Faal Hati 2

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

FAAL HATI

Kelompok 1

KIMIA KLINIK

1. Ahmad Hijulkirom
2. Aswin Faisal
3. Herlina Ismael
4. Nur Aini Safitri
Ningrum
5. Riska Sukmawati
6. Yuliana Rahim
7. Arynola Susano
8. Dewi Hasanah
9. Intan Khalidaziah
10. Nadia Rosselini
Hikmah
11.Ramadania Puteri
12.Sitti Kamariah

Pengertian

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Fungsi

Produksi

Regenerasi Sel

Hati(bahasa
Yunani:
hpar)
merupakankelenjarterbesar di dalam tubuh,
(berat sekitar 1-2.3 kg)
Letak
dalam ronggaperutsebelah
kanan,
tepatnya di bawah diafragma.
Termasuk sebagai alat ekskresi
Hepar merupakan

pusat
dari
metabolisme
seluruh
tubuh,
merupakan sumber
energi
tubuh
sebanyak
20%
serta menggunakan
20 25% oksigen
darah

Pengertian

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Fungsi

Produksi

Regenerasi Sel

Hati terdiri dari 2 tipe sel utama


sel hepatosit atau sel parenkimal :
60% penyusun hati
sel Kupffer : bagian dari jaringan
retikuloendotelial dan
merupakan
penyusun hati sebesar 30%
Sel hepatosit berbentuk poligonal
dengan diameter + 30 m. menempati
sekitar 80% volume hati

Pengertian

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Fungsi

Produksi

Regenerasi Sel

1.Sebagai metabolisme
karbohidrat
2.Sebagai metabolisme lemak
3.Sebagai metabolisme protein
4.Pembekuan darah
5.Sebagai metabolisme vitamin
6.Sebagai detoksikasi
7.Sebagai fagositosis dan
imunitas
8.Hemodinamik

Pengertian

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Fungsi

Produksi

Regenerasi Sel

Empedu : liter setiap hari


Sebagian besarasam amino
Faktor koagulasi I,II,V,VII,IX,X,XI
Protein C,protein Sdananti-trombin
Trigliseridamelalui lintasanlipogenesis
Kolesterol
Insulin-like growth factor 1(IGF-1),
Enzimarginase
Trombopoietin
Albumin
Angiotensinogen

Pengertian

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Fungsi

Produksi

Regenerasi
Sel

Regenerasi tercapai
dengan interaksi yang sangat
kompleks antaraselyang
terdapat dalam hati, antara
lainhepatosit,sel Kupffer,sel
endotelial sinusoidal,sel Ito
dan sel punca; dengan organ
ekstra-hepatik, seperti
kelenjar tiroid, kelenjar
adrenal, pankreas,
duodenum, hipotalamus.

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Patogenesis merupakan mekanisme terjadinya proses yang


berlangsung terus menerus dari akut hingga kronis.pada faal
hati.
Penyakit hati disebabkan oleh banyak faktor penyebab
diantaranya :
Pola hidup yang tidak sehat, tubuh dipaksa untuk bekerja
keras sampai-sampai tidak memperhatikan asupan gizi.
Bekerja malam atau orang yang sering begadang, rentan
mengidap penyakit hati. Ini disebabkan karena secara
biolgis fungsi hatinya dipicu untuk bekerja lebih cepat
sehingga detoksifikasi lebih tinggi. Akibatnya kondisi
tubuh mudah drop.
Adanya infeksi virus atau bakteri.
Kecanduan alcohol
Efek samping obat-obatan tertentu yang merupakan
racun bagi hati
Kelainan bawaan lahir
Kelainan-kelainan dalam metabolism tubuh
Adanya trauma atau luka
Kurang gizi

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Gejala penyakit hati yang umum muncul adalah :


Kurang selera makan
Kelelahan
Muntah dan mual
Sakit perut dan perut kambing
Mata berwarna kuning dibagian mata putih serta
dibagian kulit atau mengalami penyakit kuning
Air kencing atau air kemih yang berubah warna
menjadi warna teh
Warna tinja yang pucat dan seperti warna tanah
liat.
Komplikasi yang terjadi pada penyakit hati terjadi :
Abdominal yang mengalami pembengkakan
Lebih mudah mengalami lebam
Tingkah laku yang berubah dan kepekaan yang
berubah
Mengalami muntah darah
Tinja yang berwarna hitam

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

1. Hepatitis
Hepatis berarti berarti radang/pembekakan hati. Hepatitis dapat
disebabkan oleh virus alkohol, narkoba, obat-obatan (termasuk
obat yang diresepkan), atau racun.
Hepatits A
Hepatitis A merupakan penyakit akut dan tidak pernah
menjadi kronis. Pengidap biasanya cepat sembuh tanpa
diobati, hanya membutuhkan banyak istirahat. Penyakit ini
menular melalui kontak dengan tinja, baik seara langsung
maupun melaluii makanan yang tersentuh tangan yang
tercemar.
Hepatitis B
Kerusakan hati tidak disebabkan oleh virus melainkan oleh
sistem kekebalan tubuh dalam upaya memberatasnya.
Karenaviral load(jumlah virus dalam darah) virus hepatitis
sangat tinggi, maka virus hepatitis B sangat mudah menular
dengan berbagai cara, seperti seks, penggunaan narkotika
suntik, dan dari ibu ke bayi.
Hepatitis C
Virus hepatitis C terutama tersebar melalui darah., melalui
jarum suntik dan peralatan lain yang dipakai secara
bergantian, atau transfusi darah. Juga dapat menular dari ibu
ke bayi. Risiko penularan dengan kontak darah lebih tinggi
daripada HIV karenaviral loadvirus hepatitis C biasanya
sangat tinggi.
Hepatitis D
Agen delta (D) merupakan jenis virus uang disebut hepatitis
D. Virus ini menyebabkan penyakit hanya ditemukan pada
orang yang membawa virus hepatitis B.

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

2. Kanker Hati
Hati terdiri atas beberapa jenis sel shingga beberapa jenis
tumor dapat terbentuk pada organ ini.Beberapa tipe tumor hati
yang jinak atau tidak berbahaya di
antaranyahemangioma,hepatic adenomas, danfocal nodular
hyperplasia. Selain itu, terdapat juga jenis tumor yang
berbahaya (kanker), sepertihepatocellular,hyperplasia.

3. Hemokhromatosis
Hemokhromatosisadalah penyakit yang menggangu
metabolisme zat besi sehingga tubuh akan kelebihan cadangan
zat besi terutama di dalam hati. Hemokhromatosis dapat
disebabkan menderita penyakit
seperti,thalassemia,sideroblastic anemia, danalkohol kronis.
4. Penyakit Hati disebabkan Alkohol
Penyakit hati yang disebabkan oleh alkohol biasanya terjadi
setelah meminum minuman beralkohol selama beberapa tahun.
Lama dan banyaknya konsumsi alkohol akan mempengaruhi
kemungkinan terbentuknya penyakit ini. Kekurangan nutrisi
karena rendahnya kalori dalam alkohol, kurangnya nafsu makan,
dan malabsorbsi dalam usus sangat mempengaruhi terjadinya
penyakit hati.

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

5. Penyakit Wilson
Penyakit Wilson merupakan penyakit keturunan
dengan kadar zat tembaga dalam tubuh berlebihan.
Hal tersebut menyebabkan berbagai pengaruh
dalam tubuh, termasuk penyakit hati dan kerusakan
pada sistem saraf.Penyakit Wilson menyebabkan
tubuh mengabsorbsi dan menahan kelebihan
sejumlah zat tembaga dalam tubuh.

6. Sirosis
Sirosis merupakan puncak dari penyakit hati yang
kronis dan menyebabkan guratan pada hati
sehingga hati menjadi tidak berfungsi. Keadaan
tersebut dapat mengakibatkan berbagai macam
komplikasi termasuk akumulasi cairan dalam perut,
ketidaknormalan pendarahan dan mengakibatkan
tekanan pembuluh dara hati. Sirosis menyebabkan
penyakit hati yang sangat kronis di Amerika Serikat
dan menyebabkan ketergantungan ketergantungan
alkohol dalam jangka waktu panjang.

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

1. EKSKRESI
BILIRUBIN
BILE ACID
AMONIA
2. SERUM ENZIM
SGOT, SGPT RATIO - OT/PT
GAMMA GT
ALKALI PHOSPATASE
3. SINTESA HATI
ALBUMIN
CHOLIN ESTERASE
PPT
CHOLESTEROL
4. SERO MARKER
HBs Ag, HBs Ab, dsb
5. TUMOR MARKER
1.ALFA FETO PROTEIN ( AFP)
CEA ( CAESINO EMBRIONIC ANTIGEN )
PIFKA II
( PROTEIN INDUCED BY VIT K ABSENCE or
ANTAGONIST II)

Ekskresi

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

A.BILIRUBIN
Hati

1)Tes Horison
a.5ml urine ditambahkan 5ml Barium Chlorida

Patogenesis

10%
b.Campur dan saring pada kertas saring berisi
presipitat, biarkan agak kering

Penyakit Hati

c.Tambahkan 2-3 tetes reagen Fauchet diatas


kertas saring

Pemeriksaan

d.Adanya warna hijau menandakan adanya


bilirubin

Pengobatan &
Pencegahan

2) Tes Busa
a.5 ml urine segar kemudian kocok kuat , jika
timbul busa kuning, tanda bilirubin masih ada

Ekskresi

Hati

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

3) Lugol Iodin Test

a.4ml urine ditambahkan 4 tetes larutan Lugol

Patogenesis

Iodin
b.Kocok tabung pelan-pelan dan lihat perubahan
warna yang terjadi

Penyakit Hati

c.(+) warna hijau, (-) warna coklat atau kuning


4) Gmelin Test

Pemeriksaan

a.2ml urine ditambahkan tetes demi tetes asam


nitrat pekat melalui dinding tabung reaksi 1-2 ml

Pengobatan &
Pencegahan

b.Letakkan tabung dalam posisi tegak dan liht


apakah terbentuk cincin berwarna pelangi

Ekskresi

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

B. AMONIA
Hati

Amonia adalah sisa metabolisme protein yang diubah


menjadi urea oleh hati dan dikeluarkan melalui ginjal.

Patogenesis

Peningkatan kadar urea dalam darah menandakan adanya


gangguan hati atau aliran darah ke hati. Peningkatan
kadar ammonia darah terjadi pada pasien gangguan hati,

Penyakit Hati

koma hepatic, anastomosa forta kaval, sindrom reye,


eritroblastosis
jantung

Pemeriksaan

foetalis,

kongesti

korpilmonale

berat,

diet

tinggi

kronikum,
protein

kerusakan hati,dan sidosis.


Nilai Normal :

Pengobatan &
Pencegahan

Dewasa 15-45 ug/dl,atau 11-35 umol/L Usi


Anak 21-50 ug/dl
Bayi baru lahir 64-107ug/dl

gagal
dengan

Serum
Enzim

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Ekskresi

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

A. SGPT (Serum Glutamik Pyruvik Transaminase)


Nilai Normal :
Laki laki sampai dengan 42 U/L
Wanita sampai dengan 32 U/L
Metode : Kinetik IFCC (tanpa pyridoxal-5phosphate)
Prosedur Pemerisaan
Masukkan ke dalam tabung reaksi
Blanko

Pemeriksaan

Reagen

1000 l

Serum

100 l

Homogenkan, dan dibaca dengan spektrofotometer


pada panjang gelombang 340 nm dengan faktor
1745.
Pembacaan dilakukan pada menit 1, 2 , dan 3
A.Catat hasil pemeriksaan dan hitung kadar SGPT
dengan rumus
A/min x faktor = aktivitas ASAT (U/L)

Serum
Enzim

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

B. SGOT (Serum Glutamik Oksaloasetik


Transaminase)
Nilai Normal
:
Laki-laki sampai dengan 37 U/L
Wanita sampai dengan 31 U/L
MetodePemeriksaan : Kinetik IFCC (tanpa
pyridoxal-5-phosphate)
Prosedur Pemerisaan

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Ekskresi

Masukkan ke dalam tabung


Blanko reaksi

Pemeriksaan

Reagen

1000 l

Serum

100 l

Homogenkan, dan dibaca dengan spektrofotometer


pada panjang gelombang 340 nm dengan faktor 1745.
Pembacaan dilakukan pada menit 1, 2 , dan 3
Catat hasil pemeriksaan dan hitung kadar SGOT dengan
rumus

Serum
Enzim

Ekskresi

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

C. Gama-GT (Gama Globulin Test)

Hati

Pemeriksaan terhadap kadar protein pengangkut antibody yaitu


globulin jenis gama . Gama-GT yang meningkat menunjukkan tubuh
aktif membentuk perlawanan terhadap infeksi yang sedang terjadi.

Patogenesis

Gama GT yang menurun menandakan ketahanan tubuh terhadap


penyakit menurun.
Metode pemeriksaan untuk tes GGT adalah spektrofotometri atau

Penyakit Hati

fotometri, dengan menggunakan spektrofotometer / fotometer atau


alat kimia otomatis. Bahan pemeriksaan yang digunakan berupa
serum atau plasma heparin.

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Serum
Enzim

Ekskresi

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

D. Fosfatase Alkalis (ALP)


Hati

Patogenesis

Nilai normal :
Pria
: 53-128 U/L
Wanita : 42-98 U/L
Metode :Kalorimetri untuk menentukan orthophosphoric
monoester phosphohydrolase
Prosedur Pemeriksaan Alkali Fosfatase :
Menyiapkan alat dan bahan.

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Pipet ke dalam tabung

25C ,30 C, 37 C

Sampel

20 l

Reagen Kerja

1000 l

Dicampur, baca absorbansi setelah 1 menit, dan pada


waktu besamaan nyalakan stopwatch. Baca absorbansi
kembali tepat setelah menit 1,2,3 menit.
D. Melakukan perhitungan kadar Alkali fosfatase
A/min = (Abs 2 Abs 1) + (Abs 3 Abs 2) + (Abs 4 Abs 3)/3
Rumus kadar Alkali fosfatase
C = A/min x 2751

Serum
Enzim

Ekskresi

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

A.Albumin
Albumin adalah protein yang larut dalam

Hati

air,membentuk lebih dari 50% protein plasma


ditemukan hamper tiap jaringan Albumin (C720 H 1134
Patogenesis

N 218 S5 O 248), dibuat di hati dan berfungsi utama


untuk mempertahankan tekanan koloid osmotic darah

Penyakit Hati

sehingga cairan vascular dapat dipertahankan.


Nilai Normal :
Dewasa

Pemeriksaan

protein total
Anak

Pengobatan &
Pencegahan

: 3,8-5,1 gr/dl (biuret) atau 52-68%


: 4,0-5,8 gr/dl

Bayi : 4,4-5,4 gr/dl


Bayi baru lahir

: 2,9-5,4 gr/dl

Serum
Enzim

Ekskresi

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

B. Cholin Esterase (CHE)


Hati

Enzim katalisator yang menghidrolisir asetil cholin


menjadi kolin dan anion. Ada dua (2) macam
cholin esterase yaitu asetilcholin esterase

Patogenesis

(AcCHS) yang diproduksi oleh ujung syaraf dan


eritrosit dan Pseudocholinesterase (CHS) yang
Penyakit Hati

diproduksi oleh hati. Penurunan CHS member


petunjuk adanya gangguan berupa distruksi

Pemeriksaan

pada hati.
Nilai Normal :

Pengobatan &
Pencegahan

Pria

: 2,3-7,4 KU/L

Wanita

: 2-6,7 KU/L

Ekskresi

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

A. HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen)


Hati

HbsAg tes strip (Serum/plasma) adalah


pemeriksaan langsung kromatografi

Patogenesis

immunoassay untuk pemeriksaan kualitatif


HbsAg dalam serum atau plasma.
Prosedur :

Penyakit Hati

1. Celupkan tes strip secara vertikal pada serum


atau plasma setidaknya selama 10-15 detik

Pemeriksaan

2. tunggu sampai garis merah muncul. Hasilnya


harus dibaca pada 15 menit

Pengobatan &
Pencegahan

Ekskresi

Hati

Patogenesis

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

Diagnosa Laboratorium Untuk Hepatitis B


Dengan Metode ELISA EIA / ELISA
Prinsip
:
Double Sandwich Ag Assay
Lubang plate (phase padat) (HbsAg) + specimen (anti HBs) +
HbsAg HRPO HbsAg anti HBs HbsAg HRPO sandwich
kompleks. Sandwich kompleks + substrat TMBwarna biru.
Warna biru + H2SO42N ( stop solution )kuning sampaicoklat.

Prosedur Tes :
Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Masukan 50l control positive, control negative dan sample


dalam masing-masing well.
Tambahkan 50l anti-HBS peroxidase solution (conjugate)
kedalam masing-masing well, di rotator selama 2 detik.
Inkubasi pada suhu 37cselama 80 menit.
Well di cuci 6 kali dengan larutan pencuci.
Tambahkan masing-masingTMB substrate solutionA 50l dan
B50l, dirotator selama 2-3 detik.
Tutup dengan cover hitan, inkubasi suhu kamar selama 30
menit.
Tambahkan 100 l larutan stop solutionH2SO42 N.
Baca pada ELISA reader dengan panjang gelombang 450 atau
650 nm.

Ekskresi

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

B. HBeAg
Hati

Adalah antigen yang beredar dalam darah dan


lebih terkait dengan core virus. Apabila positif

Patogenesis

(+) menunjukkan terjadinya sintesis virus dan


infeksi terus berlanjut. Apabila + lebih dari 10
minggu akan berlanjut ke hepatitis virus B

Penyakit Hati

Pemeriksaan

kronis. Apabila kondisi tubuh baik dan timbul


antibodi

maka

(-).Dalam

epidemiologi

sangat
Pengobatan &
Pencegahan

HbeAg

diperlukan

biasanya
pemeriksaan

untuk

penyebaran/penularan,karena
diperkirakan

mempunyai

melihat
HBeAg
potensi

negarif
HBeAg
tingkat
(+)
untuk

menularkan secara vertical maupun horizontal.

Ekskresi

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

C. HBcAg
Hati

HBcAg adalah antigen core (inti)virus Hepatitis


B yang berupa protein dan dibuat dalam inti sel

Patogenesis

hati yang terinfeksi. HBcAg + mununjukkan


keberadaan protein dari inti virus Hepatitis B.

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Ekskresi

A.

Hati

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

AFP (Alfa Feto Protein)


AFP adalah glikoprotein yang disintesa cukup tinggi pada hati janin
pada minggu ke 32 kehamilan ,dan seterusnya mengalami
penurunan tajam. Peninggian kadar AFP menunjukkan gangguan

Patogenesis

kenormalan hati, menggambarkan sel-sel yang berfungsi menekan


penghasilan AFP,dan kalah dengan aktifitas hepatosit yang
memproduksi AFP,misal pada Ca hati.AFP yang meningkat dapat

Penyakit Hati

juga terjadi pada serosis hepatis,hepatitis kronis aktif,dan hepatitis


virus dalam fase penyembuhan.
Pemeriksaan AFP juga sering dilakukan pada skrining kehamilan

Pemeriksaan

pada

kehamilan

16-20

minggu,untuk

mengetahui

apakah

kehamilan kembar,bayi berat badan lahir rendah atau adanya cacat

Pengobatan &
Pencegahan

congenital yang serius.


Nilai Normal dalam keadaan tak hamil : < 15 ng/m

Ekskresi

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

B. CEA (CARCINOEMBRYONIC ANTIGEN )

Hati

Carcinoembryonic antigen(CEA) adalah protein yang


dihasilkan oleh epitel saluran cerna janin yang juga dapat
diekstraksi dari tumor saluran cerna orang dewasa.

Patogenesis

Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk mengetahui adanya


kanker usus besar, khususnya ardenocarcinoma.
Pemeriksaan CEA merupakan uji laboratorium yang tidak

Penyakit Hati

spesifik karena hanya 70% kasus didapatkan peningkatan


CEA pada kanker usus besar, pankreas, keganasan
oesophagus, lambung, usus halus, dubur, kanker payudara,

Pemeriksaan

kanker serviks, sirosis hati, pneumonia, pankreatitis akut,


gagal ginjal, penyakit inflamasi dan trauma pasca operasi.

Pengobatan &
Pencegahan

Yang penting diketahui pula bahwa kadar CEA dapat


meningkat pada perokok

Ekskresi

Serum
Enzim

Sintesa
Hati

Sero
Marker

Tumor
Marker

C. PIVKA II ( PROTEIN INDUCED BY VIT K ABSENCE


Hati

or ANTAGONIST II)
Alfa fetoprotein (AFP) dan Protein Induced by

Patogenesis

Absence of Vitamin K or by antagonist II


(PIVKA-II) merupakan tumor marker spesifik
untuk hepatoseluler karsinoma.

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan


Rajin mengkonsumsi air mineral minimal
sehari 8-10 gelas
Menghindari makanan yang banyak
mengandung lemak jenuh dan bahan
pengawet.
Banyak mengkonsumsi sayur dan buah
Menerapkan dan menyeimbangkan nilai
gizi yang dibutuhkan tubuh
Istirahat yang cukup minimal 6-7 jam
per hari
Olahraga yang teratur setiap harinya
Mengkonsumsi suplemen tambahan
yang aman

Hati

Patogenesis

Penyakit Hati

Pemeriksaan

Pengobatan &
Pencegahan

Melakukan konsultasi dan peameriksaan lebih dini


dengan dokter terkait apabila telah teridentifikasi
terserang penyakit hati harus mendapatkan
penangganan lebih lanjut
Jika sudah teridentifikasi atau tervonis mengalami
gangguan fungsi hati kronis, dokter akan
menyarankan melakukan operasi pembedahan atau
transplantasi hati

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai