Pemeriksaan Psikiatri
Pemeriksaan Psikiatri
Pemeriksaan Psikiatri
Psikiatri
OLEH :
SAARAH AGUSTIN
H1A010037
FA K U LTA S K E D O K T E R A N D A N I L M U
K E S E H ATA N
U N I V E R S I TA S B E N G K U LU
2015
Pemeriksaan Psikiatri
Pemeriksaan psikiatri adalah pemeriksaan yang
Wawancara psikiatrik
Wawancara akan efektif jika berlangsung dengan
Pemeriksaan Psikiatri
Meliputi 3 aspek :
1. Pemeriksaan tidak langsung (indirect examination)
Pemeriksaan tambahan
. CT scan , pemeriksaan zat kimia tubuh (hormon),
elektroensefalografi
Wawancara psikiatrik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lanjutan..
Dimulai dengan membuka percakapan dengan
memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan.
Membina raport supaya pasien dapat berbicara
jujur, terbuka dan intim / pribadi
Pemeriksa harus menunjukkan : rasa empati, dan
kompetensi serta menyampaikan bahwa semua
yang disampaikan pasien akan dijaga
kerahasiaannya.
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat gangguan sekarang
- Riwayat keluhan sekarang secara kronologis dan menyeluruh
Lanjutan..
Riwayat gangguan sebelumnya
- Riwayat gangguan psikiatri
- Riwayat kondisi medik tertentu
-Riwayat penggunaan zat psioaktif dan alkohol
Riwayat
keluarga
Situasi kehidupan sekarang
Impian, fantasi dan nilai-nilai
Riwayat psikoseksual
Status Mental
Deskripsi Umum
Penampilan
Pembicaraan
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sikap terhadap pemeriksa
Gerakan psikomotor
Ekopraksia
Katalepsi
Fruror katatonik
Stupor katatonik
Agresi
Streotipi
Fleksibilitas serea
Akinesia
Katapleksia
Overaktivitas
Mood
Macam-macam Mood :
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mood Eutimik
Mood hipotimia
Mood disforia
Mood ekstasia
Mood iritabel
Mood labil
Mood Euforia
Depresi
Mood kosong
anhedonia
Afek
Klasifikasi Afek :
.
.
.
.
.
.
.
Persepsi
Merupakan Gangguan persepsi
.
.
.
.
Depersonalisasi
Derealisasi
Ilusi
Halusinasi
Halusinasi hipnagogik
Halusinnasi hipnopompik
Halusinasi audiorik
Halusinasi visual
Halusinasi olfaktorik
Halusinasi taktil
Halusinasi somatik
Pikiran
Terdiri dari proses pikir dan isi pikir.
1. Proses pikir, cara seseorang menyatukan semua ide-ide dan
asosiasi-asosiasi yang membentuk pemikiran seseorang
- assosiasi longgar :ide-ide yg berpindah yg tdk ada hubungan
sama sekali.
-inkoherensia :bentuk yg lebih parah dari assosiasi longgar
-flight of idea : pikiran yg sangat cepat
- sirkumstansia
:pembicaraan yg tidak langsung shg
lambat
mencapai point atau tujuan pembicaraan
- tangensial : tidak mencapai point/ tujuan pembicaraan .
2
Lanjutan..
Isi pikir yang dipikirkan seseorang berupa ide, keyakinan, preokupasi
dan obsesi
-kemiskin isi pikir: pikiran yg hanya menghasilkan sedikit informasi
-waham/delusi :suatu keyakinan yang salah ttg kenyataan eksternal
terdiri dari: waham bizarre, waham sistematik, waham nihilistik,waham
somatik, waham paranoid(kebesaran,
kejaran, rujukan, dikendalikan),
waham cemburu, waham
erotomania.
- Fobia
: ketakutan patologisyang persisten dan berlebihan
- Obsesi : ide tegar menetap tidak rasional
- Kompulsi
: kebutuhan atau tindakan patologis untuk melaksanakan
suatu impuls, menimbulkan kecemasan.
Fungsi intelektual
1. Orientasi
2. Memori/Daya ingat
Lanjutan..
5. Visuospasial
Pasien diminta menyalin suatu gambar, misalnya jam atau
segilima
6. Pikiran abstrak
Kemampuan memahami konsep. Misalnya menyebutkan
persamaan apel dan jeruk, meja dan kursi, lukisan dan puisi.
Lanjutan..
8. Daya nilai
Penilaian sosial
Uji daya nilai
Penilaian realita
9. Pengendalian impuls
kemampuan pasien untuk mengontrol impuls
seksual, agresif, dan impuls lainnya. Dilakukan
untuk menilai apakah pasien berpotensi
membahayakandiri dan orang lain (informasi
terakhir perilaku).
Lanjutan..
10 Tilikan
Tingkat kesadaran dan pemahaman pasien akan penyakitnya.
Derajat tilikan dari I-VI
I
: Menyangkal penuh ttg penyakitnya
II
:ambivalensi thdp penyakitnya
III
: Menyalahkan faktor lain sbg penyebab penyakitnya
IV
: Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan, namun tidak
memahami penyebab sakitnya.
V : Menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yg berhubungan
dg
penyakitnya namun tidak menerapkan di masa datang
VI
: sadar sepenuhnya ttg situasi dirinya disertai motivasi
untuk mencapai perbaikan
Lanjutan..
11. Taraf dapat dipercaya
pemeriksa psikiatrik juga memperhatikan kesan
terhadap pasien untuk dapat dipercaya dan
bagaimana ia menyampaikan peristiwa dan situasi
secara akurat.
pemeriksa dapat menilai kejujuran dan keadaan
sebenarnya dari yang di katakan pasien.
Pemeriksaan penunjang
1. Uji laboratorik
Misalnya uji fungsi tiroid, uji fungsi hati, uji fungsi ginjal dan
lain-lain
2. Pemeriksaan radiologik
Misalnya jika dperlukan dilakukan rotgent atau CT Scan
Referensi
Buku ajar Psikiatri ed. 2, Badan penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
2. Buku ajar Psikiatri klinis (Kaplan & sadock) ed. 2,
penerbit buku kedokteran, 2010
1.