Kultur Jaringan Tjuyy

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pengenalan dan Sterilisasi Alat Kultur Jaringan

I. PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk mengubah bahan menjadi


produk dan jasa dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah. Tumbuhan memiliki sifat
totipotensi yang besar, sedangkan hewan memiliki sifat totipotensi yang kecil, tapi pada
saat fase embrio hewan memiliki sifat totipotensi yang besar.
Kultur jaringan adalah menumbuhkan sel atau jaringan pada medium tertentu dalam
kondisi suci hama(aseptis), melalui kultur sel perbanyakan tumbuhan/hewan dapat
dilakukan secara cepat, jumlahnya terbatas, hemat tempat dan waktu, serta memiliki
sifat identik. Perbanyakan itu melalui teknik kloning (reproduksi sexual). Kultur sel
tumbuhan dapat ditumbuhkan menjadi individu baru, sedangkan kultur sel hewan tidak
bisa.
Alat-alat yang digunakan dalam kultur jaringan harus steril. Maka dari itu dalam
laboratorium bioteknologi terdapat ruangan- ruangan khusus yaitu ruang sterilisasi,
ruang media, laboratorium, ruang dokumentasi, dan laboratorium produksi kultur. Dalam
ruang sterilisasi terdapat botol kultur, cawan petridish, oven, tabung reaksi, autoclave,
kompor listrik, dan inkubator. Dalam ruang media terdapat botol-botol kultur yang berisi
media yang tempatkan pada rak penyimpanan khusus. Dalam laboratorium terdapat
timbangan analitik dan pipet micron. Dalam ruang dokumentasi terdapat pH meter. Dan
dalam laboratorium produksi kultur terdapat laminar air flow.
Maka berdasarkan hal tersebut di atas, perlu di lakukan pengenalan alat-alat dalam
pembuatan media kultur jaringan. Hal ini di harapkan dapat membantu jalannya
praktikum selanjutnya yaitu pembuatan media.
1.2.

Tujuan dan kegunaan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam kultur
jaringan dan sterilisasinya.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu sebagai bahan informasi bagi pembaca khususnya
mahasiswa dalam mempelajari kultur jaringan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagianbagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur
tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap (Tribowo, 2008).

Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,


khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang
dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang
besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit
dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih
terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan
konvensional (Zulkarnain, 2009).
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang
disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan
kultur jaringan juga harus steril (Aryulina, 2004).
Alat-alat yang digunakan dalam kultur jaringan yaitu botol kultur, cawan petridish,
oven, tabung reaksi, autoclave, kompor listrik, incubator, Erlenmeyer, rak penyimpanan
media, timbangan analitik, pipet micron, pH meter dan laminar air flow (Anonim, 2011).
Fungsi dari botol kultur yaitu tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
Cawan petridish berfungsi sebagai tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan
di tanam dalam botol kultur. Oven berfungsi sebagai alat sterilisasi kering. Tabung
reaksi digunakan pada saat mengerjakan isolasi protoplas dan isolasi
khloroplas. Autoclave berfungsi untuk mensterilkan bahan atau alat yang pada
umumnya terbuat dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan) dalam
keadaan terbungkus maupun tidak. Kompor listrik untuk pemanas saat memasak media.
Inkubator berfungsi untuk mensterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum. Erlenmeyer berfungsi sebagai alat penampung bahan yang akan dipanaskan.
Rak penyimpanan media berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan media yang telah
jadi. Timbangan analitik berfungsi sebagai alat untuk menimbang nutrisi. Pipet micron
berfungsi untuk mengambil nutrisi yang akan diberikan pada media. pH meter berfungsi
untuk mengukur pH suatu media. Dan laminar air flow berfungsi sebagai tempat untuk
sterilisasi media (Anonim, 2010)
Botol-botol kultur, tabung reaksi, erlenmeyer dan cawan petridish yang
dipergunakan sebagai wadah kultur jaringan biasanya disterilisasi dalam oven. Botolbotol yang sudah dicuci bersih dimasukkan dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam
pada temperatur 160C. Setelah disterilisasi dapat langsung digunakan. Bila botol akan
disimpan untuk beberapa lama maka sewaktu sterilisasi, mulut botol harus ditutup
dengan aluminium foil (Anonim, 2010).
Alat sterilisasi baik media maupun peralatan yang digunakan untuk proses isolasi
dan penanaman eksplan yang sering digunakan adalah autoklaf. Tipe autoklaf yang
dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam-macam, mulai dari yang sederhana
sampai digital (terprogram). Autoklaf yang sederhana menggunakan sumber uap dari
pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf. Pemanasan air dapat

menggunakan kompor atau api Bunsen. Dengan autoklaf sederhana ini, tekanan dan
temperatur diatur dengan jumlah panas dari api (Anonim, 2011).
III. METODOLOGI
3.1.

Tempat dan Waktu

Praktikum pengenalan alat dan sterilisasi ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur


Jaringan, Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura,
Bangkalan pada Hari Kamis, 14 Maret 2011 pukul 16.00 sampai selsai.
3.2.

Alat dan Bahan

Alat yang diperkenalkan dalam praktikum ini yaitu botol kultur, cawan petridish, oven,
tabung reaksi, autoclave, kompor listrik, incubator, erlenmeyer, rak penyimpanan media,
timbangan analitik, pipet micron, pH meter dan laminar air flow. Adapun bahan yang
diperkenalkan yaitu label, tissue dan bahan media untuk biakan.
3.3.

Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu:

1. Praktikan mengikuti asisten masuk dalam ruangan.


2. Asisten menjelaskan alat-alat yang digunakan dalam kultur jaringan
3. Praktikan mencatat nama alat dan fungsi masing-masing alat tersebut
4. Memindahkan catatan tersebut pada buku penuntun
5. Memeriksakan pada asisten
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Hasil

Alat Dan Bahan

Fungsi

Metode
Sterilisasi

1.

Botol Kultur

Berfungsi
sebagai tempat
untuk
mengkulturkan
atau menanam
eksplan

Srerilisasi
kering

2.

Cawan Petri

No.

Berfungsi
sebagai tempat
untuk
memotongmotong eksplan

Srerilisasi
kering

yang akan
ditanam dalam
botol kultur
Berfungsi
sebagai alat
untuk
mensterilisasi
alat yang akan
digunakan
dalam media
kultur

Sterilisasi
Kering

Digunakan pada
saat
mengerjakan
isolasi protoplas
dan isolasi
kloroplas

Srerilisasi
kering

Autoclave

Berfungsi untuk
mensterilisasi
ahan atau alat
yang pada
umumnya
terbuat dari
logam, plastik
dll. Dalam
keadaan
terbungkus
maupun tidak

Sterilisasi
basah

Kompor Listrik

Berfungsi untuk
pemanas saat
memasak media

7.

Inkubator

Untuk
mensterilisasi
alat dan bahan
yang akan
digunakan
dalam praktikum

8.

Erlenmeyer

3.

4.

5.

6.

Oven

Tabung Reaksi

Sterilisasi
kering

Berfungsi seagai Srerilisasi


tempat untuk
kering
memanaskan

media yang
akan dibuat

9.

10.

11.

12.

13.

4.2.

Rak Penyimpanan Media

Berfungsi
sebagai tempat
untuk
menyimpan
botol-botol kultur
yang berisi
media

Timbangan Analitik

Berfungsi untuk
menimbang
nutrisi yang
akan diberikan
pada media

Pipet Mikron

Berfungsi untuk
mengambil
nutrisi yang
akan biberikan
pada media
dalam skala keci
(micro)

pH Meter

Berfungsi untuk
mengukur pH
suatu media

Laminar Air Flow

Berfungsi
sebagai alat
untuk
mensterilisasika
n media

Sterilisasi
kering

Pembahasan

Botol kultur merupakan tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.


Cara sterilisasinya yaitu dicuci bersih kemudian dimasukkan dalam oven dan
dipanaskan selama 4 jam pada temperatur 160C. Setelah disterilisasi dapat langsung
digunakan. Bila botol akan disimpan untuk beberapa lama maka sewaktu sterilisasi,
mulut botol harus ditutup dengan aluminium foil.

Cawan petridish berfungsi sebagai tempat untuk memotong-motong eksplan


yang akan di tanam dalam botol kultur. Cara sterilisasinya yaitu dicuci bersih kemudian
dimasukkan dalam oven tetapi terlebih dahulu dibuingkus dengan kertas.
Oven berfungsi sebagai alat untuk mensterilisasikan alat-alat dengan cara
memasukkan alat-alat kultur kedalamnya dengan mengatur tekanan dan waktu yang
dibutuhkan dalam sterilisasi tersebut.
Tabung reaksi digunakan pada saat mengerjakan isolasi protoplas dan isiolasi
khloroplas. Cara sterilisasinya yaitu dicuci bersih kemudian dimasukkan dalam oven.
Autoclave berfungsi untuk mensterilkan bahan atau alat yang pada umumnya
terbuat dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan) dalam keadaan
terbungkus maupun tidak. Cara menggunakannya yaitu alat-alat yang digunakan
dimasukkan kedalamnya kemudian mengatur tekanan dan waktu yang akan digunakan.
Kompor listrik untuk pemanas saat memasak media. Alat ini digunakan untuk
mengocok media cair sambil dipanasi. Setelah alat ini dihubungkan dengan arus listrik,
maka alat ini akan menghomogenkan sekaligus memanaskannya.
Inkubator berfungsi untuk mensterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum. Cara menggunakannya yaitu memasukkan alat dan bahan kemudian
mengatur tekanannya.
Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk memanaskan media yang akan dibuat. Cara
menggunakannya yaitu mencuci bersih alat tersebut kemudian memasukkan bahan
yang akan dibuat media dan selanjutnya dipanaskan pada kompor listrik.
Rak penyimpanan media berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan botol-botol kultur
yang berisi media. Rak ini juga harus selalu dibersihkan agar tetap steril.
Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang nutrisi yang akan diberikan pada media.
Timbangan analitik sangat penting dalam kultur jaringan karena memudahkan untuk
mengukur nutrisi.
Pipet micron berfungsi untuk mengambil nutrisi yang akan diberikan pada media. Cara
menggunakannya yaitu dengan memasukkan alat tersebut ke dalam nutrisi yang akan
diambil kemudian mengeluarkannya pada wadah yang berisi media.
pH meter berfungsi untuk mengukur pH suatu media yang dibuat dengan menetralkan
alat tersebut kemudian memasukkan ujung alat tersebut pada media yang telah jadi.
Laminar air flow berfungsi sebagai alat untuk mensterilisasikan media. Penggunaan alat
ini sangat penting karena digunakan untuk melakukan pembuatan eksplan dan juga
pengambilan tanaman mini yang telah jadi dari hasil kultur jaringan.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Dari hasil praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa alat-alat tersebut


mempunyai fungsi masing-masing.
1. Botol kultur merupakan tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
2. Cawan petridish berfungsi sebagai tempat untuk memotong-motong eksplan yang
akan di tanam dalam botol kultur.
3. Oven berfungsi sebagai alat untuk mensterilisasi alat yang akan digunakan dalam
media kultur.
4. Tabung reaksi digunakan pada saat mengerjakan isolasi protoplas dan isiolasi
khloroplas.
5. Autoclave berfungsi untuk mensterilkan bahan atau alat yang pada umumnya terbuat
dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan) dalam keadaan terbungkus
maupun tidak.
6. Kompor listrik untuk pemanas saat memasak media.
7. Inkubator berfungsi untuk mensterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum.
8. Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk memanaskan media yang akan dibuat.
9. Rak penyimpanan media berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan botol-botol
kultur yang berisi media.
10. Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang nutrisi yang akan diberikan pada
media.
11. Pipet micron berfungsi untuk mengambil nutrisi yang akan diberikan pada media.
12. pH meter berfungsi untuk mengukur pH suatu media.
13. Laminar air flow berfungsi sebagai alat untuk mensterilisasikan media.
5.2. Saran
1. Untuk laboratorium agar dibersihkan dan dirapikan alat-alatnya
2. Untuk asisten agar memberikan penjelasan secara detail tentang praktikum ini ke
pada para praktikannya

Anda mungkin juga menyukai