Makalah Aliran Energi Dan Siklus Materi
Makalah Aliran Energi Dan Siklus Materi
Makalah Aliran Energi Dan Siklus Materi
Oleh:
1. Siti Fatimah (131810401036)
2. Ratih Kumalararas (131810401053)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
makanan.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan piramida energi.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan sikluis materi.
Mengetahui fungsi dari siklus materi.
Mengetahui macam-macam siklus materi dalam ekosistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aliran Energi.
Menurut Odum (1993) energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan. Perilaku energi dapat dinyatakan dalam hukumhukum termodinamika berikut:
1. Hukum termodinamika pertama : menyatakan bahwa energi dapat
diubah dari satu tipe ke tipe yang lain, tetapi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan.
perbedaan
bentuk.
Pada
ekosistem
daratan
piramida
piramida
piramida
yang
menggambarkan
terjadinya
penurunan energi pada tiap tahap tingkatan trofik, setiap urutan tingkat
trofik, akan terjadi kehilangan energi. Karena setiap pengubahan
energi akan menimbulkan hilangnya energi yang dipakai, hali ini
sesuai dengan Hukum Termodinamika II. Bentuk piramida energi ini
adalah piramida tegak.
Karbon merupakan salah satu unsur yang mengalami daur ulang dalam
ekosistem. Di atmosfer Karbon terikat dalam bentuk senyawa karbon dioksida (CO2).
Dimulai dari karbon yang ada di atmosfer berpindah melalui tumbuhan yang
bertindak sebagai produsen, konsumen, dan organisme pengurai kemudian kembali
lagi ke atmosfer dalam bentuk karbondoksida (CO2) (Indriyanto, 2010).
Karbondioksida memiliki pengaruh radiasi panas dari bumi karena karbon
dioksida merupakan bagian esensial udara. Radiasi panas dapat membentuk
persediaan karbon anorganik. Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau
(produsen) merupakan proses pengubahan karbon dioksida sebagai karbon anorganik
menjadi karbohidrat sebagai senyawa hidrokarbon yang dalam hal pengubahan
karbon disebut juga senyawa karbon organic dalam tubuh tumbuhan disertai dengan
penyimpanan energy yang bersumber dari radiasi matahari, sehingga dalam tubuh
tumbuhan tersimpan energy yang disebut energy biokimia tersimpan bersama
senyawa organic kompleks (Indriyanto, 2010).
Sebagian karbon organic akan terurai dan CO2 dibebaskan lagi ke udara
melalui respirasi, sebagian karbon organic lainnya diubah menjadi senyawa organic
kompleks dalam tubuh tumbuhan
selama pertumbuhannya.
Senyawa organic
tersebut akan ditransfer ke dalam tubuh konsumen melalui proses interaksi dalam
rantai makanan maupun jaringan makanan, sehimgga sebagian dari senyawa karbon
organic akan tetap berada dalam tubuh konsumen sampai mati. Setelah produsen dan
konsumen mati, maka senyawa organic akan segera terurai lagi melalui proses
penguraian (dekomposisi) oleh organism pengurai dan karbon akan dilepas sebagai
CO2 dan masuk ke udara atau ke dalam air. Bahan karbonat yang tidak mudah terurai
dalam waktu yang lama akan berubah menjadi batu kapur, arang dan minyak yang
disebut bahan bakar fosil (Indriyanto, 2010).
Jumlah karbon yang tersimpan dalam ekosistem berbeda-beda. Pada
ekosistem dengan komunitas tumbuhan sempurna dan keanekaragaman spesies
tumbuhannya tinggi, maka produksi karbon dioksida baik oleh aktivitas organisme
pengurai, proses respirasi, maupun penggunaan bahan bakar fosil akan diimbangi
oleh proses pengikatan atau fiksasi karbondoksida oleh tumbuhan. Kenaikan
kandungan karbondoksida akan mengakibatkan kenaikan suhu bumi yang terjadi
karena efek rumah kaca, panas yang dilepaskan dari bumi diserap oleh
karbondioksida diudara dan dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Oleh karena
itu perlu keseimbangan dengan adanya pengikatan karbondioksida oleh tumbuhan
(Killham, 1996).
3) Siklus Nitrogen
Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah.Selain air
hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen kedalam tanah terjadi
melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secarabiologis dapat dilakukan oleh
bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri Azotobacter
dan Clostridium. Selain itu gangganghijau biru dalam air juga memiliki kemampuan
memfiksasi nitrogen.
(https://berybunut.wordpress.com/2012/11/15/makalah-biogeokimia/)
Tahap kedua
oksida
nitrogen
oleh
proses
yang
disebut
(https://berybunut.wordpress.com/2012/11/15/makalah-biogeokimia/).
4) Siklus Fosfor
denitrifikasi
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan
terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di
batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosilterkikis dan membentuk fosfat
anorganik terlarut di air tanah danlaut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap
oleh
akar
tumbuhan
lagi.
www.academia.edu).
5) Siklus Sulfur
Siklus
ini
berulang
terus
menerus
(Bani,
Secara alami sulfur terdapat di dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan
atmosfer. Dan beberapa berasal dari gunung api dan sisa pembakaran minyak bumi
dan batu bara. Selain itu juga terdapat sulfur yang berasal dari makhluk hidup.
Belerang juga dapat di dapat dengan cara buatan seperti dengan pemberian pupuk
pada
tanaman
yang
akan
memberikan
kandungan
sulfur
pada
tanah
(Bani,www.academia.edu).
Siklus sulfur berasal dari pembentukan sulfur pada kerak bumi dan atmosfer.
Pada kerak bumi bisanya berupa Sulfur Organik, SO4, Batubara dan lain-lain yang
tercipta di kerak bumi. Pada atmosfer sulfur biasanya berupa Hidrogen Sulfida (H 2S).
Pada siklus sulfur hampir sama dengan siklus Posfor, yaitu anion dari sulfat dapat
diserap oleh tanah. Pada siklus sulfur terjadi Oksidasi dan reduksi (Delvian, 2006).
Tanah sulfur akan digunakan tanaman dalam bentuk Sulfat sebagai hara.
Setelah itu tumbuhan akan dimakan oleh hewan herbivora yang selanjutnya akan
dimangsa oleh predator. Dari makhluk hidup itu akan mati dan diurai materi
organiknya
termasuk
sulfur
di
dalamnya
oleh
mikroorganisme.
Contoh
dioksidasi oleh bakteri kemolitotrof menjadi Sulfat kembali, dan siklus pun berulang
(Delvian, 2006).
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu
ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya
Tiap-tiap rantai makanan yang ada di dalam ekosistem disambungsambungkan dan membentuk gabungan rantai makanan yang lebih kompleks,
energy.
Siklus materi merupakan suatu siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen
abiotik.
Peranan siklus materi dalam ekosistem sebagai penjaga kestabilan ekosistem
dengan cara mengembalikan unsur kimia yang digunakan oleh semua yang
DAFTAR PUSTAKA
Bani,
Tony.
Siklus
Biogeokimia.
https://www.academia.edu/4314304/Siklus_
Biogeokimia
Delvian. 2006. Siklus Hara Faktor Penting Bagi Pertumbuhan Pohon Dalam
Pengembangan Hutan Tanaman Industri.Medan : Universitas Sumatra
Utara.
Emanuel, A.P.,1997. Biologi. Jakarta : PT Galaxy Puspa Mega
Ir Indriyanto. 2005. Ekologi Hutan. Bandar Lampung : Penerbit Bumi Aksara.
Kimball. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Kilham, K. 1996. Soil Ecology. United kingdom : Cambridge University Press.
P.Odum,Eugene.1993.Dasar-dasar Ekologi Edisi ke tiga.Yogyakarta:Gajah Mada
University Press.