Laporan QDA
Laporan QDA
Laporan QDA
Disusun oleh :
Nashirotus Saadah
13/346000/PN/13136
Golongan A
PENDAHULUAN
I.
A. Tinjauan Pustaka
Analisis sensori deskriptif adalah metode analisis sensori dimana atribut
sensori suatu
dikuantifikasi dengan menggunakan panelis yang dilatih khusus untuk tujuan ini.
Analisis ini dapat dilakukan untuk semua parameter sensori dan beberapa aspek
dalam
penentuan
profil
cita
rasa
(flavor)
atau
profil
tekstur
(texture
kemampuannya
di
bawah
pengawasan
pengawas
yang
kualitas
produk
dalam
riset
pemasaran.
Tujuannya
untuk
II.
METODE PRAKTIKUM
B. Cara Kerja
1. Panelis diminta mendeskripsikan karakteristik atribut aroma pada sampel
dengan melakukan diskusi kelompok (Focus Grup Discussion).
2. Dipilih dan disepakati 3 dari 6 karakteristik aroma yang dominan yang
medekati aroma sampel.
3. Penyaji menyediakan 1 sampel tepung ikan sebagai kontrol dan 3 sampel
yang memiliki karakteristik atribut aroma seperti yang sudah dipilih dari
diskusi kelompok.
4. Panelis diminta untuk menilai intensitas atribut aroma dari ketiga sampel
dibandingkan dengan kontrol.
5. Data yang diperoleh diolah secara statistik dan hasilnya ditampilkan dalam
bentuk grafik jaring laba-laba (spiderweb).
III.
A. Hasil
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Nama
Yo Floren
Hera
Rizal
Asykar
Zaki
Lutfi
Reni
Ai
Indah
Fira
Sara
Hanif
Isna
Nadia
Anis
Afidah
Ibnu
Matius
Nika
Rata-rata
Fermipan
Rumput laut
B. Pembahasan
Fermipan
4, 4
3
7, 44
0, 36
0
1, 44
5, 4
4, 32
2, 76
5, 04
6
2, 04
11, 76
1, 8
9
1, 56
0, 36
6, 6
4, 56
4, 09
Panelis yang digunakan dalam pengujian QDA yaitu panelis terlatih, panelis dapat
diseleksi dengan uji pembedaan (Stone dan Sidel, 2004). Uji pembedaan dapat
dilakukan dengan uji triangle dan atau duo-trio.
2. Focus Grup Discussion (FGD)
Focus Group Discussion atau diskusi kelompok terarah adalah suatu proses
pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok (Irwanto, 1998).
3. Uji skoring
Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis terlatih dan benar- benar
mengetahui atribut yang dinilai. Tipe pengujian skoring digunakan untuk menilai
mutu bahan dan intensitas sifat tertentu (Kartika et al., 1988).
4. Analisis data
Hasil dari seluruh penilaian panelis selanjutnya direkapitulasi dan ditransformasikan
kedalam kebentuk angka. Terhadap angka-angka hasil
penilaian tersebut
aroma dari sampel semakin kuat atau aroma mendekati seperti kontrol. Uji skoring
dilakukan dengan mencium bau sampel kontrol selama 5 detik, kemudian dilanjutkan
dengan mencium bau sampel lainnya selama 5 detik. Setiap pergantian sampel
dilakukan
istirahat
selama
30
detik.
Istirahat
dilakukan
dengan
tujuan
IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengujian analisis deskriptif kuantitatif (QDA) dilakukan melalui beberapa
tahap meliputi pengenalan dan penyeleksian panelis., Focus Grup Discussion
(FGD), uji skoring dan analisis data.
2. Berdasarkan hasil urutan sampel dari yang paling mendekati sampel kontrol
berupa tepung tulang ikan yaitu dimulai dari agar-agar, rumput laut kemudian
fermipan dengan nilai rata-rata dari masing-masing sebesar 5, 72; 4, 92; dan
4, 09. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa sampel agar-agar adalah
sampel yang aromanya paling mendekati dengan tepung tulang ikan.
B. Saran
Sebaiknya parameter yang digunakan tidak hanya berdasarkan aromanya saja
sehingga panelis juga dapat menilai sampel dengan parameter yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Hui, Y. H. 2006. Handbook of Food Science, Technology, and, Engineering Volume
I. CRC Press. USA.
Irwanto. 1998. Focus Group Discusion (FGD), Sebuah Pengantar Praktis. Pusat
kajian Pembangunan masyarakat. Universitas Katolik Atma Jaya. Jakarta.
Kartika, B., Hastuti, B. dan Supartono. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan.
PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.
Lawless, H. T., dan Heymann, H. 1998. Sensory Evaluation of Food Principles and
Practices. Kluwer Academic Plenum Publishers. New York.
Meilgard, M., Civille., G.V., dan Carr, B.T. 1999. Sensory Evaluation Techniques,
Third edition. CRC. Press LLC. Florida.
Meilgard, M., Civille., G.V., dan Carr, B.T. 2004. Sensory Evaluation Techniques,
Third edition. CRC. Press LLC. Florida.
Poste, L. M., Mackie,D. A. Butler, G., dan Larmond, E.1991. Laboratory Method for
Sensory Analysis of Food. Research Branch Agriculture Canada Publication.
Canada.
Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan M.P. Sari. 2010. Analisis Sensori untuk
Industri Pangan dan Agro. IPB Press. Bogor.
Stone, H., Sidel, J.L. 2004. Sensory Evaluation Practices. Elsevier Academic Press.
San Diego.