Tata Guna Lahan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 43

RTRW Kota Mojokerto

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

Rencana pola ruang wilayah Kota Mojokerto terbagi menjadi 2, yaitu :


rencana peruntukan kawasan lindung dan budi daya. Rencana peruntukan
pada kawasan lindung dan budi daya tersebut akan dijabarkan sebagai
berikut :
5.1.

RENCANA PERUNTUKAN KAWASAN LINDUNG


Peruntukan kawasan lindung bertujuan untuk melestarikan potensi

dan sumberdaya alam, mencegah timbulnya kerusakan lingkungan, serta


menghindari berbagai usaha dan/atau kegiatan di wilayah darat yang dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan. Setiap orang dilarang melaksanakan
kegiatan

pembangunan

atau

pemanfaatan

lahan

yanag

dapat

mengakibatkan kerusakan lingkungan pada kawasan lindung. Setiap orang


yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Secara umum
kawasan lindung terdiri atas : hutan lindung, kawasan yang memberi
perlindungan terhadap bawahannya (meliputi kawasan bergambut, dan
kawasan resapan air), kawasan perlindungan setempat (meliputi : pantai,
NASKAH AKADEMIS

5-1

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, dan kawasan sekitar

A.

mata air), ruang terbuka hijau, kawasan suaka alam dan cagar budaya,
kawasan rawan bencana alam, dan kawasan lindung lainnya.

RTRW Kota Mojokerto

KAWASAN SEMPADAN SUNGAI


Kawasan sempadan sungai adalah kawasan di sekitar daerah aliran

sungai yang berfungsi untuk melindungi sungai dari kegiatan yang dapat

Kawasan lindung wilayah darat yang terdapat di Kota Mojokerto ini

mengganggu atau merusak bantaran/tanggul sungai, kualitas air sungai,

meliputi : kawasan perlindungan setempat, kawasan ruang terbuka hijau,

dasar sungai, mengamankan aliran sungai dan mencegah terjadinya bahaya

kawasan cagar budaya, dan kawasan rawan bencana. Untuk jelasnya lihat

banjir. Penetapan kawasan sempadan sungai bagi perlindungan DAS,

Peta 5.1. Rencana Kawasan Lindung.

ditentukan berdasarkan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No. 05 Tahun

Arahan rencana pembangunan pada kawasan lindung antara lain

2008 tentang Pedoman Dan Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau

adalah :

di Kawasan Perkotaan yang menjelaskan bahwa :

1.

Perlindungan terhadap kawasan lindung

Sempadan sungai bertanggul yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

2.

Program manajemen lingkungan, yaitu program terpadu untuk

1.

meningkatkan

kapasitas

bangun

dan

penguatan

manajemen

ditetapkan sekurang-kurangnya 3m di sebelah luar sepanjang kaki

lingkungan di kawasan Kota Mojokerto.


Program ini dilaksanakan melalui :

Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawas perkotaan


tanggul;

2.

Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan

Pembentukan Dewan Lingkungan

ditetapkan sekurang-kurangnya 5m di sebelah luar sepanjang kaki

Pengembangan kebijakan lingkungan

tanggul;

Penelitian status keanekaragaman hayati

3.

Dengan pertimbangan untuk peningkatan fungsinya, tanggul dapat


diperkuat,

Pembentukan rencana pengelolaan kawasan lindung

diperlebar

dan

ditinggikan

yang

dapat

berakibat

bergesernya garis sempadan sungai;


5.1.1. KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT

4.

Kecuali lahan yang berstatus tanah negara, maka lahan yang


diperlukan untuk tapak tanggul baru sebagai akibat dilaksanakannya

Kawasan perlindungan setempat adalah kawasan lindung pada

ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir (1) harus dibebaskan.

kawasan-kawasan tertentu yang berfungsi untuk memberikan perlindungan


terhadap potensi dan sumberdaya yang berada di kawasan tersebut.

Sempadan sungai tidak bertanggul yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Kawasan yang dikategorikan sebagai kawasan perlindungan setempat di

1.

Kota Mojokerto adalah kawasan sempadan sungai.

Garis sempadan sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan


ditetapkan sebagai berikut:
NASKAH AKADEMIS

5-2

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5-3

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


2.

Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 m, garis

3.

sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 10 m dihitung dari tepi


3.

Untuk pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon dan pipa air
minum,

sungai pada waktu ditetapkan;

4.

Untuk pondasi, pemancangan tiang jalan dan jembatan,

Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 m sampai dengan 20

5.

Untuk pembangunan prasarana air.

m, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 15 m dihitung dari


4.

RTRW Kota Mojokerto

Kawasan sempadan sungai yang ada di Kota Mojokerto terdapat di

tepi sungai pada waktu ditetapkan;

wilayah : Kelurahan Surodinawan, Kelurahan Kranggan, Kelurahan Miji,

Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 20 m, garis sempadan

Kelurahan Prajuritkulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Mentikan, Kelurahan

ditetapkan sekurang-kurangnya 3 m dihitung dari tepi sungai pada

Kauman, Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Meri, Kelurahan Gunung Gedangan,

waktu ditetapkan

Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Magersari, dan

Kondisi sungai Kota Mojokerto saat ini semuanya sudah merupakan

Kelurahan Wates dengan luas sebesar 32,36 Ha atau 1,97%.

sungai bertanggul, maka ke depannya ditetapkan kawasan sempadan

Pada kawasan sempadan sungai juga terdapat RTH. RTH kawasan

minimal 3 m dari sebelah luar sepanjang kaki tanggul. Untuk lebih jelasnya

sempadan sungai adalah ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi sebagai

lihat Tabel 5.1.

pengaman terhadap longsornya tanah di daerah aliran sungai (DAS), dan


Tabel 5.1.
SEMPADAN SUNGAI UNTUK SUNGAI-SUNGAI
DI KOTA MOJOKERTO

NO

NAMA SUNGAI

SEMPADAN SUNGAI

berfungsi sebagai daerah resapan air. Rencana pengembangan RTH


sempadan sungai untuk kawasan kota ditempatkan pada sepanjang kanan
kiri daerah aliran sungai yang melintas di wilayah Kota Mojokerto,

1.

Sungai Brantas

Minimal 3 meter

2.

Sungai Brangkal

Minimal 3 meter

3.

Sungai Sadar

Minimal 3 meter

Adapun wilayah RTH sempadan sungai ini meliputi daerah : Kelurahan

4.

Sungai Cemporak

Minimal 3 meter

5.

Sungai Ngrayung

Minimal 3 meter

Surodinawan,

6.

Sungai Watu Dakon

Minimal 3 meter

Prajuritkulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Mentikan, Kelurahan Kauman,

7.

Sungai Ngotok/Pulo

Minimal 3 meter

Kleurahan Pulorejo, Kelurahan Meri, Kelurahan Gunung Gedangan,

Sumber : Hasil Analisa

Pemanfaatan daerah sempadan sungai yang diijinkan, adalah :


1.

Untuk budi daya pertanian, dengan jenis tanaman yang diijinkan.

2.

Untuk pemasangan papan reklame, papan penyuluhan dan peringatan


serta rambu-rambu rentangan.

dikembangkan dengan arahan luasan sebesar 32,37 Ha atau sekitar 1,97%.


Kelurahan

Kranggan,

Kelurahan

Miji,

Kelurahan

Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Magersari, dan


Kelurahan Wates. Adanya pemanfaatan pada daerah sempadan sungai
dapat difungsikan sebagai ruang terbuka hijau dengan pembuatan taman,
jalan, dsb, sehingga kondisi sungai dapat terjaga dan terawat dengan baik.
NASKAH AKADEMIS

5-4

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


Adapun arahan rencana pengelolaan untuk penataan kawasan sungai

karena selain berfungsi untuk melindungi juga dapat memberikan

adalah sebagai berikut :


1.

RTRW Kota Mojokerto

kontribusi bagi pelestarian lingkungan kota yang lebih asri.

Penegasan batas fisik kawasan sempadan sungai bangunan oleh


Pemerintah Daerah.
Untuk menghindari berkembangnya pemanfaatan lahan terbangun di
sepanjang sungai yang ada di Kota Mojokerto, perlu adanya batas fisik
tentang garis sempadan sungai yang belum ada bangunan sesuai
dengan ketetapan yang telah ada.

2.

Pemanfaatan ruang terbuka hijau di


sepanjang Sungai Brantas, untuk
taman, jogging track

Perlindungan sekitar sungai atau sebagai sempadan sungai dilarang


mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan
kualitas air sungai.

3.

Penegasan batas kawasan sempadan sungai oleh Pemerintah Daerah.


Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang penetapan garis

Untk lebih jelasnya lihat Peta 5.2. Rencana Kawasan Perlindungan


Setempat

sempadan sungai, fungsi dan manfaat dari garis sempadan tersebut.


4.

Di dalam mengeluarkan ijin bangunan perlu mengacu pada garis

5.1.2. KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA

sempadan yang telah ditetapkan, jika terjadi pelanggaran perlu adanya


5.

6.

Seperti yang tertuang dalam UU No. 26 Tahun 2007 dan Permendagri

sanksi hukum yang tegas.

No. 1 Tahun 2007 tentang Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan,

Perlu adanya pemantauan dan pengendalian terhadap bangunan di

maka ruang terbuka hijau kota yang perlu dipertahankan keberadaannya

sepanjang sungai yang ada yang dapat dilakukan bersama-sama antara

untuk mendukung penyediaan RTH Kota adalah sebesar 30% dari luas

dinas dan instansi yang terkait dengan masyarakat

wilayah Kota dengan RTH Publik sebesar 20% dan RTH Privat sebesar 10%.

Pemanfaatan ruang terbuka hijau di sepanjang sungai dapat

Berdasar pada ketentuan tersebut di atas, maka RTH publik di Kota

dimanfaatkan untuk pembuatan taman, jogging track, dsb. Sehingga

Mojokerto adalah sebesar 329,60 Ha atau 20,02% dan RTH privatnya

kondisi di sepanjang sungai tersebut dapat lebih terawat dan memiliki

sebesar 300,98 Ha atau 18,28%. Untuk lebih jelasnya tentang RTH yang

estetika, salah satunya adalah Sungai Brantas. Hal ini dimaksudkan

terdapat di Kota Mojokerto secara keseluruhan diuraikan sebagai berikut


ini :
NASKAH AKADEMIS

5-5

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5-6

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


A.

PENGEMBANGAN RTH PUBLIK

4.

RTRW Kota Mojokerto

RTH Taman Kecamatan

Rencana pengembangan RTH publik di Kota Mojokerto antara lain

Untuk taman lingkungan tingkat kecamatan, jenis tanaman yang

adalah : RTH taman rukun tetangga, RTH taman rukun warga, RTH taman

direkomendasikan adalah jenis tanaman yang memiliki fungsi ekologi

kelurahan, RTH taman kecamatan, RTH taman kota, RTH taman jalan, RTH

dan klimatologi, fungsi peneduh, dan fungsi estetika. Rencana

pemakaman umum, RTH hutan kota, RTH sempadan rel kereta api, dan RTH

pengembangan RTH taman kecamatan untuk Kota Mojokerto sampai

SUTT/SUTET. Rencana pengembangan RTH publik dapat dijelaskan sebagai

dengan tahun perencanaan tahun 2030 adalah seluas 14,48 Ha atau

berikut :

sekitar 0,88%. Adapun RTH taman kecamatan ini terdapat di :

1.

RTH Taman RT

Kelurahan Surodinawan, Kelurahan Gunung Gedangan, dan Kelurahan

Rencana pengembangan RTH taman RT untuk Kota Mojokerto sampai

Kedundung.

dengan tahun perencanaan tahun 2030 adalah seluas 2,14 Ha atau

2.

3.

5.

RTH Taman Kota

sekitar 0,13% dari luas keseluruhan. Untuk RTH taman RT ini tersebar

Pengembangan RTH taman kota untuk Kota Mojokerto direncanakan

secara merata di seluruh kelurahan yang ada di Kota Mojokerto.

seluas 103,86 Ha atau sekitar 6,31 %. RTH taman kota ini memiliki

RTH Taman RW

fungsi sebagai keindahan kota. Adapun konsep pengembangan ruang

Rencana pengembangan RTH taman RW untuk Kota Mojokerto sampai

terbuka : hijau selain sebagai taman kota yang juga sebagai taman

dengan tahun perencanaan tahun 2030 adalah seluas 9,27 Ha atau

wisata adalah : peningkatan potensi alam, sebagai wisata alam, dan

sekitar 0,56% dari luas wilayah. Keberadaan dari RTH taman RW ini

sebagai penyangga air kawasan Kota Mojokerto.

juga tersebar merata di seluruh wilayah kelurahan di Kota Mojokerto.

Rencana pengembangan RTH taman kota di Kota Mojokerto diarahkan

RTH Taman Kelurahan

pada : Kelurahan Kranggan, Kelurahan Blooto, Kelurahan Kauman,

Rencana pengembangan RTH taman kelurahan untuk Kota Mojokerto

Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Meri, Kelurahan Gunung Gedangan,

sampai dengan tahun perencanaan tahun 2030 adalah seluas 19,32 Ha

Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Magersari,

atau sekitar 1,17%. Untuk RTH taman kelurahan ini terdapat di :

dan Kelurahan Wates.

Kelurahan

Kelurahan

Jenis tanaman yang digunakan adalah yang tidak merubah citra

Prajuritkulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Meri,

kawasan (mempertahankan jenis tanaman yang membentuk citra

Kelurahan Kedundung, dan Kelurahan Magersari.

kawasan yaitu antara lain palem, beringin dll) yaitu jenis tanaman yang

Surodinawan,

Kelurahan

Kranggan,

direkomendasikan. Selain itu bisa juga dengan penambahan jenis


NASKAH AKADEMIS

5-7

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

6.

tanaman penutup permukaan misalnya adalah rumput-rumputan dan

Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari, dan Kelurahan Wates.

bunga-bungaan.

Adapun jenis tanaman yang sesuai untuk ruang terbuka hijau

RTH Taman Jalan

pemakaman umum adalah jenis tanaman yang berdaun lebat untuk

RTH taman jalan ini meliputi : RTH jalur jalan, dan RTH taman

tanaman tinggi dan tanaman berbunga harum untuk jenis tanaman

persimpangan jalan, monumen dan gerbang kota. Secara keseluruhan

rendah. Sedangkan maksud dan tujuan adanya penataan serta jenis

luas dari RTH taman jalan ini adalah sebesar 3,67 Ha, atau kira-kira

tanaman yang dipilih adalah diharapkan RTH pemakaman umum akan

sebesar 0,22% dari luas wilayah Kota Mojokerto. Distribusi dari RTH

memiliki fungsi ekologi, klimatologi, penyangga air, namun tetap

taman jalan ini adalah sebagai berikut : Jl. Suromulang Timur, Jl.

memiliki keindahan, sehingga diharapkan TPU tidak memiliki kesan

Suromulang Barat, Jl. Mojopahit, Jl.Mojopahit Selatan, Jl. Pahlawan, Jl.

yang angker.

Jawa, Jl. Irian Jaya, Perumahan Kranggan Permai, Jl. Pahlawan,Jl.

7.

RTRW Kota Mojokerto

8.

RTH Hutan Kota

Bhayangkara, Jl. Cinde Baru 4, Perumahan DAM V Brawijaya, Jl.

RTH hutan kota yang terdapat di Kota Mojokerto diantaranya ialah

Komplek Balong Cangkring, Jl. Hasyim Ashari, Jl. Veteran, Jl. Watu

RTH hutan kota dan RTH kebun bibit. Adapun luas dari RTH hutan

Dakon, Jl. Gajah Mada, Jl. Benteng Pancasila, Jl. Empunala, Jl. Pemuda, Jl.

kota tersebut adalah seluas 86,85 Ha atau sekitar 5,27%. Arahan

Gunung Gedangan Timur, Jl. Gunung Gedangan, Jl. Residen Pamuji, Jl.

rencana RTH hutan kota tersebut adalah terdapat di : Kelurahan

Ahmad Yani, Jl. Sawunggaling, Jl. Durian, Jl. Raya Jabon, Terminal,

Kranggan, Kelurahan Miji, Kelurahan Blooto, Kelurahan Mentikan,

Perumahan Permai Griya Meri, Jl. Bypass, Jl. Leci, dan Perumahan

Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Meri, Kelurahan Gunung Gedangan,

Permai Griya Ijen.

Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Magersari,

RTH Pemakaman Umum

dan Kelurahan Wates.

Pengembangan RTH pemakaman umum di Kota Mojokerto yang

RTH kebun bibit merupakan penghijauan yang memiliki fungsi sebagai

diarahkan adalah dengan tetap mempertahankan lokasi yang ada yaitu

penyeimbang ekologi dan klimatologi kota, sehingga diharapkan

di seluruh wilayah Kota Mojokerto dengan luasan sebesar 20,21 Ha

lingkungan kota masih tetap memiliki daya dukung minimal untuk

atau sekitar 1,23%. RTH tempat pemakaman umum ini meliputi :

kehidupan kota. RTH kebun bibit ini mempunyai fungsi sebagai tempat

Kelurahan Surodinawan, Kelurahan Kranggan, Kelurahan Miji,

melakukan pembibitan tanaman-tanaman yang jika sudah tumbuh

Kelurahan Prajuritkulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Mentikan,

besar akan dipindahkan pada lokasi yang telah ditentukan dan

Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Meri, Kelurahan Gunung Gedangan,

dikembangkan.
NASKAH AKADEMIS

5-8

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


9.

RTRW Kota Mojokerto

RTH Sempadan Rel KA

jarak 20 m di muka lengkungan untuk selanjutnya menyempit lagi

RTH sempadan rel kereta api merupakan ruang terbuka hijau yang

sampai jarak lebih dari 11 m.

penempatannya disepanjang kanan kiri jalan kereta api yang memiliki


fungsi sebagai pelindung terhadap kecelakaan dan kebisingan.

Garis sempadan jalan rel kereta api tidak berlaku apabila jalan rel
kereta api terletak di tanah galian yang dalamnya 3,5 m.

Kawasan sempadan rel kereta api yang ditetapkan di Kota Mojokerto

Garis sempadan jalan perlintasan sebidang antara jalan rel kereta

meliputi : Kelurahan Miji, Kelurahan Prajuritkulon, Kelurahan Blooto,

api dengan jalan raya adalah 30 m dari as jalan rel kereta api pada

Kelurahan Mentikan, Kelurahan Meri, Kelurahan Gunung Gedangan,

titik perpotongan as jalan rel kereta api dengan as jalan raya dan

Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Magersari,

secara berangsurangsur menuju pada jarak lebih dari 11 m dari as

dan Kelurahan Wates dengan arahan luasan total 17,55 Ha atau sekitar

jalan rel kereta api pada titik 600 m dari titik perpotongan as jalan

1,07%.

kereta api dengan as jalan raya.

Kriteria garis sempadan jalan kereta api yang ditetapkan adalah

Upaya pengendalian kawasan sempadan rel kereta api meliputi :

sebagai berikut :

Pemberian papan peringatan larangan melakukan aktifitas kegiatan

Garis sempadan jalan rel kereta api adalah ditetapkan dari as jalan
rel terdekat apabila jalan rel kereta api itu lurus.
Garis sempadan jalan rel kereta api yang terletak di tanah timbunan
diukur dari kaki tanggul.
Garis sempadan jalan rel kereta api yang terletak di dalam galian,
diukur dari puncak galian tanah atau atas serongan.
Garis sempadan jalan rel kereta api yang terletak pada tanah datar
diukur dari as jalan rel kereta api.

pada jarak 20 m dari tengah rel lebih dari 11 m kiri kanan rel dapat
dikembangkan sebagai RTH.
Membatasi perkembangan bangunan.
Untuk kawasan yang yang belum terdapat aktifitas sempadannya
dapat digunakan sebagai RTH.
10. RTH SUTT
RTH sempadan SUTT merupakan jalur hijau yang penempatannya
pada daerah di sekitar jalur yang dilewati SUTT, dengan fungsi sebagai

Garis sempadan jalan rel kereta api pada belokan adalah lebih dari

sarana keamanan terhadap bahaya tegangan tinggi. Jalur hijau untuk

23 m diukur dari lengkung dalam sampai as jalan. Dalam peralihan

daerah sekitar SUTT yang berdasarkan pada Peraturan Menteri

jalan lurus ke jalan lengkung diluar as jalan harus ada jalur tanah

Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 bahwa jarak bebas (minimum)

yang bebas, yang secara berangsurangsur melebar dari jarak lebih

antara penghantar SUTT 500 KV dengan bangunan tidak tahan api

dari 11 sampai lebih dari 23 m. Pelebaran tersebut dimulai dalam

adalah minimal 14-15 meter. Untuk pengaman jalur tegangan tinggi


NASKAH AKADEMIS

5-9

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


dibuat buffer zone yang difungsikan sebagai RTH yang dibuat di
sepanjang jalur tegangan tinggi tersebut dengan lebar minimal 14-15

B.

RTRW Kota Mojokerto

RTH PRIVAT
RTH privat eksisting yang ada di Kota Mojokerto adalah seluas 193,33

meter dari kiri dan kanan jalur.

Ha. Untuk rencana pengembangan RTH privat untuk Kota Mojokerto terdiri

Kawasan sempadan SUTT pada Kota Mojokerto terdapat di Kelurahan

atas : pekarangan, halaman perkantoran, halaman pertokoan, halaman

Meri, Kelurahan Gunung Gedangan, dan Kelurahan Kedundung dengan

tempat usaha, dan taman atap bangunan. Adapun RTH privat rencana yang

arahan luasan total sebesar 19,94 Ha atau sekitar 1,21%.

terdapat di Kota Mojokerto adalah sebesar 30% yaitu kurang lebih seluas

Upaya pengelolaan kawasan sempadan SUTT, meliputi :

300,98 Ha. Sedangkan luas lahan cadangan di Kota Mojokerto kurang lebih

Pemberian papan peringatan larangan melakukan aktifitas kegiatan

seluas 320,10 Ha.

di bawah jaringan pada jarak minimal 20m dari garis tengah tiang

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 5.2, 5.3 dan Peta 5.3. Peta

SUTT.

Rencana Kawasan RTH


Tabel 5.2
Rencana Pengembangan RTH Kota Mojokerto
Tahun 2032

Untuk kawasan yang belum terdapat aktifitas digunakan sebagai


RTH dengan vegetasi yang tidak tinggi tajuknya
Ruang udara yang harus bebas dari
kegiatan budi daya/transportasi

20 m

Daerah daratan yang harus


bebas dari kegiatan budi daya

Ruang udara yang harus bebas dari


kegiatan budi daya/transportasi

No
1.

20 m

Daerah daratan yang harus


bebas dari kegiatan budi
daya

2.

Jenis RTH
RTH PUBLIK
a. RTH Taman RT
b. RTH Taman RW
c. RTH Taman Kelurahan
d. RTH Taman Kecamatan
e. RTH Taman Kota
f. RTH Taman Jalan
g. RTH Pemakaman Umum
h. RTH Hutan Kota
i. RTH Sempadan Sungai
j. RTH Sempadan Rel KA
k. RTH Sempadan SUTT
JUMLAH
RTH PRIVAT

Luas (Ha)

Persentase Terhadap
Luas wilayah (%)

2,14
9,27
19,32
14,48
101,86
3,67
20,21
86,85
32,33
17,55
19,94

0,13
0,56
1,27
0,88
6,31
0,22
1,23
5,27
1,96
1,07
1,21

329,60

20,02

300,98

18,28

NASKAH AKADEMIS

5 - 10

RTRW Kota Mojokerto

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

Tabel 5.3
Rencana Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Mojokerto 2010 - 2030
RTH Publik

RTH Privat

0.311

0.875

1.842

16.364

17.332

18.720

36.052

0.405

0.434

1.609

1.644

2.054

9.283

22.808

5.194

28.003

0.038

1.085

0.985

0.918

3.027

0.042

0.149

0.001

0.104

0.491

1.085

0.985

1.917

4.774

5.743

0.528

6.271

0.218

2.325

2.313

0.916

7.383

0.187

0.266

0.391

1.122

0.218

2.325

2.313

2.652

9.474

13.154

6.359

19.512

Taman RT

TPU

1.610

Taman Kota

Taman
Kecamatan

Taman
Kelurahan

TPU

Taman RW
-

Jumlah

8.571

1.897

0.001

Sempadan
SUTT/SUTET

3.105

1.217

0.034

Sempadan
Rel KA

1.367

0.024

0.277

Sempadan
Sungai

Taman RW

0.293

4.924

0.311

5. Blooto

Hutan Kota &


Kebun Bibit

Taman RT

3.177

0.915

Taman Jalan

Sempadan
SUTT/SUTET
-

Jumlah

Sempadan
Rel KA
-

2.054

Sempadan
Sungai
1.842

1.644

2. Kranggan
4. Prajurit Kulon

Rencana

1.024

1. Surodinawan
3. Miji

Hutan Kota &


Kebun Bibit

Kec. Prajurit Kulon

Taman Jalan

Taman
Kecamatan

Kecamatan/
Kelurahan

Taman
Kelurahan

No.

Taman Kota

Eksisting

Eksisting

Rencana

Jumlah

0.923

0.692

0.075

3.246

0.449

0.971

6.356

0.294

0.440

2.499

31.322

0.076

10.844

3.246

0.449

4.271

53.440

13.238

18.012

31.250

6. Mentikan

0.0004

0.004

0.492

0.647

1.144

0.012

0.966

0.000

0.159

0.634

0.492

0.687

0.156

3.106

2.465

0.033

2.498

7. Kauman

0.626

0.063

0.636

1.325

0.093

0.626

0.064

0.636

1.420

2.543

0.040

2.584

8. Pulorejo

0.203

0.648

8.770

9.622

0.077

0.929

1.369

1.735

0.457

37.223

0.648

9.437

51.875

16.793

9.337

26.130

1. Meri

0.123

0.939

2.994

0.580

4.637

0.313

0.317

6.049

30.077

0.318

5.472

0.939

2.994

2.740

4.628

53.847

17.896

11.568

29.464

2. Gunung Gedangan

0.006

1.131

1.546

0.977

3.659

0.310

0.650

6.100

7.192

0.007

7.839

1.131

1.546

3.013

13.414

41.202

18.625

15.981

34.606

0.188

6.527

1.631

0.189

9.082

0.171

0.822

5.125

0.018

8.709

0.299

11.654

6.527

1.631

1.026

1.896

37.879

20.105

12.405

32.510

0.364

0.672

1.831

0.700

16.747

0.274

0.857

0.166

0.364

1.642

20.750

8.945

3.891

12.836

Kec. Magersari

3. Kedundung

0.049

0.497

4. Balongsari

5. Jagalan

0.022

0.095

0.117

0.168

0.022

0.129

0.319

2.857

0.055

2.912

6. Sentanan

0.245

0.245

2.469

2.469

7. Purwotengah

0.028

0.028

0.028

0.028

2.377

2.377

8. Gedongan

0.102

0.102

0.212

0.129

0.341

2.486

0.046

2.532

9. Magersari

0.750

0.178

0.018

0.004

0.682

1.631

0.056

0.344

0.737

0.298

0.018

0.004

0.682

2.139

5.021

0.654

5.675

0.103

1.901

0.302

0.308

1.144

2.253

6.012

0.365

0.422

0.844

2.463

0.478

10.454

1.144

6.752

22.922

18.472

4.827

23.299

1.077

0.497

3.217

3.694

2.351

0.360

27.168

5.319

64.058

2.144

9.307

21.280

14.689

101.134

3.677

87.096

20.226

32.373

17.546

19.938

329.409

193.329

107.651

300.980

10.Wates
Jumlah

0.417

0.212

0.166

20.375

Sumber : Hasil Analisa

NASKAH AKADEMIS

5 - 11

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 12

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


5.1.3. KAWASAN CAGAR BUDAYA

2.

Di Kota Mojokerto tidak terdapat kawasan suaka alam, sedangkan

RTRW Kota Mojokerto

Pendopo Kabupaten Mojokerto di Jl. Ahmad Yani dengan luas sebesar


2,19 Ha. Secara keseluruhan kawasan cagar budaya di Kota Mojokerto

yang dimaksud dengan kawasan cagar budaya adalah kawasan yang di

ini sekitar 0,13%.

dalamnya terdapat atau mengandung benda-benda cagar budaya yang

3.

Bangunan tua Dinas Pengairan yang terletak di Jalan Ahmad Yani.

harus dilindungi untuk menjaga kelestarian benda-benda cagar budaya

4.

Masjid Agung Al-Fatah yang terletak di Kelurahan Kauman.

tersebut. Benda-benda cagar budaya meliputi :

5.

Makorem 082 Citra Panca Yudha Jaya terdapat di Jalan Veteran sebelah

1.

Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak, atau bagainbagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang-kurangnya

utara dari alun-alun Kota Mojokerto.


6.

50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu

SMP Negeri 2 Mojokerto terletak di Jalan Ahmad Yani yang sudah


berdiri sejak tahun 1919.

pengetahuan dan kebudayaan.


2.

Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan situs, yaitu lokasi yang mengandung atau
diduga mengandung benda cagar budaya termasuk lingkungannya yang
diperlukan bagi pengamanan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar

Budaya, pasal 5, disebutkan bahwa kriteria cagar budaya adalah :


a.

Berusia 50 tahun atau lebih

b.

Mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun.

c.

Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan,

Secara umum, arahan pengelolaan pada cagar budaya antara lain :


1.

satwa beserta ekosistemnya;


2.

agama, dan/atau kebudayaan.


d.

Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.


Mengacu dari undang-undang tersebut di atas, maka kawasan cagar

budaya yang terdapat di Kota Mojokerto diantaranya adalah :


1.

Kawasan makam Pahlawan Nasional R. Panji Soeroso yang terletak di


Kelurahan Surodinawan dengan luas kurang lebih 0,15 Ha.

Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman jenis tumbuhan dan


Pencegahan pemanfaatan kawasan pada kawasan suaka alam dan
upaya konservasi; dan

3.

Pembatasan pengembangan, pengembalian rona awal, dan pengawasan


yang ketat terhadap penetapan fungsi kawasan .
Rencana pengembangan kawasan cagar budaya di Kota Mojokerto

dengan luas kurang lebih 2,18 Ha atau 0,13%.


Untuk jelasnya lihat Peta 5.4. Rencana Kawasan Cagar Budaya
NASKAH AKADEMIS

5 - 13

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 14

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


5.1.4. KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM

5.2.

RTRW Kota Mojokerto

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN BUDI DAYA

Berdasarkan analisa fisik yang telah dilakukan, Kota Mojokerto tidak

Adapun yang dimaksud dengan kawasan budi daya adalah kawasan

memiliki kawasan rawan bencana alam yang memerlukan perhatian

yang diperuntukkan sebagai kawasan dengan kegiatan terbangun dan

khusus. Rawan bencana alam yang ada di Kota Mojokerto yaitu rawan

diusahakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia atas dasar kondisi

bencana banjir.

dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya

Bencana banjir yang terjadi di Kota Mojokerto tepatnya berada pada

buatan.

lokasi Kelurahan Kauman, Kelurahan Gedongan, Kelurahan Purwotengah,

Penataan kawasan budi daya bertujuan untuk mewujudkan

Kelurahan Jagalan, Kelurahan Sentanan, Kelurahan Mentikan, Kelurahan

pemanfaatan ruang yang efisien dan efektif sesuai dengan kemampuan daya

Kranggan, Kelurahan Miji, Kelurahan Pajuritkulon, Kelurahan Blooto,

tampung dan daya dukung lingkungan. Kawasan yang dikategorikan sebagai

Kelurahan Surodinawan, Kelurahan Magersari, Kelurahan Wates, Kelurahan

kawasan budi daya di Kota Mojokerto antara lain adakah : kawasan

Kedundung, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Gunung Gedangan, dan

perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran,

Kelurahan Meri.

kawasan industri, kawasan pariwisata, kawasan ruang terbuka non hijau,

Adapun arahan pengelolaan sebagai usaha untuk penanggulangan

kawasan ruang evakuasi bencana, kawasan ruang bagi kegiatan sektor

banjir yang akan datang di Kota Mojokerto adalah :

informal, kawasan peruntukan lainnya. Kawasan peruntukan lainnya ini

Perbaikan dan normalisasi saluran drainase untuk mengurangi

terdiri dari : kawasan pertanian, kawasan pelayanan umum (meliputi :

genangan

kawasan pendidikan, kawasan kesehatanm dan kawasan peribadatan), dan

Rencana master drewing, sudetan dan resapan air

kawasan pertahanan dan keamanan negara. Agar lebih jelasnya lihat Peta

penguatan tanggul untuk mencegah terjadinya banjir

5.6. Rencana Kawasan Budi Daya

pembuatan sumur resapan dan kolam penampung air hujan.

Pemanfaatan kawasan budi daya dilakukan dengan memperhatikan

Selain itu juga perlu melakukan kerjasama antara pemerintah Kota

prinsip serasi, selaras dan seimbang agar terwujud keseimbangan antara

Mojokerto dengan pemerintah Kabupaten Mojokerto terkait dengan

kepentingan sosial ekonomi masyarakat dan upaya-upaya untuk menjaga

kanalisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 5.5. Rencana

kelestarian lingkungan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan

Kawasan Bencana Alam.

dan berwawasan lingkungan.


Adapun penjelasan dari masing-masing bagian kawasan budi daya
adalah sebagai berikut di bawah ini :
NASKAH AKADEMIS

5 - 15

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 16

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 17

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


5.2.1. KAWASAN PERUNTUKAN PERUMAHAN

RTRW Kota Mojokerto

Kawasan perumahan yang terdapat di Kota Mojokerto direncanakan

Kawasan perumahan adalah kawasan yang diperuntukkan untuk

seluas 426,40 Ha atau sekitar 25,90% dari luas seluruh Kota Mojokerto.

kegiatan permukiman yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

Adapun perumahan itu direncanakan terbagi menjadi 3 kategori, yaitu :

lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana

perumahan kepdatan tinggi, perumahan kepadatan sedang, dan perumahan

lingkungan. Pada dasarnya kawasan perumahan terbagi atas perumahan

kepadatan rendah. Adapun distribusi dari masing-masing adalah sebagai

yang sengaja dikembangkan oleh developer, perumahan masyarakat yang

berikut :

berkembang dengan sendirinya serta perkampungan dengan kondisi

1.

bangunan dan lingkungan yang kurang memadai.

Perumahan Kepadatan Tinggi


Perumahan kepadatan tinggi diarahkan berlokasi di : Kelurahan

Pengembangan kawasan permukiman secara umum adalah dengan :

Kranggan, Kelurahan Miji, Kelurahan Prajuritkulon, Kelurahan


Mentikan,

Pemenuhan kebutuhan perumahan dengan penambahan luas kawasan

Kelurahan

Kauman,

Kelurahan

Pulorejo,

Kelurahan

permukiman perkotaan di lahan yang tingkat produktivitasnya rendah,

Balongsari, Kelurahan Jagalan, Kelurahan Sentanan, Kelurahan

yaitu lahan pertanian kering (tegalan/kebun dll).

Purwotengah,

Sentanan,

Kelurahan

Gedongan,

dan

Kelurahan Magersari. Adapun luas dari perumahan kepadatan tinggi

Penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan permukiman dengan

tersebut adalah sebesar 110,40 Ha atau sekitar 6,71%.

memperhatikan proporsi ketersediaan ruang terbuka hijau dan


infrastruktur penunjang permukiman terhadap luas total sebesar 40%.

Kelurahan

2.

Perumahan Kepadatan Sedang


Rencana perumahan kepadatan sedang adalah seluas 212,24 Ha atau

Pengembangan taman ditiap unit lingkungan, taman subpusat pusat

sekitar 12,89% dari luas total wilayah kota. Untuk perumahan

pelayanan kota, taman kota, dsb. Pendetailan ada di sub bab RTH.

kepadatan sedang ini dialokasikan berada di wilayah : Kelurahan

Perkembangan kawasan perumahan di Kota Mojokerto meliputi :


kawasan yang pemanfaatannya untuk perumahan dan permukiman, serta

Surodinawan, Kelurahan

berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi

Prajuritkulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Meri, Kelurahan Gunung

dengan prasarana dan sarana lingkungan. Kawasan ini terdiri dari rumah

Gedangan, Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari, Kelurahan

yang dibangun oleh penduduk sendiri dan dibangun oleh perusahaan

Gedongan, Kelurahan Magersari, dan Kelurahan Wates.

pembangunan

perumahan

(developer)

dan/atau

dibangun

oleh

3.

Kranggan, Kelurahan

Miji, Kelurahan

Perumahan Kepadatan Rendah

Pemerintah. Dimana perkembangan kawasan tersebut terdiri atas fungsi

Pada perumahan kepatan rendah ini diarahkan pada Kelurahan

perumahan kepadatan tinggi, kepadatan sedang, dan kepadatan rendah.

Surodinawan, Kelurahan Blooto, Kelurahan Kauman, Kelurahan


NASKAH AKADEMIS

5 - 18

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

Pulorejo, Kelurahan Gedongan, Kelurahan Magersari, dan Kelurahan

unit seluas 10.772.343 m2. Jumlah rumah pada tahun 2027 sebanyak

Wates. Rencana dari perumahan kepadatan rendah ini adalah sebesar

38.992 unit, seluas 10.073.021 m 2, kebutuhan rumah pada tahun 2022

108,21 Ha atau sekitar 6,57%.

sebanyak 32.685 unit, seluas 9.373.699 m 2, kebutuhan rumah pada tahun

Adapun arahan-arahan pengembangan kawasan perumahan di Kota

2017 sebanyak 33.037 unit, seluas 8.534.514 m 2, dan kebutuhan rumah

Mojokerto antara lain adalah :

pada tahun 2012 sebanyak 30.330 unit, seluas 7.835.892 m 2. Untuk lebih

1.

Pengembangan perumahan yang telah ada dan pengembangan

jelasnya

perumahan baru.

persebarannya dari tahun 2012 hingga 2032 dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Pembangunan perumahan baru dilakukan secara intensif (vertikal dan

dan Peta 5.7. Rencana Persebaran Kawasan Perumahan.

2.

kebutuhan

dan

penambahan

fasilitas

perumahan

serta

horisontal) dengan memanfaatkan lahan secara optimal pada kawasan


di luar kawasan fungsi lindung.
3.

4.

5.2.2. KAWASAN PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA

Peningkatan kualitas lingkungan, dan pembenahan prasarana dan

Kawasan perdagangan dan jasa dikembangkan bertujuan untuk

sarana lingkungan perumahan meliputi pembenahan lingkungan dan

mewujudkan Kota Mojokerto sebagai sentra perdagangan dan jasa dalam

peremajaan.

skala beberapa kabupaten. Rencana pengembangan kawasan perdagangan

Pembentukan Kelembagaan Lokal dan Mekanisme Pendanaan untuk

dan jasa yang terdapat di Kota Mojokerto direncanakan seluas 124,48 atau

Pembangunan dan Pengelolaan Perumahan, termasuk kegiatan

sekitar 7,56%.

swadaya masyarakat berbasis konsep Tridaya.


Berdasarkan

jenisnya,

kebutuhan

perumahan

Adapun rencana pengembangan berdasarkan jenisnya terbagi


di

wilayah

perencanaan dibagi menjadi perumahan kapling besar, kapling sedang dan

menjadi 2, yaitu :
1.

Pasar tradisional

kapling kecil dengan menggunakan perbandingan 1:3:6. Standar luas

Pasar tradisional di Kota Mojokerto diantaranya adalah Pasar Tanjung

kebutuhan perumahan tersebut adalah sebagai berikut :

Anyar, Pasar Kliwon, Pasar Kranggan, Pasar Prapanca, Pasar

m2

1.

Kapling Besar luas 500

Prajuritkulon, Pasar Hewan, dan Pasar Burung Empu Nala. Untuk

2.

Kapling Sedang luas 300 m2

pasar tradisional ini direncanakan dengan luas sebesar 6,93 Ha atau

3.

Kapling Kecil luas 150 m2

sekitar 0,42% dan diarahkan pada : Kelurahan Kranggan, Kelurahan

Menurut hasil analisa yang telah dilakukan kebutuhan rumah di Kota

Prajurit Kulon, Kelurahan Mentikan, Kelurahan Kedundung, Kelurahan

Mojokerto pada akhir tahun perencanaan pada tahun 2032 sebesar 41.699

Balongsari, Kelurahan Jagalan, dan Kelurahan Purwotengah.


NASKAH AKADEMIS

5 - 19

RTRW Kota Mojokerto

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

TABEL 5.4
ANALISA KEBUTUHAN RUMAH KOTA MOJOKERTO
TAHUN 2012-2032
No

A.

Kecamatan/ Kelurahan

Kec. Prajurit Kulon


Kel. Surodinawan

Kel. Kranggan

Kel. Miji

Kel. Prajurit Kulon

Kel. Blooto

Kel. Mentikan

Kel. Kauman

Kel. Pulorejo

Jenis Penggunaan

- Kapling Besar
- Kapling Sedang
- Kapling Kecil
Jumlah Kebutuhan
- Kapling Besar
- Kapling Sedang
- Kapling Kecil
Jumlah Kebutuhan
- Kapling Besar
- Kapling Sedang
- Kapling Kecil
Jumlah Kebutuhan
- Kapling Besar
- Kapling Sedang
- Kapling Kecil
Jumlah Kebutuhan
- Kapling Besar
- Kapling Sedang
- Kapling Kecil
Jumlah Kebutuhan
- Kapling Besar
- Kapling Sedang
- Kapling Kecil
Jumlah Kebutuhan
- Kapling Besar
- Kapling Sedang
- Kapling Kecil
Jumlah Kebutuhan
- Kapling Besar
- Kapling Sedang
- Kapling Kecil
Jumlah Kebutuhan
Jumlah

Standar
Unit Per
Jumlah

Luas Per
Unit (m2)

Jumlah
Penduduk
Tahun 2010

500
300
150

5.386

500
300
150

12.005

500
300
150

8.602

500
300
150

6.430

500
300
150

5.080

500
300
150

7.075

500
300
150

3.181

500
300
150

6.629

54.388

Kebutuhan Tahun 2012


Jumlah
Luas (m2)
(unit)
224
449
673
1.346
500
1.000
1.501
3.001
358
717
1.075
2.151
268
536
804
1.607
212
423
635
1.270
295
590
884
1.769
133
265
398
795
276
552
829
1.657
13.597

112.201
134.641
100.981
347.822
250.096
300.115
225.086
775.296
179.218
215.062
161.297
555.577
133.950
160.740
120.555
415.245
105.825
126.990
95.243
328.058
147.405
176.886
132.664
456.955
66.271
79.526
59.644
205.441
138.108
165.730
124.297
428.135
3.512.530

Jumlah
Penduduk
Tahun 2015

5.866

13.076

9.370

7.003

5.533

7.707

3.465

7.221

59.242

Kebutuhan Tahun 2017


Jumlah
Luas (m2)
(unit)
244
489
733
1.467
545
1.090
1.635
3.269
390
781
1.171
2.343
292
584
875
1.751
231
461
692
1.383
321
642
963
1.927
144
289
433
866
301
602
903
1.805
14.810

122.215
146.658
109.994
378.867
272.418
326.901
245.176
844.494
195.214
234.257
175.693
605.165
145.906
175.087
131.315
452.307
115.271
138.325
103.744
357.339
160.561
192.673
144.505
497.740
72.186
86.624
64.968
223.778
150.435
180.522
135.391
466.348
3.826.037

Jumlah
Penduduk
Tahun 2020

6.443

14.362

10.292

7.692

6.077

8.465

3.806

7.931

65.067

Kebutuhan Tahun 2022


Jumlah
Luas (m2)
(unit)
268
537
805
1.611
598
1.197
1.795
3.590
429
858
1.286
2.573
321
641
962
1.923
253
506
760
1.519
353
705
1.058
2.116
159
317
476
951
330
661
991
1.983
16.267

134.232
161.079
120.809
416.120
299.204
359.045
269.284
927.532
214.410
257.291
192.969
664.670
160.252
192.303
144.227
496.782
126.605
151.926
113.944
392.475
176.349
211.619
158.714
546.682
79.284
95.141
71.356
245.781
165.227
198.272
148.704
512.203
4.202.246

Jumlah
Penduduk
Tahun 2025

6.924

15.433

11.059

8.266

6.530

9.096

4.090

8.523

69.921

Kebutuhan Tahun 2027


Jumlah
Luas (m2)
(unit)
288
577
865
1.731
643
1.286
1.929
3.858
461
922
1.382
2.765
344
689
1.033
2.066
272
544
816
1.633
379
758
1.137
2.274
170
341
511
1.022
355
710
1.065
2.131
17.480

144.247
173.096
129.822
447.165
321.526
385.831
289.373
996.731
230.405
276.487
207.365
714.257
172.208
206.649
154.987
533.844
136.050
163.260
122.445
421.756
189.505
227.407
170.555
587.467
85.199
102.239
76.679
264.118
177.553
213.064
159.798
550.416
4.515.753

Jumlah
Penduduk
Tahun 2030

7.405

16.505

11.827

8.840

6.984

9.728

4.373

9.114

74.776

NASKAH AKADEMIS

Kebutuhan Tahun 2032


Jumlah (unit)
309
617
926
1.851
688
1.375
2.063
4.126
493
986
1.478
2.957
368
737
1.105
2.210
291
582
873
1.746
405
811
1.216
2.432
182
364
547
1.093
380
760
1.139
2.279
18.694

5 - 20

Luas (m2)
154.261
185.113
138.835
478.209
343.848
412.618
309.463
1.065.929
246.401
295.682
221.761
763.844
184.163
220.996
165.747
570.907
145.496
174.595
130.946
451.036
202.662
243.194
182.396
628.252
91.114
109.337
82.003
282.454
189.880
227.856
170.892
588.628
4.829.260

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

Lanjutan Tabel 5.3.

NASKAH AKADEMIS

5 - 21

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 22

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


Selain itu juga ada bebrapa rencana dalam pengembangan pasar

Jl. Bypass

tradisional, antara lain adalah :

Jl. Surodinawan

Jl. Benteng Pancasila dan Jl. Ijen

Rencana revitalisasi pasar tradisional Tanjung Anyar yang bisa


mengakomodasi pasar tradisional dan pasar moderen.

Adapun rencana pengembangan pada kawasan perdagangan dan jasa

Adanya rencana membangun pasar lingkungan di bagian timur

pada subpusat pelayanan ini adalah sebagai upaya untuk bisa melayani

kota yaitu di Kelurahan Kedundung atau Kelurahan Gunung

daerah sekitarnya. Selain itu, ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan

Gedangan.

dalam hal pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, antara lain

Adanya rencana membangun pasar lingkungan di bagian barat kota

sebagai berikut :

yaitu di Kelurahan Blooto atau Kelurahan Pulorejo.

1.

Memperhatikan pelaku sektor informal pada perdagangan dan jasa.

Adanya relokasi atau revitalisasi pasar Kranggan dan pasar

2.

Menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum, area untuk


pedagang informal dan fasilitas sosial dengan proporsi 40% dari

Prajuritkulon.
2.

RTRW Kota Mojokerto

keseluruhan luas lahan.

Pusat perbelanjaan dan toko modern


Kawasan perdagangan dan jasa yang berfungsi sebagai pusat

3.

tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

perbelanjaan dan toko modern mempunyai luas lebih kurang


120,58 Ha atau kira-kira sebesar 3,32%. Adapun lokasi dari pusat

Pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa harus

4.

Menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum, area untuk


pedagang informal dan fasilitas sosial dengan proporsi 40% dari

perbelanjaan dan toko modern tersebut diarahkan pada :

keseluruhan luas lahan.

Jl. Mojopahit dan Mojopahit Selatan

Jl. Bhayangkara

Jl. Gajah Mada

Jl. HOS Cokroaminoto

Jl. PB Sudirman

pedagang informal dan fasilitas sosial dengan proporsi 40% dari

Jl. Residen Pamuji

keseluruhan luas lahan.

Jl. Letnan Kolonel Sumarjo

Jl. Ahmad Yani

Jl. Raya Prajuritkulon

5.

Pelaksanaan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa harus


tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6.

Menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum, area untuk

Berdasar pada standart tersebut di atas, maka kebutuhan fasilitas


perdagangan dan jasa di Kota Mojokerto hingga akhir tahun perencanaan
2032 adalah :
NASKAH AKADEMIS

5 - 23

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


a. Warung sebanyak 667 unit seluas 6,7 Ha yang akan didistribusikan
disetiap unit pengembangan.

RTRW Kota Mojokerto

Penyatuan dalam suatu kawasan akan relatif membantu bagi para


pengguna dalam mengakses jasa pelayanan yang diberikan suatu kantor.

b. Pertokoan sebanyak 53 unit seluas 6,4 Ha akan didistribusikan disetiap


unit pengembangan.

Terlebih bagi kantor pemerintahan yang sering digunakan dalam melayani


kebutuhan penduduk kota yang berada dalam dua atau lebih satuan kerja

c. Pusat perbelanjaan lingkungan 4 unit seluas 6,0 Ha didistribusikan


disetiap pusat pelayanan masing-masing 2 unit.

yang memiliki bangunan tersendiri. Hal ini perlu diupayakan kemenyatuan


dalam satu kawasan, sehingga penduduk kota tidak perlu harus menempuh

d. Pusat perbelanjaan niaga sebanyak 1 unit seluas 3,98 Ha didistribusikan

jarak yang relatif jauh ataupun berpindah-pindah. Cukup dengan

dipusat pengembangan kawasan di Kelurahan Kedundung Kota

mendatangi satu kawasan dan melakukan pergerakkan di sekitar kawasan

Mojokerto.

itu saja.

Hasil selengkapnya mengenai kebutuhan fasilitas perdagangan dan jasa di

Rencana pengembangan kawasan perkantoran di Kota Mojokerto

Kota Mojokerto dari tahun 2012-2032 pada Tabel 5.5. Untuk jelasnya

diarahkan sebagai berikut :

dapat dilihat pada Peta 5.8. Rencana Kawasan Perdagangan dan Jasa

1.

pemerintahan yang tersebar dipertahankan untuk efisiensi pelayanan

Tabel 5.5
Prediksi Kebutuhan Fasilitas Perdagangan Kota Mojokerto Tahun 2012-2032
No

Tahun

Warung
Unit

Pertokoan
Luas

Unit

Pusat Perbelanjaan

Luas

meliputi : Jl. Pahlawan, Jl. Gajah Mada, Jl. Bhayangkara, Jl. Raden

Pusat Perbelanjaan

Lingkungan
Unit
Luas

Pusat pemerintahan tetap dipertahankan di pusat kota, dan fasilitas

dan Niaga
Luas

Unit

1
2

2010
2015

485
529

4,9
5,3

46
48

5,5
5,7

4
4

5,2
5,4

1
1

3,46
3,59

3
4
5

2020
2025
2030

581
624
667

5,8
6,2
6,7

50
51
53

6,0
6,2
6,4

4
4
4

5,6
5,8
6,0

1
1
1

3,72
3,85
3,98

Wijaya, Jl. Bypass, Jl. Jawa, Jl. Letkol Sumarjo, dan Jl. Raya Prajuritkulon.
2.

intensifikasi lokasi, jika lahan terbatas dapat dikembangkan secara

Sumber :Hasil Perhitungan


Keterangan :
1.
2.

1 (satu) unit warung dengan penduduk pendukung 250 jiwa, luas 0,01 ha
1 (satu) unit Pertokoan dengan penduduk pendukung 2.500 jiwa, luas 0,12 ha di pusat RW

3.

1 (satu) unit Pusat Perbelanjaan Lingkungan (Toko + Pasar) dengan penduduk pendukung 30.000 jiwa, luas 1,35 ha

4.

1 (satu) unit Pusat Perbelanjaan dan Niaga (Toko + Pasar + Kantor Kantor) dengan penduduk pendukung 120.000 jiwa, luas 3,6 ha

vertikal).
3.

baik lagi, maka akan semakin beragam aktifitas kota yang akan terjadi.
Salah satunya adalah aktifitas perkantoran baik perkantoran pemerintah
maupun swasta. Kawasan perkantoran ini dikembangkan dalam upaya
untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif, cepat, dan hemat.

Rencana pengembangan kawasan perkantoran terpadu di rencanakan


di Kelurahan Surodinawan dengan luasan total sebesar lebih kurang

5.2.3. KAWASAN PERUNTUKAN PERKANTORAN


Sebagai salah satu kota yang diharapkan berkembang dengan lebih

Peningkatan fisik pembangunan pemerintahan diarahkan pada

20,91 Ha atau sekitar 1,27%.


4.

Kawasan perkantoran swasta diarahkan pada kawasan pusat kota dan


menyatu pada pusat-pusat kawasan perdagangan dan jasa, yang
direncanakan di : Jl. Bypass, Jl. Pahlawan, Jl. Gajahmada, Jl. Mojopahit,
Jl. Raya Prajuritkulon, dan Jl. Surodinawan
NASKAH AKADEMIS

5 - 24

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

5.
NASKAH AKADEMIS

5 - 25

RTRW Kota Mojokerto

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


6.

Pengembangan kapasitas pemerintahan (meliputi : peningkatan


kapasitas ekonomi untuk pemerintah daerah melalui kerja sama dan

Industri cetakan kue yang berbahan dasar dari alumunium.


2.

monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan pembangunan).

Industri sedang meliputi :

Untuk lebih jelasnya lihat Peta 5.9. Rencana Kawasan Perkantoran

Industri rokok Bokor Mas di Jl. Pahlawan


Industri sepatu Dragon di Jl. Pahlawan

5.2.4. KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI

Industri pakan ternak Pok Han di Jl. By Pass

Kegiatan peruntukan industri yang terdapat di Kota Mojokerto


meliputi industri kecil/rumah tangga dan industri besar.
1.

Rencana kawasan industri sedang Kota Mojokerto direncanakan di


Jalan By Pass, Kelurahan Kedundung dengan luas kurang lebih 47,47 Ha

Industri Kecil/rumah tangga


Industri-industri kecil yang terdapat di Kota Mojokerto dintaranya
meliputi :

Industri batik tulis di Kelurahan Surodinawan dan lingkungan


Keboan dan Kelurahan Gunung Gedangan.

Industri miniatur perahu layar tradisional yang terdapat di Jalan

atau 2,88%.
Rencana pengembangan kawasan industri di Kota Mojokerto yang
diperkirakan seluas 96,11 Ha atau sebesar 5,84%, yang diarahkan dengan
rencana sebagai berikut :
1.

dengan proporsi 40% dari keseluruhan luas lahan selanjutnya

Industri gips (yang produknya antara lain tempat miniuman,


anak-anak,

buah-buahan,

boneka/badut,

patung

manusia/binatang serta lain-lainya) yang diproduksi di Jalan

diserahkan kepada Pemerintah Daerah.


2.

tersebar di Kelurahan Gunung Gedangan, Kelurahan Meri,


Kelurahan Wates, Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari,
Kelurahan Magersari, Kelurahan Gedongan, Kelurahan Miji,
Kelurahan Prajuritkulon, Kelurahan Surodinawan, Kelurahan

Pembangunan kawasan industri dilakukan secara terpadu dengan


lingkungan meliputi radius/jarak, tingkat pencemaran, dan upaya

Gedongan.
Industri keciput dan onde-onde, industri sepatu dan sandal yang

Pembangunan industri wajib menyiapkan prasarana lingkungan,


utilitas umum, bangunan perumahan pekerja dan fasilitas sosial

Brawijaya, Kedung Kwali dan Kelurahan Prajuritkulon.


mainan

Industri Sedang

pencegahan pencemaran terhadap kawasan sekitarnya.


3.

Pembangunan kawasan industri harus memenuhi kebutuhan luas


lahan, jenis ruang dan fasilitas pelayanan publik meliputi parkir, ruang
terbuka

hijau,

ruang

pedagang

kaki

lima,

pencegahan

dan

penanggulangan kebakaran.

Blooto, Kelurahan Kranggan, Kelurahan Pulorejo, Kelurahan


Kauman, dan Kelurahan Mentikan.
NASKAH AKADEMIS

5 - 26

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 27

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


4.

RTRW Kota Mojokerto

Pembangunan dan pelaksanaan kegiatan industri harus disertai upaya-

Pengembangan big sale dan exebhition di mall

upaya terpadu mencegah dan mengatasi terjadinya pencemaran

Pengembangan sentra pemasaran indutri rumah tangga/kecil di Jl.

lingkungan mulai dari penyusunan analisis mengenai dampak

Bypass, dan pasar wisata di Kel. Gunung Gedangan dengan konsep

lingkungan (AMDAL), upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan

pasar burung, bunga, hewan piaraan, barang antik dan buku-buku

(UKL/UPL), penyediaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan

bekas.

disertai pengawasan oleh Pemerintah Daerah secara intensif terhadap


kegiatan industri yang dilaksanakan.

3.

Pengembangan jalur pariwisata GKS


Pengembangan jalur wisat GKS ini adalah pengembangan wisata
jaringan sejarah, dan aset alamiah (termasuk pengembangan rekreasi

5.2.5. KAWASAN PERUNTUKAN PARIWISATA


Kawasan wisata yang terdapat di Kota Mojokerto, yaitu : wisata air

olah raga, pusat informasi, dan wisata alam).


Untuk lebih jelasnya lihat Peta 5.10. Rencana Kawasan Pariwisata

jogging track dan kuliner di Sungai Brantas, Jalan Hayam Wuruk Kelurahan
Magersari dengan luas 0,47 Ha atau 0,03%, wisata penunjang perbelanjaan,

5.2.6. KAWASAN PERUNTUKAN RUANG TERBUKA NON HIJAU

wisata pemandian Tirta Suam, wisata pemandian Sekar Sari, wisata Sentra

Ruang Terbuka Non Hijau adalah merupakan ruang terbuka dengan

Industri dan Kerajinan (SIK) di Jalan By Pass, wisata kampung sepatu di Kel.

kegiatan budi daya di atasnya. Berdasar pada penjelasan tersebut, maka

Miji, wisata religi Masjid Al-Fatah di Kel. Kauman, wisata di kawasan alun-

kawasan ruang terbuka non hijau yang terdapat di Kota Mojokerto berupa :

alun, wisata kampung bunga di Kel. Kauman, wisata kampung cor di Kel.

lapangan olahraga tertutup, Stadion Ahmad Yani di Jl Ijen, Kel. Wates, dan

Pulorejo, wisata kampung batik di Kel. Surodinawan dan Kel. Gunung

rencana pembangunan GOR dan seni di Kel. Prajuritkulon. Rencana

Gedangan, wisata sumber air panas Kedungsari, dan wisata religi makam

pengembangan kawasan ruang terbuka non hijau adalah sebesar 11,24 Ha

KH. Achyat Chalimy di Jalan. KH. Wachid Hasyim. Rencana pengembangan

atau sekitar 0,68%, yang diarahkan sebagai berikut :

wisata di Kota Mojokerto yaitu :

Mempertahankan keberadaan ruang terbuka non hijau yang ada.

1.

Pengembangan semua wisata yang terdapat di Kota Mojokerto

Mencegah pengalifungsian kawasan ruang terbuka non hijau menjadi

2.

Pengembangan wisata penunjang perbelanjaan

kawasan dengan intensitas kegiatan tinggi (permukiman, perdagangan,

Wisata penunjang perbelanjaan yang dikembangkan meliputi :

dan sebagainya).

Pengembangan sentra PKL untuk makanan di Jl. Bayangkara, Alun


Alun dan Jl. Benteng Pancasila

Untuk lebih jelasnya lihat Peta 5.11. Rencana Kawasan Ruang


Terbuka Non Hijau
NASKAH AKADEMIS

5 - 28

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 29

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 30

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


5.2.7. KAWASAN RUANG EVAKUASI BENCANA
Ruang evakuasi bahaya Kota Mojokerto terdiri bahaya kebakaran

RTRW Kota Mojokerto

Rencana pengembangan kawasan perutukan ruang bagi sektor


informal PKL dengan luas sebesar 1,15 Ha atau 0,07% yang diarahkan

serta rawan bencana banjir. Rencana pengembangan ruang evakuasi

dilokasikan pada :

bencana untuk penampungan korban bencana banjir dan kebakaran di Kota

Kawasan PKL stasiun kereta api di Jalan Bhayangkara

Mojokerto, lokasinya dialokasikan di Alun-alun Kota Mojokerto, stadion

Kawasan PKL di Jalan Benteng Pancasila

Ahmad Yani, rencana pembangunan GOR dan seni di Kelurahan

Kawasan PKL di Jalan Surodinawan.

Prajuritkulon, lapangan parkir Kantor Walikota, lapangan parkir Rumah


Sakit Gatoel, dan lapangan parkir kantor DLLAJ.
Untuk lebih jelasnya lihat Peta 5.12. Rencana Kawasan Ruang
Evakuasi Bencana

Dalam upaya mengembangkan kawasan peruntukan sektor informal


diperlukan adannya arahan-arahan. Adapun beberapa arahan tersebut
antara lain adalah
1.

Merekomendasi kegiatan potensial meliputi kawasan industri,


perdagangan

5.2.8. KAWASAN PERUNTUKAN RUANG BAGI SEKTOR INFORMAL


Pengembangan kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal

1.

Mampu sebagai wadah pengembangan dan penataan sektor informal


kota, agar dapat memberikan kontribusi positif bagi kota.

2.

Mampu sebagai salah satu daya tarik kota (wisata kota) yang dapat

jasa

yaitu

2,5%

dari

kepemilikan

tanah,

dimanfaatkan untuk ruang PKL.


2.

akan dapat memiliki banyak hal positif bagi perkembangan kota baik dari
segi spasial maupun ekonomi antara lain adalah :

dan

Menetapkan kebijakan penataan dengan program rombongisasi atau


tendanisasi.

3.

Pengalihan dan penampungan PKL diarahkan pada salah satu zone


alternatif.
Untuk lebih jelasnya lihat Peta 5.13. Rencana Kawasan Sektor

Informal

dijangkau semua kalangan.


3.

Mampu memberikan pemasukan bagi PAD Kota Mojokerto melalui


penarikan retribusi perdagangan dan parkir.

4.

Mampu menyerap tenaga kerja, sehingga secara bertahap dapat

5.2.9. KAWASAN PERUNTUKAN LAINNYA


Kawasan peruntukan lainnya ini terdiri atas : kawasan pertanian,
kawasan pelayanan umum, dan kawasan pertahanan dan keamanan negara.

mengurangi angka pengganguran kota dan diharapkan akan dapat


mengurangi permasalahan sosial kota.

NASKAH AKADEMIS

5 - 31

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 32

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 33

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


A.

KAWASAN PERTANIAN

Pengendalian kegiatan lain agar tidak mengganggu lahan pertanian yang

Kota Mojokerto mempunyai kawasan pertanian yang terdapat di

subur.

Kelurahan Prajuritkulon, Blooto, Surodinawan, dan Pulorejo. Kawasan


pertanian yang ada tersebut diataranya ialah : kawasan pertanian tanaman

Mempertahankan fungsi kawasan pertanian sesuai dengannya


Membatasi

pangan, holtikultura, kawasan perkebunan, kawasan peternakan, dan


kawasan perikanan. Adapun kawasan pertanian tersebut seluas 104,25 Ha

RTRW Kota Mojokerto

kegiatan pembangunan disekitar kawasan pertanian

potensial.
Mengupayakan ekstensifikasi pertanian meliputi daya dukung tanah,

atau 6,33%. Dimana kawasan tersebut juga ditetapkan sebagai lahan

daya dukung pengairan/irigasi, dan produktivitas lahan pertanian.

pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) di Kota Mojokerto. Untuk kawasan

Mengembangkan sentra produksi tanaman pertanian sesuai dengan jenis

peternakan lokasinya menyatu dengan perumahan.

tanaman yang cocok dan produksi yang dominan.

Sedangkan kawasan perikanan yang terdapat di Kota Mojokerto ini


terdir dari waduk, perairan umum, dan kolam. Keberadaan dari waduk ini

B.

KAWASAN PELAYANAN UMUM

berlokasikan di Kelurahan Mentikan, Prajuritkulon, dan Pulorejo dengan

Kawasan peruntukan lainnya yang perlu dikembangkan di Kota

luas sebesar 1,2 Ha. Pada kawasan perikanan yang terdapat di peraiaran

Mojokerto adalah kawasan pelayanan umum yang meliputi kawasan

umum, tepatnya terdapat di Sungai Brantas, Pulo/Ngotok, Brangkal, Sadar,

pendidikan, kawasan kesehatan, dan kawasan peribadatan dengan luas

Cemporat, Ngrayung, dan Watu Dakon. Dan untuk kawasan perikanan yang

sebesar 43,26 Ha atau 2,63%.

terdapat di kolam adalah seluas 6,1 Ha.


Secara umum, rencana pengembangan kawasan pertanian diarahkan

1.

FASILITAS PENDIDIKAN

sebagai berikut :

Pembangunan

Penerapan pola disinsentif meliputi pengurusan perizinan, pembukaan

peningkatan dan penyediaan sumber daya manusia yang dapat

akses jalan, pemasangan utilitas (listrik, telepon, air bersih, drainase,

mendukung peran dan fungsi Kota Mojokerto sebagai pusat

dan persampahan).

perdagangan dan jasa skala kota dan regional. Rencana pembangunan

Penerapan insentif meliputi bantuan pupuk dan obat-obatan secara


berkala, kemudahan pengajuan kredit tanam, suplai air irigasi yang
kontinu, dan stabilisasi harga jual hasil panen

fasilitas

pendidikan

dilakukan

dalam

rangka

fasilitas pendidikan diarahkan sebagai berikut ini :


1. Peningkatan kualitas pendidikan, dan pembenahan prasarana dan
sarana.

Pengembangan prasarana pengairan.


NASKAH AKADEMIS

5 - 34

RTRW Kota Mojokerto

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


2. Pembangunan fasilitas pendidikan baru tingkat dasar hingga

1. Peningkatan kualitas prasarana dan sarana kesehatan yang ada

menengah dilakukan tersebar pada lokasi fasilitas umum sekitar

meliputi rumah sakit milik Pemerintah Daerah Dr. Wahidin

kawasan permukiman sesuai dengan tingkat dan lingkup

Sudirohusodo,

pelayanannya.

pembangunan fasilitas kesehatan baru.

3. Pembangunan dan pengembangan fasilitas pendidikan tinggi

rumah

sakit

swasta,

dan

puskesmas

juga

2. Penyediaan rumah sakit skala regional untuk mengantisipasi

diarahkan di Kelurahan Surodinawan.

perkembangan di Mojokerto yaitu Rumah Sakit Umum Daerah yang

Prediksi kebutuhan fasilitas pendidikan menggunakan standart :

terdapat d Kelurahan Surodinawan dengan Tipe B.

Asumsi 1 TK terdiri dari 2 kelas yang dapat menampung 35-40


murid/kelas, luas tanah : 1.200 m2.
Asumsi 1 SD terdiri dari 6 kelas yang dapat menampung 40
murid/kelas, luas tanah : 1.200 m2.
Asumsi : 3 (tiga) SD dilayani oleh 1 (satu) SLTP dengan luas tanah
yang dibutuhkan 2.700 m2.
Asumsi : 1 (satu) SLTP dilayani oleh 1 (satu) SLTA dengan luas
tanah yang dibutuhkan 2.700 m2.
Berdasar pada standart yang digunakan, maka prediksi kebutuhan
fasilitas pendidikan sampai akhir tahun perencanaan tahun 2032 lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Penentuan kebutuhan fasilitas kesehatan menggunakan standar


sebagai berikut :
1 unit Balai Pengobatan dengan penduduk pendukung 3.000 jiwa
dengan luas 300 m2 atau 0,03 Ha.
1 unit BKIA+Rumah Bersalin dengan penduduk pendukung 30.000
jiwa dengan luas 1.600 m2 atau 0,16 Ha
1 unit Puskesmas Pembantu dengan penduduk pendukung 30.000
jiwa dengan luas 1.200 m2 atau 0,12 Ha.
1 unit Puskesmas dengan penduduk pendukung 120.000 jiwa
dengan luas 2.400 m2 atau 0,24 Ha.
1 unit Praktek Dokter dengan penduduk pendukung 5.000 menyatu
dengan rumah.

2.

FASILITAS KESEHATAN
Pembangunan fasilitas kesehatan dilakukan dalam rangka peningkatan
kualitas kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
standart pelayanan yang ada baik dalam skala kota maupun regional.

1 unit Apotik dengan penduduk pendukung 10.000 jiwa dengan


luas 350 m2 atau 0,035 Ha.
1 unit Rumah Sakit dengan penduduk pendukung 240.000 jiwa.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Rencana pengembangan fasilitas kesehatan di Kota Mojokerto


diarahkan sebagai berikut :
NASKAH AKADEMIS

5 - 35

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


3.

FASILITAS PERIBADATAN

1.

Pembangunan tempat peribadatan dilakukan dalam rangka


peningkatan kualitas iman dan taqwa kepada Tuhan Yanag Maha Esa,

2.
3.
4.
5.
6.

Kepolisian Resort Kota Mojokerto di Jalan Bhayangkara Kelurahan


Sentanan;

7.

Kota Mojokerto dari tahun 2012 2032 dapat dilihat pada Tabel 5.8
Agar lebih jelasnya lihat Peta 5.14. Rencana Kawasan Fasilitas

Perbekalan dan Angkutan Komando Distrik Militer di Jalan Pahlawan


Kelurahan Kelurahan Miji;

peraturan perundang-undangan
Berdasarkan standart maka kebutuhan fasilitas peribadatan untuk

Detasemen Polisi Militer (PM) Kota Mojokerto di Jalan Veteran


Kelurahan Magersari;

2. Kawasan peribadatan diarahkan menyebar merata di seluruh


kawasan permukiman sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan

Komando Rayon Militer (KORAMIL) yang terdapat di Kecamatan


seluruh wilayah Kota MOjokerto;

diarahkan sebagai berikut :


1. Perbaikan fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada.

Komando Distrik Militer (KODIM) di Kelurahan Magersari, Kecamatan


Magersari;

maupun skala lingkungan.


Rencana pengembangan fasilitas peribadatan di Kota Mojokerto

Komando Resort Militer (KOREM) di Jalan Veteran Kelurahan


Magersari;

serta untuk memenuhi kebutuhan tempat beribadah bagi semua


golongan masyarakat warga Kota Mojokerto baik pada skala kota

RTRW Kota Mojokerto

Kepolisian Sektor Magersari di Jalan By Pass Kelurahan Kedungdung;


dan

8.

Pelayanan Umum

Kepolisian Sektor Prajuritkulon di Jalan Raya Prajuritkulon Kelurahan


Prajuritkulon.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 5.15. Rencana Kawasan

C.

KAWASAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Pertahanan dan Keamanan

Kawasan pertahanan dan keamanan atau kawasan militer di Kota


Mojokerto yang ada saat ini keberadaanya tetap dipertahankan. Dan yang

5.3.

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

perlu dilakukan untuk langkah selanjutnya terhadap keberadaan kawasan

Rencana penggunaan lahan untuk Kota Mojokerto pada tahun

tersebut adalah dengan cara pelestarian bangunan yang ada. Adapun

perencanaan 20122032 diharapkan dapat menyebar ke arah barat dan

kawasan pertahanan dan keamanan negara yang terdapat di Kota

timur.

Mojokerto, antara lain, yaitu :

menyeimbangkan beban kawasan fungsional dan kegiatan mayarakat yang

Hal

ini

dimaksudkan

agar

bisa

untuk

mengurangi

terkonsentrasi di pusat dan kawasan timur.


NASKAH AKADEMIS

5 - 36

dan

RTRW Kota Mojokerto

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO


Tabel 5.6
PREDIKSI KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN
KOTA MOJOKERTO TAHUN 2012- 2032
No

Fasilitas

2010

2012
1

2017
3

2022

2027
3

2032

1 TK/RA

58

51

53

58

63

2613

68

10

4903

2 SD/MI

59

58

60

2494

65

12879

72

13

25339

77

18

35723

3 SLTP/MTS

18

24

53547

25

61241

27

80481

30

12

103566

32

14

122806

4 SLTA/MA/SMK

20

24

49640

25

60337

27

87083

30

10

119174

32

12

145920

10 103,187 163

13

124072

177

22

180443

194

39

250691

208

53

309352

Jumlah A + B

155

157

Sumber : Kota Mojokerto Dalam Angka Tahun 2011 dan Hasil Perhitungan
Keterangan :
1 = Kebutuhan
2 = Penambahan
3 = Luas (ha)
Asumsi 1 TK terdiri dari 2 kelas yang dapat menampung 35-40 murid/kelas, luas tanah : 1.200 m2
Asumsi 1 SD terdiri dari 6 kelas yang dapat menampung 40 murid/kelas, luas tanah : 1.200 m2
Asumsi : 3 (tiga) SD dilayani oleh 1 (satu) SLTP dengan luas tanah yang dibutuhkan 2.700 m2
Asumsi : 1 (satu) SLTP dilayani oleh 1 (satu) SLTA dengan luas tanah yang dibutuhkan 2.700 m2

Tabel 5.7
PREDIKSI KEBUTUHAN FASILITAS KESEHATAN
KOTA MOJOKERTO TAHUN 2012-2032
No

Fasilitas

2010

2012
1

1
2
3
4
5
6
7

Rumah Sakit
Balai Pengobatan
BKIA + Rumah Bersalin
Puskesmas Pembantu
Puskesmas
Praktek Dokter
Apotik
Jumlah A + B

6
0
1
15
4
89
26
135

1
40
4
4
1
24
12
86

0
40
3
0
0
0
0
43

2017
3

0
1.21
0.49
0.00
0.00
0.00
0.00
1.70

1
0
4
4
1
26
13
50

2022
3

0
0
3
0
0
0
0
3

0
0.00
0.54
0.00
0.00
0.00
0.00
0.54

1
48
5
5
1
29
15
103

0
48
4
0
0
0
0
52

2027
3

0
1.45
0.61
0.00
0.00
0.00
0.00
2.07

1
52
5
5
1
31
16
110

0
52
4
0
0
0
0
56

2032
3

0
1.56
0.67
0.00
0.00
0.00
0.00
2.23

1
56
6
6
1
33
17
118

0
56
5
0
0
0
0
60

0
1.67
0.73
0.00
0.00
0.00
0.00
2.40

Sumber : Kota Mojokerto Dalam Angka Tahun 2011 dan Hasil Perhitungan
1 : Kebutuhan

2 : Penambahan

3 : Luas

Keterangan :
1.

1 (satu) unit Balai Pengobatan dengan penduduk pendukung 3.000 jiwa dengan luas 300 m2 atau 0,03 ha

2.

1 (satu) unit BKIA + Rumah Bersalin dengan penduduk pendukung 30.000 jiwa dengan luas 1.600 m2 atau 0,16 ha

3.

1 (satu) unit Puskesmas Pembantu dengan penduduk pendukung 30.000 jiwa dengan luas 1.200 m2 atau 0,12 ha

4.

1 (satu) unit Puskesmas dengan penduduk pendukung 120.000 jiwa dengan luas 2.400 m2 atau 0,24 ha

5.

1 (satu) unit Praktek Dokter dengan penduduk pendukung 5.000 menyatu dengan rumah

6.

1 (satu) unit Apotik dengan penduduk pendukung 10.000 jiwa dengan luas 350 m2 atau 0,035 ha

7.

1 (satu) unit Rumah Sakit dengan penduduk pendukung 240.000 jiwa dengan luas

NASKAH AKADEMIS

5 - 37

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

Tabel 5.8
PREDIKSI KEBUTUHAN FASILITAS PERIBADATAN
KOTA MOJOKERTO TAHUN 2012 - 2032
No
1
2
3
4
6

Fasilitas
Langgar
Masjid Lingkungan
Masjid Kecamatan
Gereja
Vihara
Jumlah A + B

2010
58
59
0
18
20
155

2012
1
2
3
49 0
0
4 0
0
1 1
4,000
4 0
0
4 3
5,327
62 4 9,327

2017
1 2
3
1
50 0
0 55
4 0
0 5
1 1
4,000 1
4 0
0 5
4 3
5,580 5
64 4 9,580 69

2022
2027
2
3
1 2
3
0
0 60 0
0
0
0
5 0
0
1
4,000
1 1
4,000
0
0
5 0
0
4
6,211
5 4
6,969
5 10,211 76 5 10,969

2032
1
2
3
64 0
0
5 0
0
1 1
4,000
5 0
0
5 4
7,601
81 6 11,601

Sumber : Kota Mojokerto Dalam Angka Tahun 2011 dan Hasil Perhitungan
1 : Kebutuhan
2 : Penambahan
3 : Luas
1. 1 (satu) unit Langgar dengan penduduk pendukung 2.500 jiwa dengan luas 300 m2 atau 0,03 ha
2. 1 (satu) unit Masjid lingkungan dengan penduduk pendukung 30.000 jiwa dengan luas 1.750 m2 atau 0,175 ha
3. 1 (satu) unit Masjid Kecamatan dengan penduduk pendukung 120.000 jiwa dengan luas 4.000 m2 atau 0,4 ha
4. 1 (satu) unit gereja, pura dan vihara dengan penduduk pendukung 30.000 jiwa dengan luas 1.750 m2 atau 0,175 ha

Untuk lebih jelasnya mengenai rencana Pola Ruang Kota Mojokerto


dapat dilihat pada Tabel 5.9. Rencana Pola Ruang Kota Mojokerto
20122032 dan Peta 5.16. Rencana Pola Ruang Kota Mojokerto 2012
2032

NASKAH AKADEMIS

5 - 38

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 39

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 40

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

TABEL 5.9
RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO
TAHUN 2012-2032
Kawasan Lindung
No
1

Kecamatan/
Kelurahan

RTH KOTA

Cagarbudaya

ssungai

ska

ssutt

Hutan kota

T Kota

TKecamatan

Tkelurahan

TRW

TRT

TPU

Taman Jalan

1.80
2.05
0.99
2.31
0.45
0.69
0.64
9.44

0.00
0.00
1.92
2.65
4.27
0.16
0.00
0.00

0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

0.00
1.61
0.49
0.00
10.85
0.63
0.00
36.97

0.00
0.40
0.00
0.00
33.75
0.00
0.63
1.73

8.36
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

1.14
1.90
0.00
0.39
2.50
0.00
0.00
1.37

1.33
1.22
0.15
0.27
0.44
0.97
0.09
0.93

0.29
0.02
0.04
0.19
0.29
0.01
0.00
0.08

0.85
1.64
1.08
2.33
3.25
0.49
0.00
0.65

0.30
0.43
0.10
0.22
0.08
0.16
0.06
0.46

0.15
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

Jumlah

2.99
1.55
1.63
0.36
0.00
0.00
0.00
0.00
0.68
6.75
32.33

2.74
3.01
1.03
1.64
0.13
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
17.55

4.63
13.41
1.90
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
19.94

5.47
7.84
11.65
0.86
0.00
0.00
0.00
0.00
0.02
10.45
86.85

30.08
7.19
8.71
17.95
0.00
0.00
0.00
0.00
0.92
2.50
103.86

0.00
6.10
0.02
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
14.48

6.05
0.00
5.13
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.84
19.32

0.32
0.65
0.82
0.70
0.17
0.24
0.00
0.21
0.34
0.42
9.27

0.31
0.31
0.17
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.06
0.37
2.14

0.94
1.13
6.53
0.17
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.14
20.21

0.32
0.01
0.30
0.27
0.02
0.00
0.03
0.13
0.30
0.48
3.67

0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2.04
0.00
2.18

Persentase

1.96

1.07

1.21

5.27

6.31

0.88

1.17

0.56

0.13

1.23

0.22

0.13

Kec. Prajurit Kulon


1. Surodinawan
2. Kranggan
3. Miji
4. Prajurit Kulon
5. Blooto
6. Mentikan
7. Kauman
8. Pulorejo

Perlindungan Setempat

Kec. Magersari
1. Meri
2. Gunung Gedangan
3. Kedundung
4. Balongsari
5. Jagalan
6. Sentanan
7. Purwotengah
8. Gedongan
9. Magersari
10.Wates

Sumber : Peta Bakosurtanal dan Hasil Survei Lapangan

NASKAH AKADEMIS

5 - 41

RTRW Kota Mojokerto

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

Lanjutan TABEL 5.9


RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO
TAHUN 2012-2032
No

Kecamatan/
Kelurahan

Perumahan

Perdagangan
Jasa

Perkantoran

1. Surodinawan

30.67

10.12

2. Kranggan

40.68

5.88

3. Miji

17.40

4. Prajurit Kulon
5. Blooto

Kawasan Budidaya
Pertahanan
dan
Keamanan

Industri

Pariwisata

Informal

RTNH

Pelayanan
umum

Lahan
Cadangan

Pertanian

Perikanan

Terminal
/Stasium

Gardu

TPA

Jalan

Sungai

3.47

1.04

0.00

0.27

0.02

9.04

2.43

18.23

0.00

0.00

0.32

8.49

0.00

62.75

3.60

0.00

0.00

0.00

0.00

9.26

1.43

0.00

17.31

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

9.05

4.41

0.48

4.16

0.00

0.10

0.05

1.63

0.38

0.84

1.76

0.00

0.00

0.14

0.00

0.00

4.18

29.46

3.79

1.80

0.00

0.00

0.00

0.93

7.91

1.51

0.45

21.08

35.58

1.05

0.00

0.00

0.00

6.95

31.05

0.28

0.33

0.72

0.00

1.61

0.00

0.00

0.63

0.00

29.10

52.64

0.00

0.00

0.00

0.00

6.01

6. Mentikan

7.70

3.59

0.05

0.00

1.44

0.00

0.00

0.00

0.70

0.00

0.11

0.00

0.09

0.00

0.00

0.00

1.79

7. Kauman

9.77

1.64

0.34

1.77

0.11

0.00

0.00

0.00

0.44

0.41

0.13

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

2.78

8. Pulorejo

34.23

1.01

0.15

1.58

0.00

0.00

0.00

0.00

1.88

0.00

18.73

12.44

0.08

0.00

0.00

0.00

6.47

15.74

1. Meri

38.19

17.11

2. Gunung Gedangan

31.65

17.63

0.60

0.19

0.00

0.77

0.99

1.34

0.00

38.56

0.00

0.00

2.52

0.00

0.00

8.66

2.05

0.21

10.64

0.00

0.00

0.46

3.01

0.00

55.69

0.00

0.00

0.00

0.04

0.00

10.23

3. Kedundung

42.03

2.11

21.26

2.07

53.08

0.00

0.00

0.24

2.11

0.28

46.09

0.00

0.00

0.00

4.49

2.65

11.43

4. Balongsari

2.54

17.75

12.82

4.57

0.00

0.00

0.00

0.27

3.86

0.00

15.84

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

5.40

0.41

5. Jagalan

6.62

5.94

0.74

0.00

0.00

0.00

0.00

0.95

0.00

0.18

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

1.80

0.00

6. Sentanan

3.90

6.51

0.31

0.00

0.00

0.00

0.00

0.32

1.30

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

1.26

0.00

7. Purwotengah

3.86

4.59

1.70

0.00

0.00

0.00

0.08

1.65

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

1.52

0.03

8. Gedongan

8.24

1.75

0.14

0.00

0.00

0.00

0.10

1.87

0.34

0.15

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

1.63

0.12

9. Magersari

13.25

0.53

0.94

0.00

0.47

0.00

0.50

0.21

2.62

2.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

4.02

4.00

10.Wates

59.96

5.60

0.58

3.10

0.00

0.00

0.29

4.87

0.00

15.45

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

12.71

6.58

Jumlah

426.40

124.48

20.91

91.27

0.47

1.15

11.24

43.26

6.24

324.94

104.25

1.22

2.66

4.53

2.65

105.13

43.97

Persentase

25.90

7.56

1.27

5.54

0.03

0.07

0.68

2.63

0.38

19.73

6.33

0.07

0.16

0.28

0.16

6.39

2.67

1 Kec. Prajurit Kulon

2 Kec. Magersari

Sumber : Peta Bakosurtanal dan Hasil Survei Lapangan

NASKAH AKADEMIS

5 - 42

RENCANA POLA RUANG KOTA MOJOKERTO

RTRW Kota Mojokerto

NASKAH AKADEMIS

5 - 43

Anda mungkin juga menyukai