Mbo Management
Mbo Management
Mbo Management
FAKULTAS SYARIAH
KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH 2012/ 2013
OLEH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang persamaan
Organizations environment and cultur
Dalam penulisan makalah ini kami telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, baik dari buku maupun dari teman-teman,dan dari media sosial
Saya sadar makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, bahasa maupun
penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang dapat
membangun demi penyempurnaan penulisan makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca terutama bagi penulis sendiri sebagai salah
satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu
pendidikan.
Penulis
3. Top manajer harus menjaga sistem MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana
mestinya.
4. Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua
pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai,
umpan balik terhadapnya sangat berguna.
B. Batasan Perencanaan
Menurut Newman perencanaan (planning) is deciding in advance what is to be done.
Sedangkan menurut A.Allen planning is the determination of a course of action to achieve a
desired result. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana ( When )
mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer
yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan
tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.
C. Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai
unsur-unsur perencanaan yaitu :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
D. Sifat Rencana Yang Baik
Rencana yang baik harus memuat sifat-sifat sebagai berikut :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang
menerima sehingga penafsiran yang berbeda-beda dapat ditiadakan.
2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya
bila ada perubahan keadaan maka tidak semua rencana dirubah dan dimungkinkan
diadakan penyesuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu
walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.
3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga
stabilitasnya setiap rencana harus ada dalam perimbangan.
4. Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan factor-faktor produksi
kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam
organisasi.
Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa
ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai
apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.
2. Observasi dan analisa
- Rencana sekali pakai ( single use plan ) yaitu kegiatan yang tidak digunakan lagi setelah
tercapainya tujuan dan ini sifatnya lebih terperinci hanya sekali pakai, misalnya rencana
pembelian dan pemasangan mesin komputer dalam suatu perusahaan.
- Rencana Tetap ( Standing Plan ) yaitu berupa pendekatan-pendekatan standar untuk
penanganan-penanganan situasi yang dapat diperkirakan terlebih dahulu dan akan terjadi
berulang-ulang.
Bentuk-bentuk Tujuan
Parrow membagi tujuan menjadi lima bentuk :
1. Sociental Goals, dibagi menjadi bagian-bagian karena organisasi sifatnya luas untuk
memenuhi kebutuhan dari masyarakat.
2. Output Goals, menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen dalam
bentuk konsumsi.
3. System Goals, pelaksanaan semua fungsi organisasi dilakukan dengan system yang biasa
digunakan dalam organisasi tersebut.
4. Product Goals, berdasarkan pada produk yang dihasilkan oleh organisasi atau
perusahaan.
5. Derived Goals, dihubungkan dan didasarkan pada tujuan-tujuan lainnya yang ada dalam
organisasi,
bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar
dibandingkan dengan pesaingnya).
Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat
bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin
tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaanperusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing
secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang
berbeda dengan kondisi sebelumnya
mereka untuk lebih lagi meningkatkan kualitas produk yang di hasilkan, agar mendapat
kepercayaan dari pasar..
5( lima ) pilar dalam Total quality management
Semua sistem manajemen yang menjunjung tinggi kemanusiaan di perlukan untuk menyatukan
prinsip prinsip Total quality management ke dalam setiap aspek organisasi. Bill Creech, salah
seorang dari Tim manajemen impian tahun 90-an di Amerika, telah lama menggunakan lima pilar
sebagai suatu cara untuk memberikan gambaran akan perlunya dasar yang luas bagi TQM .
Menurut Bill Creech ,Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu
dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak
mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin
yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua
yang lain. setiap pilar tergantung pada pilar yang lainnya , dan kalau salah satu lemah sendirinya
yang lain akan lemah.
Penerapan TQM dalam Organisasi
Didalam 5 pilar manajemen kualitas terpadu , organisasi merupakan pilar di tengah. Cara kita
berorganisasi jelas mempengaruhi semua unsur dan kegiatan yang lain. Organisasi adalah
kerangka kerja yang diandalkan oleh seluruh sistem manajemen untuk mendapatkan hasil kerja
yang efisien. Untuk alasan tersebut organisasi lebih dari sesuatu dalam menentukan kesehatan
dan vitalitas keseluruhan dari sistem. Pengalaman menunjukan bahwa beberapa struktur
organisasi hanya cocok untuk sistem sentralisasi,
sedangkan yang lain hanya cocok untuk sistem desentralisasi. Penetapan sentralisme pada input
dan ketergantungan pada peraturan yang berlebihan menekan semangat manusia . Perlakuan
yang kasar terhadap factor sistem manusia memuat orang merasa terasing dan juga bisa
memadamkan motivasi kita. Sebaliknya struktur desentralisasi mempermudah pemimpin dan
membebaskan kreatifitas. Sebenarnya. Pertanyaaan kuncinya adalah organisasi mengembangkan
atau meredam semangat manusia. Oleh karena itu bagaimana kita memilih organisasi yang dapat
melambungkan dan organisasi yang dapat memjatuhkan kita. Berkenaan dengan hal itu ,
memikirkan struktur sebuah organisasidalam arti vertical merupakan hal yang tradisional.
Seertisebuah pyramid dengan sebuah puncak, suatu
dasar, dengan berlapis lapis manajemen diantaranya. Tetapi ini dapat juga di pikirkan sebagai
sebuah segitiga , yang terletak pada sebuah sisinya, ada bagian depan dan belakang. Semakin
tinggi rasio gigi ke ekor dari organisasi itu. Tak perlu di pertanyakan lagi, semakin sengitnya
persaingan dalam era globaliasi, semakin banyak gigi yang diperlukan. Karyawan di bagian depan,
di ujung tombak yang langsung berhadapan dengan pelanggan dan pesaing.
Kebanyakan dalam bisnis Amerika menyebut karyawan sebagai Frontline
(garis depan), tetapi itu hanya berupa pemikiran depan ke belakang. Dalam analisis akhir, peran
dimenangkan dengan apa yang terjadi di depan .Hasil akhir dari persaingan ekonomi antar
organisasi dan antar negara ditentukan dengan cara yang tepat sama. Hasil akhirnya tergantung
pada pelaksana ujung tombak. Oleh karena itu pemikiran konseptual mengenai organisasi harus
dimulai dari bawah (di bagian depan) dan di lanjutkan dari situ, dengan focus yang semakin
terpusat pada cara membuat struktur tebaik bagi organisasi dan mengatur agar baggian garis
depan menjadi kompeten, kreatif, dan memberikan komitmennya sebagai prasyarat untuk sukses.
Perubahan sekarang sudah menyebar ke mana mana dan proses mutu diucapkan oleh banyak
orang. Tetapi hanya sedikit terjadi perubahan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh
kebanyakan perusahaan sedang memandang proses yang terjadi bukan merupakan perpanjangan
dari permintaaan mereka dari seluruh organisasi. Ini merupakan penghapusan yang serius karena
di situklah kerusakan paling menyedihkan akibat sentralisme. Struktur yang di hasilkan nya dan
tergantung dalam rangka.
mendukung ajarannya adalah kebalikan dari cepat tanggap dan fleksibilitas. Dan hal itu membuat
kuno dan tidak cocok dengan persaingan gerak cepat dari zaman globalisasi. Sementara beberapa
praktisi.sentralisme yang penuh keyakinan mengaku mendukung perubahan , dalam kenyataanya
perubahan tadi hanyalah tambal sulam pada suatu sistem yang pada dasarnya demikian rusak
seingga kegunaan dari tambalan tadi demikian kecil.
Sistem Management Kualitas
Pengertian Sistem
Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu
Systema, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan SYSTEM, yang mempunyai satu
pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Berikut ini pengertian sistem yang di
berikan oleh para ahli :
Buckley
Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya
saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. (A whole that functions as a whole by virtue of
interdependence of its parts).
Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (nonhuman) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut
dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
Pengertian ini, mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen
dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan
koordinasi yang tepat, maka kegiatan masing-masing komponen, sub-sistem, atau bidang dalam
suatu organisasi akan kurang saling mendukung.
B.S. Blanchard (1990)
Engineering System adalah aplikasi yang efektif dari usaha-usaha ilmu pengetahuan dan
engineering dalam rangka mewujudkan kebutuhan operasional menjadi suatu sistem konfigurasi
tertentu, melalui proses yang saling terkait berupa definisi keperluan analisis fungsional, sintesis,
optimasi, desain, tes, dan evaluasi.
Pemakaian sistem dapat di golongkan secara garis besar dalam 2 golongan pemakaian yaitu :
1. Menunjukan pada suatu bentuk fisik, sesuatu wujud benda, abstrak maupun konkrit termasuk
juga konsepsi yang dikenal dengan deskriptif
2. Menunjukan suatu metode atau tata-cara yang dikenal dengan preskriptif
Sistem paling sering digunakan untuk menunjukan pengertian metode atau cara dan sesuatu
himpunan unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan.
Deskriptif / Preskriptif
Ini sebuah mobil. Ini sebuah mobil yg bisa memberi layanan transportasi ekonomis. Ini program
investasi yang akan meningkatkan deviden. Ini perlengkapan keamanan yang akan mencegah
kecelakaan contoh tersebut di atas menunjukan pada suatu wujud barang atau benda dalam
pengertian deskriptif yang berlainan dengan benda yang dipergunakan dalam pengertian
preskriptif yaitu sebagai suatu metode atau alat untuk mencapai sesuatu.
Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode ini dikenal dalam pengertian umum sebagai
pendekatan sistem yang merupakan penerapan metode ilmiah dalam memecahkan suatu
masalah. Ada banyak penyebab atas terjadinya sesuatu masalah. Jadi pendekatan sistem
menyadari adanya kerumitan di dalam kebanyakan permasalahan. Misalnya dalam kasus suatu
kecelakaan mobil kita tidak bisa menganggap terjadinya kecelakaan akibat mobil dijalankan
ngebut. Apabila dikaji lebih cermat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kecelakaan mobil.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa banyak manfaat yang kita peroleh dengan mengambil
kesimpulan atau keputusan secara sistematik ini.
Defenisi Sistem
Adalah sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau menyusun skema atau tata cara
melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan,
mendayagunakan atau mengolah atau memberlakukan persayaratan produk, jadwal, bahan
mentah, dan daya listrik yang diubah menjadi daya mekanik guna menghasilkan karya, produk
dan informasi yang telah direncanakan atau ditetapkan pada saat para langganan
memerlukannya.
Sistem Informasi Manajemen. Sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan alat perlengkapan
pengolah data memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data (mengolah data dan
bahan) untuk mengurangi ketidakpastian di dalam pembuatan keputusan dengan menghasilkan
atau memberikan informasi bagi/kepada pimpinan pada saat pimpinan tersebut bisa
mempergunakannya seefisien-efisiennya.
Sistem Organisasi Usaha. Sekumpulan orang mencari dan mengolah sumbersumber material dan
informasi untuk mencapai berbagai macam tujuan bersama termasuk keuntungan ekonomi bagi
perusahaan dengan menyelenggarakan pembelanjaan atau penganggaran, perancangan,
memproduksi dan pemasaran. guna menghasilkan produk akhir dan berhasil memasarkannya
sebanyak jumlah minimum tertentu per tahunnya.
Jika diperhatikan ketiga contoh di atas, maka nampak ada unsur difinisi yang selalu ada yaitu:
1. Sehimpunan Unsur
2. Tujuan Sistem
3. Wujud Hasil Kegiatan atau Proses Sistem dalam Kurun Waktu sistem konstruksi
DAFTAR PUSTAKA
Daft, R. L. 2007. Management. Sixth Edition, Cengage Learning Asia Pte Ltd. Diana Angelica
(penerjemah) Manajemen. Buku 1, Edisi 6. Salemba Empat, Jakarta.
Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:Rajawali Pers.
Dhewayani.2011.Bahan Ajar untuk SMAN7 Bandung. Bandung.
http://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/