X Logika Matematika
X Logika Matematika
X Logika Matematika
Literattur
Lingkup Materi:
1. Pendahuluan
2. Pernyataan dan Operasinya
a. Pengertian Pernyataan
b. Nilai Kebenaran
c. Operasi Uner (Monar)
d. Operasi Biner (Binari)
e. Tabel Kebenaran Pernyataan
f. Tautologi, Kontradiksi, dan Kontingen
g. Pernyataan-pernyataan Ekuivalen
h. Konvers, Invers, dan Kontrapositif
i. Aplikasi Logika dalam Jaingan Listrik
3. Argumen dan Metode Deduksi
a. Pengertian Argumen
b. Inferensi Induksi dan Deduksi
c. Pembuktian Validitas Argumen
d. Aturan Penarikan Kesimpulan, Penukaran, Pembuktian Kondisional,
Pembuktian tak Langsung, Pembuktian Tautologi
e. Pembuktian Invaliditas Argumen
4. Kuantor dan Teori Kuantifikasi
a. Fungsi Proposisi
b. Kuantor Umum dan Khusus
c. Negasi Pernyataan Berkuantor
d. Empat Pernyataan dalam Logika Tradisional
e. Pernyataan yang Mengandung Relasi
f. Pembuktian Validitas Argumen Berkuantor
g. Kekecualian pada Aturan Inverensi
h. Pembuktian Invaliditas Argumen Berkuantor
5. Syllogisme
a. Susunan dan Modus Syllogisme
b. Validitas Syllogisme
c. Metode Diagram Venn
PENDAHULUAN
Pengertian Logika:
Secara etimologis, logika berasal dari kata logos (Yunani) : kata, ucapan, pikiran
secara utuh, atau ilmu pengetahuan.
Secara umum (dalam arti luas), logika merupakan sebuah metode dan prinsipprinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang benar dan
penalaran yang salah.
Penalaran merupakan penarikan kesimpulan dalam sebuah argumen. Dengan kata
lain penalaran dapat diartikan sebagai cara berfikir yang merupakan panjelasan
dalam upaya memperlihatkan hubungan antara dua hal atau lebih, berdasarkan
sifat-sifat atau hukum-hukum tertentu yang sudah diakui kebenarannya dengan
langkah-langkah tertentu yang berakhir dengan sebuah kesimpulan.
Pelopor/Perintis Logika: Aristoteles (348 322 SM)
Dalam berpendapat selalu melibatkan perasaan, prasangka, serta menarik
kesimpulan yang tidak berdasar. Akibatnya: membenarkan sesuatu karena kita
suka, pengambilan keputusan yang keliru (seperti benar padahal salah).
Tujuan mempelajari logika,agar kita memiliki cara birfikir yang tepat, akurat,
rasional, objektif, dan mampu berfikir kritis. Secara praktis, tujuan mempelajari
logika yaitu dapat membantu kita menjadi lebih efektif dalam mengenal dan
menghindari kesalahan dalam penalaran.
q
~q
r
~r
s
~s
: 7 x 9 = 73
: 7 x 9 73
: 7 x 8 < 46
: 7 x 8 > 46
: x2 > 0, untuk x R
: x2 < 0, untuk x R
Q
B
S
B
S
pq
B
S
S
S
Contoh:
p: 2 adalah bilangan prima
q: 3 adalah bilangan ganjil
p q: 2 adalah bilangan prima dan 3 adalah bilangan ganjil
2. Operasi Disjungsi
Menggabungkan dua pernyataan tunggal menjadi pernyataan majemuk
dengan menggunakan kata atau disebut operasi disjungsi. Operasi
disjungsi antara pernyataan p dan q dinotasikan p q yang mempunyai
arti:
a. p atau q tetapi tidak kedua-duanya, sehingga dinamakan disjungsi
ekslusif dan dinotasikan p q atau p q
b. p atau q atau kedua-duanya, sehingga dinamakan disjungsi inklusif
atau dinotasikan p q
Pernyataan p dan q dinamakan disjung-disjung.
q
B
S
B
S
Contoh:
pq
B
S
B
B
q
B
S
B
S
pq
B
S
S
B
Contoh:
p q: Dua buah garis saling berpotongan tegak lurus jika dan hanya jika
kedua garis itu saling membentuk sudut 900.
Soal:
Buatlah tabel kebenaran dari masing-masing pernyataan berikut:
1. [(p q) (r ~q)]
2. [(p q) (~q r)] (p r)
3. ~[(~p r) (p ~q)] r
E. Tautologi, Kontradiksi, dan Kontingen
Pernyataan yang semua nilai kebenaran B (Benar) dinamakan tautologi.
Pernyataan yang semua nilai kebenaran S (Salah) dinamakan kontradiksi.
Pernyataan yang nilai kebenarannya merupakan kumpulan dari nilai B dan S,
di luar tautologi dan kontradiksi dinamakan kontingen.
F. Pernyataan Ekuivalen
Dua buah pernyataan dinyatakan ekuivalen satu sama lain, bila nilai kebenaran
kedua pernyataan sama. Pernyataan p ekuivalen dengan pernyataan q
dinotasikan p q.
Jadi definisi di atas dapat di tulis [(p) = (q)] (p q)
G. Konvers, Invers, dan Kontrapositif
H. Aplikasi Logika dalam Jaringan Listrik
Pada jaringan listrik ada dua macam hubungan yaitu hubungan seri dan
hubungan pararel.
Stop kontak dinotasikan dengan p, q, r, ..., dan arus listrik inyatakan dengan
tanda panah.
1. Hubungan Seri
Gambar hubungan seri adalah sebagai berikut:
P
q
Dengan mendefinisikan b terbuka dan t tertutup, maka kita dapat
menyusun tabel hubungan seri sebagai berikut:
P
t
t
b
b
q
t
b
t
b
Arus
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
q
Dengan mendefinisikan b terbuka dan t tertutup, maka kita dapat
menyusun tabel hubungan seri sebagai berikut:
P
t
t
b
b
q
t
b
t
b
Arus
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
: Jika hari ini turun hujan, maka tanah dan rerumputan menjadi
basah.
: Hari ini turun hujan
: Jadi, tanah dan rerumputan menjadi basah.
: Jika akhir-akhir ini sering terjadi bencana, maka alam sudah
bosan bersahabat dengan kita.
: Alam tidak bosan bersahabat dengan kita
: Jadi, akhir-akhir ini tidak sering terjadi bencana.
Contoh (1)
Semua makhluk hidup akan mati.
Tumbuhan adalah makhluk hidup
Jadi, Tumbuhan akan mati..
Agus ada di Tasikmalaya atau di Bandung
Agus tidak ada di Tasikmalaya
Jadi, Agus ada di Bandung
Argumen di atas dinamakan argumen deduktif.
D. Pembuktian Validitas Argumen
1. Aturan Penarikan Kesimpulan
a. Modus Ponen (MP)
Perhatikan argumen di bawah ini:
Jika pak Ali seorang haji, maka ia seorang muslim.
Pak Ali seorang haji
Jadi, pak Ali seorang muslim
Argumen tersebut dapat di rubah ke dalam simbol logika sebagai
berikut:
pq
p
q
Bentuk argumen di atas dinamakan Modus Ponen (MP)
Susunlah bukti langsung (formal) validitas argumen berikut ini:
1) (p q) (~s r)
Pr.
2) ~s
Pr.
3) q t
Pr.
4) t (p q)
Pr.
5) q
Pr./ r
Jawab:
1) (p q) (~s r)
2) ~s
3) q t
4) t (p q)
5) q
6) t
7) p q
8) ~s r
9) r
Pr.
Pr.
Pr.
Pr.
Pr.
3,4 MP
4,6 MP
1,7 MP
8,2 MP (terbukti)
Pr.
Pr.
Pr.
Pr.
2,4 MT
1,5 MT
3,6 MP (terbukti)
c. Simplifikasi (simp)
Argumen simplifikasi secara umum, ditulis dalam simbol logika sbb:
pq
p
d. Konjungsi (conj)
Argumen Konjungsi secara umum, ditulis dalam simbol logika sbb:
p
q
pq
Susunlah bukti langsung (formal) validitas argumen berikut ini:
1) (p s) r
Pr.
2) p s
Pr.
3) q t
Pr./ r
Jawab:
1) (p q) r
2) p s
3) q t
4) p
5) q
6) p q
7) r
Pr.
Pr.
Pr.
2 simp
3 simp
4,5 conj
1,6 MP (terbukti)
Pr.
Pr.
Pr.
1,3 HS
4,2 HS (terbukti)
Pr.
Pr.
2 Simp
4) q
1,3 DS (terbukti)
Pr.
Pr.
Pr.
2,3 MP
4 Add
1,5 MP (terbukti)
2. Aturan Penukaran
Pembuktian valiiditas argumen, selain menggunakan aturan penarikan
kesimpulan, kita dapat menggunakan aturan penukaran. Dalam aturan
penukaran, kita menukarkan atau mengganti suatu pernyataan dengan
pernyataan lain yang ekuivalen. Aturan penukaran ditulis dalam simbol
logika sebgai berikut: