Mbo Management

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

FAKULTAS SYARIAH
KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH 2012/ 2013

MBO, STRATEGIC, QUALITY MANAJEMEN

OLEH

FARIDA DESTRIYANA (10010212114)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang persamaan
Organizations environment and cultur
Dalam penulisan makalah ini kami telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, baik dari buku maupun dari teman-teman,dan dari media sosial
Saya sadar makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, bahasa maupun
penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang dapat
membangun demi penyempurnaan penulisan makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca terutama bagi penulis sendiri sebagai salah
satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu
pendidikan.

Bandung, Maret 2013

Penulis

Management Bay Objective ( MBO )


Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of
Management pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai
manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (Management by Result),
Goals management, Work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya sama.
Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam
perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal
maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali
atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kegiatan MBO singkatan dari management by
objective yaitu proses partisipasi yang melibatkan bawahan dan para manajer dalam setiap
tingkatan organisasi yang dirumuskan dengan bentuk misi atau sasaran, yang dapat diukur
dimana penggunaan ukuran ini sebagai pedoman bagi pengoperasian satuan kerja.
L. Sistem Management By Objective Yang Efektif
1. Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi, sehingga dia harus
berjumpa dengan bawahannya untuk memberikan penetapan tujuan dan menilainya.
2. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat
diukur, sehingga antara manajer dan bawahan mempunyai gagasan yang jelas tentang apa
yang diharapkan oleh manajemen puncak, sehingga dapat diketahui antara individu
dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
3. Tujuan perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan
bersama dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa
yang akan dicapai.
4. Perlunya partisipasi semua pihak, dimana semakin besar partisipasi dari semua anggota,
maka semakin besar tujuan yang akan tercapai.
5. Otonomi dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya.
6. Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan.
M. Kebaikan dan Kelemahan MBO
Kebaikan : Kelemahan :
1. Mengetahui apa yang diharap-harapkan dari organisasi.
2. Membantu manajer membuat tujuan dan sasaran.
3. Memperbaiki komunikasi vertikal antara manajer dengan bawahan
4. Membuat proses evaluasi. 1. Kelemahan yang melekat pada proses MBO, dalam
konsumsi waktu dan biaya yang besar.
2. Dalam hal pengembangan dan implementasi program-program MBO.
N. Unsur-unsur Efektivitas MBO
1. Agar MBO sukses maka manajer harus memahami dan mempunyai trampilan secara
mengetahui kemanfaatan dan kegunaan dari MBO.
2. Tujuan merupakan hal yang realistis dan mudah dipahami oleh siapapun juga, sehingga
tujuan ini sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi kerja dari manajer, apakah dia
berhasil dalam tugasnya atau gagal.

3. Top manajer harus menjaga sistem MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana
mestinya.
4. Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua
pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai,
umpan balik terhadapnya sangat berguna.
B. Batasan Perencanaan
Menurut Newman perencanaan (planning) is deciding in advance what is to be done.
Sedangkan menurut A.Allen planning is the determination of a course of action to achieve a
desired result. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana ( When )
mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer
yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan
tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.
C. Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai
unsur-unsur perencanaan yaitu :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan
2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
D. Sifat Rencana Yang Baik
Rencana yang baik harus memuat sifat-sifat sebagai berikut :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang
menerima sehingga penafsiran yang berbeda-beda dapat ditiadakan.
2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya
bila ada perubahan keadaan maka tidak semua rencana dirubah dan dimungkinkan
diadakan penyesuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu
walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.
3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga
stabilitasnya setiap rencana harus ada dalam perimbangan.
4. Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan factor-faktor produksi
kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam
organisasi.
Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa
ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai
apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.
2. Observasi dan analisa

Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan


(Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya
untuk ditentukan mana yang digunakan.
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam
pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar
tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan
efektivitas dan lain sebagainya.
4. Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan
cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinankemungkinan yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.
Siapa Pembuat Rencana ?.
1. Panitia Perencanaan
Panitia ini terdiri dari beberapa unsure yang mewakili beberapa pihak, yang masingmasing membawakan misinya untuk menghasilkan suatu rencana, dengan harapan
rencana yang dibuat akan lebih baik.
2. Bagian Perencanaan
Seringkali tugas perencanaan, merupakan tugas rutin dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Ini merupakan satu unit dalam suatu organisasi yang bertugas khusus
membuat rencana. Jadi disini tidak ada unsur perwakilan yang mewakili suatu bagian
dalam organisasi.
3. Tenaga Staf
Pada sebuah organisasi atau perusahaan ada dua kelompok fungsional yaitu :
- Pelaksana, tidak disamakan dengan pimpinan yaitu kelompok yang langsung menangani
pekerjaan
- Staf (pemikir) yaitu kelompok yang tidak secara langsung menghasilkan barang atau
produk perusahaan, tugasnya menganalisa fakta-fakta untuk kemudian merencanakan
sesuatu guna.
Bentuk-bentuk Perencanaan
1. Recana Global (Global Plan)
Analisa penyusunan recana global terdiri atas:
- Strenght yaitu kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan
- Weaknesses, memperhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi yang bersangkutan.
- Opportunity yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi
- Treath yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi
2. Rencana Stategik (Strategic Plan)
Bagian dari rencana global yang lebih terperinci. Dimana dengan menyusun kerangka kerja
yang akan dilakukan untuk mencapai rencana global, dimensi waktunya adalang jangka
panjang. Dalam pencapaiannya dilakukan dengan system prioritas. Mana yang akan dicapai
terlebih dahulu.
Rencana ini meliputi perencanaan terhadap kegiatan-kegiatan operasional dan bersifat
jangka pendek.

- Rencana sekali pakai ( single use plan ) yaitu kegiatan yang tidak digunakan lagi setelah
tercapainya tujuan dan ini sifatnya lebih terperinci hanya sekali pakai, misalnya rencana
pembelian dan pemasangan mesin komputer dalam suatu perusahaan.
- Rencana Tetap ( Standing Plan ) yaitu berupa pendekatan-pendekatan standar untuk
penanganan-penanganan situasi yang dapat diperkirakan terlebih dahulu dan akan terjadi
berulang-ulang.
Bentuk-bentuk Tujuan
Parrow membagi tujuan menjadi lima bentuk :
1. Sociental Goals, dibagi menjadi bagian-bagian karena organisasi sifatnya luas untuk
memenuhi kebutuhan dari masyarakat.
2. Output Goals, menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen dalam
bentuk konsumsi.
3. System Goals, pelaksanaan semua fungsi organisasi dilakukan dengan system yang biasa
digunakan dalam organisasi tersebut.
4. Product Goals, berdasarkan pada produk yang dihasilkan oleh organisasi atau
perusahaan.
5. Derived Goals, dihubungkan dan didasarkan pada tujuan-tujuan lainnya yang ada dalam
organisasi,

Manajemen Strategis(Strategic Management)

adalah seni dan ilmu untuk


memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuanya.
Tahapan dalam Manajemen Stategis
Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap :
1. Formulasi Strategis
Termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman
eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan
jangka panjang, merumuskan alternative strategi, dan memilih strategi tertentu yang
akan dilaksanakan.
2. Implementasi Strategi
Mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan,
memotivasi karyawan, dan mengalokasi SD sehingga strategi yang telah diformulasikan
dapat dijalankan.
3. Evaluasi Strategis
Tahap final dalam manajemen strategis. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategis adalah (1)
meninjau ulang factor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini. (2)
mengukur kinerja (3) mengambil tindakan korektif.

ISTILAH PENTING DALAM MANAJEMEN STRATEGIS


Keunggulan Kompetitif
Didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan dengan sangat baik oleh sebuah
perusahaan dibandingkan dengan oesaingnya
Penyusun Strategis
Adalah individu yang paling bertanggung jawab atas kesuksesan atau kegagalan
organisasi. Misalnya CEO, presiden direktur, pemilik dan ketua dewan direksi.
Pernyataan Visi dan Misi
Pernyataan visi yang menjawab pertanyaan, Ingin menjadi apakah kita?
mengembangkan pernyataan visi sering dianggap sebagai tahap pertama dalam
perencanaan strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi.
Pernyataan misi merupakan pernyyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu
perusahaan dengan perusahaan sejenis.
Peluang dan Ancaman Eksternal
Peluang dan ancaman eksternal mengacu pada ekonomi,social, budaya demografis,
lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi, serta tren kompetisi dan kejadian yang
secara signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi dimasa depan.
Peluang dan ancaman sebagian,besar berada diluar kendali organisasi, sehingga disebut
eksternal.
Kekuatan dan Kelemahan Internal
Merupakan aktivitas organisasi yang dapat dikontrol yang dijalankan dengan sangat baik
atau sangat buruk. Muncul dalam aktivitas manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan system informasi manajemen dari
sebuah bisnis.
Tujuan Jangka Panjang
Tujuan adalah hasil yang spesifik yang ingin dicapai suatu organisasi untuk menjalankan
misi dasarnya. Jangka panjang artinya lebih dari satu tahun.
Strategi
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat
mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi
pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan join venture.
Tujuan Tahunan
Merupakan target jangka pendek yang harus dicapai organisasi untuk mencapai tujuan
jangka panjang.
Kebijakan
Kebijakan merupakan alat untuk mencapai tujuan tahunan. Kebijakan mencakup
pedoman, peraturan, dan prosedur yang dibuat untuk mendukung usaha mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIS


Manfaat Finansial
Bisnis yang menggunakan konsep manajemen strategis menunjukan perbaikan yang
signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktivitas dibandingkan dengan
perusahaan tanpa aktivitas perencanaan yang sistematis.
Manfaat Nonfinansial
Greenley menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi
b. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen
c. Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas control dan kordinasi yang baik
d. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahaan yang jelek
e. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan baik tujuan yang telah
ditetapkan
f. Memungkinkan alokasi waktu dan SD yang lebih efektif untuk peluang yang telah
teridentifikasi
g. Menciptakan kerangka kerja utk komunikasi internal diantara staff
h. Membantu mengintegrasikan perilaku individu ke dalam usaha bersama
i. Memberikan dasar utk mengklarifikasi tanggung jawab individu
j. Mendorong pemikiran ke masa depan
k. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi dan antusias utk menghadapi masalah
dan peluang
l. Mendorong terciptanya sikap positif terhadap perubahan
m. Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen suatu bisnis
1. Pengertian Manajemen Strategis
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin
mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan
manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam
perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai
negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang
telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang
lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland &
Robert E. Hoslisson (1997,XV)
Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing dan
mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.
2. Tantangan Manajemen Strategis
Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar AT&T
dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar di Amerika
Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah gagal,

bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar
dibandingkan dengan pesaingnya).
Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat
bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin
tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaanperusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing
secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang
berbeda dengan kondisi sebelumnya

Manajemen Kualitas (Quality Management)


Pengertian Mutu ( Kualitas )
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh
dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan
kebutuhan tertentu. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter
produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara
pengendaliannya.
Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu
proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat
pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi,
keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya
adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan,
tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.
Pengertian Manajemen Mutu
Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan
menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan
kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang
manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal
yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.
Proses management proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal
hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya
sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.
Management kualitas Proyek
Pada bagian ini di fokuskan pada proses dari management proyek. Ada 2 model atau teknik yang
telah sukses di gabungkan dan di terapkan dalam pelatihan di konsultan konsultan konstruksi
dalam meningkatkan kinerja proses dari management proyek, antara lain : Continuous Quality
Model dan Process Quality Management Model.
Continuous Quality Management
Merupakan cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan untuk
meningkatkan proses bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang ingin
mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industrisasi yang cepat.

Process Management Model


Model atau cara ini digunakan menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis .
Ini membangun dasar pondasi yang mana Continous Quality Management Model meneruskan
mengadakan suatau analisis yang terhadap langkah langkah dan proses dalam meningkatkan dan
memanfaatkan kesempatan yang ada.
Penggunaan kualitas dalam proyek konstruksi
Management kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang umum di gunakan untuk
mendapatkan suatu kualitas yang diinginkan. Dan kualitas suatu proyek adalah masalah yang
khusus yang mana wajib memerlukan penafsiran yang khusus pula.
Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :
Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien
Kualitas dari proses disain
Kualitas Material dan komponen
Kualitas dari kumpulan proyek
Kualitas dari kegiatan management proyek
Management proyek sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek
Syarat Penggunaan dalam Quality Management
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam konteks
konstruksi beberapa akan di jelaskan.
1. Inspeksi
Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses konstruksi untuk memeriksa apakah
standard spesifikasi udah di capai.
2. Quality control
Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar
mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring, mengeliminir
problem yang diketahui, mengurangi penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usahausaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh
dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan
kebutuhan tertentu. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter
produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara
pengendaliannya.
Quality Assurance
Pemastian Mutu (Quality Assurance) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang
diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.
Aktivitasnya mencakup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal termasuk merumuskan
kebutuhan pelanggan. Maksud dari Quality assurance ini adalah mengidentifikasi kemajuan dari
kualitas. Quality assurance mengevaluasi cost dari proyek secara keseluruhan secara teratur
untuk menetapkan anggaran yang keluar relevan dan sesuai dengan standard kualitas.
Total Quality Management (management kualitas terpadu )
Pada tahun-tahun sekarang sangat sangat penting meningkatkan kualitas dari sebuah produk
yang di hasilkan . Tekanan ini banyak datang dari perusahaan -perusahaan besar internasional
seperti perusahaan mobil dan computer. Persaingan antar perusahaan tersebut lebih memaksa

mereka untuk lebih lagi meningkatkan kualitas produk yang di hasilkan, agar mendapat
kepercayaan dari pasar..
5( lima ) pilar dalam Total quality management
Semua sistem manajemen yang menjunjung tinggi kemanusiaan di perlukan untuk menyatukan
prinsip prinsip Total quality management ke dalam setiap aspek organisasi. Bill Creech, salah
seorang dari Tim manajemen impian tahun 90-an di Amerika, telah lama menggunakan lima pilar
sebagai suatu cara untuk memberikan gambaran akan perlunya dasar yang luas bagi TQM .
Menurut Bill Creech ,Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu
dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak
mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin
yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua
yang lain. setiap pilar tergantung pada pilar yang lainnya , dan kalau salah satu lemah sendirinya
yang lain akan lemah.
Penerapan TQM dalam Organisasi
Didalam 5 pilar manajemen kualitas terpadu , organisasi merupakan pilar di tengah. Cara kita
berorganisasi jelas mempengaruhi semua unsur dan kegiatan yang lain. Organisasi adalah
kerangka kerja yang diandalkan oleh seluruh sistem manajemen untuk mendapatkan hasil kerja
yang efisien. Untuk alasan tersebut organisasi lebih dari sesuatu dalam menentukan kesehatan
dan vitalitas keseluruhan dari sistem. Pengalaman menunjukan bahwa beberapa struktur
organisasi hanya cocok untuk sistem sentralisasi,
sedangkan yang lain hanya cocok untuk sistem desentralisasi. Penetapan sentralisme pada input
dan ketergantungan pada peraturan yang berlebihan menekan semangat manusia . Perlakuan
yang kasar terhadap factor sistem manusia memuat orang merasa terasing dan juga bisa
memadamkan motivasi kita. Sebaliknya struktur desentralisasi mempermudah pemimpin dan
membebaskan kreatifitas. Sebenarnya. Pertanyaaan kuncinya adalah organisasi mengembangkan
atau meredam semangat manusia. Oleh karena itu bagaimana kita memilih organisasi yang dapat
melambungkan dan organisasi yang dapat memjatuhkan kita. Berkenaan dengan hal itu ,
memikirkan struktur sebuah organisasidalam arti vertical merupakan hal yang tradisional.
Seertisebuah pyramid dengan sebuah puncak, suatu
dasar, dengan berlapis lapis manajemen diantaranya. Tetapi ini dapat juga di pikirkan sebagai
sebuah segitiga , yang terletak pada sebuah sisinya, ada bagian depan dan belakang. Semakin
tinggi rasio gigi ke ekor dari organisasi itu. Tak perlu di pertanyakan lagi, semakin sengitnya
persaingan dalam era globaliasi, semakin banyak gigi yang diperlukan. Karyawan di bagian depan,
di ujung tombak yang langsung berhadapan dengan pelanggan dan pesaing.
Kebanyakan dalam bisnis Amerika menyebut karyawan sebagai Frontline
(garis depan), tetapi itu hanya berupa pemikiran depan ke belakang. Dalam analisis akhir, peran
dimenangkan dengan apa yang terjadi di depan .Hasil akhir dari persaingan ekonomi antar
organisasi dan antar negara ditentukan dengan cara yang tepat sama. Hasil akhirnya tergantung
pada pelaksana ujung tombak. Oleh karena itu pemikiran konseptual mengenai organisasi harus
dimulai dari bawah (di bagian depan) dan di lanjutkan dari situ, dengan focus yang semakin
terpusat pada cara membuat struktur tebaik bagi organisasi dan mengatur agar baggian garis
depan menjadi kompeten, kreatif, dan memberikan komitmennya sebagai prasyarat untuk sukses.

Perubahan sekarang sudah menyebar ke mana mana dan proses mutu diucapkan oleh banyak
orang. Tetapi hanya sedikit terjadi perubahan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh
kebanyakan perusahaan sedang memandang proses yang terjadi bukan merupakan perpanjangan
dari permintaaan mereka dari seluruh organisasi. Ini merupakan penghapusan yang serius karena
di situklah kerusakan paling menyedihkan akibat sentralisme. Struktur yang di hasilkan nya dan
tergantung dalam rangka.
mendukung ajarannya adalah kebalikan dari cepat tanggap dan fleksibilitas. Dan hal itu membuat
kuno dan tidak cocok dengan persaingan gerak cepat dari zaman globalisasi. Sementara beberapa
praktisi.sentralisme yang penuh keyakinan mengaku mendukung perubahan , dalam kenyataanya
perubahan tadi hanyalah tambal sulam pada suatu sistem yang pada dasarnya demikian rusak
seingga kegunaan dari tambalan tadi demikian kecil.
Sistem Management Kualitas
Pengertian Sistem
Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu
Systema, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan SYSTEM, yang mempunyai satu
pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Berikut ini pengertian sistem yang di
berikan oleh para ahli :

Buckley
Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya
saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. (A whole that functions as a whole by virtue of
interdependence of its parts).
Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (nonhuman) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut
dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
Pengertian ini, mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen
dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan
koordinasi yang tepat, maka kegiatan masing-masing komponen, sub-sistem, atau bidang dalam
suatu organisasi akan kurang saling mendukung.
B.S. Blanchard (1990)
Engineering System adalah aplikasi yang efektif dari usaha-usaha ilmu pengetahuan dan
engineering dalam rangka mewujudkan kebutuhan operasional menjadi suatu sistem konfigurasi
tertentu, melalui proses yang saling terkait berupa definisi keperluan analisis fungsional, sintesis,
optimasi, desain, tes, dan evaluasi.
Pemakaian sistem dapat di golongkan secara garis besar dalam 2 golongan pemakaian yaitu :
1. Menunjukan pada suatu bentuk fisik, sesuatu wujud benda, abstrak maupun konkrit termasuk
juga konsepsi yang dikenal dengan deskriptif
2. Menunjukan suatu metode atau tata-cara yang dikenal dengan preskriptif
Sistem paling sering digunakan untuk menunjukan pengertian metode atau cara dan sesuatu
himpunan unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan.
Deskriptif / Preskriptif
Ini sebuah mobil. Ini sebuah mobil yg bisa memberi layanan transportasi ekonomis. Ini program
investasi yang akan meningkatkan deviden. Ini perlengkapan keamanan yang akan mencegah

kecelakaan contoh tersebut di atas menunjukan pada suatu wujud barang atau benda dalam
pengertian deskriptif yang berlainan dengan benda yang dipergunakan dalam pengertian
preskriptif yaitu sebagai suatu metode atau alat untuk mencapai sesuatu.
Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode ini dikenal dalam pengertian umum sebagai
pendekatan sistem yang merupakan penerapan metode ilmiah dalam memecahkan suatu
masalah. Ada banyak penyebab atas terjadinya sesuatu masalah. Jadi pendekatan sistem
menyadari adanya kerumitan di dalam kebanyakan permasalahan. Misalnya dalam kasus suatu
kecelakaan mobil kita tidak bisa menganggap terjadinya kecelakaan akibat mobil dijalankan
ngebut. Apabila dikaji lebih cermat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kecelakaan mobil.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa banyak manfaat yang kita peroleh dengan mengambil
kesimpulan atau keputusan secara sistematik ini.
Defenisi Sistem
Adalah sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau menyusun skema atau tata cara
melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan,
mendayagunakan atau mengolah atau memberlakukan persayaratan produk, jadwal, bahan
mentah, dan daya listrik yang diubah menjadi daya mekanik guna menghasilkan karya, produk
dan informasi yang telah direncanakan atau ditetapkan pada saat para langganan
memerlukannya.
Sistem Informasi Manajemen. Sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan alat perlengkapan
pengolah data memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data (mengolah data dan
bahan) untuk mengurangi ketidakpastian di dalam pembuatan keputusan dengan menghasilkan
atau memberikan informasi bagi/kepada pimpinan pada saat pimpinan tersebut bisa
mempergunakannya seefisien-efisiennya.
Sistem Organisasi Usaha. Sekumpulan orang mencari dan mengolah sumbersumber material dan
informasi untuk mencapai berbagai macam tujuan bersama termasuk keuntungan ekonomi bagi
perusahaan dengan menyelenggarakan pembelanjaan atau penganggaran, perancangan,
memproduksi dan pemasaran. guna menghasilkan produk akhir dan berhasil memasarkannya
sebanyak jumlah minimum tertentu per tahunnya.
Jika diperhatikan ketiga contoh di atas, maka nampak ada unsur difinisi yang selalu ada yaitu:
1. Sehimpunan Unsur
2. Tujuan Sistem
3. Wujud Hasil Kegiatan atau Proses Sistem dalam Kurun Waktu sistem konstruksi

DAFTAR PUSTAKA
Daft, R. L. 2007. Management. Sixth Edition, Cengage Learning Asia Pte Ltd. Diana Angelica
(penerjemah) Manajemen. Buku 1, Edisi 6. Salemba Empat, Jakarta.
Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:Rajawali Pers.
Dhewayani.2011.Bahan Ajar untuk SMAN7 Bandung. Bandung.
http://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/

Anda mungkin juga menyukai