Suap 11

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

SUAP MENYUAP

REVISI MAKALAH
Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Hadits
Dosen Pengampu : Suhadi, M.Si

Disusun Oleh :
1.
2.

Nurul Ariyani
( 1320310081 )
Nining Istiqomah ( 1320310097 )
Kelas : MBS 3C

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


JURUSAN SYARIAH/MBS
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini seringkali kita mendengar istilah suap menyuap. Dalam Agama
Islam, suap merupakan suatu tindakan yang dilarang atau diharamkan. Dalam dunia
profesi, seseorang dihadapkan masalah tentang menyuap. Apakah ia tertarik untuk
melakukan perbuatan tersebut atau menolaknya. Akan tetapi banyak dari mereka
yang melakukan suap menyuap. Sedikit diantara mereka yang berbuat jujur. Yang
mereka inginkan hanyalah kehidupan dunia saja, tidak memikirkan apakah
perbuatan tersebut baik dimata manusia juga dimata Allah, dan tidak
memikirkanbagaimana dampak selanjutnya jika melakukan suap. Terlintas yang
ada dipikirann mereka hanyalah kesenangan semata untuk memuaskan diri.
Suap hanya akan merugikan diri sendiri dan masyarakat. Suap merupakan
perbuatan dosa dan bathil karena merampas apa yang bukan haknya. Dalam
pekerjaan khususnya sebagai pejabat, terjebak dalam dunia suap menyuap. Sebab
batas antara kekuatan iman dan terjerumus kedalam suatu godaan hanyalah tipis
sekali. Manusia itu mudah tergoda. Terkadang tidak menyadari akibat
ketergodaannya yang dapat menimbulkan kerugian terhadap dirinya juga
sesamanya. Maka dari itu makalah kami akan membahas tentang hadits-hadits yang
berkaitan dengan suap agar dapat kita pelajari selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hadits yang berkaitan dengan suap menyuap ?
2. Bagaimana biografi perawi dalam hadits tersebut ?
3. Bagaimana kesimpulan dari hadits tersebut ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits Yang Berkaitan Dengan Suap Menyuap
1. Hadits pertama :

a.

Tentang Suap termasuk kufur


:
( )
Artinya : Suap menyuap dalam masalah hukum adalah kufur, sedangkan
dikalangan orang biasa adalah dosa yang sangat keji. ( HR.Thabrani dengan
periwayat yang terpercaya/tsiqah ). 1
b.

Mufrodat :

c.

Suap menyuap
hukum
Kufur
Dosa yang kecil

Takhrij Hadits
Hadits ini

diriwayatkan oleh Thabrani dengan periwayat yang terpercaya/tsiqah .


d. Penjelasan Hadits
Apabila seorang hakim menerima hadiah, berarti dia menerima
barang yang haram. Dan jika ia menerima risywah sampailah dia kederajat
kufur. Kufur atau kafirnya orang yang melakukan suap dalam soal hukum
bukan karena tindakan penyuapannya, tetapi karena ia merubah yang halal
menjadi haram atau yang haram menjadi halal. Tindakan seperti itu telah
disepakati oleh ulama sebagai salah satu penyebab kekufuran.
2.

Hadits Kedua
a. Tentang kutukan Allah atas pemberi dan penerima suap

Muhammad Ahmad Isawi, Tafsir Ibnu Masud, Pustaka Azzam : Jakarta, 2009, hlm.
244
1

Artinya : Dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Kutukan Allah menimpa atas orang yang menyuap dan orang yang menerima
suap. 2
b. Mufrodat :
Kutukan
Orang yang menyuap
Orang yang menerima
Hukum
c.

d.

Takhrij Hadits
Hadits ini di riwayatkan oleh Ahmad II/164 no.6532, Abu Dawud
II/324 no. 3580, dan At-Tirmudzi III/623 no. 1337. 3
Penjelasan Hadits
Penyuapan merupakan perbuatan haram

pelakunya

akan

dimasukkan kedalam neraka, bahkan dimasukkan pula kedalamnya orang


yang disuap. Berapa banyak kerusakan yang diakibatkan oleh perbuatan
ini, dan yang paling parah ialah apabila dimaksudkan untuk melicinkan
perkara yang bathil dan menghambat perkara yang Hak. 4
Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melaknat penyuap
dan orang yang disuap ( dalam kitab An-Nihayah tertera Ar Rasyi artinya
orang yang memberikan uang suap agar si hakim menolongnya untuk
suatu perbuatan bathil dan murtasyi artinya orang yang menerima uang
suap tersebut ). 5
3.

Hadits Ketiga
a. Tentang kutukan Allah pada perantara suap

Abu Bakar Muhammad, Hadits Tarbawi III, Karya Abditama : Surabaya, 1997, hlm.
250
3
https://abufawaz.wordpress.com/2012/10/05/suap-menyuap-yang-halal-dan-yangharam-dalam-agama-Islam/ (diakses pada tanggal 10 November 2014 pukul 09.45 WIB)
4
Sayyid Ahmad Al Hasyimi, Syarah Mukhtaarul Ahadits, Sinar Baru Algensindo :
Bandung, 2003, hlm. 502
5
http://missrieyanti.blogspot.com/2012/10/hadits-tentang-suap-menyuap-.html?m=1.
(Diakses pada tanggal 12 Novermber 2014 pukul 06.25 WIB)
2

Artinya : Dari Tsauban r.a beliau berkata: Rasulullah saw. Mengutuk pemberi
suap, penerima suap dan perantara pemberian suap itu. Yang beliau maksudkan
orang yang menjadi perantara antara keduanya.6
b. Mufrodat :
Pemberi Suap
Penerima Suap
Perantara Pemberi Suap
c.
d.

Takhrij Hadits
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad V/279 no.22452.
Penjelasan Hadits
Ash-Shonani mengatakan bahwa orang yang menjadi perantara
pemberian suap itu mendapatkan kutukan juga, sekalipun dia tidak
mendapat imbalan apa-apa. Suap itu ada dua macam : apabila suap itu
adalah supaya hakim memenangkannya dengan cara yang tidak benar,
maka haram atas penerima dan pemberi. Sebaliknya, jika suap itu untuk
memenangkan haknya atau lawannya dengan gugatan palsu, maka suap
itu hanya haram atas hakim, tidak haram atas pemberi, karena suap itu
adalah untuk mempertahankan hak miliknya, akan tetapi ada ulama yang
berkata tetap haram karena dia menjerumuskan hakim dalam dosa.7
Seorang hakim tidak boleh membela seorang yang salah tetapi juga
diharamkan melakukan hal-hal yang bisa membuat suap menyuap itu
berjalan, tindakan seperti ini sangat dibenci Allah dan dilaknat oleh
Allah.8

B. Biografi Perawi Hadits Diatas


a. Ibnu Masud
Nama lengkap ibnu Masud adalah abdullah bin Masud bin ghafil alhudzali. Nama julukannya Abu Abdirrahman. Beliau sahabat keenam yang
paling dahulu masuk Islam. Memiliki kepandaian dan pengetahuan yang
mendalam tentang Islam.
Jumlah hadits yang ia riwayatkan ada 848 hadits. Ia meriwayatkan hadits
dari umar dan saad bin muadz. Yang meriwayatkan hadits darinya adalah Al-

Ibid. hlm. 259


Abu Bakar Muhammad, Op. Cit. hlm. 260
8
Yusuf qardawy, Fatwa-Fatwa Kontemporer, 1998, Gema Insani Press: Jakarta, hlm.
786
6
7

Abadillah, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, Abu Musa al-Asyari, Al-Qamah,
Masruq, Syuraih al-Qadli dan lainnya.
Beliau datang ke madinah dan sakit disana kemudian wafat pada tahun
32H dan dimakamkan di Baqi, Utsman bin Affan ikut menshalatkannya.9
b.

Abu Hurairah
Abu Hurairah atau Abdurrahman Ibn Sahkhr Al-Dausi ia dilahirkan pada
tanggal 19 sebelum Hijriyah. Beliau meninggal di Al-aqiq pada tahun 59 H,
hadits-hadits yang diterimanya , diriwiyatkan oleh sekitar 800 orang dari
kalangan sahabat dan tabiin. Dari kalangan sahabat antara lain Abdullah Bin
Ibnu Abbas, Abdullah ibnu Umar, Jabir Ibnu Abdillah dan Annas Ibnu Malik,
sedang dari kalangan tabiin yaitu Said Ibnu Al-Musayyab, Ibnu Sirin, Ikrima,
Attha, Mujahid, dan Al Syabiy, menurut keterangan Ibnu Jauzy dalam Talqih
Fuhumi Ahl Al-Aktsar bahwa hadits yang diriwayatkannya sebanyak 5734
buah. Beliau adalah seorang perawi dari kalangan shahabi yang paling banyak
meriwayatkan hadits.
Diantara silsilah sanad yang paling shahih untuk hadits-hadits yang
diterima dari Abu Hurairah ialah melalui Ibn Syihab Al Zuhri, dari Said ibn Al
Musayyab. Sedang silsilah sanad yang paling lemah ialah melalui Al siri ibn
sulaiman dari Daud ibn Yazid Al-Audi dari Yazid10

c.

Tsauban
Nama lengkapnya adalah Abbul Faiz Tsauban bin Ibrahim, namun
panggilan akrab dan nama popular adalah Dzun Nun Al-Mishri. Lahir di
Ikhmin mesir pada tahun 180 H / 796 M. dan wafat pada tahun 246 H / 856 M.
Maslamah bin Qasim mengatakan Dzun Nun adalah seorang yang alim
zuhud wara mampu memberikan fatwa dalam berbagai disiplin ilmu beliau
termasuk perawi hadis. Hal senada diungkapkan Al-Hafiz Abu Nuaim dalam
hilyahnya dan Al-Dzahabi dalam tarikhnya bahwasannya Dzun nun telah

www.sunnahcare.com/2010/02/biografi-para-shahabat-rasulullah_1919.html?m=1
(diakses pada tanggal 12 November 2014 pukul 11.00 WIB)
10
Munzier Suparta, Ilmu Hadis, Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2002, hlm. 210-212
9

meriwayatkan Hadis dari imam malik, Imam Laits, Ibnu Luhaiyah, Ibnu
Fudail Iadl, Ibnu uyainah, Muslim Al Khowas dan lain lain.11
C. Penjelasan Dari Ketiga Hadits
Suap disebut juga dengan sogok atau memberi uang pelicin. Adapun
dalam bahasa arabnya disebut dengan risywah. Risywah yang haram atas
orang yang mengambil dan yang memberikannya, yaitu risywah untuk
mendapatkan keuntungan dalam peradilan dan pemerintahan. Orang yang
melakukan suap menyuap hukumnya adalah kufur. Diriwayatkan dari Syauban
r.a, beliau berkata: Rasulullah SAW melaknat tukang beri suap, menerima
suap, dan menjadi perantara diantaranya.
Dalam hadits di atas mengandung keterangan bahwa suap adalah bagian
dari dosa besar, karena laknat yang berarti diusir dari rahmat Allah hanya
berlaku untuk dosa besar. Dan laknat itu mencakup seluruh komponen yang
terlibat dalam suap, yaitu: pemberi, penerima, dan perantara di antara
keduanya.

Curahmalang-curahmalang.blogspot.in/2011/03/dzunnun-al-mishri.html?m=1
(diakses pada tanggal 12 November 2014 pukul 15.12 WIB)
11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Kufur atau kafirnya orang yang melakukan suap dalam soal hukum bukan
karena tindakan penyuapannya, tetapi karena ia merubah yang halal menjadi
haram atau yang haram menjadi halal. Tindakan seperti itu telah disepakati oleh
ulama sebagai salah satu penyebab kekufuran. Suap merupakan perbuatan yang
diharamkan oleh Allah. Maka dari itu orang yang melakukan suap maupun yang
menerima suap dilaknat oleh Allah dan akan masuk neraka. tidak hanya suap
saja yang dilaknat, tetapi juga perantara suap akan dilaknat oleh Allah ,
sekalipun dia tidak mendapat imbalan apa-apa.
2) Nama lengkap ibnu Masud adalah abdullah bin Masud bin ghafil al-hudzali.
Jumlah hadits yang ia riwayatkan ada 848 hadits. Beliau datang ke madinah dan
sakit disana kemudian wafat pada tahun 32H dan dimakamkan di Baqi. Abu
Hurairah atau Abdurrahman Ibn Sahkhr Al-Dausi ia dilahirkan pada tanggal 19
sebelum Hijriyah. Beliau meninggal di Al-aqiq pada tahun 59 H, hadits-hadits
yang diterimanya , diriwiyatkan oleh sekitar 800 orang dari kalangan sahabat
dan tabiin. Tsaubani nama lengkapnya adalah Abbul Faiz Tsauban bin Ibrahim,
namun panggilan akrab dan nama popular adalah Dzun Nun Al-Mishri. Lahir di
Ikhmin mesir pada tahun 180 H / 796 M. dan wafat pada tahun 246 H / 856 M

B. Penutup
Demikian makalah yang buat. Mohon maaf apabila dalam penulisan maupun
pembuatannya terdapat kekeliruan. Kritik dan sarannya kami perlukan. Semoga
makalah kami bermanfaat dalam pembelajaran hadits ini.

DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar Muhammad. 1997. Hadits Tarbawi III.. Karya Abditama : Surabaya.

Muhammad Ahmad Isawi. 2009. Tafsir Ibnu Masud. Pustaka Azzam : Jakarta.
Munzier Suparta. 2002. Ilmu Hadis. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Sayyid Ahmad Al Hasyimi.2003. Syarah Mukhtaarul Ahadits. Sinar Baru Algensindo :
Bandung.
Yusuf Qardawy. 1998. Fatwa-Fatwa Kontemporer. Gema Insani Press : Jakarta.
www.sunnahcare.com/2010/02/biografi-para-shahabat-rasulullah_1919.html?m=1
(diakses pada tanggal 12 November 2014 pukul 11.00 WIB).
Curahmalang-curahmalang.blogspot.in/2011/03/dzunnun-al-mishri.html?m=1
(diakses pada tanggal 12 November 2014 pukul 15.12 WIB).
https://abufawaz.wordpress.com/2012/10/05/suap-menyuap-yang-halal-dan-yangharam-dalam-agama-Islam/ (diakses pada tanggal 10 November 2014 pukul
09.45 WIB).
http://missrieyanti.blogspot.com/2012/10/hadits-tentang-suap-menyuap-.html?m=1
(Diakses pada tanggal 12 Novermber 2014 pukul 06.25 WIB).

Anda mungkin juga menyukai