Distilasi Astm D
Distilasi Astm D
Distilasi Astm D
1. TUJUAN PERCOBAAN
-
Menjelaskan pengertian dan peranan titik didih petroleum ether dan bensin
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 2 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
Bensin
: 100 ml
3. DASAR TEORI
Analisa Minyak Bumi
Metode yang banyak dipakai untuk melakukan pemeriksaan terhadap
minyak dan produknya adalah :
1. ASTM (American Society for Testing Material)
2. API (American Petroleum Institute)
3. IP (Institude de Petrol)
laten didefinisikan
sebagai panas yang dibutuhkan untuk menguapkan 1 lb cairan pada titik didihnya
pada tekanan atmosfer. Penguapan dapat terjadi pada tekanan lain atau suhu lain.
Panas laten berubah dengan berubahnya suhu atau tekanan dimana terjadi
penguapan. Panas laten pada tekanan atmosfir untuk fraksi minyak bumi dapat
dilihat pada grafik 5-5 s/d 5-9 Nelson.
3. Titik Didih
Sifatsifat fisik minyak mentah maupun produknya mempunyai hubungan
yang erat dengan titik didih ratarata seperti terlihat pada Table 1. Titik didih rata
rata (MABP = Molal Average Boiling Point) lebih memuaskan dibandingkan
dengan penguapan. Hubungan titik didih ratarata dapat dilihat pada grafik 5-4
dan 5-5 Nelson.
Titik didih ratarata volumetrik (VABP = Volume Average Boiling Point)
langsung dapat dihitungdari data distilasi dalam bentuk persen volume distilat
terhadap suhu penguapan, baik pada distilasi TBP maupun distilasi ASTM seperti
terlihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Hubungan antara titik didih dan sifat minyak
No
1
2
(kt+)
Berat molekul (M), factor karakteristik (K),
TBP
tv
Fraksi fraksi
tv
Grafik Distilasi
ASTM
tv =
tv =
Titik didih ratarata yang lain dapat dihitung menggunakan VABP dan
sudut garis miring (slope) dari grafik 54 dan 5 5 Nelson. Slpoe dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut : S =
, oF / %
Hubungan antara titik didih ratarata molal ( MABP) dan titik didih rata
rata volumetrik (VABP) terhadap sifat sifat fisik lain seperti o API gravity, berat
molekul, faktor karakteristik, suhu kritis dan tekanan kritis, dapat dilihat pada
grafik 5 9 s/d 5 12 Nelson.
Spesifikasi Produk Kilang
Persyaratan diperlukan untuk menentukan spesifikasi minyak, fraksi serta
produk produk kilang dimana produk kilang berbeda satu sama lainnya. Pada
topik ini akan dibahas tiga produk utama kilang yaitu mogas, kerosine dan minyak
diesel.
1. Mogas ( motor gasoline)
Persyaratan umum untuk gasoline atau bensin antara lain ;
a. Bebas air, getah minyak dan sulfur korosif
b. Mempunyai ketukan uap yang minimum
c. Pemanasan dan akselarisanya lebih muda
3. Minyak Diesel
Karakteristik yang utama dari minyak diesel adalah kebersihannya, kualitas
penyalaan, fluiditas, volaritas dan atomisasi. Kebersihan minyak diesel meliputi
residu karbon dan kandungan sulfur yang terdapat dalam minyak. Kualitas
penyalaan yang baik dinyatakan dengan pengukuran bilangan setana (cetane
number) atau indeks diesel yang ditunjukan dengan mudah tidaknya mesin di start
pada suhu rendah, tekanan mesin yang rendah, tekanan mesin yang rendah dan
operasi mesin yang halus. Fluiditas dan atomisasi minyak diesel ditandai dengan
titik tuang (pour point) dan viskositas minyak yang rendah, namun tidak demikian
rendah sehingga menyebabkan kesulitan pelumasan pada injector, kebocoran dan
efisiensi yang rendah. Volatilitas minyak ditandai dengan titik nyala, residu
karbon, dan distilasi.
Di indonesia minyak diesel dijual dalam 2 kategori yaitu minyak diesel
untuk kendaraan bermotor (ADO = automotive diesel oil).
4. LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
ada di modul
Mengisi labu bundar dengan 100 ml petroleum ether
Menghidupkan air pendingin
Menghidupkan pemanas dan memanaskan secara perlahan-lahan
Bila mulai mendidih, mencatat temperatur tetesan pertama distilat
Menjaga laju pemanasan secara hati hati
Setiap distilat yang keluar per 10 ml, mencatat temperatur yang terbaca
Distilasi selesai setelah tidak ada tetesan lagi, dan mencatat temperaturnya
5. DATA PENGAMATAN
Tempratur
(oC)
Volume
distilasi(%
)
Tempratur
(oF)
48
0
118
,4
5
0
1
0
51
51,
5
40
53
53
20
51,
5
30
1
2
2
5
5
8
0
55,
5
90
57
60
53,
5
70
50
123
,8
124
,7
124
,7
127
,4
127
,4
128
,3
1
3
1
131
,9
134
,6
100
6. PERHITUNGAN
a) Menghitung VABP dan Slope
VABP =
t 10+t 20+t 30+ t 40+ t 50+t 60+ t 70+t 80+t 90+t 100
10
t 100t 10
90
134,6122
90
= 0,14
b) Menghitung MeABP
Dari grafik 1, diketahui faktor koreksi :
X
200
127,
58
100
Y
O
?
y= y 1+
-6
( y 2 y 1 )
(xx 1)
( x 2x 1 )
y=0+
(60 )
( 127,58200)
( 100200 )
= -4,3
petroleum
Spgr = air 60
60
0.6411 gr /ml
0,9923 gr /ml
= 0,64
141,5
131,5
141,5
131,5
0,64
= 89,5
= 4,7 %
445 psia
x 1 atm=30,28 atm
Tekanan kritik semu = 14,7 psia
f) Menentukan BM Paraffin
Dari grafik 5, dengan MeABP 123,28oF, didapatkan BM paraffin
sebesar 78 gr/mol
g) Menentukan Tekanan Kritik Paraffin
Dari grafik 6, dengan BM paraffin 78 gr/mol didapatkan tekanan
kritik normal paraffin sebesar 31 atm
PC . nparaffin
x Tekananuap petroleum
PC . semu
31 atm
x 1,25 atm
30,28 atm
= 1,28 atm
BM Paraffin
x Panas penguapan n paraffin
= BM petrolium
78 gr /mol
= 81 gr /mol
= 142,03 Btu/lb
7. ANALISA PENGAMATAN
Dari percobaan yang telah dilakukan bahwa distilasi ASTM D.86
ini bertujuan untuk mendapatkan panas laten petroleum dengan cara
mengetahui titik didik yang dimiliki petroleum menggunakan metode
distilasi D.86. Distilasi D.86 ini biasanya dilakukan untuk gasoline, nafta
dan kerosin.
Pada prose distilasi, kecepatan tetesan distilat yang keluar
dicatat pada selang waktu
8ml,16ml,24ml,32ml,40ml,48ml,56ml,64ml,72ml dan 80ml. Pada saat
distilat menetes pada masing-masing volume, dicatat juga tempratur
penguapan. Hasil distilat yang didapat pada proses distilat D.86 ini
sebanyak 80ml, dengan volume awal 100ml. Suhu mula-mula distilat
menetes disebut IBP, dengan IBP yang didapat sebesar 48 oC,
sedangkan tempratur maksimum dari proses distilat disebut FBP, FBP
yang dihasilkan sebesar 57oC.
8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Nilai IBP
= 48 oC
Nilai FBP
=57 oC
Volume distilat
= 80 ml
Nilai VABP
= 127,58 oF
Nilai slope
= 0,14
Nilai MeABP
=123,28 oF
Nilai petroleum BM secara praktek
=82 gr/mol
Tekanan uap petroleum
= 1,25 atm
Nilai tekanan kritik semu
=30,28 atm
Nilai BM paraffin secara praktek
=78 gr/maol
Tekanan kritik paraffin
= 31 atm
Nilai tekanan uap n-paraffin
=1,28 atm
= 147,5 Btu/lb
= 142,03 Btu/lb
9. DAFTAR PUSTAKA
Zurohaina.2015.PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS
BUMI.Palembang:Politeknik Negeri Sriwijaya.
10.GAMBAR ALAT
DISTILASI D.86
LAPORAN PRAKTIKUM
DISTILASI ASTM D-86
Disusun oleh
1. Juriwon
061340411690
2. M. Ismi Asyof
061340411692
3. M.Yudha Ganta
061340411693
061340411694
061340411695
6. Nirda Fitria
061340411696
7. Nita Saraswati
061340411697
Pengajar
Ahmad Zikri S.T,M.T
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG