Pengkajian Sistem Perkemihan
Pengkajian Sistem Perkemihan
Pengkajian Sistem Perkemihan
PERKEMIHAN
A. Ginjal
- Terletak di rongga retroperitonial
dinding posterior abdomen dari
torakal 12 sampai lumbal 3.
- Ginjal kanan lebih rendah dari
ginjal kiri karena tertekan oleh hati.
- Berat ginjal 113-170 gr, panjang
10-12 cm, lebar 6,5 cm, tebal 2,5
cm.
- Bagian luar dilindungi oleh tulang
rusuk dan otot perut. bagian dalam
dikelilingi oleh lemak.
Secara Mikroskopik:
- Nefron : terdiri dari nefron
cortical (bentuk pendek dan
berada di kortek ginjal) dan
jugtamedular (bentuk panjang
berada di tuba dan medula).
- Afferent arteri dan efferent arteri
Fungsi Ginjal
1. Regulasi
Menyeimbangkan cairan, elektrolit
dan asam basa melalui filtrasi
glomerulus, reabsorbsi tubular dan
sekresi tubular.
2. Produksi hormon
a. Renin membantu mengontrol TD
b. Prostaglandin mengatur filtrasi
glomerulus, daya tahan pembuluh
darah ginjal dan memproduksi renin.
B. Ureter
- Ureter Diameter 1,25 cm dan
panjang 12-18 cm.
Fungsi :
Kontraksi dari otot mengalirkan urin
dari pelvic ginjal ke kandung kemih
g. Urinari incontinence
h. Hematuri atau perubahan
warna urin.
i. Riwayat batu saluran kemih.
j. Riwayat anuria atau masalah
perkemihan lainnya.
k. Riwayat penyakit seksual.
l. Riwayat pengguna tembakau,
alkohol dan obat.
D. Riwayat Diet
1. Jenis makanan yang dimakan.
2. Tanyakan pemasukan makanan
dan minuman
3. Tanyakan adanya perubahan
nafsu makan dan perubahan
rasa
4. Tanyakan perubahan rasa haus
dan pemasukan cairan
b. Kandung kemih
lokasi: area suprapubik
Cirinya: tumpul, nyeri yang berlanjut,
dapat meningkat dengan berkemih,
berhenti bila kandung kemih penuh.
penyebab: overdistensi abdomen,
infeksi kandung kemih, tumor.
c. Ureter
Lokasi: costovetebral angel, panggul,
perut bawah, testis atau labia.
e.Uretral
Lokasi: laki-laki sepanjang penis dan
meatus. Wanita uretral ke meatus.
ciri: nyeri yang berubah-ubah, terjadi
setelah berkemih.
Penyebab: iritasi leher kandung
kemih, nfeksi uretra dan trauma.
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Perhatikan daerah perut dan
panggual dalam posisi supinasi atau
duduk.
- Perhatikan ketidak simetrisan,
kemerahan, pembengkakan di daerah
suprapubik, punggung terutama CVA.
- Perhatikan adanya hernia.
- Masalah sistem pencernaan dengan
adanya stoma
b. Auskultasi
- Dengarkan bunyi bruit pada arteri
ginjal diatas garis midclavikula.
- Bunyi bruit terjad akibat stenosis
arteri , aneurisme.
- Jika Bruit terdengan hindari
dilakukannya palpasi pada ginjal.
- Evaluasi bunyi perut di keempat
kuadran terutama intensitas,
frekwensi.
c. Palpasi
- Palpasi renal dapat membantu
mengetahui lokasi masa, tahan
disekitar atau didalam ginjal.
- Tanyakan area yang terdapat
tahanan atau rasa tidak nyaman,
pertama kali lakukan tindakan pada
daerah yang tidak ada tahanan.
- Palpasi tidak dilakukan pada kasus
trauma, polikistik ginjal, anuerisme,
transplantasi ginjal dan apendisitis.
d. Perkusi
- Perkusi untuk menilai dan
mengidentifikasi isi kandung kemih.
Kandung kemih yang penuh berubah
dari timpani ke bunyi tumpul.
- Perkusi juga untuk mengetahu massa
atau tahanan pada ginjal.