Teori Analisis Keruangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TEORI ANALISIS KERUANGAN

Analisis keruangan adalah suatu analisis lokasi yang berpusat pada tiga unsur
yaitu jarak, kaitan, dan gerakan. Tujuan dari analisis keruangan adalah sebagai
berikut:
1. Mengukur apakah kondisi yang ada sesuai sesuai dengan struktur keruangan
2. Menganalisa interaksi antar unit keruangan yaitu hubungan antara ekonomi
dan interaksi keruangan
3. Aksesibilitas antara pusat dan perhentian suatu wilayah, dan hambatan
interaksi, hal ini didasarkan oleh adanya tempat-tempat (kota) yang menjadi
pusat kegiatan bagi tempat tempat lain, serta adanya hierarki di antara
tempat-tempat tersebut. (Rahmat Kusnadi, 2010)
Terdapat beberapa teori mengenai keruangan yaitu teori titik henti (The Breaking
Point Theory), teori grafik (Graph Theory), teori keruangan Furness, dan NNA
(Nearest Neighbor Analysis). Berikut adalah pembahasannya:
a. Teori Tititk Henti (the Breaking Point Theory)
Teori Titik Henti (Breaking Point Theory) memberikan gambaran tentang
perkiraan posisi garis batas yang memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari
dua kota atau wilayah yang berbeda jumlah dan komposisi penduduknya. Teori Titik
Henti juga dapat digunakan dalam memperkirakan penempatan lokasi industri atau
pusat pelayanan masyarakat. Penempatan dilakukan di antara dua wilayah yang
berbeda jumlah penduduknya agar terjangkau oleh penduduk setiap wilayah. Inti
dari teori ini adalah bahwa jarak titik henti atau titik pisah dari pusat perdagangan
yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak antara ke dua
pusat perdagangan itu, dan berbanding terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat
jumlah penduduk kota atau wilayah yang penduduknya lebih besar, dibagi dengan
jumlah penduduk kota atau wilayah yang lebih sedikit penduduknya. Kegunaan dari
teori titik henti adalah untuk :
1. Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, shopping center)
2. Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik)
3. Menentukan lokasi sarana pendidikn (sekolah, kampus, pusdiklat)
b. Graph Theory
Analisis grafik dilakukan untuk menganalisis sebaran garis, jaringan sungai
dan jaringan jalan misalnya jaringan jalan sebagai prasarana penghubung lokasi
sebagai salah satu indikator kemajuan wilayah. Jika kerapatan jaringan jalan
menunjukkan panjang jalan dalam suatu wilayah, maka dengan analisa grafik dapat
menunjukkan tingkat keterkaitan antar lokasi di suatu tempat. Untuk menganalisis
potensi kekuatan interaksi antarwilayah ditinjau dari struktur jaringan jalan sebagai
prasarana transportasi, K.J. Kansky mengembangkan Teori Grafik dengan
membandingkan jumlah kota atau daerah yang memiliki banyak rute jalan sebagai
sarana penghubung kota-kota tersebut. Menurut Kansky, kekuatan interaksi
ditentukan dengan Indeks Konektivitas. Semakin tinggi nilai indeks, semakin banyak
jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota atau wilayah yang sedang dikaji. Hal
ini tentunya berpengaruh terhadap potensi pergerakan manusia, barang, dan jasa
karena prasarana jalan sangat memperlancar tingkat mobilitas antarwilayah. Untuk
menghitung indeks konektivitas ini digunakan rumus sebagai berikut. Kegunaan dari
teori ini adalah:
1. Untuk meningkatkan hubungan suatu wilayah dengan wilayah lainnya
2. Untuk meperlancar arus pergerakan manusia, barang dan jasa sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Teori Interaksi Keruangan oleh Furness (1955)
Pada periode ini mulai dikenal satu tabel yang dinamakan “Matriks Asal Tujuan
atau Origin Destination Matrix”. Karena suatu wilayah asal dan kemana tujuan dari
interaksi yang terjadi sangat berpengaruh pada interaksi keruangan. Jadi dalam
matriks tersebut berisikan mengenai asal dan tujuan yang akan dicapai oleh
masyarakat, dari tabel tersebut dapat diketahui seberapa besar tingkat interaksi
keruangan antar individu.
d. Nearest Neighbor Analysis
Membahas mengenai persebaran titik yang sering digunakan dalam geografi,
tetapi sulit dalam menjelaskan bagaimana pola persebarannya. Sehingga
digunakanlah analisa tetangga terdekat (nearest neighbor analysis/NNA). NNA
dapat diperoleh indeks yang dapat dihubungkan dengan tempat lain. Dimana
kegunaan dari indeks tersebut adalah untuk melihat pola persebaran objek (fisik
atau no fisik) dalam ruang dan merencanakan letak pusat pelayanan.
Asumsi dari analisis ini yaitu daerah yang di analisa memiliki tingkat aksesbilitas
yang seragam dan tidak ada hambatan. Jika ada hambatan, tidak dilihat dari titik
terdekat objek yang diteliti memiliki kekuatan yang sama. Jarak terdekat ditentukan
oleh peniliti dan jumah titik yang dianalisa memenuhi persyaratan sampel besar
(minimum 30).
Selain itu terdapat juga teori analisis keruangan model gravitasi dan teori difusi.
Model Gravitasi adalah permodelan yang dapat digunakan dalam melakukan
analisis terhadap pola interaksi atau keterkaitan antar daerah atau antar bagian
wilayah dengan wilayah lainnya. Model gravitasi merupakan model yang paling
banyak digunakan untuk melihat besarnyadaya tarik suatu potensi yang berada
pada suatu lokasi. Model ini sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu
lokasi dan besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut.
Sementara itu teori difusi adalah teori yang menjelaskan bagaimana suatu
fenomena dapat menyebar atau menjalar ke tempat lain. Difusi dibedakan atas
beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
1. Difusi ekspansi
Yaitu difusi yang berasal dari suatu tempat kemudian menyebar ke tempat
lain dan semakin meluas. Contohnya, penyebaran penyakit tifus.
2. Difusi relokasi
Yaitu difusi yang berpindah ke tempat lain, kemudian di tempat baru
mengembang lagi. Contohnya, orang yang terkena tifus kemudian pindah ke
tempat lain dan penyakitnya menyebar di tempat baru.
3. Difusi menjalar
Yaitu bagian dari difusi ekspansi yang penyebarannya melalui kontak
langsung antarmanusia. Misalnya, inovasi di bidang pertanian.
4. Difusi cascade
Yaitu difusi yang diproses penyebarannya melalui beberapa tingkatan
(hierarki). Misalnya, sosialisasi program KB dari tingkat kabupaten,
kecamatan, desa, dan kelurahan.
Data dalam analisis keruangan dapat dikumpulkan, diantaranya data lokasi, yang
meliputi data titik dan data wilayah. Data titik antara lain ketinggian tempat, sampel
batuan, sampel tanah, dan sampel air. Adapun data wilayah di antaranya luas hutan,
luas perkebunan, dan luas permukaan.
DAFTAR PUSTAKA

Huda, Nurul. 2015. Pendekatan Geografi Terlengkap. Dalam web


http://www.medrec07.com/2015/10/pendekatan-geografi-
terlengkap.html
Aryanti, Oky. 2016. Perspektif Analisis Keruangan dan Analisis Interaksi
Keruangan.
http://www.academia.edu/25586919/PERSPEKTIF_ANALISIS_KERUA
NGAN_DAN_ANALISIS_INTERAKSI_KERUANGAN

Anda mungkin juga menyukai