MODUL 2OSI DAN PHYSICAL

LAYER.
Institut
Teknologi
Surabaya, Surabaya. 2010
Khusnawi, S.Kom, M.Eng. Materi
OSI Layer. STMIK AMIKOM
Yogyakarta. 2011
Arduino, diakses pada 28 Desember
2012,
http://www.scribd.com/doc/846559
34/BAB-III
Kupas Tuntas Arduino, diakses pada
28
Desember
2012,
http://saung.igoscenter.org/Kupas_t
untas_arduino
Ethernet, diakses pada 22 Desember
2012,
http://id.wikipedia.org/wiki/Ethernet
Wikibooks, 2011, Pemrograman
HTML, diakses pada 2 Oktober
2012,
http://id.wikibooks.org/wiki/Pemrog
raman_HTML
Praktikum 9 Stream Socket
Programming, diakses pada 28
Desember
2012,
http://lecturer.eepisits.edu/~zenhadi/kuliah/Jarkom1/Pra
kt%20Modul%209%20Stream%20S
ocket%20Programming.pdf
DFRduino Ethernet Shield, diakses
pada
28
Desember
2012
http://www.famosastudio.com/dfrdu
ino-ethernet-shield

Biodata Peneliti
Yusuf Oktofani, lahir
Cilacap, 27 Oktober 1991.
Memulai
menempuh
pendidikan di SD Negeri
Karangpucung 3, kemudian
melanjutkan
ke
SMP
Negeri 1 Karangpucung,
dan pendidikan tingkat atas
di SMA Negeri 5 Purwokerto. Telah menempuh
pendidikan di Teknik Informatika Universitas
Brawijaya. Untuk kontak lebih lanjut dapat
menghubungi
[email protected]

Anda mungkin juga menyukai