Pengkajian Sistem Perkemihan

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM

PERKEMIHAN

Cholina Trisa Siregar

I. Anatomi Saluran Kemih

A. Ginjal
- Terletak di rongga retroperitonial
dinding posterior abdomen dari
torakal 12 sampai lumbal 3.
- Ginjal kanan lebih rendah dari
ginjal kiri karena tertekan oleh hati.
- Berat ginjal 113-170 gr, panjang
10-12 cm, lebar 6,5 cm, tebal 2,5
cm.
- Bagian luar dilindungi oleh tulang
rusuk dan otot perut. bagian dalam
dikelilingi oleh lemak.

Secara Mikroskopik:
- Nefron : terdiri dari nefron
cortical (bentuk pendek dan
berada di kortek ginjal) dan
jugtamedular (bentuk panjang
berada di tuba dan medula).
- Afferent arteri dan efferent arteri

Fungsi Ginjal
1. Regulasi
Menyeimbangkan cairan, elektrolit
dan asam basa melalui filtrasi
glomerulus, reabsorbsi tubular dan
sekresi tubular.
2. Produksi hormon
a. Renin membantu mengontrol TD
b. Prostaglandin mengatur filtrasi
glomerulus, daya tahan pembuluh
darah ginjal dan memproduksi renin.

c. Bradikinin dilepaskan akibat


adanya angiotensin II,
prostaglandin, ADH.
d. Eritropoetin diproduksi dan
dibebaskan akibat penurunan
persediaan oksigen didalam
aliran darah ginjal.
e. Pengaktiv Vitamin D untuk
mengabsorbsikalsium dari
saluran pencernaan dan
mengatur keseimbangan kalsium.

B. Ureter
- Ureter Diameter 1,25 cm dan
panjang 12-18 cm.
Fungsi :
Kontraksi dari otot mengalirkan urin
dari pelvic ginjal ke kandung kemih

II. Teknik Pengkajian


A. Riwayat Penyakit
Perawat memiliki:
a. Kemampuan komunikasi
b. Menggunakan bahasa yang
mampu dimengerti.
c. Kemampuang mengulang
kembali faktor rsiko penyakit
pasien.

Hal yang perlu ditanyakan perawat:


a. Alasan mencari atau mendatangi
tenaga kesehatan
b. Lokasi, karakter dan durasi nyeri jika
ada dan berhubungan dengan
berkemih
c. Riwayat UTI termasuk tindakan terakhir
atau perawatan akibat UTI.
d. Demam atau panas.
e. Pemeriksan ginjal atau urin sebelumnya
atau penggunaan indewelling kateter.
f. Dysuria, hesistensi, nyeri saat bak,
nokturia

g. Urinari incontinence
h. Hematuri atau perubahan
warna urin.
i. Riwayat batu saluran kemih.
j. Riwayat anuria atau masalah
perkemihan lainnya.
k. Riwayat penyakit seksual.
l. Riwayat pengguna tembakau,
alkohol dan obat.

B. Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik


Riwayat keluarga dapat mempengaruhi
terjadinya penyakit saluran kemih
yang diwariskan. Pengkajian dilakukan
pada keluarga sedarah dengan pasien.
C. Data Demografi dan Riwayat Individu
1. Kaji usia, jenis kelamin, ras, etnik.
2. Tanyakan masalah ginjal dan urologi
sebelumnya termasuk tumor, infeksi,
batu atau pembedahan urologi.

3. Riwayat dari beberapa masalah


kesehatan yang kronik seperti DM,
hipertensi dan resiko meningkatnya
penyakit ginjal.
4. Identifikasi penggunaan obat, lama
pemakaian seperti obat DM, hormonal
dll.
5. Kaji penggunaan obat seperti vitamin,
suplement, laxative, analgetik dll.
6. Terpapar dengan zat kimia saat
bekerja

D. Riwayat Diet
1. Jenis makanan yang dimakan.
2. Tanyakan pemasukan makanan
dan minuman
3. Tanyakan adanya perubahan
nafsu makan dan perubahan
rasa
4. Tanyakan perubahan rasa haus
dan pemasukan cairan

E. Status Sosial Ekonomi


1. Status sosial ekonomi mempengaruhi
individu dalam mengambil keputusan
terhadap kesehatan,
2. Tingkat pendidikan juga
mempengaruhi pasien dalam
pemahaman terhadap kondisi
penyakit atau gejala.
3. Latar belakang budaya dan agama
mempengaruhi individu dalam
mempercayai sistem kesehatan.

F. Masalah Kesehatan Sekarang


1. Pantau perubahan kondisi tubuh
atau organ lain akibat penyakit
ginjal yang diderita.
2. Tanyakan perubahan yang terlihat
pada urin seperti warna, bau.
3. Pola urinasi, kemampuan
mengontrol berkemih.
4. Tanyakan perubahan pola berkemih
seperti nokturia, frekwensi,
penurunan atau peningkatan jumlah
urin

5. Tanyakan adanya kehilangan


kemampuan menahan kencing pada
saat batuk, bersin atau tertawa.
6. Kaji rasa nyeri di panggul, abdomen
bawah atau bagian pelvik, area
perineal.
7. Tanyakan tentang timbulnya, durasi,
intensitas nyeri dan berhubungan
dengan aktivitas atau tidak.
8. Tanyakan adanya perubahan atau
masalah pada sistem gastrointestinal.

Karakteristik Nyeri genitourinari:


a. Ginjal.
Lokasi : costovertebral angel dan
dapat meluas ke umbilikus.
cirinya: nyeri tumpul yang
konstan, terputus, tajam dan
seperti menikam.
Penyebab: penyumbatan yang
akut, batu ginjal, bekuan darah,
tarauma da, phielonephritis akut.

b. Kandung kemih
lokasi: area suprapubik
Cirinya: tumpul, nyeri yang berlanjut,
dapat meningkat dengan berkemih,
berhenti bila kandung kemih penuh.
penyebab: overdistensi abdomen,
infeksi kandung kemih, tumor.
c. Ureter
Lokasi: costovetebral angel, panggul,
perut bawah, testis atau labia.

Ciri : Terputus, tajam dan seperti


menikam
Penyebab: batu uretral, edema atau
striktur, bekuan darah.
d. Prostat
Lokasi : perineum dan rektum
Ciri: rasa tidak nyaman yang samar
-samar, perasaan penuh diperineum,
nyeri pinggang belakang yang samarsamar.
Penyebab: kanker proatat atau radang
prostat.

e.Uretral
Lokasi: laki-laki sepanjang penis dan
meatus. Wanita uretral ke meatus.
ciri: nyeri yang berubah-ubah, terjadi
setelah berkemih.
Penyebab: iritasi leher kandung
kemih, nfeksi uretra dan trauma.

Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Perhatikan daerah perut dan
panggual dalam posisi supinasi atau
duduk.
- Perhatikan ketidak simetrisan,
kemerahan, pembengkakan di daerah
suprapubik, punggung terutama CVA.
- Perhatikan adanya hernia.
- Masalah sistem pencernaan dengan
adanya stoma

b. Auskultasi
- Dengarkan bunyi bruit pada arteri
ginjal diatas garis midclavikula.
- Bunyi bruit terjad akibat stenosis
arteri , aneurisme.
- Jika Bruit terdengan hindari
dilakukannya palpasi pada ginjal.
- Evaluasi bunyi perut di keempat
kuadran terutama intensitas,
frekwensi.

c. Palpasi
- Palpasi renal dapat membantu
mengetahui lokasi masa, tahan
disekitar atau didalam ginjal.
- Tanyakan area yang terdapat
tahanan atau rasa tidak nyaman,
pertama kali lakukan tindakan pada
daerah yang tidak ada tahanan.
- Palpasi tidak dilakukan pada kasus
trauma, polikistik ginjal, anuerisme,
transplantasi ginjal dan apendisitis.

d. Perkusi
- Perkusi untuk menilai dan
mengidentifikasi isi kandung kemih.
Kandung kemih yang penuh berubah
dari timpani ke bunyi tumpul.
- Perkusi juga untuk mengetahu massa
atau tahanan pada ginjal.

Anda mungkin juga menyukai