Faktor Penyebab Crouzon Syndrom
Faktor Penyebab Crouzon Syndrom
Faktor Penyebab Crouzon Syndrom
Mutasi pada gen FGFR 2 merupakan penyebab sindrom Crouzon atau wajah cekung.
Gen FGFR 2 ini memberikan instruksi untuk membuat protein yang disebut reseptor faktor
pertumbuhan fibroblast 2. Protein gen FGFR 2 yang disebut reseptor faktor pertumbuhan
fibroblast 2 ini merupakan salah satu dari empat reseptor faktor pertumbuhan fibroblast. Protein
ini terlibat dalam proses penting seperti pembelahan sel, regulasi pertumbuhan sel dan
pematangan, pembentukan pembuluh darah, penyembuhan luka, dan perkembangan embrio.
Protein FGFR 2 meliputi membran sel, sehingga salah satu ujung protein tetap di dalam sel dan
proyek ujung yang lain dari permukaan luar sel. Posisi ini memungkinkan protein FGFR 2 untuk
berinteraksi dengan faktor pertumbuhan tertentu di luar sel dan untuk menerima sinyal yang
membantu sel merespon terhadap lingkungannya. Ketika faktor pertumbuhan menempel pada
protein FGFR 2, reseptor memicu penataan ulang berupa reaksi kimia dalam sel yang
menginstruksikan sel untuk mengalami perubahan tertentu, seperti melakukan fungsi khusus
pada waktu tertentu. Protein FGFR2 memainkan peran penting dalam pertumbuhan tulang
terutama selama perkembangan embrio.
Mekanisme Crouzons Syndrome
Selama perkembangan awal dalam kandungan, FGFR-2 protein bayi seharusnya
mengarahkan sel dewasa menjadi sel-sel tulang. Protein ini juga memberitahu sel-sel yang belum
matang kapan harus berhenti menjadi sel-sel tulang. Namun, dalam kraniosinostosis, gen FGFR2 mungkin tidak menghasilkan FGFR-2 protein dengan baik, sehingga gen tidak tahu kapan
harus berhenti mengubah jaringan menjadi tulang. Akibat dari produksi FGFR-2 yang kurang
baik, sutura sagital menyatukan tulang sebelum perkembangan cranium dan otak sempurna.
Pada saat sutura tertutup, pertumbuhan sutura secara tegak lurus menjadi terbatas dan
tulang menjadi struktur yang tunggal. Keseimbangan pertumbuhan terjadi pada saat
mempertahankan terbukanya sutura untuk perkembangan otak. Penggabungan sutura sagittal
menyebabkan dua buah tulang temporal memanjang. Selain itu, tulang pada midface yang
meliputi rongga mata dan rahang atas, tidak tumbuh ke depan secara normal sehingga
menyebabkan wajah menjadi cekung. Semakin besar frekuensi sutura synostosis akan
mengakibatkan penyatuan yang cepat dari sutura basis cranium, hipoplasia midfacial, orbital
yang dangkal, dorsum nasal yang pendek, hipoplasia maksila, dan terkadang terjadi
penyumbatan pernafasan atas.
Penyebab Sindrom Crouzon adalah perubahan gen. Jika kedua orangtua tidak menderita
crouzons syndrome, kesempatan kedua anak lahir dengan crouzons syndrome sangat kecil. Jika
salah satu orangtua menderita crouzons syndrome, kemungkinan bahwa setiap kehamilan akan
menghasilkan anak dengan sindrom adalah 1 dari 2 (50% resiko). Jika ada anggota keluarga lain
menderita crouzons syndrome, maka resiko terjadinya crouzons syndrome untuk setiap
kehamilan sebesar 50%.