Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus Defin (1) - 1
Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus Defin (1) - 1
Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus Defin (1) - 1
DISUSUN OLEH :
Rizka FATCHURROHMAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak setiap anak yang dilahirkan di dunia ini selalu mengalami perkembangan
normal.Banyak di antara mereka yang dalam perkembangannya mengalami
hambatan, gangguan, kelambatan, atau memiliki faktor-faktor resiko sehingga untuk
mencapai perkembangan optimal diperlukan penanganan atau intervensi khusus.
Kelompok inilah yang kemudian dikenal sebagai anak berkebutuhan khusus atau
anak luar biasa.
Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau anak luara biasa, sangat
diperlukan adanya pemahaman mengenai jenis-jenis kecacatan (anak berkebutuhan
khusus) dan akibat-akibat yang terjadi pada penderita. Anak berkebutuhan khusus
disebut sebagai anak yang cacat dikarenakan mereka termasuk anak yang
pertumbuhan dan perkembangannya mengalami penyimpangan atau kelainan, baik
dari segi fisik, mental, emosi, serta sosialnya bila dibandingkan dengan nak yang
normal.
Karakteristik spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya berkaitan
dengan tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi
tingkat perkembangan sensorik motor, kognitif, kemampuan berbahasa, keterampilan
diri, konsep diri, kemampuan berinteraksi social, serta kreatifitasnya.Adanya
perbedaan karakteristik setiap peserta didik berkebutuhan khusus, akan memerlukan
kemampuan khusus guru. Guru dituntut memiliki kemampuan beraitan dengan cara
mengombinasikan kemampuan dan bakat setiap anak dalam beberapa aspek. Aspek-
aspek tersebut meliputi kemampuan berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan cara
besosialisasikan. Hal-hal tersebut diarahkan pada keberhasilan dari tujuan akhir
pembelajaran, yaitu perubahan perilaku kearah pendewasaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan anak berkebutuhan khusus?
2. Apa saja jenis-jenis anak berkebutuhan khusus?
3. Apa saja yang menyebabkan anak menjadi berkebutuhan khusus?
4. Bagaimana cara menangani anak berkebutuhan khusus?
5. Bagaimana metode pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus?
C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan, maka akan tercapai beberapa
tujuan dalam penulisan ini. Diantaranya yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari anak berkebutuhan khusus;
2. Mengetahui jenis-jenis anak berkebutuhan khusus;
3. Mengetahui sebab-sebab terjadinya anak berkebutuhan khusus;
4. Mengetahui cara menangani anak berkebutuhan khusus;
5. Mengetahui metode pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Secara umum anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki
gangguan perkembangan atau kelainan lainnya sehingga memerlukan
penanganan secara khusus. Berkenaan dengan istilah disability, anak
berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki keterbatasan baik fisik
maupun psikis. Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa
dan anak cacat.
Adapun pengertian lain menyatakan bahwa anak berkebutuhan khusus
bersinggungan dengan perihal abnormalitas. Dalam hal ini terdapat penundaan
tumbuh kembang yang biasanya tampak di usia balita seperti baru bisa berjalan
di usia 3 tahun. Hal lain yang menjadi dasar anak tergolong berkebutuhan khusus
yaitu ciri-ciri tumbuh-kembang anak yang tidak muncul (absent) sesuai usia
perkembangannya seperti belum mampu mengucapkan satu katapun di usia 3
tahun, atau terdapat penyimpangan tumbuh-kembang seperti perilaku echolalia
atau membeo pada anak autis.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia 2013, menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak
yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan,baik fisik, mental-intelektual,
sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses
pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang
seusia dengannya.
Menurut Mulyono (2006), anak berkebutuhan khusus dapat dimaknai
dengan anak-anak yang tergolong cacat atau menyandang ketentuan dan juga
anak yang berbakat.
Banyak istilah yang dipergunakan sebagai variasi dari kebutuhan khusus,
seperti disability, impairment, dan handicap. Menurut World Health
Organization (WHO), definisi masing-masing istilah adalah sebagai berikut:
Disability yaitu keterbatasan atau kurangnya kemampuan (yang dihasilkan dari
impairment) untuk menampilkan aktivitas sesuai dengan aturannya atau masih
dalam batas normal, biasanya digunakan dalam level individu. Impairment yaitu
kehilangan atau ketidaknormalan dalam hal psikologis, atau struktur anatomi
atau fungsinya, biasanya digunakan pada level organ. Handicap yaitu
ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari impairment atau disability
yang membatasi atau menghambat pemenuhan peran yang normal pada individu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus (Heward, 2002)
adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada
umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau
fisik. Anak berkebutuhan khusus (special needs children) dapat diartikan secara
sederhana sebagai anak yang lambat (slow) atau mangalami gangguan (retarded)
yang sangat sukar untuk berhasil di sekolah sebagaimana anak-anak pada
umumnya sehingga mereka memerlukan layanan yang spesifik dan berbeda
dengan anak-anak pada umumnya.
Utami, Oktaviani. 2014. Layanan Bimbingan Belajar bagi Anak Autistik di SDN
Inklusif Ngleri Playen Gunungkidul Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan UNY, Yogyakarta.