Organisasi Kehidupan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Makalah

ORGANISASI KEHIDUPAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA1
Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M. Pd.

DisusunOleh :
Aji Saraswanto

(14144600188)

Dian Pertiwi

(14144600193)

M. Ichsanudin

(14144600181)

Nur Ihsani Rahmawati

(14144600186)

Okta Rina Dwi Surya S.

(14144600205)

Riana Asti Fitriani

(14144600213)

Kelas : A5-14
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala
Rahmat dan KaruniaNya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
tentang Organisasi Kehidupan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan
kemampuan mahasiswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan
makalah kami di kemudian hari.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang Organisasi Kehidupan.
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami
ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 28 Febuari 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Bios yang artinya hidup dan logos
yang artinya pengetahuan. Biologi membahas mulai dari sel sebagai unit dasar organisme
sampai ke sistem organ. Sedangkan organisasi merupakan salah satu konsep sentral dalam
Biologi dan kajian dalam bidang studi Biologi umumnya dilakukan dengan pendekatan
struktur Organisasi kehidupan.Organisme yang ada di permukaan bumi ini sangat beragam
mulai dari organisme yang paling sederhana yaitu yang terdiri dari satu sel sampai
organisme yang komplek yaitu terdiri dari banyak sel. Organisme yang terdiri dari satu sel
disebut uniseluler, contohnya: Bakteri, Amoeba, Paramaecium, dan Euglene. Sedang
organisme yang terdiri dari banyak sel disebut multiseluler, contoh organisme yang dapat
dilihat dengan mata biasa.
Organisasi kehidupan sesuai dengan tinjauan ekologi dimulai dari protoplasma, sel,
jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, sampai
bioma/biosfer.Organisme adalah makhluk hidup yang memiliki sistem organ. Makhluk hidup
dipandang dari segi fisiologi dan tingkah laku, sedagkan organismeMenurut Dwidjoseputro
(1994) bila dipandang dari segi anatominya adalah individu. Kumpulan individu sejenis yang
menempati wilayah tertentu dalam sewaktu-waktu disebutpopulasi.

BAB II
PEMBAHASAN

ORGANISASI KEHIDUPAN
Makhluk hidup memiliki tingkat organisasi biologi yang disebut spektrum biologi. Dari
tingkat yang paling sederhana ke tingkat organisasi paling kompleks. Dimulai dari
protoplasma, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem,
biosfer.
Setiap makhluk hidup tersusun dari bagian-bagian terkecil yang masing-masing
bagian memiliki fungsi tertentu. Bagian terkecil ini disebut sel, dengan kata lain Sel adalah
unit atau satuan struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua
macam, yaitu organisme uniselular, yaitu organisme yang susunannya itu terdiri dari satu sel
saja, karena pada organisme uniselular ini, semua kegiatan hidup dilakukan oleh sel
tersebut. Contohnya, bakteri, Paramecium sp, dsb. dan bersel banyak (multiselular). Dan
organisme multiselular, yaitu organisme yang susunannya terdiri dari banyak sel. Contohnya,
manusia, ayam, pohon mangga
Sekelompok organ akan membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ atau
sekumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi dan tugas tertentu. Berikut
adalah sistem organ yang ada pada manusia :
1. Sistem hormon organ penyusunya seperti kelenjer penghasil hormon dan memiliki
fungsi untuk mengatur fungsi organ.
2. Sistem saraf organ penyusunya seperti otak,sumsum tulang belakang,serabut
saraf,dan alat indra dan memiliki fungsi untuk mengkoordinasi gerak dan tanggapan
terhadap rangsang.
3. Sistem reproduksi organ penyusunya seperti teste,ovarium,dan rahim dan memilii
fungsi untuk berkembang biak.
4. Sistem pengeluaran organ penyusunya seperti ginjal,hati,kulit, dan paru-paru dan
memiliki fungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa.
5. Sistem otot organ penyusunya seperti serabut dan tendon dan memiliki fungsi
sebagai alat gerak aktif.
6. Sistem rangka organ penyusunya seperti tengkorak,alat gerak,dan badan dan
memiliki fungsi sebagai alat gerak pasif.
7. Sistem peredaran darah organ penyusunya seperti jantung, pembuluh nadi,vena, dan
aorta dan memiliki fungsi untuk mengangkut sari-sari makanan,oksigen, dan CO2.

8. Sistem pernapasan organ penyusunya seperti hidung,tenggorokan,dan paruparu dan memiliki fungsi memasukan oksigen ke tubuh serta mengeluarkan gas
CO2 dan uap air.
9. Sistem pencernaan organ penyusunya seperti mulut,lambung,dan usus halus dan
memiliki fungsi untuk mencerna makanan agar dapat diserap usus halus.
Sistem organ pada tumbuhan antara lain :
1. Sistem pengangkutanpada batang untuk mengangkut makanan hasil fotosintesis
2. Sistem reproduksi untuk memperbanyak organisme
3. Sistem penyerapan pada akar
Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ.
Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang
memiliki fungsi berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya
dengan baik. Contoh organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor
ular, dan seorang manusia. Sedangkan menurut Dwidjoseputro (1994) individu adalah
makhluk hidup dipandang dari segi fisiologi dan tingkah laku, sedagkan organisme bila
dipandang dari segi anatominya.
Seekor ayam adalah individu, seekor semut dan seekor belalang juga individu, begitu
juga dengan sebatang pohon mangga. Kadang-kadang sulit untuk menentukan individu dari
kelompok organisme, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau
individu bambu dari serumpun bambu, tetapi kita dapat mengamati dengan jelas setiap jenis
individu dan kita dapat menghitung banyaknya individu dalam kelompoknya. Harus diingat
bahwa individu selalu bersifat tunggal. Setiap individu tidak dapat hidup menyendiri, tetapi
harus hidup bersama-sama dengan individu sejenis atau yang tidak sejenis. Selanjutnya
kelompok individu-individu sejenis membentuk satuan yang disebut populasi, yang disebut
sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi yang dapat mengadakan
perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan yang subur (fertil), jenis-jenis yang
sama dalam bahasa latin disebut spesies. Seluruh umat manusia itu merupakan satu
spesies yang nama ilmiahnya homo sapiens.
Jadi definisi populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati wilayah
tertentu dalam sewaktu-waktu. Beberapa karakteristik dari populasi adalah :
1. Memiliki kepadatan (densitas) yaitu jumlah seluruh individu pada tiap satuan ruang,
baik luas atau volume, dapat dituliskan dengan rumus :

Densitas =

, ind/

Di mana

N = jumlah seluruh individu


L = luas kolom

Contoh : dalam satu hektar kebun terdapat 200 pohon rambutan, maka kepadatan
populasi rambutan dikebun itu adalah
ind/ha = 200 ind/ha

2. Pola persebaran, setiap populasi suatu spesies makhluk hidup memiliki pola
persebaran tertentu dari individu yang ada didalamnya. Pola persebaran individu
dalam suatu populasi dapat berkelompok (Clumped), contohnya populasi gajah,
populasi bambu, dapat secara merata (Uniform), conohnya populasi di sawah, dan
juga sembarang atau acak contohnya populasi laba-laba di kebun.
Persebaran secara berkelompok paling sering terdapat dialam, terutama
untuk populasi hewan, hal ini dapat terjadi karena :
a. Respon organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal
b. Respon organisme terhadap perubahan cuaca secara musim
c. Akibat dari cara reproduksi, seperti pada tumbuhan yang perbanyakan dengan
rimpang sebagai cara reproduksi vegetatif, dan biji atau buah yang jatuh dekat
induknya
d. Sifat organisme yang mempunyai naluri untuk berkelompok sebagai alat
pertahanan terhaap predator.
Persebaran secara merata umumnya terdapat pada tumbuhan, penyebaran
semacam ini dapat terjadi apabila persaingan antarindividu dalam populasi sangat
kuat karena kebutuhan hal yang sama, misalnya persaingan untuk mendapatkan
nutrisi ruang.
Persebaran secara acak dimana lokasi individu sembarang, tidak mempunyai
arah dan posisi terhadap lokasi spesies yang sama. Penyebaran semacam ini jarang
terjadi dialam, biasanya terjadi jika faktor lingkungan sama untuk seluruh daerah
dimana populasi berada dan tidak ada sifat-sifat untuk berkelompok dari individu itu.
3. Struktur umur
Suatu populasi makhluk hidup terdiri dari individu-individu yang menempati
struktur umur berbeda. Ada anakan, muda, dewasa, bahkan tua. Struktur umur jika
dikelompokkan berdasarkan kemampuan berproduksi terdiri dari kelompok usia pre
reproduksi, reproduksi, dan pos reproduksi. Pre reproduksi terdiri dari individu yang
masih muda belum dapat berreproduksi, usia reproduksi terdiri dari individu-individu
yang cukup dewasa untuk dapat berreproduksi, dan usia pos reproduksi terdiri dari
individu yang tidak dapat bereproduksi lagi.

4. Dinamika
Suatu populasi selalu berubah atau populasi bersifat dinamis. Perubahan
yang terjadi pada populasi bisa terjadi karena kelahiran, kematian atau migrasi dari
individu masuk atau keluar dari kelompoknya.
5. Pertumbuhan
Suatu

populasi

memiliki

pola

pertumbuhan

tertentu,

dapat

secara

eksponensial yaitu tumbuh secara cepat melebihi batas daya dukung (carrying
capacity) atau sigmoid yaitu tumbuh cepat mencapai daya dukung kemudian turun
dengan cepat. Pertumbuhan suatu populasi dapat digambarkan dalam kurva seperti
di bawah ini.

Carrying

Population size

capacity

Sigmoid

Time

6. Produktivitas populasi
Suatu populasi mempunyai kemampuan mereproduksi bahan organik hasil
fotosintesis yang disimpan dalam bentuk batang, daun, buah, atau jaringan tubuh
lain. Produktivitas populasi merupakan jaringan hidup yang dihasilkan oleh suatu
populasi dalam jangka waktu tertentu. Bisa juga dikatakan hasil panen, yaitu hasil
yang dipungut pada suatu waktu tertentu untuk kepentingan manusia.

Beberapa populasi organisme yang hidup bersama-sama pada suatu waktu


menempati wilayah tertentu disebut komunitas. Suatu komunitas terikat pada suatu unit oleh
saling ketergantungan anggota-anggotanya, merupakan unit fungsional dan mempunyai
struktur yang pasti. Suatu komunitas terdiri dari semua organisme yang menempati suatu
daerah tertentu yang merupakan kumpulan populasi dari spesies yang berbeda (Campbell,
2004) Jadi beberapa macam tumbuhan dan hewan yang pada suatu waktu yang menempati
tempat sama merupakan suatu komunitas.

Setiap individu organisme menempati suatu tempat hidup dialam yang disebut
habitat, suatu organisme mungkin menjadikan organisme lain sebagai habitat tempat
tinggalnya, seperti cacing perut yang hidup diusus hewan atau manusia. Jamur tumbuh
ditempat lembab dan kurang cahaya matahari, enceng gondog tumbuh diperairan yang
terkena cahaya matahari, ular hidup disemak-semak dan sebagainya.
Menutur habitatnya komunitas dibedakan menjadi komunitas darat (terestrial) dan
komunitas perairan (akuatik), sedangkan berdasarkan jenis makhluk hidup komunitas
dikenal dengan komunitas tumbuhan dan komunitas hewan. Diantara anggota dalam
komunitas terjadi hubungan predasi, kompetisi atau simbiosis.
Beberapa ciri atau karakteristik komunitas sebagai berikut.
1. Keragaman
Suatu komunitas terdiri dari berbagai macam populasi. Setiap populasi
masing-masing terdiri dari individu yang struktur umur dan jumlahnya berbeda.
Umumnya suatu komunitas didominasi oleh salah satu jenis populasi. Dominasi
relatif suatu spesies dapat ditentukan dari biomassa, kerapatan, penutupan dan
sebagainya.
2. Stabilitas
Komunitas sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bila keadaan abiotik atau
biotik lingkungan berubah komunitas dapat berubah, namun umumnya komunitas
mempunyai kemampuan untuk kembali memperbaiki diri mencapai suatu keadaan
stabil. Jadi komunitas memiliki ketahanan terhadap perubahan dan kemampuan
untuk kembali normal setelah terjadi gangguan.
3. Struktur tropik
Dalam suatu komunitas terjadi hubungan interaksi antar spesies yang satu
dengan yang lainnya. Hubungan tersebut berupa makan-dimakan, membentuk suatu
rantai makanan. Rantai makanan dimulai dari produsen-konsumen tingkat 1konsumen tingkat 2-dst. Dalam hubungan ini tumbuhan berperan sebagai penghasil
makanan atau disebut produsen, menempati tingkat trofik pertama, kemudian jika
tumbuhan dimakan oleh hewan maka hewan tersebut menempati tingkat trofik 2 dan
sebagai konsumen tingkat I, konsumen tingkat I kalau dimakan oleh hewan lain yaitu
hewan pemakan daging (karnivora) maka hewan tersebut menduduki tingkat trofik ke
III dan sebagai konsumen tingkat II, dan seterusnya.
4. Dinamis
Sifat suatu komunitas sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sehingga
selalu berubah atau dinamis. Komposisi suatu komunitas bisa berubah-ubah sampai
mencapai komunitas klimaks artinya tidak mengalami perubahan yang berarti lagi,

dan pada suatu waktu umumnya hanya ada satu atau dua populasi yang dominan.
Perubahan tersebut dikenal dengan istilah suksesi.
Jadi komunitas adalah kumpulan semua populasi yang menduduki habitat yang
sama. Para ahli ekologi menyebut kelompok organisme tertentu dalam suatu habita juga
sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, Komunitas tumbuhan di
Tangkuban prahu atau komunitas hewan di Baluran.

Gambar di bawah ini memperlihatkan mengenai Individu-populasi-komunitas dan ekosistem.

A. EKOSISTEM
Pada tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, dimana pada suatu
kawasan alam yang didalamnya terdapat unsur biotik (Unsur Hidup) dan abiotik
(Unsur Tak Hidup) terjadi timbal balik antara unsur-unsur tersebut membentuk sistem
ekologi yang disebut ekosisem (Resosoedarmo, S.,1990). Seperti halnya komunitas
kita mengenal ekosistem darat dan ekosistem perairan. Sebuah akuarium dengan
isinya, rerumputan di halaman, kaleng berisi air hujan, batang pohon yang roboh
merupakan contoh ekosistem mini. Hutan, danau, dan laut adalah ekosistem yang
luas.
Jadi suatu ekosistem merupakan satuan fungsional dan struktural dari
lingkungan. Ekosstem berdasarkan terjadinya dapat terjadi secara alami atau buatan.
Contoh ekosistem terestrial : Hutan tropis, padang rumput, ladang, pertanian, dll.
Contoh Ekosistem Akuatik : Laut, Eskuaria, sungai dan danau.
Kalau kita melihat hanya fungsinya, suatu ekoistem terdiri atas dua komponen
penyusun, yaitu :
1. Komponen Autotrof, yaitu individu yang mampu membuat makannannya sendiri
dengan mensintesis bahan an organik menjadi bahan organik dengan bantuan
cahaya matahari didalam klorofil. Jadi organisme yang mengandung zat hijau
daun (klorofil) yaitu tumbuhan hijau disebut organisme autrotof.
2. Komponen heterotrof, yaitu individu yang mampu memanfaatkan hanya bahanbahan organik sebagai bahan makanannya yang disintesis dan disediakan oleh
individu lain. Hewan, jamur, jasad renik termasuk dalam kelompok ini.
Ekosistem dilihat dari struktur prnyusunannya, terdiri atas 5 komponen yaitu:
1. Bahan tak hidup(faktor-faktor abiotik, yaitu komponen fisik dan kimia yang utama
misalnya suhu, air, udara, cahaya matahari, angin, batu, dan tanah).
2. Produsen, yaitu organisme autrotof, umumnya tumbuhan berklorofil yang mensistesis
makanan dari bahan an organik. Dalam sistem ini tumbuhan sebagai penghasil
makanan atau produsen.
3. Konsumen yaitu organisme heterotof, misalnya hewan pemakan tumbuhan disebut
herbivora dan hewan pemakan hewan lain disebut karnivora. Kita mengenal
konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat kedua, konsumen tingkat ketiga, dan
konsumen tingkat keempat. Kalau kita mengambil contoh rumput sebagai produsen,
maka belalang yang memakan rumput sebagai konsumen tingkat I, Burung pemakan
belalang sebagai konsumen tingkat II, jika burung ini dimakan oleh burung elang,
maka burung elang sebagai konsumen tingkat ke III, den seterusnya.

4. Pengurai

perombak,

atau

decomposer

yaitu

organisme

heterotrof

yang

menguraikan bahan organik berasal dari organisme mati. Bakteri dan jamur termasuk
dalam kelompok ini.
5. Detritus atau detritivor, heterotrof lain yang memakan partikel-partikel organik dari
remukan jaringan tumbuhan atu hewan yang melapuk, misalnya cacing tanah, siput
dan teripang.
Peran yang dimainkan oleh makhluk hidup dalam suatu ekosistem disebut
relung (niche), peran tersebut mencakup tingkah laku makan, reproduksi, cara kawin,
dsbnya. Masih ingatkahanda dengan istilah habitat? Habitat dan nich berbeda.
Habitat adalah tempat tinggal atau tempat hidup suatu individu, seperti alamat pada
kehidupan manusia. Sedangkan relung/nich adalah setatus individu pada ekosistem
tersebut.
Definisi ekosistem menurut Winatasasmita, DJ. Dan Soekarno (1993) adalah
komunitas beserta lingkungan biotik dan abiotiknya, dimana terjadi saling
berinteraksi. Di atas permukaan bumi terjadi banyak ekosistem.
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organisme dan
lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya sistem pendayagunaan energi
dan daur ulang materi disebut biosfer . Sistem ini berjalan oleh arus energi (dari
matahari) ke dalam biosfer dan memancar kembali keruang angkasa. Menurut
Campbell (2004) biosfer adalah ekosistem global atau jumlah seluruh ekosistem di
pelanet bumi atau seluruh makhluk hidup dan tempat hidupnya. Biosfer meliputi
Atmosfer hingga ketinggian beberapa KM, daratan sampai kedalam 1500 m dibawah
tanah dan lautan hingga kedalaman beberapa kilometer.
Jadi biosfer merupakan lapisan permukaan bumi dimana semua makhluk
hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
B. TIPE TIPE BIOMA
Faktor-faktor abiotik dalam biosfer seperti iklim dan faktor abiotik lainnya
seperti suhu, ketersediaan air, intensitas cahaya, angin, dan jenis tanah serta garis
lintang sangat menentukan persebaran organisme dalam biosfer, persebaran
organisme ini kita kenal sebagai bioma.Menutut Resosoedarma, dkk.(1990), Bioma
adalah sekelompok ekosistem daratan pada sebuah benua yang mempunyai struktur
dan penampakan vegetasi yang sama, mempunyai sifat lingkungan yang sama dan
mempunyai karakteristik komunitas hewan yang sama pula. Persebaran geografis
bioma teresterial (darat) sebagian besar berdasarkan pada iklim di suatu wilayah.
Jumlah dan pola curah hujan menentukan bioma-bioma yang ada di Bumi.

1. Bioma-bioma yang sama di berbagai benua dapat dikelompokkan dalam suatu


kelompok disebut juga tipe bioma. Tipe-tipe bioma dapat kita kenal sebagai berikut:
Hujan Tropis, terbagi menjadi tiga macam yaitu Hujan tropis , terdapat di daerah
tropis yang basah dengan curah hujan tiggi kurang lebih 300 cm/tahun yang tersebar
sepanjang tahun, matahari yang bersinar sepanjang tahun. Hutan ini ditutupi oleh
pohon-pohon tinggi dari berbagai jenis, umumnya berdaun lebar dan selau hijau.
Jumlah jenisnya besar, sering terdapat paku-paku pohon, tanaman merambat
berkayu(Liana) sampai mencapai puncak pohon yang tinggi dan kaya akan jenis
hewan vertebrata maupun invertebrata. Terdapat di Amerika Tengah dan selatan,
Afrika, Asia Tenggara, Indonesia, dan Australia Timur laut. Hutan musim tropis,
terdapat di darah tropis ber iklim basah dengan musim kemarau yang panjang.
Sepanjang musim kemarau umumnya pohon-pohon menggugurkan daunnya,
terdapat di India dan Asia Tenggara. Hutan pegunungan tropis, merupakan hutan
campuran terletak di daerah pegunungan tropis, menyerupai hitan hujan iklim sedang
tetapi struktur dan karakteristik lainnya sangat berbeda.
2. Hutan hujan iklim sedang, berupa hitan raksasa yang terdapat di sepanjang pantai
pasifik Amerika Utara.

DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Yosapta. Dkk. 2008. Konsep Dasar IPA Di SD. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
http://s-ipoel.blogspot.com/2014/01/struktur-organisasi-kehidupan_8.html
http://nursamsirusmidin.blogspot.com/2013/07/jenis-nilai-dan-manfaat-biodiversity.html
http://www.artikelbiologi.com/2012/05/organisasi-kehidupan.html

Anda mungkin juga menyukai