METODE Sidang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

METODE PERSIDANGAN

Metode berarti cara. Sedangkan persidangan dapat diartikan sebagai suatu forum yang
menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah. Jadi pengertian dari metode persidangan itu
sendiri adalah cara menyelesaikan suatu masalah dalam suatu forum berdasarkan hal / agenda
yang telah dijadwalkan / dirumuskan sebelumnya.
Dalam membahas metode persidangan, kita tidak hanya membicarakan tentang bentuk
persidangan / model forum, namun juga kita harus mengetahui macam-macam persidangan.
Ada 2 macam sidang, yaitu:
1.Sidang formal
Dalam sidang formal, semua komponen-komponen sidang harus terpenuhi.
2.Sidang informal
Sedangkan dalam sidang informal, tidak harus memenuhi semua komponen sidang.
Mekanisme yang ada didalam persidangan ini berfungsi untuk menjaga keteraturan setiap
elemen yang ada didalam sidang tersebut agar persidangan dapat berjalan lancar secara
harmonis dan kondusif.
Demi kelancaran sebuah persidangan, hendaknya didukung oleh beberapa perangkatperangkat yang ada didalamnya, diantaranya adalah :
1. Pimpinan sidang
adalah Pimpinan sidang adalah orang-orang yang telah ditunjuk sebelumnya oleh peserta
sidang yang mempunyai tugas untuk mengarahkan sidang dan ,menetapkan hasil keputusan
yang telah disepakati oleh seluruh peserta sidang. Pimpinan sidang biasanya terdiri dari 3
(tiga) orang, yakni :

pimpinan sidang ketua,

pimpinan sidang sekretaris (notulen) yang bertugas untuk mencatat segala ketetapan
yang telah disepakati dalam persidangan untuk kemudian diarsipkan;

dan pimpinan sidang anggota yang mendampingi kedua pimpinan sidang ketua dan
pimpinan sidang sekretaris.

2. Materi sidang
adalah materi/konsep permasalahan yang akan dibahas didalam persidangan. Materi ini
merupakan rangkuman dari beberapa pokok-pokok permasalahan yang ada dalam tubuh
organisasi tersebut.
3. Peserta sidang

adalah peserta yang mengikuti proses persidangan yang merupakan anggota dari organisasi
tersebut. Peserta sidang ini nantinya merupakan penentu setiap kebijakan/keputusan dari
permasalahan yang dibahas dalam persidangan.
4. Perangkat sidang
Atau pendukung lainnya adalah palu sidang, alat tulis menulis dan pengeras suara.
Adapun beberapa jenis ketukan palu sidang yang dilakukan oleh pimpinan sidang ketua yakni
:

Ketukan 1 : Mensahkan keputusan sementara, pencabutan skorsing sidang (jangka


pendek), tinjauan kembali

Ketukan 2 : Menskorsing sidang, pencabutan skorsing sidang (jangka lama)

Ketukan 3 : Mensahkan keputusan akhir sidang, menetapkan keputusan konsideran


(ketetapan hasil sidang) membuka dan menutup persidangan (ceremonial) secara
resmi dan keseluruhan

Ketukan berulang-ulang : Menenangkan peserta sidang (forum)

Istilah istilah dalam Persidangan


1. Pending, adalah menghentikan sidang sejenak dikarenakan terdapat kendala tekhnis atau
prinsip.
Contoh ; makan, shalat, kebakaran dsb.
2. Skorsing, adalah menghentikan sidang sejenak untuk melakukan lobying, dikarenakan
sulitnya mencapai kesepakatan antar peserta sidang yang berseteru.
3. Lobying, merupakan proses diskusi antar peserta sidang diluar pengaturan pimpinan
sidang.
4. Pencerahan, merupakan upaya seorang peserta sidang untuk meluruskan kesalahfahaman
yang terjadi antara peserta sidang yang lain.
5. Voting, merupakan prosesi pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak setelah
jalan musyawarah mengalami kebuntuan.
6. Quorum, merupakan syarat sebelum persidangan dimulai, agar keputusan dapat dianggap
sah.
7. Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
a. Interupsi Poin of Order
Dilakukan jika terdapat disfungsi peserta sidang (termasuk petugas sidang) yang dianggap
mengganggu jalannya persidangan.

b. Interupsi Poin of Clarification


Dilakukan jika terdapat penyampaian pendapat atau informasi yang butuh klarifikasi.
c. Interupsi Poin of Information
Dilakukan untuk menyampaikan informasi tambahan yang dianggap membantu maupun
informasi yang sifatnya tehnis.
d. Interupsi Poin of Personal Previllage
Dilakukan jika terdapat pendapat yang terlalu menyudutkan pihak tertentu, diluar substansi
permasalahan
8. Prosiding = Hasil ketetapan sidang/Musyawarah yang telah di bukukan (bersifat tertulis)
9. Konsideran = (Bagian) Surat keputusan
BENTUK SIDANG
Ada beberapa bentuk / model persidangan, antara lain yaitu:
Bentuk U / tapal kuda
Merupakan bentuka persidangan yang paling efektif karena semua peserta sidang bisa benarbenar terfokus perhatiannya. Hal ini merupakan salah satu kelebihan dari bentuk persidangan
ini.
Bentuk lingkaran
Bentuk persidangan seperti ini memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat debedakan secara tegas
antara pemateri, moderator, dan notulen dengan para peserta sidang. Contoh forum yang
pernah menggunakan bentul persidangan seperti ini yaitu Konferensi Meja Bundar (KMB).
Bentuk berpanjar
Kelemahan dari bentuk persidangan seperti ini yaitu peserta yang duduk di belakang
kemungkinan besar tidak fokus terhadap forum tersebut. Contohnya yaitu pada acara-acara
seminar pada umumnya.
Bentuk komisi
Untuk bentuk persidangan seperti ini, memiliki kelemahan pula, yaitu jarak antar komisi yang
berdekatan akan menyebabkan kurangnya konsentrasi / bahkan tidak adanya konsetrasi dari
pemateri sidang maupun pesertanya.
Sebuah diskusi memenuhi untuk dikatakan Persidangan apabila

Terdapat permasalahan

Terdapat peserta sidang yang sesuai quorum

Adanya petugas persidangan terutama pimpinan sidang

Tersedianya kelengkapan sidang yang memadai

Terdapat draft atau kesepakatan tekhnis pra-persidangan seperti konvensi ketukan


palu.

Terdapat keputusan.

Arti Strategis dan Nilai dari Persidangan


1. Sebagai alat Pemecahan Masalah
2. Sebagai Pemersatu dalam Dinamika Pemikiran
3. Ciri khas masyarakat intelektual
Mengapa Sidang Butuh Etika Khusus

Menekan kemunculan pendapat yang bersifat subjektif

Menghindari timbulnya masalah baru

Menjaga agar proses persidangan tetap pada garis penyelesaian masalah, bukan adu
argumen.

Melahirkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan semua peserta sidang

Demi kenyamanan bersidang

Hakekat Etika : adalah mencakup tata cara berinteraksi yang sopan, serta menjalankan
Tekhnik dalam Persidangan.

TATA CARA TEKNIK SIDANG


Di Kutib dari berbagai sumber :
Dasar dasar Teknik Sidang 1
Secara sederhana, sidang merupakan bentuk diskusi resmi yang diikuti orang banyak untuk
memutuskan sesuatu dengan mekanisme-mekanisme yang jelas/teratur. Mekanismemekanisme yang dibuat dan diberlakukan di sidang bertujuan agar sidang yang dilakukan
berjalan aman, aspiratif, dan demokratis. Oleh karena itu aturan main sidang harus jelas.
Apa yang orang lakukan ketika sidang?
Segala keputusan yang berhubunagnd enagn kepijakan public akan selalu diambil melalui
mekanisme sidang. Sehingga semua pihak yang berkepentinagn dengan kebijakan publek
pasti akan berkumpul untuk ikut dalam proses itu.
1. Macam-macam Sidang

1. Sidang Komisi
Sidang ini hanya diikuti oleh anggota komisis saja untuk memudahkan perumusan dan
pengambilan kebijakan sementara sehingga pembahasan bidang yang telah ditentukan lebih
terfokus. Keputusan pada sidang komisis bersifat non permanen (dapat berubah) kemudian
dibawa kedalam sidang pleno untuk mendapat keputusan terakhir.
1. Sidang Pleno
Biasa disebut sidang besar yang diikuti oleh seluruh peserta sidang tanpa kecuali.. Sidang
pleno dilakukan untuk memberi keputusan final agenda sidang yang telah dirumuskan

sebelumnya pada sidang komisi. Pembahasan agenda, tatib, dan LPJ menggunakan sidang
jenis ini.
Perangkat Sidang
1. Pimpinan Sidang/presidium
Pimpinan sidang berperan sebagai pengatur jalannya sidang agar menghasilkan keputusan
yang disepakati bersama. Pimpinan sidang tidak boleh berpihak pada salah satu pihak peserta
dan hanya boleh memutuskan sesuatu atas persetujuan peserta sidang. Kriteria yang harus
dimiliki oleh pimpinan sidang sbb :

cerdik

bijaksana

tegas

berwawasan luas

humoris

kharisma

Pimpinan sidang dipilih oleh peserta sidang dan biasanya berjumlah ganjil. Satu sebagai
notulen dan dua orang pimpinan sidang yang lain secara bergantian memimpin sidang sesuai
kesepakatan.
2. Peserta Sidang
Peserta sidang ditentukan berdasarkan tatib yang telah disepakati. Biasanya terdiri dari
peserta aktif dan peserta peninjau. Seluruh hak dan kewajiban peserta diatur di tatib.
1. Notulensi
Bertugas untuk emncatat jalannya persidangan
4. Palu Sidang
Demi kelancaran maka diperlukan palu sidang yang telah disepakati bersama baik bentuk
maupun wujudnya. Aturan ketukan palu sidang sbb :

1 x : mengukuhkan kesepakatan.

2 x : pertukaran pimpinan sidang, penundaan sidang, pencabutan penundaan (baik


untuk lobby, istirahat, atau penundaan sidang untuk beberapa lama)

3 x : menetapkan keputusan, membuka dan menutup sidang.

Berkali-kali : untuk menenangkan peserta sidang atau meminta peserta


memperhatikan jalannya sidang.

1. Quorum
Adalh syarat sahnya sidang untuk dapat diadakn, karena tingkat qauorum menunjukkan
sejauh man tingkat representasi dari peserta sidang. Semakin tinggi jumlah quorum, semakin
tinggi pula tingkat representasi dari sidang tersebut.
6. Draft Materi Sidang
Meliputi bahan-bahan yang akan dibahas dalam persidangan. Biasanya terdiri dari draft tatib,
UUD KM, PPO, GBHK, dll yang disusun sebelumnya oleh tim perumus sidang atau panitia
khusus.
Etika Sidang
1. Pembukaan sidang
Istilah dalam sidang
Pending : memberhentikan sidang untuk sementara waktu dengan tujuan tertentu seperti
istirahat, lobby, penundaan sidang.
PK/Peninjauan kembali : mekanisme yang digunakan untuk mengulang kembali pembahasan/
putusan yang telah ditetapkan
Interupsi : memotong/menyela pembicaraan dikarenakan ada hal-hal yang sagat penting
untuk diungkapkan.

Macam-macam Interupsi
Macam-macam interupsi sbb :

1. Point of clarification : interupsi untuk menjernihkan/meluruskan permasalahan atau


isi pembahasan.
2. Point of view : interupsi yang digunakan untuk menyampaikan pendapat, tanggapan,
usulan, saran
3. Point of order : interupsi yang digunakan untuk meminta pimpinan sidang meluruskan
jalannya sidang apabila keluar dari konteks, atau sidang dianggap janggal.
4. Point of solution : interupsi untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dibahas.
5. Point of information : interupsi untuk memberikan informasi, baik tentang
pembicaraan yang tidak sesuai atau informasi yang berkaitan dengan kondisi yang
menjadi pokok pembahasan atau hal-hal yang dipandang urgen untuk diinformasikan.
6. Point of privilege (rehabilitation) : interupsi yang berfungsi untuk membersihkan
nama baik atau kehormatan seseorang/kelompok karena dipandang pembicaraan
tersebut menyimpang dari etika atau menyinggung perasaan.

MEMIMPIN RAPAT SECARA EFEKTIF

PENDAHULUAN
Rapat adalah adalah salah satu tindakan manusia untuk berkomunikasi. Kemampuan
memimpin rapat secara efektif adalah suatu ketrampilan yang sangat berguna dan sering
digunakan oleh seorang pemimpin. Kepemimpinan seseorang juga tercermin dalam
kemampuan dia untuk memimpin rapat
Biasanya semua rapat-rapat yang diadakan dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Rapat Tim Inti
2. Rapat KoordinasI
3. Rapat Informasi

4. Rapat Konsultasi
PEMIMPIN RAPAT YANG BAIK
1. Mengerti apa yang menjadi pokok bahasan, atau agenda rapat yang akan didiskusikan.
2. Memiliki kemampuan dan kesungguhan untuk mendengarkan setiap pendapat yang
muncul.
3. Memiliki kemampuan untuk menjaga, mengarahkan, dan menyimpulkan keputusankeputusan yang dibuat.
4. Pengenalan pribadi yang baik terhadap para pengurus
5. Pribadi yang berintegritas
6. Mengerti prinsip-prinsip dasar PMK, hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan.
7. Kemampuan untuk lobi diluar rapat (hal ini dapat dilakukan sebelum rapat atau
sesudah rapat )
Adalah penting untuk kita meminta masukan kepada rekan-rekan kita tentang kemampuan
kita memimpin rapat, sehingga kita tahu kelemahan kita, bagaimana seharusnya pertemuan
berlangsung, dll ).

ATURAN-ATURAN UMUM SUATU RAPAT


Sebelum Rapat:
1. Buatlah agenda rapat dan sangat baik kalau kita telah berikan kepada anggota
sebelumnya (kerjasama dengan sekretaris)
2. Alokasikan waktu untuk tiap pembahasan
3. Buat surat undangan rapat. Beritahu mereka jauh hari dan ingatkan mereka kembali
satu/dua hari sebelumnya. Pastikan kedatangan mereka.
4. Dorong atau minta mereka mempersiapkan diri mereka (buat laporan dll)
5. Pinjamlah atau persiapkan ruang rapat dengan baik. Sediakan alat-alat yang
dibutuhkan (spidol, penghapus , dll)
6. Atur tempat duduk, sehingga menolong orang untuk berkomunikasi secara optimal.
7. Kalau rapat panjang, dapat disediakan minum

8. Apabila direncanakan ada pujian, siapkan kertas pujian dengan baik


9. Apabila ada renungan FT, minta mereka untuk bawa Alkitab (cantumkan dalam surat
undangan)
10. Jadilah orang yang pertama datang dalam rapat tersebut.

Pada waktu peserta datang:


1. Sambut dan pastikan bahwa mereka telah bawa agenda/alat tulis yang diperlukan
dalam rapat.
2. Memulai Rapat
3. Mulailah tepat waktu
4. Pastikan siapa yang menjadi notulis rapat
5. Perkenalakan diri dan sapalah mereka dengan hangat.
Mengakhiri Rapat:
1. Selesaikan sesuai dengan kesepakatan awal, mintalah injin kalau rapat butuh waktu
lebih lama.
2. Ringkaskan keputusan-keputusan yang diambil, atau hal-hal lain yang belum selesai
dibicarakan dalam rapat ini.
3. Bicarakan dan pastikan rapat yang akan datang, bicarakan dengan singkat agenda dan
minta anggota mempersiapkan diri
Ide-ide Kreatif mengelola rapat:
1. Rapat tidak harus selalu diisi dengan presentasi, perdebatan, diskusi dll, tetapi ada
hal-hal lain yang dapat dilakukan.
2. Presentasi dapat dipersiapkan dengan lebih menarik (minta anggota untuk
mempersiapkannya). Kalau perlu dengan diagram, barchart, slide, OHP dll)
3. Kita dapat undang alumni atau pembicara dalam rapat
4. Kita dapat persiapkan pujian, reningan, dan doa syafaat
5. Sekali-kali games juga boleh
6. Bangun team work dengan salah satunya memberikan pujian dan selamat kepada
sie/pelaksana kegiatan yang berhasil

7. Serius tapi santai, bercanda boleh asal diterus-menerus bercanda.

--- sss ---

TEKNIK MEMIMPIN SIDANG.


Oleh: Hanry Liunsanda, SH
(Ketua Bidang Pendidikan Kader dan Kerohanian BPC GMKI Tondano)
A. PENDAHULUAN
Sidang atau rapat merupakan media pengambilan keputusan. Sidang ataupun
rapat dapat di artikan sebagai alat yang penting untuk mencari informasi dan
mengambil keputusan. Mencari informasi yang di maksudkan adalah
mendengarkan tanggapan, sanggahan, jawaban berupa pendapat/pemikiran dari
peserta sidang/rapat yang di fasilitasi oleh pemimpin sidang/rapat guna
mencapai suatu kesepakatan untuk kepentingan bersama.
B. PERSIAPAN SIDANG
Persiapan persidangan adalah hal yang cukup menentukan berhasil atau
tidaknya suatu persidangan. Untuk itu beberapa hal perlu di perhatikan sebagai
persiapan awal untuk mengadakan persidangan yaitu
a. Agenda Sidang; adalah materi yang di tentukan untuk di bahas dan waktu
yang di butuhkan untuk membicarakan materi yang akan di bahas , sehingga
agenda sidang sangat pula menentukan panjang atau pendeknya suatu
persidangan. Dengan demikian agenda sidang haruslah disusun secara
sistematis
b. Working Papers atau lembar kerja. Lembar kerja; adalah rancangan materi
yang akan di bicarakan dalam persidangan. Sehingga sebagai persiapan awal
perlu atau tidaknya rancangan materi tersebut tergantung dari bentuk
persidangan atau rapat yang akan di adakan. Jika lembar kerja di butuhkan,
siapa yang akan ditugaskan untuk menyusun, berapa lama penyusunannya,
kepada siapa lembar kerja tersebut dibagikan.
c. Jumlah peserta sidang. Peserta sidang adalah semua orang yang mutlak harus
hadir dalam persidangan.
d. Alat bantu lainnya. Alat bantu lainnya yang di maksudkan adalah alat yang
akan di gunakan dalam persidangan sehingga mempermudah dalam
mengemukakan ide dengan sistematis, cepat dan tepat. Alat bantu ini seperti
papan tulis, palu sidang, bagan-bagan, proyektor dan sebagainya.
Selain hal tersebut di atas yang perlu di perhatikan adalah ruangan sidang yang
memadai, penerangan yang cukup, kebersihan tempat persidangan, peredaran
udara atau ventilasi dalam ruangan.
C. PEMIMPIN SIDANG
Pemimpin sidang bertugas agar sidang dapat menghasilkan sesuatu keputusan

sesuai materi persidangan dalam batas waktu yang telah di tentukan


sebelumnya. Pemimpin sidang harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan
serta penguasaan komunikasi yang efektif agar dalam persidangan agar dapat
memimpin sidang, dapat menghasilkan, mendapatkan informasi, memecahkan
masalah, dan mengambil keputusan. Selain hal tersebut di atas, pemimpin
sidang juga harus mengetahui watak kepribadian, perilaku (berwibawa) sehingga
dalam memimpin sidang dapat menimbulkan rasa hormat dari peserta.
Pemimpin sidang yang baik adalah pemimpin sidang yang harus memiliki
ketrampilan sebagai berikut:
a. Harus mampu memberi bimbingan dan tegas.
b. Harus diterima oleh para peserta sidang sebagai pemimpin, baik karena
kemampunnya dan pengetahuannya tentang tugas pokok organisasi, maupun
karena kemampuannya memelihara hubungan yang baik dengan orang lain.
c. Berbicara to the point dan tidak boleh mendominasi pembicaraan.
d. Mempunyai integritas, kemauan dan kerelaan untuk memberikan kesempatan
berbicara kepada orang lain sebanyak mungkin. Selain itu pemimpin sidang
harus juga mempunyai pendirian yang tetap, konsekuen , dan tidak mudah
terombang- ambing oleh suasana sekelilingnya.
e. Mempunyai ketrampilan yang tinggi dan sistematis dalam memecahkan
masalah.
Beberapa tipe pimpinan sidang:
a. Otoriter : yaitu pimpinan sidang yang selalu memaksakan kehendaknya dan
kadang tidak adil dalam memberikan kesempatan berbicara kepada peserta
sidang. Tipe pimpinan sidang seperti ini sangat tidak baik karena rentan
terhadap pertikaian yang meluas, karena dia bukan lagi sebagai penengah tetapi
menjadi pihak yang harus ditengahi.
b. Demokratis: yaitu pimpinan sidang yang dalam memimpin sidang
mengedepankan nilai-nilai demokrasi dan berusaha untuk memberi kesempatan
yang sama terhadap seluruh peserta sidang.
Ada beberapa tipe lagi namun yang paling penting adalah kedua tipe diatas.
Hal yang harus dihindari oleh pimpinan sidang:
a. Komunikasi dua arah, dimana hanya ada dua orang saja yang diberi
kesempatan untuk berbicara karena dianggap bahwa yang satu sebagai penebar
wacana sedangkan yang lain sebagai penanggap. Padahal seharusnya dalam
setiap pokok pembicaraan selalu melibatkan semua peserta sidang.
b. Keluar dari pokok pembicaraan, artinya pimpinan sidang harus terus berusaha
untuk mempertahankan agar setiap pembicaraan selalu terkoordinir secara
sistematis sehingga suatu pokok pembicaraan dibicarakan secara tuntas
sebelum pindah ke masalah berikutnya.
c. Memonopoli pembicaraan, seorang pimpinan sidang yang baik adalah orang
yang senantiasa memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk
mengungkapkan idenya, kemudian menyimpulkan semua ide peserta secara
singkat dan jelas.
Dalam kondisi tertentu, sebuah keputusan dalam persidangan dapat diambil
dengan suara terbanyak.
Berikut beberapa tipe keputusan yang sering diambil dalam sebuah
persidangan :

1. Decision by single individuals, yaitu keputusan yang dilakukan oleh seseorang


dalam kelompok/sidang. Terjadi dalam situasi gawat atau waktu mendesak
2. Minority decision, yaitu beberapa orang dalam persidangan mengambil
keputusan. Biasanya keputusan ini kurang didukung
3. Majority decision, yaitu keputusan dibuat oleh meyoritas anggota kelompok
(biasanya bentuk voting). Biasanya berakibat buruk terhadap yang kalah.
4. Consensus decision, yaitu keputusan yang melibatkan seluruh anggota sampai
semua anggota menerima dan bersedia melaksanakan walaupun tidak semua
setuju
5. Unanimmity decision, yaitu keputusan bulat dan tidak lonjong
D. PENGARAHAN PERSIDANGAN
Dalam proses persidangan sering di temui adanya tanggapan, usul, ataupun
pernyataan pendapat dari peserta untuk materi-materi tertentu yang sedang di
bahas. Untuk kelancaran persidangan maka perlu di perhatikan oleh peserta
sidang adalah menyangkut INTERUPSI atau pemotongan pembicaraan.
Interupsi secara umum dapat di bagi atas :
1. Point of Information ( jika akan memberikan informasi tentang sesuatu diluar
hal yang sedang dibahas)
2. Point of Order ( jika akan memberikan masukan)
3. Point of Clarification ( jika akan meluruskan pembicaraan)
4. Point of Personality (jika akan melakukan pembelaan diri)
E. ISTILAH TEKNIS DALAM SIDANG/RAPAT
a. Sidang komisi: adalah istilah untuk sidang yang hanya dihadiri oleh beberapa
anggota persidangan untuk membahas tugas tertentu sesuai dengan pembagian
komisinya
b. Sidang pleno: adalah istilah untuk sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota
persidangan untuk membahas/menetapkan sebuah keputusan
c. Sidang paripurna: adalah istilah untuk sidang pleno yang lebih luas, biasanya
sidang ini juga dihadiri oleh undangan.
d. Sidang Istimewa: adalah sidang yang diselenggarakan khusus untuk
membahas suatu masalah khusus dan tertentu
e. Majelis ketua/pemimpin sidang/rapat adalah orang yang dipercayakan untuk
mengarahakan seluruh proses persidangan
f. Korum adalah istilah untuk keadaan dimana sebuah sidang layak mengambil
keputusan (biasanya berupa jumlah peserta minimal yang harus menghadiri
persidangan)
g. Voting adalah pemungutan suara terbanyak
h. Amandemen adalah peninjauan kembali terhadap materi yang telah
dibahas/disetujui
i. Floor adalah forum persidangan
j. Lobbying adalah pembicaraan yang dilangsungkan diluar forum persidangan
untuk menawarkan sebuah konsep
k. Skorsing adalah pemotongan agenda persidangan untuk waktu tertentu
l. Pending adalah penundaan pembahasan sebuah masalah karena alasan alasan tertentu

m. Interupsi adalah pemotongan pembicaraan orang lain


n. Surat Keputusan Persidangan adalah kekuatan hukum formal atas segala
sesuatu yang diputuskan dalam sidang/rapat
o. Notulensi adalah penulisan hasil rapat
p. Risalah adalah dokumen tentang proses berlangsungnya rapat
q. Sekretaris Persidangan adalah orang yang bertugas untuk melaksanakan
tugas tugas sekretaris dalam sidang
r. Moderator adalah istilah lain untuk pemimpin rapat

Anda mungkin juga menyukai