Abk Dan Pembelajaran Tematik
Abk Dan Pembelajaran Tematik
Abk Dan Pembelajaran Tematik
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Anak dengan kebutuhan khusus (special needs children) dapat diartikan
secara simpel sebagai anak yang lambat (slow) atau mengalami gangguan
(retarded) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah sebagaimana anak-anak
pada umumnya.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan
tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata
pelajaran.
Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi
kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk
memunculkan dinamika dalam pendidikan
Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran
terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dari anak berkebutuhan khusus?
2. Apakah definisi pembelajaran tematik?
3. Bagaimanakah penerapan pembelajran tematik untuk ABK di sekolah
inklusi?
1.3
TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah definisi dari anak berkebutuhan khusus.
2. Untuk mengetahui apakah definisi pembelajaran tematik
3. Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan pembelajran tematik untuk ABK
di sekolah inklusi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
yang
dimungkinkan
karena
adanya
keadaan
impairment seperti kecacatan pada organ tubuh. Contoh pada orang yang
cacat kakinya, maka dia akan merasakan berkurangnya fungsi kaki untuk
melakukan mobilitas.
3. Handicaped: merupakan ketidak beruntungan individu yang dihasilkan
dari impairment atau disability yang membatasi atau menghambat
pemenuhan peran yang normal pada individu. Handicaped juga bisa
diartikan suatu keadaan di mana individu mengalami ketidakmampuan
dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini
dimungkinkan karena adanya kelainan dan berkurangnya fungsi organ
individu. Contoh orang yang mengalami amputasi kaki sehingga untuk
aktivitas
special needs yang telah digunakan secara luas di dunia internasional, ada
beberapa istilah lain yang pernah digunakan diantaranya anak cacat, anak
tuna, anak berkelainan, anak menyimpang, dan anak luar biasa, ada satu
istilah yang berkembang secara luas telah digunakan yaitu difabel,
sebenarnya merupakan kependekan dari diference ability.
Anak-anak berkebutuhan khusus, adalah anak-anak yang memiliki
keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan
mereka dari anak-anak normal pada umumnya.
Ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk memahami anak
berkebutuhan khusus yaitu impairment yang berarti cacat, disability di mana
seseorang mengalami hambatan karena berkurangnya fungsi suatu organ yang
dimungkinkan karena kondisi cacat, dan handicapped,merupakan keadaan
seseorang yang mengalami hambatan dalam komunikasi dan sosialisasi
dengan
lingkungan.
Kondisi
handicapped
inilah
yang
merupakan
Buta total : tidak dapat melihat dua jari di mukanya atau hanya
melihat sinar atau cahaya yang lumayan dapat digunakan untuk
orientasi mobilitas.
c. Tunadaksa
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang
disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang
bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy,
amputasi, polio, dan lumpuh.
Ciri-ciri tunadaksa :
d. Tunagrahita
Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan
berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam
adaptasi
prilaku
yang
muncul
dalam
masa
perkembangan.
Ciri-ciri tunagrahita :
e. Tunalaras
Tunalaras
adalah
individu
yang
mengalami
hambatan
dalam
Mudah emosi,
f. Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah individu yang memiliki gangguan pada satu
atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman
dan
penggunaan
bahasa,
berbicara
dan
menulis
yang
dapat
Autis
Autis adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya
sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat
berhubungan sosial atau komikasi secara normal. Secara Neurologis
khusus
merupakan
istilah
yang
digunakan
untuk
tematik
menyediakan
keluasan
dan
kedalaman
mata pelajaran.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan
kebutuhan siswa.
Cara Merancang Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik
Cara
Merancang
Pembelajaran
Tematik
Pembelajaran
tematik
Isu-isu
Masalah-masalah
Event-event khusus
Minat siswa
Literatur
2. Mengorganisir tema
Mengorganisasikan Tema Pengorganisasian tema dilakukan dengan
menggunakan jaringan topik, seperti contoh berikut ini. Air IPA
Matematika Bahasa Indonesia Agama Seni IPS Kewarganegaraan Olah
raga
3. Mengumpulkan bahan dan sumber
Mengumpulkan Bahan dan Sumber Pembelajaran tematik berbeda
dengan pembelajaran berdasarkan buku paket tidak hanya dalam
mendesain, melainkan juga berbagai bahan yang digunakan.
ABK & PEMBELAJARAN TEMATIK | 9
Pembelajaran
Tematik
Beberapa
kemungkinan implementasi:
4. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari
berbagai sudut pandang.
5. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada
kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi.
Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.
2. Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan
menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif.
3. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa yang dikaitkan
dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk
membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan
belajar.Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan
di luar kelas.
4. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide,
sehingga maningkatkan apresiasi dan pemahaman.
2.3
Dapat memenuhi hak pendidikan bagi semua orang (education for all)
Duplikasi kurikulum
Yakni abk menggunakan kurikulum yang tingkat kesulitannya sama dengan
siswa rata-rata/regular. Model kurikulum ini cocok untuk peserta didik
tunanetra, tunarungu wicara, tunadaksa, dan tunalaras. Alasannya peserta
didik tersebut tidak mengalami hambatan intelegensi. Namun demikian
perlu memodifikasi proses, yakni peserta didik tunanetra menggunkan huruf
braille, dan tunarungu wicara menggunakan bahasa isyarat dalam
penyampaiannya.
Modifikasi kurikulum
Yakni kurikulum siswa rata-rata/regular disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan/potensi abk. Modifikasi kurikulum ke bawah diberikan kepada
peserta didik tunagrahita dan modifikasi kurikulum ke atas (eskalasi) untuk
peserta didik gifted and talented.
Substitusi kurikulum
Yakni beberapa bagian kurikulum anak rata-rata ditiadakan dan diganti
dengan yang kurang lebih setara. Model kurikulum ini untuk abk dengan
melihat situasi dan kondisinya.
Omisi kurikulum
Yaitu bagian dari kurikulum umum untuk mata pelajaran tertentu ditiadakan
total, karena tidak memungkinkan bagi abk untuk dapat berfikir setara
dengan anak rata-rata.
Tapi dalam kenyataanya penerapan pembelajaran tematik sangatlah
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Anak-anak berkebutuhan khusus, adalah anak-anak yang memiliki
keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan mereka
dari anak-anak normal pada umumnya.
Ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk memahami anak
berkebutuhan khusus yaitu impairment yang berarti cacat, disability di mana
seseorang mengalami hambatan karena berkurangnya fungsi suatu organ yang
dimungkinkan karena kondisi cacat, dan handicapped,merupakan keadaan
seseorang yang mengalami hambatan dalam komunikasi dan sosialisasi dengan
lingkungan. Kondisi handicapped inilah yang merupakan berkebutuhan khusus,
karena untuk bersosialisasi dengan lingkungan termasuk pendidikan dan
pengajaran memerlukan perlakuan khusus.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik
dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Pembelajaran tematik
ini memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas
belajar, dan