Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
Tujuan
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih penurunan titik
beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan
Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat
koligatif larutan elektrolit
Indikator
Menjelaskan arti kemolalan dan fraksi mol serta penggunaannya.
Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap
tekanan uap pelarut.
Menjelaskan hubungan penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat
terlarut.
Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmotik serta
terapannya.
Menemukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan sifat
koligatif larutan elektrolit encer dan non elektrolit berdasarkan data.
Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat
koligatif larutan non elektrolit.
AIR
AIR + GLUKOSA
AIR + UREA
AIR + GLUKOSA
Massa air
nter
Tf
Air
1 kg
00 C
1000 C
+ glukosa
1 kg
0,1 mol
- 0,1860 C
100,050 C
+ urea
1 kg
0,1 mol
- 0,1860 C
100,050 C
+ glukosa
1 kg
0,2 mol
- 0,3720 C
100,1040 C
+ urea
1 kg
0,2 mol
- 0,3720 C
100,1040 C
(1 atm)
Tb (1 atm)
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada
macam/jenis zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh
banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
gram 1000
m
Mr P
Fraksi mol, X1 =
=
Cosol
Sebanyak 30 gram urea (CO(NH2)2) dilarutkan ke dalam 100 gram air. Maka
molalitas larutannya adalah.
Jawab :
m
m
gram 1000
Mr
30 1000
60 100
m 5 molal
Cosol
Ke dalam 400 gram air dilarutkan suatu zat sebanyak 100 gram sehingga
membentuk larutan dengan konsentrasi 2,5 m. Tentukan Mr zat tersebut.
Jawab :
m
2,5
gram 1000
Mr
100 1000
M r 400
M r 100 g/mol
Cosol
Tentukan molalitas dari 100 mL H2SO4 5 M, yang bermassa jenis 1,48 g/mL.
Jawab :
Massa larutan :
1, 49 g/mL
Massa H2SO4 :
m
V
M
m
100 mL
m lart 149 g
n
V
m/M r
V
m/98
5
0,1
m H2 SO4 49 g
- m H2 SO4
m air 149 - 49
m air m lart
m air 100 g
m
m
gram 1000
Mr
49 1000
98 100
m 5 molal
Cosol
Tentukan fraksi mol CO2 dalam campuran 22 gram gas CO2 dan 28 gram gas
CO.
Jawab :
Fraksi mol CO2 :
X CO2
n CO2
n tot
m/M r CO2
m/M r CO2 m/M r CO
22/44
22/44 28/28
1/2
1/2 1
2/6
1/3
Cosol
Tentukan fraksi mol Ca(OH)2 pada 800 mL larutan Ca(OH)2 0,5 M, yang
bermassa jenis 1,25 g/mL. (Mr Ca(OH)2 = 74)
Jawab :
Massa larutan :
1, 25 g/mL
Massa Ca(OH)2 :
m
V
M
m
800 mL
m lart 1000 g
n
V
m/M r
V
m/74
0,5
0,8
m Ca(OH)2 29,6 g
- m H2 SO4
m air 1000 - 29,6
m air m lart
m air 970,4 g
X Ca(OH)2
n Ca(OH)2
n tot
29,6/74
29,6/74 970,4/18
0,4
0,4 53,91
= 7,3 x 10-3
P = P0 . Xt
P = P0 .
Tb = Kb . m
Tb = Kb . m . i
Tf = Kf . m
Tf = Kf . m . i
Tekanan osmotik ()
= M. R. T
= M. R. T . i
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini
adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu.
Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan
uapnya.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari
pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Tampilan mikroskopis
dari gerakan molekul
uap air pada permukaan
air murni
air murni
Menurut RAOULT:
P = P . Xp
dimana:
P = tekanan uap jenuh larutan
P = tekanan uap jenuh pelarut murni
Xp = fraksi mol pelarut
X pel =
npel
npel + nter
X terlarut
X ter =
X pelarut = 1
nter
npel+ nter
Karena Xp + Xt = 1, maka :
P = P (1 - Xt)
P = P- P. Xt
P- P = P. Xt
P = P. Xt
Cosol :
Tentukan penurunan tekanan uap jenuh air yang terjadi, jika 45 gram
glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air.
Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
jawab
Penurunan tekanan uap jenuh air
P = P. Xt
P = P. Xt
= 18 x 0,048
= 0,864 mmHg
nt (glukosa)
= 45/180
= 0,25 mol
np (air) = 90/18
= 5 mol
Xt = 0,25/(0,25 + 5)
= 0,048
Tekanan osmotik ()
Tekanan osmotik () adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang
dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam
larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
.RT
= MRT
dimana:
M
R
T
= tekanan osmotik
= Molaritas larutan (mol/L)
= tetapan gas (0,082 L.atm.mol-1.K-1)
= suhu absolut larutan (K)
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain
disebut larutan Hipotonis.
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain
disebut larutan Hipertonis.
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut
Isotonis.
P = P0 .
Tb = Kb . m . i
Tf = Kf . m . i
Tekanan osmotik ()
= M. R. T . I
i
= 1 + (n 1)
i
= faktor vant Hoff
n
= total ion yang terurai
= derajat ionisasi
Nilai untuk elektrolit kuat (asam-basa kuat dan garam) dianggap
= 1 sehingga untuk elektrolit kuat nilai i = n
Contoh:
HCl H+ + Cl i=2
H2SO4 2 H+ + SO42- i = 3
CaSO4 Ca2+ + SO42- i = 2
Al2(SO4)3 2 Al3+ + 3 SO42- i = 5
Cosol:
Tentukan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari
larutan 5,85 gram garam dapur (Mr = 58,5) dalam 250
gram air (Kb= 0,52 dan Kf= 1,86)
Jawab:
Larutan garam dapur,
NaCl(aq) - Na+ (aq) + Cl- (aq)
Jumlah ion = n = 2
Tb = Kb . m . i
= 0,52 . 5,85/58,5 x 1000/250 . 2
= 0,208 . 2
= 0,416 C
Tf = Kf . m . i
= 0,86 . 5,85/58,5 x 1000/250 . 2
= 0,744 . 2
= 1,488 C
E F
CAIR
T
A
D
PA
I
J
GAS
A B
A
: Titik beku Larutan
E J : Garis beku larutan
C D
Titik J :
C
: Titik didih larutan
Selesai
terimakasih