Ilovepdf Merged

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karuniaNya sehingga sayai dapat menyelesaikan Tugas yang berjudul “FRAKSI MINYAK BUMI”
ini dengan baik.

Saya ucapkan terima kasih kepada guru kimia kami ibu Fitriana Sp.d yang memberi tugas
kepada saya untuk membuat tugas ini, sehingga saya juga dapat lebih memahami mengenai teori
tentang minyak bumi khususnya pada materi fraksi ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
orangtua saya yang telah memberikan dukungan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini.

Semoga dapat bermanfaat, saya menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan.
Oleh karena itu, saya akan sangat senang jika ada saran maupun kritik terhadap tugas ini dan saya
meminta maaf jika ada kesalahan dalam pengerjaan nya. Selamat belajar, semoga sukses.

Samalanga,, 09 September 2022

PUTRI AZZAHRA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan
industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi
dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan
bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi
ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
dan berbagai jenis obat.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

• Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.


• Dapat mengetahui mengenai fraksi-fraksi minyak bumi
• Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia
BAB II

PEMBAHASAN

FRAKSI MINYAK BUMI

Minyak mentah (crude oil) sebagian besar tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon
jenuh (alkana). Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkena, alkuna) sangat sedikit dkandung oleh
minyak bumi, sebab mudah mengalami adisi menjadi alkana.

Oleh karena minyak bumi berasal dari fosil organisme, mak minyak bumi mengandung
senyawa-senyawa belerang (0,1 sampai 7%), nitrogen (0,01 sampai 0,9%), oksigen (0,6-0,4%)
dan senyawa logam dalam jumlah yang sanagt kecil. Minyak mentah dipisahkan menjadi
sejumlah fraksi-fraksi melalui proses destilasi (penyulingan). Proses pertama dalam
pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses
destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah penyulingan serta pengembunan kembali
berbagai macam cairan yang mempunyai titik didih berbeda-beda. Makin besar molekul
hidrokarbon, makin tinggi titik didihnya dan makin kecil molekul hidrokarbon, makin rendah
titik didihnya.

Proses pemisahan berlangsung dalam suatu kolom distilasi bertingkat yang mempunyai
plate (piringan-piringan) sebagai batas keseimbangan uap cair dengan jumlah tertentu untuk
setiap fraksi. Sebelum dimasukkan kolom distilasi, minyak mentah dimasukkan ke dalam
tungku pemanas. Minyak mentah dipanaskan terlebih dahulu dalam dapur (furnace), kemudian
dimasukkan ke dalam kolom distilasi/fraksinasi.

Pemisahan minyak mentah ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal)


tidak mungkin dilakukan dan juga tidak prakstis sebab terlalu banyak senyawa yang ada dalam
minyak tersebut dan senyawa hidrokarbon memiliki isomer-isomer dengan titik didih yang
berdekatan. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilasi minyak bumi adalah campuran
hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu.

Dalam kolom fraksinasi, minyak mentah yang panas mengalami pemisahan dan
masing-masing menyesuaikan diri sesuai sifat fisiknya. Fraksi yang ringan ke atas dan fraksi
yang berat ke bawah. Untuk lebih sempurna dan memenuhi syarat perdagangan, di samping
kolom fraksinasi utama dibantu pula dengan kolom stripping yang fungsinya identik. Susunan
utama hidrokarbon dalam berbagai fraksi distilasi minyak bumi ditunjukkan dalam rabel
berikut.

Susunan Utama Hidrokarbon dalam Berbagai Fraksi Distilasi Minyak Bumi

Fraksi Titik Kisaran % Volume


distilasi didih atom C n- Alkana Sikloalkana aromatik residu
(0C) Alkana bercabang
Gas <25 C1-C5 - - - - -
Bensin 25-200 C5-C10 38 20 43 9 -
kerosin 200- C11-C13 23 15 43 19 -
250
Solar 250- C14-C17 22 9 48 21 -
300
Pelumas 300- C18-C36 16 6 52 24 -
400
Residu 400- C37-C60 13 1 51 27 -
500

1. Fraksi Gas

Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak bumi.
Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu antara lain metana,
etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat dipergunakan sebagai:

Bahan bakar rumah tangga atau pabrik

Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam
mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan dengan gas dari
batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu kadang-kadang gas
ini diberi “bau” yaitu sedikit zat yang berbau sekali.

Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya digunakan sebagai :

- Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium.

- Mengelas besi tuang.

- Menyolder dan mengelas solder.


- Menyemprot Jogam.

- Memotong besi dengan gas karbit.

- Penerangan pantai.

Butana mempunyai batas meledak yang lebih kecil bila dibandingkan dengan propana.

Karbon Hitam (Carbon Black)

Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh pembakaran yang
tidak sempurna. Penggunaannya antara lain sebagai :

- Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina.

- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda.

Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidang datar yang
didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini dan dibagi berdasarkan
kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon akan menghasilkan 4 atau 4,5% zat
penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asam arang dan sebagainya.

Tujuan-tujuan Sintesis

Hasil sintesis dibuat dengan oksidasi zat-zat hidrokarbon dari gas alami. Proses pembuatan
lainnya, yaitu :

• Pembuatan zat cair dari metana.

Pembuatan bensin-bensin untuk kapal terbang yang bernilai tinggi dengan cara menggandeng
(alkylering) iso-butana dengan butena-butena

2. Fraksi Bensin

Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting
sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-
C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan
bermoto roda dua, tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin, yaitu premium,
pertamax, dan pertamax plus. Ketiganya mempunyai mutu atau peformance yang berbeda.
Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang
ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya, semakin baik
mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan baka, yaitu pembakaran
menjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan
mesin menggelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa
yang tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan palin sedikit dan dibei nilai oktan
100. sedangkan n-heptana menyebabkan keukan paling banyak.
Pertamax mempunyai nilai oktan 92, bearti mutu bahan bakar itu setara denagn
campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88. sedangakan
pertamax plus mempunyai nilai 94.
Bilangan oktan bensin dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif anti
ketukan, seperti TEL, MTBE, dan etanol.
1. Tetraethyl lead (TEL)
Salah satu anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah Tetraethyl lead
(TEL, lead = timbel atau timah hitam) yang rurmus kimianya Pb(C2H5)4. Untuk mengubah
Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang mengandung TEL ditambahkan zat aditif
lain, yaitu etilen bromide (C2H2Br). Penambahan 2 – 3 mL zat ini ke dalam 1 galon bensin
dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin.
2. Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE)
Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE) Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa
MTBE ini lebih aman dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam timbel.

3. Etanol
Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi
pembakaran bensin. Etanol lebih unggul dibandingkan TEL dan MTBE karena tidak
mencemari udara dengan logam timbel dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Lalu, bagaimana sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan bakar?

Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor

Oleh karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam
karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses
pembakaran bensin diubah menjadi gerak melalui tahapan sebagai berikut.

Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus
terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah
energi yang ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung
dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin. -Alkana rantai
lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan n-nonana sangat mudah terbakar. Hal ini
menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang tepat.
Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan (knocking). Pembakaran terlalu
awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar sehingga energi yang
ditransfer ke piston tidak maksimum. -Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin
seperti isooktana tidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan
energi yang ditransfer ke piston lebih besar.
Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak
alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin
ini dinyatakan oleh bilangan oktan .

Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk
mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-
heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar. Suatu
campuran 30% nheptana dan 70% isooktana akan mempunyai bilangan oktan:

= (30/100 x 0) + (70/100 x 100)

= 70

Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin
untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian
dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan
isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana
dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji.

Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk
menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

-Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang
melalui proses reforming Contohnya mengubah n-oktana menjadi isooktana.

-Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin.

-Menambahkan aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat pembakaran bensin.
Dulu digunakan senyawa timbal (Pb). Oleh karena Pb bersifat racun, maka penggunaannya
sudah dilarang dan diganti dengan senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary
Butyl Ether).

3. FRAKSI KEROSIN

Fraksi kerosin adalah salah satu fraksi minyak bumi yang masih mengandung pengotor
yang menyebabkan bau, disamping itu warna fraksi tersebut belum bagus untuk dipasarkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kerosin lebih dikenal sebagai minyak tanah. Upaya-upaya yang
sudah dilakukan di kilang mini PPT Migas Cepu seperti pencucian dengan soda belum
memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Salah satu pengotor adalah
senyawa sulfur berupa merkaptan, sulfit dan disulfit berupa senyawa organik. Kerosin dalam
masyarakat banyak digunakan untuk bahan bakar dan penerangan. Kerosin juga digunakan
untuk bahan bakar mesin-mesin kapal terbang tertentu (Avtur = Aviation turbine kerosene)

4. FRAKSI SOLAR
Minyak solar banyak digunakan untuk bahan bakar mesin diesel (bus,truk, kereta api)
dan bahan bakar dalam industri, misalnya untuk pemanasan minyak mentah sebelum
dipompakan ke dalam kolom distilasi atau pada pembuatan uap air.

5. FRAKSI PELUMAS

5.1 Fungsi dan tujuan pelumasan


Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang bergerak, akan terjadi peristiwa
pergesekan antara logam. Oleh karena itu akan terjadi peristiwa pelepasan partikel partikel dari
pergesekan tersebut. Keadaan dimana logam melepaskan partikel disebut aus atau keausan.
Untuk mencegah atau mengurangi keausan yang lebih parah yaitu memperlancar kerja mesin
dan memperpanjang usia dari mesin dan peralatan itu sendiri, maka bagian bagian logam dan
peralatan yang mengalami gesekan tersebut diberi perlindungan ekstra.
5.1.1 Tugas pokok pelumas
Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau mengurangi
keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam yang satu dengan
permukaan logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi, permukaan
logam yang terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan,
dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang.
5.1.2 Tugas tambahan pelumas
Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga berfungsi sebagai penghantar panas.
Pada mesin mesin dengan kecepatan putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan bantalan
sebagai akibat dari adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai
penghantar panas dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin.
Suhu yang tinggi akan merusak daya lumas. Apabila daya lumas berkurang, maka maka
gesekan akan bertambah dan selanjutnya panas yang timbul akan semakin banyak sehingga
suhu terus bertambah. Akibatnya pada bantalan bantalan tersebut akan terjadi kemacetan yang
secara otomatis mesin akan berhenti secara mendadak. Oleh karena itu, mesin mesin dengan
kecepatan tinggi digunakan pelumas yang titik cairnya tinggi, sehingga walaupun pada suhu
yang tinggi pelumas tersebut tetap stabil dan dapat melakukan pelumasan dengan baik.
5.2 Jenis jenis pelumas
Terdapat berbagai jenis minyak pelumas. Jenis jenis minyak pelumas dapat dibedakan
penggolongannya berdasarkan bahan dasar (base oil), bentuk fisik, dan tujuan penggunaan.
›› Dilihat dari bentuk fisiknya :
a. Minyak pelumas
b. Gemuk pelumas
c. Cairan pelumas
›› Dilihat dari bahan dasarnya :
a. Pelumas dari bahan nabati
b. Pelumas dari bahan hewani
c. Pelumas sintetis
›› Dilihat dari penggunaannya :
a. Pelumas kendaraan
b. Pelumas industri
c. Pelumas perkapalan
d. Pelumas penerbangan
5.3 Penggunaan pelumas
Untuk memperoleh hasil yang maksimal atau memuaskan di dalam sistem pelumasan
ini maka mutlak diperlukan adanya selektifitas penggunaan pelumas itu sendiri, yaitu
menentukan jenis pelumas yang tepat untuk mesin dan peralatan yang akan dilumasi. Hal ini
untuk mencegah salah pilih dari pelumas yang akan dipakai yang dapat berakibat fatal.
1. Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Rekomendasi pabrik pembuat mesin
Biasanya pabrik pembuat mesin seperti pabrik kendaraan bermotor dan pabrik mesin mesin
industri memberi petunjuk jenis pelumas yang direkomendasikan untuk digunakan. Petunjuk
ini sangat terperinci sedemikian rupa bagi pelumasan masing masing bagian dalam jangka
waktu tertentu.
b. Bahan bakar yang digunakan
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelumasan untuk mesin dengan bahan
bakar bensin berbeda dengan pelumasan untuk mesin berbahan bakar solar atau gas.Apabila
tidak ada ketentuan ukuran atau aturan penggunaan pelumas oleh pembuat mesin, maka anjuran
dalam penggunaan pelumas biasanya dilaksanakan oleh para teknisi pabrik dengan melihat
pada :
- Data teknis dari mesin
- Pengetahuan tentang pelumasan dari para teknisi
- Pengalaman dari para teknisi
c. Perkembangan teknis pelumas
Hasil kemajuan yang dicapai di bidang pelumas ini, pada dasarnya adalah hasil kerjasama
antara pabrik pembuat mesin, pembuat pelumas, dan pembuat bahan bahan tambahan ( additif
). Walaupun terdapat beragam pelumas berkualitas tinggi, namun pada intinya yang
menentukan mutu dan daya guna suatu pelumas terdiri dari 3 faktor :
1. Bahan dasar ( based oil ).
2. Teknik dan pengolahan bahan dasar dalam pembuatan pelumas.
3. Bahan bahan additif yang digunakan atau dicampurkan kedalam bahan dasar untuk
mengembangkan sifat tertentu guna tujuan tertentu.
Sebenarnya base oil mempunyai segala kemampuan dasar yang dibutuhkan dalam
pelumasan. Tanpa aditifpun, sebenarnya minyak dasar sudah mampu menjalankan tugas-tugas
pelumasan. Namun unjuk kerjanya belum begitu sempurna dan tidak dapat digunakan dalam
waktu lama.

6. FRAKSI RESIDU
Salah satu produk terkenal dari fraksi ini adalah aspal yang digunakan untuk
pengerasan jalan. Kegunaan lain dari fraksi ini antara lain untuk kain lantai, atap, dan cat
pelindung.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen-komponen minyak bumi dipisahkan dengan cara distilasi bertingkat
(distilasi berfraksi). Makin besar molekul hidrokarbon, makin tinggi titik didihnya dan makin
kecil molekul hidrokarbon, makin rendah titik didihnya. Fraksi distilasi minyak bumi antara
lain fraksi gas, bensin, kerosin, solar minyak, pelumas, dan residu.
B. Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini
keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat.
Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seperti gas buangan dari
mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi
pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.

MAKALAH

FRAKSI MINYAK BUMI

Anda mungkin juga menyukai