Laporan Distilasi Minyak Mentah

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

DISTILASI MINYAK MENTAH

(1 & 2)
I.

TUJUAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui fraksi-fraksi minyak bumi yang dihasilkan sebagai distilat
dan residu
2. Menjelaskan mengenai titik didih fraksi-fraksi tersebut

II.

ALAT DAN BAHAN


2.1 Alat yang Digunakan :
1. Heating mantel, 1000 ml
2. Double necked round bottom flask
3. Bubble cap column with 2 tray
4. Distillation bridge, 2ST 29/32, GI 18
5. Counterflow cooler after dimroth
6. Distillation adapter, straight
7. Round bottom flask, 500 ml
8. Beaker, 100 ml
9. Thermometer, (-100C) (2500C)
10. Water batch

: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 2 buah
: 2 buah
: 1 buah

2.2 Bahan yang Digunakan :


1. Minyak bumi (crude oil)
2. Batu didih
3. Aquadest
4. Silicone grease

: 1000 ml
: 5 buah
: secukupnya
: secukupnya

III.
DASAR TEORI
3.1 Struktur dan Komposisi Minyak Mentah
Kebanyakan senyawa-senyawa yang terkandung di dalam minyak dan gas
bumi terdiri dari hidrogen dan karbon sebagai unsur-unsur utamanya. Senyawasenyawa tersebut disebut sebagai senyawa hidrokarbon. Selain daripada senyawasenyawa tersebut terdapat pula senyawa-senyawa lain dalam jumlah yang sedikit
mengandung unsur-unsur belerang atau sulfur, oksigen dan nitrogen.

Komposisi minyak mentah dan gas bumi berdasarkan unsur-unsur


penyusunnya adalah sebagai berikut :
Karbon
: 83,5 87, 5% (berat)
Hidrogen
: 11,5 14,0%
Sulfur
: 0,1 3,0%
Oksigen
: 0,1 1,0%
Nitrogen
: 0,01 0,3%
Selain unsur-unsur di atas terdapat juga unsur-unsur logam seperti vanadium, besi,
nikel, khrom, posfor dan logam-logam lain yang jumlahnya kurang dari 0,03%
berat.
3.2 Klasifikasi Minyak dan Gas Bumi
Sekitar 85% dari minyak mentah (crude oil) di dunia diklasifikasikan
menjadi 3 golongan, yaitu :
1.
Minyak dasar aspal (asphaltic base)
2.
Minyak dasar parafin ( paraffinic base)
3.
Minyak dasar campurab ( mixed base)
Minyak dasar aspal mengandung sedikit lilin parafin dengan aspal sebagai
residu utama. Minyak dasar aspal sangat dominan mengandung aromatik.
Kandungan sulfur, oksigen dan nitrogen relatif lebih tingggi dibandingkan dengan
minyak-minyak dasar lainnya. Minyak mentah dengan dasar aspal sangat cocok
untuk memproduksi gasolin yang berkualitas tinggi, minyak pelumas mesin dan
aspal. Fraksi-fraksi ringan dan menengah mengandung presentase naftalen yang
tinggi.
Minyak dasar paraffin mengandung sangat sedikit aspal, sehingga sangat
baik sebagai sumber untuk memproduksi lilin paraffin, minyak pelumas motor
dan kerosin dengan kualitas tinggi.
Minyak dasar campuran mengandung sejumlah lilin dan aspalsecara
bersamaan. Produk yang dihasilkan minyak dasar ini lebih rendah kualitasnya
dibandingkan dengan dua tipe minyak di atas.
Berdasarkan jarak titik didih tiap fraksi yang dihasilkan, maka susunan
molekul menurut jumlah atom karbon dari fraksi dan produk akhir kilang dapat
dilihat pada tabel 1.
Fraksi / Produk

Jarak Didih, 0C

Jumlah Atom Karbon


dalam Molekul Minyak

Gas-gas
Gasolin
Nafta
Kerosin dan avtur
Diesel dan fuel oil
Gas oil
Fuel oil berat
Atm residu
Vac residu

<30
30 210
100 200
150 250
160 400
220 345
315 540
>450
>650

C1 C4
C5 C12
C8 C12
C11 C13
C13 C17
C17 C20
C20 C45
>C30
>C60

Tabel 1. Susunan Hidrokarbon Fraksi/Produk Minyak dan Gas Bumi


3.3 Proses Pengolahan Dasar
Proses epngolahan dasar sebagai proses utama untuk mengolah minyak
mentah menjadi produk dan fraksi-fraksinya terdiri dari :
1.

2.

Pengolahan secara fisik , yaitu distilasi terdiri dari :


- Distilasi Atmosfir
- Distilasi Hampa
- Distilasi Bertekanan
Pengolahan secara kimia , disebut juga sebagai proses konversi atau

reforming terdiri dari :


a.
Proses perengkahan (cracking) terdiri dari :
- Perengkahan Termis ( Thermal Cracking )
- Perengkahan Katalis (Catalytic Cracking )
- Perengkahan Hidro ( Hydrocracking )
b.
Proses Pembentukan Kembali (reforming ) terdiri dari :
- Reformasi Termis ( Thermal Reforming )
- Reformasi Katalis ( Catalytic Reforming )
c.
Proses Penggabungan Molekul , terdiri dari :
- Polimerisasi Katalis , yakni : Polimerisasi Selektif dan Polimerisasi
1.

tidak selektif
Alkilasi Katalis , yang terdiri dari : Alkilasi H2SO4 dan alkilasi HF

Pengolahan secara fisik


Proses distilasi dalam kilang minyak merupakan proses pengolahan secara

fisik yang primer mengawali semua proses-proses yang diperlukan untuk


memproduksi BBM dan non BBM.
Proses distilasi/fraksionasi adalah proses untuk memisahkan campuran
yang terdapat dalam minyak mentah ( crude oil ) menjadi komponen-komponen
nya atas dasar fraksi atau pemotongan (cut) yang dibatasi oleh jarak titik didih

tertentu , bukan atas dasar titik didih masing-masing komponen. Proses distilasi
ini dapat menggunakan satu kolom atau lebih menara fraksionasi, misalnya residu
dari menara distilasi atmosfir dialirkan ke menara distilasi hampa , atau salah satu
fraksi dari menara distilasi atmosfir dialirkan ke menara distilasi bertekanan.
Fraksi-fraksi yang dapat ditarik dari kolom distilasi/menara fraksionasi antara lain
adalah sebagai berikut:

Fraksi

Jarak didih , F

Gas

< 80

Nafta ringan

80 220

Nafta berat

180 520

Gas oil ringan

420 650

Gas oil berat

610 800

Residu

> 800

Contoh proses distilasi /fraksionasi di PERTAMINA RU III


- Distilasi Atmosfir :
1) Crude Batterry (CB)
2) Crude Distiller (CD)
-

Distilasi Hampa :
1) High Vacuum Unit ( HVU)
2) Vacuum Distillation Unit (VDU)

Distilasi Bertekanan : Stabilizer

Dasar Teori Tambahan


Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari
minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil
yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Sisa:

1. Minyak bisa menguap : Minyak-minyak pelumas, lilin, parafin dan


vaselin.
2. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi.

a. Fraksi Gas
Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan
minyak bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah
yaitu antara lain metana, etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat
dipergunakan sebagai:
1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik
Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi
gas alam mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila
dibandingkan dengan gas dari batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena
bocor. Oleh karena itu kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang
berbau sekali. Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan
biasanya digunakan sebagai :
- Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium.
- Mengelas besi tuang.
- Menyolder dan mengelas solder.
- Menyemprot Jogam.

2. Karbon hitam (Carbon Black)


Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh
pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai :
- Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina.
- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda.
Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidang
datar yang didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini
dan dibagi berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon
akan menghasilkan 4 atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap,
zat asam arang dan sebagainya.
3. Tujuan-tujuan Sintesis
Hasil sintesis dibuat dengan oksidasi zat-zat hidrokarbon dari gas alamo
Proses pembuatan lainnya, yaitu :
- Pembuatan zat cair dari metana.
- Pembuatan bensin-bensin untuk kapal terbang yang bernilai tinggi dengan
caramenggandeng (alkylering) iso-butana dengan butena-butena.
b. Bensin
Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ;
1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana
kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila
mengandung banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan
menghasilkan bensin yang tidak mengetok (anti knocking).
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari
minyak gas dan residu.
3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.

Bensin biasanya digunakan sebagai :


1. Bahan bakar motor
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk
menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut.
* Keadaan terbang (titik embun)
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas
didalam karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang
terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama
disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari bensin.
Gelembunggelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu
dapat menutup lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan
terhenti.
* Kecendrungan mengetok (knocking)
Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa
menyebabkan peletusan (peledakan) didalam sijinder, sehingga :
- Timbulnya kebisingan knock
- Kekuatan berkurang
- Menyebabkan kerusakan mesin
* Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik
tertentu maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari
mengakibatkan tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator.
Titik beku ini terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni 5C).
* Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silindersilinder
yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder.

- Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.


C. Kerosin
Pemakaian kerasin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin
berkurang, sekarang kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting
dari kerasin antara lain:
1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung,
sifatsifat
yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :
* Warna
Kerosin dibagai dalam berbagai kelas warna:
- Water spirit (tidak berwarna)

- Prime spirit

- Standar spirit

Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira
ini adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja
yang dapat membakar dengan baik.
* Sifat bakar
Nyala kerasin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena
mulai berarang.
- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
- Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.
* Viskositas
Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya
kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin
tergantung pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan lampu mempunyai
tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan sumbu menjadi arang
(hangus) karena kekurangan minyak.
* Kadar belerang

Sama seperti kadar belerang pada bensin.


2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak
Macam-macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak.
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa yang
dipusatkan.
- Alat pembakar dengan pengabutan tekan: merek dagang primus
3. Bahan bakar motor
Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah :
- Alat-alat pertanian (traktor).
- Kapal perikanan.
d. Minyak Gas
Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam
gerbong kereta api, tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih
mudah dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api.
Minyak gas juga digunakan sebagai :

Bahan bakar untuk motor diesel.


Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar
untuk keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagianbagian residual.

Seperti pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas maka perlu
ditambahkan :

Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya


amilnitrit dan

etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka

persentasenya harus besar yaitu kira-kira 5% sehingga pemakaian senyawa

ini menjadi mahal.


Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden)
dan berbagai persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10
atau 15 titik bilangan oktan.

e. Minyak Bakar
Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar
tetapi nama ini biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk
bahan bakar sulingan. Bahan bakar residua! biasanya diperoleh dengan cara
mengentalkan minyak bumi atau merengkah minyak gas dan residu minyak tanah.
Bahan bakar digunakan sebagai :

Motor diesel tipe besar.


Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku masak
Pengerjaan panas dari logam
Mencairkan hasil perindustrian

Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah :


* Memiliki batas viskositas tertentu
Viskositas minyak bakar terletak antara viskositas minyak gas yaitu kirakira 4 cs = 1,30E pada 50C dan kira-kira 550/650 cs = 75/850E pada 50C.
Minyak bakar yang lebih encer diperlukan untuk pesawat bakar yang lebih kecil,
misalnya untuk alat pemanasan sentral otomatis dalam rumah.
* Banyaknya panas yang diberikan
Kalor pembakaran minyak bakar batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g.
* Kadar belerang
Lebih penting pada minyak diesel daripada minyak bakar karena pada minyak
disesi belerang dapat menyebabkan kerusakan silinder dan kerosi dari sistem
buang.
* Titik beku
- Mempunyai titik beku maksimal tertentu.
- Biasanya titik beku tergantung pada perlakuan terlebih dahulu yang dikerjakan
terhadap bahan.
Menara destilasi

Di menara inilah terjadi proses destilasi (penyulingan). Yaitu proses


pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Prinsip dasar
penyulingan bertingkat adalah perbedaan titik didih di antara fraksi-fraksi minyak
mentah. Jika selisih titik didih tidak berbeda jauh maka penyulingan tidak dapat
diterapkan Hidrokarbon yang memiliki titik didih paling rendah akan terpisah
lebih dulu, disusul dengan hidrokarbon yang memiliki titik didih lebih tinggi.

Menara Distilasi
Destilasi Fraksinasi Minyak Bumi
Meskipun komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan
komponen-komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut
proses distilasi bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Diagram pemisahan komponenkomponen minyak bumi dengan cara destilasi ditunjukkan oleh gambar di bawah.
Deskripsi Proses Crude Distillaton Unit (CDU) CDU merupakan bagian unit
proses dari sebuah kilang minyak di Indonesia dengan kapasitas 1700 ton/hari.
Unit ini berfungsi untuk

memisahkan fraksi fraksi dari crude oil. Proses

pengolahannya dilakukan dengan cara memisahkan fraksifraksinya atas dasar


perbedaan titik didih pada tekanan atmosfer.

Feed yaitu crude oil dipompa menuju preheater furnace yang kemudian
dipompa lagi menuju furnace dan kemudian masuk ke evaporator untuk
memisahkan

crude

evaporatortersebut

oil

yang

kemudian

berupa
dipompa

uap

dan

menuju

liquid,
furnace

produk

bawah

kedua

untuk

memanaskannya lagi dan menjadikannya berfase uap sebelum dimasukkan ke


kolom C-4. Sementara produk atas dari evaporator langusng dialirkan ke kolom
C-1 yang kemudian mengalami proses distilasi pada kolom C-1 menghasilkan
produk atas yang langsung masuk sebagai feed di kolom C-3, produk bawahnya
dialirkan ke kolom C-4 sebagai feed dan juga aliran refluksuntuk kolom C-4.
Produk samping C-1 ada yang langsung dialirkan menuju kolom C-2 dan ada
yang dikembalikan ke kolom C-1 sebagai aliran refluks. Produk atas kolom C-2
digabungkan denganproduk samping kolom C-1 yang dialirkan kembali ke kolom
C-1 sebagai aliran refluks, sementara produk bawahnya yaitu Light Kerosene
Distillate(LKD) langsung dialirkan ke tangki penampung untuk diolah di unit
berikutnya. Pada kolom C-4 terjadi proses distilasi yang menghasilkan produk
atas berupa gas yang ditampung di tangk itertentu untuk diproses lebih lanjut,
produk samping yaitu Light Cold Test (LCT) sebagian langsung ditampung dan
sebagian dikembalikan ke kolom sebagai aliran refluks, sementara produk
bawahnya adalah residu yang langsung ditampung di tangki untuk diolah lebih
lanjut pada High Vacuum Unit (HVU) untuk memisahkan fraksi-fraksinya. Hal ini
dilakukan karena residu terdiri dari komponenkomponen yang mempunyai titik
didih tinggi, sehingga bila dilakukan pada tekanan atmosferik diperlukan
temperatur operasi yang tinggi, padahal pada temperatur tinggi sebagian residu
akan mengalami perekahan.Produk atas dari kolom C-1 yang dialirkan ke kolom
C-3 didistilasi lebih lanjut menghasilkan produk atas dari kolom C-3 yang
dipisahkan lebih lanjut di dalam separator untuk menghasilkan off gas, crude
butane dan straight run top. Sementara produk bawahnya dialirkan ke kolom C-1
sebagai feed dan produk sampingnya adalah nafta yang sebagian dikembalikan
dalam kolom sebagai aliran refluks dan sebagian lagi langsung ditampung pada
tangki untuk diolah di unit berikutnya.

PARAMETER KUALITAS BAHAN BAKAR


Untuk mengetahui kualitas suatu bahanbakar diperlukan beberapa
parameter standar. Setiap industri kilang minyak biasanya mempunyai rentang
nilai tertentu untuk setiap parameter sesuai dengan target produk yang diinginkan.
Beberapa parameter bahan bakar yang umum digunakan antara lain:
1. Specific Gravity (s.g)
Suatu angka yang menyatakan perbandingan berat bahan bakar minyak
pada temperatur tertentu terhadap air pada volume dan temperatur yang sama.
Parameter ini digunakan untuk mengetahui seberapa ringan atau berat produk
yang dihasilkan.
2. Flash Point (titik nyala)Angka yang
menyatakan suhu terendah dari bahanbakar minyak dimana akan timbul
pernyalaan api sesaat apabila pada permukaan minyak tersebut didekatkan pada
nyala api.
3. Pour Point (titik tuang)
Suatu angka yang menyatakan suhu terendah dari bahan bakar minyak
sehingga minyak tersebut masih dapat mengalir karena gaya gravitasi.
4. Cetane Number
Parameter ini menyatakan kualitas pembakaran dari bahan bakar mesin
diesel yang diperlukan untuk mencegah terjadinya diesel knock atau suara pukulan
di dalam ruang pembakaran mesin. Angka ini merupakan perbandingan antara
volume n-cetane dengan campuran ncetane+ metil naftalena yang nilainya
berkisar antara 40 60.
5. Octane Number
Angka ini menyatakan perbandingan antara senyawa iso-oktan dengan
campuran isooktan
+ n-oktan.

IV.

LANGKAH KERJA

1.
2.
3.

Setiap sambungan pada alat diberikan silicon grease


Menimbang bottom flask kosong dan mencatat beratnya
Mengisi bottom flask dengan 400 ml crude oil , kemudian menambahkan 5

4.

buah batu didih


Menghidupkan air pendingin , dan pemanas (temperatur set II , setelah 15

menit menghidupkan set III )


Perhatikan :
Setelah mendekati 8 menit crude oil mulai mendidih , temperatur crude oil 65C,
setelah 10 menit uap akan naik pada tray pertama dan terkondensasi. Setelah 20
menit , distilat terkondensasi pada semua tray dan mengalami refluk. Komponen
yang mempunyai titik didih rendah akan mencapai thermometer paling atas dan
terkondensasi pada dimroth condenser. Setelah 25 menit hasil sulingan akan
berkurang.
5.
Mencatat temperatur sebelum menghentikan hasil sulingan
6.
Setelah 50 menit pemanas dimatikan , mencatat temperatur , temperatur
dasar tidak melebihi 240 C. Temperatur pada tray pertama 155C , tray
kedua 105 C , tray atas 40C

V.

DATA PENGAMATAN
(Minggu 1)
t/min

A11/oC

B11/oC

A12/oC

B12/oC

0
1
2
3
4
5

28
29
40
62
90
111

30
31
30
30
31
31

31
31
31
31
31
30

31
31
31
31
32
31

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

132
143
149
153
158
162
167
170
174
178

31
30
31
31
32
34
36
36
37
38

31
31
59
79
77
77
74
73
71
72

31
32
31
31
32
33
32
33
33
33

Indeks Bias
Fraksi

Nilai Indeks Bias

A12

1,435

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA WAKTU DAN TEMPERATUR


PADA DISTILASI MINYAK MENTAH

Keterangan:
A 11 : Kolom Umpan
B 11 : Kolom Tray 2
A 12 : Kolom Tray 1
B 12 : Kolom Atas

(Minggu 2)
waktu(h)

A11

B11

A12

B12

5:46:02

29

29

30

31

5:51:02
5:56:02
6:01:02
6:06:02
6:11:02
6:16:02
6:21:02
6:26:02

56
118
155
162
171
179
184
187

30
30
30
32
34
37
38
39

Keterangan:
A11

= Kolom Umpan

B11

= Kolom Tray 2

A12

= Kolom Tray 1

B11

= Kolom Atas

VI.

ANALISA PERCOBAAN
(Minggu 1)

31
31
32
60
73
73
72
69

31
31
31
31
32
33
33
33

Pada praktikum kali ini dilakukan distilasi minyak mentah dengan


menggunakan seperangkat alat distillation bridge yang dihubungkan ke perangkat
komputer, sehingga secara otomatis kita dapat suhu proses yang terjadi di layar
komputer.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui fraksi-fraksi minyak
bumi sebagai distilat dan residu. Distilasi minyak mentah merupakan suatu proses
pemisahan fraksi-fraksi minyak berdasarkan titik didihnya. Jenis distilasi yang
dilakukan pada percobaan ini adalah distilasi atmosfer, dimana tekanan yang
digunakan sama dengan tekanan di udara (1 atm).
Ada 4 titik / tray pada alat distilasi ini, yaitu A11, B12, B11 dan A12. Tray
A11 merupakan tempat / wadah dari minyak yang akan di distilasi. Suhu awal
sebelum pemanasan pada A11 adalah 280C. Fraksi yang memiliki titik didih
paling rendah akan terkondensasi terlebih dahulu.
Pada percobaan ini, fraksi minyak mentah yang terpisah pada proses
disitlasi karena memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap terlebih
dahulu, lalu terkondensasi maka maka suhunya akan menurun. Untuk mengetahui
jenis komponnen yang terdistilat tersebut maka dilakukan pengujian indeks bias
dengan menggunakan alat refraktometer. Indeks bias distilat yang didapat setelah
pengujian sebesar 1,435, yang teridentifikasi merupakan fraksi minyak bumi jenis
kerosene. Penentuan ini didasarkan pada studi literatur dengan membandingkan
hasil pengujian secara teori dan secara praktek. Berdasarkan studi literatur indeks
bias kerosene sebesar 1,449. Hal ini tidak terlalu jauh dari hasil indeks bias secara
teori yaitu 1,435. Maka dari itu dapat ditentukan bahwa distilat yang diperoleh
termasuk kerosene.
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa kenaikan suhu tertinggi terdapat
pada kolm umpan ( A 11). Hal ini dapat disebabkan karena kondisi umpan yang
berdekatan dengan sumber pemanas. Peralatan disitilasi ini terdiri dari dua tray.
Tray pertama ditunjukkan pada grafik dengan kode A 12. Sedangkan tray 2 adalah
kolom B 11. Pada percobaan ini distilat yang diidentifikasi sebagai kerosene
masuk ke kolom A 12. Tray ini terletak di bawah tray kedua. Ini menandakan
bahwa kerosene mempunyai titik didih yang masih cukup tinggi. Hal ini dapar

dilihat pada grafik, kenaikan suhu pada tray 1 berada di bawah kolom umpan yang
memiliki suhu paling tinggi. Sedangkan kolom B 11 (tray 2) memiliki kenaikan
suhu yang lebih rendah diikuti oleh kolom B 12. Hal ini terjadi karena semakin
tinggi tray maka suhu dan titik didihnya akan semakin rendah.
(Minggu 2)
Minyak bumi merupakan cairan kental, berwarna coklat gelap atau hitam
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di
kerak bumi. Kandungan utama minyak bumi merupakan campuran dari berbagai
senyawa hidrokarbon. Adapun senyawa lain seperti sulfur, nitrogen, oksigen
hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit. Minyak bumi tersusun dari berbagai
komponen. Agar dapat digunakan maka komponen- komponan tersebut harus
dipisahkan.

Salah

satu

cara

pemisahannya

adalah

dengan

cara

destilasi(penyulingan).
Destilasi minyak mentah merupakan proses pemisahan minyak mentah
berdasarkan titik didih masing-masing komponen yang ada di dalam campuran
minyak bumi tersebut. Secar umum, proses destilasi minyak mentah dapat
menghasilkan tujuh fraksi, makin ke atas suhu atau titik didih komponen semakin
rendah. Pada percobaan destilasi minyak mentah ini dilakukan pemisahan
komponen crude oil pada tekanan atmosfer(1 atm) atau disebut juga destilasi
atmosferik. Pada proses destilasi ini komponen atau fraksi minyak mentah akan
terlebih dahulu menguap dari bottom flask. Proses pengupan ini terjadi akibat
adanya pemanasan pada labu dengan suhu tertentu. Komponen yang mengalami
penguapan merupak komponen dengan titik didih yang lebih rendah dari
komponen lain yang berada didalam bottom flask. Kemudian uap ini akan
dikondensasi dengan kondenser diman uap akan berubah fase menjadi cairan.
Pada proses destilasi ini, cairan dengan titik didih rendah masuk ke tray 1(A12).
Suhu titik didih fraksi yang didapat adalah pada 155
dan suhu 32

pada bottom flask(A11)

pada kolom A12. Semakin tinggi tray semakin rendah titik

didhnya dan semakin pendek rantai karbonnya.pada proses destilasi ini senyawa
senyawa terpisah berdasrkan fraksi dan titik didihnya yag berbeda- beda.
Setelah didapatkan destilat maka dilakukan pengujian indeks bias untuk
mengetahui jenis fraksi yang terdestilat. Pengujian indeks bias ini menggunakan
alat refraktometer. Dari hasil pengujian didapatkan indeks bas sebesar 1,435 dan
teridentifikasi bahwa destilat tersebut adalah kerosen dimana berdasarkan literatur
indeks bias kerosen sebesar 1,43.
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa kenaikan suhu tertinggi adalah
pada kolom umpan(A11). Hal ini disebabkan karena kondisi umpan berkontak
langsung dengan sumber pemanas. Peralatan destilasi ini terdiri dari 2 tray. Tray
pertama di tunjukkan dengan grafik dengan kode A12 sedangkan tray yang kedua
adalah pada kolom B11. Pada percobaan nin destilat yang di identifikasi
merupakan kerosen masuk ke tray 1(A12). Tary ini terletak dibawah tray B11. Ini
menandakan bahwa kerosen mempunyai titik didih tinggi. Hal ini dapat dilihat
pada grafik, kenaikan suhu pada tray 1(A12) berada di bawah kolom umpan yang
memiliki suhu paling tinggi. Sedangkan kolom B11(tray 2) memiliki kenaikan
titik didih lebih rendah dibandingkan kolom A12. Hal ini terjadi karena semakin
tinggi tray maka suhu atau titik didihnya lebih rendah.
VII.

KESIMPULAN
(Minggu 1)
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Distilasi minyak mentah merupakan pemisahan fraksi-fraksi berdasarkan
titik didih.
b. Jenis distilasi yang digunakan merupakan distilasi atmosfer dimana
tekanan yang digunakan sama dengan tekanan udara / diluar (1 atm)
c. Fraksi yang memiliki titik didih paling rendah akan menguap lebih dulu
dan terkondensasi. Hal itu terjadi pada titik pertama yang merupakan tray
pertama ( A 12).
d. Dari data yang didapat, yaitu

Tray

Fraksi

A 12

Kerosene

(Minggu 2)
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:
- Destilasi minyak mentah merupakan proses pengolahan secara fisik
-

berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing komponenya.


Destilat yang didapat adalah kerosen dengan indeks bias sebesar 1,435.

Suhu destilat menetes pada kolom A12 adalah 32

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Jobsheet. 2015. Praktikum Teknologi Minyak Bumi. POLSRI : Palembang
http://www.scribd.com

Tugas:
1. Jelaskan apa yang dimaksud distilasi.
Jawab:
Distilasi merupakan proses pemisahan campuran menjadi komponenkomponennya berdasarkan perbedaan titik didih masing-masing
komponen.
2. Apa perbedaan Distilasi atmosfer dan Distilasi vakum
Jawab:
Distilasi vakum merupakan distilasi pada tekanan di bawah 1 atm
sedangkan distilasi atmosfer merupakan distilasi pada tekana 1 arm.
3. Bagaimana mengetahui produk hasil distilasi.
Jawab:

Untuk mengetahui produk hasil distilasi dapat dilakukan dengan


melakukan

pengujian

indeks

bias

dengan

menggunakan

alat

refraktometer. Setelah mendapat nilai indeks bias secara praktek


kemudian dilakukan perbandingan dengan indeks bias di literatur
(secara teori) setelah itu barulah kita bisa menentukan produk hasil
distilasi tersebut.

IX. GAMBAR ALAT

Crude Oil

Alat destilasi

Anda mungkin juga menyukai