Ringkasan 6 Manajemen Piutang
Ringkasan 6 Manajemen Piutang
Ringkasan 6 Manajemen Piutang
Nim : 12160080
Manajemen Piutang
A. Kebijakan kredit dan Penagihan
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan
oleh manajer
keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan
keuntungan
penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu
kredit, potongan
kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang
yang tidak
dibayar.
Setiap perubahan kebijaksanaan kredit yang dilakukan korporasi akan
merupakan keputusan yang menyangkut trade-of antara kenaikan
profitabilitas di satu sisi dan resiko di sisi lain. Manajemen kredit menyangkut
bidang keputusan sebagai berikut:
- Analisis risiko kredit
- Menetapkan standar untuk menerima atau menolak risiko kredit
- Menspesifikasikan syarat kredit
- Memutuskan bagaimana membiayai piutang usaha kredit yang ada
- Menetapkan siapa yang menanggung risiko kredit
- Menetapkan kebijakan dan praktik penagihan
- Menghindari optimisasi yang kurang dari masing-masing departemen.
Untuk meningkatakan kualitas kredit dibuat kriteria penilaian kredit yaitu 5C:
- Character (kepribadian), dari pihak yang berwewenang dari pembelian
kredit yang berkaitan dengan kepercayaan perusahaan pada janji yang
bersangkutan untuk melunasi hutang dagangnya.
- Capacity (Kemampuan), penilaian subjektif yang diukur dari prestasi
bisnisnya di masa lampau.
- Capital (Modal), dapat dilihat dari posisi keuangan perusahaan dengan
mengukur struktur modalnya dan likuiditasnya.
- Collateral (Jaminan berupa dana tunai pada giro)
- Condition (Kondisi ekonomi yang berdampak pada usaha pelanggan)
1. Standar Kredit
2. Syarat Kredit
Lima aspek syarat kredit yaitu sifat ekonomik produk, kondisi penjual,
kondisi pembeli, periode kredit, dan potongan tunai.
- Sifat Ekonomik Produk
Barang-barang dengan perputaran penjualan yang tinggi dijual
dengan syarat kredit yang relatif pendek, pembeli menjual kembali
dengan cepat, yang menghasilkan uang tunai sehingga mampu
membayar kepada pemasok.
- Kondisi Penjual
Penjual yang keuangannya lemah membutuhkan uang tunai
atau syarat kredit yang ditawarkannya berjangka sangat pendek.
- Kondisi Pembeli
Pada umumnya pengecer yang sehat keuangannya menjual
secara kredit, dan sebaliknya menerima kredit yang lebih lama.
- Periode Kredit
Melonggarkan periode kredit dapat mendorong kenaikan
penjualan, akan tetapi biaya atas dana yang terikat pada piutang
dagang akan meningkat.
- Potongan Tunai
Potongan tunai adalah reduksi harga didasarkan atas
pembayaran yang dilakukan selama periode waktu yang ditentukan.
Proses penagihan itu bisa mahal dalam pengertian biaya yang jarus
dikeluarkan maupun pengertian kehilangan hubungan baik (pelanggan
tidak senang utangnya dialihkan ke perusahaan penagih. Akan tetapi,
setidaknya sikap tegas diperlukan guna mencegah penguluran waktu
pembayaran serta kerugian yang akan diderita. Keseimbangan biaya dan
manfaat harus selalu dipertimbangkan dari berbagai kebijakan penagihan
yang berbeda.