Makalah Kemampuan Dasar Mengajar
Makalah Kemampuan Dasar Mengajar
Makalah Kemampuan Dasar Mengajar
MAKALAH
Oleh :
Kelompok 12/Offering B-BB
Hanifah Margasari
(140341606446)
(140341606446)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai calon seorang guru, hendaknya mahasiswa perlu menyiapkan
mental yang kuat sebelum praktik pembelajaran disekolah. Persiapan mental
berkenaan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar
baik persiapan, pelaksanaan, evaluasi, maupun tindak lanjut kegiatan belajar
mengajar. Agar calon guru memperoleh kesiapan mental yang memadai serta
membentuk pribadi calon guru yang semakin baik, maka perlu dilaksanakan
pengajaran mikro secara kontinyu. Oleh karena itu pengajaran mikro harus dibuat
sedemikian rupa sehingga menyerupai keadaan kelas yang sesungguhnya.
Dalam setiap kegiatan pembelajaran pasti membutuhkan metode tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan. Dalam kegiatan
pembelajaran pastinya tidak terlepas dari interaksi antar siswa dengan siswa
maupun siswa dengan pendidik. Dalam suatu interaksi pastinya dibutuhkan suatu
komunikasi yang baik dalam pembelajaran. Banyak cara yang dilakukan dalam
kegiatan meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang efektif dan lugas bagi
peserta didik salah satunya dengan berdiskusi.
Diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran
pendapat yang dijalin dengan pernyataan-pernyataan probematis, pemunculan ideide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang
yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh
pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran (Sagala, 2013). Diskusi
kelompok terdiri dari diskusi kelompok kecil dan diskusi kelas. Dalam diskusi
kelompok,
siswa
dapat
mengemukakan
pendapatnya,
mengemukaan
pengetahuannya dan saling melengkapi satu sama lain antar siswa dalam
kelompok yang bersangkutan. peserta didik yang kurang biasa menyampaikan
pendapat dalam kelompok belajar dibantu untuk berbicara dalam kelompok kecil,
menumbuhkan suasana yang akrab, penuh perhatian terhadap pendapat orang lain,
dan mungkin akan menyenangkan, dapat menghimpun berbagai pendapat tentang
bagian-bagian masalah dalam waktu singkat, dapat digunakan bersama teknik lain
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini sebagai berikut.
BAB II
ISI
2.1
Definisi Diskusi
Kata diskusi menurut Armai Arief berasal dari bahasa latin, yaitu,
discussus yang berarti to examine. Discussus terdiri dari akar kata dis
dan cuture. Dis artinya terpisah, sementara, cuture artinya menggoncang
atau memukul. Secara etimologi, discuture berarti suatu pukulan yang
memisahkan sesuatu. Atau dengan kata lain membuat sesuatu menjadi jelas
dengan cara memecahkan atau menguraikannya (to clear away by breaking up or
cuturing). Secara umum pengertian diskusi adalah suatu proses yang melibatkan
dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan, saling
tekar informasi (information sharing), saling mempertahankan pendapat (self
maintenance) dalam memecahkan sebuah masalah tertentu (problem solving). Jadi
pengertian metode diskusi menurut Armai Arief adalah salah satu alternative
metode/cara yang dapat dipakai oleh seorang guru di kelas dengan tujuan dapat
memecahkan suatu masalah berdasarkan pendapat siswa (Arief, 2002).
Diskusi adalah pembicaraan oleh sekelompok orang yang anggotanya
terdiri dari dua orang atau lebih, di dalam diskusi terjadi tukar-menukar pikiran,
yang dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan. Diskusi
bukan suatu metode pengajaran yang berdiri sendiri dalam proses pembelajaran,
melainkan merupakan metode yang melengkapi atau mengiringi metode yang
lain.
2.2
2.2.2
berlangsung.
Mencatat pernyataan-pernyataan yang menyimpang dari masalah dan
2.3
yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi/pengalaman, mengambil
keputusan atau memecahkan suatu masalah. Pendapat yang lain dikemukakan
oleh Hasibuan (2001) diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang
melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
berbagai pengalaman dan informasi, pengambilan kesimpulan/pemecahan
masalah.
Dari kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok kecil
adalah suatu proses yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka secara informal untuk berbagi informasi dan pengalaman
serta mengambil kesimpulan atau pemecahan masalah.
Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut
harus dipenuhi:
1 Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang.
2 Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota
kelompok berkesempatan saling melihat, mendengar, serta beromunikasi secara
bebas dan langsung.
3 Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja
sama untuk mencapainya.
4 Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada
tercapainya tujuan kelopok.
2.3.1
3
4
5
6
komunikasi.
Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Siswa memupuk sikap toleransi.
Mendorong siswa dapat melakukan pembelajaran secara aktif.
Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa.
2.3.3
Topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
2.3.4
Meminta siswa untuk memberi komentar, dengan memberikan pertanyaanpertanyaan yang membantu siswa memperjelas ide yang dimaksud dan
mengembangkannya.
memperperjelas
yang
dilakukan
guru
akan
dan saling mengkoreksi satu sama lain. Sehingga gagasan yang bagus dari siswa
terjaring pada diskusi kelompok dan bermanfaat bagi siswa lain di dalam
kelompoknya, dengan kata lain meningkatkan sumbangan terhadap kelompok.
Untuk meningkatkan urunan pendapat siswa guru sebagai pembimbing dapat
melakukan hal-hal berikut:
a
Memberikan contoh-contoh baik verbal maupun non verbal pada waktu yang
tepat. Contoh non verbal misalnya gambar, grafik, diagram, dan cerita atau
narasi.
Mengembangkan suasana kondusif di dalam kelompok, melalui pertanyaanpertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat,
Memberi waktu yang cukup kepada anggota kelompok untuk berpikir, tanpa
diganggu oleh komentar-komentar guru,
Memberi
dukungan
nyata
terhadap
pendapat
siswa
dengan
cara
Mengatasi kondisi pembicaraan serentak (lebih dari satu orang bicara sacara
bersamaan). Memberi kesempatan pertama untuk menyampaikan pendapat
pada siswa yang pendiam.
f. Menutup diskusi
Agar diskusi memberikan makna bagi siswa dan guru dapat gambaran apakah
tujuan diskusi tercapai atau tidak, sebagai pemimpin diskusi guru harus menutup
diskusi. Aktivitas penutupan diskusi adalah:
a
Membiarkan
terjadinya
penyimpangan
dari
tujuan
diskusi
dengan
Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Bagi siswa yang tidak ikut aktif ada kecenderungan untuk melepaskan diri
dari tanggung jawab.
2.4
dalam kelas dan melibatkan guru serta para siswa yang menjadi peserta diskusi.
Dalam diskusi kelas pada umumnya gurulah yang menentukan tujuan diskusi
kemudian melibatkan siswa dalam tukar pendapat secara lisan, teratur, dan untuk
mengungkapkan pikiran mengenai pokok pembicaraan tertentu. Selanjutnya siswa
dan guru bersama-sama merumuskan dan menyimpulkan informasi (Hasibuan,
2001).
Menurut Suryobroto dalam Trianto (2012) mengatakan bahwa tujuan
diskusi kelas yaitu :
a
Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah
dirumuskan telah tercapai
Membantu para siswa berpikir teoritis dan praktis lewat berbagai mata
pelajaran dan kegiatan sekolah
Membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri
maupun teman-temannya
g
2.4.1
Langkah-Langkah
Kegiatan Guru
Guru
Menyampaikan
tujuan
menyampaikan
tujuan
mengatur setting
Tahap 2
Mengarahkan diskusi
dengan
menguraikan
aturanaturan
dasar,
mengajukan
pertanyaan
diskusi
tidak
dapat
dengan
segera
diskusi
Guru
Menyelenggarakan diskusi
mengajukan
memonitor
aksi,
pertanyaan,
mendengarkan
menanggapi
antar
gagasan
gagasan,
siswa,
melaksanan
Mengakhiri diskusi
merangkum
makna
Tahap 5
atau
diskusi
mengungkapkan
yang
telah
membantu
guru
dalam
mengingatnya
dapat
dilakukan
dengan
Pertanyaan langsung
Membagi-bagi pertanyaan
Setalah mengajukan satu pertanyaan, berikan siswa waktu yang cukup untuk
menjawab.
Menurut Barry and King (1998) dalam merespon jawaban siswa yang
dilakukan :
1. Tidak merespon siswa yang menjawab secara acak
2. Merespon secara positif setiap jawaban
3. Mengembangkan jawaban
4. Memberi gambaran dan petunjuk-petunjuk
5. Memperbaiki jawaban yang salah
2.4.3
adalah :
a. Keuntungan model diskusi kelas adalah :
1
Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetepi hanya halhal yang
bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan buah
pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
merupakan
diskusi
yang
diselenggarakan dalam kelas dan melibatkan guru serta para siswa yang
menjadi peserta diskusi.
3.2 Saran
Dalam penerepannya, hendaknya metode diskusi dapat diterapkan dengan
baik dan maksimal agar tujuan pembelajaran dapat dengan muadah tercapai dan
terjadi kefektifan dalam kegiatan pembelajaran.
Daftar Rujukan
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputat Press.
Barry, K & King, L. 1998. Beginning Teaching Wentworth. NSW Australia:
Social Science Press.
Hasibuan, JJ. 2001. Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Jacobsen, dkk. 2009. Metods for Teaching: Metode-metode Pengajaran
Meningkatkan Belajar Siawa TK-SMA Edisi 8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maimudin, Yurmaini. 1980. Metode Diskusi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Susanto,
Pudyo.
2002.
Keterampilan
Dasar
Mengajar
IPA
Berbasis