Epidemiologi Tes Ifat Dan Elisa Pada Malaria
Epidemiologi Tes Ifat Dan Elisa Pada Malaria
Epidemiologi Tes Ifat Dan Elisa Pada Malaria
1
2
ABSTRACT
Malaria is an infectious disease which still spreading in many countries of the
world. Indonesia is also not free from malaria infection, especially in the eastern regions
such as Irian Jaya. As a country with many famous tourist attractions, the tourists who
visited Indonesia should be given an efforts to prevent malaria. Specific vaccination should
be based on the species of Plasmodium in that area. To find out the epidemiological spread
of malaria species, we can use serology method Immuno-Fluorescence Antibody Test
(IFAT) and Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Both of this is most frequently
used to test sero-epidemiology of malaria with a high sensitivity and specificity. Principle
IFAT test is to detect specific antibodies against asexual stage malaria parasites in the blood
of the malaria. ELISA using four recombinant antigens in a sandwich test for detect IgG,
IgA and IgM specific to P. falciparum, P. vivax, P. ovale and P.malariae.
Keywords: Malaria, epidemiological, serological test, IFAT, ELISA
ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit infeksi yang sampai saat ini masih menyebar di
berbagai negara dunia. Indonesia juga tidak lepas dari infeksi malaria, terutama di daerah
timur seperti Irian Jaya. Sebagai negara dengan objek pariwisata yang banyak dan terkenal,
para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia harus diberikan upaya pencegahan malaria.
Pemberian vaksinasi spesifik harus didasarkan pada spesies plasmodium yang terdapat di
daerah tersebut.
menggunakan tes serologi dengan metode Immuno-Fluorescence Antibody Test (IFAT) dan
Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kedua pemeriksaan ini adalah pemeriksaan
yang paling sering digunakan untuk tes sero-epidemiologi malaria dengan sensitifitas dan
spesifisitas yang cukup tinggi. Prinsip tes IFAT adalah mendeteksi antibodi spesifik
1
terhadap parasit malaria tahap aseksual di dalam darah Pemeriksaan ELISA pada malaria
menggunakan empat antigen rekombinan dalam tes sandwich. ELISA akan mendeteksi
IgG, IgA dan IgM spesifik untuk P.falciparum, P.vivax, P.ovale dan P.malariae.
Kata kunci : Malaria, epidemiologi, tes serologi, IFAT, ELISA
PENDAHULUAN
Sampai saat ini, malaria masih
menjadi masalah kesehatan utama di
berbagai negara di seluruh dunia. Malaria
merupakan
penyakit
infeksi
yang
Philiphines,
Singapore,
hampir
endemis berisiko
di
seluruh
pulau,
terutama
terinfeksi
malaria.
terjadi
300-500
juta kematian
Setiap
tahun
besar bayi
di
dunia,
dan anak-anak
sebagian
muda
di
kesehatan
merupakan
masyarakat.
lebih besar.
Terdapat empat spesies malaria
masalah
Menurut
Dua
spesies
yang
pertama
kambuh
merupakan
agen
pada
manusia
penyebab
dan
malaria
2
Plasmodium vivax
di seluruh dunia
seperti
kasus
Brazil,
dari
389.736
pengobatan
spesifik
pada
titer
diperkenalkan
keahlian khusus. 3
Penelitian
epidemiologi
mengenai
malaria
telah
serobanyak
malaria,
akan
sangat
sebagai
telah
pemeriksaan
perubahan
intensitas
bisa
pemeriksaan
dijadikan
darah
untuk
pengganti
diagnosis
cara,
Test
IFAT
adalah
metode
yang
pemeriksaan
ELISA
dibagi dua
Immuno-Fluorescence
Diagnosis malaria
semakin
riwayat
tinggal
di
daerah
Fluoresensi
Buffy
(QBC),
Coat
dan
Quantitative
pewarnaan
sering
dilakukan
di
parasit
dan
mengetahui
Metode
anemia,
immuno
ikterus,
hepatomegali
dan
diagnostik
yang
lain
yaitu
dalam
jumlah
spesifik
muncul
di
besar
semua
yang
tahap
parasit
bahwa
cukup
antibody
tahap
darah.
umur. 9
parasit
malariae).
asexual
dalam
Diagnosis
antigen
untuk
heterolog
P. Vivax
dan
(P.
P.
baik,
dimana
malaria
serologi
malaria
terlihat
bahwa
yang
dapat
Enzyme-linked immunosorbent
serologi
pemeriksaan
yang
tingkat
endemisitasnya
rendah. 11
PRINSIP TES IFAT DAN ELISA
PADA MALARIA
Prinsip
tes
IFAT
adalah
dari
menggunakan
antigen
darah.
spesifik
IFAT
yang
masukkan
horseradish
gambaran
dengan
warna
UV-blue.12
berturut-turut
peroksidase
dan
enzim,
terakhir
material
dapat
metode
sandwich
untuk
pada
dilihat
warna
sumur
dari
plastik
selalu
perubahan
dibandingkan
warna
dengan
warna
EPIDEMIOLOGI
IgG,
IMMUNOFLUORESCENCE
IgA dan
P.falciparum,
IgM
spesifik
P.vivax,
P.ovale
untuk
dan
(colour-coded).
menggunakan
volume
undiluted
standar
agar
Prosedur
sample
dapat
dan
lebih
malaria
di
Korea
Selatan
dengan
mengevaluasi
tiga
P.
positive
parasite
campuran
antigen
rekombinan
index
index
(AAPI)
(API).
dan
Hasil
annual
yang
EPIDEMIOLOGI ENZYME-LINKED
studi,
IFAT
positive
rate
tertinggi
DMZ
dengan
meningkatnya
Desa
Gimpo
dan
Gyeonggi
ELISA
dengan
rekombinan
protein
tunggal
berdasarkan
P.vivax
pemeriksaan
mendeteksi
menyeluruh,
P.vivax
serologi
malaria.2
sensitifitas
dari
(n=125)
di
Gimpo
dan
3.28%
di
penelitian
ditemukan
bahwa
persentase
di
Tanna
dan
Aneityum,
SIMPULAN
Pemeriksaan
serologi
malaria
dengan
13.68%).
Selain
itu
juga
2. Tangpukdee
N,
Duangdee
C,
menggunakan PCR.
Pemeriksaan
P.vivax
Plasmodium
serologi
SARAN
Penelitian mengenai tes serologi
malaria masih jarang dilakukan, terutama
di
Asia
Tenggara
dan
Indonesia.
perlu
dikembangkan
dan
vivax
malaria
using
merozoite
surface
protein-I.
Pfaff
AW,
Abdelrahman
T,
Infectious
and
Tropical
Diseases
prophylactic
for
College
considerations.
of
Royal
Obstetricians
and
Large-scale
Malaria.
Application
Department
of
to
clinical
A,
Drakeley
C.
Using
Malaria
Journal
2010,
9(169) :1-15
9. Kim JY, Kim HH, Na BK, Kim YJ,
Sohn YJ, Kim H, Kim TS, Lee HW.
Estimating the malaria transmission
of
plasmodium
vivax
based
on
River
Three
Gorges
infection.
Institute
of
9