Siklus Energi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan antara
komponen satu dengan yang lain. Saling ketergantungan itu mencakup berbagai
kebutuhan untuk bereproduksi, makanan, energi, air, mineral dan udara. Adanya
saling ketergantungan menyebabkan di dalam ekosistem terjadi rantai makanan,
jaring-jaring makanan, aliran energi dan siklus biogeokimia
Semua yang ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda mati
tersusun oleh materi. Materi ini tersusun atas unsure-unsur kimia antara lain
karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), dan Fosfor (P). Unsurunsur kimia tersebut atau yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen
untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang
berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan merupakan sumber
energi bagi organisme. Proses makan dan dimakan pada rantai makanan
menngakibatkan aliran materi dari mata rantai yang satu ke mata rantai yang lain.
Walaupun mahluk hidup dalam satu rantai makanan mati, aliran materi akan tetap
berlangsung terus. Karena mahluk yang mati tersebut diurai oleh dekomposer
yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya.
Di alam, semua elemen-elemen kimiawi dapat masuk dan keluar dari
sistem untuk menjadi mata rantai siklus yang lebih luas dan bersifat global.
Namun demikian ada suatu kecenderungan sejumlah elemen beredar secara terus
menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu siklus internal. Siklus ini
dikenal sebagai siklus biogeokimia karena prosesnya menyangkut perpindahan
komponen bukan jasad (geo), ke komponen jasad (bio) dan kebalikannya. Siklus
biogeokimia pada akhirnya cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang
dapat mengatur sendiri (self regulating) yang menjaga siklus itu dalam
keseimbangan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Siklus Energi
Siklus energi merupakan perpidahan energi dari alam dan lebih
menekankan perputaran energi yang terjadi antara komponen ekosistem. Siklus
energi ini diawali dari energi matahari yang di tangkap oleh produsen, kemudian
terus berputar tiada henti pada konsumen dan semua komponen ekosistem yang
ada didalam biosfer. karena menurut Hk. Termodinamika bahwa energi dapat
berubah bentuk, tidak dapat di musnahkan serta diciptakan. Dengan proses
fotosintesis , energi cahaya matahari ditangkap oleh tumbuhan, dan diubah
menjadi energi kimia atau makanan yang disimpan didalam tubuh tumbuhan.
Proses aliran energi berlangsung dengan adaya proses rantai makanan.
Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya
aliran energi. Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu
ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses
makan dan di makan. Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok
organisme dengan kelompok organisme lainnya.
Dalam proses makan dan dimakan terjadi proses perpindahan ataupun
alirn energi. Pada awalnya energi matahari mengalir ke tumbuhan hijau dan
digunakan untuk pross fotosintesis. Hasil fotosintesis disimpan sebagai cadangan
makanan, dan dimakan oleh konsumen. Energi akan berpindah dari konsumen
yang satu dengan yang lainnya, jika konsumen puncak mati maka akan diuraikan
oleh bakteri dan jamur menjadi unsur-unsur mineral yang diserap oleh tumbuhan
tersebut kembali. Pada proses perpindahan energi dari satu trofik ketingkat trofik
lainnya selalu ada energi yang hilang
Sehingga dapat dikatakan bahwa aliran energi merupakan rangkaian
urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari
sinar matahari lalu ke produsen, konsumen, sampai ke pengurai di dalam tanah.
Organisme memerlukan energi untuk mendukung kelangsungan hidupnya, antara
lain untuk proses pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, bergerak, dan
metabolisme yang ada dalam tubuh.
Berikut diagram arus energi dan daur zat hara (materi) dalam ekosistem
Cahaya matahari Komponen biotik Energi panas

1. Komponen Abiotik
Pada setiap tingkat trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan dalam
bentuk panas dapat mencapai 90%. Jadi, hanya 10% dari energi itu yang
digunakan untuk kegiatan hidupnya. Karena itu, semakin jauh energi itu dari
sumbernya akan semakin kecil alirannya. Hal ini disebabkan karena adanya energi
yang beralih dalam bentuk panas tubuh seperti diuraikan tadi. Di dalam ekosistem
terjadi pemborosan energi. juga tampak bahwa energi itu mengalir dari luar
(matahari) ke dalam ekosistem dalam satu alur. Energi tidak daapat berdaur ulang
dan tidak dapat kembali lagi ke matahari.
2. Rantai Makanan

Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari suatu mahluk
hidup ke mahluk hidup lain dalam proses makan dan dimakan dengan satu arah.
Tiap tingkatan dari rantai makanan disebut taraf trofik/tingkat trofik. Pada setiap
tahap pemindahan energi, 80%90% energi potensial hilang sebagai panas, karena
itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan
perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang
tersedia.
Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan mengubah energi
cahaya dari matahari menjadi energi kimia. Energi kimia ini akan diteruskan pada
konsumen tingkat pertama atau primer, tingkat kedua atau sekunder, dan
seterusnya sampai kelompok organisme pengurai atau dekomposer. Rantai
makanan sendiri memiliki menurut para ilmuan dibagi menjadi empat rantai
pokok, yaitu :
Rantai Pemangsa
Rantai ini merupakan dasar utama dimana tumbuhan hijau berlaku sebagai
produsen. Peralihan energinya dimulai dari organisme herbivora atau penyantap
tumbuhan mengkonsumsi tanaman. Organisme herbivora ini disebut juga dengan
nama konsumen tingkat I. Selanjutnya, organisme yang menyantap tumbuhan
tersebut dimangsa oleh organisme lainnya yang disebut karnivora. Si karnovora
3

tersebut kemudian dinamai Konsumen tingkat II. Selanjutnya adalah organisme


yang memangsa karnivora maupun herbivora yakni omnivore dan dikenal dengan
nama lain Konsumen tingkat III.
Rantai Parasit

Siklus rantai yang satu ini diawali dari organisme yang besar sampai
organisme yang hidup sebagai parasit dengan mengambil makanan dari inangnya. Contoh rantai makanan yang satu ini adalah cacing pita, jamur, benalu dan
juga bakteri.
Rantai Saprofit
Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme dan kemudian
berujung pada daur ulang atau penguraian oleh jasad renik. Contohnya adalah
jamur dan juga bakteri. Masing-masing rantai tidak berdiri sendiri melainkan
saling berkesinambungan satu sama lain
.

Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan


Melihat pola di atas, bisa kita simpulkan bahwa rantai makanan adalah
peristiwa dimana terjadi perpindahan energi atau makanan dari yang satu ke
mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut contoh rantai makanan
yang sederhana:

Dari gambar di atas kita bisa melihat terjadi sejumlah peristiwa antara lain:
1. Rerumputan atau tumbuhan dimakan oleh organisme tikus.
2. selanjutnya, tikus dimangsa oleh sang ular.
3. Kemudian ular tersebut dimangsa oleh burung elang.
4. Saat sang elang meninggal, ia akan mati dan kemudian membusuk. Pada
proses tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan
kemudian diserap lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan
tumbuh.
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas adalah rantai makanan. Dalam urutan tersebut
kita bisa dengan mudah mengidentifikasi yang mana konsumen tingkat I yakni
tikus, konsumen tingkat ke-II yakni ular, dan konsumen tingkat ke-III yakni elang.
3. Jaring-Jaring Makanan

Dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai
makanan, akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya
dimakan oleh satu organisme saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai konsumen
primer. Misalnya: bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan daun
sawi. Daun sawi juga dimakan belalang, belalang dimakan katak dan burung pipit,
burung pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang. Daun sawi juga
dimakan oleh tikus, tikus dimakan oleh burung elang. Akibatnya dalam suatu
ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak bentuk
rantai makanan. Rantai-rantai makanan yang saling berhubungan antara satu
dengan yang lain disebut jaring-jaring makanan.Dalam jaring-jaring makanan,
tidak ada lagi urutan yang runtut seperti pada rantai makanan. Coba cermati
gambar diatas, dimana konsumen tingkat pertama tidak hanya satu, demikian
selanjutnya.
4. Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun
berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan
energi pada tiap trofik. Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan
makan dan dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk
kerucut atau piramid. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan
gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama
ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen
primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak.
Piramida ekologi sendiri terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya :
A. Piramida Energi
Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan
organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan
berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin
tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang
dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada
proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah
ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi.
Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin
sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam
piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.

B.Piramida Biomassa

Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan


berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari
seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya
bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan
energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat
berbentuk terbalik.
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik
(plankton yang menyerupai tumbuhan sehingga mampu berfotosintesis),
sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar
seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak
piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya
sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
C.Piramida Jumlah

Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap


tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme
piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti
piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan
konsumen tersier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih
banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah
organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah
organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.
5. Produktivitas dalam Ekosistem
Tumbuhan berklorofil mampu menangkap energi cahaya dan mengolah
serta menyimpan energi tersebut menjadi energi kimia, yitu berupa bahan organik.
Jumlah total energi kimia berupa bahan organik yang dibentuk oleh tumuhtumbuhan per satuan luas waktu disebut produksi primer. Kecepatan penyimpanan
energi kimiaoleh produsen dalam bentuk senyawa organik sebagai bahan makanan
disebut produksi primer bersih (PBB). Produksi bersih inilah yang berguna untuk
manusia dan binatang (organisme) heterotrof. Organisme heterotrof dapat
mensintesis kembali energi yang diperolehnya dan disimpan dalam jaringan yang
disebut produksi sekunder.
6. Daur Biogeokimia dalam Ekosistem
Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi
ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,
tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga
disebut siklus biogeokimia.
Daur biogeokimia terjadi sejak munculnya makhluk hidup pertama kali di
bumi. Daur biogeokimia mendukung proses berlangsungnya kehidupan. Makhluk
hidup dapat memperoleh zat dari lingkungannya, melakukan pertukaran zat, serta
8

membuang zat-zat yang tidak berguna ke lingkungannya. Jika daur ini terhenti,
proses kehidupan juga berhenti. Jadi, kelancaran daur biogeokimia penting bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup.

BAB III
PENUTUP
Mengakhiri Makalah ini, penyusun tidak lupa mengucapkan puji syukur
kehadirat tuhan yang maha esa atas segala Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Tetapi bila ada terdapat kesalahan dalam
penuturan kata-kata agar sekiranya dapat dimaklumi, karena bagaimanapun
penulis masih dalam tahap belajar, sehingga masih perlu penambahan disana-sini.

Kesimpulan
1. Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu
ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses
makan dan di makan. Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok
organisme dengan kelompok organisme lainnya.
2. Aliran energi di ekosistem dapat dalam bentuk rantai makanan, ajringjaring makanan dan piramida ekologi yang didalamnya terjadi proses pertukaran
energi dari satu organisme ke organisme lainnya
3.
Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi
ke komponen abiotik. Daur biogekimia terbagi atas daur sulfur, daur air, daur
nitrogen, daur oksigen dan karbondioksida dan daur fosfor.

Anda mungkin juga menyukai