Prodi Farmasi
Prodi Farmasi
Prodi Farmasi
PENDAHULUAN
1.1 Aspek Kemanfaatan & Keunggulan
1.1.1 Visi dan Misi
Visi Program Studi Farmasi dirumuskan sebagai berikut:
Menjadi Program Studi Farmasi berkelas dunia dalam melaksanakan Pendidikan, Penelitian,
Pengabdian pada Masyarakat dengan keunggulan untuk pembangunan yang berkelanjutan
sebagai Produk Farmasi dan Pengetahuan Pelayanan Farmasi pada Pasien dan pelayanan
Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Misi Program Studi Farmasi ini sebagai berikut:
1. Mengembangkan sumberdaya manusia yang unggul di bidang farmasi yang mempunyai
wawasan sustainable development.
2. Memiliki keunggulan pendidikan pada pengetahuan pemanfaatan bahan alami dan kimia
sebagai bahan farmasi, pelayanan farmasi untuk pengobatan pasien dan pengetahuan
pelayanan farmasi untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
3. Mengembangkan penelitian dan pengabdian dalam bidang farmasi berdasarkan prinsip
sustainable development
Tujuan Program Studi Farmasi ini adalah sebagai berikut;
1. Tersedianya sumberdaya manusia yang unggul di bidang farmasi yag mempnyai wawasan
sustainable development.
2. Terselenggaranya pendidikan kefarmasian yang memanfaatkan bahan alami dan kimia
sebagai bahan farmasi, pelayanan farmasi untuk pengobatan pasien dan pengetahuan
pelayanan farmasi untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
3. Terlaksananya penelitian dan pengabdian dalam bidang farmasi berdasarkan prinsip
sustainable development
Pengembangan keilmuan dalam Farmasi sebagai acuan utama pengembangan kurikulum
difokuskan pada hal-hal berikut : Kajian pengembangan keilmuan: 1) dibidang isolasi, sintesis,
uji bioaktivitas; 2) produksi dan kontrol kualitas sediaan farmasi, bahan baku dan fitofarmaka; 3)
dibidang analisis sediaan farmasi,makanan dan senyawa kimia tubuh; 4) kajian Farmasi yang
mendasarkan pada konsep sustainable development yang belum dikembangkan di Indonesia)
Strategi Pencapaian
Strategi yang digunakan misi Prodi Farmasi UNU Kaltim mengacu pada starategi penncapaian visi
misi institusi yakni:
Strategi Pengembangan Produk
Untuk mengembangkan produk dari suatu lembaga pendidikan tinggi (lulusan) agar sesuai
dengan kebutuhan pasar maka dilakukan beberapa strategi, meliputi : 1) Memelihara dan
mengembangkan relevansi pendidikan dengan pasar kerja; 2) Memonitor terus selera pasar kerja
melalui, studi penelusuran, pertemuan alumni, kuliah tamu dan sebagainya; 3) Mengikuti
perkembangan ilmu bahasa dan sastra Indonesia melalui khasanah keilmuan untuk mengetahui
posisi ilmu bahasa dan sastra Indonesia dalam konteks keilmuan pendidikan dan sosial; 4)
Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan (minabrook conference) antara akademisi dan praktisi
dalam rangka pengembangan produk/jasa pelayanan pendidikan ilmu pendidikan, kebahasaan,
dan kesastraan
Strategi Pengembangan Model Pembelajaran (Learning Style)
Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas sebagai diharapkan oleh lembaga pendidikan
tinggi, perlu sekali dilakukan pengembangan model dari pembelajaran, yaitu : 1) Meningkatkan
penguasaan cara mengajar bagi para dosen, sebab banyak orang menguasai suatu bidang dan
banyak orang terpaksa mengajar tapi tak tahu cara mengajar dengan baik; 2) Meningkatkan
keterampilan mengajar para dosen, sebab kita sadari bahwa banyak orang senang mengajar tapi
tidak menguasai keterampilan mengajar dan menyadari pula bahwa banyak orang telah terampil
mengajar, tapi tidak mengetahui cara meningkatkan keterampilannya ; 3) Mengusahakan agar
proses pembelajaran yang efektif sehingga terjamin: kesesuaian metode belajar, kesesuaian
kerangka acuan dan muatan mata kuliah serta terdapat pemantauan dan evaluasi
Strategi Organisasi
Selain upaya mengembangkan strategi pembelajaran dalam rangka menciptakan lulusan yang
berkualitas, perlu adanya organisasi yang berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut kiranya
perlu juga pengembangan organisasi yang menaungi kegiatan dalam Program Studi. Strategi
pengembangan organisasi ini meliputi :
1. Melakukan optimalisasi unit, yaitu setiap unit, program harus memiliki standar dalam
bidangnya masing dan bekerja secara efektif dan efisien
2. Menciptakan aliansi vertikal, yaitu setiap staff harus mengerti strategi organisasi, misi dan
arah organisasi
3. Menciptakan aliansi horizontal, yaitu saling pengertian antar unit dan tidak saling
berkonflik.
4. Mengusahakan satu jalur perintah untuk setiap proses, yaitu setiap proses harus
diorganisir sehingga hanya ada satu jalur perintah (single channel of command).
Strategi Sistem dan Prosedur
Demikian juga dalam hal sistem dan prosedur perlu dikemukakan strategi pengembangannya,
meliputi:
1. Menekankan bahwa tidak ada kualitas tanpa data
2. Merancang sistem manajemen data dan informasi kualitas
3. Melakukan analisis data dan informasi kualitas
4. Melakukan analisis komparasi dan patok duga (benchmark
Strategi Kepemimpinan
Untuk menjalankan strategi, sistem dan prosedur suatu organisasi sehingga organisasi menjadi
berkualitas, peran pemimpin sangat penting. Berkaitan dengan kualitas ini, pemimpin dalam hal
ini mempunyai berbagai peran, yang meliputi:
2
1.
2.
3.
4.
5.
Kualitas adalah masalah budaya dimana pemimpinlah yang paling bertanggung jawab
atas pengembangan budaya kualitas.
Pemimpin sebagai pembangun budaya hendaknya memperhatikan: - Kualitas interaksi Strategi komunikasi - Purposing - Pay attention to little thing
Budaya kualitas tidak bisa dibeli, melainkan harus dibiasakan dan diharmonisasikan dan
dikembangkan berdasar budaya yang telah ada, berdasar praktek-praktek yang baik yang
telah ada dalam suatu organisasi.
Kualitas itu telah ada pada setiap institusi pendidikan, TQM mengembangkannya menjadi
perbaikan kualitas secara terus menerus (continuous improvement)
TQM menuntut ketekunan dan kesabaran, bukan sesuatu yang dapat diperkenalkan
dalam semalam.
2.
3.
Perubahan yang terjadi saat ini begitu cepat dan sulit diprediksi dalam kaitannya dengan kondisi
politik, ekonomi, sosial dan budaya ditambah perkembangan teknologi informasi, dan sebagainya.
Hal tersebut menjadikan tantangan kehidupan manusia menjadi semakin kompleks. Hampir
disetiap negara baik secara global maupun regional melakukan antisipasi menghadapi perubahan
tersebut. UNESCO sebagai badan dunia yang memiliki perhatian besar terkait pendidikan,
memandang penting adanya perubahan paradigma pendidikan sebagai instrument ke paradigma
sebagai pengembangan manusia seutuhnya (all-rounded human beings). Berdasarkan hal
tersebut empat pilar pendidikan UNESCO meliputi learning to know, learning to do, learning to be
4
dan learning to live together dikembangkan dan mesti diintegrasikan ke dalam proses
pembelajaran dari berbagai tingkat pelaksana atau kesatuan pendidikan.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu prioritas dari 8 (delapan) fokus
prioritas pembangunan kesehatan dalam kurun waktu 2010 2014. Penetapan pengembangan
sumber daya manusia kesehatan sebagai salah satu prioritas adalah karena Indonesia masih
menghadapi masalah tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis, kualitas maupun distribusinya.
Tabel 1.1
Kebutuhan jumlah tenaga kesehatan di tiap Puskesmas di Indonesia
Jenis Tenaga
1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
4. Paramedis
Puskesmas DTP
3
2-4
5
11
Puskesmas Pembantu
1
1
Sampai saat ini Indonesia masih menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan SDM
Kesehatan, jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas pada tahun 2015 adalah
168.377 orang, dokter umum sebanyak 10.763 orang (PNS dan PTT), dokter gigi sebanyak 4.296
orang (Profil Indonesia Sehat 2015). Dengan jumlah puskesmas sebanyak 8.015 buah, maka ratarata setiap puskesmas dilayani oleh 1-2 orang dokter umum, dan tidak semua puskesmas sudah
terlayani oleh dokter gigi.
Rasio tenaga kesehatan dibagi 100.000 penduduk pada tahun 2015 dibandingkan target Indikator
Indonesia Sehat 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk di Indonesia tahun 2015
No
1
2
3
4
5
Rasio
1,87
11,78
3,35
76,36
22,70
Target 2015
6
40
11
117
100
Dari data tersebut terlihat jelas perbedaan antara ketersediaan Puskesmas dan tenaga dokter
sebagai penegak diagnosis penyakit. Dengan tidak meratanya jumlah tenaga kesehatan
mengakibatkan mutu pelayanan kesehatan menjadi kurang optimal terutama pada Puskesmas
terpencil di Indonesia.
Ratio tenaga dokter dibanding penduduk pada tahun 2015 sebesar 8,53 , tenaga dokter gigi
sebesar 2,95, perawat 51,41 dan tenaga bidan sebesar 39,52.
Rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk belum memenuhi target yang ditetapkan sampai
dengan tahun 2010. Sampai dengan tahun 2008, rasio tenaga kesehatan untuk dokter spesialis
per 100.000 penduduk adalah sebesar 7,73 dibanding target 9; dokter umum 26,3 dibanding
target 30; dokter gigi 7,7 dibanding target 11; perawat 157,75 dibanding target 158; dan bidan
43,75 dibanding target 75.
5
Dari pendataan tenaga kesehatan pada tahun 2010, ketersediaan tenaga kesehatan di rumah
sakit milik pemerintah (Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah), telah tersedia 7.336
dokter spesialis, 6.180 dokter umum, 1.660 dokter gigi, 68.835 perawat/bidan, 2.787 S-1
Farmasi/Apoteker, 1.656 asisten apoteker, 1.956 tenaga kesehatan masyarakat, 4.221 sanitarian,
2.703 tenaga gizi, 1.598 tenaga keterapian fisik, dan 6.680 tenaga keteknisian medis.
Dengan memperhatikan standard ketenagaan rumah sakit yang berlaku, maka pada tahun 2010
masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan di rumah sakit milik pemerintah (Kementerian
Kesehatan dan Pemerintah Daerah), sejumlah 2.098 dokter spesialis, 902 dokter umum, 443
dokter gigi, 6.677 perawat/bidan, 84 orang S-1 Farmasi/Apoteker, 979 asisten apoteker, 149
tenaga kesehatan masyarakat, 243 sanitarian, 194 tenaga gizi, 800 tenaga keterapian fisik, dan
2.654 tenaga keteknisian medis. Dengan demikian kekurangan tenaga kesehatan di rumah sakit
akan lebih besar lagi bila dihitung kebutuhan tenaga kesehatan di RS milik kementerian teknis
lainnya, Rumah Sakit/Lembaga Kesehatan TNI dan POLRI serta Rumah Sakit Swasta.
Sedangkan di Puskemas pada tahun 2010 telah tersedia 14.840 dokter umum, 6.125 dokter gigi,
78.675 perawat, 7.704 perawat gigi, 83.000 bidan, 6.351 orang S-1 Farmasi/Apoteker, 8.601
asisten apoteker, 1.356 tenaga kesehatan masyarakat, 6.031 sanitarian, 7.547 tenaga gizi, dan
2.609 tenaga keteknisian medis. Pada tahun yang sama, di Puskesmas di daerah terpencil,
perbatasan dan kepulauan (DTPK) telah tersedia tenaga kesehatan sebanyak 130 dokter umum,
42 dokter gigi, 955 perawat, 53 perawat gigi, 496 bidan, 60 asisten apoteker, 54 tenaga kesehatan
masyarakat, 76 sanitarian, 67 tenaga gizi, dan 54 tenaga keteknisian medis.
Dengan memperhatikan standard ketenagaan Puskesmas yang berlaku, maka pada tahun 2010
masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan di Puskesmas, sejumlah 149 dokter umum, 2.093
dokter gigi, 280 perawat gigi, 21.797 bidan, 5.045 asisten apoteker, 13.019 tenaga kesehatan
masyarakat, 472 sanitarian, 303 tenaga gizi, dan 5.771 tenaga keteknisian medis. Sedangkan
untuk Puskesmas DTPK juga masih dihadapi kekurangan tenaga kesehatan sejumlah 64 dokter
umum, 59 dokter gigi, 48 perawat gigi, 35 asisten apoteker, 249 tenaga kesehatan masyarakat, 25
sanitarian, 34 tenaga gizi, dan 47 tenaga keteknisian medis.
Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan tahun demi tahun diupayakan untuk ditingkatkan, namun belum dapat mencapai
harapan.
Kepmendiknas No. 045/U/2002 telah merancang peta jalan yang sangat jelas menuntut
perubahan arah pendidikan tinggi untuk a) menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dalam
dunia global; (b) adanya perubahan orientasi pendidikan tinggi yang tidak lagi hanya
menghasilkan manusia cerdas berilmu tetapi juga yang mampu menerapkan keilmuannya dalam
kehidupan di masyarakatnya (kompeten dan relevan), yang lebih berbudaya; dan (c) Juga adanya
perubahan kebutuhan di dunia kerja yang terwujud dalam perubahan persyaratan dalam
menerima tenaga kerja, yaitu adanya persyaratan soft skills yang dominan disamping hard
skillsnya. Sehingga kurikulum yang dikonsepkan lebih didasarkan pada rumusan kompetensi yang
harus dicapai/dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi yang sesuai atau mendekati kompetensi yang
dibutuhkan oleh masyarakat pemangku kepentingan/ stakeholders (competence based
curriculum) (Dirjen Dikti, 2008). Dengan demikian sangat jelas terlihat bahwa pengembangan soft
skills bagi seluruh mahasiswa, baik intra- dan inter-personal skills, di dalam pembelajarannya di
perguruan tinggi menjadi sangat diperlukan agar setelah lulus dapat berkehidupan dengan baik
dalam masyarakatnya dan dapat menghadapi tantangan dunia kerja global yang dinamis dan
semakin kompleks. Untuk itu, integrasi pengembangan soft skills ke dalam kurikulum dan proses
pembelajaran di perguruan tinggi diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan.
Softskill dapat diartikan sebagai jalinan atribut personalitas baik intra-personalitas maupun interpersonalitas yang dapat membedakan seseorang dengan orang lain dalam komunitasnya dan
membedakan orang dengan tingkatan jabatan atau karir di satu pekerjaan. Coates (2006)
menyebutkan bahwa Intra-personalitas adalah keterampilan yang dimiliki seseorang dalam
mengatur dirinya sendiri, sepertimanajemen waktu, manajemen stress, manajemen perubahan,
karakter transformasi, berpikir kreatif, memiliki acuan tujuan positif, dan teknik belajar cepat.
Sedangkan interpersonalitas adalah keterampilan berhubungan atau berinteraksi dengan
lingkungan kelompok masyarakatnya dan lingkungan kerjanya serta interaksi dengan
individumanusia sehingga mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal,
kemampuanmemotivasi, kemampuan memimpin, kemampuan negosiasi, kemampuan
presentasi,kemampuan komunikasi, kemampuan menjalin relasi, dan kemampuan bicara
dimukaumum.
Sharma (2009), menyebutkan bahwa soft skills adalah seluruh aspek dari generic skills yang juga
termasuk elemen-elemen kognitif yangberhubungan dengan non-academic skills. Ditambahkan
pula bahwa, berdasarkan hasilpenelitian, tujuh soft skills yang diidenfikasi dan penting
dikembangkan pada pesertadidik di lembaga pendidikan tinggi, meliputi; keterampilan
berkomunikasi(communicative skills), keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah (thinking
skillsand Problem solving skills), kekuatan kerja tim (team work force), belajar sepanjanghayat dan
pengelolaan informasi (life-long learning and Information management),keterampilan wirausaha
(entrepreneur skill), etika, moral dan profesionalisme (ethics,moral and professionalism), dan
keterampilan kepemimpinan (leadership skills).
Sebagaimana telah diketahui, soft skills sangat diperlukan dalampemanfaatannya di dalam
perencanaan dan proses pencarian pekerjaan serta kesuksesan meniti karir dalam pekerjaanya.
Inimengindikasikan bahwa softskills dan hardskills menentukan kecepatan lulusan
mendapatkanpekerjaan dan sukses didalam pekerjaannya. Di Indonesia tahun 2007, Pusat Data
dan Analisis Tempo (PDAT) melakukansurvey tentang karakter juara pilihan dunia kerja adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pembangunan wilayah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pemberlakuan Undang Undang No. 32 tahun 2004 dan UU No. 33 tahun
2004, merubah pola pembangunan nasional secara signifikan. Perubahan arah pembangunan
merupakan paradigma yang disikapi dengan arif dalam bingkai kebijakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sehingga menjadi basis proses berfikir rasionalistik dan demokratis dengan
Sesuai dengan profil lulusan Program Studi Farmasi yang terbuka bagi pengelola Pusat Sumber
Farmasi, Peneliti, dan Konsultan yang bergerak di bidang kefarmasian, maka peluang input
mahasiswa Program Studi Farmasi juga sangat besar.
1.1.3 Kemampuan dan Potensi PT dalam Mengelola PS yang diusulkan
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Timur didirikan dan dikembangkan oleh Yayasan
Perguruan Nahdlatul Ulama (YPNU) Kalimantan Timur yang diproyesksikan menjadi sebuah
lembaga pendidikan tinggi yang berstandar dunia atau world class university, yang berbasiskan
etika islam demi kehidupan masa depan yang berkelanjutan.
Dalam rangka mencapai hal tersebut diatas, maka dipandang perlu untuk menyusun sebuah
Rencana Induk Pengembangan 2013-2023. Rencana pengembangan ini disusun dengan tujuan
utama untuk mengimplemantasikan visi, misi dan tujuan pendirian universitas serta untuk
merumuskan arah dan prioritas kebijakan dan program pengembangan UNU Kalimantan Timur
dalam periode tersebut.
Rencana induk pengembangan disusun secara komprehensif dengan memperhatikan dinamika
sosial, ekonomi, politik dan budaya di tingkat regional, nasional dan global, yang diikuti dengan
analisa tantangan dan peluang di masa yang akan datang. Ruang lingkup penyususnan Rencana
Induk Pengembangan dan Rencana operasional adalah sebagai berikut:
Pengembangan di bidang akademik atau pendidikan dan pengajaran dengan kegiatan antara
lain; pemantapan kurikulum, pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan, pengadaan bukubuku wajib dan pelengkap, dan meningkatkan kerjasama instansi/ perguruan tinggi lain;
Pengembangan di bidang penelitian, antara lain melalui kegiatan penyusunan sistem dan
prosedur penelitian serta diskusi hasil penelitian;
Pengembangan di bidang pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan penyususnan
sistem dan prosedur pengabdian pada masyarakat, pengembangan kegiatan mahasiswa yang
berkenaan dengan pengabdian pada masyarakat dan program-program pembinaan
masyarakat;
Pengembangan di bidang kemahasiswaan melalui program peningkatan dan pengembangan
kegiatan mahasiswa untuk program ko-kurikuler, keorganisasian, kesejahteraan, karir dan
lain-lain;
Pengembangan di bidang administrasi umum mencakup penyediaan dan pengembangan
sarana dan prasarana, pemeliharaan, keuangan, SDM, akses, regulasi, dan perencanaan;
Pengembangan bidang kelembagaan melalui pengokohan status lembaga-lembaga,
pembukaan lembaga-lembaga, kerjasama kelembagaan, promosi dan/publikasi.
1.2 Aspek Spesifikasi
1.2.1 Posisi Program Studi yang diusulkan terhadap bidang ilmu di tingkat nasional dan
internasional
Program Studi Farmasi UNU Kaltim yang diajukan mengacu pada Prodi FARMASI
Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, dan Universitas Mulawarman. Rangkuman Arah
kebijakan keilmuan di Prodi FARMASI di tiga tempat tersebut adalah;) dibidang isolasi, sintesis, uji
bioaktivitas; 2) produksi dan kontrol kualitas sediaan farmasi, bahan baku dan fitofarmaka; 3)
dibidang analisis sediaan farmasi,makanan dan senyawa kimia tubuh;
Arah Bidang Ilmu yang dikembangkan Prodi Farmasi UNU Kaltim disusun dengan
menggabungkan arah kebijakan keilmuan dan profil lulusan Prodi FARMASI Universitas Gajah
Mada, Universitas Padjajaran, dan Universitas Mulawarman, dengan pengembangan khusus yakni
9
Rumpun Ilmu
Kurikulum
Teknik
80% berbeda
Teknik Arsitekstur
Teknik
80% berbeda
Desain Interior
Teknik
80% berbeda
Teknik Industri
Teknik
80% berbeda
Teknik Informatika
Teknik
80% berbeda
Teknik
100% berbeda
Farmasi
Kesehatan
100% berbeda
Pendidikan
100% berbeda
Hubungan Internasional
Ilmu Sosial
100% berbeda
10
Komunikasi
Ilmu Sosial
100% berbeda
11
Akuntansi
Ekonomi
100% berbeda
10
Gambaran hubungan program studi yang diusulkan dengan Program Studi lain di institusi juga
digambarkan berikut:
Jurusan lain
Universitas
Jurusan Ilmu
Pendidikan:
PAUD
Jurusan Ilmu Sosial:
1. Ilmu Hubungan
internasional
2. Ilmu Komunikasi
Farmasi
Jurusan Teknik
1. Teknik Energi Terbarukan
2. Teknik Arsitektur
3. Teknik Desain Interior
4. Teknik Industri
5. Teknik Informartika
6. Teknologi Industri
Jurusan Ekonomi:
Akuntansi
Pertanian
1.2.3
Dengan melihat komposisi bidang kajian dari program studi pendidikan pembanding, yakniProdi
FARMASI Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran,dan Universitas Mulawarman, maka
Karakteristik Program studi yang diusulkan dengan prodi Farmasi di UNU Kaltim teletak pada
bidang kajian dan rumpun ilmu yang dikembangkan. Prodi Farmasi UNU Kaltim menggabungkan
beberapa konsep bidang kajian dari prodi-prodi di atas dengan tujuan menghasilkan lulusan yang
lebih komprehensif yang berciri khusus pengembangan dan pemanfaatan prinsip-prinsip
sustainable development.
Program studi yang diajukan sangat fokus dan mendalam pada:1) kajian dibidang isolasi,
sintesis, uji bioaktivitas; 2) kajian produksi dan kontrol kualitas sediaan farmasi, bahan baku
dan fitofarmaka; 3) kajian dibidang analisis sediaan farmasi,makanan dan senyawa kimia
tubuh; 4) kajian Farmasi yang mendasarkan pada prinsip-prinsip sustainable development
yang belum dikembangkan di Indonesia)
11
BAB II
KURIKULUM
2.1 Rumpun Keilmuan
2.1.1 Bidang Ilmu Program Studi FARMASI
Bidang ilmu yang menjadi pokok kajian pada program studi farmasi yang berkualitas bergantung
pada proses persiapan, proses, dan evaluasi. Maka fokus Kajian ilmu dalam Program Studi
Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur sebagai berikut:
a. Mengelola suatu apotek;
b. Memecahkan permasalahan dalam suatu system industry farmasi, apotek, atau RS;
c. Merencanakan, menghasilkan dan mengembangkan berbagai produk obat tradisional yang
berasal dari alam;
d. Mengembangkan usaha kefarmasian sehingga dapat menjadi lebih berkembang, merupakan
kebutuhan di semua aspek kesehatan.
Fokus bidang ilmu tersebut mempunyai karakteristik tersendiri dengan Program Studi lain.
Keberadaaan program studi farmasi sangat penting karena akan mendukung pemerintah dalam
pengadaan tenaga kerja dalam bidang farmasi.
Rencana pencapaian target kualitas lulusan Prodi Farmasi UNU Kaltim adalah sebagai berikut:
NO
Rencana Prograna
60%
70%
80%
90%
95%
>1th
<1th
>6bln
<6bln
<3bln
Pengembangan relasi
pendidikan dengan pasar kerja
Evaluasi pelaksanaan
perkuliahan
Dilakukan
tiap
semester,
melibatkan
mahasiswa
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan
dosen dan
mahasiswa
tindak lanjut
untuk
pengembangan
metode dan
materi
Sebanyak
30% hasil
penelitian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasika
n pada
pengembang
an materi
Sebanyak 40%
hasil penelitian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan dosen
dan mahasiswa.
Ditiindaklanjuti
untuk perbaikan
metode,materi
ajar,&pemberian
tugas
Sebanyak 60%
hasil penelitian
dosen sesuai
dengan prodi dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan dosen
dan mahasiswa serta
review teman
sejawat studi tiap
semester.ditindak
lanjuti digunakan
untuk perbaikan
metode,materi
ajar,pemberian
tugas, penyusunan
tes baru,&penentuan
referensi
Sebanyak 80% hasil
penelitian dosen
sesuai dengan prodi
dan diintegrasikan
pada pengembangan
materi perkuliahan
12
perkuliahan
Sebanyak
30% hasil
pengabdian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasika
n pada
pengembang
an materi
perkuliahan
Dilakukan
tiap 1th
Sebanyak 40%
hasil
pengabdian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
Dilakukan tiap
semester
Sebanyak 60%
hasil pengabdian
dosen sesuai
dengan prodi dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan dosen
dan mahasiswa
Dilakukan
tiap 1th
Dilakukan tiap
semester
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan dosen
dan mahasiswa
Digunakan
untuk
pengembang
an metode
dan materi
Digunakan
untuk
perbaikan
metode,materi
ajar,&pemberia
n tugas
ti digunakan untuk
perbaikan
metode,materi
ajar,pemberian
tugas, penyusunan
tes
baru,&penentuan
referensi
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan dosen
dan mahasiswa serta
review teman
sejawat
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan dosen
dan mahasiswa serta
review teman
sejawat
Digunakan untuk
perbaikan
metode,materi
ajar,pemberian
tugas, penyusunan
tes baru,penentuan
referensi,&penyusun
an media
1 NK < 1.5
1.5 NK < 2
2.5 NK < 3
3 NK < 3.5
3.5 NK < 4
PD 5%,
PD < 5% PD
10%
PD < 10% PD
15%
13
2%
>2%-4%
>4%-6%
>6%-8%
>7%-10%
14
PD 5%,
PD < 5% PD
10%
PD < 10% PD
15%
15
Keterlibatan
mahasiswa
50%-60%
Keterlibatan
mahasiswa
60%-70%
Keterlibatan
mahasiswa 70%80%
Keterlibatan
mahasiswa 80%-90%
Keterlibatan mahasiswa
>90%
Rerata 3,20
3.25
1 NK < 1.5
Rerata 3,26
3.30
1.5 NK < 2
2.5 NK < 3
3 NK < 3.5
3.5 NK < 4
10
11
12
16
17
mengelola suatu apotek; b) memecahkan permasalahan dalam suatu system industry farmasi,
apotek, atau RS; c) merencanakan, menghasilkan dan mengembangkan berbagai produk obat
tradisional yang berasal dari alam; d) mengembangkan usaha kefarmasian sehingga dapat
menjadi lebih berkembang, merupakan kebutuhan di semua aspek kesehatan.
Secara umum dapatlah digambarkan bahwa bidang kajian utama dari Program Studi Farmasi yang
diusulkan ini merupakan ilmu dan kajian terapan dari berbagai bidang seperti bidang pelayanan
kesehatan masyarakat, obat-obatan, wirausaha dan bidang ilmu farmasi yang dilanjutkan pada
lapisan di atasnya dengan kajian multi-disipliner dan interdisipliner dari berbagai bidang keahlian
dalam ilmu kesehatan.
Gambaran Konstelasi bidang ilmu Program Studi yang diusulkan dengan bidang ilmu lain
Ilmu Kesehatan
1.
2.
3.
4.
Farmasi
Kebidanan
Apoteker
Perawat
Dll
Rumpun Ilmu
1. Farmasi Klinis
Komunitas
2. Farmasi Sains Teknologi
Industri Kefarmasian
3. Ilmu Kosmetik
4.kajian Farmasi yang mendasarkan pada konsep sustainable development yang belum
dikembangkan di Indonesia). Kajian ini akan terus berkembang pada 10 tahun ke depan
dan tahun-tahun berikutnya.
16
Kompetensi
Rumusan Kompetensi
1. Kemampuan dalam penguasaan dan ketrampilan
dibidang isolasi, sintesis, uji bioaktivitas bahan baku obat
dan bahan alam dengan prinsip Sustainable Development
Utama
Pendukung
Elemen Kompetensi
A
Lainnya
Tabel ini menjelaskan kompetensi utama ke satu, dua dan tiga memenuhi semua elemen
kompetensi, sedangkan kompetensi 4 dan 5 yang tidak terpenuhi adalah elemen kompetensi
landasan kepribadian dan sikap dan perilaku dalam berkarya berisi teori dan praktik berkaitan
dengan prosedur evaluasi, prosedur pengelolaan Pusat Sumber Belajar, teknik pembuatan soft
ware. Kompetensi pendukung meliputi empat elemen kompetensi yaitu penguasaan ilmu dan
keterampilan, kemampuan berkarya, Sikap dan perilaku dalam berkarya, pemahaman kaidah
hidup bermasyarakat.
2.2.4 Bahan Kajian
berikut Bahan kajian yang dipersipkan Sesuai kompetensi yang disusun dalam program studi
Rumusan Kompetensi
Bidang Kajian
17
etika kepemimpinan
kajian kegamaan
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
memiliki etos kerja dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
SKS
Jenis
Mata
Kuliah
2(2-0)
2(2-0)
3(2-1)
2(2-0)
MPK
MKK
MKK
MKK
Mata Kuliah
Prasyarat
18
No Kode MK
SKS
1(0-1)
4(3-1)
2(2-0)
Jenis
Mata
Kuliah
MKK
MKK
MPB
Mata Kuliah
Prasyarat
-
3(2-1)
MKK
2(2-0)
2(2-0)
2(2-0)
2(2-0)
3(2-1)
2(2-0)
MPK
MPK
MPK
MKK
MKK
MKK
D10B.0101
D10A.0101
3(2-1)
3(2-1)
MKB
MKB
P10A.0103
P10A.0103
2(2-0)
3(2-1)
3(2-1)
3(2-1)
MKK
MKK
MKK
MKB
D10B.0101
D10B.0201
D10B.0101
P10A.0201
2(2-0)
2(2-0)
2(2-0)
MKK
MKK
MKB
P10A.0202
P10A.0101
3(2-1)
MKB
D10D.0201
2(1-1)
2(2-0)
3(2-1)
2(2-0)
2(2-0)
3(2-1)
3(2-1)
2(2-0)
MKK
MKB
MKB
MKK
MKB
MKB
MKB
MKB
D10B.0301
P10A.0301
P10A.0306
P10A.0303
P10A.0305
P10A.0305
P10A.0304
P10A.0201
3(2-1)
2(2-0)
MKB
MKB
P10A.0402
P10A.0404
MKB
MKB
P10A.0405
P10A.0303
P10A.0201
3(2-1)
3(2-1)
19
No Kode MK
SKS
Jenis
Mata
Kuliah
Mata Kuliah
Prasyarat
3(2-1)
2(2-0)
2(2-0)
2(2-0)
MKB
MKB
MKB
MKB
3(2-1)
3(2-1)
MKB
MKB
P10A.0505
P10A.0401
2(2-0)
MKB
P10A.0403
P10A.0404
MKB
P10A.0502
P10A.0201
MKK
P10A.0202
D10F.0201
Steril
37.
38.
39.
40.
P10A.0202
P10A.0401
P10A.0401
P10A.0401
P10A.0401
P10A.0306
P10A.0201
3(2-1)
MBB
MKB
P10A.0505
P10A.0501
P10A.0406
P10A.0305
MKB
MKB
MKB
MKB
P10A.0201
P10A.0201
P10A.0305
P10A.0602
MKB
MKB
MKK
P10A.0603
P10A.0302
P10A.0302
-
MKB
P10A.0605
Min 110 SKS
2(2-0)
MKB
20
No Kode MK
SKS
Jenis
Mata
Kuliah
Mata Kuliah
Prasyarat
P10A.0302
P10A.0501
P10A.0503
P10A.0201
2(2-0)
2(2-0)
MKB
MPB
2(0-2)
2(0-2)
2(2-0)
MKB
MKB
MKB
P10A.0708
P10A.0708
P10A.0601
P10A.0501
P10A.0503
P10A.0603
21
laporan mengenai kategori ini dilanjutkan kepada panitia UTS dan UAS. Kategori ini membuat
mahasiswa tersebut tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) atau Ujian Akhir Semester
(UAS). Semua catatan mengenai presensi dan kategori ditangani langsung oleh Bidang Akademik.
Kategori tersebut masuk dalam kategori 1 sedangkan kategori 2 adalah mahasiswa tidak hadir
antara 10-20% dari tatap muka yang telah dilakukan, konsekuensinya mahasiswa diperbolehkan
mengikuti ujian akhir apabila telah memenuhi tugas tambahan dari dosen yang mengampu mata
kuliah tersebut.
Kehadiran Dosen
Pertemuan perkuliahan dilaksanakan sebanyak 16 kali tatap muka dan merupakan kewajiban bagi
dosen pengampu mata kuliah untuk melaksanakannya. Tingkat kehadiran seorang dosen di
monitor berdsarkan rekapitulasi berita acara perkuliahan yang akan di evaluasi di akhir semester.
Evaluasi dilakukan dalam pertemuan para dosen di lingkungan jurusan administrasi bisnis dan
dijadikan topik pembicaraan dan kemudian menjadi catatan bagi dosen yang bersangkutan.
Materi Kuliah
Materi kuliah dikaji langsung oleh dosen bersangkutan. Penelaahan dan evaluasi rancangan
perkuliahan diawali dengan penyusunan rancangan perkuliahan yang dikelola oleh koordinator
mata kuliah dalam satu mata kuliah tertentu. Setelah rancangan perkuliahan tersusun, kemudian
dilakukan sinkronisasi rancangan perkuliahan yang dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum
yuang dipimpin oleh Ketua Jurusan, hasil akhir dari proses kemudian menjadi panduan dalam
perkuliahan. Evaluasi terhadap rancangan perkuliahan dilakukan secara rutin tiap tahun dalam
dua tingkatan, pertama evaluasi terhadap konsistensi materi mata kuliah yang diajarkan oleh
dosen dengan rancangan perkuliahan yang telah disusun. Evaluasi ini dilakukan dengan melihat
berita acara perkuliahan. Evaluasi tahap ini dilakukan oleh jurusan dengan membandingkan
rancangan perkuliahan dengan berita acara yang diisi pada setiap tatap muka perkuliahan. Kedua,
evaluasi atas substansi rancangan perkuliahan, yang menyangkut relevansi rancangan perkuliahan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan dunia praktek secara nyata dilakukan di
bawah koordinasi jurusan melalui Tim Pengembang Kurikulum.
Mekanisme Penyusunan Materi Perkuliahan
Materi kuliah disusun berdasarkan rancangan perkuliahan yang telah dibuat oleh koordinator
mata kuliah. Pembuatan rancangan perkuliahan ini dilakukan oleh kelompok dosen dalam satu
bidang ilmu, dengan memperhatikan masukan dari dosen lain atau dari pengguna lulusan. Setiap
mata kuliah memiliki tujuan yang membentuk tiga macam kompetensi, yaitu kompetensi
pemahaman dan pengetahuan, kompetensi keterampilan melakukan dan kompetensi manajerial.
Untuk dapat mencapai kompetensi seperti tersebut di atas dibentuklah kelompok dosen mata
kuliah. Kelompok dosen mata kuliah bertugas untuk :
1. Menentukan macam kompetensi dari setiap pokok bahasan
2. Menentukan metodologi/cara proses belajar mengajar
3. Menentukan metode evaluasi
Evaluasi matakuliah melalui mekanisme evaluasi rancangan perkuliahan memberikan beberapa
manfaat yakni:
1. Menjamin kekinian dan relevansi materi mata kuliah dengan tujuan kompetensi
2. Mendorong komitmen dan kepatuhan dosen terhadap rancangan perkuliahan
3. Menodorong keaktifan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
4. Mendorong terjadinya mekanisme kontrol terhadap efketivitas proses belajar mengajar.
23
Metode Perkuliahan
Dalam menggunakan metode perkuliahan, dosen diperkenankan untuk membuat model
perkuliahan yang dianggap mampu mengaktifkan atau memancing mahasiswa (Student centre
learning)sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, karakteristik mata kuliah, karakteristik
mahasiswa, serta sarana dan prasarana yang tersedia agar dapat berinteraksi secara maksimal.
Jika memang gambaran tentang model perkuliahan ini belum tersusun secara sistematis, berikut
gambaran metode perkuliahan Program StudiFarmasi:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Metode Perkuliahan
Praktikum Laboratorium
Media
24
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
Praktikum Laboratorium
akan mengakibatkan mahasiswa tidak mampu menjawab soal ujian yang diberikan. Karena itu
soal ujian yang dikoordinasikan oleh dosen koordinator mata kuliah mampu menjaga standar
kompetensi yang diinginkan oleh jurusan melalui rancangan perkuliahan.
Penilaian
Strategi penilaian pembelajaran utuk mendukung tercapainya visi misi prodi dikembangkan
sebagai berikut:
1. strategi penilaian terdiri dari: a) penilaian awal, b) penilaian formatif, c) penilaian tugas
tengah semester, d) penilaian ujian tengah semester, e) penilaian tugas akhir semester, f)
penilaian ujian akhir semester
2. pedoman penilaian dstandarkan pada pedoman penilaian teori dan praktik (tes dan non
tes)
Pelaksanaan Pembimbingan Akademik
Pelaksanaan Kegiatan Pembimbingan Akademik Dilakukan Oleh Seluruh Dosen Pembimbing
Akademik (DPAM) Dengan Baik Sesuai Panduan Tertulis Dosen Pembimbing Akademik
bertanggung jawab dalam pembinaan dan pembimbingan studi mahasiswa. Seluruh dosen
melakukan kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) dalam pengembangan sikap, orientasi,
kegiatan kemahasiswaa, kesejahteraan mahasiswa. Panduan tertulis bagi dosen DPAM untuk
melakukan pembimbingan akademik tertuang dalam buku pedoman. apabila terdapat
permasalahan mahasiswa yang memerlukan perlakukan khusus dosen DPAM dengan
rekomendasi dari bidang kemahasiswaan (dapat meminta konselor universitas untuk
menanganinya). Untuk pembimbing akademik, pada prinsipnya dosen Prodi wajib menjadi dosen
DPAM yang ditunjuk dengan SK Dekan. Tugas DPAM secara rinci adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan mengenai berbagai program studi serta alternatif yang dapat diambil oleh
omahasiswa;
2) Memberi pengarahan kepada mahasiswa dalam menyusun rencana dan beban studi serta
memilih matakuliah yang akan diambil;
3) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan cara belajar yang baik;
4) Membantu mahasiswa dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami;
5) Melaporkan tentang tingkat kemajuan belajar mahasiswa bimbingannya kepada Dekan;
6) Pada saat pendaftaran ulang berkewajiban meneliti pengisian serta mengesahkan rencana
studi yang disusun mahasiswa dalam KRS dan
7) Wajib memberi nasehat kademik secara terteratur selama masa studi mahasiswa. 5.7.3.
Jumlah Rata-Rata Pertemuan Pembimbingan Per Mahasiswa Per Semester > 3 Jumlah ratarata pertemuan pembimbingan per mahasiswa per dosen per semester sebanyak 4 (empat)
kali/mahasiswa/semester,
8) Mengembangkan minat dan bakat mahasiswa,
9) Melibatkan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian dosen. Pertemuan tersebut
dilaksanakan diantaranya yaitu pada saat: Penerimaan Kartu Hasil Studi (KHS); konsultasi
pengisian Kartu Rencana Studi (KRS); batal tambah mata kuliah; dan, secara insidentil ketika
terjadi permasalahan yang terkait dengan perkuliahan (misalnya ketika mahasiswa sering
tidak masuk kuliah yang mengakibatkan masuk dalam kategorisasi sehingga tidak bisa
mengikuti ujian akhir semester.
Sistem bantuan dan bimbingan akademik sangat efektif, dan untuk melihat keefektifan tersebut
dapat dilihat dari masa studi rata-rata mahasiswa yaitu 4 tahun 2 bulan (4,14 tahun). Masa studi
tersebut dapat dikatakan cukup baik. Indeks Prestasi Kumulatif yang dicapai lulusan selama kurun
waktu 5 tahun terakhir dapat dikatakan baik yang secara kelulusan adalah sebesar 3,26.
26
Kegiatan
Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
Evaluasi
pelaksanaan
perkuliahan
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan
mahasiswa
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan
dosen dan
mahasiswa
tindak lanjut
untuk
pengembangan
metode dan
materi
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan
dosen dan
mahasiswa.
Ditiindaklanjuti
untuk
perbaikan
metode,materi
ajar,&pemberia
n tugas
Integrasi hasil
penelitian dosen
pada
Sebanyak 30%
hasil
penelitian
Sebanyak 40%
hasil penelitian
dosen sesuai
Sebanyak 60%
hasil penelitian
dosen sesuai
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan
dosen dan
mahasiswa serta
review teman
sejawat studi
tiap
semester.ditinda
k lanjuti
digunakan untuk
perbaikan
metode,materi
ajar,pemberian
tugas,
penyusunan tes
baru,&penentua
n referensi
Sebanyak 80%
hasil penelitian
dosen sesuai
Dilakukan tiap
semester,
melibatkan
dosen dan
mahasiswa serta
review teman
sejawat, serta
lesson studi tiap
semester.
Ditindak lanjuti
untuk perbaikan
metode,materi
ajar,pemberian
tugas,
penyusunan tes
baru,penentuan
referensi,&peny
usunan media
Sebanyak lebih
80% hasil
penelitian dosen
27
pengembangan
materi perkuliahan
Integrasi hasil
pengabdian dosen
pada
pengembangan
materi perkuliahan
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembanga
n materi
perkuliahan
Sebanyak 30%
hasil
pengabdian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembanga
n materi
perkuliahan
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
sesuai dengan
prodi dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
Sebanyak 40%
hasil
pengabdian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
Sebanyak 60%
hasil
pengabdian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
Sebanyak 80%
hasil pengabdian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
Sebanyak lebih
80% hasil
pengabdian
dosen sesuai
dengan prodi
dan
diintegrasikan
pada
pengembangan
materi
perkuliahan
sifat-sifat alkena. Alkuna : struktur dan reaktifitas serta sifat-sifat alkuna. Membandingkan alkana,
alkena dan alkuna, Isomer : isomer kedudukan dan fungsional, Stereoisomer : cis-trans isomer,
enensiomer, diastreomer, senyawa meso, Alkil Halida : nukleofil dan elektrofil, Alkohol, Eter, Tiol.
Epoksida dan Sulfida : struktur, reaksi, reaktifitas dan sintesis.
Bahasa Indonesia
Mata kuliah ini mebahas tentang dasar-dasar kemahiran bahasa meliputi bentuk morfologis,
bentuk-bentuk kalimat, jenis dan gaya bahasa. Selain itu juga membahas kepustakaan dan prinsipprinsip penyusunan karya tulis dengan memberi materi: Pengalaman belajar mengajar disajikan
dalam bentuk ceramah, diskusi dan penugasan. Ejaan dan tata bahasa Indonesia, Teknik membuat
karangan dan Karya Tulis Ilmiah, Berkomunikasi (ceramah, diskusi, pidato dan laporan tertulis),
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Pendidikan Kewarganegaraan
Mata kuliah ini membahas tentang Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Politik dan Strategi
Nasional, Politik dan Strategi Hankamnas.
Pengalaman belajar mengajar disajikan dalam bentuk ceramah, diskusi dan penuagsan dengan
memberi materi: Pengantar Pendidikan Kewiraan, Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional,
Politik dan Strategi, Hankamnas.
Kimia Analitik Kuantitatif
Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep dasar kimia analitik.
Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk ceramah dan praktek.
Ruang lingkup Kimia Analitik : Kesetimbangan : asam basa, pengendapan, kompleks, redoks :
Metode analisis kualitatif : identifikasi kation dan anion, unsur, dan gugusan fungsional : Metode
analisis kuantitatif : gravimetri, volumetri : titrasi asam basa, redoks, pengendapan,
komplesometri, nitrimetri dan TBA, Stokiometri *chemical calculatiuns).
Farmakognosi
Mata kuliah ini membahas tentang simplisia dan cara identifikasi kandungannya.
Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk ceramah dan praktek dengan materi:
Tata nama simplisia, nama bagian-bagian simplisia, pengenalan simplisia, simplisia yang
mengandung karbohidrat, tanin, lemak, minyak menguap, alkaloid dan damar, identifikasi
kandungan simplisia.
Praktikum; Mengenal bagian-bagian simplisia yang berkhasiat sebagi obat dengan cara
mikroskopis.
29
Statistika
Kuliah Statistika menjelaskan dan menerapkan metode statistika, prinsip rancangan percobaan
sebagai suatu perangkat untuk menangani masalah pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data serta melakukan penarikan kesimpulan melalui suatu pengujian, percobaan dalam bidang
analisis farmasi.
Cara Pembuatan Obat Yang Baik
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam CPOB, personalia, bangunan dan fasilitas, peralatan,
sanitasi dan higiene, produksi, pengawasan mutu, inspeksi diri, penanganan keluhan terhadap
obat, penarikan obat dan obat kembalian, dan dokumentasi.
Mikrobiologi Dasar
Materi kuliah meliputi defenisi, bakteri, penggolongan menurut bentuk dan kegunaan
bakteri.,pengecatan gram,dasarnya,beda Gram positif dan Gram negatif, faktor pertumbuhan dan
penggolongan mikroba menurut sifat ekologinya, cara Isolasi bakteri.Media pertumbuhan,cara
menghitung jumlah bakteri, jamur,defenisi,penggolongan,perbedaan satu sama lainnya.,
reproduksi, identifikasi, media ,jamur yang berguna, patogen, virus, defenisi, penggolongan,
morfologi, virus yang berbahaya, lifecycle, protozoa, defenisi, penggolongan, sifat-sifat,
plasmodium, amuba, life Cycle, toxo plasma dan penyakit yang ditimbulkan oleh protozoa yang
lain.
Praktikum Mikrobiologi Dasar
Cara pembuatan media dan cara-cara sterilisasi media,alat.
Pembuatan agar miring, Agar tegak dan cara inohulasi bakteri aerob dan anaerob serta
jamur.
Menghitung Angka mikroba dengan media padat.
Menghitung Angka mikroba dengan turbidimetri.
Pengecatan gram dan melihat bentuk-bentuk bakteri.
Melihat jamur yang uniselluler, multiseluler.
30
Analisis Mikrobiologi
Materi kuliah meliputi:Prinsip dan uraian cara melakukan sterilisasi dengan cara panas lembab
dan panas kering. Penjelasan sterilisasi dengan cara filtrasi, radiasi dan kimia. Uraian cara
melakukan inokulasi dan teknik isolasi. Identifikasi bakteri dengan cara test biokimia dan
penggunaan media spesifik. Cara menghitung mikroba dalam suatu sediaan. Kontrol cemaran
obat, makanan dan minuman. Analisa dari beberapa tanaman yang bersifat antibakteri.
Mikrobiologi terapan dengan menggunakan mikroba. Penetapan potensi antibiotik, vitamin dan
koefisien fenol. Enzim dan pengendaliannya.Jamur.
Fitokimia
Mata kuliah ini membahas tentang sifat-sifat, identifikasi dan cara penetapan kadar senyawa
kimia dalam simplisia. Biosintesis dalam tumbuhan ; Sifat-sifat dan cara analisis ; Senyawa terpen ;
Minyak atsiri ; Fenol : Glikosida ; Alkoloid : Flavonoid : Steroid. Mata kuliah ini diberikan dalam
bentuk ceramah dan praktek.
Praktikum; Identifikasi dan penetapan kadar : alkoloid, minyak atsiri, tanin, glikosida.
Fisika Dasar Farmasi
Kuliah Fisika Dasar Farmasi menjelaskan fenomena fisika pada bahan-bahan untuk sediaan
farmasi, bentuk sediaan (dosage form) farmasi, serta hubungan fenomena tersebut dengan
analisis sediaan farmasi dan bentuk sediaan (dosage form) farmasi.
Analisa stabilitas Obat
Mata kuliah ini membahas tentang pengujian bahan baku, obat jadi dan narkoba meliputi uji
karakteristik mutu sesuai dengan farmakope. Materikuliah ini meliputi:
Analisa bahan baku meliputi pemerian, identifikasi, uji kemurnian, penetapan kadar, ukuran
partikel, sudut respose, flow, dll.
Analisa sediaan obat berupa serbuk, tablet, kapsul, salep/krem, sirup, obat tetes, suppositoria,
injeksi, meliputi uji kataristik mutu sesuai dengan farmakope : identifikasi, kadar, keseragaman
bobot/isi, keseragaman kadar, pH, kekentalan, ukuran, kekerasan, waktu hancur, disolusi,
kerapuhan, suhu leleh dll.Analisa narkotika meliputi macam-macam sifat narkotika, identifikasi
narkotika, penetapan kadar sediaan narkotika.Pemeriksaan pestisida, obat psikotropik
Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk ceramah dan praktek.
Praktikum; Pengujian bahan baku dan obat jadi meliputi uji kataristik mutu sesuai dengan
farmakope Pengujian narkotika.
Analisa Makanan Minuman I
Materi: Pengenalan beberapa Kandungan Bahan Makanan ; Karbohidrat, lipida,
protein VitaminMineral Bahan Tambahan Pangan. Uraian meliputi : Penjelasan secara umum
31
tentang keenam bahan makanan di atas,antara lain; identifikasi,klasifikasi, sifat kimia, sifat fisika,
fisikokimia, serta guna dan fungsi bahan makan tersebut.
Analisis Obat Tradisional
Perkuliahan ini mempelajari tentang pengujian yang dilakukan terhadap simplisia dan sediaan
obat tradisional (jamu). Materi meliputi: Pengujian terhadap simplisia dan sediaan obat
tradisional (jamu) secara umum. Pengujian zat identitas beberapa simplisia secara kimia dan KLT,
Pengujian zat kimia murni berkhasiat yang ditambahkan pada jamu secara KLT, Pengujian
cemaran mikroba terhadap simplisia dan jamu secara mikrobiologi, Pengujian nilai
kepahitan,penetapan indeks busa, Pengujian zat tambahan.
Farmakologi
Mata kuliah membahas tentang khasiat obat dan cara penggunaannya.
Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk ceramah. Dengabn materi: Obat gangguan pencernaan
dan contoh, Obat susunan syaraf pusat dan contoh, obat susunan syaraf otonom dan contoh,
obat gangguan sistem kardiovaskuler dan contoh, obat saluran pernafasan dan contoh, lainlain, Pengertian, penggolongan, mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek samping.
Analisa Kosalkes
Mata kuliah ini membahas tentang pengujian kosmetika dan alat kesehatan meliputi karakteristik
mutu sesuai dengan persyaratan yang ada.
Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk ceramah dan praktek. Materi kuliah mencakup:
Isolasi, identifikasi serta penetapan kadar zat warna, pengawet, zat aktif, zat yang diperbolehkan
dalam batas kadar tertentu, zat yang dilarang, dll. Dalam kosmetik seperti yang tercantum dalam
per. Men. Kes. Uji cemaran logam berat, jamur, mikroba, dan uji sterilitas, Jenis alat kesehatan
dan pembagiannya, uji alat kesehatan sesuai farmakope maupun cara lain.
Praktikum; Identifikasi dan penetapan kadar
Undang-Undang Farmasi
Mata kuliah ini membahas tentang undang-undang dan peraturan yang berlaku yang berkaitan
dengan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan analisa farmasi dan makanan.
Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk ceramah. Materi kuliah meliputi;
Undang-Undang Ksehatan No. 23 tahun 1992, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri Kesehatan,
Surat Edaran Direktur Jenderal dan peraturan lain yang menunjang di bidang farmais. Etika
kesehatan, terutama di bidang farmasi. Peraturan Menteri Kesehatan : Makanan/Minuman,
kosalkes dan obat tradisional.
Etika
32
Mata kuliah ini membahas tentang perilaku manusia secara psikologi, cara belajar, berfikir dan
memecahkan maslah untuk mengambil keputusan serta membahas hubungan social kultur dan
sikap, intelegensi dan komunikasi antar manusia.
Materi kuliah meliputi: konsep perilaku manusia, Emotional dan Spritual Quotient (ESQ), Hak dan
Kewajiban/Perilaku, Komunikasi non verbal., Pemahaman Sosial, Daya tarik interpersonal,
Psikolog/perilaku dan kesehatan, Puasa dan Pradigma sehat, Stress, Presentasi, Diskusi dan
Pembahasan tentang : masalah-masalah perilaku yang sedang trend, pencegahan terhadap trend
negatif dan masalah-masalah perilaku keluarga (kasus nyata0, Perilaku Ahli Madya Farmasi yang
Profesional dalam pekerjaan di RS, Industri PBF, Apotek dll.
Standardisasi Farmasi
Ketentuan dan persyaratan umum F.I. Ed. IV serta beberapa Farmakope lain.
Standardisasi Peraksi, Indikator, Larutan Pereaksi. Standardisasi bentuk sediaan baku, sediaan
tablet, kapsul. Standardisasi sediaan topikal, injeksi, aerosol. Standardisasi simplisia, ekstraktum,
tinctura dan beberapa bentuk sediaan tradisional.
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Mata kuliah ini membahas tentang konsep/teori dasar kesehatan masyarakat, SKN, RPJP bidang
kesehatan, konsep/prinsip administrasi kesmas, konsep epidemiologi.
Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk ceramah
Materi kuliah meliputi; SKN, kesehatan lingkungan, epidemiologi, KB, gizi, UKS, UKM, penyuluhan
kesehatan, KKBS (kepemimpinan Kesehatan Bagi Semua) dan dinamika kelompok. K3, P3K di
laboratorium, bahan berbahaya, keselamatan dan kesehatan kerja.
Metodologi Penelitian
Materi kuliah ini meliputi
Ilmu dan pengetahuan meliputi tentang Definisi ilmu, cara memperoleh ilmu, dan sumber Ilmu,
Peranan dan Ragam Penelitian meliputi persyaratan penelitian, jenis-jenis penelitian, macam
penelitian, Metode ilmiah terdiri dari Kriteria dan langkah-langkah metode ilmiah, Desain
Penelitian meliputi prosedur penelitian, sistematika penelitian, Permasalahan meliputi jenis
permaslaahan, merumuskan judul penelitian dan merumuskan masalah, Hipotesis terdiri dari
pengertian hipotesis, jenis-jenis hipotesis, cara menguji hipotesis, Variabel, Pengertian dan
macam variabel, pengertian sumber data, Sumber data, Pengertian sumber data, Populasi dan
sampel, Analisis data, langkah-langkah analisis data, Pembuatan proposal, tata cara dan penulisan,
Pembuatan Tulisan Ilmiah, Format, Tata cara dan penulisan ilmiah.
Analisis Sediaan Obat II
Materi kuliah meliputi; SKN, kesehatan lingkungan, epidemiologi, KB, gizi, UKS, UKM, penyuluhan
kesehatan, KKBS (kepemimpinan Kesehatan Bagi Semua) dan dinamika kelompok. K3, P3K di
laboratorium, bahan berbahaya, keselamatan dan kesehatan kerja: Pengenalan bentukbentuk sediaan cair (larutan, suspensi dan emulsi) dan Sediaan setengah padat (salep, krim dan
33
pasta). Pengujian: - Larutan (uji kejernihan, pH, keseragaman volume/bobot, berat jenis,
Kebocoran, stabilitas, sterilitas, pirogenitas dan perhitungan tonisitas), suspensi (uji volume
pengendapan/sedimentasi ratio, ukuran partikel,sifat alir mudah tidaknya terdispersi kembali,
mudah tidaknya mengalir dari wadah, viskositas). Emulsi (uji tipe emulsi, volume pengendapan,
creaming: down/up ward creaming, ukuran partikel, viskositas). Pengujian sediaan setengah
padat: (uji homogenitas, keseragaman bobot, kebocoran, logam berat, tipe krim). Penetapan
kadar: Netralisasi (Titrasi semi bebas air, titrasi bebas air sebagai basa, titrasi bebas air sebagai
asam), titrasi Nitrimetris (indikator dalam dan indikator luar), titrasi Bromometris (langsung dan
tak langsung), titrasi Argentometri (cara Budde dan cara lain), penetapan kadar sediaan bentuk
cair dan setengah padat.
Analisa Makanan Minuman II
Materi : Pengenalan dan Analisa Kuantitatif Bahan Makanan dari kompoene: Karbohidrat, Lipida,
Protein, Vitamin, Mineral, Bahan Tambahan Pangan, Uraian: Penjelasan analisa kuantitatif
senyawa yang terkandung dalam keenam bahan makanan tersebut di atas,
2.3.3 Jenis dan Ragam Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang akan digunakan Prodi Farmasi adalah: (1) media teknologi cetak; (2)
media teknologi audio-visual; (3) media teknologi berbasis komputer; dan (4) multimedia
a. Teknologi Cetak.
Komponen media teknologi cetak ini adalah bahan teks verbal dan visual.Pengembangan kedua
jenis bahan pembelajaran tersebut sangat tlergantung pada teori persepsi visual, teori membaca,
pengolahan informasi oleh manusia dan teori belajar. Secara khusus, teknologi cetak/visual
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1) Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang
2) Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif.
3) Keduanya berbentuk visual yang statis
4) Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi visual.
5) Keduanya berpusat pada pembelajar
6) Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.
b. Teknologi Audio-Visual
Pembelajaran audio-visual dapat dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di
dalam proses pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup,
pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang beukuran besar.Pembelajaran audio-visual
didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan belajar yang berkaitan dengan
pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus
tergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.
c. Teknologi Berbasis Komputer
Aplikasi-aplikasi ini hampir seluruhnya dikembangkan berdasarkan teori perilaku dan
pembelajaran terprogram, akan tetapi sekarang lebih banyak berlandaskan pada teori kognitif.
Aplikasi-aplikasi tersebut dapat bersifat: (1) tutorial, pembelajaran utama diberikan, (2) latihan
dan pengulangan untuk membantu peserta didik mengembangkan kefasihan dalam bahan belajar
yang telah dipelajari sebelumnya, (3) permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan
menggunakan pengetahuan yang baru dipelajari; dan (5) dan sumber data yang memungkinkan
peserta didik untuk mengakses sendiri susunan data melalui tata cara pengakasesan (protocol)
data yang ditentukan secara eksternal.
34
Teknologi komputer, baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak biasanya
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Dapat digunakan secara secara acak, disamping secara linier
2. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik, disamping menurut cara seperti
yang dirancang oleh pengembangnya.
3. Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata,
simbol maupun grafis.
4. Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan
5. Belajar dapat berpusat pada peserta didik dengan tingkat interaktivitas tinggi.
d. Multimedia
Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan
bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Keistimewaan
yang ditampilkan oleh teknologi multimedia ini, khususnya dengan menggunakan komputer
dengan spesifikasi tinggi, yakni adanya interaktivitas pembelajar yang tinggi dengan berbagai
macam sumber belajar.
Selain media pembejalar yang digunakan dalam perkuliahan sarana pembelajaran yang dimiliki
UNU Kaltim juga akan menjadi sarana dan media pembelajaran bagi mahasiswa Program Studi
Farmasi. Sarana tersebut adalah:
1. Ruang kuliah ber-AC sebanyak 5 kelas.
2. Perpustakaan pusat UNU Kaltim yang memiliki fasilitas Buku/ jurnal serta fasilitas
pelayanan elektronik.
3. Perpustakaan Prodi Farmasi.
4. Laboratorium komputer (dengan luas lantai 30 m2), menyediakan fasilitas pelayanan
komputer, internet dan analisis data kepada mahasiswa. a) Komputer sebanyak 25 buah; b)
Beberapa komputer yang sudah multimedia dan difasilitasi internet; c) Memiliki beberapa paket
handal untuk simulasi komputer, diantananya Lindo, Derive, Lingo, Maple, Mathlab,
Mathcad.; d) Untuk keperluan analisis statistika tersedia paket Egret, Glim, Microsta, Minitab;
e) for Windows, Ntsys, SAS 612 for Windows, Shazam, SPSS 9, SPLUS, Statistica, Statistix,
Stats, Statview.
5. Laboratorium multi media (dengan luas lantai 40 m2), menyediakan fasilitas pelayanan
praktikum berbasis multi media kepada mahasiswa.
6. Laboratorium multi media (dengan luas lantai 40 m2), menyediakan fasilitas pelayanan
praktikum berbasis multi media kepada mahasiswa.
7.
Lapangan olahraga yaitu: a) lapangan Futsal sebanyak 2 lapangan 40 m2); b) lapangan
Volly Ball (60 m2); c) lapangan bulu tangkis (80 m2); e) lapangan basket (100 m2); f) Wall
Climbing
8.
Akses Wifi di semua area kampus
9.
Ruang Ibadah (Masjid) (80 m2)
10.
Ruang administrasi fakultas seluas 100 m2 , dengan fasilitas yang memadai
11.
Ruang dosen seluas 50 m2
35
BAB III
SUMBER DAYA
3..1 Sumber Daya Manusia
3.1.1 Kebijakan tentang value & reward system
Kebijakan tentang Value & reward System diatur dalam Buku Pedoman Etika Dosen, tenaga
kepndidikan, dan mahasiswa UNU Kaltim. Pedoman tersebut mengatur tentang: 1) etika, tugas,
dan kewajiban dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa UNU Kaltim dalam pelaksanaan
perguruan tinggi; 2) rambu-rambu prilaku yang melanggar etika akademik; 3) penghargaan dan
sanksi; 4) mekanisme penghargaan dan sanksi.
Penghargaan diberikan kepada dosen dan tenaga pendidikan yang dinilai berprestasi dalam
melaksanakan etika, tugas, dan kewajibannya dalam bidang tridharma perguruan tinggi, faktor
kesetiaan, serta jasa yang disumbangkan kepada lembaga. Jenis penghargaan yang diberikan
sesuai keputusan Rektor berupa; 1) Tanda kehormatan Satya Lencana Perintis, 2) Tanda
kehormatan Satya Lencana Karya, 3) Anugerah UNU Kaltim untuk pengembangan IPTEK (piagam),
4) Anugerah UNU Kaltim untuk pelaksanaan Tridharma dan Pengembangan Institusi (piagam)
lencana; 5) uang, 6) benda; atau 7) kenaikan pangkat istimewa.
Penghargaan diberikan kepada dosen dan tenaga kependidikan dilaksanakan di tiap akhir
semester setelah dilakukan evaluasi dosen dan tenaga pendidikan dalam pelaksanaan
perkuliahan/pelayanan akademik, penyerahannya dilakukan pada saat perayaan wisuda dan/atau
kegiatan lainnya.
3.1.2 Kesiapan Jumlah dan Kualifikasi Dosen
Untuk mencapai kompetensi lulusan yang diharapkan perlu didukung berbagai komponen
pembelajaran. Kualifikasi akademik dosen merupakan salah satu komponen utama sebagai ujung
tombak terhadap keberhasilan proses belajar mengajar
Tabel 3.1 Kualifikasi Tenaga Pengajar Berdasarkan Bidang Keahlian
dan Latar Belakang Akademis
No
Nama Dosen
Kualifikasi
S1
Farmasi
S2
Studi Lanjut
S3
Erwin Samsul,
S.Farm
S1
Farmasi
S2
Studi Lanjut
S3
S1
Farmasi
S2
Studi Lanjut
UNAIR
S3
Usia
Status
36
Bersedia menjadi
dosen tetap
24
Bersedia menjadi
dosen tetap
24
Bersedia menjadi
dosen tetap
Sertikat
Pofesi yang
dimiliki
Apoteker
36
Farmakognosi
Istiazah Iffati,
S.Farm.
S1
Farmasi
S2
S3
S1
MIPA KImia
S2
Studi Lanjut
S3
S1
Farmasi
S2
S3
Fitriyana Yulianty,
ST.
Ajeng Theresia
Eryani, S.Si.
S1
S2
Teknik Kimia
Studi Lanjut
S3
S1
S2
MIPA Kimia
Studi Lanjut
S3
Biokimia I
Kimia Sintesis
Kimia Analitik
Teknologi dan Formulasi Sediaan
Semisolida dan Likuida
Biologi Sel dan Molekuler
Mikrobiologi Dasar
Analisis Farmasi
Biokimia Klinik
Farmakoterap
Analisis Biomedik
Radiofarmasi
Farmasi Forensik
Etnofarmasi
Parasitologi
Interaksi Obat
Farmasi Bahan Alam
Farmakologi Khemoterapetika
Bioteknologi Farmasi
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Analisis Fisikokimia II
Fitokimia
Imunologi
Patofisiologi
Farmakologi Sistem Organ
Mikrobiologi Farmasi
24
Bersedia menjadi
dosen tetap
34
Bersedia menjadi
dosen tetap
32
Bersedia menjadi
dosen tetap
23
30
Nama
Arifuddin, M.PdI
3
4
5
6
7
8
Jabatan
Kepala Biro Akademik dan
Kemahasiswaan
Kepala Biro Umum dan
Keuangan
Kabag Umum
Kabag Kepegawaian
Kabag Keuangan
Kabag Akademik
Kabag Registrasi
Kabag Kemahasiswaan
Kualifikasi
Akademik
S2
S2
S1
S1
S1
S1
S1
S1
37
Nama
Jabatan
Ketua Laboratorium
Teknisi
Laboran
Kualifikasi
Akademik
S1
S1
S1
Tenaga Perpustakaan
Tabel 3.5 Tenaga Perpustakaan
No
Nama
Jabatan
Kepala UPT Perpustakaan
Kasubag Pelayanan &
Jaringan Kerjasama
Staf
Kualifikasi
Akademik
S-1/ Administrasi Niaga
S-1
S-1
2014
6
2015
8
2
2
2016
8
1
2
1
2017
10
1
2
-
2018
9
3
2
1
38
Tahun
Jumlah dosen yang
melakukan penelitian
dan Pengabdian
Masyarakat
Estimasi rata-rata
alokasi waktu
melakukan penelitian &
Pengabdian Masy. Per
tahun
Estimasi rata-rata SKS
kegiatan penelitian &
pengabdian Masy.
2014
2015
2016
2017
2018
10
11
1 smstr
1 smstr
1 smstr
1 smstr
1 smstr
Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur dalam lima tahun ke depan
melalui berbagai kebijakan dan program operasional akan meningkatkan kualitas pendidikan
sesuai mutu keluaran dan dunia kerja. Untuk mengantisipasi kebijakan tersebut, maka perlu
dilakukan penataan sistem melalui strategi yang efektif dan efisien, sehingga dapat terlaksana
dengan maksimal .
Berdasarkan kebijakan operasional yang akan dilaksanakan dalam rangka penataan sistem
pendidikan tinggi, maka strategi yang akan dilaksanakan adalah meningkatkan proporsi dosen
yang berpendidikan S2 untuk melanjutkan S3 dan dosen yang berpendidikan S3 untuk
meningkatkan kepangkatannya dengan meraih gelar professor, dan meningkatan jumlah
penerimaan dosen baru yang berpendidikan S3 sesuai dengan bidang studi.
Sesuai dengan ketentuan Dikti, ratio Dosen-Mahasiswa adalah 1:25, maka proyeksi kebutuhan
dosen Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur disesuaikan dengan
jumlah mahasiswa yang kuliah di Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan
Timur. Kebutuhan dosen Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur
diproyeksi mengalami perkembangan sesuai dengan jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap
tahun. Sesuai kebijakan universitas yaitu meningkatkan kualitas dosen, baik yang berpendidikan
S2 untuk melanjutkan studi, maka diharapkan pada tahun 2018, 60% dosen telah berpendidikan
S3. Selain itu juga menambah tenaga adminstrasi untuk memperlancar kegiatan administrasi
sebagai penunjang kegiatan akademik di Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama
Kalimantan Timur. Tenaga laboran juga ditambah agar laboratorium dapat di tangani dengan baik
sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.
Tabel Perencanaan Penambahan SDM setiap tahun ajaran
SDM
Mahasiswa
Dosen
Administrasi
Laboran
2014-2015
40
1
2
2
2015-2016
60
1
1
2
Tahun Anggaran
2016-2017
2017-2018
60
60
0
1
1
1
0
0
2018-2019
60
1
1
0
39
Tenaga laboran di tambah 2 orang pada tahun 2013-2014 dan 2014-2015. Pada tahun berikutnya,
sementara belum ada penambahan, karena masih dirasa cukup sesuai dengan tersedianya
laboratorium di Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur.
Perencanaan pengiriman SDM ke Pasca Sarjana setiap tahun ajaran
Studi Lanjut
Jenjang
S3
2013-2014
1
Tahun Anggaran
2014-2015
2015-2016
2016-2017
2
2
2
2017-2018
2
Pengiriman dosen untuk studi lanjut ini tidak di lakukan secara serempak, karena mengingat
jumlah dosen yang ada masih terbatas sehingga pengirimannya dilakukan secara estafet.
3.2 Sarana dan Prasarana Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur
Untuk menunjang perkuliahan, Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan
Timur menyediakan sarana dan prasarana yang dapat digunakan mahasiswa dalam proses belajar
mengajar. Selain ruang kuliah yang memadai juga ditunjang dengan laboratorium yang
mempunyai peralatan yang lebih dari cukup dengan teknologi yang relatif mutakhir.
Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan keilmuan mahasiswa, maka
Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur juga menyediakan ruang
baca yang memadai dengan berbagai macam, buku dan jurnal sebagai bahan literatur dalam
perkuliahan.
Ruang Kelas
Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur memiliki beberapa ruang
kelas yang dipergunakan dalam perkuliahan. Ruang kelas tersebut sebagian dipergunakan untuk
tatap muka perkuliahan dan sebagian dipergunakan sebagai ajang Iaboratorium sebagai
prasarana praktikum mahasiswa dalam menunjang perkuliahan.
Kapasitas ruang kuliah yang satu berbeda dengan yang lain. Pengaturan ruang kuliah disesuaikan
dengan jumlah mahasiswa yang mengambii mata kuliah. Dalam satu hari ruang kelas rata-rata
digunakan 2 sampai 3 mata kuliah secara bergantian dengan lama perkuliahan antara 100 dan 150
menit.
Profil ruang kelas
Dari tabel dibawah ini terlihat bahwa fasilitas ruang kuliah yang dimiliki oleh Program Studi
Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur cukup untuk proses perkuliahan. Untuk
memperlihatkan tersedianya fasilitas ruang kuliah yang mencukupi dalam proses belajar mengajar,
maka dapat dilihat pembagian ruang kuliah untuk perkuliahan berdasarkan pada jam dan hari
perkuliahan untuk semester ganjil dan semester genap.
40
Ruang (M2)
Ruang
Staf Adm.
Baca
Kelas
Lab.
304
280
56
68
304
280
56
68
Lain
Total
100
818
100
818
Rasio Ruang
Administrasi
Akademik
Meter
Persegi Per
Mahasiswa
168/818=0.20 778/341=2.28
0.20
2.28
Jumlah
Ruang
Kuliah
Total Luas
Ruang
Jumlah Penggunaan
Shift/Hari
Hari/Minggu
40
50 m2
3 Shift/Hari
5 Hari/Minggu
50
56 m2
3 Shift/Hari
5 Hari/Minggu
100
96 m2
3 Shift/Hari
5 Hari/Minggu
Laboratorium
Program Studi Farmasi UNU Kalimantan Timur ini didukung fasilitas laboratorium sebagai berikut:
- Laboratorium Teknologi Farmasi
- Laboratorium Mikrobiologi Farmasi
- Laboratorium Kimia Farmasi
- Laboratorium Farmakoterapi dan Farmakologi
- Laboratorium Farmasetika
- Laboratorium Biologi Farmasi
Ruang Baca
Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam rangka mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang di tekuni, maka disediakan fasilitas ruang baca
Jurusan ini. Adapun bentuk ruangan baca program studi Program Studi Farmasi Universitas
41
Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur dan profil konkret mengenai daftar koleksi buku dapat dilihat
pada gambar berikut.
Perpustakaan
Program Studi
Farmasi
Administrasi
Perpustakaan
Ruang Baca I
Perpustakaan
Ruang Baca II
Perpustakaan
42
Pengembangan sarana dan prasarana Program Studi Farmasi secara bertahap mengacu pada
tingkat urgensi dari sarana/prasarana tersebut. Rencana tersebut antara lain penambahan
laboratorium baru, penambahan ruang kelas. Adapun data selengkapnya adalah:
43
Tabel 5.1 Perencanaan Penambahan Sarana dan Prasarana Setiap Tahun Ajaran
Jenis
Perencanaan
Penambahan
ruang kelas
2014/2015
2015/2016
2 ruang @ 10
m x 12 m
2016/2017 2017/2018
0
2018/2019
1 ruang @
10 m x 12 m
Penambahan
peralatan di
laboratorium
Farmasi
Berdasarkan tabel di atas, dalam lima tahun ke depan Program Studi Farmasi Universitas
Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur akan menambah ruang kelas sebagai sarana utama
pembelajaran. Penambahan ruang kelas ini untuk menampung dan mengantisipasi
membludaknya mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur.
Seperti dianalisis di depan, melihat peluang dan minimnya kampus yang menyelenggarakan
Program Studi Farmasi, maka Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur punya peluang yang
besar dalam menyelenggarakan Program Studi Farmasi. Selain penambahan ruang kuliah, akan
ditambah juga penambahan komputer di laboratorium komputer. Hal ini menyesuaikan dengan
penambahan mahasiswa setiap tahuannya, sehingga perbandingan jumlah komputer dan
mahsiswa sesuai standart yang ditentukan. Sarana lain yang perlu ditambah adalah media
pembelajaran di laboratorium multimedia, hal ini penting sebagai penunjang pembelajaran di
Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur. Media pembelajaran yang
semakin lengkap akan mempermudah mahasiswa melaksanakan pembelajaran tentang
kefarmasian yang tepat guna dan up to date. Tahun 2015/2016 sampai dengan tahun 2016/2017
tidak dilakukan penambahan ruang kelas, komputer dan media pembelajaran karena masih dirasa
cukup untuk ememnuhi kebutuhan mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul
Ulama Kalimantan Timur. Kemudian tahun 2017/2018 akan ditambah kembali sarana dan
prasarana tersebut karena diperkirakan ada yang sudah rusak dan ada penambahan mahasiswa di
tahun tersebut.
44
BAB IV
PENDANAAN
4.1 Proyeksi Pendanaan
Dari catatan administrasi keuangan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur, dapat
diketahui bahwa setiap tahun program studi mengalami kekurangan pendanaan, dan oleh
karenanya harus selalu mencarai dari sumber lain selain pemerintah. Dari pengeluaran institusi
atau program studi terlihat bahwa program studi Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul
Ulama Kalimantan Timurtelah mengalokasikan dana untuk biaya operasional, investasi untuk
program studi regular dalam bentuk pengadaan dan pembangunan fasilitas fisik seperti peralatan
laboratorium, gedung laboratorium dan pemeliharaan inventaris. Di lain pihak, kebutuhan
infrastruktur yang dapat memberikan konstribusi bagi pembangunan SDM program studi ini.
Sebagaimana Perguruan Tinggi umumnya, pendapatan dana masih didominasi oleh dana
masyarakat khususnya dana pendidikan mahasiswa yang jumlahnya kurang mencukupi kebutuhan
yang ada. Meskipun begitu, pembangunan kualitas belajar mengajar dapat dilakukan dengan
efektif menggunakan dana yang dimiliki.
Data menunjukkan bahwa masalah sumber dana program studi Farmasi selain dana masyarakat
khususnya dana pendidikan mahasiswa (SPP - DPP) regular dari program studi yang dimiliki,
tersedia cukup untuk operasional perkuliahan, karena masih banyaknya donatur dan partisipan
yang menunjang langsung keberadaan program Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul
Ulama Kalimantan Timur ini. Dari data pengeluaran, program studi dapat mengalokasikan dana
untuk penelitian atau pengembangan program. Sebagian besar dana telah dialokasikan untuk
operasional dan investasi program studi regular yang berupa gedung laboratorium dan ruang
dosen, serta perawatan dan bahan habis pakai. Sehingga kebutuhan infrastruktur yang juga
memiliki konstribusi terhadap pengembangan kualitas fakultas kurang mendapat perhatian.
Pada garis besarnya anggaran belanja terdiri atas anggaran operasional, perawatan, dan investasi.
Anggaran operasional meliputi : gaji, honorarium, bahan habis pakai, dan biaya overhead (listrik,
telpon, air), dan transportasi. Anggaran perawatan meliputi perawatan sarana, prasarana,
kendaraan dinas dan cleaning service. Anggaran investasi meliputi pengadaan sarana dan
prasarana fisik serta pengembangan SDM serta kelembagaan.
45
46
KOREK
URAIAN
1
8100
8101
8102
8106
8107
8108
8109
8110
2
PENDAPATAN PENDAFTARAN MAHASISWA BARU
PENDAPATAN JASA PENDIDIKAN
BEASISWA
IURAN MAHASISWA
KEGIATAN MAHASISWA
UJIAN
PENDAPATAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN
DANA HIBAH DARI YAYASAN KE PROGRAM STUDI
JUMLAH TOTAL PENERIMAAN
TAHUN I
TAHUN II
3
4
5,000,000
6,000,000
180,000,000
300,000,000
290,000,000
622,000,000
45,000,000
45,000,000
9,000,000
18,000,000
9,000,000
18,000,000
1,000,000,000
1,538,000,000 1,009,000,000
TAHUN III
TAHUN IV
TAHUN V
JUMLAH
5
6
7
8
9,375,000
10,625,000
15,000,000
46,000,000
435,000,000
562,500,000
585,000,000
2,062,500,000
1,009,000,000 1,396,000,000 1,451,000,000
4,768,000,000
45,000,000
90,000,000
90,000,000
315,000,000
45,000,000
84,000,000
45,000,000
174,000,000
258,000,000
276,000,000
165,000,000
726,000,000
1,332,000,000 2,232,000,000 2,223,000,000
5,814,000,000
1,000,000,000
3,133,375,000 4,651,125,000 4,574,000,000 13,905,500,000
47
48
Rencana Anggaran
Dalam penggunaan dana penyelenggaran pendidikan, Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul
Ulama Kalimantan Timur menyusun Rencana Anggaran Perbelanjaan Biaya Perguruan Tinggi
(RAPBPT). Dalam menyusun rencana anggaran perbelanjaan maka harus diketahui lebih dahulu
budget yang tersedia.
Budget (rencana) meliputi :
1. Rencana operasional keuangan mencakup estimasi tentang pengeluaran untuk suatu
periode/kurun waktu;
2. Rencana sistematis untuk efisiensi pemanfaatan tenaga, industry (sumber) dan
3. Rencana keuangan yang diprioritaskan pada pola pengawasan operasional pada masa datang
suatu lembaga.
Berikut mengenai gambaran distribusi prosentase dari anggaran belanja pada tingkat Institusi dan
tingkat Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur.
49
Tabel 4.2 Proyeksi Pengeluaran Per Tahun Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur
KOREK
1
9100
9110
9111
9112
9113
9114
9115
9116
9117
9118
URAIAN
2
BIAYA OPERASIONAL LANGSUNG
Pembayaran Honorarium PBM
Kehumasan
Persiapan Belajar Mengajar
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Bimbingan dan Layanan Karir (Coaching Carrier)
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumbangan / Bea Siswa
Kegiatan Kemahasiswaan
Biaya Pelatihan dan Seminar
Total Biaya Operasional Langsung
KOREK
1
9200
9210
9211
9212
9217
9218
9219
9221
9222
URAIAN
2
BIAYA OPERASIONAL TIDAK LANGSUNG
SDM
Konsolidasi Organisasi
Perjalanan Dinas
Pemeliharaan Barang Inventaris
Pemeliharaan Kendaraan
Biaya Administrasi Pendidikan dan Kantor
Biaya Pemakaian
Biaya Pengembangan
Total Biaya Operasional Tidak Langsung
TAHUN I
3
TAHUN II
4
TAHUN III
5
TAHUN IV
6
TAHUN V
7
JUMLAH
8
24,000,000
110,000,000
52,500,000
23,600,000
50,000,000
290,000,000
30,000,000
60,000,000
640,100,000
38,500,000
160,000,000
52,500,000
53,000,000
65,000,000
387,000,000
30,000,000
80,000,000
866,000,000
73,000,000
235,000,000
54,375,000
203,000,000
100,000,000
762,000,000
60,000,000
100,000,000
1,587,375,000
95,500,000
310,000,000
54,375,000
371,600,000
115,000,000
1,662,000,000
60,000,000
120,000,000
2,788,475,000
96,000,000
385,000,000
71,250,000
371,000,000
14,000,000
130,000,000
2,305,000,000
60,000,000
150,000,000
3,582,250,000
327,000,000
1,200,000,000
285,000,000
1,022,200,000
14,000,000
460,000,000
5,406,000,000
240,000,000
510,000,000
9,464,200,000
TAHUN I
3
TAHUN II
4
TAHUN III
5
TAHUN IV
6
TAHUN V
7
JUMLAH
8
88,000,000
21,000,000
70,000,000
20,000,000
18,500,000
35,000,000
27,600,000
25,000,000
217,100,000
88,000,000
22,500,000
70,000,000
40,000,000
18,500,000
37,500,000
28,800,000
25,000,000
242,300,000
88,000,000
23,000,000
70,000,000
40,000,000
18,500,000
40,000,000
30,000,000
45,000,000
266,500,000
88,000,000
23,500,000
70,000,000
40,000,000
18,500,000
42,500,000
31,200,000
25,000,000
250,700,000
88,000,000
24,000,000
70,000,000
40,000,000
18,500,000
45,000,000
31,800,000
25,000,000
254,300,000
440,000,000
114,000,000
350,000,000
180,000,000
92,500,000
200,000,000
149,400,000
145,000,000
1,230,900,000
50
KOREK
1
9300
9310
9311
URAIAN
2
BIAYA NON OPERASIONAL
Penyusutan / Amortisasi
Pembayaran Pajak dan Instutional Fee
Total Biaya Non Operasional
KOREK
1
9400
9410
9412
9414
URAIAN
2
BIAYA INVESTASI
Kendaraan Bermotor
Inventaris, Perlengkapan, dan Komputer
Buku-buku Jurnal
Total Biaya Investasi
KOREK
1
9100
9200
9300
URAIAN
2
BIAYA OPERASIONAL LANGSUNG
BIAYA OPERASIONAL TIDAK LANGSUNG
BIAYA NON OPERASIONAL
JUMLAH TOTAL OPERASIONAL & NON
OPERASIONAL
BIAYA INVENTASI
JUMLAH TOTAL BIAYA INVENTASI
JUMLAH TOTAL PENGELUARAN
9400
TAHUN I
3
TAHUN II
4
TAHUN III
5
TAHUN IV
6
TAHUN V
7
JUMLAH
8
500,000
125,000,000
125,500,000
6,500,000
125,000,000
131,500,000
6,500,000
125,000,000
131,500,000
6,500,000
125,000,000
131,500,000
6,500,000
125,000,000
131,500,000
26,500,000
625,000,000
651,500,000
TAHUN I
3
TAHUN II
4
TAHUN III
5
TAHUN IV
6
TAHUN V
7
JUMLAH
8
15,000,000
79,500,000
22,500,000
117,000,000
300,000,000
22,500,000
322,500,000
15,000,000
15,000,000
15,000,000
15,000,000
15,000,000
15,000,000
315,000,000
79,500,000
90,000,000
484,500,000
TAHUN I
3
640,100,000
217,100,000
125,500,000
TAHUN II
4
866,000,000
242,300,000
131,500,000
TAHUN III
5
1,587,375,000
266,500,000
131,500,000
TAHUN IV
6
2,788,475,000
250,700,000
131,500,000
TAHUN V
7
3,582,250,000
254,300,000
131,500,000
JUMLAH
8
9,464,200,000
1,230,900,000
651,500,000
982,700,000
1,239,800,000
1,985,375,000
3,170,675,000
3,968,050,000
11,346,600,000
117,000,000
117,000,000
1,099,700,000
322,500,000
322,500,000
1,562,300,000
15,000,000
15,000,000
2,000,375,000
15,000,000
15,000,000
3,185,675,000
15,000,000
15,000,000
3,983,050,000
484,500,000
484,500,000
11,831,100,000
51
Tabel 4.3 Proyeksi Pendapatan dan Pengeluaran (Surplus/Minus) Per Tahun Program Studi Farmasi
Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur
URAIAN
1
JUMLAH TOTAL PENERIMAAN
JUMLAH TOTAL PENGELUARAN
SURPLUS/MINUS TAHUN KE N-1
SURPLUS/MINUS AKUMULASI
TAHUN I
2
1,538,000,000
1,099,700,000
438,300,000
438,300,000
TAHUN II
3
1,009,000,000
1,562,300,000
(553,300,000)
(115,000,000)
TAHUN III
4
3,133,375,000
2,000,375,000
1,133,000,000
1,018,000,000
TAHUN IV
5
4,651,125,000
3,185,675,000
1,465,450,000
2,483,450,000
TAHUN V
6
4,574,000,000
3,983,050,000
590,950,000
3,074,400,000
Keterangan :
Estimasi cashflow secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran dalam format Excell.
52
4.2 Keberlanjutan
Berdasar hasil-hasil penelitian yang dipaparkan di BAB II, dapat disimpulkan ilmu farmasi sangat
dibutuhkan tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lembaga pendidikan formal
dalam rangka pencapaian tujuan pndidikan nasional, tetapi juga dibutuhkan di semua lini program
pengembangan sumber daya manusia di luar pendidikan formal.
Program Studi Farmasi yang diajukan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur sanggup
mengambil bagian dalam program peningkatan kualitas pendidikan Nasional. Kesanggupan
tersebut didukung:
1. Telah dipenuhinya standar minimal tenaga dosen untuk pembukaan Program Studi Farmasi,
dan sesuai renstra Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur akan selalu dijaga rasio
dosen mahasiswa.
2. Sarana dan prasarana yang cukup mendukung dilaksanakannya Program Studi Farmasi
Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur.
3. Suasana akademik yang akan dikembangkan dengan sistem penjamin mutu internal baik.
4. Program keberlanjutan yang menjadi target utama visi universitas dan semua program studi.
53
BAB V
MANAJEMEN AKADEMIK
5.1
Peningkatan kualitas pendidikan dan proses belajar mengajar adalah tujuan utama dari semua
rencana pengembangan program studi Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama
Kalimantan Timur yang dilakukan secara berkesinambungan. Rencana pengembangan ini
ditangani dan dijalankan oleh pihak program studi dengan koordinasi seluruh Program Studi dan
sekolah tinggi mengesampingkan partisipasi dan kerjasama baik dari pihak internal maupun pihak
eksternal.
Pengajuan Program Studi Farmasi sesuai dengan renstra Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan
Timur. Sesuai dengan sistem penjaminan mutu internal, pendirian Program Studi Farmasi ini
diatur dalam prosedur mutu institusi, yakni:
1. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan masyarakat, (dalam hal ini kebutuhan masyarakat
pendidikan)
2. Analisis kelayakan (feasibility analysis) dibahas di rapat senat Universitas. Setelah disetujui, lalu
Rektor membentuk Tim.
3. Usulanpembukaan/penggabungan/pengembangan/pemindahan atau penutupan program
studi ini disusun oleh suatu Tim yang terdiri dari staf Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan
Timur.
4. Tim berkonsultasi dengan masyarakat luar Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur
yangterkait baik pada level nasional dan/atau internasional, serta melakukan survei, bakumutu
(benchmarking), studi empirik dan lain-lain.
5. Usulan Tim (dalam bentuk laporan lengkap) setelah disetujui oleh Senat Fakultas yang
bersangkutan diajukan kepada Pimpinan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur;
6. Senat Akademik menerima usulan dari Pimpinan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan
Timur;
7. Dalam format usulan ini harus diuraikan dengan jelas butir-butir yang tersebut dalam bagian I
untuk pembukaan/penggabungan/pengembangan/pemindahan program studi atau bagian II
untuk penutupan program studi.
5.1.1 Rencana Jangka Pendek
Dalam rencana jangka pendek, Program Studi Farmasi berencana untuk memperlengkap dan
mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan secara bertahap mengacu pada tingkat
urgensi dari sarana/prasarana tersebut. Rencana tersebut antara lain penambahan laboratorium
baru, penambahan ruang kelas. Adapun data selengkapnya adalah:
54
Tabel 5.1 Perencanaan Penambahan Sarana dan Prasarana Setiap Tahun Ajaran
Jenis Perencanaan
Penambahan ruang kelas
Penambahan peralatan
laboratorium farmasi
Penambahan media
pembelajaran
2013 2014
2014/2015
2 ruang @ 10 m x 12 m
2 ruang @ 10 m x 12 m
10 Unit media
pembelajaran
15 Unit media
pembelajaran
Berdasarkan tabel di atas, dalam jangka pendek, Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul
Ulama Kalimantan Timurakan menambah ruang kelas sebanyak 2 ruang. Penambahan ruang
kelas ini untuk menampung dan mengantisipasi membludaknya mahasiswa Program Studi
Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur. Seperti dianalisis di depan, melihat
peluang dan minimnya kampus yang menyelenggarakan Program Studi Farmasi Universitas
Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur, maka Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur punya
peluang yang besar dalam menyelenggarakan Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama
Kalimantan Timur.
Selain penambahan ruang kuliah, akan ditambah juga penambahan komputer di laboratorium
komputer. Hal ini menyesuaikan dengan penambahan mahasiswa setiap tahuannya, sehingga
perbandingan jumlah komputer dan mahsiswa sesuai standart yang ditentukan. Sarana lain yang
perlu ditambah adalah fasilitas dan sarana laboratorium farmasi, hal ini penting sebagai
penunjang pembelajaran di Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur.
Media pembelajaran yang semakin lengkap akan mempermudah mahasiswa melaksanakan
pembelajaran tentang teknologi pendidikan yang tepat guna dan up to date.
5.1.2 Rencana Jangka Menengah
Rencana jangka menengah program studi Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama
Kalimantan Timur lebih diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya, evaluasi kurikulum dan
kerjasama dengan institusi lain.
Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya yang dilakukan antara lain dengan menugaskan
tenaga pengajar untuk tugas belajar S-3 dan mengadakan penelitian-penelitian serta mengikuti
dan melakukan seminar / pelatihan.
Evaluasi kurikulum dilakukan untuk menjaga agar kurikulum yang dipakai tetap up to date dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Data selengkapnya untuk penambahan SDM
adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2 Perencanaan Penambahan SDM setiap tahun ajaran
SDM
Mahasiswa
Dosen
2014-2015
40
2015-2016
60
1
Tahun Anggaran
2016-2017
2017-2018
60
60
0
1
2018-2019
60
1
55
Administrasi
Laboran
2
2
1
2
1
0
1
0
1
0
Penambahan dosen dan tenaga administrasi serta tenaga laboran secara bertahap akan ditambah
sesuai dengan kebutuhan dan bertambahnya mahasiswa di Program Studi Farmasi Universitas
Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur.
Tabel 5.3 Perencanaan pengiriman SDM ke Pasca Sarjana setiap tahun ajaran
Studi Lanjut
Jenjang
S3
2013-2014
Tahun Anggaran
2014-2015
2015-2016
2016-2017
2
2017-2018
2
Pengiriman dosen untuk studi lanjut ini tidak di lakukan secara serempak, karena mengingat
jumlah dosen yang ada masih terbatas sehingga pengirimannya dilakukan secara estafet.
5.1.3 Rencana Jangka Panjang
Dalam rencana jangka panjang, Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan
Timur menitik beratkan pada perjanjian kerja sama dengan institusi lain dan peningkatan
publisitas Jurusan dan pengembangan program studi baru.
Penjalinan kerja sama ini dilakukan baik dengan institusi pendidikan lain maupun dengan institusi
non-pendidikan. Kerjasama tersebut dapat berupa kerjasama dalam pengadaan pendidikan,
kerjasama dalam penelitian, dan lain-lain.
Publisitas program studi perlu selalu dijaga dan ditingkatkan, agar persepsi yang baik dari
masyarakat tetap terjaga, dan posisi pendidikan ini dalam pasar sekolah tinggi dapat semakin
meningkat.
5.2 Manajemen Sumber Daya
Sumber-sumber daya yang ada di Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan
Timur antara lain adalah sumber daya manusia (staf akademik, staf administrasi) dan
laboratorium.
Pola pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan mengirimkan tenaga-tenaga
pengajar untuk melakukan tugas belajar, baik di dalam negeri maupun keluar negeri, melakukan
penelitian-penelitian, dan mengadakan / mengikuti seminar-seminar/pelatihan.
Keputusan untuk mengirimkan tenaga-tenaga pengajar untuk melakukan tugas belajar, baik
didalam negeri maupun keluar negeri, melakukan penelitian-penelitian mengadakan atau
mengikuti seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan.
Keputusan untuk mengirimkan tenaga pengajar untuk melakukan tugas belajar ditentukan oleh
faktor rasio antara jumlah tenaga pengajar yang aktif dan jumlah mahasiswa yang ada.
Hal tersebut dimaksudkan agar tujuan peningkatan kualitas tenaga pengajar tidak mempengaruhi
kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.
56
Tahun akademik
2014/2015
2015/2016
2016/2017
2018/2019
2019/2020
Proyeksi
jml mhsw
40
60
60
60
60
jml
100%
100%
100%
100%
100%
57
skala prioritas pengembangan. Disamping itu juga diwajibkan bagi setiasp dosen untuk menyusun
satuan acara perkuliahan (SAP).
Disamping pemantapan kegiatan-kegiatan tersebut, pengembangan selanjutnya terarah pada
kegiatan perkuliahan mandiri, pengadaan diktat kuliah, serta penggunaan media pembelajaran
(alat peraga). Untuk memperlancar pengadministrasian, direalisasikan komputerisasi administrasi
akademik. Intensitas pemanfaatan laboratorium dan praktek kerja lapangan menjadi skala
prioritas selanjutnya dengan disertai pengadaan sarana yang memadai dan meningkatkan
kerjasama dengan pihak pengguna lulusan.
Proses pembelajaran dikembangkan dengan mengacu kepada beberapa hal, diantaranya:
1. Proses pembelajaran dalam setiap program, haruslah sesuai dengan pengalaman belajar yang
dispesifikasikan untuk mencapai kompetensi tertentu. Pengalaman belajar ini terdapat dalam
Standar Kompetensi lulusan.
2. Pengalaman belajar dapat dipilah menjadi tiga rumpun, yaitu mengkaji untuk mencapai
kompetensi yang berkaitan dengan penguasaan akademik, berlatih yang disertai balikan
untuk mencapai kompetensi yang berkaitan dengan penguasaan keterampilan, serta
menghayati untuk kompetensi yang berkaitan dengan nilai, sikap, dan kebiasaan bertindak.
3. Kegiatan belajar dapat dirancang, yang bermuara pada kompetensi lulusan Program Studi
Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur.
5.5 Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diawali dengan pengembangan
kompetensi para dosen sebagai pelaksana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pengembangan kompetensi dilaksanakan melalui penataran, pendidikan dan latihan, workshop,
dan seminar melalui Program Studi, Fakultas maupun LPPM Universitas Nahdlatul Ulama
Kalimantan Timur..
Pengaktifan penelitian distimulasi melalui penelitian jurusan secara periodik setiap semester.
Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan setiap tahun secara sistematis dan secara incidental
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang sudah ada. Tahapan berikutnya ditingkatkan melalui
upaya kerjasama, baik lokal, regional, maupun nasional.
5.6 Manajemen Sumber Daya
Sumber daya manusia merupakan komponen pokok dalam sistem akademik. Sumber daya
manusia dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu dosen (tenaga edukatif) dan tenaga administrasi
(non edukatif), dengan dipertimbangkan aspek-aspek profesionalitas, jenjang karier, dan
kesejahteraan.
Untuk melakukan fungsi manajemen dalam rangka kelancaran proses belajar mengajar, maka
telah ditetapkan struktur pengelola Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama
Kalimantan Timur sebagai berikut:
58
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA-KALIMANTAN TIMUR
YPNU Kaltim
1. Pembina
2. Pengawas
3. Ketua
Rektor
SenatUniversitas
DewanPenyantun
Wakil Rektor I
Bidang Akademik &
Kemahasiswaan
Wakil Rektor II
Bidang Adm, Keu, dan
peningkatan SDM
Biro
AdmKemahasiswa
an& Alumni
(BAKM)
Biro Adm.
Akademik (BAA)
Biro
AdmHubunganMasya
rakat&Pemasaran
Biro Adm.
Umum&Keuangan
(BAUK)
Biro
AdmPerencanaan&
SistemInformasi
(BAPSI)
1. Lembaga Penelitian
& Pengabdian
Masyarakat
2. Kantor Penjamin
Mutu
3. Kantor Penjamin
Sustainabilitas
BagianPersonalia
BagianKeuangan
BagianPerlengkapan
Dekan
WakilDekan
Senat Fakultas
KetuaProgram
Jurusan
Tata Usaha
Sekretaris Program
Laboran
Staff Pengajar
DewanPerwakilanMahasiswa
Fakultas (DPMF)
BadanEksekutifMahasiswaFa
kultas (BEMF)
HimpunanMahasiswaJurusan
59
(HMJ)
Profesionalitas dosen dilakukan melalui diskusi, seminar, loka karya, penataran, diklat, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, disiplin kerja, dan studi lanjut ke doktor. Para dosen, baik dosen
tetap maupun tidak tetap diwajibkan untuk memiliki jabatan akademik. Disamping sebagai upaya
peningkatan kualitas dosen, jabatan akademik dan masa kerja digunakan sebagai pemberian gaji
atau imbalan lainnya.
Pembinaan kesejahteraan yang utama didasarkan pada imbalan profesionalisme dan pengalaman
kerja, misalnya melalui gaji dan honorarium. Gaji karyawan didasarkan pada pangkat dan
pengalaman kerja. Disamping itu, karyawan juga disediakan tunjangan-tunjangan, insentif, dana
sosial, maupun tabungan dana pensiun.
Pembinaan tenaga administrasi didasarkan peraturan kepegawaian dan uraian tugas yang jelas
dan professional. Dengan demikian, pembinaan dan pengembangan karier terarah kepada
profesionalitas.Pembinaan kualitas kinerja karyawan melalui disiplin dan pengawasan kerja,
penataran, kursus maupun diklat. Jenjang karier didasarkan pada kinerja dan pengalaman kerja
yang telah distandarisasi.
5.7 Dukungan Kerjasama
Dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan proses belajar mengajar Program Studi Farmasi
Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur serta mencapai kompetensi yang diharapkan,
dukungan kerja sama digambarkan sebagai berikut:
No
1
Lembaga mitra
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Pemerintah Kota dan Kabupaten seKalimantan Timur
PT. TOTAL
PT. Kalimantan Timur Prima Coal
Fakultas Farmasi Universitas
Mulawarman Samarinda
LPM Universitas Gajah Mada
2
3
4
Program Kemitraan
Beasiswa dan Kerja sama Penelitian
Beasiswa dan Kerja sama Penelitian
9
10
11
12
Universitas Jember
Pengembangan SDM
13
Pengembangan SDM
5.8 Prosedur Penutupan Program Studi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur
Penutupan Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur sesuai dengan
sistem penjaminan mutu internal, yakni:
60
1. Apabila terjadi kelebihan pasok lulusan, program studi yang diusulkan harus dapat ditutup
dan dibuka sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, diperlukan kemampuan melakukan relokasi
sumber daya perguruan tinggi.
2. Program studi melakukan evaluasi terhadap program studi yang dianggap tidak efektif,
misalnya karena jumlah mahasiswa program tersebut terus menurun.
3. Program studi dan fakultas membahas penutupan program dengan meminta pertimbangan
Dewan Pertimbangan Fakultas.
4. Program studi mempersiapkan pelimpahan program studi dan mempersiapkan sistem alih
kredit.
5. Dekan membuat surat pemberitahuan ke rektor tentang penutupan program studi.
6. Rektor memberikan izin penutupan program dan melaporkan ke Dikti tentang penutupan
program studi.
7. Universitas bersama fakultas dan program studi menyususn proses pemindahan mahasiswa
ke program baru yang telah ditentukan fakultas dan universitas.
61
BAB VI
SISTEM PENJAMINAN MUTU
5. Hasil Pelaksanaan SPMI dengan basis model manajemen PDCA adalah kesiapan semua
prodi dalam Sekolah Tinggi untuk mengikutiproses akreditasi atau penjaminan mutu
eksternal baik oleh BAN PTataupun lembaga akreditasi asing yang kredibel
Strategi UNU Kaltim di dalam melaksanakan SPMI adalah :
1. melibatkan secara aktif semua civitas academik sejak tahapperencanaan hingga tahap
evaluasi dan tahap pengembangan SPMI;
2. melibatkan organisasiprofesi, alumni, dunia usaha dan pemerintahan sebagai pengguna
lulusan, khususnya pada tahappenetapan standar SPMI;
3. melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para doses dan staf
administrasi tentang SPMI, dan secara khususpelatihan sebagai auditor internal;
melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada parapemangku
kepentingan secara periodic
Standar yang kembangkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Internal UNU Kaltim meliputi:
1. Standar Isi (standar penyusunan kurikulum dan evaluasi kurilkulum)
2. Standar Proses (standar kehadiran dosen, standar penulisan SAP, dan standar
pembimbingan Akademik)
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan (standar kualifikasi akademik dan standar
kinerja dosen/tenaga kependidikan)
5. Standar Penilaian Hasil Belajar (standar penilaian dan standar metode serta komponen
penilaian)
6. Standar pengelolaan (standar struktur organisai dan standar kualifikasi pimpinan)
7. Standar pembiayaan
8. Standar sarana dan prasarana
9. Standar Pusat Informasi Manajemen Data dan komunikasi
10. Standar Perpustakaan
11. Standar Penelitian dan pengabdian pada msyarakat
12. Standar mahasiswa dan lulusan
Manual Penjaminan Mutu Internal UNU Kaltim meliputi:
A. Tahap Penetapan standar
B. Tahap pelaksaan standar yang terdiri dari: 1) pelaksanaan standar; 2) SOP penyusunan
kurikulum; 3) SOP evaluasi kurikulum; 3) SOP Kompetensi; 4) SOP Kehadiran
Dosen/tenaga kependidikan; 5) standar SOP penulisan SAP; 6) SOP pembimbingan
akademik; 7) SOP penyusunan kompetensi mata kuliah; 8) SOP standar kompetensi
lulusan; 9) standar kualifikasi akademik; 10) standar penilaian dosen; 11) standar metode
dan komponen penilaian; 12) standar ruang kuliah dan perlengkapan; 13) standar
kebersihan; 14) standar struktur organisasi; 15) standar kualifikasi pimpinan; 16) standar
biaya studi; 17) pusat informasi Manajemen Data dan Komunikasi; 18) standar
perpustakaan; 19) standar penelitian dan pengabdian; 20) standar SOP mahasiswa dan
lulusan
C. Tahap Pengendalian Standar: 1) Audit Mutu; 2) pelaporan Audit
D. Tahap Peningkatan Standar
63
64
Untuk mengontrol dan mengembangkan budaya kerja, di setiap prodi di bentuk gugus
penjaminan mutu yang bertugas untuk mengawal pelaksanaan standar dan prosedur mutu yang
telah ditetapkan.
1.3 Peningkatan Keberlanjutan SPMI
Peningkatan keberlajutan SPMI UNU Kaltim dilakukan secara periodik (3 tahunan) dengan dengan
melibatkan pihak internal dan eksternal. Pihak internal UNU Kaltim membentuk sebuah unit kerja
baru yang dinamakan Lembaga Audit Internal Mutu yang secara khusus bertugas untuk
menyiapkan, merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi,dan mengembangkan SPMI.
Terdapat dua macam peningkatan mutu yang diterapkan di UNU Kaltim, yaitu peningkatan mutu
untuk mencapai standar SPMI yang ditetapkan, dan peningkatan mutu dalam konteks
peningkatan standar mutu yang telah dicapai melalui bencmark.
Peningkatan mutu dilaksanakan hail monitoring dan evaluasi, serta audit internal berupa
rekomendasi sebagai acuan untuk pengembangan/peningkatan mutu secara berkelanjutan
dengan mengikuti Plan-Do-Chexk-Action (PDCA). Pengembangan melalui benchmark standar mutu,
untuk mengetahui telah seberapa jauh standar SPMI yang diimplementasikan, dibandingan
dengan standar terbaik.
Terdapat 2 (dua) benchmark yaitu internal dan eksternal. Internal Benchmark adalah upaya
membandingkan pelaksanaan standar SPMI antar fakultas/prodi/UPT/Biro/bagian lingkungan Unit
kerja UNU Kaltim. Eksternal Benchmark adalah upaya membandingkan pemenuhan standar SPMI
UNU Kaltim dengan perguruan Tinggi lain dan lembaga penjamin kuliatas seperti ISO dan lain-lain.
65
66
BAB VI
KESIMPULAN
Pengembangan keilmuan dalam Prodi Farmasi sebagai acuan utama pengembangan kurikuluam
difokuskan pada hal-hal berikut : 1) kajian dibidang isolasi, sintesis, uji bioaktivitas; 2) kajian
produksi dan kontrol kualitas sediaan farmasi, bahan baku dan fitofarmaka; 3) kajian dibidang
analisis sediaan farmasi, makanan dan senyawa kimia tubuh; 4) kajian Farmasi yang
mendasarkan pada konsep sustainable development yang belum dikembangkan di Indonesia.
Kurikulum Prodi Farmasi berbeda dengan kurikulum prodi yang telah ada. Profil lulusan Prodi
Farmasi secara umum yaitu : 1) Memiliki kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah dalam ilmu kefarmasian; 2) Memiliki kemampuan dalam pengembangan
dan penjaminan mutu sediaan farmasi; 3) Memiliki kemampuan untuk mendukung pelayanan
kefarmasian yang berkualitas sesuai peraturan perundang-undangan dan etika kefarmasian; 4)
Memiliki kemampuan untuk melakukan penelusuran, pengkajian, dan penyampaian informasi
obat; 5) Memiliki karakter unggul untuk berperan sebagai pemberi layanan, pengambil keputusan,
komunikator, pemimpin, manajer, pembelajar sepanjang hayat, pendidik, peneliti, serta wirausahawan.
Sedangkan profil lulusan Prodi Farmasi secara khusus yaitu : 1) Memiliki kemampuan dasar dalam
mengelola suatu apotek meliputi kemampuan managerial, keuangan dan Marketing; 2) Mampu
secara sistematis memecahkan permasalahan dalam suatu system industry farmasi, apotek, atau
RS; 3) Merencanakan, menghasilkan dan mengembangkan berbagai produk obat tradisional yang
berasal dari alam; 4) Memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha kefarmasian sehingga
dapat menjadi lebih berkembang.
Sumber Daya Manusia (dosen) yang disediakan untuk Program Studi Farmasi UNU Kaltim
sebanyak 8 dosen yang berkualifikasi S-1 tetapi sedang dalam finalisasi studi lanjut S2. Pemetaan
pengampu mata kuliah juga sudah disesuaikan kompetensi dan substansi kepakaran dosen yang
ada. Ketersediaan sumber daya pendukung (tenaga administrasi dan laboran), sarana
perkuliahan, media pembelajaran, perpustakaan, dan laboratorium juga mencukupi standar
minimal pemenuhan tenaga administasi dan tenaga laboran. Pengembangan dosen, tenaga
administrasi, laboran dan sarana prasarana lain direncanakan setiap tahun sesuai dengan target
input mahasiswa.
Sistem penganggaran di UNU Kaltim menganut sistem anggaran berbasis kinerja. Dimana
penyusunan anggaran dilakukan ditingkat unit kerja. Unit kerja menyusun anggaran berdasarkan
program kerja tahunan yang akan dijalankan yang selaras dengan visi, misi dan tujuan UNU Kaltim.
Program kerja terdiri atas beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dimana kegiatan tersebut
harus jelas dari sisi tujuan, waktu pelaksanaan dan benar-benar bermutu dalam hal ini bisa
meningkatkan mutu.
Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi manajemen keuangan UNU Kaltim setiap tahun
dilakukan audit Internal. Audit dilakukan atas laporan keuangan tahunan fakultas dan Universitas
yang terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi dan Arus Kas. Cash flow UNU Kaltim cukup baik, dan
67
mampu menunjang penyelenggaraan prodi baru. Unit Cash ditentukan berdasarkan analisis detail
terkait kebutuhan langsung dan kebutuhan tidak langsung institusi dan prodi FARMASI.
Manajemen akademik ditingkat Universitas mempunyai dasar penyelenggaraan yang baik.
Prosedur pembukaan dan penutupan prodi di atur dengan prosedur yang jelas dan mekanisme
yang ketat. Pengembangan sumberdaya manusia, khususnya karir dan prestasi, perlu
direncanakan secara sistematis, selaras dengan perjalanan institusi yang sesuai dengan prestasi
dan minat individual, serta memperhatikan peluang-peluang yang ada dalam lingkungan dan
bidang ilmu masing-masing.
Sistem penjaminan mutu Insitusi dan prodi berjalan dengan baik. Penerapan standar dan
prosedur mutu melalui tahapan prosedur kerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
dalam dokumen SOP dan proses implementasi SPMI telah sosialiasikan dan dijalankan secara
bertahap oleh semua civitas akademik UNU Kaltim. Hal-hal yang telah dilaksanakan SPMI
diantaranya: 1) pelaksanaanEvalusi kinerja dosen dan pelaksanaan reward terhadap kinerja dosen
dilakukan setiap semester; 2) pelaksanaan Evaluasi perkuliahan dengan melibatkan mahasiswa
juga dilakukan di akhir semester, 3) melakukan evaluasi perkulihan di setap akhir semester, 4)
melakukan lesson study dan pengembangan materi perkuliahan, 5) mengevaluasi SAP dan
perngkat pembelajaran, 6) melakukan tracer studi untuk evaluasi kurikulum dan kompetensi
lulusan, 7) menyusun dan mengembangkan pedoman lain yang terkait dengan kontrol dan
pengembangan akademik, Setiap prodi di lingkungan UNU Kaltim harus memeiliki standar
operasional prosedur, analisis jabaran dan program peningkatan kompetensi manajerial, rentsra
Program Studi.
Keberlanjutan pelaksanaan Program Studi Farmasi mempunyai peluang yang menjanjikan,
disebabkan oleh beberapa hal :
1. Minat prodi Farmasi sangat tinggi sesuai dengan survey yang dilakukan oleh Tim Pendiri UNU
Kaltim pada bulan Maret 2014 berada pada urutan kedua setelah Prodi Kesehatan/Kedokteran.
2. Perguruan Tinggi pesaing untuk Kalimantan Timur relatif tidak banyak yaitu Universitas
Mulawarman dan Akademi Farmasi Samarinda.
3. Dukungan kerjasama yang representative dengan UGM, UNEJ, UNIBRAW dan UNMUL.
4. Dukungan beasiswa dari berbagai lembaga menambah kekuatan FARMASI dalam menjalankan
pembelajaran.
Dengan kesiapan berbagai aspek, yaitu; 1) aspek kemanfaatan dan keunggulan Prodi yang
mempunyai karakteristik tersendiri; 2) penyusunan kompetensi lulusan yang baik, roadmap
keilmuan yang jelas, profil lulusan yang terukur, dan Strategi yang baik untuk mecapai target
pembelajaran; 3) sumber daya manusia dan sarana prasarana yang tercukupi serta perencaan
pengembangan yang baik; 4) keberlanjutan tentang input 4) sistem pendaan yang kridebel; 5)
sistem manajeman yang tertata dengan baik, serta 6) sistem penjaminan mutu yang berjalan
dengan baik, maka Program Studi FARMASI yang diusulkan layak dibuka dan dapat
terselenggara secara berkelanjutan.
68
D1
: _______
D2
: _______
D3
Sp1
: _______
Sp2
: _______
Sp3
: _______
S1
: 11
S2
S3
: _______
D4
: _______
PENGANTAR
Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2003 oleh Direktorat Akademik (dh.Direktorat
Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan), Ditjen.Dikti., Depdiknas, kegiatan Penjaminan Mutu
(Quality Assurance) di perguruan tinggi pada saat ini telah berlangsung selama enam tahun.
Dalam kurun waktu itu tentu telah berkembang berbagai variasi implementasi Penjaminan Mutu,
baik pada tingkat perguruan tinggi maupun pada tingkat Nasional.
Sejak peluncuran kegiatan Penjaminan Mutu di perguruan tinggi dianut prinsip bahwa Direktorat
Akademik hanya memberikan inspirasi tentang Penjaminan Mutu, sedangkan implementasinya
harus mampu dilakukan sendiri oleh setiap perguruan tinggi sesuai dengan sejarah, budaya,
kapasitas, dan visi serta misi perguruan tinggi yang bersangkutan. Oleh karena itu, pada saat ini
tentu telah terdapat sejumlah praktek baik (good practices) dari berbagai perguruan tinggi yang
telah mengimplementasikan kegiatan Penjaminan Mutu.
Sementara itu, pada tahun 2006 telah selesai disusun secara Nasional suatu sistem yang
menyinergikan kegiatan EPSBED, Penjaminan Mutu, dan Akreditasi Perguruan Tinggi, yang
semuanya bertujuan menjamin mutu perguruan tinggi di Indonesia. Sistem tersebut dinamakan
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi atau disingkat SPM-PT. Di dalam SPM-PT, kegiatan
EPSBED akan dikembangkan menjadi suatu Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT), sedangkan
kegiatan Penjaminan Mutu dan Akreditasi masing-masing disebut sebagai Sistem Penjaminan
69
Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Instrumen evaluasi diri ini
merupakan instrumen yang bertujuan mengevaluasi implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI).
Pada tahun 2008 Direktorat Akademik Ditjen Dikti telah menyebarluaskan Instrumen Evaluasi
Implementasi SPMI dan telah diisi oleh 387 perguruan tinggi. Berdasarkan desk evaluation telah
terpilih 127 dari 387 perguruan tinggi tersebut untuk menjalani site verification dan technical
assistance. Akhirnya, dihasilkan 68 dari 127 perguruan tinggi yang memiliki praktek baik (good
practices) dalam SPMI.
Pada tahun 2009 praktek baik implementasi SPMI di berbagai perguruan tinggi diyakini telah
semakin meningkat. Agar peningkatan implementasi SPMI dapat dipetakan, Direktorat Akademik
menyebarluaskan instrumen evaluasi diri ini untuk diisi dengan data dan informasi tentang
implementasi SPMI oleh semua perguruan tinggi, kecuali 68 perguruan tinggi yang disebutkan di
atas. Dari hasil pemetaan tersebut akan dipilih sekitar 120 perguruan tinggi yang akan divisitasi
oleh Tim dari Direktorat Akademik. Bersamaan dengan visitasi tersebut akan dilakukan technical
assistance (TA), sehingga perguruan tinggi tersebut terdorong untuk lebih meningkatkan
kinerjanya. Berdasarkan hasil pemetaan dan visitasi, Direktorat Akademik akan menetapkan
sekitar 60 perguruan tinggi yang telah mengimplementasikan SPMI dengan baik, sehingga dapat
digunakan sebagai praktek baik oleh perguruan tinggi lain.
Untuk memperoleh data dan informasi tentang implementasi SPMI perguruan tinggi di Indonesia,
Direktorat Akademik menyelenggarakan kembali Program Evaluasi Implementasi Sistem
Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi 2009.
Komposisi Pernyataan
Kelompok Pernyataan A: Kebijakan SPMI PT
: 10 pernyataan
: 5 pernyataan
: 46 pernyataan
: 10 pernyataan
: 7 pernyataan
Petunjuk Pengisian
1. Lingkari atau centang pada YA jika pernyataan sesuai dengan kenyataan atau TIDAK jika
pernyataan tidak sesuai dengan kenyataan
2. Beri uraian pada pernyataan yang terbuka (jika tidak dapat dijelaskan dengan YA dan TIDAK).
Pernyataan
PT kami memiliki kebijakan tentang Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI).
Konfirmasi
TIDAK
YA
(langsung ke
No. 10)
TIDAK
YA
(jawab No. 4)
70
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
e. lainnya, sebutkan.................................
YA
TIDAK
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
71
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
10
Apabila perguruan tinggi Anda belum memiliki kebijakan SPMI, maka pengisian Instrumen Evaluasi
Diri ini tidak perlu dilanjutkan, namun tetap harus dikirimkan kembali kepada Direktorat Akademik,
Ditjen Dikti Depdiknas.
Pernyataan
PT kami memiliki manual SPMI PT
Konfirmasi
YA
TIDAK
(langsung ke
No. 5)
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
72
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
5.
YA
TIDAK
YA
tidak
YA
tidak
YA
tidak
SPMI PT
d. tidak merencanakan untuk membuat manual
SPMI PT
YA
tidak
73
YA
tidak
SPMI PT
f. memiliki alasan lain, sebutkan ..........
C.1. Delapan Kelompok Standar Minimum Dalam SPMI PT Menurut PP. No.19
Tahun 2005
Kedelapan kelompok standar di bawah ini didasarkan pada PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yang dalam Pasal 91 ayat (2) menetapkan bahwa setiap satuan pendidikan
tinggi wajib memenuhi kedelapan kelompok standar tersebut atau melampauinya.
Agar dapat memahami pengertian berbagai standar di bawah ini, sangat dianjurkan untuk
membaca dengan seksama PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang
dapat diunduh di http://www.infohukum.dkp.go.id/produk/653.pdf
Istilah standar dalam pernyataan berikut merujuk pada tolok ukur yang dinyatakan secara tertulis
dalam sebuah dokumen (misalnya berupa Keputusan, Buku SPMI). Sedangkan istilah
formulir/borang adalah berbagai instrumen tertulis untuk melaksanakan standar tersebut.
Contoh:
1. Standar: Setiap semester Dosen harus memberi kuliah minimum 12 kali tatap muka untuk
setiap matakuliah yang diasuhnya.
2. Formulir/Borang: formulir Berita Acara Perkuliahan atau Daftar Hadir Dosen di kelas.
No
Pernyataan
Konfirmasi
YA
YA
formulir/borang
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
74
TIDAK
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
75
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
11
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
12
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
13
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
76
14
YA
YA
15
YA
YA
YA
16
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
TIDAK
YA
18
YA
YA
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
19
TIDAK
YA
77
TIDAK
YA
TIDAK
YA
20
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
21
YA
YA
22
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
23
YA
YA
24
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
78
TIDAK
YA
25
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
26
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
27
YA
TIDAK
TIDAK
YA
TIDAK
YA
28
29
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
TIDAK
79
Pengelolaan Akademik
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan
formulir/borangnya
YA
TIDAK
TIDAK
YA
31
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
YA
32
YA
YA
33
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
TIDAK
YA
34
TIDAK
YA
TIDAK
YA
35
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
80
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
37
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
38
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
40
TIDAK
81
YA
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan
formulir/borangnya
YA
TIDAK
TIDAK
YA
41
YA
TIDAK
TIDAK
YA
42
YA
TIDAK
YA
YA
internal
TIDAK
TIDAK
C.2. Kemungkinan Penambahan Standar lain selain 8 (Delapan) Kelompok Standar Minimum Di
atas
Kedelapan kelompok standar minimum di atas wajib dipenuhi menurut PP. No. 19 Tahun 2005,
namun PP tersebut juga mengatur bahwa setiap satuan pendidikan tinggi dapat melampaui
kedelapan standar minimum tersebut dengan merumuskan/ menetapkan standar lain yang tidak
diatur dalam PP tersebut. Contoh standar lain: Standar Penelitian, Standar Pengabdian Kepada
Masyarakat, Standar Kerjasama, dan sebagainya yang ditingkatkan dan dikembangkan
berdasarkan visi PT kami.
82
43
YA
TIDAK
(langsung ke no
46)
44
Standar lain yang melampaui 8 (delapan) kelompok standar minimum dalam SPMI PT
kami, sebutkan ..................................
45
46
YA
TIDAK
No
1
Pernyataan
Ketika PT kami mulai menjalankan Kebijakan SPMI
secara utuh, PT kami melakukan sosialisasi SPMI PT
tersebut kepada:
Konfirmasi
YA
TIDAK
a. Pendidik/Dosen
b. Tenaga kependidikan (administrasi/penunjang)
c. Mahasiswa
TIDAK
YA
YA
d. Alumni
TIDAK
TIDAK
YA
TIDAK
YA
83
f. Organisasi profesi
YA
TIDAK
g. Lainnya, sebutkan...........................
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
YA
d. lainnya, ........................................
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
84
organisasi PT kami
b. Implementasi SPMI PT kami dikoordinasikan oleh
sebuah unit/lembaga tersendiri yang menangani
penjaminan mutu
Langsung ke
No. 9
YA
TIDAK
Nama dan struktur organisasi dari lembaga penjaminan mutu di PT kami seperti yang
dimaksud dalam no. 6b, serta posisinya di dalam struktur organisasi PT kami sebagai
berikut: (bila perlu jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)
Mekanisme kerja dari lembaga pada pernyataan no. 7 sebagai berikut: (bila perlu
jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)
(langsung ke Bagian E)
9
YA
TIDAK
YA
TIDAK
c.lainnya, sebutkan.................................
10
Mekanisme kerja implementasi SPMI PT kami yang dilakukan secara embedded sebagai
berikut: (bila perlu jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)
85
E. Peningkatan BerkelanjutanSPMI PT
Sebagai sebuah sistem di dalam SPM-PT, SPMI PT juga seharusnya ditingkatkan efektivitas dan
efisiensinya melalui proses evaluasi terhadap SPMI PT itu sendiri secara berkala dan berkelanjutan.
Pada gilirannya peningkatan SPMI PT harus memacu perkembangan PT. Perlu diingat, bahwa
pernyataan berikut merupakan evaluasi diri terhadap SPMI PT sebagai sebuah sistem yang utuh,
bukan evaluasi atas substansi atau standar dalam SPMI PT.
No
1
Pernyataan
PT kami memiliki mekanisme untuk mengeva-luasi
efektivitas dan efisiensi SPMI PT sebagai sebuah sistem
Konfirmasi
TIDAK
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
TIDAK
YA
a. evaluator internal SPMI PT kami sebagai sebuah sistem adalah TIM Monitoring dan
Evalusai Internal
b. evaluator eksternal SPMI PT kami sebagai sebuah sistem adalah Standart ISO 9001
86
Prosedur evaluasi SPMI PT kami sebagai sebuah sistem sebagai berikut: (bila perlu
jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)
********
87